MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekol...

MAKALAH TEKNOLOGI IMFORMASI DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


                                                            BAB I
                                                    PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sumber Daya adalah merupakan aset perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat di kategorikan atas 4 tipe sumber daya, seperti finansial, fisik, manusia dan kemampuan teknologi. Dari keempat sumber tersebut aspek yang terpenting yaitu manusia, karena manusia merupakan menggerak terpenting dalam perusahaan.
Di era globalisasi seperti ini peranan teknologi informasi dan komunikasi juga sangat penting dan berpengaruh salah satunya dalam bidang manajemen sumber daya manusia. Bagi seorang manajer, kecakapan berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis adalah penting sekali.
B.    Rumusan Masalah
1.     Apakah Pengertian Teknologi Informasi?
2.     Apakah pengertian Sumber Daya Manusia?
3.      Bagaimana Mempersiapkan SDM?
4.     Bagaimana Ciri-ciri Masyarakat dengan Teknologi Informasi Modern?
5.     Bagaimana Upaya Peningkatan Kapasitas SDM?
6.     Bagaimana Hubungan antara Manajemen SDM dan Teknologi Imformasi?
7.     Bagaimana Penerapan Teknologi Imformasi dalam Manajemen SDM?
C.    Tujuan
1.     Untuk Memahami Pengertian Teknologi Informasi.
2.      Untuk Memahami pengertian Sumber Daya Manusia.
3.     Untuk Mengetahui Pentingnya Mempersiapkan SDM.
4.     Untuk Mengetahui Ciri-ciri Masyarakat dengan Teknologi Informasi Modern.
5.     Untuk Mengetehui Upaya Peningkatan Kapasitas SDM.
6.     Untuk Mengetahui hubungan antara Manajemen SDM dan Teknologi Imformasi.
7.     Untuk Mengetahui Penerapan Teknologi Imformasi dalam Manajemen SDM.


                                                            BAB II
                                                     PEMBAHASAN

A.    Pengertian Teknologi Imformasi
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memuat semua teknologi yang berhubungan dengan penanganan informasi. Penanganan ini meliputi pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Jadi, TIK adalah teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.
Ditinjau dari susunan katanya, teknologi informasi dan komunikasi tersusun dari 3 (tiga) kata yang masing-masing memiliki arti sendiri.
 Kata pertama, Teknologi, berarti pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Istilah Teknologi sering menggambarkan penemuan alat-alat baru yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik. Teknologi juga mempunyai keunggulan, keunggulan tersebut merupakan kenyataan yang tidak dapat disangkal bahwa untuk peningkatan efisiensi, efektifitas dan poduktivitas kerja, suatu perusahaan tidak punya pilihan lain kecuali memanfaatkan berbagai kemajuan dan terobosan yang terjadi di bidang teknologi.
Dalam strategi jangka panjang, para perumus strategi perusahaan biasanya menyatakan apakah perusahaan ingin memperoleh dan mempertahankan keunggulan teknologi dengan segala implikasinya ataukah puas sekedar menjadi “pengikut” dalam pemanfaatan berbagai kemajuan dan terobosan teknologi  yang dilakukan oleh pihak lain.[1] 
Kata kedua dan ketiga, yakni Informasi dan Komunikasi, erat kaitannya dengan data. Informasi berarti hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian sekelompok data yang memberi nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi hubungan saling mempengaruhi di antara keduanya. Menurut Dele S. Beach Komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari orang yang satu kepada orang yang lain.[2]
Jadi dapat di simpulkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap  proses penyampaian informasi dan proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
B.      Pengertian SDM
Menurut pendapat para ahli sumber daya manusia adalah:
1.     Menurut Sonny Sumarsono  ( 2003), Sumber Daya Manusia mengandung dua pengertian. Pertama adalah usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa.  Pengertian kedua, Sumber Daya Manusia menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan yang ekonomis, yaitu bahwa kegiatan tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau masyarakat
2.      Menurut Mary Parker Follett, Menejemen SDM adalah suatu seni untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang di perlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Menajemen memang dapat mempunyai peneertian lebih luas dari pada itu, tetap definisi di atas memberikan kepada kita kenyataan bahwa kita terutama mengelola sumber daya manusia bekan material atau financial.
Di lain pihak manajemen mencakup fungsi-fungsi perencanaan (penetapan apa yang dilakukan), pengorganisasian (perencanaan dan penugasan kelompok kerja), penyusunan personalia (penarikan, seleksi, pengembangan, pemberian konpensasi, dan penilaian prestasi kerja), pengarahan (kepemimpinan, integrasi, dan pengelolaan konflik) dan pengawasan.
3.      Menurut M.T.E Hardiandja (2002), sumber daya manusia merupakan salah satu factor yang sangat penting dalam suatu perusahaan di samping factor yang lain seperti modal. Oleh karena itu SDM harus di kelola dengan baik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi organisasi.
4.      Menurut Mathis dan Jackson (2006), sumber daya manusia adalah rancangan system-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.
Demikian pula menurut The Chartered Institute Of Personel and Development (CIPD) dalam mullins (2005) sumber daya manusia dinyaakan seagai strategi perancangan, pelaksanaan dan pemeliharaan untuk mengelola manusia untuk kinerja usaha yang optimal termasuk kebijakan pengembangan dan proses untuk mendukung strategi.
5.     Menurut Hasibuan (2003), pengertian sumber daya manusia adalah kempuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki indifidu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestsi kinerja kerjanya dimotifasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Sumber daya manusia terdiri dari daya pikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia  menjadi unsur utama dalam setiap aktivitas  yang dilakukan. Peralatan yang handal atau canggih tanpa peran aktif SDM, tidak perrti apa-apa. Daya pikir adalah kecerdasan yang dibawa sejak lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan diperoleh  dari usaha (belajar dan pelatihan). Kecerdasan tolak ukurnya Intelegence Quotient (IQ) dan  Emotion Quality (EQ). Sumber daya manusia juga dapat di artikan secara sederhana (secara objektif) sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau kemampuan untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan secara subjektif, sumber daya dapat di artikan segala sesuatu baik berupa benda maupun bukan benda yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Manusia di dalam sistem imformasi dibagi menjadi dua, yaitu pengguna dan pengembang.[3] Komputer tidak dapat mengambil keputusan. Untuk itu perlu peranan manusia dalam proses pengambilan keputusan dengan adanya bahasa komputer yang disebut program. Sistem  imformasi manjemen adalah integrasi yang dirancang untuk menyediakan imformasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan sumber daya manusia. Komputer telah menyederhanakan pekerjaan menganalisis jumlah data yang luas, dan mereka dapat menjadi pertolongan yang sangat berguna dalam manajemen sumber daya manusia, dari proses pembayaran gaji sampai pencatatan retensi tega kerja. Dengan perangkat keras dan lunak komputer, database, suatu organisasi akan lebih mudah menyimpan data dan imformasi dengan lebih baik, sama seperti kalau ingin memanggil lagi atau menggunakan data –data tersebut.
C.    Mempersiapkan SDM
Bidang teknologi informasi tergolong bidang baru dibandingkan dengan bidang-bidang pekerjaan lainnya.Hal itu menyebabkan terjadinya kelangkaan sumber daya manusia dan tenaga kerja di bidang ini.Untuk mengatasi kelangkaan tenaga kerja tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah terpadu untuk mempersiapkan sumber daya manusia di bidang tersebut sejak dini. Apalagi Indonesia yang dikenal sebagai pengirim tenaga kerja keluar negeri, memiliki potensi untuk mengirimkan tenaga kerja terlatih (skill worker). Menjelang era globalisasi informasi ini mempunyai dampak terhadap aspek kehidupan kita. Informasi tentang turunnya nilai dollar terhadap yen, misalnya, segera terlihat dampaknya terhadap berbagai hal, antara lain dalam perubahan harga barang-barang import dari Jepang, dalam arus wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang, dalam jumlah hutang luar negeri Indonesia dinyatakan dalam rupiah.[4] 
Beberapa hal yang dilakukan di Indonesia antara lain adalah membuka berbagai program pendidikan di bidangTeknologi Informasi seperti misalnya:
1.     Program Sekolah 2000.
Program Sekolah 2000 merupakan sebuah program yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia yang bertujuan untuk menjaring sekolah-sekolah di seluruh Indonesia dengan Internet. Dengan program tersebut maka diharapkan pelajar di Indonesia sudah berkenalan dengan Internet sejak dini sehingga membuka akses informasi dan pengetahuan yang tidak terbatas dengan dunia luar.
2.      Program SMK Teknologi Informasi
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang bertujuan mencetak tenaga kerja yang siap pakai dalam kegiatan operasional. Adanya SMK TI, diharapkan bahwa lulusan SMK dapat dikaryakan secara profesional di bagian-bagian seperto operator, technical support, help desk, atau web designer.
3.     Program Diploma Teknologi Informasi
Hampir sama dengan SMK, program diploma ini juga diharapkan menjadi tenaga kerja yang siap digunakan dan terampil di bidangnya. Banyak perusahaan meninginkan tenaga kerja yang siap pakai, tetapi lebih berpengalaman seperti yang diharapkan pada level ini.
4.     Program Pendidikan Sarjana Teknologi Informasi
Program pendidikan sarjana, menghasilkan lulusan yang tidak hanya terampil, tetapi dilengkapi dengan kemampuan analisis dan perancangan sistem yang kuat. Program sarjana tidak hanya meluluskan seseorang dengan kualitas programmer, tetapi diharapkan juga mampu menghasilkan insan-insan software enginer yang baru.
 Selain tingkat pendidikan formal seperti di atas, perlu dilakukan kegiatan-kegiatan pendidikan nonfromal seperti misalnya kursus bidang TI, sampai pada sertifikasi. Tetapi, pendidikan dalam bentuk training umumnya cukup mahal. Oleh karena itu, perlu dikembangkan paket-paket pelatihan yang terjangkau. Dalam hal ini, peran pemerintah sangat diperlukan dalam rangka membantu proses pendidikan maupun penambahan fasilitas yang lebih memadai.[5]
Tujuan pengembangan sumber daya manusia sebagai produktivitas kerja, efisisensi, kerusakan, kecelakaan, pelayanan, moral, karier, konseptual, kepemimpinan, balas jasa, dan konsumen.


D.    Ciri-ciri Masyarakat dengan Teknologi Informasi Modern
Telah sering dikatakan bahwa dunia dewasa ini dihadapkan kepada berbagai macam “ledakan”. Misalnya, ada ledakan penduduk, ledakan teknologi dan ada pula ledakan informasi.Yang dimaksudkan dengan ledakan di sini adalah tekanan nyata daripada sesuatu terhadap berbagai segi kehidupan masyarakat yang terjadi pada proporsi yang belum pernah dialami sebelumnya. Terlepas dari kenyataan apakah arah ledakan itu menurus kepada hal-hal yang “baik” dan/atau “buruk”, yang jelas ialah bahwa pengaruh ledakan itu dirasakan oleh para anggota masyarakat.
Salah satu ledakan yang paling dirasakan kuatnya dewasa ini adalah ledakan informasi. Ledakan tersebut timbul sebagai akibat daripada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Jika proporsi ledakan informasi itu terus meningkat, maka kiranya dapat dibuat suatu assumsi bahwa di masa-masa yang akan datang, pengaruh dan peranan informasi dalam tata kehidupan seseorang, suatu organisasi, suatu negara dan dunia akan semakin terasa pula. Dengan perkataan lain, akan timbullah suatu masyarakat yang dalam buku ini disebut dengan “masyarakat informasional”.
Kiranya perlu disadari bahwa ciri-ciri yang dikemukakan dimuka mungkin belum lengkap dan masih dapat ditambah lagi.Untuk menyusun rangkaian ciri-ciri yang betul-betul lengkap memerlukan penelitian yang sangat mendalam untuk menemukan teori paripurna tentang informasi dan masyarakat. Usaha demikian berada di luar kemampuan penulis dewasa ini. Dan juga ruang lingkup buku ini memang tidak seluas itu. Yang jelas adalah bahwa kiranya ciri-ciri tersebut dipandang cukup untuk memberikan gambaran tentang pengaruh, peranan dan implikasi-implikasi sosial yang akan dihadapi oleh manusia dalam masyarakat informasional.[6]
E.    Upaya Peningkatan Kapasitas SDM
Perlu upaya Peningkatan Kapasitas SDM  dan Penataan dalam pendayagunaan, dengan perencanaan yang matang sesuai dengan kebutuhan, serta pelaksanaannya dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Oleh karena itu, dilakukan:
1.     Meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya informasi serta pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi. Baik dikalangan pemerintah maupun dikalangan masyarakat.
2.     Pemanfaatan sumber daya pendidikan dan pelatihan termasuk perangkat teknologi informasi dan komunikasi baik yang dimiliki oleh lembaga pemerintah maupun non-pemerintah/masyarakat.
3.     Pengembangan pedoman penyelengaraan pendidikan dan pelatihan bagi lembaga pemerintah agar hasil pendidikan dan pelatihan tersebut sesuai dengan kebutuhan.
4.     Peningkatan kapasitas peyelenggaraan pendidikan dan pelatihan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal untuk mengurangi kesenjangan SDM dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.
5.     Peningkatan informasi melalui pemberian penghargaan/ apresiasi kepada seluruh SDM bidang informasi dan komunikasi di pemerintah dan daerah serta masyarakat yang secara aktif mengembangkan inovasi menjadi karya yang bermanfaat bagi pengembangannya.
F.     Hubungan antara Manajemen Sumber Daya Manusia dan Teknologi Imformasi
Perkembangan Teknologi Imformasi di era modern saat ini tidak bisa dipungkiri lagi sangat  berpengaruh besar terhadap kemudahan dan kelancaran suatu imformasi atau pengolahan data dalam berbagai bidang, salah satunya dalam bidang manajemen Sumber Daya Manusia. Dengan fungsi Teknologi pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian imformasi akan memudahkan proses Manajemen Personalia untuk mengatur sumber daya manusianya dengan baik dan cepat tentunya dengan meminimalisir human eror yang kemungkinan terjadi. Inilah yang membuat kedua aspek ini saling keterhubungan.
Dalam Manajemen juga dikenal dengan adanya sistem  imformasi manajemen atau biasa di sebut dengan SIM. Pada umumnya sistem diartikan sebagai satu keseluruhan dari sejumlah komponen (bagian) yang saling berkaitan atau berhubungan dalam mencapi tujuan tertentu. Jika dihubungkan dengan manajemen, komponen tersebut adalah unsur-unsur dalam manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanan, penganggaran dan pengawasan) yang bergerak bersama demi mewujudkan tujuan suatu perusahaan. Selanjutnya yang dimaksud dengan imformasi manajemen adalah rangkaian kegiatan (manajemen) yang menghasilkan sejumlah imformasi yang tersusun secara sitematik dan bersifat menyeluruh mengenai segala sesuatu dilingkungan suatu perusahaan.
Berdasarkan penjelasan diatas SIM dapat diartikan sebagai kesatuan imformasi mengenai kondisi SDM yang memiliki bebagai komponen berupa kondisinya dimasa lalu, masa kini dan prediksi kondisinya dimasa depan dalam lingkungan organisasi ataupun perusahaan. Sistem imformasi SDM tersebut berisi data seperti dokumentasi nilai yang dicapainya ketika mengikuti seleksi, dan hasil penilaian setiap pekerja. Selain itu juga berisi imformasi mengenai karakteristik kepribadiannya, jenis dan tingkat keterampilan dan keahliannya kemampuan manjerial prestasi kerja dan lain-lain yang di dokumentasikan secara individual.
G.   Penerapam Teknologi Imformasi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
Penerapan Teknologi Imformasi dalam bidang Manajemen Smber Daya Manusia sangat mempermudah pekerjaan Manajemen Personalia mengetur semua urusan yang berkaitan dengan SDM. Berikut penerapan komponen atau aspek dalam Manajemen Sumber Daya Manusia yang bisa diterapkan menggunakan Teknologi Imformasi.
1.   Penegnalan Identitas Diri Karyawan
2.   Pengelolaan SK kerja atau daftar riwayat jabatan
3.   Pengelolaan jam kerja dan absensi
4.   Pengelolaan cuti
5.   Pengelolaan penggajian
Tujuan teknologi imformasi dalam Manajemen SDM meningkatkan efisiensi data tenaga kerja dimana SDM dikumpulkan dan berhubungan dengan perencanaan SDM. Teknologi Imformasi mempunyai banyak kegunaan dalam suatu organisasi yang paling dasar adalah otomatisasi. Dari pembayaran upah dan kegiatan benefit. Dengan Teknologi Imformasi pencatatan waktu tenaga kerja dimasukkan kedalam sistem, dan dimodifikasi sesuai individual. Kegunaan umum yang lain dari Teknologi Imformasi adalah kesetaraan kesempatan bekerja.. manajer dalam suatu perusahaan memerlukan suatu imformasi yang memiliki karakteristik tertentu dalam rangka mengambil suatu keputusan. Keputusan yang didasarkan pada imformasi akurat akan memiliki kualitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan keputusan yang berdasarkan intuisi saja. Karakteristik imformasi yang di persiapkan dalam sistem imformasi sumber daya manusia adalah timely (tepat waktu), accurate (akurat), concise (ringkas), relevant (relevan), dan complete (lengkap).





                                                     DAFTAR PUTAKA

Sondang p, siagian, 1995, Manajemen stratejik, Jakarta : Bumi Aksara.
Sondang P. Siagian, 1990, Sistem Imformasi untuk Pengambilan Keputusan, (Jakarta:  CV Haji Masagung.
Moekijat, Teori Komunikasi, 1993 Cet. 1, Bandung : Mandar Maju.
Teguh Wahyono 2006, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi, Yogyakarta: ANDI.
Mochtar Buchori, Transformasi pendidikan, 1995.Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.








[1] Sondang P. Siagian, Manajemen stratejik, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), h. 133.
[2] Moekijat, Teori Komunikasi,  Cet. 1, (Bandung : Mandar Maju, 1993), h. 2.
[3] Sondang P. Siagian,  Sistem Imformasi untuk Pengambilan Keputusan, (Jakarta:  CV Haji Masagung, 1990) hlm. 150
[4] Mochtar Buchori, Transformasi pendidikan, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995) h. 199.
[5] Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi, (Yogyakarta: ANDI, 2006) h. 85-88.
[6] Sondang P, Siagian, Op,. Cit. hlm. 23-25

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL