MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekol...

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN TEORI PORTOFOLIO


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Menurut ahli keuangan J Fred Weston, portofolio dapat diartikan sebagai kombinasi atau gabungan berbagai aktiva. Aktiva itu dapat diartikan sebagai investasi surat berharga finansial seperti deposito, properti, atau real estate, obligasi, saham, dan bentuk penyertaan lainnya. Dalam dunia usaha, hampir semua pemilik modal memiliki sikap sebagai penghindar risiko (risk aventer) yang artinya tidak mengingini suatu risiko yang mengakibatkan kerugian atau pengurangan nilai investasi. Namun dalam kenyataannya, hampir semua bentuk investasi atau usaha mengandung risiko, apalagi yang bersifat jangka panjang. Dan pada pembahasan ini dimulai dengan melihat rata-rata (mean) dan varian sebagai alat ukur risiko dan hasil pengembalian dari suatu investasi yang mengandung resiko. Berikutnya dikaji apa saja dampak penyebaran atau diversifikasi portofolio. Kombinasi beberapa harta yang mengandung risiko dan hasil pengembalian (return) dari berbagai pilihan (portofolio) dan cara para investor menentukan pilihannya (teori pilihan), maka kita dapat menggambarkan pilihan portofolio yang optimum. 

B.     Rumusan Masalah
1.         Apa yang dimaksud dengan Portofolio?
2.         Bagaimana cara pengembalian portofolio?
3.         Bagaimana dengan contoh soal mengenai portofolio?

C.    Tujuan Pembahasan
1.         Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan portofolio.
2.         Untuk mengetahui bagaimana cara pengembalian portofolio
3.         Untuk mengetahui contoh kasus dari portofolio.




BAB II
PEMBAHASAN TEORI

A.    Pengertian Portofolio
Menurut ahli keuangan J Fred Weston, portofolio dapat diartikan sebagai kombinasi atau gabungan berbagai aktiva. Aktiva itu dapat diartikan sebagai investasi surat berharga finansial seperti deposito, properti, atau real estate, obligasi, saham, dan bentuk penyertaan lainnya. Dalam dunia usaha, hampir semua pemilik modal memiliki sikap sebagai penghindar risiko (risk aventer) yang artinya tidak mengingini suatu risiko yang mengakibatkan kerugian atau pengurangan nilai investasi.[1] Namun dalam kenyataannya, hampir semua bentuk investasi atau usaha mengandung risiko, apalagi yang bersifat jangka panjang. Jika seorang investor menginginkan keuntungan besar maka kemungkinan  risiko yang akan dihadapi dan diterima juga relatif besar, demikian juga sebaliknya. Masalahnya adalah bagaimana melakukan suatu kegiatan usaha atau investasi agar risiko yang diterima sekecil mungkin. Untuk itulah diperlukan diversifikasi investasi dalam bentuk portofolio.[2]
Menurut Maruddani dan Purbowati (2009), untuk mendapatkan suatu portofolio yang optimal, pengoptimalan dilakukan dengan cara meminimumkan varian dari portofolio menggunakan metode Mean Variance Efficient Portofolio (MVEP) agar bobot alokasi dana (W) optimal.[3]

B.     Pengembalian dan Risiko Portofolio (untuk Aktiva/Sekuritas Lebih dari Dua)
1.      Pengembalian Realisasi Portofolio (Portofolio Realized Return)
Pengembalian realisasi portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari pengembalian-pengembalian realisasi masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio tersebut. Secara matematis, pengembalian realisasi portofolio dapat ditulis sebagai berikut:
           
Keterangan:
Rp = pengembalian realisasi portofolio
W1 = porsi dari sekuritas 1 terhadap seluruh sekuritas di portofolio
R1 = pengembalian realisasi dari sekuritas ke-1
n   = jumlah dari sekuritas tunggal
2.      Pengembalian yang diharapkan Portofolio (Portfolio Expected Return)
Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) adalah return yang yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang dan sifatnya belum terjadi. Dengan adanya ketidakpastian (uncertainty) tersebut, berarti investor akan memperoleh return di masa mendatang yang belum diketahui persis nilainya. Return ekspektasi dan tingkat risiko mempunyai hubungan yang positif. Semakin besar risiko suatu sekuritas, semakin besar return yang diharapkan, begitu pula sebaliknya.
Pengembalian yang diharapkan portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari pengembalian-pengembalian yang diharapkan masing-masing sekuritas tunggal di dalam portofolio.
            Pengembalian yang diharapkan portofolio dapat dinyatakan secara matematis sebagai berikut:
            E(Rp) = 
Keterangan:
E (Rp) = pengembalian yang diharapkan dari portofolio
Wi     = porsi dari sekuritas i terhadap seluruh sekuritas di portofolio
E(Ri) = pengembalian yang diharapkan dari sekuritas ke-i
n        = jumlah dari sekuritas tunggal.[4]

C.    Return Saham dan Risiko Saham
1.    Return Saham
Return merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukan. Return mempunyai dua komponen yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi, sedangkan capital gain (loss) adalah keuntungan atau kerugian karena kenaikan harga surat berharga. Return saham dibagai menjadi dua, yaitu Return Realisasian Saham Individual dan Return Ekspektasian Saham Individual.
Perhitungan kinerja saham dapat dilihat dari return yang diberikan dan risiko yang terdapat di dalamnya. Return dibagi menjadi dua, yaitu return realisasian dan return ekspektasian. Return realisasian adalah return rata-rata yang diterima oleh investor berdasarkan data histori, sedangkan return ekspektasian adalah return yang diharapkan oleh investor dimasa yang akan datang.[5]

2.      Risiko Saham
Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome (hasil) yang diterima dengan yang diekspektasi. Menurut Van Horne dan Wachwics  mendefinisikan risiko sebagai variabilitas return terhadap return yang diaharapkan. Berdasarkan dari beberapa pendapatan yang telah dipaparkan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa risiko merupakan adanya kemungkinan perbedaan antara tingkat return yang diharapkan dengan return return yang diterima. Jenis – jenis risiko dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Risiko Sistematis
Risiko sistematis atau risiko yang tidak dapat dihindarkan (undiversifiable) merupakan bagian dari total risiko yang muncul disebabkan oleh perubahan yang terjadi secara sistematis, dimana perubahan tersebut mempunyai pengaruh yang sama terhadap semua surat berharga.
2. Risiko Tidak Sistematis
Risiko tidak sistematis atau risiko yang dapat dihindarkan (diversifiable) merupakan bagian dari total risiko yang besarnya berbeda-beda antara satu surat berharga dengan surat berharga lainnya dan risiko ini muncul dari perubahan yang tidak sistematis yang perubahannya berpengaruh tidak sama terhadap perusahaan satu dengan yang lain.[6]

























BAB III
CONTOH KASUS

A.    Contoh kasus portofolio Expected Return
Suatu portofolio terdiri dari 3 macam sekuritas dengan proporsi yang sama , yaitu masing-masing 1/3 bagian. Pengembalian-pengembalian yang diharapkan dimasa mendatang untuk masing-masing sekuritas adalah untuk sekuritas pertama sebesar 15%, sekuritas kedua  sebesar 18% dan sekuritas ketiga sebesar 21% . Besarnya pengembalian yang diharapkan portofolio adalah sebesar ????
                  Jawab:
                  E(Rp) = 
                              = 1/3.15%-1/3.18%+ 1/3.21%
                              = 18%.

