Makalah Straegi Pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Usaha untuk
meningkatkan kualitas dan hasil pendidikan khususnya pendidikan Agama Islam
senantiasa terus dikembangkan melalui pengkajian berbagai konponen pendidikan. Seperti
yang tercantum dalam UU Sistem pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 disebutkan
bahwa, pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa,
Berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi Warga Negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Jadi strategi
pembelajaran didalam pembahasan ini dilatar belakangi karena strategi adalah
upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Karena
proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan disekolah, maka
diperlukan strategi dan konsep pembelajaran yang baik. Agar tujuan pendidikan
dan pengajaran yang benar terutama dipembelajaran Pendidikan Agama Islam, maka
diharuskan guru harus berhubungan timbal balik dengan siswa yang berlangsung
dalam situasi eduktif untuk mencapai tujuan tertentu melalui strategi
pembelajaran. Dan komponen-komponen diatur sedemikian rupa sehingga memiliki
fungsi yang optimal dalam mencapai tujuan dan Pendidikan Agama Islam.
B.
Rumusan Masalah
1.
Pengertian Strategi Pembelajaran
2.
Hakekat Belajar dan Pembelajaran
3.
Tahapan Pembelajaran
C.
Tujuan Masalah
1.
Untuk Mengetahui Pengertian Strategi Pembelajaran
2.
Untuk Mengetahui Hakekat Belajar dan Pembelajaran
3.
Untuk Mengetahui Tahapan Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Strategi Pembelajaran
1.
Pengertian Strategi
Strategi belajar mengejar terdiri dari tiga segmen (kata)
yakni: “strategi”, “belajar” dan “mengajar”. Sebulum diuraikan secara lengkap
definisi dimaksud terlebih dahulu dibahas pengertian dari segmentnya. Secara
etimologi “stratgy” berasal dari
bahasa ingris dapat diartikan sebagi ahli siasat perang. Sedangkan secara
terminologi “strategi” mengandung makna rencana yang cermat yang mengenai
kegiatan untuk mencapai tujuan khusus. Dalam dunia pengajaran istila “strategi”
selalu didefenisikan dengan teknik, pendekatan dan metode.
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu
garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang
telah ditentukan. Strategi juga dapat diartikan sebagai suatu upaya yang
dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan tertentu.
Dihubungkan dengan belajar mengajar strategi bisa diartikan sebagai pola-pola
umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan keguatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Dan strategi-strategi belajar
mengacuh pada proses berpikir yang digunakan olleh siswa dalam memengaruhi
hal-hal yang dipelajari, termasuk proses memori dan metakognitif.
Dan adapun menurut pendapat para ahli yaitu sulidtyono, mendefenisikan strategi
belajar sebagai suatu tindakan khusus yang dilakukan oleh seseorang untuk
mempermudah, mempercepat, lebih menikmati, lebih muda memahami secara langsung,
lebih efektif, dan lebih muda ditrasfer kedalam situasi yang baru. Adapun
pendapat Kozma dan Gafur secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat
memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya
tujuan pembelajaran tertentu. Kemudian
didalam strategi memiliki lima konponen strategi pembelajaran diantaranya:
kegiatan pembelajaran pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi peserta
didik, tes, dan kegiatan lanjutan. Berdasarkan beberapa pandangan tentang
strategi pembelajaran diatas, selanjutnya dikemukakan pengertian baru tentang
strategi pemebelajaran, yaitu strategi pemebelajaran meruapakan, cara-cara yang
akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi
pemebelajaran, sehingga akan memudahkan peserta didik mencapai tujuan yang
dikuasai diakhir kegiatan belajar. Karena strategi dapat dikatakan sebagai
suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada
tujuan. Dan strategi juga dapat dikatakan sebagai suatu rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (yang diinginkan).
Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang
meliputi hal-hal berikut:
a.
Mengidentifikasik serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi serta
perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagai mana yang diharapkan.
b.
Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan
pandangan hidup masyarakat.
c.
Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang
dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru
dalam menunaikan kegitan belajar mengajarnya.
d.
Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta
standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan
evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya dijadikan unpan balik
buat penyempurnaan sistem intruksional yang bersangkutan secara keseluruan.
Strategi belajar
diperhatikan sebelum pembelajaran dimulai bahkan setelah kurikulum pembelajaran
baku. Agar strategi belajar mengajar dapat diterapkan sebaiknya konsep dasar
strategi belajar mengajar harus jelas dan baku antara siswa dan peserta didik.
Dengan strategi belajar mengajar sasaran kegiatan belajar dapat menyahuti
kebutuhan siswa dan disesuaikan dengan kurikulum yang dikembangkan.
2.
Pengertian Belajar
Belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
intraksi dengan lingkungannya. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan
berbekas, dalam kaitan ini, peroses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil
yang diproses. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, penyusunan,
kebiasaa, presepsi, kesenangan atau minat, penyesuaian sosial, bermacam-macam
keterampilan lain, dan cita-cita. Dengan demikian, seseorang dikatan belajar
apabila terjadi perubahan pada dirinya akibat adanya pelatihan dan pengalaman
melalui intraksi dengan lingkungan. Menurut pengertian secara psikologis,
belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai
hasil intraksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, misalnya
belajar akuntasi merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam intaksi aktif dengan lingkunagnnya yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap.
Setalah diuraikan
secara singkat defenisi strategi, maka disinipun diuraikan secara singkat
tentang pengertian belajar. Karena seperti yang kita ketahui belajar memiliki
arti yang luas. Maka dari itu ada beberapa pengertian belajar dari para ahli
yaitu sebagi berikut:
a.
Menurut M. Gagne; belajar adalah suatu proses yang dapat dilakukan jenis
makhluk hidup tertentu sebagian besar adalah binatang.
b.
Menurut Sardiman, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko pisik
menuju perkembangan pribadi seutuhnya.
c.
Menurut Cronbac menuliskan bahwa belajar itu adalah learning is shown change in behavioras a result of expreice.
Dari pengertian di
atas dapat dikumulasikan bahwa belajar itu adalah metubah tingkah laku (change behavior). Perubahan dimaksud
bukan hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan tapi juga berhubungan dengan kecakapan,
keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian
diri.
3.
Pengertian Mengajar
Kalau diatas tadi
dirumuskan pengertian “belajar” selanjutnya dibawah ini akan dibahas dibahas
pula pengertian mengajar. Mengajar ialah merupakan suatu usaha untuk
menciptakan kondisi atau lingkungan yang yang mendukung dan memungkinkan untuk
berlangsungnya proses belajar. Sejalan dengan itu mengajar dapat juga dikatakan
suatu kontak antara guru dengan murid dalam rangka mencapai tujuan. Rumusan diatas
dapat dipertajam bahwa mengajar itu menanamkan ilmu dan pengetahuan, experience (pengalaman) dan value (nilai) kepada anak didik dengan
suatu harapan terjadi suatu proses pemahaman, pengalaman, dan aktualisasi diri
dalam kehidupan keseharian si anak. Kata “proses” seperti yang disebutkan di
atas berarti “mengajar” itu harus mempunyai perencanaan atau planing yang matang.
Dari beberapa
pengertian segmen diatas dapat diperoleh makna “straegi pembelajaran” itu
adalah: suatu upaya yang digunakan dalam meningkatkan kualitas proses
pengajaran, atau juga dapat disebut sebagai tindakan nyata perbjuatan guru itu
sendiri. Pada saat mengejar berdasarkan rambu-rambu dalam satuan pelajaran,
dengan kata lain itu memandang strartegi belajar mengajar sebagai realisasi
desain pengajaran. Pengetian yang lebih luas lagi seperti halnya yang
disebutkan oleh nama sujuna bahwa strategi pembelajaran ialah taktis yang
digunakan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar (pengajaran) agar
dapat mempengaruhi para siswa (peserta didik) mencapai tujuan pengajaran Tujuan
Intriksional Khusus (TIK) secara efektif dan efesien.
B.
Hakekat Pembelajaran
1.
Hakekat Belajar
Hakikat belajar
adalah suatu yang terjadi didalam benak anak atau didalam otaknya. Belajar
disebut suatu proses karena secara formal ia dibandingkan dengan proses organik
manusia laiannya. Dengan demikian belajar merupakan suatu hal yang sulit. Namun
demikian, dewasa ini telah banyak referensi yang berkenaan tentang itu,
sehinngga kesulitan proses dimaksud sebahagian diantaranya telah dapat
diantisipasi lewat metode ilmia. Seperti halnya proses belajar dapat dibedakan
tiga episode yaitu: Informasi, Trasformasi dan evaluasi.
2.
Hakekat Mengajar
Ada dua kata yang
sering digunakan dalam memberikan ilmu kepada orang lain termasuk tren ini
menjadi issu dalam dunia pendididikan dan pengajaran. Segmen tersebut adalah
kata mendidik dan mengajar. Menurut Sardiman “mendidik” sama halnya memelihara
dan memeberikaan latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran, sedangkan
“mengajar” memberi pelajaran. Bertitik tolak dari paradigma atas bahwa mengajar
itu sebagai usaha guru menyampaikan dan menanamkan ilmu pengetahuan kepada
sisswa (transfer of know ledge)
sedangkan mendidik suatu usaha untuk mengantarkan anak didik ke arah kedewasaan
baik secara jasmani maupun rohani (bukan sebagai transfer of know ledge), tapi ia adalah transfer values.
Dengan demikian
hakekat mengajar adalah mentransfer ilmu pengetahuan, ekprien dan
menginternalisasikan velue (nilai) kepada anak sehingga anak dapat
mensosialisasikan dirinya dalam masyarakat. Beranjak dari itu bahwa tujuan
pendidikan nasional dirumuskan untuk membentuk manusia indonesia susila yang cakap
dan warga negara yang demokratif serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan
masyarakat dan tanah air. Untuk itulah pembelajaran hendaknya dipandang
sebagaai variabel bebas (Independent Variable),
yakni suatu kondisi yang harus dimatipulasikan, suatu rangkaian strategi yang
harus diambil dan dilaksanakan oleh guru. Pandangan semacam ini akan
memungkinkan guru untuk melakukan hal-hal sebagi berikut.
a.
Mengusahakan lingkungan yang menguntungkan bagi kegiatan belajar
b.
Mengatur bahan pelajaran dalam suatu organisasi yang memudahkan siswa untuk
mencerna.
c.
Memilih suatu strategi mengajar yaang optimal berdasarkan pertimbangan
efektivitas dan kondisi psikologis siswa serta pertimbangtan lainnya yang
sesuai dengan konteks objektif di lapangan.
d.
Memilih jenis alat-alat audio visual atau media pembelajaran lain yang
tepat untuk keperluaan belajar siswa.
Hakekat mengajar
dikatakan pula sebuah proses menciptakan lingkungan belajar sedemikian rupa
disebut dengan pembelajaran. Belajar mungkin saja terjadi tanpa pembelajaran,
namun pengaruh suatu pembelajaran dalam belajar hasilnya lebih sering men
guntungkan dan biasanya mudah diamati. Mengajar diartikan dengan suatu keadaan
untuk menciptakan situasi yang mampu merangsang siswa utuk belajar. Situasi ini
tidak harus berupa transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa saja, tetapi
dapat dengan cara lain, misalnya belajar melalui media pembelajaran yang sudah
disiapkan.
Pembelajaran ini
adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang
berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat
internal. Sepintas pengertian mengajar hampir sama dengan pembelajaran, namun
pada dasarnya berbeda. Dalam pembelajaran kondisi atau situasi yang
memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan dipertimbangkan
terlebih dahulu oleh perancang atau guru. Sementara itu dalam keseharian di
sekolah-sekolah istilah pembelajaran atau proses pembelajaran sering dipahami
sama dengan proses mengajar dimana di dalamnya ada interaksi guru dan siswa dan
antara sesama siswa untuk mencapai suatu tujuan, yaitu terjadinya perubahan
sikap dan tingkah laku siswa. Apa yang dipahami guru ini sesuai dengan
pengertian yang diuraikan dalam buku pedoman kurikulum. Dan sesunggunya belajar
adalah ciri khas manusia sehingga manusia dapat dibedakan dengan binatang.
Belajar dilakukan manusia seumur hidupnya, kapan saja dan dimana saja, baik
disekolah, kelas, jalanan, dan dalam waktu yang tidak ditentukan sebelumnya.
Sekalipun demikian, belajar dilakukan manusia senantiasa oleh iktikad dan
maksud tertentu.
Belajar terjadi
ketika ada interaksi antara individu dan lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial. Lingkungan fisik adalah buku, alat peraga dan alam sekitar. Adapun
lingkungan pembelajaran adalah lingkungan pembelajaran adalah lingkungan yang
merangsang dan menantang siswa untuk belajar. Sama halnya dengan belajar,
mengajar pun pada hakikatnya merupakan suatu proses merupakan suatu proses,
yaitu proses mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada disekitar siswa
sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong siswa melakukan proses belajar pada
tahap berikutnya, mengajar adalah proses memberikan bimbingan atau bantuan
kepada siswa dalam melakukan proses belajar. Apabila hakikat belajar adalah
perubahan, hakikat belajar mengajar adalah proses pengaturan yang dilakukan
oleh guru. Agar proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan
dibutuhkan metode atau starategi mengajar yang tepat, sesuai dengan kapasitas
siswa.
Sedangkan menurut
aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang
diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulasi. Aliran kognitif
mendefenisikan pembelajaran sebagi cara guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berpikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari.
Adapun humanistik mendeskripsikan pembelajaran sebagai memberikan kebebasan
kepada siswa untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai
dengan minat dan kemampuannya. Salah satu sasaran pembelajaran adalah membangun
gagasan sainstifik setelah siswa berintraksi dengan lingkungannya, peristiwa,
dan informasi dari sekitarnya.
C.
Tahapan Pembelajaran
Sebagai mana
biasanya bila melakukan aktivitas agar pekerjaan itu hasilnya baik tentunya
aktivitas itu mempunyai planing atau perencanaan yang matang. Demikian juga
proses pembelajaran sudah barang tentu memiliki tahapan-tahapan tertentu
sebelum mengaplikasikan proses pembelajran.
Sehubungan dengan
hal tersebut diatas mengakumulasikan tahapan mengajar kepada tiga episode,
episode pertama: tahapan persiapan, sebelum mengajar yang harus disiapkan dalam
hal ini adalah program tahunan, pelaksanaan kurikulum, program semester catur
wulan dan program satuan pembelajaran. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam merencanakan program ini adalah:
1.
Bakal bawaan yang ada pada siswa (pupil
entering behavior)
2.
Perumusan tujuan pelajaran
3.
Pemilihan metode
4.
Pemilihan pengalam-pengalaman belajar
5.
Pemilihan bahan pengajaran, peralatan, pasilitas belajar
6.
Mempertimbngkan krakteristik siswa
7.
Mempertimbangkan cara membuka pelajaran,pengembangan dan menutup pelajaran
8.
Mempertimbangkan peranan siswa dan pengelompokannya
9.
Mempertimbangakan prinsip-prinsip belajar antara lain, pemberian penguatan,
motivasi mata rantai kognitif poko-poko yang akan dikembangkan dan penentuan
modal
Epesode kedua:
Tahapan pengajaran, hal ini
meliputi:
1.
Pengelolaan kelas
2.
Penyampaian informasi
3.
Penggunaan tingkah laku verbal (kalimat bertanya)
4.
Penggunaan tingakah laku non verbal (gerak pindah guru)
5.
Cara mendapatkan feed beach atau unpan balik
6.
Mempertimbangkan prinsip-prinsip psikologi antara lain motivasi,
pengulangan dan lain-lain
7.
Mendiaknosa kesulitan belajar
8.
Menyajikan kegiatan sehubungan dengan perbedaan individual
9.
Mengevaluasi kegiatan interaksi
Episode ketiga:
Tahapan sesudah pengajran, hal ini perlu diperhatikan antara lain:
1.
Menilai pekerjaan siswa
2.
Membuat perencanaan untuk pertemuan berikutnya
3.
Meniali kembali proses belajar mengajar yang telah berlangsung
Dari tahapan yang
disebutkan diatas dapat disederhanakan bahwa tahapan pengajaran yang harus
dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tahapan
Pendahuluan
|
Tahapan
Proses
Pembelajaran
|
Tahapan
Penutup
|
1.
Salam pembukaan
2.
Pengenalan kelas
3.
Menyampaikan motivasi
4.
Menyampaikan appersepsi
5.
Merencanaka free test
|
1.
Menyampaikan konpetensi dasar
2.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
3.
Menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan indikator pembelajaran
4.
Melaksanakan unpan balik kepada siswa
|
1.
Menyampaikan kesimpulan pembeljaran
2.
Meminta siswa untuk mereviwe pembelajaran
3.
Melaksanakan post test
4.
Pemberian resitasi
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari beberapa pengertian segmen diatas dapat diperoleh
makna “straegi pembelajaran” itu adalah: suatu upaya yang digunakan dalam
meningkatkan kualitas proses pengajaran, atau juga dapat disebut sebagai
tindakan nyata perbuatan guru itu sendiri. Dengan demikian hakekat mengajar
adalah mentransfer ilmu pengetahuan, ekprien dan menginternalisasikan velue
(nilai) kepada anak sehingga anak dapat mensosialisasikan dirinya dalam
masyarakat. Sebagai mana biasanya bila
melakukan aktivitas agar pekerjaan itu hasilnya baik tentunya aktivitas itu
mempunyai planing atau perencanaan yang matang. Demikian juga proses
pembelajaran sudah barang tentu memiliki tahapan-tahapan tertentu sebelum
mengaplikasikan proses pembelajran agar pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif dan efesien.
DAFTAR PUSTAKA
B. Uno, Hamzah. Belajar
Dengan Pendekatan PAILKEM Jakarta: PT. Bumi Aksara.2011.
Hamdani. Strategi
Belajar Mengajar Bandung: CV PUSTAKA SETIA.2011.
Mardianto. Manajemen
Pembelajaran Pendidikan Agma Islam Bandung: Citapustaka Media. 2014.
Ngalimun. Strategi
Dan Model Pembelajaran Yogtakarta: Aswaja Pressindo. 2015.
Samsuddin. Strategi
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Padangsidimpuan: IANI Padangsidimpuan
Press. 2016.
Suyono. Belajar Dan
Pembelajaran Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.2014.
Sanjaya, Sanjaya. Strategi
Pembelajran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Jakarta: Kencana.2011.
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.2009.
Komentar
Posting Komentar