KEDOKTERAN DALAM HADITS
Oleh: Risa Silvia Nasution
Nim: 1620100141
A.
PENDAHULUAN
Pada era kedokteran berbasis bukti (evidence-based medicine),
seorang klinisi harus mampu mengaplikasikan sesuatu temuan dari suatu
penelitian ilmiah dalam jurnal ke pasien secara individual didalam menjalankan tugasnya
sebagai klinisi untuk membuat keputusan terapi. Ilmu kedokteran tak lahir dalam
waktu semalam, ujar Dr Abouleish MD
dalam tulisannya berjudul Contribution
of Islam to Medicine. Studi kedokteran yang berkembang pesat di era modern ini merupakan puncak dari usaha jutaan
manusia, baik yang dikenal maupun
tidak, sejak ribuan tahun silam. Begitu pentingnya ilmu kedokteran selalu diwariskan dari generasi kegenarasi dan bangsa ke
bangsa. Cikal; bakal ilmu medis sudah ada sejak dahulu kala. Sejumlah peradaban kuno, seperti Mesir,
Yunani, Roma, Persia, India, serta Cina sudah mulai mengembangkan
dasar-dasar ilmu kedokteran dengan cara
sederhana.
Peradaban keilmuan, khususnya dalam bidang kedokteran yang dicapai oleh bangsa-bangsa itu akhirnya bergeser. Abad pertengahan ,
peradaban ada ditangan Islam, dimana ilmu pengetahuan mendapat perhatian penuh. Tidak terkecuali ilmu kedokteran , ketika
penerjemahan dilakukan secra besar-besaran .
Dari kegiatan itu dapat dikatakan kejayaan Islam dalam keilimuan dimulai.
Inilah zaman menuju keemasan
Islam , yang dalam dunia politik
kekhalifahan dipegang oleh bani Abbasiyah.
Konstribusi peradaban Islam dalam dunia kedokteran sngguh sangat
ternilai. Di era keemasannya, peradaban Islm
telah melahirkan sederet pemikir
dan dokter terkemuka yang telah
meletakkan dasar-dasar ilmu kedokteran modern.
Dunia Islam juga tercatat sebagai peradaban pertama yang mempunyai rumah sakit dan dikelolaqh
oleh tokoh-tokoh professional. Dunia
kedokteran Islam di zaman kekhalifahan
meninggalkan banyak karya yang menjadi literatur keilmuan dunia.
B.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian kedokteran
Kedokteran (bahasa Inggris: medicine)
adalah ilmu dan praktik dari
diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit. Kata medicine berasal
dari bahasa Latin medicus, yang berarti "dokter".
Kedokteran meliputi berbagai praktik perawatan kesehatan yang
berkembang untuk mempertahankan dan memulihkan kesehatan dengan pencegahan dan
pengobatan penyakit.
Kedokteran kontemporer menggunakan ilmu biomedis,
penelitian biomedis, genetika, dan teknologi medis untuk mendiagnosis,
mengobati, dan mencegah cedera dan penyakit, biasanya melalui obat-obatan atau bedah,
tetapi juga melalui terapi yang beragam, antara lain, psikoterapi, splint dan
traksi eksternal, peralatan medis, biologis, dan radiasi
pengionisasi.
Kedokteran adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah
cabang ilmu kesehatan yang
mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan
manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera. Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan
penyakit serta pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut.
Profesi kedokteran adalah struktur sosial dan
pekerjaan dari sekelompok orang yang dididik secara formal dan diberikan
wewenang untuk menerapkan ilmu kedokteran. Di berbagai negara dan wilayah
hukum, terdapat batasan hukum atas siapa yang berhak mempraktikkan ilmu
kedokteran atau bidang kesehatan terkait.
2.
Sejarah Kedokteran Dalam Islam
a.
Awal Perkembangan sebelum Islam
Seperti ungkapan
Dr. Ezzat Abouleist di statemen
awal pendahuluan , “Ilmu kedokteran tidak lahir dalam waktu
semalam”. Keilmuan yang berkembang dan
peraktek-perakteknya tidak tampa mula. Tapi
mempunyai sejarah panjang yang
dihasilkan para pendahulu hingga hasilnya dapat dilihat saat ini. Awal mula kelahirannya dimulai pada
masa peradaban Yunani. Dan bangsa-bangsa lain sekitar pada masa itu. Dalam
peradaban Yunani, orang Yunani Kuno mempercayai Asclepius sebagai dewa
kesehatan. Menurut Canterbury Tales, Geoffrey Chaurcer, di Yunani telah muncul
beberapa dokter atau tabib terkemuka.
Tokoh Yunani yang banyak berkontribusi mengembangkan ilmu kedokteran adalah Hippocrates atau ‘Ypocras’(5-4
SM). Dia adalah tabib Yunani yang menulis dasar-dasar pengobatan. Selain itu juga nama Rufus Of Ephesus (1M) di
Asia Minor. Ia dokter yang berhasil menyusun lebih dari 60 risalah ilmu
kedokteran Yunani. Dunia juga mengenal Dioscorides. Dia adalah penulis
risalah pokok-pokok kedokteran yang menjadi dasar pembentukan pembentukan
farmasi selama beberapa abad.
Dokter asal Yunani lainnya yang paling berpengaruh adalah Galen (2M).
Ketika era kegelapan mencengkram Barat
pada abad pertengahan, perkembangan ilmu kedokteran diambil alih
dunia Islam yang telah berkembang
pesat di Timur Tengah, menurut Ezzat
Abouleish. seperti halnya ilmu-ilmu yang lain.
b.
Pada Masa Peradaban Islam
Masa awal perkembangan kedokteran Islam melalui tiga periode pasang surut. Priode
pertama dimulai dengan gerakan penerjemahan
literatur kedokteran dari Yunani
dan bahasa lainnya ke dalam bahasa Arab yang berlangsung pada abad ke-7 hingga ke-8 M. Pada masa ini, serjana dari Syiria dan
Persia secara gemilang dan jujur menerjemahkan literatur dari Yunani dan Syiria kedalam
bahasa Arab. Rujukan pertama
kedokteran terpelajar dibawa kekuasaan
khalifah dinasti Umayyah, yang mempekerjakan
dokter ahli dalam tradisi Helenistik.
Pada abad ke-8 sejumlah keluarga dinasti bani
Umayya dalam penterjemahan teks medis
dan kimiawi dari bahasa Yunani ke bahasa
Arab. Berbagai sumber juga menunjukkan bahwa khalifah dinasti
Umayyah, Umar Ibn Abdul Azis (717-720) memerintahkan penterjemahan dari bahasa Syiria ke bahasa Arab sebuah buku pegangan medis abad ke-7 yang ditulis
oleh pangeran Aleksandria Ahrun.Pengalih
bahasaan literatur medis meningkat
drastic dibawa kekuasaan Khalifah Al-Ma’mun dari dinasti Abbasiyah di Baghdad. Para dokter dari Nestoria dari kota
gundishapur dipekerjakan dalam kegiatan ini.
Sejumlah sarjana Islam pun terkemuka ikut ambil
bagian dalam proses transfer pengetahuan itu. Tercatat sejumlah tokoh seperti,
Yuhanna Ibn Masawayah ( w.857 ), Jurjis Ibn-Bakhtisiliu, serta Hunain Ibn Ishak
(808-873 M) ikut menerjemahkan literature kuno dan dokter masa awal.
Karya-karya original ditulis dalam bahasa Arab oleh Hunayn. Beberapa risalah
yang ditulisnya, diantaranya al-Masail fi al-Tibb lil-Mutaallimin ( masalah
kedokteran bagi para pelajar ) dan kitab al-Asyr Maqalat fi al-Ayn (sepuluh
risalah tentang mata). Karya tersebut berpengaruh dan sangat inovatif, walaupun
sangat sedikit memaparkan observasi baru. Karya yang paling terkenal dalam
periode awal disusun oleh Ali Ibn Sahl Rabban al-Tahari (783-858), Firdaws
al-Hikmah. Dengan mengadopsi satu pendekatan kritis yang memungkinkan pembaca
memilih dari beragam praktek, karya ini merupakan karya kedokteran Arab
komprehensif pertama yang mengintegrasikan dan memuat berbagai tradisi
kedokteran waktu itu. Perkembangan tradisi dan keberagaman yang nampak pada
kedokteran Arab pertama, dikatakan John dapat dilacak sampai pada warisan
Helensik. Dari pada khazanah kedokteran India. Walaupun keilmuwan kedokteran
India kurang terlalu mendapat perhatian, tidak menafikan adanya sumber dan
praktek berharga yang dapat dipelajari. Warisan ilmiah Yunani menjadi dominan,
khususnya helenistik, John Esposito mengatakan “ satu kesadaran atas (perlunya)
lebih dari satu tradisi mendorong untuk pendekatan kritis dan selektif”.Seperti
dalam sains Arab awal.
c.
Masa Kejayaan
Pada abad ke-9 M hingga ke-13 M, dunia kedokteran
Islam berkembang begitu pesat. Sejumlah RS (RS) besar berdiri. Pada masa
kejayaan Islam, RS tak hanya berfungsi sebagai tempat perawatn dan pengobatan
para pasien, namun juga menjadi tempat menimba ilmu para dokter baru. Tak
heran, bila penelitian dan pengembangan yang begitu gencar telah menghasilkan
ilmu medis baru.
Era kejayaan peradaban Islam ini telah melahirkan
sejumlah dokter telah melahirkan sejumlah dokter terkemuka dan berpengaruh di
dunia kedokteran, hingga sekarang. “Islam banyak member kontribusi pada
pengembangan ilmu kedokteran,” papar Ezzat Abouleish.
Era kejayaan Islam telah melahirkan sejumlah tokoh kedokteran terkemuka,
seperti Al-Razi, Al-Zahrawi, Ibnu-Sina, Ibnu-Al-Nans, dan Ibn Al-Maiman,
Al-Razi (841-926 M) dikenal di Barat dengan nama Razes. Ia pernah menjadi
dokter istana pangeran Abu Saleh Al-Mansur, penguasa Khorosan. Ia lalu pindah
ke Baghdad dan menjadi dokter kepala di RS Baghdad dan dokter pribadi khalifah.
Buku kedokteran yang dihasilkannya berjudul
“Al-Mansuri” (Liber Al-Mansofis) dan “Al-Hawi”. Tokoh kedokteran lainnya adalah Al-Zahawi
(930-1013) atau dikenal di Barat
Abuleasis. Dia adalah ahli bedah
terkemuka di Arab. Al-Zahrawi menempuh
pendidikan di Universias Cordoba. Dia
adalah dokter istana pada masa Khalifah Abdel Rahman III. Sebagian besar
hidupnya didedikasikan untuk menulis
buku-buku kedokteran dan khususnya masalah bedah. Salah satu dari empat buku kedokteran yang ditulisnya berjudul Al-Tastil Liman Ajiz’an Al-Ta’lif
Ensiklopedia ilmu bedah terbaik pada abad
pertengahan. Buku ini digunakan di Eropa hingga abad ke-17.
Al-Zahrawi menerapkan cautery untuk mengendalikan
pendarahan. Dia juga menggunakan alcohol dan lilin untuk menghentikan pendarahan dari tengkorak selama mambedah
tengkorak. Al-Zahawi menulis buku
tentang oprasi gigi.
Dokter Muslim yang
termasyhur antara lain:
1)
Ibnu Sina atau Avicenna (980-1037 M) karyanya: Al-Qanun fi
Al-Tibb’
2)
Ibnu Rusdy atau Averroes (1126-1198 zM) karyanya:Al-Kulliyat
fi Al-Tibb.
3)
Al-Razi Karyanya : Al-Hawifi al-Tibb.
4)
Ibnu El-Nafis (1208-1288 M) karyanya Mujaz al-Qanun
5)
Ibnu Wafid al-Lakhan dan Ibnu Tufail (1100-1185 M) tabib yang
mengoleksi tumbuh-tumbuhan.
Setelah abad ke-13 ilmu kedokteran yang
dikembangkan sarjana-sajana Islam masa stagnasi. Perlahan kemudian mengalami
kemunduran, seiring runtuhnya era kejayaan Islam di abad pertengahan.
d.
Warisan-warisan peradaban Islam dalam bidang kedokteran
Era kejayaan Islam, kegiatan kedokteran semakin maju pesat. Dokter-dokter Islam sangat berjasa dengan
konstribusinya pada dunia ilmu kedokteran.
