KEMAMPUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK MUSIK ANAK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan seni
memiliki kedudukan yang setara dengan mata pelajaran lain dalam lingkup program
pendidikan. Namun dalam pendidikan seni penekanannya dimaksudkan untuk membantu
pertumbuhan fisik dan mental peserta didik. Sehubungan dengan adanya perbedaan
sifat dan karakteristik peserta didik yang satu dengan yang lain, maka
pendidikan seni pun perlu memperhatikan hal tersebut. Hal ini berkaitan dengan
tujuan pendidikan seni yang tidak ditujukan untuk melatih keterampilan peserta
didik agar pandai dalam berkarya seni, melainkan lebih ditekankan sebagai
sarana atau alat pendidikan.
Dalam
membelajarkan seni kepada anak Sekolah Dasar setidaknya guru harus mengetahui
pemahaman kemampuan dasar dan karakteristik seni pada anak Sekolah Dasar. Hal
ini dikarenakan kemampuan peserta didik tiap jenjang umurnya selalu berbeda
begitu pula karakteristik seni yang dimilikinya. Oleh karena itu, makalah ini
akan membahas kemampuan dasar seni anak SD yang meliputi kemampuan intelektual,
kondisi emosional, kondisi sosial, kodisi perseptual, karateristik fisik anak,
dan karakteristik anak serta karakteristik seni anak SD yang meliputi
karakteristik suara, karakteristik musik, karakteristik gerak, karakteristik
seni rupa, dan periodisasi seni rupa anak.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana Karakteristi Musik Anak?
2. Bagaimana Kemampuan Dasar Musik Anak?
C. Tujuan Masalah
1.
Untuk Mengetahuai Karakteristik Musik Anak
2.
Untuk Mengetahui Kemampuan Dasar Musik Anak
PEMBAHASAN
.A. Karakteristik Musik Anak
Ada 3 aspek penunjang utama dalam pengembangan anak menyeluruh yaitu aspek
pengembangan fisik, pengembangan sosial dan intelektual.
1.
Pengembangan fisik,
pada dasarnya anak suka bergerak. Melalui kegiatan musik, dengan musik dan
dalam musik terjadi gerak. Kemampuan menunjang perkembangan musik keterampilan
menggunakan otot besar dan otot halus.
2.
Pengembangan aspek
sosial, pada dasarnya anak merupakan makhluk sosial yang memerlukan hubungan
dengan orang lain. Perkembangan sosial dapat dilakukan dalam kegiatan musik
dengan kegiatan bersama dan memberikan kesempatan kepada anak mengenal
keragaman budaya.
3.
Pengembangan aspek
intelektual, biasanya pada satu objek dan kegiatan tingkat anak menyukai
tantangan, suka pada cerita yang menarik, imajinatif, dramatis, dan fantastis
mulai dapat dilatih berpikir asosiasi dan logis.
Anak mulai mengenal bilangan, hitungan, bentuk geometri serta membaca
simbol, melalui kegiatan musik berupa ritme, bentuk dan syair lagu. Dalam
kegiatan musik anak mengembangkan kemampuan intelektualnya.Karakteristik atau
ciri khusus musik anak pada pembahasan ini ditinjau dari suara anak dan
permainan musik dan yang berkaitan erat dengan kegiatan musik.
Karakter musik yang sesuai untuk dimainkan maupun dinyanyikan oleh anak
memiliki batasan: mudah diingat, menarik minat anak, nyaman dimainkan dan
dinyanyikan ditinjau dari segi ritme, interval, birama, perulangan, gerak,
jumlah nada dan unsur, yang mengandung sifat permainan dan komunikatif. Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu
menjadikan dirinya sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak.
Karakter musik anak seyogyanya dapat ditemukan tidak hanya pada
semua aspek musik tetapi juga seperti; aspek bunyi, nada, ritme, tempo dan
dinamik serta ekspresi dan bentuk musik. Selain itu seyogyanya musik anak
seyogyanya mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan kreativitas berfikir
dan seni (rasa keindahan) anak serta dunia anak. Berikut ini karakteristik
yang sebaiknya muncul dalam musik anak adalah:
a. Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak
sehari-hari.
b. Ritme musik dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat
c. Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik
lainnya.
d. Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui
musik.
Musik
untuk anak tidak dapat dipilih begitu saja. Tentu saja ada kriteria yang harus dipenuhi
agar tidak salah dalam memilih musik untuk anak, sehingga musik tersebut tidak sekedar
menghibur tetapi mendidik.
Berikut ini kriteria-kriteria pemilihan musik untukanak usia tahun:
1.) Ritme
Ritme
yang dimainkan seharusnya tidak terlalu menyentak-nyentak atau riang,namun
dengan sedikit perubahan ritme yang tidak terlalu rumit. Lagu-lagu yang dimainkan
sebaiknya dengan tempo 2/4 atau 4/4, karena jenis inilah yang paling mudah
merangsang gerak tubuh dan aktivitas (berjalan, berbaris, bertepuk tangan, dan
lainnya).
2.) Melodi
Melodi
yang sederhana, indah, mudah untuk diikuti, lembut (tidak terlalu
melompat-lompat) dan banyak pengulangan.
3.) Harmoni
Musik
anak usia dini sebaiknya menggunakan akord-akord dasar saja, serta perpindahan
akord yang lembut dan nada yang digunakan adalah nada-nada mayor.
4.) Volume
Volume
sebaiknya dinyanyikan dengan satu tingkatan yang umum untuk mengkontraskan
crescendo atau perubahan-perubahan mendadak lainnya.
5.) Tempo
Tempo
yang digunakan sebaiknya sedang saja, tapi juga tidak terlalu lambat sehingga
mereka tidak menyanyi dengan nada yang terlalu panjang atau kehilangan minat
jika mendengarkannya. Selain itu juga tidak terlalu cepat sehingga mereka tidak
dapat mengikuti dengan baik ketika menyanyi atau mendengarkan. Tempo juga
hendaknya disesuaikan dengan kecepatan aktivitas yang mereka lakukan.
6.) Kualitas Nada Suara
Kualitas
nada suara untuk anak usia dini sebaiknya suara dapat dinikmati dan bebas dari
suara-suara keras, tidak terlalu banyak memakai getaran suara (vibrasi) tapi
juga tidak terlalu kurang sehingga membuat nada suara terdengar tipis atau
bunyinya datar.
7.) Syair
Lagu
untuk usia ini sebaiknya menggunakan syair kata-kata yang dapat
mengkomunikasikan bidang pengalaman mereka. Kata-katanya juga harus mudah
diucapkan, dibangun dengan huruf-huruf vokal, sederhana, dan diulang-ulang.
Menurut
Djohan terdapat beberapa aktivitas yang umum dilakukan dalam pendidikan musik
untuk anak-anak misalnya sebagai berikut:
a) Bernyanyi,
untuk membantu perkembangan anak dalam artikulasi pada keterampilan bahasa,
irama, dan kontrol pernapasan.
b) Bermain
musik, membantu pengembangan dan koordinasi kemampuan motorik. Mempelajari
sebuah karya musik dengan cara memainkannya dapat mengembangkan keterampilan
musik serta membangun rasa percaya diri dan disiplin diri.
c) Gerak
ritmis, digunakan untuk mengembangkan jangkauan fisiologis, menggabungkan
mobilitas/ketangkasan/kekuatan, keseimbangan, koordinasi, konsistensi,
pola-pola pernapasan, dan relaksasi otot.
d) Mendengarkan
musik, dapat mengembangkan keterampilan kognisi, seperti memori dan
konsentrasi. Musik dapat merangsang respons relaksasi, motivasi atau pikiran,
imajinasi, dan memori yang kemudian diuji dan didiskusikan secara individual
ataupun kelompok.
Musik tidak pernah lepas dari kehidupan
manusia. Musik juga berperan di segala aspek kehidupan manusia dari lagu
kebangsaan sampai musik jingle produk barang. Oleh karena itu musik sangat
berpengaruh pada kehidupan manusia khususnya anak-anak. Musik berpengaruh dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak mulai dari kandungan hingga dia dewasa.
Penelitian yang menggunakan teknologi pencitraan otak (MRI/Magnetic Resonance
Imaging dan PET Scan/Positron Emission Tomography) menyatakan
bahwa ketika seseorang mendengarkan melodi dengan pitch dan timbre yang
bervariasi serta mempelajari musik melalui pendengaran, otak sebelah kanan akan
bekerja secara aktif. Ketika dia belajar membaca notasi musik seperti memahami
kunci, notasi dan lainnya, otak kirinya bekerja. Seni musik berkaitan erat
dengan kemampuan akademik seseorang serta berpengaruh dalam mengembangkan
intelegensi anak. Aktivitas bermain dan bermusik berperan penting bagi
perkembangan mental dan intelektual anak, dapat membangun kemampuan berbahasa
anak, dapat membentuk fisik, serta dapat merangsang kreativitas-kreativitas
kecil anak.
Menurut
Yazejian dan Peisner Fenberg, peneliti dari FPG Child Development Institute pengaruh
musik melalui kegiatan bermusik pada perkembangaanak usia dini yaitu:
a.
Perkembangan Psikomotorik
Pada
umumnya anak usia dini sangat suka bermain. Melalui bermain, anak dapat
belajar, bergerak dan bermusik sehingga mengembangkan kedua keterampilan
motoriknya. Misalnya seorang anak yang bermain alat musik yang banyak
menggunakan jari-jarinya dapat mengembangkan keterampilan motorik kecilnya,
sedangkan menari atau marching band (bermain musik bersama-sama sambil
berbaris) dapat mengembangkan motorik besarnya serta dapat mengembangkan
kepekaan sensor motorik lainnya (mata dan tangannya). Dengan demikian akan
membantu anak mengharmoniskan gerakannya, meningkatkan kesadaran tentang cara
kerja tubuhnya, dan meningkatkan koordinasinya.
b.
Perkembangan Sosial-Emosional
Bernyanyi
dan bermain musik bersama-sama akan membuat anak-anak berinteraksi secara wajar
dan menggembirakan. Dengan demikian anak akan menciptakan aspek-aspek penting
yang berguna bagi life-skillnya Pengalaman bermusik akan memberikan motivasi
dan konteks bagi keterampilan anak-anak dalam berinteraksi.
c.
Perkembangan Kemampuan Berbahasa
Aktivitas
bermusik yang ditekankan pada syair lagu, irama syair, pola-pola irama, ketukan
yang tetap, dan mendramatisir cerita melalui gerak dan instrument musik dapat
memperluas dan memperkuat daya ingat anak untuk membantu pengembangan pada
kemampuan berbahasa anak.
d.
Perkembangan Kognitif dan Pengetahuan Umum
Musik
dan gerak menjadi sebuah alat yang ideal bagi anak-anak usia dini untuk belajar
dengan cara yang menyenangkan. Dengan demikan anak akan mendengarkan dan
memfokuskan perhatian mereka serta melatih kemampuan imitasi anak akan
pemahaman tentang bahasa dan konsep-konsep.
B. Kemampuan Dasar
Musik Anak
Pada pendidikan seni musik kemampuan
dasar musik harus memperhatikan aspek intelektual, emosional, sosial,
perseptual, fisikal, estetik, dan kreativitas. Semua kegiatan diharapkan
memperhatikan aspek mental dan fisikal agar tujuan pendidikan dapat dicapai
secara seimbang sesuai dengan tingkat perkembangan dan hakikat anak. Oleh sebab itu pendidik
diharap mampu memahami perkembangan anak dan pendidik mampu menentukan bahan
dan kegiatan yang tepat bagi anak.
Musik merupakan salah
satu demensi pengembangan satu dimensi pengembangan kreativitas yang merupakan
intisari dari pengembangan musik di sekolah dasar, khususnya diarahkan pada
kreativitas estetis. Kemampuan musik mengungkapkan dirinya melalui musik lebih
diperhatikan dibanding penekanan penguasaan kajian musikal. Kepekaan musik atau
tumbuhnya sense of music merupakan dambaan pembelajaran ini, sehingga anak
tumbuh menjadi manusia yang luwes, berani, terampil, mandiri dan kreatif.
Pengajaran musik di
sekolah dasar merupakan salah satu komponen pengajaran yang secara terintegrasi
mendukung tercapainya pengembangan pribadi manusia Indonesia seutuhnya. Misi
ini menuntut perancang pembelajaran untuk mampu menentukan tujuan pembelajaran
secara menyeluruhmaupun secara rinci setiap aspek pengajaran musik anak sekolah
dasar. Tujuan umum digunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran secara umum,
sedang tujuan khusus digunakan sebagai petunjuk pelaksanaan teknis masing-masing
aspek, sehingga secara kurikuler memberikan sumbangan tercapainya tujuan
institusional.
Rumusan
tujuan pembelajaran music di sekolah dasar dapat dirumuskan untuk meningkatkan
dan mengembangkan potensi rasa keindahan yang dimiliki murid melalui pengalaman
dan penghayatan musik.Tujuan pengajaran musik tersusun dalam bentuk kerja-kerja
transakional yang dikemas dalam pengalaman musik praktis dalam kehidupan
sehari-hari. Pengemasan secara praktis ini tentunya tetap mengacu pada tujuan
umum pengajaran musik, antara lain:
1. Murid memiliki pengetahuan tentang irama,
merasakan irama melalui pengalaman dan penghayatan musik, mempunyai bayangan
penginderaan gerak irama, membuat pola-pola irama sederhana, dan membaca notasi
pola irama dengan benar.
2. Murid memiliki pengetahuan tentang melodi,
merasakan melodi melalui pengalaman musik dan penghayatan musik. Mempunyai
bayangan penginderaan gerak melodi (bayangan nada), membuat pola-pola
melodisederhana dan membaca notasi melodi dengan benar.
3. Murid memiliki pengetahuan tentang harmoni,
merasakan harmoni melalui pengalaman dan penghayatan musik, mempunyai bayangan
penginderaan gerak harmoni, mengiringi lagu-lagu sederhana dengan alat
musikharmoni secara benar.
4. Murid memiliki pengetahuan tentang bentuk/
struktur lagu, merasakan bentuk lagu melalui pengalaman dan penghayatan musik.
Mempunyai bayangan penginderaan bentuk/ struktur lagu dan mengarang lagu
sederhana.
5. Murid memiliki pengetahuan tentang
ekspresi, merasakan ekspresi melalui pengalamandan penghayatan musik, mempunyai
bayangan penginderaanmacam-macam tingkat ekspresi, menyanyikan atau memainkan
lagu dengan tingkat ekspresi yang tinggi.
Pembelajaran musik disekolah dasar diberikan
secara bertahap menurut tingkat perkembangan anak. Tujuan pembelajaran umum dan
rincianya diharapkan dapat dirumuskan dalam bentuk trasaksional praktis,
masing-masing diurutkan dalam suatu urutan yang logis dan berkesinambungan dan
terus menerus.perlu diperhatikan pengajaran unsur musik pada dasarnya tidak
dapat dipelajari secara terpisah-pisah atau satu persatu, sebab unsur musik
secara integral telah menjadi satu dalam suatu komposisi.
Pembelajaran musik selalu memperhatikan
bagian-bagian dari semua unsur musik, hal ini disebabkan bahwa setiap lagu atau
komposisi musik yang digunakan sebagai model atau media pembelajaran terbentuk
dari unsur-unsur musik yang esensial sebagai kesatuan musik. Pelaksanaan
pembelajaran selalu memperhatikan pertambahan kemampuan, perkembangan sikap
estetis, dan ketrampilan musik secara gradual menurut tata urutan yang logis
dengan memperhatikan kesenangan dan keterpaduan dengan kehidupan anak
sehari-hari.
Lagu model merupakan lagu yang dipilih dan
paling bamyak mengandung unsur-unsur musik yang akan dikembangkan pada anak.
Pemilihan lagu model hendaknya disesuaikan dengan pilihan anak, artinya lagu
hendaknya bukan lagu yang asing, sebab akan menyita waktu untuk mempelajari
lagu itu terlebih dahulu. Kecuali kalau guru memang harus mengajarkan lagu
baru, dapat dilakukan dengan menguasai syair lagu secara tepat barulah
pengenalan melodi (bayangan nada) lagu bersangkutan.
Pengajaran musik lebih menekankan terlebih
dahulu rasa irama, rasa nada (bayangan nada) untuk bernyanyi dengan tingggi
rendah nada secara tepat dan denyutan-denyutan pulsa secara benar. Lagu model
diajarkan melalui mendengarkan music, menirukan akhirnya anak akan hafal secara
alamiah. Lagu model tidak diajarkan dengan membaca musik terlebih dahulu, hal
ini dengan pertimbangan belajar harus dimulai dengan hal yang mudah ke yang
sulit, sederhana ke konplek, disenangi ke yang kurang senang, mudah ke rumit
dan sebagainya.
Contoh tujuan pembelajaran:
a.
Murid dapat
menyanyikan lagu dengan nada yang tepat.
Tujuan tersebut mengamanatkan penekanan
pembelajaran pada kemampuan murid untuk menyanyikan(psikomotor) lagu secara
benar terlebih dahulu.
b.
Murid dapat
bertepuk menurut pulsa sambil menyanyikan lagu model “cicak-cicak di dinding”.
Tujuan ini juga menekankan pada kemampuan anak
mengembangkan ketrampilan gerak dan rasa irama”.
c.
Murid dapat
bertepuk menurut ayunan birama dua sambil menyanyikan lagu model yang sudah
dikuasai.
Tujuan ini menekankan kemampuan pertepuk
dengan memperhatikan tekanan pada interval berat.
d. Murid dapat bertepuk menurut ayunan birama
tiga sambil menyanyikan lagu model Amelia.
e. Murid dapat bertepuk menurutayunan birama
empat sambil menyanyikan lagu model Selamat Ulang Tahun.
f. Murid dapat menentukan birama lagu yang
didengar .
Tujuan keenam ini dirancang agar murid
akhirnya memiliki rasa irama dengan memperbandingkan berbagai tekanan pada
berbagai lagudengan birama berbeda. Tujuan ini dapat tercapai jika anak
memangtelah dikembangkan rasa iramanya.
g. Murid menyatakan dinamik lagu.
Tujuan ini sudah mengarah ke apresiasi anak
pada lagu-lagu tertentu.
Anak yang berada pada lingkungan klasikal,
akan mudah lebih tumbuh rasa musiknya dibanding anak yang tinggal pada
masyarakat atau keluarga yang awam. Hal ini terjadi pengalaman anak telah
teridentifikasi dan kadang terinternalisasi dalam dirinya, sehingga akan
mempengarui sikap dan perilakunya. Pengalaman mendengar, meniru akan memberikan
kemampuan pada anak dalam bernyanyi. Pembelajaran yang dimulai dengan bernyanyi
menimbulkan rasa senang anak dan segera diikutinya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran musik disekolah
dasar dengan baik, guru paling tidak harus memiliki pengetahuanbagaimana
membelajarkanmusik pada anak SD, memiliki rasa suka pada musik, kemauan untuk
mengajarkan pada anak, pemahaman bahwa pembelajaranmusik mengutamakan tumbuhnya
rasa musik, meliputi : rasa irama, rasa nada, harmonisasi, kesukaan ,
penghayatan musik.
Musik bukan pengetahuan yang bersifat ingatan
walaupun tidak berarti tidak memerlukan pengetahuan, tetapi lebih pada
pengembangan ketrampilan dan tumbuhnya rasa mengutamakan
keterampilan dan tumbuhnya ras, konsekuensinya guru harus berorientasi praktis,
artinya memberikan kesempatan pada anak untuk belajar secara nyata, langsung,
dan bermakna yang dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan rasa suka
tanpa paksaan.
Untuk mewujudkan interaksi belajar musik yang
memberi pengalaman, keterampilan, dan tumbuh rasa musik, persyaratan yang harus
dimiliki seorang guru sekolah dasar adalah sebagai berikut :
1) Pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam
musik, sehingga tidak mengalami hambatan pemahaman materi musik yang diajarkan.
2) Memiliki pengetahuan dan pandangan tentang sifat
dan hakikat musik, sifat dan hakikat proses belajar musik, serta sifat dan
hakikat pembelajaran musik.
3) Memiliki pengetahuan dan keterampilan bernyanyi
dengan menggunakan teknik bernyanyi yang benar.
4) Memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk
memainkan alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran musik.
5) Memiliki pengetahuan dan kemampuan menggunakan
berbagai macam metode penyajian dalam penyajian musik.
6) Pengetahuan mengadakan tes prasyarat agar
diketahuisecara pasti dari manakah pembelajaran musik dimulai.
7) Pengetahuan dan kemampuan memilih lagu atau
komposisi model yang digunakan untuk mengajar, disamping kemauan untuk menerima
berbagai masukan dari murid, guru juga harus memiliki kemampuan memilih lagu
model yang berisi unsur-unsur musik yang akan diajarkan.
8) Pengetahuan dan kemampuan memilih serta
menggunakan sarana dan media untuk mengajar musik. Guru dapat memanfaatkan
berbagai media, misalnya: buku-buku, gambar-gambar, kaset, radio, televisi
dalam pembelajaran musik.
9) Kemampuan menyampaikan bahan pembelajaran melalui
pengalaman musik.
10)
Memilih strategi
pembelajaran yang sesuai kondisi kelas.
11)
Pengetahuan dan kemauan evaluasi belajar anak.
Pembelajaran musik adalah pembelajaran tentang
kemampuan bermusik dengan didasarkan pada fundasi rasa bermusik ( sense of music ). Rasa bermusik ditandai
dengan tumbuhnya rasa irama, bayangan nada, dan rasa harmoni. Pengembangan
kemampuan bermusik harus diawali dengan pemahaman makna dan ciri unsur-unsur
musik yang membentuk lagu atau komposisi. Penyampaian kajian unsur-unsur musik
hendaknya dilakukan melalui pengalaman musik, sehingga kajian musik menjadi
praktis dan mudah dalam pemahamannya.
Unsur musik yang dikembangkan antara lain:
dasar teknik bernyanyi, irama, melodi, harmoni, dan bentuk atau struktur lagu,
serta ekspres. Kegiatan pengkajian unsur musik ini pada dasarnya tidak dapat
dipisahkan satu unsur dengan unsur yang lainnya. Penyajian dilakukan dengan
menggunakan suatu komposisi kemudian dianalisis unsur-unsur musik yang ada
didalamnya, sehingga hampir seluruh unsur musik ada, hanya saja tidak
seluruhnya. Penekanan pada suatu unsur musik dapat dikembangkan dengan
ketepatan pemilihan lagu model.
Unsur-unsur musik disajikan dengan menganut
kurikulum spiral, artinya: bahwa dalam kajiannya dilakukan dengan cara berlapis
berualang. Kajian yang telah dikuasai diulang dan ditambah dengan kajian yang
memiliki gradasi kesulitan lebih. Konsekuensinya pemilihan lagu model juga
disuaikan dengan tingkat kesulitan dari unsur musik yang menjadi penekanan.
Untuk itu disamping penggunaan lagu model, murid juga perlu dikembangkan
apresiasi terhadap lagu-lagu model yang akan digunakan sebagai bahan kajian,
sehingga lagu model menjadi tidak asing bagi anak.
Metode pembelajaran merupakan cara yang
digunakan belajar musik agar mencapai tujuan pembelajaran musik, yaitu
tumbuhnya rasa musik dan pada akhirnya tumbuhlah kreatifitas estetis anak
sebagai media ungkap ekspresi. Pembelajaran dilaksanakan dengan penekanan pengalaman
musik agar anak secara urut memiliki pengetahuan, pemahaman dan apresiasi
musik, keterampilan musik, dan pada akhirnya tumbuhlah kreativitas estetis. Pengalaman
musik dimanfaatkan untuk memupuk pengetahuan, apresiasi, sekaligus
mengembangkan keterampilan.
Dibawah ini terdapat beberapa pendapat tentang
metode pembelajaran music yaitu sebagai berikut:
a.
Dalcrose menyatakan
pembelajaran teori musik harus diberikan melalui musik itu sendiri, sehingga
anak-anak mendengar alunan musik tersebut, menghayati apa yang dinamakantangga
nada, interval, dan akornya. Selanjutnya dikatakan bahwa irama merupakan unsur
yang paling dasar yang dapat mempengaruhi seluruh jaringan otot, syarafbahkan
seluruh organ tubuh manusia.
b.
Frigyas Sandor
mengatakan bernyanyi dan latihan gerak tubuh sangat berhubungan erat,
karena irama lagu dapat mempengaruhi dan mengendalikan pusat syaraf, serta
dapat pula memberikan latihan terhadap tenggorok dan kerongkongan.
c.
Leonard dan House menyatakan
metode pengajaran musik yang digunakan haruslah selalu dihubungkan dengan musik
itu sendiri sebagai seni ekspresi. Pengajaran teknik, notasi, sejarah atau
teori di luar hubungan musik dan ekspresi tidak dapat dibenarkan. Metode
pengajaran musik yang terbaik adalah metode yang melibatkan murid-murid dengan
pengalaman yang bermakna.
d.
Greenberg mengatakan bahwa
pengalaman musik dapat mengembangkan kemampuan anak untuk mengungkapkan pikiran
dan perasaannya melalui bunyi, alat musik, suaranya sendiri dan melalui gerak
tubuhnya sendiri.
e.
Curwen menekankan bahwa dalam
pelajaran musik yang dibayangkan anak-anak adalah bunyinya bukan notasinya dan
dalam kegiatan belajar mengajar haruslah diciptakan situasi yang menyenangkan
bagi anak.
f.
Brocklehurst mengemukakan bahwa
ingatan bayangan nada adalah salah satu dari hal-hal yang sangat penting dalam
kemampuan bermusik, baik yang menyangkut kreativitas, penyajian maupun dalam
mendengarkan musik. Mempelajari lagu melalui mendengarkan lagu-lagu yang sudah
dikenal adalah metode yang dapat mengembangkan kemampuan mengingat bayangan
nada. Memberikan dikte dalam bentuk menuliskan lagu-lagu yang sudah dikenal
juga sangat bermanfaat untuk mengingat bayangan nada.
g.
O’brien mengemukakan bahwa
berdasarkan teori Piaget dan Bruner tentang tahap berpikir anak telah
menyimpulkan bagaimana seharusnya memberikan pengajaran musik sebagai berikut:
· Cara
belajar yang terbaik bagi anak seharusnya melalui pengalaman musik, dan
pengalaman tersebut harus bermacam-macam sebagai perkembangan mental yang
disebut “pembentukan konsep”. Konsep tersebut sebagai dasar menarik kesimpulan
dalam cara melambangkannya dengan notasi musik.
· Anak
mempunyai tahap perkembangan yang perlu diperhatikan dan disesuaikan dalam
pelaksanaan kelas musik. Anak kecil dapat menguasai otot besar tetapi tidak
untuk otot kecil.
· Anak
memiliki kebutuhan dan emosi yang berbada, mereka masih memiliki egosentris,
mungkin belum dapat menikmati kegiatan musik bersama-sama, sedang anak besar
lebih suka pengembangan musik ansambel yang dilakukan bersama-sama.
· Pengajaran
musik yang ideal menggunakan unsur-unsur musik yang terdapat dalam lagu model
untuk pengalaman musik, irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu serta
ekspresi dan selanjutnya dianalisis hingga memperoleh kesimpulan pada tingkat
berpikir abstrak, melambangkan dan menuliskan notasinya.
Pola yang dapat digunakan adalah pengalaman, pengkategorian, perlambangan, dan
penulisan.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian yang telah dikemukakan diatas, kesimpulan yang
dapat kita petik adalah, bahwa pembelajaran musik adalah kegiatan aktif dalam
pengalaman musik. Pembahasan unsur-unsur musik disampaikan bersamaan dengan
kegiatan pengalaman musik dengan cara alamiah.
Musik
merupakan salah satu demensi pengembangan satu dimensi pengembangan kreativitas
yang merupakan intisari dari pengembangan musik di sekolah dasar, khususnya
diarahkan pada kreativitas estetis. Kemampuan musik mengungkapkan dirinya
melalui musik lebih diperhatikan dibanding penekanan penguasaan kajian musikal.
Kepekaan musik atau tumbuhnya sense of music merupakan dambaan pembelajaran
ini, sehingga anak tumbuh menjadi manusia yang luwes, berani, terampil, mandiri
dan kreatif.
Karakter musik yang sesuai untuk dimainkan maupun dinyanyikan oleh anak
memiliki batasan: mudah diingat, menarik minat anak, nyaman dimainkan dan
dinyanyikan ditinjau dari segi ritme, interval, birama, perulangan, gerak,
jumlah nada dan unsur, yang mengandung sifat permainan dan komunikatif. Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu
menjadikan dirinya sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak
DAFTAR PUSTAKA
Djohan, Psikologi Musik, Yogyakarta: Percetakan Galang
Press, 2009
M Hariwijaya dan Bertiani Eka Sukaca, PAUD Melejitkan Potensi
Anak dengan Pendidikan Sejak Dini, Bandung: Percetakan Galang Press,
2009
Mahmud, AT. Musik dan Anak, Jakarta: Depdikbud, 1995
Rachmi,
Tetty, Keterampilan Musik dan Tari, Jakarta: Universitas Terbuka.2008
Rachmi, Tetty,
Keterampilan Musik dan Tari, (Jakarta: Universitas Terbuka.2008), hlm.
14.
Djohan, Psikologi
Musik, (Yogyakarta: Percetakan Galang Press, 2009), hlm. 54.
M Hariwijaya
dan Bertiani Eka Sukaca, PAUD Melejitkan Potensi Anak dengan
Pendidikan
Sejak Dini, (Bandung: Percetakan Galang Press, 2009), hlm. 21.
Komentar
Posting Komentar