MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekol...

MAKALAH KETERAMPILAN MANAJEMEN DAN ETIKA MANAJEMEN

<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
KETERAMPILAN MANAJEMEN DAN ETIKA MANAJEMEN
 By. Heryati Mahasiswa

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Manajemen ialah aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. sumber-sumber pendidikan itu mencakup orang, uang, bahan pelajaran, media pendidikan, prasarana, sarana, dan informasi. Sumber-sumber ini tidak terlalu tersedia dan berada pada organisasi atau lembaga pendidikan., melainkan seringkali beretbaran ada di sana-sini. Keadaan seperti ini perlu ditata oleh para manajer agar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh lembaga. Untuk maksud itu para manajer membutuhkan keterampilan-keterampilan.
Etika manajemen merupakan aspek yang penting dalam melaksanakan aktivitas perusahaan demi terjaminnya kelangsungan perusahaan. Untuk itu, perlu adanya penerapan dari etika manajemen. Penerapan etika manajemen bukan hanya menjadsi tanggungan bagi manajer atau pimpinan melainkan juga dari karyawan perusahaan. Tak hanya itu, partisipasi dari masyarakat dan pemerintah juga diperlukan dalam lingkup ini.       

B.  Rumusan Masalah
1.   Apa itu keterampilan manajemen dan etika manajemen?
2.   Apa saja prinsip-prinsip manajemen?
3.   Apa saja jenis-jenis keterampilan manajemen?
4.   Bagaimana etika dalam manajemen?
5.   Apa saja faktor etika manajemen?

C.  Tujuan Makalah
1.     Untuk mengetahui keterampilan dan etika dalam menejamen.
2.     Untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip manajemen.
3.     Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen.
4.     Untuk mengetahui etika dalam manajemen.
5.     Untuk mengetahui apa saja faktor etika manajemen.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      KETERAMPILAN MANAJEMEN
1.   Pengertian Keterampilan Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno menagement, yang memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur”.  Manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Manajemen sebagai suatu seni yaitu sebagai suatu keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan. Defenisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas untuk mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.[1]
Adapun prinsip-prinsip manajemen yakni:[2]
a.    Pembagian kerja (Division of Word)
b.   Wewenang dan tanggung jawab (Authority and Resposibility)
c.    Disiplin (Descipline)
d.   Kesatuan perintah (Unity of Command)
e.    Kesatuan pengarahan (Unity of Direction)
f.    Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
g.   Penggajian pegawai
h.   Pemusatan (Centralization)
i.     Hirarki (Tingkatan)
j.     Ketertiban (Order)
k.   Keadilan dan kejujuran
l.     Stabilitas kondisi karyawan
m. Prakarsa (Inisiative)
n.   Semangat kesatuan, semangat korps

Keterampilan adalah suatu kemampuan untuk menerjemahkan pengetahuan kedalam praktek sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.
Keterampilan manjemen adalah keterampilan untuk mengatur, mengoordinasikan dan menggerakkan para bawahan ke arah pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi. Kemampuan manjemen tidak begitu sdaja muncul. Kemampuan ini lahir dari satu proses panjang yang terjadi secara perlahan melalui proses pengamatan dan pembelajaran. Dalam organisasi yang berukuran besar seperti perusahan, kesempatan manajer untuk mengadakan kontak dengan seluruh bawahan relatif sangat kecil. Lebih-lebih dalam organisasi yang besar dengan ruang lingkup operasinya berskala nasional atau internasional.[3]

2.   Jenis- Jenis Keterampilan Manajemen
Dalam suatu manajemen ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki:[4]
a.    Keterampilan Konseptual ( Conceptional Skill )
Keterampilan konseptual yaitu kemampuan mental untuk mengkoordinasikan serta mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Hal ini mencakup keahlian manajer untuk melihat secar holistik antara bagian yang saling bergantung, memperoleh, menganalisa, serta menginterpretasikan seluruh informasi yang diterima dari berbagai macam sumber. Semakin tinggi tingkatan manajemen, maka kemampuan konseptual ini sangat dibutuhkan.
b.   Keterampilan Manusiawi (Human Skill)
Keterampilan manusiawi adalah kemampuan untuk bekerja dengan anggota, memahaminya, dan memotivasi orang lain, baik itu sebagai individu ataupun kelompok. Manajer memerlukan keterampilan manusiawi ini untuk memperoleh kecintaan dan partisipasi dari seluruh organisasi yang ada.
c.    Keterampilan Administratif (Administrative Skill)
Keterampilan administratif adalah kemampuan yang berhubungan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan juga pengawasan. Kemampuan administratif ini harus dimiliki oleh setiap manajer agar mampu mengikuti kebijaksanaan dan prosedur, serta mengelola dengan anggaran yang terbatas. Keterampilan administratif ini adalah perluasan dari keterampilan konseptual dimana manajer melakukan keputusan melalui penggunaan keterampilan administratifnya.
d.   Keterampilan Tekhnis (Technical Skill)
Keterampilan tekhnis yaitu kemampuan untuk menggunakan peralatan, tekhnik, prosedur, metode dari suatu bidang tertentu, seperti misalnya produksi, penjualan, akuntansi, dan lain sebagainya.
Selain dari keterampialan yang diatas, ada dua keterampilan yang perlu dimiliki yaitu:[5]
a.    Keterampilan Manajemen Waktu
Keterampilan manajemen waktu merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Dapat kita ketahui bahwa setiap menit waktu yang terbuang akan sangat merugikan.
Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyia-nyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas.
b.   Keterampilan Membuat Keputusan
Keterampilan membuat keputusan merupakan kemampuan untuk mendefenisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuahn memnbuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manajer). Terdapat tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefenisikan masalah dcari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Yang ketiga, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasin dan mengevaluasinya agar tetap berada dijalur yang benar.

B.      ETIKA MANAJEMEN
1.     Pengertian Etika manajemen
Etika secara ertimologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu Ethos dan Ethikos. Ethosberarti sifat, watak kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos berarti susila, keadaan, kelakuan dan pembuatan yang baik. [6]
Etika berasal dari bahasa yunani kuno, kata yunani Ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berfikir. Dalam bentuk jamak artinya dalah adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik , baik pada diri seseorang atau kepada masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi lain.
Kebiasaan hidup yang baik ini lalu dibekukan dalam bentuk kaidah, aturan atau norma ynag disebarluaskan, dikenl, dipahami, dan diajarkan secara lisan dalam masyarakat. Kaidah, norma atau aturan ini pada dasarnya, menyangkut baik buruk perilaku manusia atau, etika dipahami sebagai ajaran yang berisikan perintah dan kalangan tentang baik buruknya perilaku manusia yaitu perintah yang harus dipatuhi dan larangan yang harus dihindari.[7]
Etika merupakan suatu prinsip, nilai dan kepercayaan yang mendefenisikan keputusan dan tindakan yang benar dan yang salah. Beretika berarti bertindak terbuka dan jujur untuk menjaga keyakinan dan kepercayaan publik terhadap perusahaan.
Etika manajemen adalah sekumpulan standar, kepercayaan dan juga pemikiran manusia atas tindakan yang dilakukannya pada sebuah organisasi yang dapat menimbulkan manfaat atau kerugian bagi organisasi atau perusahaan.
Konsep dasar etika manajemen dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya:[8]
1.   Dimensi Etika Dalam Manajemen
Etika pada dasarnya adalah studi menegenai tanggung jawab moral yang terkait dengan apa yang dianggap benar dan apa yang dianggap salah. Etika adalah keyakinan akan sesuatu yang dianggap benar dan salah. Namun etika manajemen jauh lebih berbicara mengenai nilai-nilai yang dianut oleh organisasi sehubung dengan kegiatan yang dijalankan.
2.   Nilai Personal Sebagai Standar Etika
Nilai dan norma dalam personal merupakan suatu hal yang penting dalam manajemen sebab hal itu memiliki peran penting dalam hal pengambilan keputusan dan etika menejamen. Hal ini memunculkan perlunya pengkajian seputar nilai personal sebagai standar etika.
3.   Nilai Terminal dan Nilai Instrumen
Nilai personal dibagi kedalam dua jenis:
a.   Nilai terminal
Merupakan pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud melalui perilakunya, yang didorong oleh motif dirinya dalam meraih sesuatu.
b.   Nilai instrumental
Merupakan pandangan dan cara berfikir seseorang yang berlaku untuk segala keadaaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus diperhatikan dan jalankan.
Etika manajemen adalah standar , perilaku yang memandu manajer dalam pekerjaannya.
Ada tiga kategori klasifikasi dalam etika manajemen yaitu:[9]
a.    Perilaku Terhadap Karyawan
Kategori ini meliputi aspek perekrutan, pemecatan, kondisi upah dan kerja, serta privasi dan respect. Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus didasarkan hanya pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Perilaku yang secara umum dianggap tidak etis dalam kategori ini misalnya mengurangi upah para pekerja karena tau pekerja itu tidak bisa mengeluh lantaran karena takut kehilangan pekerjaannya.
b.   Perilaku Terhadap Organisasi
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. Masalah yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan kerahasiaan. Masalah kejujuran yang sering tejadi diantaranya menggelembungkan anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu melakukan tindakan untuki mengambil keuntungan sendiri namun merugikan atasannya. Misalnya, menerima suap. Sementara itu, masalah pelanggaran etika yang berhubungan kerahasiaan diantaranya menjual atau membocorkan rahasia perusahaan kepada pihak lain.
c.    Perilaku Terhadap Agen Ekonomi Lainnya
Seorang manajer juga harus menjalankan etika ketika berhubungan dengan agen-agen ekonomi lain seperti pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok, distributor, dan serikat buruh.
Dalam etika manajemen ada hubungan yang perlu kita ketahui agar terjalin kerja sama yang baik. Etika manajemen itu meliputi tiga hal yaitu:
a.    Hubungan organisasi atau perusahaan
b.   Hubungan karyawan dengan organisasi
c.    Hubungan organisasi dengan pihak luar

2.     Faktor Etika Manajemen
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi etika manajemen yakni:
a.      Hukum
b.     Peraturan Pemerintah
c.      Kode etik idustri atau perusahaan
d.     Tekanan-tekanan arsial
e.      Tegangan antara standar perorangan dan kebutuhan organisasi

3.     Intensitas Etika dan Keputusan
Intensitas etika adalah kuat jika keputusan menghasikan akibat yang luas, pasti, pengaruh seketika, dan juka kita dekat secara fisik dan kejiwaan dengan mereka yang terkena dampak dari keputusan tersebut. Intensitas etika tergantung kepada enam faktor, yaitu:[10]
a.    Besarnya akibat adalah jumlah kerugian atau keuntungan yang dihasilkan dari suatu keputusan etika.
b.   Kesepakatan sosial adalah kesepakatan apakah perilaku yang baik dan benar.
c.    Kemungkinan akibat adalah kesepakatan dimana sesuatu akan terjadi dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain.
d.   Kesiapan sementara adalah waktu diantara tidak dengan akibat yang di timbulkannya.
e.    Kedekatan akibat adalah jarak sosial, kejiwaan, budaya, atau fisik antara pengambil keputusan dengan orang yang terkena ddampak dari keputusannya.
f.    Konsentrasi akibat adalah total kerugian atau manfaat yang dihasilkan oleh suatu tindakan terhadap rata-rata orang.

BAB III
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
Manajemen sebagai suatu seni yaitu sebagai suatu keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan. Keterampilan manjemen adalah keterampilan untuk mengatur, mengoordinasikan dan menggerakkan para bawahan ke arah pencapaian tujuan yang telah ditentukan organisasi.
Etika merupakan suatu prinsip, nilai dan kepercayaan yang mendefenisikan keputusan dan tindakan yang benar dan yang salah.  Etika manajemen adalah sekumpulan standar, kepercayaan dan juga pemikiran manusia atas tindakan yang dilakukannya pada sebuah organisasi yang dapat menimbulkan manfaat atau kerugian bagi organisasi atau perusahaan.

B.  SARAN
Penyususnan makalah ini jauh dari kata sempurna, sehingga masih diperlukan tambahan dan perbaikan-baikan untuk menghasilkan makalah yang lebih baik lagi dan lengkap. Adapun saran dalam penyusunan makalah ini adalah untuk perbaikan-perbaikan tambahan dari para pembaca.  Selain itu pula hendaknya pembaca perlu mengetahui keterampilan menejaman dan etika manajemen serta dapat mengaplikasikannya di dalam berorganisasi.






DAFTAR PUSTAKA


 Ketopati Ton, Manajemen Penerangan, (Jakarta: Bina Aksara, 1984).

Keraf. A. Sonny, Etika Lingkungan, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2002).

Lorens, Kamus Filsafat, (Jakarta:PT Gramedia Pustaka, 2000).

Keraf. A. Sonny, Etika Lingkungan, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2002).

Richard I. Daft, Management, edisi ke-6 (Jakarta: Salembah Empat, 2007).






[1] http://rocketmanajemen.com, diakses pada tanggal 22 oktober pada pukul 14.00 wib.
[2] Ton Ketopati, Manajemen Penerangan, (Jakarta: Bina Aksara, 1984), hlm.3.
[3] http://academia.edu.com, diakses pada tanggal 22 oktober 2019, pada pukul 14.40 wib.
[4] Richard I. Daft, Management, edisi ke-6 (Jakarta: Salembah Empat, 2007). Hlm. 7.
[5] Ibid., hlm. 8.
[6] Lorens, Kamus Filsafat, (Jakarta:PT Gramedia Pustaka, 2000), hlm. 217.
[7] Keraf. A. Sonny, Etika Lingkungan, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2002), hlm 2.
[8] https://docplayer.info. Diakses pada tanggal, 22 oktober 2019, pada pukul 13.30.

[9] http://id.scribed.com. Diakses pada tanggal 22 oktober, pada pukul 15.00 wib.
[10] http://www.academia.edu, diakses pada tanggal 22 oktober 2019, pada pukul 13.00.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL