BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Menurut ahli
keuangan J Fred Weston, portofolio dapat diartikan sebagai kombinasi
atau gabungan berbagai aktiva. Aktiva itu dapat diartikan sebagai investasi
surat berharga finansial seperti deposito, properti, atau real estate,
obligasi, saham, dan bentuk penyertaan lainnya. Dalam dunia usaha, hampir semua
pemilik modal memiliki sikap sebagai penghindar risiko (risk aventer)
yang artinya tidak mengingini suatu risiko yang mengakibatkan kerugian atau
pengurangan nilai investasi. Namun dalam kenyataannya, hampir semua bentuk
investasi atau usaha mengandung risiko, apalagi yang bersifat jangka panjang.
Dan pada pembahasan ini dimulai dengan melihat rata-rata (mean) dan
varian sebagai alat ukur risiko dan hasil pengembalian dari suatu investasi
yang mengandung resiko. Berikutnya dikaji apa saja dampak penyebaran atau
diversifikasi portofolio. Kombinasi beberapa harta yang mengandung risiko dan
hasil pengembalian (return) dari berbagai pilihan (portofolio) dan cara
para investor menentukan pilihannya (teori pilihan), maka kita dapat
menggambarkan pilihan portofolio yang optimum.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan Portofolio?
2.
Bagaimana
cara pengembalian portofolio?
3.
Bagaimana
dengan contoh soal mengenai portofolio?
C.
Tujuan
Pembahasan
1.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan portofolio.
2.
Untuk
mengetahui bagaimana cara pengembalian portofolio
3.
Untuk
mengetahui contoh kasus dari portofolio.
BAB II
PEMBAHASAN TEORI
A.
Pengertian
Portofolio
Menurut ahli
keuangan J Fred Weston, portofolio dapat diartikan sebagai kombinasi
atau gabungan berbagai aktiva. Aktiva itu dapat diartikan sebagai investasi
surat berharga finansial seperti deposito, properti, atau real estate,
obligasi, saham, dan bentuk penyertaan lainnya. Dalam dunia usaha, hampir semua
pemilik modal memiliki sikap sebagai penghindar risiko (risk aventer)
yang artinya tidak mengingini suatu risiko yang mengakibatkan kerugian atau
pengurangan nilai investasi.
Namun dalam kenyataannya, hampir semua bentuk investasi atau usaha mengandung
risiko, apalagi yang bersifat jangka panjang. Jika seorang investor menginginkan keuntungan besar maka
kemungkinan risiko yang akan dihadapi
dan diterima juga relatif besar, demikian juga sebaliknya. Masalahnya adalah
bagaimana melakukan suatu kegiatan usaha atau investasi agar risiko yang
diterima sekecil mungkin. Untuk itulah diperlukan diversifikasi investasi dalam
bentuk portofolio.
Menurut
Maruddani dan Purbowati (2009), untuk mendapatkan suatu portofolio yang
optimal, pengoptimalan dilakukan dengan cara meminimumkan varian dari
portofolio menggunakan metode Mean Variance Efficient Portofolio (MVEP) agar
bobot alokasi dana (W) optimal.
B.
Pengembalian
dan Risiko Portofolio (untuk Aktiva/Sekuritas Lebih dari Dua)
1.
Pengembalian
Realisasi Portofolio (Portofolio Realized Return)
Pengembalian realisasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang
dari pengembalian-pengembalian realisasi masing-masing sekuritas tunggal di
dalam portofolio tersebut. Secara matematis, pengembalian realisasi portofolio
dapat ditulis sebagai berikut:
Keterangan:
Rp =
pengembalian realisasi portofolio
W1 = porsi dari sekuritas 1 terhadap seluruh sekuritas di
portofolio
R1 =
pengembalian realisasi dari sekuritas ke-1
n = jumlah dari sekuritas tunggal
2.
Pengembalian
yang diharapkan Portofolio (Portfolio Expected Return)
Tingkat pengembalian yang
diharapkan (expected return) adalah return yang yang diharapkan akan
diperoleh oleh investor di masa mendatang dan sifatnya belum terjadi. Dengan
adanya ketidakpastian (uncertainty) tersebut, berarti investor akan
memperoleh return di masa mendatang yang belum diketahui persis nilainya.
Return ekspektasi dan tingkat risiko mempunyai hubungan yang positif. Semakin
besar risiko suatu sekuritas, semakin besar return yang diharapkan, begitu pula
sebaliknya.
Pengembalian yang diharapkan portofolio merupakan rata-rata
tertimbang dari pengembalian-pengembalian yang diharapkan masing-masing
sekuritas tunggal di dalam portofolio.
Pengembalian yang
diharapkan portofolio dapat dinyatakan secara matematis sebagai berikut:
E(Rp) =
Keterangan:
E (Rp) =
pengembalian yang diharapkan dari portofolio
Wi = porsi dari sekuritas
i terhadap seluruh sekuritas di portofolio
E(Ri) = pengembalian yang diharapkan dari sekuritas ke-i
n = jumlah dari
sekuritas tunggal.
C.
Return
Saham dan
Risiko Saham
1.
Return Saham
Return merupakan
imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang
dilakukan. Return mempunyai dua komponen yaitu yield dan capital
gain (loss). Yield merupakan persentase penerimaan kas
periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi,
sedangkan capital gain (loss) adalah keuntungan atau kerugian
karena kenaikan harga surat berharga. Return saham dibagai menjadi dua,
yaitu Return Realisasian Saham Individual dan Return Ekspektasian
Saham Individual.
Perhitungan
kinerja saham dapat dilihat dari return yang diberikan dan risiko yang
terdapat di dalamnya. Return dibagi menjadi dua, yaitu return realisasian
dan return ekspektasian. Return realisasian adalah return rata-rata
yang diterima oleh investor berdasarkan data histori, sedangkan return ekspektasian
adalah return yang diharapkan oleh investor dimasa yang akan datang.
2.
Risiko Saham
Risiko sering dihubungkan dengan
penyimpangan atau deviasi dari outcome (hasil) yang diterima dengan yang
diekspektasi. Menurut Van Horne dan Wachwics mendefinisikan risiko sebagai variabilitas return
terhadap return yang diaharapkan. Berdasarkan dari beberapa pendapatan
yang telah dipaparkan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa risiko
merupakan adanya kemungkinan perbedaan antara tingkat return yang
diharapkan dengan return return yang diterima. Jenis – jenis risiko
dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Risiko Sistematis
Risiko sistematis atau risiko yang tidak dapat
dihindarkan (undiversifiable) merupakan bagian dari total risiko yang
muncul disebabkan oleh perubahan yang terjadi secara sistematis, dimana
perubahan tersebut mempunyai pengaruh yang sama terhadap semua surat berharga.
2. Risiko Tidak Sistematis
Risiko tidak sistematis atau risiko yang dapat
dihindarkan (diversifiable) merupakan bagian dari total risiko yang
besarnya berbeda-beda antara satu surat berharga dengan surat berharga lainnya
dan risiko ini muncul dari perubahan yang tidak sistematis yang perubahannya
berpengaruh tidak sama terhadap perusahaan satu dengan yang lain.
BAB III
CONTOH KASUS
A.
Contoh
kasus portofolio Expected Return
Suatu
portofolio terdiri dari 3 macam sekuritas dengan proporsi yang sama , yaitu
masing-masing 1/3 bagian. Pengembalian-pengembalian yang diharapkan dimasa
mendatang untuk masing-masing sekuritas adalah untuk sekuritas pertama sebesar
15%, sekuritas kedua sebesar 18% dan
sekuritas ketiga sebesar 21% . Besarnya pengembalian yang diharapkan portofolio
adalah sebesar ????
Jawab:
E(Rp) =
=
1/3.15%-1/3.18%+ 1/3.21%
=
18%.
B.
Contoh
Kasus Return Harapan dan Standard Deviasi Portofolio
Diasumsikan bahwa investor bisa
meminjam dana bebas risiko, sehingga seorang investor A bisa memperoleh
pinjaman dua kali lipat dari dana awal yang dimilikinya. Jika misalnya investor
A tersebut berencana untuk menginvestasikan dananya pada kombinasi aset yang
terdiri dari portofolio FGH (return diharapkan sebesar 35%, dengan standar
deviasi 10%), serta aset bebas risiko (return diharapkan sebesar 7,5%).
Hitunglah besarnya return harapan serta standar deviasi portofolio yang
terbentuk dari kombinasi tersebut!
Return Harapan E (Rp) =
-1 (0,075) + 2 (0,25)
=
-0,075 + 5
=
4,925 atau 492,5%
Standar Deviasi ∂p =
2 ∂k
=
2 (0,075) = 0,15 atau 15%
C.
Contoh
Kasus Return Harapan dan Sekuritas
Diasumsikan
sekuritas ABC dijual dalam kondisi pasar yang seimbang. Tingkat return saham
ABC tahun depan diharapkan sebesar 17% dan betanya 1,1. Tingkat bunga bebas
risiko adalah 7%. Hitunglah:
a Slope garis
pasar sekuritas
b Tingkat
return yang diharapkan oleh pasar.
Penyelesaian:
Slope garis
pasar sekuritas dan Tingkat return yang diharapkan oleh pasar
Diketahui:
Ri = 17%
β = 1.1
Rf = 7%
Ri = Rf + β [E(Rm)
- Rf ]
0.17 =
0.07 + 1.1 [E(Rm) – 0.07]
0.17 =
0.07 + 1.1 E(Rm) –
0.077
0.17 =
1.1 E(Rm) – 0.007
1.1 E(Rm) = 0.17 + 0.007
1.1 E(Rm) = 0.177
E(Rm) = 0.177 / 1.1
E(Rm) = 0.16
E(Rm) = 16%
Return harapan pasar = 16%
Slope SML= [ E(Rm) – Rf ] / β
= [16% - 7%] / 1.1
=
9% / 1.1
=
0.09 / 1.1
=
0.081
Slope SML= 8.1%
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Para pelaku bisnis termasuk investor yang
bijaksana yang mengerti strategi berusaha yang baik, tidak hanya
menginvestasikan dananya dalam satu bentuk sekuritas saja tetapi dapat
dilakukan dengan cara diversifikasi dalam bentuk portofolio.
Apabila seorang investor menginginkan hasil
yang lebih tinggi maka harus mau menerima kemungkinan risiko yang lebih tinggi
pula. Demikian sebaliknya, jika tidak mau mengambil risiko yang tinggi maka
hasil yang diharapkan akan relatif lebih kecil.
B.
Saran
Mungkin
demikian yang bisa saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karna
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami berharap agar pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun pada makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
Sjahrial,
Dermawan. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Pratiwi,
Anggraini Eka, dkk. Analisis
Investasi Portofolio Saham Pasar Modal Syariah Dengan Model Markowitz Dan Model
Indeks Tunggal”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.17, Nomor.1, Desember 2014
Weston,
J. Fred dan Thomas E. Copeland. 2013. Manajemen
Keuangan. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
Komentar
Posting Komentar