BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Salah
satu metode penelitian adalah eksperimen. Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami
terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen. Baik yang
berkaitan dengan jenis-jenis variabel,
hakekat eksperimen, karakteristik, tujuan, syarat-syarat eksperimen, langkah-langkah penelitian eksperimen, dan
bentuk-bentuk desain penelitian eksperimen.
Selanjutnya,
untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen, dalam makalah ini akan dibahas mengenai metode
penelitian eksperimen beserta hal-hal yang terkait di dalamnya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
penelitian eks perimen itu?
2. Bagaimanakah
variabel penelitian eksperimen?
C.
Tujuan
Agar kita tahu apa yang
dikatakan dengan penelitian eksperimen dan agar kita tahu bagaimana bertuk
penelitian eksperimen.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Penelitian Eksperimen
Hakekat
penelitian eksperimen (experimental research) adalah
meneliti pengaruh perlakuan
terhadap perilaku yang timbul sebagai akibat perlakuan.
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui
akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Sejalan dengan hal
tersebut
Metode
penelitan eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan
untukmencaripengaruhperlakuantertentutertentuterhadap yang lain dalamkondisi
yang terkendalikan. Contohnya, dalam bidangbidang fisika penelitian- penelitian
dapat menggunakan desain eksperimen karena variable-variabel dapat dipilih dan
variable lain dapat mempengaruhi proses eksperimen dan dapatdipilih dan
variable lain dapatmemengaruhi proses eksperimen dan dapat di control secara
tepat.
Misalnya
mencari pengaruh panas terhadap mulai Panjang suatu benda. Dalamhal variable
panas dan muaid Panjang suatubenda. Dalam hal variable panas dan muaid Panjang
dapat di ukursecarateliti dan penelitian di lakukan di
laboratoriumsehinggapengaruh –pengaruh variable lain dariluardapatdikontrol. Sedangkandalampenelitian
social husussnya Pendidikan, desaineksperimen yang di gunakan untuk penelitian
akan sulit mendapatkan hasil yang akurat, karena dapat variable luar yang berpengaruh
dan sulit mengonterolnya. Misalnya mencari pengaruh metode kontektual terhadap hasil
belajar matematika.
Penelitianeksperimen
(experimental research) adalah
kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan /
tindakan / treatment terhadap tingkah lakusuatu objek atau mengujuhi potensi
tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengant indakan
lain. Berdasarkan hal tersebut maka tujaan umumpenelitian eksperimen adalah
untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tentu terhadap suatu gejala
kelompok tentu di bandingkan dengan kelompok lain yang menggunakanperlakuan
yang berbeda misalnya, suatu eksperimen di masukkan untuk menilai/ membuktikan pengaruh
perlakuan Pendidikan (pembelajaran dengan
metode pemecahan masalah) terhadap perestasi belajar matematika pada siswa SMA atau
ntuk menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh pelaku tersebut bila dibandingkan
dengan metode pemahaman konsep. Tindakan di dalam eksperimen disebut treatment,
dan diartikansebagaitindakan, semua pariabel atau pemberian kondisiyang akan dinilai.
1. Pengendalian
Eksperimen
Sebagai
mana yang telah di bahs di atas, penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang di maksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari”sesuatu” yang
dikenakan pada subjekselidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti
ada tidaknya hubungan sebab akibat.
Secara
umum di dalampembicaraanpenelitian di kenaladanya dua peneliti eksperimen yaitu:
esperimen betul( true experiment ) dan
eksperimen tidak betul- betul hanya miribesperimen. Eksperimen betul adalah hal-hal
ang di sebutkan apabila persaratan- persaratan seperti yang di dikehendaki di
bawah ini dapat terujud. Adapun persaratan yang di kehendaki adalahsebagai berikut
:
a. Kondisi
yang ada di sekitar atau yang di perkirakan mempengaruhi subjek yang di gunakan
untuk eksperimen “seyogianya di singkirkan”, sehingga apabila perlakuan selesai
dan ternyata ada perbedaan anatara hasil pada kelompok eksperimen dan kelompok pembandingan
maka perbedaan hasil ini merupakan akibat dari adnya perlakuan.
b. Terdapatkelompok
yang tidak di berperlakuan yang di pungsikan sebagai pembandigan bagi kelompok
yang di beriperlakuan.
c. Sebelum
dilaksanakan eksperimen dilakukan kondisi kedua kelompok di usahakan sama sehingga
paparan tentang hasil akhir dapat betul- betul merupakan hasil ada dan tidaknya
perlakuan. Apabila penelitian eksperimen dilakukan terhadap orang, di harapkan bahwa
anggota kelompok eksperimen maupun kelompok pembandingan tidak terpengaruh akan
setatus mereka sehingga hasil eksperimen maupun kelompok pembandingan tidak terpengaruh
akan setatus mereka sehingga hasil eksperimen tidak terkena hawthorne effect dan john henry effect.
hawthorne effect adalah epek sampingan yang di sebabkan karena anggota kelompok
eksperimen mengetahui statusnya sehingga hasil akhir tidak semudah yang di
harapkan. John Henry effect: adalah efek sampingnya yang disebabkan karena anggota kelompok
perbandingan menyadari statusnya hingga ada upaya ekstera dari mereka untuk menyamai
hasil kelompok eksperimen dan hasilakhirtidaksemurni yang yang di harapkan.
Untukmenghindari kesalahan 0 kesalahan
tersebut mak aseyogianya, 1) penenliti mengambil subjek peneliti secara random
(dengan cara acak atau undian), 2) peneliti mengelompokkan subjek kedua secara
random (acak, undian ), 3) peneliti mementukan mana kelompok mana kelompoke ksperimen
mana kelompok pembandingan juga secara random. Jika peneliti tidak berhasil mengusahakan
hal-hal yang di persaratkan seperti disebutkan maka penelitian eksperimennya tidak
dapat dipandang sebagai eksperimen betul
atau kesperimen murni. Jika tidak murni maka kegiatan yang dilakukan di
namakanpemelitianpura- pura (quasi experiment).
Perlu di tanbahkan bahwa eksperimen
murni biasanya dilakukan di lakukan dengan pengnterolan yang terkendali terhadap
variable lain yang dapat mempengaruhi kondisi yang di teliti. Pengontrolan ini biasanya
di lakukan di suatu laburatorium.
Misalnyaseorangahlibiologiinginmelihatpengaruhsuatujattertentuterhadappertumbuhansuatubijisuatutanaman.
Akan tetapi kalo eksperimen semua, tidak bias di konterol semua variable yang
mempengaruhi kondisi yang di teliti. Misalnya seorang dosen ingin melakukan eksperimen
suatu metode mengajar untuk melihat hasil belajar. Yang terkontrol hanya metode
pengajar saja padahal paktor yang mempengaruhi hasil belajar cukup banyak. Yang
terkontrol hanya metode mengajar saja pada hal factor yang mempengaruhi hasil belajar
cukup banyak, misalnya, minat, motivasi, kesehatan dan lain-lain.
Strategi dan langkah- langkah penelitian
eksperimen pada dasarnya sama dengan strategi dan langkah-langkah penelitian
pada umumnya, yaitu :
1) Calon
peneliti mengadakan studi literatur untuk menemukan permasalahan
2) Mengadakan
identifikasi dan merumuskan permasalahan
3) Merumuskan
Batasan istilah, pembatasan variable, hipotesis, dan dukunganteori
4) Menyusunrencanaeksperimen
5) Mengedintifikasi
semua variabel non eksperimen yang sekilasnya akan menggangu hasil eksperimen
dan menentukan bagaimana mengontrol variable- variable tersebut
6) Memilih
desain atau model eksperimen
7) Memilih
sampai yang representative (merupakan wakil yang dapa tdipercayai )dari subjek
yang termasuk popular
8) menggolongkan
wakil subjek kedalam dua kelompok, di susun dengan penentuan kelompok eksperimen
dan kelompok pembanding.
9) Memilih
atau meyusun yang tepat untuk mengukur hasil pemberian perlakuan
10) Membuat
garis besar prosedur pengumpulan data dan melakukan uji coba instrument dan
ksperimen agar apabila sampai pada pelaksanaan baik eksperimen maupun instrumen
pengukur hasil sudah betul- betul sempurna
11) Merumuskan
hipotesis nol atau statistic
12) Melaksanakan
eksperimen dengan mengnterol semaksimal mungkin variabel lain yang di duga mempengaruhi
perlakuan
13) Memilih
data sedemikan rupa sehingga yang terkumpulhaya data yang menggambarkan hasil murni
dari kelompok eksperimen maupun kelompok pembanding
14) Menggunakan
Teknik yang tepat untuk analisis data. Analisis data denga nmenggunakan
statistic data yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Untuk mempermudah analisis
data, biasa dengan menggunakan bentuk program. SPSS.
15) Menguji
siknifikansi agar dapat di ketahui secara cermat bagi mana hasil dan kegiatan ekserimen
16) Menyatakan
dengan tegas, bahwa perbedaan yang terjadi adalah benar benar murni karena perlakuan
yang di berikan.
2. Persaratan
eksperimen
Persaratan
suatu eksperimen adalah kesahihan eksperimen, yaitu kesahihan eksternal dan
kesahihan internal. Persaratan yang di utamakan adalah kesahihan internal (internal validinya) dan memperhitungkanf
aktor-faktor yang mengancam keshihan sesuatu eksperimen dan monitoring
pelaksanaaya. Maksudnya seberapa jauh suatu hasil eksperimen dapat di
generalisasikan kepopulasi lain. Walaupun kesahihan eksternal cukup penting untuk
di perhitungkan dalam suatu eksperimen, tetapi dalam desain eksperimen bukan merupakan
faktor yang paling penting, karenafaktor yang paling penting dalam desain eksperimen
ia kesahihan internal.
Kesahihan
internal ialah seberapa jauh hubungan dengan perlakuan( variablesebab) dengan kriteria
( variable akibat ) benar-benar merupakan sebab akibat yang bias di pastikan. Dengan
kata lain apakah perubahan subjek mengenai hal-ahal yang ingin di
pengaruhi (variable criterion) bentuk bentuk
akibat dari perlakuan dalam mempengaruhi variable responatau variable kriteria.
Tujuan untuk mengendalikan variable proses betul- betul merupaka nakibat pemberian
perlakuan.
Variable-variabel
yang dapat mengotori variable perlakuan yaitu (1) variable moderator (20
variabel control. Variable moderator merupakan variable bebas yang dapat mempengaruhi
variable respon yang sangat sungkar di kendalikan, namun dapat di lakukan dalam
proses analisis, yaitu analisis korelasi parsial atau kovarians. Variable
control merupaka variable-variabel bebas yang dapat mempengaruhi variable
resvon, namun dapat di kendalikan atau dapat di netralisiskan pengaruhnya oleh
peneliti. Pengendalian tersebut biasanya di lakukan dengan kualitas maksudnya menyamakan
kondisi variable yang dimaksud pada kelompokesperimen dan pada kelompok pembandingan.
Selainitu, pengendalian juga dilakukan secara setatistik. Kesahihan internal
inisangatpenting, karena tampak ini kesimpulanya tidak dapat di ambi lkesimpulan
mengenai hubungan sebab-akibat perlakuan dan pariabel criterion. Oleh karena itu
maka desaine ksperimen yang baik harusdapat mengnterol (menghilangkan) pengaruh
faktor-faktor yang mengancam kesahihan internal dari eksperimen yang akan dilakukan.sehingga
jika terjadi perubahan pada variable criterion maka perubahan tersebut benar-benar
di sebabkan oleh perlakuan yang di berikan.
B.
Desain
Eksperimen
Penelitian eksperimen dianggap sebagai penelitian
yang memberikan informasi yang paling akurat, bila semua variabel yang terlibat
dapat dikontrol dengan baik, instrumen yang yang digunakan tepat (valid), dan
dapat dipercaya (reliabel), serta desain yang digunakan tepat. Berikut ini akan
dibicarakan beberapa desain eksperimen.
1. One-Shot Case
Study
Paradigma
dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan sebagai berikut:
X = Treatmen yang
diberikan (variabel independen)
T2 = Pos
test (variabel dependen)
Adapun
cara membacanya sebagai berikut: terdapat suatu kelompok diberi trimen atau
perlakuan dan selanjutnya diobservasi hasilnya. Prosedurnya adalah:
a. Diberikan
perlakuan (X), misalnya metode belajar kelompok, terhadap subjek yang sudah
ditetapkan dan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
b. Diberikan
test (T2) atau postest untuk mengetahui prestasi belajarnya, dan
dihitung nialai rata-ratanya.
Penelitian ini mempunyai kelemahan,
yaitu tidak mempunyai kontrol sehingga tidak bisa dilakukan komparasi
penelitian ini tidak bisa mengantarkan kita kepada kesimpulan penelitian yang
bisa dipertahankan. Contohnya: pengaruh diklat terhadap prestasi kerja pegawai.
Pengaruh diklat yang diukur dengan membandingkan prestasi sebelum diberi diklat
dengan setelah diberikan diklat.
2. One-Group
Pretest-Posttest Design
Bial
dalm One-Shot Case Study diberi pretest,
maka pada paradigma ini terdapat pre test sebelum diberi perlakuan sehingga
hasil perlakuan dapat dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum diberi perlakuan.
T1= nilai
pre test (sebelum diberi perlakuan)
T2=
nilai post tes (setelah diberi perlakuan)
Prosedur
desain ini adalah:
a. re
test (T1) terhadap subjek penelitian sebelum perlakuan.
b. Diberikan
perlakuan (X) dalam jangka waktu tertentu,
c. Berikan
post tes (T2) terhadap subjek setelah mendapat perlakuan.
d. Bandingkan
T1 dan T2 untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
perlakuan.
e. Gunakan
uji statistik yang sesuai untuk melihat apakah perbedaan itu signifikan.
Contoh pengaruh diklat terhadap prestasi
kerja pegawai. Pengaruh diklat dapat diukur dengan membandingkan prestasi
sebelum diberi diklat dengan setelah diberi diklat. Perbedaannya dengan desain
sebelumnya, pada desain ini sebelum diberikan perlakuan, terlebih dahulu
diberikan pre test.
3. Randomized
Control Group Post Test Only Design
Terdapat
sekelomppk subjek yang digunakan untuk penelitian kemudian dikelompokkan secara
random menjadi dua kelompok yaitu setengah kelompok eskperimen da setengah
kelompok untuk kontrol.
T1= hasil
pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan
T2=
hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan.
Prosedur
desain ini adalah:
a. Dipilih
sejumlah subjek penelitian dari suatu populasi secara random
b. Dikelompokkan
menjadi dua kelas secara random (kelas eksperimen dan kontrol)
c. Pertahankan
agar semua kondisi atau variabel yang ikut berpengaruh tetap sama kecuali treatment yang diberikan pada kelas
eksperiment.
d. Beri
test (T1 dan T2) yang sama pada kedua kelas
e. Hitung
rata-rata kedua kelompok serta dicari perbedaan antara kedua nilai
rata-rataitu.
f. Lakukan
uji statistik yang sesuai untuk melihat signifikansinya.
Keuntungan desain ini adalah pada
penelitian awal adalah sama (setara) karena masing-masing ditempatkan secara
random. Penelitian ini dapat mengatasi masalah kesulitan dalam melakukan pre
test.
Contoh: dilakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap prestasi pelajaran praktik
mengelas siswa SMK. Terdapat empat kelas yang praktek las. Dari empat kelas
tersebut, dua kelas diberi pelajaran dengan metode demonstrasi dan dua kelas
lain dengan metode ceramah. Setelah tiga bulan, prestasi belajar di ukur. Bila
prestasi yang diajar dengan metode demonstrasi lebih tinggi dari metode
ceramah, maka metode demonstrasi berpengaruh positif untuk pembelajaran prakti
mengelas (T1-T2).
4. Randomized
Control Group Pre Test Post Test Design
Pada
desain ini peneliti menggunakan sekelompok subjek penelitian dari suatu
populasi tertentu kemudian dikelompokkan secara random menjadi dua kelompok (kelompok
eksperimen dan kontrol). Bedanya dengan desain sebelumnya adalah pada desain
ini diberikan kepada kedua kelompok pre
test.
Contoh:
dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap
prestasi pelajaran praktik mengelas siswa SMK. Terhadap empat kelas yang prakti
las. Dari empat kelas tersebut, dibentuk dua kelas secara random kemudian
dipilih satu kelas yang diberi pelajaran dengan metode demonstrasi dan satu
kelas lain dengan metode ceramah. Setelah satu bulan, prestasi belajar diukur.
Bila prestasi yang diajar dengan metode demonstrasi lebih tinggi dari metode
ceramah, maka metode demonstrasi berpengaruh positif untuk pembelajaran praktik
mengelas. Pengaruh perlakuan adalah (T2-T1) – (T4-T3).
5. Randomized
Solomon Four Group Design
Pada desain ini
subjek ditempatkan kedalam empat kelompok secara random. Dengan cara ini
memungkinkan kita berasumsi bahwa skor pre test untuk kelompok tiga dan empat
(jika sekiranya mereka mengikuti pre test) akan sama skor pada pre tes yang
dicapai pada kelompok satu dan dua. Tetapi karena kelompok tiga dan empat tidak
mengikuti pre test maka tidak ada interaksi antara X dengan pengaruh pre test
(T1). Desain ini dapat mengatasi kelemahan eksternal validity yang
ada pada Rendomized Control Group Pre Teat Post Test Design. Desain
ini merupakan gabungan dua eksperimen menjadi satu yaitu antara eksperiment
yang memakai pre test dan eksprimen tanpa pre test. Dengan cara ini apabila
hasil-hasil dua eksperimen (yang digabungkan itu) konsisten maka dapat
menimbulkan keyakinan yang lebih kuat terhadap hasil-hasilnya. Bentuk desain
ini adalah:
T1 X T2
T1 - T2
X T2
-
T2
|
Contoh: dilakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap prestasi pelajaran praktik
mengelas siswa SMK. Terdapat empat kelas yang praktek las. Dari empat kelas tersebut,
kelas pertama diberikan pre test, diberikan perlakuan, dan diberikan post test.
Kelas kedua diberikan pre test tetapi tidak diberikan perlakuan kemudian
diberikan post test. Kelas ketiga tanpa pre test tetapi diberikan perlakuan
kemudian diberikan post test. Kelas ke
empat tanpa pre test dan tanpa perlakuan tetapi diberikan post test. Setelah
waktu yang telah ditentukan, kemudian dilihat hasilnya.
6. Non Randomized
Control Group Pre Test Post Test Design
Prosedur
ini sama dengan prosedur Randomized
acaontrol Group Pre Test Post Test Design, kecuali subjek ditempatkan
secara tidak random. Berarti penelitian dilakukan terhadap kelas yang sudah tersedia
atau tidak memungkinkan penempatan subjek dilakukan secara random. Bila
dilakukan penempatan secara random mungkin dapat mengganggu sistem atau kondisi
yang ada.
Contoh:
dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh metode demonstrasi terhadap
prestasi pealajaran praktik mengelas siswa SMK. Terdapat empat kelas yang
praktek las. Dari empat kelas tersebut, dipilih satu kelas yang yang diberi
pelajaran dengan metode demonstrasi dan satu kelas lain diberi metode ceramah.
Setelah satu bulan, prestasi belajar diukur, bila prestasi yang diajar dengan
metode demonstrasi lebih tinggi dari metode ceramah, maka metode demonstrasi berpengaruh
positif untuk pembelajaran praktik mengelas. Pengaruh perlakuan adalah (T2-T1)
– (T4-T3).
7. Faktorial Design
Desain
faktorial merupakan penelitian yang terdiri atas faktor-faktor (X1)
dan kategoroi-kategori (X2). Contoh sederhana adalah terdiri dari
dua faktor dan dua kategori. Biasanya digambarkan dengan faktorial (2x2) atau
dengan kata lain ada dua variabel X yang akan diteliti secara serempak.
Contoh:
dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh prosedur kerja baru terhadap
kepuasan pelayanan pada masyarakat. Untuk itu dipilih empat kelompok secara
random. Variabel moderatornya adalah jenis kelamin (Y1 dan Y2).
Perlakuan diberikan pada kelompok eskperimen pertama yang telah diberi pre test (O1= Kelompok laki-laki)
dan kelompok yang kedua yang telah
diberi pre test (O2= Kelompok Perempuan). Bila terdapat perbedaan
pengaruh prosedur kerja baru terhadap kepuasan masyarakat antara kelompok kerja
pria dan wanita, maka penyebab utamanya adalah bukan karena perlakuan, akan
tetapi karena adanya variabel moderator yaitu jenis kelamin.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan
untuk
mengetahui
akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti. Penelitian
eksperimen dianggap sebagai penelitian yang memberikan informasi yang paling
akurat, bila semua variabel yang terlibat dapat dikontrol dengan baik,
instrumen yang yang digunakan tepat (valid), dan dapat dipercaya (reliabel),
serta desain yang digunakan tepat. Berikut ini akan dibicarakan beberapa desain
eksperimen:
1. One-Shot Case
Study
2. One-Group
Pretest-Posttest Design
3. Randomized
Control Group Post Test Only Design
4. Randomized
Control Group Pre Test Post Test Design
5. Randomized
Solomon Four Group Design
6. Non Randomized
Control Group Pre Test Post Test Design
7. Faktorial Design
B.
Saran
Kami sebagai penulis makalah ini menyarankan kepada
para pembaca agar memberikan kritik dan sarannya terhadap makalah ini, supanya
kedepannya kami bisa memperbaiki dan tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi.
Dan kami juga minta maaf atas kekurangan dari makalah ini, karena kami bersifat
khilaf dan lupa.
DAFTAR
PUSTAKA
<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
Komentar
Posting Komentar