MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Hal inisangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pend

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR


BAB I
PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang
Ilmu sosial dasar (ISD)  adalah ilmu penegetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang, khususnya yang terjadi di dalam warga indonesia, dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta,konsep,teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial (seperti GeografiSosial, Sosiologi, Antropologi sosial dan sejarah).
ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan yang lebih luas dan membentuk ciri-ciri kepribadian yang diharapkan dari seorang mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia-manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
ISD juga merupakan suatu usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk melengkapi gejala-gejala sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan, sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
Pengenalan dan pemahaman ISD menjadi penting supaya tujuan yang melatarbelakangi munculnya ilmu ini tidak sekedar menjadi harapan tanpa hasil. Oleh karena itu penyusun berkeinginan untuk membahas latar belakang dan ruang lingkup pembahasan dari Ilmu Sosial Dasar, serta masalah sosial yang masih terkait dengan lingkup pembahasan Ilmu Sosial Dasar.

 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1.     Apakah pengertian Ilmu Sosial Dasar ?
2.     Bagaimana latar belakang Ilmu Sosial Dasar ?
3.     Apa tujuan Ilmu Sosial Dasar?
4.     Apa fungsi Ilmu Sosial Dasar?
5.     Bagaimana ruang lingkup Ilmu Sosial Dasar?
C. Tujuan
1.     Memahami makna dari ilmu sosial dasar
2.     Mengetahui latar belakang Ilmu Sosial Dasar
3.     Mengetahui tujuan Ilmu Sosial Dasar
4.     Mengetahui fungsi Ilmu Sosial Dasar
5.     Mengetahui ruang lingkup Ilmu Sosial Dasar?

BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP ILMU SOSIAL DASAR
          1. Pengertian Ilmu Sosial Dasar
            Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah suatu program pelajaran baru yang dikembangkan di Perguruan Tinggi. Pengembangan Ilmu Sosial Dasar ini sejalan dengan realisasi pengembangan ide dan pembaruan sistem pendidikan yang bersifat dinamis dan inovatif. Ilmu-ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah Ilmu sosial dipergunakan dalam pendekatan, sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah-masalah sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.[1]
            Ilmu Sosial Dasar memberikan dasar-dasar pengetahuan sosial kepada para mahasiswa, yang diharapkan akan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberi alternatif pemecahan masalah-masalah dalam kehidupan masyarakat. Dengan pengetahuan yang didapat melalui ISD, para mahasiswa diharapkan akan mampumengorientasikan diri berkat penghayatan akan arah perkembangan dalam masyarakat. Setelah mengorientasikan diri secara maantap, paling tidak ia harus mampu mengetaahui ke arah mana pemecahan jalan keluar suatu masalah itu harus ditempuh. Masalah-masalah sosial yang berkembang sedemikian kompleks, baik yang bersifat lokal, regional, nasional maupun internasional seperti pengangguran, urbanisasi, penyelundupan, dan kriminalitas, kenakalan remaja, dan penyalahgunaan narkotika.
            Akan tetapi dengan dilaksanakannya ISD sebagai Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) disetiap perguruan tinggi negeri khususnya, tidak berarti pengantar-pengartar ilmu sosial harus hilang dari kurikulum perguruan tinggi. Pengantar-pengantar ilmu-ilmu sosial haus dipertahankan, sebab ia mempunyai misi memberikan pengetahuan teoritis ilmiah pada ilmu tertentu yag bersifat subject-oriented.
            Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara ilmu-ilmu sosial dan ilmu dan ilmu-ilmu sosial dasar (ISD) tidak terdapat perbedaan yang prinsipil sepanjang yang menyangkut konsep-konsep dasar atau pengetahuan dasar  ilmu-ilmu sosial. Perbedaan itu terjadi pada pendekatan bidang studinya saja, di mana ilmu-ilmu sosial dasar bersumber pada konsep-konsep dasar ilmu-ilmu sosial yang terintegritas. Dilain pihak, pengantar-pengantar ilmu-ilmu sosial disajikan secara subject oriented dalam rangka pendalaman ilmu-ilmu sosial itu secara teoritis, yang menyangkut ruang lingkup, metode dan sistematikanya.
            2.  Latar belakang Ilmu Sosial Dasar Budaya
            Latar belakang diberikannya Ilmu Sosial Dasar (ISD) dimulai banyaknya kritik-kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan dipeguruan tinggi oleh sejumlah cendikiawan terutama sarjana pendidikan, sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan yang tengah berlangsung saat ini, berbau kolonial dan masih merupakan warisan sistem pendidikan pemerintahan Belanda, yaitu kelanjutan dari ”politik balas budi” (etische politiek) yang dianjurkan oleh Conrad Theodore Van Devender, bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga trampil untuk menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka dibidang administrasi, pedagang, teknik, dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi kkayaan negara.
            Kita telah mengetahui bahwa sumber semua ilmu pengetahuan adalah filsafat. Baik ilmu ilmu alam maupun ilmu ilmu sosial, bila ditilik dari perkembanganya, bermula dari ilmu filsafat. Dari filsafat itu kemudian lahirlah tiga cabang ilmu pengetahuan yaitu :
1.     Natural Sciences (ilmu -ilmu alamiah), meliputi : fisika, kimia, astronomi, biologi, botani dan lain lain.
2.      Sosial Sciences (ilmu-ilmu sosial), sosiologi, ekonomi, politik, antropologi, sejarah, psikologi geografi, dan lain-lain.
3.      Humanitas (ilmu-ilmu budaya) meliputi: bahasa, agama, kekusastraan, kesenian, dan lain-lain.[2]
Ilmu-ilmu sosial berkembang terus sesuai dengan kebutuhan manusia dalam era pembangunan khususnya di Indonesia. Wujud perkembangan sosial di Indonesia setelah bangsa Indonesia mendapat kemerdekaan.
Kita telah mengetahui bahwa Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur, yang merata, material dan spritual berdasarkan Pancasila. Bahwa hakikat Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia indonesia seutuhnya dan seluruh masyarakat indonesia. Dalam pengertian ini maka manusia bukan hanya menjadi obyek pembangunan, tetapi yang terpenting adalah bahwa manusia itu menjadi subyek pembangunan. Untuk  itu perlu dilakukan berbagai upaya sehingga manusia bukan merupakan beban pembangunan, tetapi menjadikan manusia modal atau asset (terpenting) bagi pembangunan .
            Dalam jangka panjang, yang ingin dicapai bukan hanya kuliatas teknis yang sangat diperlukan untuk mendukung proses lepas-landas, melainkan juga kualitas lain yang memungkinkan seseorang berkembang menjadi manusia utuh, yaitu manusia yang memiliki sikap hidup yang selaras, serasi dan seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohani. Namun upaya-upaya pembangunan yang dilaksanakan pada saat ini khususnya pada negara-negara sedang berkembang menghadapi tantangan yang berat. Studi-studi yang abad lalu relatif lebih dibandingkan dengan abad 20, terutama akhir-akhir ini.
            Pertama, bobot penduduk yang mereka hadapi tidaklah seberat yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang sat ini, terutama Indonesia. Perkembangan penduduk yang tinggi, telah menimbulkan berbagai masalah di bidang sosial ekonomi. Kedua, sebagai pioneers, negara-negara Barat tidak menghadapi masalah pemilihan teknologi, apalagi pendidikan teknologi seperti yang dihadapi oleh negra-negara sedang berkembang saat ini. Ketiga, hampir semua pioneers itu ditandai oleh sifat homoenitas daripada keadaan sosial dan kulturalnya, sedangkan negara-negara sedang berkembang saat ini terpaksa bergelut dengan masalah nation building yang rumit, sementara pada saat yang sama pembangunan ekonomi harus mereka laksanakan.
            Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa bidang ilmu sosial, budaya, dan peadaban manusia memiliki prinsip keilmuan tersendiri. Bidang ilmu-ilmu sosial misalnya, ia akan tetap berpegangang teguh pada prinsip tata nilai, norma, dan aturan-aturan yang sesuai dengan ilmu sosial. Sedangkan di bidang budaya harus mengedepankan studi ilmiah yang mampu menunjukkan adanya bentuk perkembangan budaya dan peradaban manusia yang sesuai dengan sifat dari disiplin ilmu sendiri.
            3. Tujuan ilmu sosial dasar
            Berdasarkan hakekat keilmuan diatas, maka tujuan ilmu sosial dasar yang merupakan bagian dari mata kuliah berkehidupan bermasyarakat yaitu:
1.     Mengembangkan kesadaran mahasiswa meguasai pengetahuan tentang keanekaragaman, kesetaraan, kemartabatan dan kebebasan, serta keterikatan manusia sebagai individu dan mahkluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat
2.      Menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif, dalam memahami keragaman, kesederajatan, dan kemartabatan manusia dengan landasan nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat.
3.     Memberikn landasan pengertian pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahkluk sosial yang beradab dalam mempratikkan pengetahuan akademik dan keahliannya dan mampu memecahkan masalah sosial budaya secara arif. 
4.     Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.[3]
5.     Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu brsifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya (mempelajarinya) secara kritis-inter disipliner.
Tujuan ini secara lebih luas dimaksudkan untuk membentuk kepribadian mahasiswwa yang memiliki cakrawala berpikir yang analitis, dialetik, inovatif, persuasif, dan terampil dalam mengimplementasikan kreasinya pada masyarakat secara relevan.
      4. Fungsi ilmu sosial dasar
a. Ilmu sosial dasar budaya sebagai mata kuliah bekehidupan bermasyarakat (MBB)
      ISBD mempunyai tema pokok, yaitu hubungan timbal balik anatara manusia dengan lingkungannya. Dengan wawasan tersebut diharapkan perguruan tinggi mampu menghasilkan tenaga ahli dengan tiga jenis kemampuan secara simultan. Dengan bahasa lain bahwa perguruan tinggi diharapkan mampu mengembangkan mahasiswa yang memiliki kepribadian, keilmuan serta keterampilan, hingga komitmen kuat dalam mengaktualisasikan talenta dirinya dalam membangun kehidupan masyarakat sebagai objek dari kompetisi yang dimilikinya.
b. ISBD sebagai alternatif pemecahan masalah sosial budaya
      Dengan bekal wawasan, sikap dan prilaku melalui mata kuliah ilmu sosial dan budaya (ISBD) diharapkan mahasiswa dapat menjadi manusia yang memiliki kemampuan personal, kemampuan akademik, dan kemampuan profesional, sehingga para lulusan akan mampu mengenali masalah dan mengatasi masalah tersebut dengan bijaksana. Dengan itu problematika kemanusiaan dan peradaban manusia merupakan fakta objektif yang penting dikenali secara akademis dan rasional.[4]
5.Ruang lingkup ilmu sosial dasar
      Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan mata kuliah ilmu sosial dan budaya dasar (ISBD) pada perguruan tinggi, berikut ini merupakan ruang lingkup dan subbahasanya yaitu terdiri:
a.Pengantar ilmu sosial budaya dan dasar, yang mencakup;
1.     Hakikat dan ruang lingkup ISBD.
2.     ISBD sebagai MBB dan pendidikan umum.
3.     ISBD sebagai alternatif pemecahan masalah sosial budaya.
b. Manusia sebagai makhluk budaya
1.      Hakikat manusia sebagai makhluk budaya.
2.     Apresiasi terhadap kemnusiaan dan kebudayaan.
3.     Etika dan estetika berbudaya.
4.     Memanusiakan manusia melalui pemahaman konsep-konsep dasar manusia.
5.     Problematika kebudayaan.
c. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial.
1.      Hakikat manusia sebagai individu dan makhluk sosial
2.     Fungsi dan peran manusia sebagai individu dan makhluk sosial
3.     Dinamika interaksi sosial
4.     Dilema antara kepentingan individu dan masyarakat



BAB III
PENUTUP
            A. KESIMPULAN
            Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang mengkaji masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat dengan menggunakan pengertian-pengertian yang bersal dari berbagai bidang pengetahuan dengan ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, psikologi, sosial. Tujuan ilmu sosial dasar meliputi: memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial, peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggualnginya. Fungsi ilmu sosial dasar meliputi memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep untuk mengkaji gejala-gejala sosial kebudayaan agar daya tanggap, persepsi, penalaran dalam menghadapi lingkungan sosial budaya dapat ditingkatkan sehingga kepekaan terhadap lingkungan menjadi lebih besar.
            B. SARAN
            Sebagai manusia yang menjalani kehidupan di dunia kita perlu menyadari dan memahami masalah-masalah ilmu sosial dasar khususnya dalam bermasyarakat. Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan menambah wawasan kita tentang ilmu sosial budaya dasar serta perkembangannya dari waktu ke waktu, lebih jauhnya penyusun berharap dengan memahami kebudayaan kita semua dapat menyikapi segala kemajuan dan perkembangannya sehingga dapat berdampak positif bagi kehidupan kita semua.




DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu.2009. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Marawadi dan Nur Hidayati.2000. Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar  Ilmu Budaya Dasar. Bandung: Pustaka Setia.
Tumanggor, Rusmin dkk.2010. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana
Sujarwa.2011. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Manusia dan Fenimena Sosial Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.










               [1]Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm 3-4.
               [2]Marawadi dan Nur Hidayati, Ilmu Alamiah Dasar Ilmu Sosial Dasar Ilmu Budaya     Dasar. (Bandung: Pustaka Setia, 2000), hlm 197.
               [3]Rusmin Tumanggor dkk., Ilmu Sosial dan Budaya Dasar(Jakarta: Kencana,2010), hlm 2.
               [4]Sujarwa, Ilmu Soaial dan Budaya Dasar Manusia dan Fenomena Sosial       Budaya(Yogyakarta: Pustaka Pelajar), hlm 9.

<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH STRATEGI KEWIRAUSAHAAN