MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekol...

MAKALAH SISTEM AKUNTANSI


                                                            BAB I
                                                  PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
 Sistem Akuntansi (accounting system) adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengelompokkan, merangkum, serta melaporkan imformasi keuangan dan operasi keuangan. Sistem Akuntansi untuk perusahaan besar harus dapat mengumpulkan, mengakumulasi, dan melaporkan berbagai macam jenis transaksi. Sistem pengumpulan dan pemrosesan data transaksi serta penyebaran imformasi keuangan kepada pihal-pihak yang berkepentingan dikenal dengan nama Sistem Imformasi Akuntansi (accounting imformation system).
 Sistem Imformasi Akuntansi sangat bervariasi dari satu bisnis ke bisnis lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem ini antara lain adalah sistem bisnis dan transaksi yang berhubngan ukuran perusahaan, volume data yang harus ditangani, dan kebutuhan akan imformasi dari manajemen serta pihak-pihak lain.
B.    Rumusan Masalah
1.     Pengertian Sistem Akuntansi
2.     Macam-macam Sistem Akuntansi
3.     Unsur-unsur Sistem Akuntansi
4.     Jurnal Khusus dalam Sistem Manual
5.     Konsep Sistem Imformasi Akuntansi
6.     Contoh Studi Kasus Sistem Imformasi Akuntansi Pada PT Kasih Sayang Utama

 Tujuan
1.     Untuk Mengetahui Pengertian Sistem Akuntansi
2.     Untuk Mengetahui Macam-macam Sistem Akuntansi
3.     Untuk Mengetahui Unsur-unsur Sistem Akuntansi
4.     Untuk Mengetahui Jurnal Khusus dalam sistem Manual
5.     Untuk Mengetahui Konsep Sistem Imformasi Akuntansi
6.      Untuk Mengetahui Contoh Studi Kasus Sistem Imformasi Akuntansi Pada PT Kasih Sayang Utama


BAB II
     PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem Akuntansi (accounting system) adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengelompokkan, merangkum, serta melaporkan imformasi keuangan dan operasi keuangan.[1] Sistem Akuntansi untuk perusahaan besar harus dapat mengumpulkan, mengakumulasi, dan melaporkan berbagai macam jenis transaksi. Sistem Akuntansi sendiri terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat yang digunakan untuk sebuah pencatatan, pelaporan dan juga prosedur yang digunakan oleh pihak perusahaan guna mencatat berbagai macam transaksi serta melaporkan hasilnya.
Sebagai contoh, sistem akuntansi Garuda Indonesia mengumpulkan dan mengelola imformasi, antara lain untuk pemesanan tiket, penagihan kartu kredit, perawatan pesawat, jam kerja karyawan, konsumsi bahan bakar, dan komisi agen perjalanan. Seperti yang telah mungkin anda duga, Sistem Akuntansi Garuda Indonesia terus berubah seiring dengan perkembangan perusahaan. Sistem akuntansi berubah melalui proses tiga tahap seiring dengan perkembangan dan perubahan perusahaan. Tahap pertama dalam perusahaan ini adalah analisis yang terdiri atas:
1.      Mengidentifikasi kebutuhan pihak-pihak yang menggunakan imformasi keuangan perusahaan.
2.      Menentukan bagaiman sistem dapat menyediakan imformasi ini.
Saat sistem telah diterapkan, umpan balik atau masukan dari pengguna imformasi dapat digunakan untuk menganalisis dan mengembangkan sistem. Pengendalian internal dan metode pengolahan imformasi sangat penting dalam sistem akuntansi. Pengendalian intenal adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aset dari penyalahgunaan, memastikan kekurangan imformasi bisnis, serta memastikan hukum dan peraturan yang berlaku.

Secara ringkas, Sistem Akuntansi digunakan oleh sebuah perusahaan untuk:
a.      Analisis transaksi
b.     Menagangani tugas-tugas pembukuan yang rutin
c.      Imformasi yang tersususn sehingga dapat digunkan untuk menilai kinerja dan kesehatan perusahaan.
Sistem pengumpulan dan pemrosesan data transaksi serta penyebaran imformasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dikenal dengan nama Sistem Imformasi Akuntansi (accounting imformation system).[2] Sistem imformasi sangat bervariasi dari satu bisnis ke bisnis lain. faktor yang mempengaruhi sistem ini antara lain adalah sifat bisnis dan transaksi yang berhubungan ukuran perusahaan, volume data yang harus ditangani, dan kebutuhan akan imformasi dari manajemen serta pihak-pihak lain.
Sistem akuntansi memberikan imformasi dalam bentuk yang dapat digunakan dalam membuat keputusan keuangan imformasi yang diberikan oleh akuntansi dalam bentuk data kuantitatif, terutama yang sifatnya keuangan dan berhubungan dengan kesatuan ekonomi tertentu. Tanpa informasi akauntansi banyak keputusan keuangan yang penting akan dibuat asal-asalan. Contohnya penanaman modal tidak dapat membedakan antara perusahaan yang menguntungkan dan diambang kehancuran. Bankir tidak dapat menilai dari potensi kredit, manajer perusahaan tidak mempunyai dasar untuk mengendalikan biaya –biaya, menentukan harga atau investasi sumber daya perusahaan, dan pemeritah tidak mempunyai dasar untuk mengenakan pajak pada pendapatan.
Tanpa Imformasi Akuntansi banyak keputusan keuangan yang penting akan dibuat asla-asalan. Contohnya penanaman modal tidak dapat membedakan antara perusahaan yang menguntungkan dan diambang kehancuran. Bankir tidak dapat menilai resiko dari potensi kredit, manajer perusahaan tidak mempunyai dasar untuk mengendalikan biaya-biaya, menentukan harga atau investasi sumber daya perusahaan, dan pemerintah tidak mempunyai dasar untuk mengenakan pajak pada pendapatan. Nilai
informasi Akuntansi dapat digambarkan pada tingkat perorangan sebab sebagian dari kita mempunyai lebuh banyak uang dari pada yang dibelanjakan, sesorang akan membuat pilihan apa yang dapat mereka lakukan dengan pendapatan yang terbatas.[3]

B.    Macam-macam Sistem Akuntansi
 Metode pengolahan merupakan alat yang digunakan sistem untuk mengumpulkan, merangkum, dan melaporkan imformasi akuntansi. Metode ini dapat dilakukan secara manual atau komputerisasian.
1.     Sistem Akuntansi Manual
Sistem akuntansi dapat dilakukan dengan secara manual atau menggunakan perangkat lunak komputer (komputerisasian). Memahami sistem akuntansi manual dapat membantu dalam mengenali hubungan antara data akuntansi dengan laporan akuntansi. Selain itu, kebanyakan sistem komputerisasian tetapa menggunakan prinsip-prinsip yang digunakan dalam sistem manual. Penyimpanan data secara manual masih dapat memenuhi kebutuhan perusahaan secara memadai saat data yang dikumpulkan, disimpan, dan digunakan relatif sedikit.
Untuk perusahaan besar, perusahan manual seperti ini akan sangat memakan biaya dan waktu. Oleh karena itu, sistem komputerisasi lebih menjadi pilihan. Sebagai contoh, perusahaan besar seperti PT. Telkomunikasi Indonesia (Telkom) memiliki jutaan transaksi piutang pendapatan yang diperoleh dari jutaan pelanggan setiap harinya. Setiap piutang pendapatan  telepon membutuhkan ayat jurnal untuk mendebit akun piutang usaha dan mengkredit pendapatan. Selain itu, catatan piutang masing-masing pelanggan juga perlu disimpan. Sudah jelas, sistem manual tidak dapat memenuhi kebutuhan bisnis PT Telkom.
Pemrosesan transaksi sistem manual memerlukan langkah tambahan yang sejauh ini kita abaikan. Suatu peruasahaan, berapapun ukurannya, akan memngklasifikasiakan transaksi menurut jenis keefisienan penanganannya. Dalam sistem manual, penjualan kredit, peneriman kas, pembelian kredit, dan pembayaran kas diperlakukan dalam empat kategori yang terpisah.
 Setiap kategori transaksi memiliki jurnal khususnya sendiri sebagai contoh:[4]
a.      Penjualan kredit dicatat dalam jurnal penjualan.
b.     Penerimaan kas dicatat dalam jurnal penerimaan kas.
c.      Pembelian persediaan dan aktiva lainnya secara kredit dicatat dalam jurnal pembelian.
d.     Pembayaran kas dicatat dalam jurnal pembayaran kas.
e.      Transaksi yang tidak termasuk dalam jurnal khusus, seperti ayat jurnal penyesuaian, dicatat dalam jurnal umum (general journal), yang berfungsi sebagai “journal penampungan akhir.”
2.     Sitem akuntansi komputerisasian
      Sistem akuntansi komputerisasian semakin banyak digunakan seiring dengan menurunnya harga perangkat keras dan lunak. Selain itu, sistem akuntansi komputerisasian memiliki tiga keuntungan utama dibandingkan dengan sistem akuntasi manual. Pertama, sistem akuntansi komputerisasian menyederhanakan proses penyimpanan catatan. Transaksai dicatat dalam bentuk elektronik dan pada saat yang sama, diposting secara elektronik ke akun-akun dalam buku besar dan buku besar pembantu.
      Kedua, sistem akuntansi komputerisasian secara umum lebih akurat dibandingkan sistem manual. Ketiga, sistem komputerisasian menyediakan imformasi saldo akun terkini untuk mendukung pengambilan keputusan karena saldo akun diposting sejak transaksi muncul.
 Bagaimana cara kerja sistem akuntansi komputerisasian?.Banyak transaksi yang pertama-tama harus otorisasi, artinya transaksi tersebut disetujui oleh manajemen sebelum di izinkan. Sebagai contoh, kebanyakan transaksi penjualan dan pembelian pertama-tama harus disetujui sebelum dilaksanakan. Tanpa langkah ini, penjualan yang dilakukan pada pelanggan tidak mendapatkan kredit yang memadai atau pembelian dilakukan untuk barang yang tidak diperlukan. Kebanyakan sistem akuntansi komputerisasian mencakup langkah-langkah otorisasi dalam peranti lunak. Setelah di otorisasi, transaksi dapat di selesikan.
Sistem yang terkomputerisasi diorganisasikan menurut fungsi, atau tugas.[5] Anda dapat memilih salah satu fungsi, seperti mencatat penjualan kredit, dari sebuah menu. Menu adalah daftar opsi untuk memilih fungsi komputer.  


Sistem Akuntansi yang terkomputerisasi memiliki dua komponen dasar:
a.      Hardware
Hardware (perangkat keras) adalah peralatan elektronik: komputer, printer, dan jaringan yang menghubungkan semua peralatan tersebut. Hampir semua sistem memerlukan jaringan (network) untuk menghubungkan semua  komputer yang dimiliki perusahaan.[6]
b.     Software
Software (perangkat lunak) adalah rangkaian program yang mengoperasikan komputer. Perangkat lunak akuntansi akan membaca, mengedit, menyimpan data transaksi. Perangkat lunak itu juga menghasilkan laporan yang dapat anda gunakan untuk menjalankan perusahaan.




C.    Unsur-unsur Sistem Akuntansi
1.     Formulir
Formulir merupakan dokumen yang bisa digunakan untuk mencatat ataupun merekam kejadian transaksi. Di dalam formulir akan terdapat data transaksi. Ini akan dijadiakan dasar dalam pencatatan. Hal ini memang menjadi unsur paling penting dalam sistem Akuntansi.
2.     Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntasi yang dilakukan guna mencatat, mengelompokkan transaksi sejenis dan juga meringkas data keuangan yang lain. Hasil dari peringkasan data ini kemudian di lakukan posting melalui rekening yang bersangkutan di dalam buku besar.
3.     Buku Besar
Buku Besar (General Ledger) terdiri dari kumpulan rekening-rekening yang fungsinya untuk meringkas data keuangan yang sudah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening Buku Besar dianggap juga sebagai wadah penggolongan data keuangan bagi penyajian laporan keuangan.
4.     Buku Besar Pembantu
Sistem akuntansi perlu dirancang untuk menyediakan imformasi mengenai jumlah utang ke berbagai pelanggan dan jumlah utang ke berbagai kreditur. Kita dapat membuat akun terpisah untuk setiap pelanggan dan kreditur di buku besar. Tetapi dengan semakin banyaknya jumlah pelanggan dan kreditur, buku besar menjadi sulit untuk digunakan ketika mencakup banyak pelanggan dan kreditur. Sejumlah besar akun individu yang memiliki kesamaan karakteristik dapat dikumpulkan bersama dalam buku besar terpisah yang disebut dengan buku besar pembantu (subsidiary ledger).[7]
Buku  utama yang mencakup seluruh akun-akun neraca dan laporan laba rugi kemudian disebut dengan buku besar umum (general ledger). Dalam  buku besar umum, setiap buku besar pembantu akan diwakili oleh suatu akun yang merangkum saldo, yang disebut akun pengendali atau akun induk (controling account). Jumlah saldo akun dalam buku besar pembantu harus sama dengan saldo pada akun pengendali terkait. Oleh karena itu, kita bisa menganggap bahwa buku besar pembantu adalah buku sekunder yang mendukung akun pengendali di buku besar. Akun-akun yang mencatat pelanggan berdasarkan urutan abjad dalam buku besar pembantu disebut sebagai buku besar pembantu piutang usaha (accounts recevaiable subsidiary leadger) atau buku besar pelanggan.

Akun pengendali dalam buku besar yang merangkum seluruh transaksi debit dan kredit untuk setiap akun pelanggan individu adalah Piutang usaha. Akun akun individu yang mencatat kreditor berdasarkan urutan abjad dalam buku besar pembantu disebut sebagai buku besar pembantu utang usaha (accounts payable subsidiary ledger) atau buku besar kreditor. Akun pengendali yang terkait dalam buku besar adalah utang usaha.

D.    Jurnal Khusus dalam Sistem Manual
Ayat jurnal yang diilustrasikan sejauh ini mengambil bentuk jurnal umum (general journal). Namun sangatlah tidak efisien mencatat semua transaksi dalam jurnal umum, sehingga kita menggunakan jurnal khusus. Jurnal Khusus (special journal) adalah jurnal akuntansi yang dirancang untuk mencatat jenis transaksi khusus.
Hampir semua transaksi masuk dalam salah satu dari lima katergori , sehingga akuntansi akan menggunakan lima jurnal yang berbeda. Sistem ini banyak menghemat waktu dan uang. Kelima jenis transaksi, jurnal khusus  yang terkait, dan singkatan postngnya adalah sebgai berikut.

Transaksi
Jurnal khusus
Singkatan Posting
1.   Penjualan kredit
2.   Penerimaan kas
3.   Pembelian kredit
4.   Pembayaran kas
5.   Semua yang lain
Jurnal penjualan
Jurnal penerimaan kas
Jurnal pembelian
Jurnal pembayaran kas
Jurnal umum
S
CR
P
CP
J

Anda mungkin bertanya-tanya mengapa kita membahas sistem akuntansi manual, karena banyak perusahaan telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi. Ada tiga alasan utama:
1.     Mempelajari sistem manual akan memungkinkan anda bekerja baik dengan sistem manual maupun elektronik. Akuntansi tetap sama tanpa memandang sistem mana yang digunakan.

2.     Hanya segelintir perusahaan kecil yang telah mengkomputerisasikan semua tugas akuntansinya. Bahkan perusahaan yang menggunakan Quick Books atau Peachtree tetap mempertahankan beberapa catatan akuntansi manual.
3.     Mempelajari sistem manual akan membantu anda menguasai akuntansi. Salah satu penulis buku ini memiliki teman yang menggunakan QuickBooks dalam perusahaannya orang ini hanya mengetahui tombol mana yang harus ditekan. Jika dia mengetahui akuntansi, dia akan mengelola perusahaannya dengan baik.
      Mengkomputerisasi jurnal khusus tidak memerlukan perubahan yang drastis. Perancang sistem dapat menciptakan layar khusus untuk setiap modul akuntansi, penjualan kredit, penerimaan kas, pembelian kredit, dan pembayaran kas. Layar khusus untuk penjualanakan meminta operator komputer memasukkan imformasi berikut:
a.      Tanggal
b.     Nomor Pelanggan
c.      Nama Pelanggan
d.     Nomor Faktur
e.      Jumlah Dollar Penjualan
f.      Harga Pokok Penjualan
Data-data tersebut dapat menghasilkan jurnal penjualan dan laporan bulanan bagi pelanggan.

E.    Konsep Sistem Informasi Akuntansi
Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda, sesuai dengan jenis dan ruang lingkupnya nanum pada akhir nya tetap akan mengarah kepada tujuan utamanya yaituuntuk memperoleh keuntungan. Untuk mencapai tujuan seperti seorang pemimpin harus mengambi keputusan yang tepat diantara alternatif yang akan diproses. Pengambilan keputusan manajemen membutuhkan informasi yang handal mengenai apa yang terjadi di dalam perusahaan. Informasi tersebut dapat dipenuhi dengan adanya sistem informasi akuntansi yang telah dirancang dan direncakan dengan baik sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Untuk memahami lebih lanjut tentang Sistem Informasi Akuntansi, berikut ini akan diuraikan defenisi sistem informasi menurut pendapat para ahli:[8]
Menurut Priantharh. B. T, Sistem adalah suatau kerangka dari prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksakan suatu kegiatan aatu fungsi utama dari perusahaan. Sistem ini mepunyai jaringan dan prosedur yang disusun dalam rangkaian secara menyeluruh, untuk melaksanakan sebagai kegiatan atau fungsi pokok dalam suatu badan usaha.
Informasi Akuntansi sebagai garis besar dapat digambarkan sebagai rangkaian aktifitas yang menggambarkan pemrosesan data-data dari aktifitas bisnis pengelolahan data keuangan perusahaan dengan menggunakan sistem informasi komputer yang terintegrasi secara harmonis. Menurut Puspitawati, Anggadini Sistem informasi akuntansi dapat didefenisilan sebagai sistem informasi sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengordinasikan formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan untuk menghasilkan informasi keungan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolaan perusahaan.
Sistem Informasi Akuntasi adalah komponen organisasi yang dirancang untuk mengolah data keuangan menjadi informasi atau laporan keuangan, yang ditujukan kepada pihak internal maupun eksternal perusahan. Data  dapat diolah menjadi informasi dengan cara manual maupun dengan bantuan komputer.

F.     Contoh Studi Kasus Sistem Imformasi Akuntansi pada PT Kasih Sayang Utama

PT Kasih Sayang Utama dengan usahanya adalah Rumah Sakit Swasta yang diberi nama Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) “Kasih Sayang Ibu-Batam”.  Sistem Akuntansi yang dikembangkan pada RSIA “Kasih Sayang Batam” adalah sistem informasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas. Sistem imformasi Akuntansi di RSIA “Kasih Sayang Ibu-Batam”. Untuk memberikan pelayanan pada masyarakat dengan baik, harus di dukung dengan penyelenggaraan sistem imformasi akuntansi rumah sakit yang baik pula. Penerimaan kas RSIA “Kasih Sayang Ibu-Batam “ bersumber dari beberapa jenis jasa pelayanan yang meliputi: rawat jalan (poli kandungan, poli anak, poli umum; laboratorium dan farmasi (obat); rawat inap (Permasalahan bayi/balita)); Instalasi Gawat Darurat (IGD).[9]
Mengingat pentingnya sumber penerimaan bagi penyediaan keuangan untuk operasional perusahaan, maka diperlukan pengelolaan terhadap sumber penerimaan tersebut, dengan menghadirkan suatu sistem imformasi akuntansi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan akan aktivitas kegiatan dari rumah sakit itu sendiri. Sistem imformasi akuntansi dalam hal penerimaan dan pengeluaran kas menjadi perhatian khusus, dikarenakan kas merupakan kekayaan sebuah perusahaan yang sangat liquid.
 Fenomena yang terjadi saat ini pada RSIA “Kasih Sayang Ibu-Batam” bahwa masih adanya kendala dalam beberapa hal yaitu meliputi; adanya penyimpangan dalam hal pengelolaan penerimaan dan pengeluaran kas dari operasional harian perusahaan, ketidak akuratan data (lalu lintas) informasi keuangan yang disampaikan, masih campur aduknya (tidak adanya pemisahaan yang jelas) antara kepentingan pemilik perusahaan secara individual, dan lain sebgainya permasalahan pengelolaan data dan imformasi keuangan RSIA “Kasih Sayang Ibu-Batam” yang harus segera di lakukan penanganan atas hal-hal tersebut.
Sitem imformasi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang sudah ada pada RSIA “Kasih Sayang Ibu–Batam” diketahui penerapannya sudah efektif. Pada sistem imformasi akuntansi pengeluaran kas RSIA “Kasih Sayang Ibu-Batam” setiap harinya oleh bagian keuangan selalu dilakukan pencocockan antara uang kas yang ada di bagian keuangan dengan uang kas ada dibagian keuangan dengan uang kas yang ada ditangan kasir. Sama halnya dengan proses penerimaan kas maka dalam proses pengeluaran kas pun juga dibutuhkan tambahan SDM yang berkualitas baik yaitu: fungsi admistrasi, fungsi pembelian (purchasing), fungsi pembukuan (accounting), fungsi bendahara (treasury) bila memungkinkan, general manager, wakil direktur dan fungsi internal control (internal auditor). Semuanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan perusahaan agar semua fungsi dapat menjalankan fungsinya dengan baik sesuai SOP.
                                   




BAB III
        PENUTUP
                                                         
A.    Kesimpulan
Sistem Akuntansi (accounting system) adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengelompokkan, merangkum, serta melaporkan imformasi keuangan dan operasi keuangan. Sistem Akuntansi untuk perusahaan besar harus dapat mengumpulkan, mengakumulasi, dan melaporkan berbagai macam jenis transaksi.
Sistem Akuntansi digunakan oleh sebuah perusahaan untuk:
a.      Analisis transaksi
b.     Menagangani tugas-tugas pembukuan yang rutin
c.      Imformasi yang tersususn sehingga dapat digunkan untuk menilai kinerja dan kesehatan perusahaan.
Sistem akuntansi memberikan imformasi dalam bentuk yang dapat digunakan dalam membuat keputusan keuangan imformasi yang diberikan oleh akuntansi dalam bentuk data kuantitatif, terutama yang sifatnya keuangan dan berhubungan dengan kesatuan ekonomi tertentu. Tanpa informasi akauntansi banyak keputusan keuangan yang penting akan dibuat asal-asalan.
B.    Saran
Demikian isi makalah ini kami buat, semoga bermanfaat bagi para pembaca. Dan kami berharap pada saudara-saudari atau para pembaca agar kiranya dapat memberi kritik dan sarannya yang membangun bagi kami agar nantinya kami dapat membuat makalah yang lebih bagus lagi. Semoga kita bisa menjadi mahasiswa yang lebih baik lagi dan sebagai pondasi dimasa depan.






DAFTAR PUSTAKA


Charles T. Horngren dan Walter T. Harrison, 2007. Akuntansi, Jakarta: Erlangga.
Donald E.Kieso,dkk. 2007.Akuntansi Intermediate, Jakarta: Gelora Aksara Pratama.
Hermaya Ompusunggu, “Analisis Sistem Imformasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada RSIA “Kasing Sayang Ibu-Batam,” dalam Jurnal JURSIMA, Volume 6, No. 2, Desember 2018, hlm. 2541-576X.
I Dewa Ayu Ray Tresnawati, dkk., “Evaluasi Sistem Imformasi Akuntansi Siklus Pendapatan Pada PT. Manado Sejati Perkasa,” dalam Jurnal EMBA, Volume 5, No. 2, Juni 2017, hlm. 1163-1170.
James    M. Reev, dan dkk. 2009. Pengantar Akuntansi, Jakarta: Salemba Empat
Skousen, Albercht, dkk.2001. Akuntansi Keuangan, Jakarta: Salemba Empat.






[1] James M. Reev, dan dkk.  Pengantar Akuntansi, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hlm. 223.
[2] Donald E.Kieso,dkk. Akuntansi Intermediate, (Jakarta, Gelora Aksara Pratama: 2007), hlm. 110.
[3] Skousen, Albercht, dkk. Akuntansi Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat, 2001),  hlm. 8-9.
[4] Charles T. Horngren dan Walter T. Harrison, Akuntansi, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm.343.
[5] Ibid, hlm. 343.
[6] Ibid, hlm. 343.
[7] James M. Reev, dan dkk, Op,.Cit, hlm. 225.
[8] I Dewa Ayu Ray Tresnawati, dkk., “Evaluasi Sistem Imformasi Akuntansi Siklus Pendapatan Pada PT. Manado Sejati Perkasa,” dalam Jurnal EMBA, Volume 5, No. 2, Juni 2017, hlm. 1163-1170.
[9] Hermaya Ompusunggu, “Analisis Sistem Imformasi Akuntansi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada RSIA “Kasing Sayang Ibu-Batam,” dalam Jurnal JURSIMA, Volume 6, No. 2, Desember 2018, hlm. 2541-576X.

<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL