MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Hal inisangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pend

MAKALAH MODEL IS-LM DAN KURVA IS-LM

 MODEL IS-LM DAN KURVA IS-LM

By: Syafri Muda Hrp



BAB I

PENDAHULUAN


a. Latar Belakang


وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ رِبًا لِيَرْبُوَ فِي أَمْوَالِ النَّاسِ فَلَا يَرْبُو عِنْدَ اللَّهِ ۖ

 وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ زَكَاةٍ تُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُضْعِفُونَ

Surah Ar-rum 39 

Artinya; “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya)”.


Ayat ini menerangkan bahwa diharamkan atas kita untuk melakukan perbuatan riba dengan cara membungakan uang atas pinjaman, dengan mengharapkan keuntungan atas transaksi tersebut. Persepsi Al-quran  sangat berlawanan dengan pandangan ekonomi konvensional yang menyatakan bahwa pinjaman dengan sistem bunga akan meningkatkan ekonomi masyarakat, sementara menurut Al Qur’an, pinjaman dengan sistem bunga tidak membuat ekonomi tumbuh dan berkembang.

Kontradiksi pandangan ekonomi tersebut diatas membuat perbedaan yang sangat signifikan antara ekonomi islam dan konvensional, ekonomi islam bersumber pada kemandirian dan kesetaraan Bersama dan untuk kemaslahatan Bersama, sedangkan ekonomi konvensional tidak memikirkan kondisi sosial masyarakat melaikan kepemilikan modal sebagai ujung tombak aktivitas ekonomi dengan tujuan dengan minimalisasi anggaran atau modal dengan mengharapkan keuntungan maksimal.

Keadaan makro memaksa suatu negara memikirkan keseimbangan pasar negaranya untuk mempertahankan keadaan ekonominya, pakar ekonomi menjadikan keseimbangan ekonomi sebagai sebuah tolak ukur. Yang dimaksud dengan analisis keseimbangan adalah analisis ekonomi makro tentang terbentuknya tingkat harga dan jumlah output berdasarkan asumsi bahwa pada setiap pasar (barang dan jas, tenaga kerja, uang) permintaan telah sama dengan penawaran, sehingga permintaan agregat sama dengan penawaran agregat. Selama ini, terdapat tiga model pendekatan yang digunakan para ekonomi dalam mengukur tingkat keseimbangan tersebut. Pendekatan teori Klasik, Keynesian dan Sintesis Klasik-Keynesian. 

Teori Analisa keseimbangan yang relevan dipakai saat ini adalah pendekatan terakhir, yakni Sintesis Klasik-Keynesian. Adapun model yang digunakan adalah analisis IS-LM dengan menjadikan variabel bunga sebagai indikator utama. Konsep Dasar Analisis IS-LM adalah Teori Klasik yang digunakan dengan keyakinan bahwa pasar akan dapat mencapai kondisi keseimbangan (market ekuilibrium), fungsi uang sebagai alat transaksi dan spekulasi. Jadi dalam analisis IS-LM, uang tidaklah netral dan pasar akan tetap mampu mencapai keseimbangan, prinsip umumnya Keseimbangan ekonomi akan tercapai jika pasar barang-jasa dan pasar uang-modal secara simultan berada dalam keseimbangan (I = S dan L = M). Secara grafis hal ini tercapai ketika kurva IS berpotongan dengan kurva LM (IS = LM) . Karena alat analisisnya sangat sederhana , kurva IS-LM sampai saat ini merupakan alat analisis kebijakan ekonomi makro yg penting.

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang sudah disebutkan sebelumnya maka penulisan ini akan difokuskan untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana yang dimaksud dengan Model IS?

2. Bagaimana yang dimaksud dengan Model LM?

3. Bagaimana yang dimaksud dengan Model Kurva IS-LM?



BAB II

PEMBAHASAN


a. Model IS ( Investasi Saving)

Investasi Saving atau disebut juga pasar barang. Pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam jangka waktu tertentu. Permintaan dalam pasar barang merupakan agregasi dari semua permintaan akan barang dan jasa di dalam negeri, sementara yang menjadi penawarannya adalah semua barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri.  Dalam ekonomi konvensional, keseimbangan umum dapat terjadi apabila pasar barang dan pasar uang ada di dalam keseimbangan. Dalam keadaan keseimbangan umum ini besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang terjadi akan mencerminkan pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang seimbang baik di pasar barang maupun di pasar uang. Konsep Dasar Analisis IS adalah bagaimana membangun keseimbangan pasar barang dan jasa, kesimbangan ini bisa tercapai jika penawaran barang dan jasa (aggregate supply) mengalami posisi yang sama dengan permintaan,  (aggregate demand) dan tingkat tabungan (saving) yg mewakili sisi AS telah sama dengan investasi (investment) yg mewakili sisi AD. Kondisi ini digambarkan oleh sebuah kurva yg disebut kurva IS (IS curve), dimana investment=saving (I=S).


Model IS juga disebut dengan Pasar barang, pasar barang  adalah pasar yang mempertemukan penawaran dan permintaan barang dan jasa, pasar barang sering diistilahkan dengan sektor riil. 


b. Kurva IS

Kurva IS menunjukkan penyebab dari suku bunga investasi yang direncanakan ke pendapatan dan output nasional. Untuk kurva investasi-tabungan, variabel independen adalah tingkat bunga dan variabel dependen adalah tingkat pendapatan. Kurva IS digambarkan miring ke bawah dengan tingkat bunga r pada sumbu vertikal dan PDB (produk domestik bruto: Y ) pada sumbu horizontal.


 Kurva IS merepresentasikan lokus di mana total belanja (belanja konsumen + investasi swasta terencana + belanja pemerintah + ekspor neto) sama dengan total output (pendapatan riil, Y , atau PDB). Kurva IS juga mewakili ekuilibria di mana total investasi swasta sama dengan total tabungan, dengan tabungan sama dengan tabungan konsumen ditambah tabungan pemerintah (surplus anggaran) ditambah tabungan asing (surplus perdagangan). 

Tingkat PDB riil (Y) ditentukan di sepanjang garis ini untuk setiap tingkat bunga . Setiap tingkat tingkat bunga riil akan menghasilkan tingkat investasi dan pengeluaran tertentu: tingkat bunga yang lebih rendah mendorong investasi yang lebih tinggi dan pengeluaran yang lebih banyak. The multiplier effect dari peningkatan investasi tetap yang dihasilkan dari tingkat bunga yang lebih rendah meningkatkan PDB riil. Hal ini menjelaskan kemiringan kurva IS. Singkatnya, kurva IS menunjukkan penyebab dari suku bunga investasi tetap yang direncanakan ke peningkatan pendapatan dan output nasional. 


Kurva IS ditentukan oleh persamaan dimana Y mewakili pendapatan, mewakili pengeluaran konsumen yang meningkat sebagai fungsi dari disposable income (pendapatan, Y , dikurangi pajak, T ( Y ), yang dengan sendirinya bergantung secara positif pada pendapatan), merupakan penurunan investasi bisnis sebagai fungsi dari tingkat bunga riil, G mewakili pengeuaran pemerintah, dan NX (Y) mewakili ekspor netto ( ekspor dikurangi impor) menurun sebagai fungsi pendapatan (menurun karena impor adalah fungsi peningkatan pendapatan.

Kurva IS juga menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar barang dan jasa. Kurva IS juga menyatakan “investasi” dan “tabungan”. Dengan asumsi perekonomian tertutup, dimana ekspor adalah nol, maka pengeluaran yang direncanakan sebagai jumlah konsumsi (C), investasi yang direncanakan I, dan pembelian pemerintah (G). E=C+I+G Dimana: C=C(Y-T), persamaan ini menunjukkan bahwa konsumsi tergantung pada pendapatan disposibel (Y- T), yang merupakan pendapatan total Y dikurangi pajak T. Diasumsikan investasi yang direncanakan adalah tetap I, dan kebijakan fiskal-tingkat pembelian dan pajak pemerintah adalah tetap G dan T. Sehingga dikombinasikan menjadi :E = C(Y – T)+I+G Selanjutnya perekonomian berada dalam keseimbangan (equilibrium) Ketika pengeluaran aktual sama dengan pengeluaran yang direncanakan. Asumsi ini didasarkan pada gagasan bahwa ketika rencana orang-orang telah direalisasikan, mereka tidak mempunyai alasan untuk mengubah apa yang mereka lakukan. Mengingat Y sebagai GDP aktual tidak hanya pendapatan total tetapi juga pengeluaran total atas barang dan jasa, sehingga dapat ditulis kondisi keseimbangan sebagai: Pengeluaran Aktual=Pengeluaran Yang Direncanakan Y=E  dapat disimpulkan, kurva IS menunjukkan kombinasi dari tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk barang dan jasa. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiscal yang mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri.


c. Model LM (Liquidity Money)

Konsep Dasar Analisis LM adalah keseimbangan pasar uang (modal), hal ini dapat tercapai jika Permintaan uang (liquidity preference -L) telah sama dengan penawaran uang (money supply -M), secara grafis, kondisi ini digambarkan oleh sebuah kurva yg disebut kurva LM (LM curve), dimana permintaan uang= penawaran uang(L= M). 


d. Kurva LM

Hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang dinyatakan dengan Kurva LM. Teori preferensi likuiditas menyatakan bahwa tingkat bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk aset perekonomian yang paling likuid, yaitu uang. Jika M menyatakan penawaran uang dan P menyatakan tingkat harga, maka M/P adalah penawaran dari keseimbangan uang riil. Teori preferensi likuisditas mengasumsikan adanya penawaran uang riil tetap. Penawaran uang M adalah variable kebijakan eksogen yang dipilih oleh bank sentral. Tingkat harga P juga merupakan variable eksogen dalam model ini (dianggap tingkat harga adalah tertentu (given) karena model IS-LM menjelaskan jangka pendek ketika tingkat harga adalah tetap). Asumsi ini menunjukkan bahwa penawaran uang riil adalah tetap dan biasanya tidak tergantung pada tingkat bunga. Teori preferensi likuiditas menegaskan bahwa tingkat bunga adalah sebuah determinan dari berapa banyak uang yang ingin dipegang orang. Alasannya adalah bahwa tingkat bunga adalah biaya peluang (opportunity cost) dari memegang uang: biaya yang harus ditanggung karena memegang aset dalam bentuk uang, yang tidak mendapat bunga baik dalam bentuk deposito atau obligasi. Ketika tingkat bunga naik, orang-orang hanya ingin memegang lebih sedikit uang. Jadi rumus permintaan terhadap uang riil adalah : (M/P)d = L (r) Dimana fungsi L(r) menunjukkan bahwa jumlah uang yang diminta tergnatung pada tingkat bunga. Tingkat bunga adalah biaya dari memegang uang, sehingga semakin tinggi tingkat bunga semakin rendah jumlah keseimbangan uang riil yang diminta. Untuk menjelaskan berapa tingkat bunga yang berlkau dalam perekonomian, maka dikombinasikan penawaran dan permintaan terhadap uang riil. Menurut teori preferensi likuiditas, tingkat bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan pasar uang. Pada tingkat bunga keseimbangan, jumlah uang riil yang diminta sama dengan jumlah penawarannya. Bagaimana tingkat bunga mencapai keseimbangan penawaran dan permintaan uang?

Penyesuaian terjadi karena kapan pun pasar uang tidak berada dalam keseimbangan, orang orang berusaha menyesuaikan portofolio aset mereka dan dalam prosesnya mengubah tingkat bunga.


Tingkat pendapatan mempengaruhi permintaan terhadap uang. Ketika pendapatan tinggi, pengeluaran juga tinggi, sehingga masyarakat terlibat dalam lebih banyak transaksi yang mensyaratkan penggunaan uang. Jadi, uang yang lebih banyak menunjukkan permintaan uang yang lebih besar. Dapat dituliskan dalam fungsi permintaan uang sebagai berikut : (M/P)d = L(r,y) Kurva LM menggambarkan hubungan di antara tingkat pendapatan dan tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin tinggi permintaan terhadap keseimbangan uang riil, dan semakin tinggi tingkat bunga keseimbangan. Karena itu, kurva LM miring ke atas. Penurunan dalam penawaran dari keseimbangan riil menaikkan tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar uang. Maka penurunan dalam keseimbangan riil menggeser kurva LM ke atas. Jadi kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam pasar untuk keseimbangan uang riil. Kurva LM digambar untuk penawaran dari keseimbangan uang riil tertentu. Penurunan dalam penawaran dari keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke atas. Kenaikan dalam penawaran dari keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke bawah .


e. Model Keseimbangan IS-LM

Sebagaimana yang diungkap diatas bahwa konsep IS-LM merupakan sintesis Klasik Keynes. Model IS-LM awalnya dikembangkan oleh Hicks (1937) . Menurut Hicks, yang dimaksud Keynes dengn keseimbangan ekonomi adalah keseimbangan bersamaan pasar barang-jasa dan pasar uang-modal. Interpretasi Hicks dikembngkn lebih lanjut oleh Alvin P. Hansen (1940-an). Karena itu model IS-LM disebut pula sebagai model sintis Hicks-Hansen. Asumsi-asumsi pokok yang mendasari model IS-LM;

1. Pasar akan selalu berada dalam kondisi keseimbangan

2. Fungsi Uang adalah sebagai alat transaksi dan spekulasi (MD= Mt +Msp)

3. Berlakunya hukum Walras (bila dalam perekonomian terdapat sejumlah n pasar dan sebanyak n-1 pasar telah mencapai keseimbangan, maka pasar ke n pastilah telah mencapai keseimbangan. Jadi, bila pasar barang jasa dan pasar uang (modal) telah berada dalam keseimbangan, maka pasar tenaga kerja ikut mencapai kesimbangan.

4. Perekonomian adalah perekonomian tertutup (AE = C + I + G) peran Goverment (pemerintah) diabaikan dulu, sehingga AE=C+I.  Perekonomian tertutup menyebabkan total penghasilan (total produksi) yang tidak dikonsumsi, ditabung di dalam negeri, Y = C + S.

5. Model komparatif statis. Model IS-LM yang digunakan adalah model komparatif statis, yang mengabaikan dimensi perubahan dari waktu ke waktu. (Analisis yang dilakukan adalah perubahan dari satu kondisi keseimbangan ke kondisi keseimbangan lainnya .


f. Kurva IS-LM

Model IS-LM atau model Hicks-Hansen , adalah alat ekonomimakro dua dimensi yang menunjukkan hubungan antara suku bunga dan pasar aset  (juga dikenal sebagai output riil di pasar barang dan jasa ditambah pasar uang). Persimpangan investasi hemat (IS) dan  preferensi likuiditas jumlah uang beredar (LM), kurva model "keseimbangan umum" di mana seharusnya keseimbangan simultan terjadi di kedua barang dan pasar asset.  Namun dua interpretasi yang setara dimungkinkan: (1) model IS-LM menjelaskan perubahan dalam pendapatan nasional ketika tingkat harga ditetapkan dalam jangka pendek, (2) model IS-LM menunjukkan mengapa kurva permintaan agregat dapat bergeser.  Oleh karena itu, alat ini terkadang digunakan tidak hanya untuk menganalisis fluktuasi ekonomi tetapi juga untuk menyarankan tingkat potensial untuk kebijakan stabilisasi yang sesuai . Kurva IS-LM (keseimbangan ekonomi) adalah tujuan perekonomian. Dalam pandangan klasik keseimbangan perekonomian dapat diukur melalui penghitungan kesempatan kerja, sedangakan keynesian melalui perpotongan antara pengeluaran aktual dan pengeluaran yang direncanakan atau perpaduan atara agregat expenditure dan total pendapatan yang diukur melalui tingkat output. Kedua model kemudian dikembangkan menjadi sebuah sistesis dari keduanya. Kurva inilah yang dikenal sebagai kurva IS-LM. Para ekonom saat ini, cenderung menggunakan model ini dalam mengukur tingkat keseimbangan. Mereka berkeyakinan bahwa keseimbangan akan terjadi ketika adanya keseimbangan antara pasar barang-jasa dan pasar uang. Adapun variabel yang digunakan untuk menggabungkan keduanya adalah bunga. Namun, justru disinilah letak permasalahan utama yang melandasi kelemahan kurva IS-LM. Ada Beberapa Point yang menjadi  kelemahan IS-LM: Apa yang diungkapkan oleh Mankiw memiliki beberapa kelemahan. Jika yang dimaksud adalah short run (jangka pendek), maka kurva IS-LM tidak dapat dijadikan sebagai model. Dalam kurva IS, yang menghubungkan antara Interest dan Saving adalah bunga. Padahal bunga pada investasi dan saving amat berbeda. Besar kecilnya investasi lebih disebabkan oleh tingkat bunga riil dalam jangka pendek. Ketika nilai barang mengalami kenaikan, maka investasi akan semakin menurun dan begitu sebaliknya.adapun tingkat saving lebih dipengaruhi oleh bunga nominal yang ditentukan oleh bank sentral. Lalu, bagaimana mungkin kita menggabungkan dua jenis bunga yang berbeda dalam satu variable. Dan jika mereka beralasan bahwa tingkat saving tidak dipengaruhi oleh tingkat bunga. Maka kerancuan tersebut akan tetap ada .

Kurva IS mengacu kepada permintaan invesatasi yang dipengaruhi oleh real rate of interest, sedangkan Kurva LM (money demand) mengacu pada bunga nominal. Semakin tinggi tingkat bunga semakin rendah permintaan uang. Maka, Penggabungan IS-LM adalah sebuah kerancuan. Dan bila yang dimaksud adalah long run (jangka panjang), maka sejatinya kurva IS-LM tidak relevan untuk digunakan. Hal ini disebabkan kurva IS-LM tidak memasukkan variable harga  (price), padahal tingkat harga senantiasa berubah dalam jangka panjang .


g. Kerancuan Variabel bunga sebagai penyeimbang.

Variabel bunga merupakan variable yang paling penting dalam kurva IS-LM. Ia digunakan sebagai varibel yang menggabungkan penyeimbang adalah sebuah kekeliruan. Mengingat adanya perbedaan antara bunga saving antara IS dan LM. Namun, penggunaan bunga sebagai variable dan bunga investasi. Nominal kedua bunga tersebut tidak akan pernah sama, dimana bunga pinjaman senantiasa lebih besar dari bunga saving.  Kurva IS dibangun diatas hubungan antara investasi dan saving yang dipengaruhi oleh tingkat interest (bunga). Investasi berhubungan negative dengan bunga, sedangkan saving dipengaruhi oleh pendapatan yang akan mempengaruhi bunga secara negative pula. Dan bila kita telusuri lebih lanjut ternyata variable bunga tidak selamanyamempengaruhi tingkat investasi .


BAB III

KESIMPULAN


1. Kurva IS ditentukan oleh persamaan Y=C(Y-T(Y)+I(r)+G+NX(Y) dimana Y mewakili pendapatan, mewakili pengeluaran konsumen yang meningkat sebagai fungsi dari disposable income (pendapatan, Y , dikurangi pajak, T ( Y ), yang dengan sendirinya bergantung secara positif pada pendapatan), merupakan penurunan investasi bisnis sebagai fungsi dari tingkat bunga riil, G mewakili pengeluaran pemerintah, dan NX ( Y ) mewakili ekspor neto (ekspor dikurangi impor) menurun sebagai fungsi pendapatan (menurun karena impor adalah fungsi pendapatan yang meningkat)

2. Kurva LM menunjukkan kombinasi suku bunga dan tingkat pendapatan riil di mana pasar uang berada dalam ekuilibrium. Ini menunjukkan di mana permintaan uang sama dengan jumlah uang beredar. Untuk kurva LM, variabel bebasnya adalah pendapatan dan variabel terikatnya adalah tingkat bunga.Dalam diagram ekuilibrium pasar uang, fungsi preferensi likuiditas adalah kesediaan untuk memegang kas. 

3. Model IS-LM atau model Hicks Hansen adalah alat ekonomimakro dua dimensi yang menunjukkan hubungan antara suku bunga dan pasar aset  (juga dikenal sebagai output riil di pasar barang dan jasa ditambah pasar uang)



DAFTAR PUSTAKA

1. Waluyo, Dwi Eko, 2004. Teori Ekonomi Makro, edisi ke-dua. Penerbit UMM, Malang – Jatim.

2. Rahardja, Prathama, 2005. Teori Ekonomi Makro, suatu pengantar, edisi ketiga. Mandala Manurung – Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI

3. Karim, Adiwarman, 2007. Ekonomi Makro Islam, Edisi I. Jakarta - PT. RajaGrafindo Persada.

4. Sakti, Ali, 2007. Ekonomi Islam: Jawaban atas kekacauan Ekonomi Modern, cetakan pertama.Paradigma & AQSA Publishing.

5. Sukirno, Sadono, 2000. Makroekonomi. Edisi 2, Cet. 11. Jakarta – PT. RajaGrafindo Persada.

6. Mankiw, N. Gregory, 2003. Teori Makroekonomi, Ed. 5. – Jakarta: Erlangga.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH STRATEGI KEWIRAUSAHAAN