PENDIDIKAN SOSIAL BUDAYA BERMASYARAKAT
DALAM HADITS
A. PENDAHULUAN
Sumber utama ajaran Islam adalah Al-Qur’an yang disebutkan sebagai
pedoman hidup, sunnah sebagai kebenaran yang datang dari Rasul, dan ijtihad
sebagai jalan terbuka untuk menggunakan inelektualitas manusia menuju
kebenaran. Dalam hal ini agama Islam merupakan sember kebudayaan Islam. Sebagai
bagian dari kebudayaan, pendidikan Islam juga bersumber dari ajaran Islam.
Pada hakikatnya pendidikan adalah suatu kegiatan yang secara sadar dan
disengaja serta penuh tanggungjawab yang dilakukan oleh orang dewasa pada anak
sehingga timbul reaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan
yang dicita-citakan dan berlangsung terus-menerus. Aktivitas pendidikan
semuanya bertujuan untuk membentuk, keluhuran budi pekerti manusia.
Kebudayaan dalam suatu masyarakan merupakan sistem nilai tertentu yang
dijadikan pedoman hidup oleh warga yang mendukung kebudayaan tersebut. Karena
dijadikan kerangka acuan dalam bertindak dan bertingkahlaku maka kebudayaan
cendrung menjadi tradisi dalam suatu masyarakat. Tradisi adalah sesuatu yang
sulit berubah, karena sudah menyatu dalam kehidupan masyarakat pendukungnya.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Sosial Budaya
Sosial budaya terdiri dari dua kata yaitu
sosial dan budaya. Sosial berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan
masyarakat sekitar. Kelakuan masyarakat pada hakikatnya hampir seluruhnya
bersifat sosial, yakni dipelajari dalam interaksi dengan manusia lainnya.
Hampir segala sesuatu yang kita pelajari merupakan hasil hubungan kita dengan
orang lain dirumah, sekolah, tempat permainan, pekerjaan, dan sebagainya.
Sedangkan budaya adalah dalam kamus bahasa
Indanesia diartikan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi)
manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat, dan berarti pula
kegiatan (usaha) batin (akal dan sebagainya) untuk menciptakan sesuatu yang
termasuk hasil kebudayaan. Jadi, social budaya merupakan segala hal yang
diciptakan manusia dengan pikiran dan budinya dalam kehidupan bermasyarakat.
Para ahli antropologi membagi kebudayaan
dalam bentuk dan isi. Menurut bentuknya kebudayaan terdiri atas tiga, yaitu:
a. Sistem kebudayaan
Sistem kebudayaan berwujud gagasan, pikiran, konsep,
nilai-nilai, budaya, norma-norma, pandangan-pandangan yang berntuknya abstrak,
serta berada dalam pikiran para pemangku kebudayaan yang bersangkutan.
b. Sistem sosial
Sistem sosial berwujud aktivitas, tingkah laku
berpola, perilaku, upacara-upacara, serta ritus-ritus yang wujudnya lebih
konkrit. Sistem sosial adalah bentuk kebudayaan dalam wujud yang lebih konkrit
dan dapat diamati.
c. Benda-benda budaya
Benda-benda budaya disebut juga sebagai kebudayaan
fisik atau kebudayaan materiil. Benda budaya merupakan hasil tingkah laku dan
karya pemangku kebudayaan yang bersangkutan.
2. Pengertian Pendidikan Sosial Budaya Bermasyarakat
Sejak manusia diciptakan, pendidikan
menempati urutan pertama sebagai alat yang sangat penting untuk kelangsungan
hidup manusia. Meskipun belum ada istilah pendidikan formal maupun informal,
substansi pendidikan sudah dibutuhkan manusia. Ketika Adam sudah diciptakan
sebagai manusia pertama yang diberi jabatan oleh Allah sebagai pemimpin atau
khalifah dimuka bumi, yang pertama diberikan Allah kepadanya adalah
pengetahuan. Oleh karena itu, allah mendidik Adam dengan nama-nama yang ada
dibelahan bumi ini.
Imam Al-Ghazali memaknakan pendidikan
sebagai proses pembiasaan (riyadhah). Riyadhah artinya
manaklukkan dan menundukkan anak kuda serta mengajarinya berlari. Pembiasaan
yang dimaksud oleh Al-Ghazali upaya menimbulkan respons siswa melalui bimbingan
emosional dan fisikal. Al-Ghazali berpendapat bahwa proses pembiasaan (riyadhah)
membantu siswa menuju tujuan tertinggi. Seperti halnya Imam Al-Ghazali, Ibn
Sina, mengartikan pendidikan sebagai pembiasaan atau Riyadhah.
Perjalanan kebudayaan manusia dalam
sejarahnya erat kaitannya dengan pendidikan. Sebab semua materi yang terkandung
dalam kebudayaan yang diperoleh manusia selain dilalui secara sadar, juga
dilalui dengan proses belajar. Melalui proses belajara itulah transfer
nilai-nilai kebudayaan terhadap generasi-kegenerasi berikutnya dilakukan.
Sehingga nilai-nilai kebudayaan senantiasa berkelanjutan dari waktu kewaktu,
dari kebudayaan masa lalu menuju kebudayaan masa kini.
Ada kebudayaan masa lalu yang tetap
dipertahankan dalam kebudayaan masa kini. Ada juga ditinggalkan atau tidak
digunakan meskipun demikian tidak menutup kemungkinan kebudayaan pada masa
lalu. Kelompok-kelompok masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih dan
bekerjasama dibidang tertentu untuk mencapai tujuan tertentu adalah merupakan
sumber pendidikan bagi warga masyarakat,
Seperti lembaga-lembaga sosial budaya,
yayasan-yayasan, organisasi-organisasi, perkumpulan-perkumpulan, yang
kesemuanya itu merupakan unsur-unsur pelaksana asas pendidikan masyaraka.
Kesemua kelompok sosial berikut unsur-unsur pelaku atau pelaksana asas
pendidikan yang dengan sengaja dan sadar membawa kemasyarakat kepada
kedewasaan, baik jasmani, maupun rohani yang realisasinya terlihat pada
perbuatan dan sikap kepribadian warga masyarakat.
Hubungan antara manusia dengan kebudayaan
juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaannya.
Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu:
a. Penganut kebudayaan
b. Pembawa kebudayaan manipulator kebudayaan,
c. Pencipta kebudayaan.
Sebagai penganut kebudayaan seseorang hanya menjadi pelaku tradisi dan
kebudayaan yang berkembang dalam masyarakatnya. Sebaliknya pembawa kebudayaan adalah
pihak luar dan anggota masyarakat setempat. Tidak semua anggota masyarakat
dapat beradaptasi dengan budaya baru yang dating dari luar. Umumnya budaya baru
sulit diterima dan butuh waktu bertahap
3. Pendidikan Sosial Budaya Bermasyarakat dalam Hadits
Allah SWT. berfirman dalam Q.S. Ali Imran: 159
$yJÎ6sù
7pyJômu
z`ÏiB
«!$#
|MZÏ9
öNßgs9
( öqs9ur
|MYä.
$àsù
xáÎ=xî
É=ù=s)ø9$#
(#qÒxÿR]w
ô`ÏB
y7Ï9öqym
( ß#ôã$$sù
öNåk÷]tã
öÏÿøótGó$#ur
öNçlm;
öNèdöÍr$x©ur
Îû
ÍöDF{$#
( #sÎ*sù
|MøBztã
ö@©.uqtGsù
n?tã
«!$#
4 ¨bÎ)
©!$#
=Ïtä
tû,Î#Ïj.uqtGßJø9$#
ÇÊÎÒÈ
Artinya: Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan
diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi
mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[246]. kemudian
apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
[246] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya,
seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.
من افتى بغير علم كان إثمه على من أفتاه. زاد
في رواية: و من أشار على أخيه بأمر يعلم أن الرشد في غيره فقد خانه (رواه
أبوداودوالحاكم ).
Artinya: Barang
siapa yang menerima fatwa tanpa pengetahuan, maka dosanya ditanggung oleh orang
yang memberi fatwa, didalam riwayat yang lain disebutkan bahwa barangsiapa
menyarankan suatu perkara kepada saudaranya, padahal ia mengetahui bahwa
kebenaran bukan menurut sarannya, berarti ia telah mengkhianatinya. (H.R. Daud
dan Hakim)
Maksudnya yaitu: dikatakan demikian karena sejak
saudaranya menyatakan kepadanaya perihal perkara tersebut, maka ia menjadi
orang yang dipercayanya. Apabila ia menyarankan hal yang tidak sesuai dengan
kebenaran yang dipandangnya, berarti ia telah berkhianat terhadap saudaranya
yang Muslim.
Hadis ini diketengahkan oleh Abu Daud dan Hakim dengan
sanad berpredikat shahih.
Musyawarah
hanya diperlukan dalam urusan-urusan penting karena segala akibat itu tiada
yang mengetahuinya kecuali Allah SWT. seorang juru penasehat dalam suatu urusan
tiada lain hanya menggabungkan semua pendapat orang yang ia seleksi dengan baik
untuk menanggulangi perkara tersebut dan membantu dia memecahkannya. Perihalnya
sama dengan suatu jamaah yang bergabung menghadapi suatu pekerjaan besar, lalu
mereka menanggulanginya secara bersama sehingga pekerjaan berat itu dengan
mudah dapat mereka selesaikan dengan baik.
Seorang individu tidaklah sama dengan suatu
jamaah, sesungguhnya jamaah itu lebih dekat kepada kebenaran dan lebih jauh
dari kekeliruan dan kekecewaan, separti yang disebut dalam suatu atsar yang
bersumber dari Amirul Mu-Minin ‘Ali Ibnu Abu Thalib r.a “ tidak akan kecewa
orang yang beristikharah, tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah, dan
tidak akan jatuh miskin orang yang ekonomis.”
وعن ابن عمروعائشة رضى الله عنهما قالا:قال رسول الله صلى عليه وسلم مازال
جبريل يوصينى بالجار حتى ظننت انه سيورثه. (متفق عليه)
Artinya:Dari Ibn Umar dan Aisyah ra.,
mereka berkata: Rasulullah saw. “Malaikat Jibril selalu berpesan kepadaku untuk
senantiasa berbuat baik kepada tetangga, sehingga aku menyangka bahwa tetangga
itu akan ikut mewarisinya.” (H.R Bukhari Muslim).
Maksudnya: tetangga adalah orang yang
paling dekat dengan kita. Jadi kita harus saling berbuat baik terhadap tetangga
kita. Sebab jika terjadi musibah atau semacamnya, maka tetanggalah yang pertama
kali membantu kita. Jadi, untuk itu harus saling tolong-menolonglah kita dalam
bertetangga.
وعنابى هريرة رضى الله عنه ان النبىى صلى
الله عليه وسلم قال:من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم ضيفه، ومن كان يؤمن
بالله واليوم الا خرفليصل رحمه، ومن كان يؤمن با لله واليوم الاخرفليقل خيرا
اوليصمت. (متفق عليه)
Artinya: Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi
saw., beliau bersabda: “siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
hendaklah ia memuliakan tamunya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari
Akhir, hendaklah ia menyambung tali persaudaraan. Dan siapa saja yang beriman
kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam!” (H.R
Bukhari dan Muslim).
Maksudnya: apabila tamu datang
kerumah kita sebaiknya memuliakannya seperti raja karena dengan begitu tali
silaturahmi akan terjalin dengan baik dan persudaraan akan semakin erat
terjalin.
C. KESIMPULAN
Sosial budaya terdiri dari dua kata yaitu
sosial dan budaya. Sosial berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan
masyarakat sekitar. Kelakuan masyarakat pada hakikatnya hampir seluruhnya
bersifat sosial, yakni dipelajari dalam interaksi dengan manusia lainnya.
Hampir segala sesuatu yang kita pelajari merupakan hasil hubungan kita dengan
orang lain dirumah, sekolah, tempat permainan, pekerjaan, dan sebagainya.
Sedangkan budaya adalah dalam kamus bahasa
Indanesia diartikan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi)
manusia seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat, dan berarti pula
kegiatan (usaha) batin (akal dan sebagainya) untuk menciptakan sesuatu yang
termasuk hasil kebudayaan. Jadi, social budaya merupakan segala hal yang
diciptakan manusia dengan pikiran dan budinya dalam kehidupan bermasyarakat.
Adapun pendidikan sosial dalam hadis yaitu:
musyawarah, adab bertetangga, dan memuliakan tamu. Dimana didalam menyelesaikan
sebuah masalah atau memecahkan masalah maka kita bisa melakukan musyawarah dan
didalam bertetangga sebaiknya kita saling tolong-menolong karena apabila kita
kena musibah atau semacamnya maka tetanggalah yang pertama menolong kita. Dan
didalam memuliakan tamu sebaiknya kita harus berbuat baik terhadap tamu karena
tamu adalah raja. Dan agar supaya silaturahmi juga dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar