MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Hal inisangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pend

MAKALAH PELUANG, PERMUTASI dan KOMBINASI


 PELUANG, PERMUTASI dan KOMBINASI


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam materi ini kita membahas tentang peluang, permutasi dan kombinasi. Yang sudah pernah dipelajari di SMA. Makalah ini akan membahas tentang permutasi, peluang dan kombinasi. Makalah tentang peluang, permutasi dan kombinasi diharapkan mampu memberikan wawasan yang mengenai pengertian peluang, permutasi dan kombinasi.
Permutasi adalah suatu susunan yang dibentuk dari suatu kumpulan benda yang diambil sebagian atau seluruhnya dengan memperhatikan urutan.
Kombinasi adalah suatu pilihan dari unsur-unsur yang ada tanpa memperhatikan urutannya.
Untuk mendukung kelancaran terhadap penguasaan materi dalam makalah ini perlu juga dipelajari teknik menghitung yang mencangkup prinsip penkumlahan ataupun perkalian serta permutasi dan kombinasi.
Hitungan peluang mula-mula dikenal pada abad ke-17 yang bermula dari permainan sebuah dadu yang dilempar.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan permutasi, peluang dan kombinasi?
2.      Apa saja macam-macam permutasi?
3.      Apa contoh-contoh permutasi, peluang dan kombinasi?
C.    Tujuan
1.      Mampu memahami tentang defenisi permutasi, peluang dan kombinasi
2.      Mampu memahami tentang macam-macam permutasi
3.      Memahami contoh-contoh permutasi, peluang dan kombinasi





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Peluang
Peluang merupakan bagian matematika yang membahas pengukuran tingkat keyakinan orang akan muncul atau tidak munculnya suatu kejadianatau peristiwa. Oleh karena itu, untuk mendiskusikan dimulai dengan suatu pengamatan tersebut dinamakan suatu percobaan. Hasil dari suatu percobaan dinamakan titik sampel. Peluang disebut juga probabilitas yang berarti ilmu kemungkinan.[1]
Peluang semata-mata adalah suatu cara untuk menyatakan kesempatan terjadinya suatu peristiwa. Di dalam peluang dikenal ruang sampel dan titik sampel. Ruang sampel adalah himpunan yang berisi semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan. Ruang sampel biasanya dinotasikan dengan S.
Contoh:
Suatu percobaan melempar suatu mata uang logam. Ruang sampelnya adalah  S= (G,A)
Contoh:
Suatu percobaan mengambilsatu buah kartu dari enam buah kartu yang diberi nomor 1 sampai 6. Ruang sampelnya adalah S= (1,2,3,4,5,6).
B.     Percobaan  dan Hasil Dari Suatu Percobaan
Contoh:
Percobaan melempar satu mata uang logam
Hasil yang mungkin:
1.      Tampak sisi angka (A), yaitu nilai Rp.500
2.      Tampak sisi gambar (G), yaitu gambar burung garuda
Contoh:
Percobaan melempar satu mata dadu
Hasil yang mungkin: sisi-sisi dadu yang menunjukkan jumlah bulatan 1,2,3,4,5, atau 6,
Contoh:
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, secara sengaja atau tidak sengaja manusia melalukan suatu percobaan. Misalnya ibu yang menunggu kelahiran anaknya tanpa sadar melalukan percobaan. Ibu tersebut melakukan suatu pengamatar, anaknya akan lahir laki-laki atau perempuan.
C.    Ruang Sampel dan Titik  Sampel
Ruang sampel adalah himpunan semua hasil/ kejadian yang mungkin terjadi dan dilambangkan dengan S. Di dalam peluang dikenal ruang sampel dan titik sampel.[2]
Contoh:
Suatu percobaan melempar satu mata uang logam. Ruang sampelnya adalah S= (A, G)
Contoh:
Suatu percobaan mengambil satu buah kartu yang diberi nomor 1 sampai dengan 6. Ruang sampelnya adalah S= (1,2,3,4,5,dan 6).
Pengetosan Dua Mata Uang

A
G
A
(A,A)
(A,G)
G
(G,A)
(G,G)
Banyak titik sampel: 2x2 = 4







Pengetosan Dua Dadu

1
2
3
4
5
6
1
1,1
1,2
1,3
1,4
1,5
1,6
2
2,1
2,2
2,3
2,4
2,5
2,6
3
3,1
3,2
3,3
3,4
3,5
3,6
4
4,1
4,2
4,3
4,4
4,5
4,6
5
5,1
5,2
5,3
5,4
5,5
5,7
6
6,1
6,2
6,3
6,4
6,5
6,6
Banyak titik sampel= 6x6 = 36


Pengetosan Mata Uang dan Dadu

1
2
3
4
5
6
A
A,1
A,2
A,3
A,4
A,5
A,6
G
G,1
G,2
G,3
G,4
G,5
G,6

D.    Peluang Suatu Kejadian
Pada suatu percobaan terdapat n hasi; yang mungkin dan masing-masing berkesempatan sama untuk muncul. Jika dari hasil percobaan ini terdapat k hasil yang merupakan kejadian A, maka peluang kejadian A ditulis P (A) ditentukan dengan rumus.
Contoh:
Pada percobaan pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang percobaan kejadian muncul bilangan genap
Jawab:
S= { 1,2,3,4,5,6} maka n (S) = 6 misalkan A adalah kejadian muncul bilangan genap, maka A= {2,4,6} dan n (A) = 3
Misalnya S yang berisi n(A) hasil. Peluang kejadian A didefenisikan:
Peluang (P)= Banyak kejadian muncul/banyak kejadian yang mungkin
Contoh:
P= 400/ 1200 = 1/3
Komplemen nilai di atas
= 1200-400: 1200
= 800/1200
= 2/3
Frekuensi = banyak kejadian muncul/banyak percobaan
Frekuensi harapan = banyak percobaan x peluang
E.     Pengertian Permutasi dan Kombinasi
1.      Faktorial
Misalkan n adalah bilangan bulat positif. Besaran n faktorial (simbol n!) didefenisikan sebagai hasil kali semua bilangan bulat antara 1 hingga n. Untuk n = 0, nol faktorial didefinisikan = 1.
n! = 1.2.3... (n-1).n
0! = 1
2.      Permutasi
Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu. Pada permutasi urutan diperhatikan sehingga permutasi k unsur dari n unsur adalah semua urutan yang berbeda yang mungkin dari k unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda. Banyak permutasi k unsur dari n unsur ditulis permutasi siklis (melingkar) dari n unsur adalah (n-1)!. [3]
Pnk = n!
       (n-k)!
Contoh:
Misalkan dalam kelas matematika Diskrit ada 20 mahasiswa. Akan dipilih sesorang yang akan menjadi ketua kelas dan seseorang yang menjadi bendahara. Untuk memilih ketua, ada 20 calon. Jadi, ada 20 cara. Untuk memilih bendahara, ada 19 calon sisanya sehingga untuk memilih ketua dan bendahara ada 20.19 = 380 cara. Hal itu berbeda
Dengan banyak cara untuk memilih 2 orang di antara mahasiswa peserta kuliah matematika diskrit yang mewakili teman-teman yang lain untuk menghadapi pimpinan universitas. Banyaknya cara yang mungkin:
20  =    20!     =  20.19 = 190 cara
2          2! 18!     1.2

Contoh:
Dengan penulisan nPk, hitung 10P4. Kita langsung tulis 4 angka dari 10 mundur, yaitu 10.9.8.7.
Jadi 10P4 = 10 x 9 x 8 x 7 x
                 = 5040
Contoh permutasi siklis:
Suatu keluarga yang terdiri atas 6 orang duduk mengelilingi sebuah meja makan yang berbentuk lingkaran. Berapa banyak cara agar mereka dapat duduk mengelilingi meja makan dengan cara yang berbeda ?
Jawab:
Banyak cara agar 6 orang dapat duduk mengelilingi sebuah meja makan dengan urutan yang berbeda sama dengan banyak permutasi siklis (melingkar) 6 unsur
a.       Permutasi siklis
Permutasi siklis adalah peristiwa permutasi dengan bentuk melingkar[4]. Rumusnya adalah
Pnsiklis = (n-1)!

Contoh:
 Permutasi siklis adalah banyaknya cara empat orang duduk dalam formasi malingkar, maka banyaknya kemungkinan adalah

P4siklis = ( 4 – 1 )! = 3! = 6
Jadi ada 6 cara duduk melingkar jika terdapat 4 orang yang duduk.
b.      Permutasi dengan beberapa suku yang sama
Permutasi dengan beberapa suku yang sama adalah kejadian permutasi dimana terdapat beberapa jenis suku yang sama. Misalkan saja jenis suku yang sama adalah s1, s2, dan  s3, dimana banyaknya s1 adalah a suku, s2 adalah b, dan s3 adalah c suku, dari suatu semesta kejadian n, maka permutasinya adalah.
Pns1,s2,s3  =  n!
                 a! b! c!
Contoh kasusnya adalah, menentukan banyak kata yang dapat disusun dari huruf-huruf penyusun kata MATEMATIKA. Perhatikan pada kata tersebut ada 10 huruf, jadi semesta n = 10.
Dan terdapat 3 jenis huruf yang sama, yaitu A ada 3, M ada 2 dan T ada 2. Maka banyak kata yang dapat dibentuk adalah

P10A, M, T = 10!                         = 10. 9. 8.7.6.5.4.3!  = 151200
­­­
                  3! 2! 2!                  3! 2! 2!




3.      Kombinasi
Kombinasi adalah banyaknya permutasi tanpa memperhatikan urutan[5]. Rumus kombinasi adalah
Cnk = n!
            (n-k)! k!
Contoh penggunaan kombinasi adalah banyaknya cara memilih sebuah tim voli (6 pemain) dari 10 orang yang tersedia yaitu

C106 = 10!                    = 10!    =10.9.8.7.6!  = 210
            (10-6)! 6!             4! 6!             4! 6!




 


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam makalah ini dapat dipelajari matematika tentang peluang, kombinasi dan permutasi. Peluang merupakan bagian matematika yang membahas pengukuran tingkat keyakinan orang akan muncul atau tidak munculnya suatu kejadianatau peristiwa. Permutasi adalah susunan unsur-unsur yang berbeda dalam urutan tertentu. Pada permutasi urutan diperhatikan sehingga permutasi k unsur dari n unsur adalah semua urutan yang berbeda yang mungkin dari k unsur yang diambil dari n unsur yang berbeda. Kombinasi adalah banyaknya permutasi tanpa memperhatikan urutan.



B.     Saran
Makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan, apabila ada kesalahan penulisan maupun penyusunan dalam makalah ini kami mohon kritik dan saran para membaca. Terimakasih atas partisipasinya.



  

DAFTAR PUSTAKA

Jek Siang Jong, Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer, Yogyakarta: ANDI, 2009.
Purniati Tia, Matematika, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Repulik Indonesia, 2009.
Singgih, Matematika Menyongsong OSN SMP, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012.
Wirodikusuma, Matematika 2000 SMU Kelas 2 Caturwulan, Jakarta: Erlangga, 2000.


























[1] Tia Purniati, Matematika, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Repulik Indonesia, 2009), hlm.,327.
[2] Ibid.,hlm, 331.
[3] Jong Jek Siang, Matematika Diskrit dan Aplikasinya pada Ilmu Komputer, (Yogyakarta: ANDI, 2009), hlm., 168.
[4] Wirodikusuma, Matematika 2000 SMU Kelas 2 Caturwulan,(Jakarta: Erlangga, 2000),hlm., 34.
[5] Singgih, Matematika Menyongsong OSN SMP, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm.,52.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH STRATEGI KEWIRAUSAHAAN