B.     Contoh Kasus Return Harapan dan Standard Deviasi Portofolio
                        Diasumsikan bahwa investor bisa meminjam dana bebas risiko, sehingga seorang investor A bisa memperoleh pinjaman dua kali lipat dari dana awal yang dimilikinya. Jika misalnya investor A tersebut berencana untuk menginvestasikan dananya pada kombinasi aset yang terdiri dari portofolio FGH (return diharapkan sebesar 35%, dengan standar deviasi 10%), serta aset bebas risiko (return diharapkan sebesar 7,5%). Hitunglah besarnya return harapan serta standar deviasi portofolio yang terbentuk dari kombinasi tersebut!
            Return Harapan           E (Rp)  = -1 (0,075) + 2 (0,25)
                                                = -0,075 + 5
                                                = 4,925 atau 492,5%

            Standar Deviasi           ∂p        = 2 ∂k
                                                = 2 (0,075) = 0,15 atau 15%


C.     Contoh Kasus Return Harapan dan Sekuritas
Diasumsikan sekuritas ABC dijual dalam kondisi pasar yang seimbang. Tingkat return saham ABC tahun depan diharapkan sebesar 17% dan betanya 1,1. Tingkat bunga bebas risiko adalah 7%. Hitunglah:
a         Slope garis pasar sekuritas
b        Tingkat return yang diharapkan oleh pasar.
Penyelesaian:
Slope garis pasar sekuritas dan Tingkat return yang diharapkan oleh pasar
Diketahui:
Ri   = 17%
β    = 1.1
Rf   = 7%
Ri         = Rf + β [E(Rm) - Rf ]
0.17     = 0.07 + 1.1 [E(Rm)  – 0.07]
0.17     = 0.07 + 1.1 E(Rm)  – 0.077
0.17     = 1.1 E(Rm)  – 0.007
1.1 E(Rm)        = 0.17 + 0.007
1.1 E(Rm)        = 0.177
E(Rm)  = 0.177 / 1.1
E(Rm)  = 0.16
E(Rm)  = 16%
Return harapan pasar = 16%
Slope SML=  [ E(Rm) – Rf ] / β
            = [16% - 7%] / 1.1
            = 9% / 1.1
            = 0.09 / 1.1
            = 0.081
Slope SML= 8.1%













BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Para pelaku bisnis termasuk investor yang bijaksana yang mengerti strategi berusaha yang baik, tidak hanya menginvestasikan dananya dalam satu bentuk sekuritas saja tetapi dapat dilakukan dengan cara diversifikasi dalam bentuk portofolio.
Apabila seorang investor menginginkan hasil yang lebih tinggi maka harus mau menerima kemungkinan risiko yang lebih tinggi pula. Demikian sebaliknya, jika tidak mau mengambil risiko yang tinggi maka hasil yang diharapkan akan relatif lebih kecil.

B.     Saran
Mungkin demikian yang bisa saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karna terbatasnya  pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami  berharap agar pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun pada  makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua.















DAFTAR PUSTAKA



Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2015.  Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Siagian, Pariang. ” Model Manajemen Portofolio”, Vol.11 No.3, September 2003.

Afriana, Titin , dkk. “Analisis Pembentukan Portofolio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di LQ45 Dengan Pendekatan Metode Markowitz Menggunakan Gui Matlab”. Jurnal gaussian, Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017.

Sjahrial, Dermawan. 2009.  Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Pratiwi, Anggraini Eka, dkk.  Analisis Investasi Portofolio Saham Pasar Modal Syariah Dengan Model Markowitz Dan Model Indeks Tunggal”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.17, Nomor.1, Desember 2014

Weston, J. Fred  dan Thomas E. Copeland. 2013. Manajemen Keuangan. Jakarta: Bina Rupa Aksara.



[1]  Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015)hlm. 47.
[2] Pariang Siagian,” Model Manajemen Portofolio”, Vol.11 No.3, September 2003, hal. 166.
[3] Titin Afriana, dkk. “Analisis Pembentukan Portofolio Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di LQ45 Dengan Pendekatan Metode Markowitz Menggunakan Gui Matlab”. Jurnal gaussian, Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017. Hlm: 253.
[4] Prof. Dr. Dermawan Sjahrial, Manajemen Keuangan, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009)hlm. 91-92.
[5] J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, Manajemen Keuangan, (Jakarta: Bina Rupa Aksara, 2013)hlm. 97.
[6]  Anggraini Eka Pratiwi, dkk.  Analisis Investasi Portofolio Saham Pasar Modal Syariah Dengan Model Markowitz Dan Model Indeks Tunggal”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.17, Nomor.1, Desember 2014, hlm.3.

<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL