<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
KETERAMPILAN MANAJEMEN DAN ETIKA MANAJEMEN
By. Heryati Mahasiswa
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen ialah
aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. sumber-sumber pendidikan
itu mencakup orang, uang, bahan pelajaran, media pendidikan, prasarana, sarana,
dan informasi. Sumber-sumber ini tidak terlalu tersedia dan berada pada
organisasi atau lembaga pendidikan., melainkan seringkali beretbaran ada di
sana-sini. Keadaan seperti ini perlu ditata oleh para manajer agar dapat
dimanfaatkan secara optimal oleh lembaga. Untuk maksud itu para manajer membutuhkan
keterampilan-keterampilan.
Etika manajemen
merupakan aspek yang penting dalam melaksanakan aktivitas perusahaan demi
terjaminnya kelangsungan perusahaan. Untuk itu, perlu adanya penerapan dari
etika manajemen. Penerapan etika manajemen bukan hanya menjadsi tanggungan bagi
manajer atau pimpinan melainkan juga dari karyawan perusahaan. Tak hanya itu,
partisipasi dari masyarakat dan pemerintah juga diperlukan dalam lingkup ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu keterampilan manajemen dan etika
manajemen?
2. Apa saja prinsip-prinsip manajemen?
3. Apa saja jenis-jenis keterampilan manajemen?
4. Bagaimana etika dalam manajemen?
5. Apa saja faktor etika manajemen?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui keterampilan dan etika dalam
menejamen.
2. Untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip
manajemen.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen.
4. Untuk mengetahui etika dalam manajemen.
5. Untuk mengetahui apa saja faktor etika manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KETERAMPILAN MANAJEMEN
1. Pengertian Keterampilan Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno menagement,
yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”. Manajemen sebagai seni menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Manajemen sebagai suatu seni yaitu sebagai suatu
keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan dalam mengaplikasikan ilmu
pengetahuan untuk mencapai tujuan. Defenisi ini berarti bahwa seorang manajer
bertugas untuk mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.
Adapun prinsip-prinsip manajemen yakni:
a. Pembagian kerja (Division of Word)
b. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and
Resposibility)
c. Disiplin (Descipline)
d. Kesatuan perintah (Unity of Command)
e. Kesatuan pengarahan (Unity of Direction)
f. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas
kepentingan sendiri
g. Penggajian pegawai
h. Pemusatan (Centralization)
i. Hirarki (Tingkatan)
j. Ketertiban (Order)
k. Keadilan dan kejujuran
l. Stabilitas kondisi karyawan
m. Prakarsa (Inisiative)
n. Semangat kesatuan, semangat korps
Keterampilan adalah suatu kemampuan untuk menerjemahkan pengetahuan
kedalam praktek sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.
Keterampilan manjemen adalah keterampilan
untuk mengatur, mengoordinasikan dan menggerakkan para bawahan ke arah
pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi. Kemampuan manjemen tidak
begitu sdaja muncul. Kemampuan ini lahir dari satu proses panjang yang terjadi
secara perlahan melalui proses pengamatan dan pembelajaran. Dalam organisasi
yang berukuran besar seperti perusahan, kesempatan manajer untuk mengadakan
kontak dengan seluruh bawahan relatif sangat kecil. Lebih-lebih dalam
organisasi yang besar dengan ruang lingkup operasinya berskala nasional atau
internasional.
2. Jenis- Jenis Keterampilan Manajemen
Dalam suatu manajemen ada beberapa keterampilan yang
harus dimiliki:
a. Keterampilan Konseptual ( Conceptional Skill )
Keterampilan konseptual yaitu kemampuan mental untuk
mengkoordinasikan serta mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan
organisasi. Hal ini mencakup keahlian manajer untuk melihat secar holistik
antara bagian yang saling bergantung, memperoleh, menganalisa, serta
menginterpretasikan seluruh informasi yang diterima dari berbagai macam sumber.
Semakin tinggi tingkatan manajemen, maka kemampuan konseptual ini sangat
dibutuhkan.
b. Keterampilan Manusiawi (Human Skill)
Keterampilan manusiawi adalah kemampuan untuk bekerja
dengan anggota, memahaminya, dan memotivasi orang lain, baik itu sebagai
individu ataupun kelompok. Manajer memerlukan keterampilan manusiawi ini untuk
memperoleh kecintaan dan partisipasi dari seluruh organisasi yang ada.
c. Keterampilan Administratif (Administrative
Skill)
Keterampilan administratif adalah kemampuan yang
berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan juga
pengawasan. Kemampuan administratif ini harus dimiliki oleh setiap manajer agar
mampu mengikuti kebijaksanaan dan prosedur, serta mengelola dengan anggaran
yang terbatas. Keterampilan administratif ini adalah perluasan dari
keterampilan konseptual dimana manajer melakukan keputusan melalui penggunaan
keterampilan administratifnya.
d. Keterampilan Tekhnis (Technical Skill)
Keterampilan tekhnis yaitu kemampuan untuk menggunakan
peralatan, tekhnik, prosedur, metode dari suatu bidang tertentu, seperti
misalnya produksi, penjualan, akuntansi, dan lain sebagainya.
Selain dari keterampialan yang diatas, ada dua
keterampilan yang perlu dimiliki yaitu:
a. Keterampilan Manajemen Waktu
Keterampilan manajemen waktu merupakan keterampilan yang
merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya
secara bijaksana. Dapat kita ketahui bahwa setiap menit waktu yang terbuang
akan sangat merugikan.
Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan
aset berharga, dan menyia-nyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi
produktivitas.
b. Keterampilan Membuat Keputusan
Keterampilan membuat keputusan merupakan kemampuan untuk
mendefenisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.
Kemampuahn memnbuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer,
terutama bagi kelompok manajer atas (top manajer). Terdapat tiga langkah dalam
pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefenisikan masalah dcari
berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer
harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif
yang dianggap paling baik. Yang ketiga, manajer harus mengimplementasikan
alternatif yang telah ia pilih serta mengawasin dan mengevaluasinya agar tetap
berada dijalur yang benar.
B. ETIKA MANAJEMEN
1. Pengertian Etika manajemen
Etika secara ertimologi berasal dari bahasa yunani yang
terdiri dari dua kata yaitu Ethos dan Ethikos. Ethosberarti
sifat, watak kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos berarti susila,
keadaan, kelakuan dan pembuatan yang baik.
Etika berasal dari bahasa yunani kuno, kata yunani Ethos
dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal, padang rumput,
kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berfikir. Dalam
bentuk jamak artinya dalah adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan
dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik , baik pada diri
seseorang atau kepada masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi lain.
Kebiasaan hidup yang baik ini lalu dibekukan dalam bentuk
kaidah, aturan atau norma ynag disebarluaskan, dikenl, dipahami, dan diajarkan
secara lisan dalam masyarakat. Kaidah, norma atau aturan ini pada dasarnya,
menyangkut baik buruk perilaku manusia atau, etika dipahami sebagai ajaran yang
berisikan perintah dan kalangan tentang baik buruknya perilaku manusia yaitu
perintah yang harus dipatuhi dan larangan yang harus dihindari.
Etika merupakan suatu prinsip, nilai dan kepercayaan yang
mendefenisikan keputusan dan tindakan yang benar dan yang salah. Beretika
berarti bertindak terbuka dan jujur untuk menjaga keyakinan dan kepercayaan publik
terhadap perusahaan.
Etika manajemen adalah sekumpulan standar, kepercayaan
dan juga pemikiran manusia atas tindakan yang dilakukannya pada sebuah
organisasi yang dapat menimbulkan manfaat atau kerugian bagi organisasi atau
perusahaan.
Konsep dasar etika manajemen dapat dibagi menjadi
beberapa kelompok, diantaranya:
1. Dimensi Etika Dalam Manajemen
Etika pada dasarnya adalah studi menegenai tanggung jawab
moral yang terkait dengan apa yang dianggap benar dan apa yang dianggap salah.
Etika adalah keyakinan akan sesuatu yang dianggap benar dan salah. Namun etika
manajemen jauh lebih berbicara mengenai nilai-nilai yang dianut oleh organisasi
sehubung dengan kegiatan yang dijalankan.
2. Nilai Personal Sebagai Standar Etika
Nilai dan norma dalam personal merupakan suatu hal yang
penting dalam manajemen sebab hal itu memiliki peran penting dalam hal
pengambilan keputusan dan etika menejamen. Hal ini memunculkan perlunya
pengkajian seputar nilai personal sebagai standar etika.
3. Nilai Terminal dan Nilai Instrumen
Nilai personal dibagi kedalam dua jenis:
a. Nilai terminal
Merupakan pandangan dan cara berfikir
seseorang yang terwujud melalui perilakunya, yang didorong oleh motif dirinya
dalam meraih sesuatu.
b. Nilai instrumental
Merupakan pandangan dan cara berfikir seseorang yang
berlaku untuk segala keadaaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu
yang memang harus diperhatikan dan jalankan.
Etika manajemen adalah standar , perilaku yang memandu
manajer dalam pekerjaannya.
Ada tiga kategori klasifikasi dalam etika manajemen
yaitu:
a. Perilaku Terhadap Karyawan
Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan,
kondisi upah dan kerja, serta privasi dan respect. Pedoman etis dan hukum
mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya
pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap
tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah para pekerja karena tau
pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran karena takut kehilangan pekerjaannya.
b. Perilaku Terhadap Organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja
dengan organisasinya. Masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang
kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah kejujuran yang sering
tejadi diantaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik
perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan
tindakan untuki mengambil keuntungan sendiri namun merugikan atasannya.
Misalnya, menerima suap. Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang
berhubungan kerahasiaan diantaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan
kepada pihak lain.
c. Perilaku Terhadap Agen Ekonomi Lainnya
Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika
berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang
saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.
Dalam etika manajemen ada hubungan yang perlu kita
ketahui agar terjalin kerja sama yang baik. Etika manajemen itu meliputi tiga
hal yaitu:
a. Hubungan organisasi atau perusahaan
b. Hubungan karyawan dengan organisasi
c. Hubungan organisasi dengan pihak luar
2. Faktor Etika Manajemen
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi etika manajemen
yakni:
a. Hukum
b. Peraturan Pemerintah
c. Kode etik idustri atau perusahaan
d. Tekanan-tekanan arsial
e. Tegangan antara standar perorangan dan
kebutuhan organisasi
3. Intensitas Etika dan Keputusan
Intensitas etika adalah kuat jika keputusan menghasikan
akibat yang luas, pasti, pengaruh seketika, dan juka kita dekat secara fisik
dan kejiwaan dengan mereka yang terkena dampak dari keputusan tersebut.
Intensitas etika tergantung kepada enam faktor, yaitu:
a. Besarnya akibat adalah jumlah kerugian atau
keuntungan yang dihasilkan dari suatu keputusan etika.
b. Kesepakatan sosial adalah kesepakatan apakah
perilaku yang baik dan benar.
c. Kemungkinan akibat adalah kesepakatan dimana
sesuatu akan terjadi dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain.
d. Kesiapan sementara adalah waktu diantara tidak
dengan akibat yang di timbulkannya.
e. Kedekatan akibat adalah jarak sosial,
kejiwaan, budaya, atau fisik antara pengambil keputusan dengan orang yang
terkena ddampak dari keputusannya.
f. Konsentrasi akibat adalah total kerugian atau
manfaat yang dihasilkan oleh suatu tindakan terhadap rata-rata orang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen sebagai suatu seni yaitu sebagai
suatu keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan dalam mengaplikasikan
ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan. Keterampilan manjemen adalah
keterampilan untuk mengatur, mengoordinasikan dan menggerakkan para bawahan ke
arah pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi.
Etika merupakan suatu prinsip, nilai dan
kepercayaan yang mendefenisikan keputusan dan tindakan yang benar dan yang
salah. Etika manajemen adalah sekumpulan
standar, kepercayaan dan juga pemikiran manusia atas tindakan yang dilakukannya
pada sebuah organisasi yang dapat menimbulkan manfaat atau kerugian bagi
organisasi atau perusahaan.
B. SARAN
Penyususnan makalah ini jauh dari kata
sempurna, sehingga masih diperlukan tambahan dan perbaikan-baikan untuk
menghasilkan makalah yang lebih baik lagi dan lengkap. Adapun saran dalam
penyusunan makalah ini adalah untuk perbaikan-perbaikan tambahan dari para
pembaca. Selain itu pula hendaknya
pembaca perlu mengetahui keterampilan menejaman dan etika manajemen serta dapat
mengaplikasikannya di dalam berorganisasi.
Komentar
Posting Komentar