Hal ini dapat dilihat melalui penemuan-penemuan mereka dalam menganalisis dan menemukan penyakit beserta obt penawarny, cara-cara pengobatan,
institusiinstitusi pengobatan maupun
pendidikan, serta bangunan-bangunan dan berdiri kokoh hingga sekarang.
3.
Penemuan-penemuan Islam Dalam Bidang Medis
a.
Urologi, Bakteriologi, Anesthesia, Surgery, Ophthamology,
Psikoterapi Salah satu penemuan Islam
yang juga diungkapkan oleh
karya-karya barat dalam bidang medis
adalah Urologi. Urologi merupakan
cabang ilmu kedokteran yang khusus mengenai tentang penyakit ginjal dan saluran
kemih serta alat reproduksi.
Mengenai
cabang ilmu ini ditulis dalam Kitab Prof.Rabie E AbdelHalim, bertajuk
Paediatric Urologi 1000 Years Ago. Dikitab ini disebutkan keberhasilan dunia kedokteran muslim pada
seratus tahun seribu tahun silam dalam bidang Urologi. Dalam ilmu Urologi
dikaji oleh empat dokter Islam yaitu al-Razi,Ibnul al-Jazzar,al-Zahrawi dan
Ibnu Sina. Dalam Urologi ini, mereka membahas dan menganalisis penyakit
ginjal dan yang lainnya. Mereka
berhasil mengembangkan warisan-warisan
ilmu medis Yunani dan menciptakan penemuan baru.
Cabang-cabang ilmu kedokteran yang tidak bisa
dijelaskan smuanya dari ilmuan Islam, di
antaranya Anesthesia, Surgery, Ophthamology, Psikoterapi, Bakteriologi,
Ilmu yang mempelajari kehidupan dan klasifikasi bakteri. Dokter Muslim yang banyak memmberi
perhatian pada bidang ini adalah Al-Razi serta Ibnu Sina. Anesthesia, suatu tindakan menhilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
Ibnu Sina tokoh yang memulai mengulirkan ide menggunakan anesthesia
oral. Ia mengakui opium sebagai peredam rasa sakit yang sangat manjur.
Surgery , bedah atau pembedaaan adalah
spesialisasi dalam kedokteran yang mengobati penyakit atau luka dengan oprasi manual dan instruman. Dokter Islam yang berperang dalam bedah adalah Al-Razi dan Abul Q!asim
Khalaf Ibnu Abbas AlZahrawi, Ophthamologi cabang kedokteran yang berhubungan
dengan penyakit dan bedah syaraf mata,
otak serta pendengaran. Dokter Muslim yang banyak member kontribusi pada
Ophtamology adalah Ibnu Al-Haytham (965-1039 M).
b.
Aneka Metode terapi dalam Medis Islam yaitu Kometerapi,
Krometerapi, Hirudoterapi.
Kometerapi adalah metode peratan penyakit dengan
menggunakan zat kimia untuk membunuh sel
penyakit kanker. Perqawatan ini berguna
untuk menghambat kerja sel. Dalam penggunaan modern, istilah ini merujuk
kepada obat antineplastik yang diguynakan untuk melawan kanker. Kometrapi pertama kali dikenal oleh dokter legendaries muslim,
Al-Razi. Al-Razi merupakan dokter pertama yang mempergunakan zat-zat kimia dan obat-obatan dalam penyembuhan. Zat-zat ini meliputi belerang, tembaga,
merkuri, garam arsenic, sal ammoniak, gold scoria, ter, aspal dan alcohol.
Krometrapi merupakan metode perawatan penyakit
dengan menggunakan Tetapi ini merupakan
suportif yang dapat mendukun terapi utama.
Menurut praktisi krometerapi,
penyebab dari beberapa penyakit dapat diketahui dari pengurangan
warna-warna tertentu dari sistem dalam
manusia. Terapi ini dikembangkan oleg
Ibnu Sina. Ia mampu menggunakan
warna-warna sebagi8 sal;ah satu bagian
paling penting dalam mendiagnosa dan perawatan.
Seperti yang telah diungkap[kan dalam kitabnya, The Canon of Medicane, “
warna merupakan gejala yang Nampak dalam penyakit”.
Hirudoterapi merupakan terapi penyembuhan penyakit
dengan menggunakan pacet/lintah sebagai
obat untuk tujuan pengobatan. Metode
terapi ini juga diperkenalkan oleh Ibnu
Sina dalam karya yang sama. Tetapi dalam kemajuannya, pengobatan dengan
lintah ini diperkenalkan lagi oleh
Abdel-Latief pada abad ke-12 M.
Berdasarkan terapi ini, yang kurang lebih penulis menyatakan bahwa lintah dapat
digunakan untuk membersihkan jaringan
penyakit setelah oprasi pembedahan.
Metode-metode ini banyak disadur dan
dikembangkan dalam dunia modern. Hingga
istilah dan penyebutannya pun berbeda.
4.
Etika Kedokteran
Dalam praktek
pengobatan dan perawatan pada pasien perlu diterapkan etika. Para dokter harus
memiliki sikap tersebut dalam menjalankan profesinya itu. Karena itu sangat
berpengaruh pada keberhasilannya dalam menyembuhkan pasien. Selain sikap itu
khusus untuk menjaga nama baik atau keprofesiolan seorang dokter, sikap-sikap
etis dokter juga berkaitan dengan psikologi pasien. Bagaimana seorang dokter
mampu menciptakan suasana, menciptakan rasa percaya diri untuk sembuh dan
sebagainya.
Profesi dokter yang
disandang seseorang, sangat terhormat di mata pasiennya. Oleh karena itu untuk
menjaga kehormatan, nama baik maupun keharmonisan antara dokter dan pasiennya,
perlu diterapkan sikap-sikap etis yang diemban para dokter. Berangkat dari
situ, tradisi kedokteran pada era kejayaan Islam menetapkan peraturan atau kode
etik harus diemban oleh para dokter. Hingga era kekhalifahan Usmani peraturan
berjalan sangat ketat. Para dokter muslim diwajibkan memgang teguh etika
kedokteran dalam mengobati pasiennya.
Akdeniz (sari) N
mengatakan dalam karyanya. Osmanlilarda Hekim ve Hekimlik Ahlaki (Dokter
Ottoman dan Etika Kedokteran), “setiap dokter harus mematuhi etika kedokteran
dalam setiap tindakannya”. Menurut Islam secara garis besar ada empat
hal yang harus dipegang teguh oleh para dokter di era kekhalifahan Turki
Usmani, yaitu kesederhanaan/kesopanan, kepuasan, harapan dan kesetiaan. Akdeniz
juga berpendapat berdasarkan catatan para tokoh di zaman Turki Usmani, etika
kedokteran mengatur dokter saat berinteraksi dengan pasiennya.
Nilai kesopanan
dalam kutipan Akdeniz, tercermin dari sikap seorang dokter bijak abad 16 M
zaman Turki Usmani yang bernama Nidai. Nidai menasehati pasiennnya ketika
memuji dirinya setelah berhasil menyembuhkan, bahwa Allah-lah yang sebenarnya
menyembuhkan. Nilai kesetiaan disarankan dokter terkemuka era Turki, Vesim
Abbas bahwa dokter harus setia dengan pasien dalam pengobatannya walaupun
pasien bertindak tidak baik.
Dalam nilai
kepuasan ia juga menuturkan bahwa seorang dokter harus merasa puas terhadap
keberhasilannya mengobati dan menyembuhkan pasien tanpa ambisi mendapatkan
uang. Begitu juga rasa optimism, seorang dokter tidak boleh menyebabkan
pasiennya mengalami keputusasaan. Seperti yang diajarkan dokter abad 15 M, Ibnu
Shareet, dokter harus mengembangkan dan menumbuhkan rasa optimisme para
pasienya bahkan .bahkan tidak boleh memberitahukan terkait kematiannya.
Tapi dalam karyanya
“Tip Deontolojisi” Prof. Nil tampaknya menunjukkan kesayangan menurut
Prof. Nil dizaman modern ini telah terjadi perubahan yang begitu besar. Akibat besarnya perkembangan pengetahuan dan
tekhnologi medis.
Akibatnya nilai-nilai moral yang dipegang teguh dokter mulai terkikis dan tergantikan dengan nilai-nilai baru. Berbeda dengan ungkapan Beauchamp LT dalam karya Chldress FJ:
Principlees of Biomedical Ethies, pada abad ke-20 M, kemajuan besar telah
dicapai dibidang studi etika medis.
Etika medis saat ini
terkonsentrasi pada pemecahan pilihan
moral sesuai dengan prinsip-prinsip etika dan peraturannya.
5.
Manfaat kedokteran
Ilmu kedokteran semakin dibutuhkan
mengingat perkembangan jaman, terlebih lagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin pesat. Di Negara maju ilmu kedokteran semakin
dikembangkan untuk memberikan solusi atas penyakit di masyarakat yang juga
semakin kompleks,permasalahan tersebut meliputi kebutuhan akan obat-obatan/ vaksin,
kebutuhan gaya hidup sehat, penelitian terhadap ilmu kedokteran.
Ilmu kedokteran juga disebut dengan
seni karena ilmu kedokteran berhubungan dengan kehidupan manusia yang dinamis
dan selalu berubah, dan dalam menerapkan ilmu kedokteran diperlukan pertimbangan
dari berbagai aspek kehidupan seperti aspek psikis, medis, budaya, dan sosial
masyarakat.
Manfaat ilmu kedokteran yang utama
adalah meningkatkan kualitas fisik dan mental kehidupan manusia, dengan
mencegah dan mengobati seseorang yang mengidap suatu penyakit maka taraf hidup
masyarakat pun akan meningkat. Selain itu dokter juga memiliki tugas utama di
masyarakat tentang pembelajaran dan memberitahukan penyakit yang diderita
seseorang tanpa menakut takuti.
6.
Kedokteran Dalam Hadis
a.
Bekam
حد ثنا ابو بشر بكربن خلف عبدالاعلا عبا دبن منصور
عن عكرمة عن ابن عباس قال:قال رسول الله صل الله عليه وسلم نعمل العبد الحجام يذهب
بالدم ويخف الصلب ويجلوالبصر
Mewartakan kepada kamiabu bisyr yaitu Bakr bin khalaf,
mewartakan kepada kami abdul-a’la mewartakan kepada kmi abbad bin manshur dari
ikrimh, dari ibnu abbas dia berkata: rasulullah saw bersabda : “sebaik hamba
atau orang adalah tukang membekam. Dia dapat menghilangkan darah kotor,
meringankan tulang punggung dan dapat membuat terangnya penglihatan”.
Dalam hadis ini dapat disimpulkan hamba yang
paling baik adalah tukang bekam. Karena tukang bekam akan dapat menyembuhkan
penyakit dengn cara menghilngkn darah kotor, kemudin dapat meringankan tulang
punggung serta penglihatan pun akan lebih terasa terang dibandingkan
sebelumnya.
b.
Berobat dengan Al-Qur’an
حد ثنا محمد بن عبيد بن عتبة بن عبد الرحمن الكندى
على بن ثابت سعاد بن سليمان عن ابى اسحاق عناكارث عن على قال:قال رسول الله صل
الله عليه وسلم خير الدواء القران
Mewartakan kepada kmi Muhammad bin ubaid bin utbah bin abdur-rahman
al-kindiy, mewartakan kepada kami su’ad bin sulaiman dari abu ishaq dari
al-harits, dari aliy, dia berkata: rasulullah saw. bersabda: “sebaik-baik
pengobatan adalah al-qur’an.
Hadis di atas adalah sabda Rasulullah saw yang
mengndung makna bahwa Al-Qur’an adalah obat dari segala penyakit, maka dari itu
jika kita ditimpa penyakit, alangkah kbaiknya kita dengar atau bacakan
ayat-ayat Al-Qur’an. Pada saat sekarang masih kita dapatkan ustadz yang masih
menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an sebagai do’a untuk berbagai macam penykit baik
itu penyakit fisik mupun penyakit batin. Dan pengobatan yang paling baik adalah
dengan Al-Qur’an.
c.
Mengobati radang tenggorokan anak-anak
عن ام قيس بنت محصن رضي الله عنها قالت: دخلت على
رسول الله صلى الله عليه وسلم با بن لى قد اعلقت عليه من العذرة فقال: علام تدغرن
اولادكن بهاذالعلاق عليكن بهاذاالعودالهندى فان فيه سبعة اشفية منها ذات لجنب يسعط
منالعذرة ويلد من ذات الجنب
واخرجه
البخاري ومسلم وابن ماجة
Dari ummi qayas binti mihshan r.a dia berkata: aku pernah
berkunjungan kepada rasulullah saw membawa anakku yang kuobati dengan
memasukkan jari kedalam tenggorokannya karena radang tenggorokan. Maka beliau
bersabda: mengapa kamu mengobati anak-anakmu yang kena radang tenggorokan
dengan memasukkan jari? Pakailah kayu gaharu ini. Sesungguhnya kayu gaharu itu
mengandung tujuh obat penyembuh antaranya: radang selaput dada (pleurisy),
yaitu diteteskan kehidung untuk radang tenggorokan, dan ditumbuk sampai liat,
dibuat sirup untuk penyakit radang selaput dada.
Hadits ini dikeluarkan oleh bukhari, muslim dan ibnu majah.
Dari hadis ini dapat dibuat kesimpulan bahwa
apabila anakmu sakit tenggorokan obatilah dengan kayu gaharu, karena kayu
gaharu mempunyai banyak manfaat terutama obat sakit tenggorokan. Dan anjuran
ini sesuai dengn kejadian pada masa Rasulullah saw.
d.
Berobat
عن اسامة بن شريك رضيالله عنه قال: اتيت النبى صلى
الله عليه وسلم واصحا به كانما على رعوسهم الطير فسلمت ثم قعدت فجاءالاعراب من
ههنا وههنا فقالوا يارسول الله انتداوى فقال: تداووا فان الله عز وجل لم يضع داء
الا وضع له دواء غير داءواحد: الحرم
واخر جه الترمذى والنساى وابن ماجة وقال الترمذى حسن
صحيح
Dari usman bin syarik r.a dia berkata: pernah aku datang
menghadap Nabi saw. sedang sahabat-sahabat beliau dalam keadaan tenang sekali.
Maka aku memberi salam, lalu aku duduk. Tiba-tiba ada beberapa orang arab dusun
dari sana-sini, mereka berkata: “wahai rasulullah, berobatlah kami?” beliau
bersabda: “berobatlah. Sesungguhnya allah a.w.j tidk meletkkan suatu penyakit,
kecuali diletakkannya pula bagian obatnya, selin penyakit yang satu, yitu
penykit tua”.
Hadits
dikeluarkan oleh tirmidzi, nasa’I dan ibnu majah.
Dari hadis ini dapat disimpilkan jika kita ditimpa
atau terkena penyakit kita harus berobat karena Allah sudah meletakkan
kesembuhan di dalam obat tersebut melalui izin-Nya. Dan semua penyakit yang
dating pada diri kita sesungguhnya Allah sudah menyiapkan obatnya. Penyakit
yang tidak ada obatnya Allah letakkan
yaitu hanya penyakit tua.
C.
KESIMPULAN
Kedokteran adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah
cabang ilmu kesehatan yang
mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan
manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera.
Ilmu ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta
pengobatannya, dan penerapan dari pengetahuan tersebut.
Profesi kedokteran adalah struktur sosial dan
pekerjaan dari sekelompok orang yang dididik secara formal dan diberikan
wewenang untuk menerapkan ilmu kedokteran. Di berbagai negara dan wilayah
hukum, terdapat batasan hukum atas siapa yang berhak mempraktikkan ilmu
kedokteran atau bidang kesehatan terkait.
Nilai kesopanan dalam kutipan Akdeniz, tercermin
dari sikap seorang dokter bijak abad 16 M zaman Turki Usmani yang bernama
Nidai. Nidai menasehati pasiennnya ketika memuji dirinya setelah berhasil
menyembuhkan, bahwa Allah-lah yang sebenarnya menyembuhkan. Nilai kesetiaan
disarankan dokter terkemuka era Turki, Vesim Abbas bahwa dokter harus setia
dengan pasien dalam pengobatannya walaupun pasien bertindak tidak baik.
Manfaat ilmu kedokteran yang utama adalah meningkatkan kualitas
fisik dan mental kehidupan manusia, dengan mencegah dan mengobati seseorang
yang mengidap suatu penyakit maka taraf hidup masyarakat pun akan meningkat.
Selain itu dokter juga memiliki tugas utama di masyarakat tentang pembelajaran
dan memberitahukan penyakit yang diderita seseorang tanpa menakut takuti.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar