RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPS MI/SD
(KD 3.4 Di Kelas IV)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran sebagai sebuah sistem yang
terdiri dari komponen komponen guru, siswa, tujuan, bahan materi, sumber
belajar, media pembelajaran, kegiatan, penilaian, dan strategi pembelajaran.
Keseluruhan komponen tersebut tidak dapat berdiri sendiri, komponen satu dengan
komponen lainnya saling berhubungan. Dalam proses pembelajaran guru harus
memiliki tujuan pembelajaran yang jelas, dengan berbagai bahan materi yang
harus dipenuhi untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Kegiatan pembelajaran pada dasarnya
merupakan kegiatan yang menunjukkan adanya interaksi antara guru dan siswa.
Interaksi yang dibangun dalam kegiatan ini adalah interaksi yang bersifat dua
arah dan menempatkan siswa bukan sebagi objek belajar tetapi sebagai subjek
belajar. Kedudukan siswa siswa sebagai subjek belajar berarti siswa merupakan
individu yang aktif dalam pembelajaran, bukan yang pasif yang hanya menerima
apa yang diberikan oleh guru.
Dalam proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas
diharapkan bisa menarik, efektif dan efisien. Pembelajaran yang diberikan oleh
guru akan menarik jika dalam sebuah proses pembelajaran menggunakan media dan
model pembelajaran yang dapat membuat siswa untuk lebih aktif, kreatif dan
inovatif. Dengan demikian jika dalam proses pembelajaran menyenangkan maka
siswa akan lebih fokus dalam pembelajaran dan pada akhirnya siswa mampu
mengaplikasikan berbagai nilai dan ilmu pengetahuan yang di dapatkan dari pembelajaran
di dunia nyata. Dan pada akhirnya guru harus dapat mengukur ketercapaian
tujuan, maupun efektifitas pembelajaran melalui penilaian.
B. Rumusan Masalah
1.
Apakah
Isi Dari KD 3.4 Di Kelas IV SD?
2.
Apakah
yang Dimaksud dengan Teori Kontruktivisme?
3.
Bagaimanakah
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Based Learning?
4.
Apakah
yang Dimaksud dengan Media Pop Up Book?
5.
Bagaimanakah
Penilaian Autentik?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui Isi dari KD 3.4 di Kelas IV
SD.
2. Untuk Mengetahui Apa yang Dimaksud dengan Teori
Kontruktivisme.
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Penerapan Model
Pembelajaran Inquiry Based Learning.
4. Untuk Mengetahui Pengertian dari Media Pop
Up Book.
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Penilaian
Autentik.
D.
Manfaat
Makalah
Manfaat dari rancangan pembelajaran IPS SD/MI ini
yang berorientasi pada KD. 3.4 di kelas IV ntuk menambah pengetahuan dan
wawasan pembaca dalam melaksanakan perencanaan pembelajaran IPS di SD/MI dengan
menerapkan teori kontruktivisme, model pembelajaran inquiry
based learning, dan dengan
penggunaan media pop up book serta penilaian autentik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kompetensi Dasar (KD) 3.4 di Kelas IV
Memahami kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial,
ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar.
B. Teori Pembelajaran Kontruktivisme
Filsafat konstruktivisme beranggapan bahwa
pengetahuan adalah hasil kontruksi manusia melalui interaksi dengan objek, fenomena
pengalaman dan lingkungan mereka. Menurut teori konstruktivisme, satu prinsip
yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya
sekadar memberikan pengetahuan kepada peserta didik. Peserta didik harus
membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya.
Dalam proses pembelajaran, menurut Trianto guru agar
memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan cara memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, mengajar
mereka agar sadar, dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk
belajar.
Kontruktivisme merupakan teori dari Piaget. Menurut
cara pandang teori ini bahwa belajar adalah proses untuk membangun pengetahuan
melalui pengalaman nyata dari lapangan. Artinya siswa akan cepat memiliki
pengetahuan jika dibangun atas dasar realitas yang ada di dalam masyarakat.
Penekanan teori ini bukan pada membangun kualitas kognitif, tetapi lebih pada
proses untuk menemukan teori yang dibangun dari realitas lapangan.
Dalam teori konstruktivisme ini, di mana pembelajaran
dilakukan secara langsung oleh siswa dari pengalaman nyata dan dari lapangan.
Untuk mencapai Kompetensi Dasar 3.4 di kelas IV SD dengan menggunakan teori ini
siswa dapat bersosialisasi, mengetahui hal-hal baru, mengetahui suku, ras,
bahasa dan agama di lingkungan sekitarnya. Dengan teori ini juga siswa
diharapkan mampu memahami kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial, ekonomi,
pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar.
C. Model Pembelajaran Inquiry Based Learning
Model pembelajaran Inquiry
Based Learning merupakan
pembelajaran yang berbasis keingintahuan, tidak hanya menekankan perolehan atau
penemuan jawaban-jawaban atas keingintahuan peserta didik. Selain itu juga
mendorong aktifitas peserta didik melakukan penelusuran, pencarian, penemuan,
penelitian dan pengembangan studi atau kajian dan analisis lebih lanjut. Model
pembelajaran ini melibatkan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan cara-cara bertanya dan berpikir kritis.
Menurut Gunawan dkk model pembelajaran Inquiry Based Learning merupakan kegiatan pembelajaran berbasis penyelidikan di mana peserta
didik mencari sendiri jawaban dari permasalahan yang dihadapi. Selain itu,
menurut Trowbridge & Bybee pembelajaran Inquiry
Based Learning merupakan
suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa, kelompok-kelompok siswa
dihadapkan pada suatu persoalan atau mencari jawaban atas
pertanyaaan-pertanyaan melalui suatu prosedur yang telah direncanakan secara
jelas.
Pada Permendiknas tahun 2006, seharusnya pembelajaran
IPS di sekolah dasar mampu mengkaji permasalahan-permasalahan serta peristiwa
yang terjadi di kehidupan nyata. Sementara itu, menurut Retman dalam Winat
Putra, dkk “kegiatan pembelajaran sangat penting mengemukakan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari karena dengan permasalahan tersebut siswa
akan dimotivasi untuk menggunakan fikirannya secara kreatif dan belajar secara
intensif”.
Model pembelajaran Inquiry Based Learning dapat
dilakukan dengan beberapa langkah seperti berikut:
1. Stimulation: guru memulai pembelajaran
dengan bertanya kepada pepeserta didik yang berkaitan dengan permasalahan yang
sering terjadi di sekitarnya.
2. Problem Statement: siswa diberi kesempatan
untuk mengidentifikasikan suatu permasalahan dan mencari tahu cara untuk
memecahkan masalah tersebut.
3. Data Collection: siswa diberi kesempatan
untuk mencari informasi yang relevan.
4. Data Processing: data yang diperoleh siswa
dapat diolah dengan benar dan ditafsirkan dengan logis.
5. Verification: hasil data yang sudah diolah
dapat diperiksa kebenarannya.
6. Generalization: pada tahap akhir ini,
siswa menyimpulkan hasil analisinya dan dipresentasikan di depan kelas.
Dengan menggunakan model pembelajaran ini, siswa
dapat memperoleh pengetahuan dari pengalaman nyata di sekitarnya, dapat
mengidentifikasikan suatu permasalahan dan mencari tahu cara untuk memecahkan
masalah, dalam hal ini pemecahan masalah yang dilakukan secara individual akan
mendorong siswa untuk berpikir kreatif, dan apabila dilakukan secara kelompok
akan mendorong siswa untuk bekerja sama sehingga kegiatan pembelajaran
berlangsung efektif dan efesien. Untuk mencapai Kompetensi Dasar 3.4 di kelas
IV SD dengan menggunakan model ini siswa diharapkan dapat bersosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya sehingga memperoleh informasi yang relevan.
D. Media Pembelajaran Pop Up Book
Media pembelajaran menurut R.Rahardjo bahwa kata
media berasal dari bahasa latin, dan merupakan bentuk jamak dari kata medium
yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Sedangkan Miarso
berpendapat bahwa media pembelajaran yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk merangsang fikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Dengan kata lain,
media pembelajaran adalah segala sesuatu baik berupa alat, lingkungan, ataupun
kegiatan, yang direncanakan secara sengaja yang dapat menyalurkan pesan
pembelajaran agar terjadinya proses pembelajaran pada siswa untuk tercapainya
tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Agar siswa mudah memahami KD 3.4 pembelajaran IPS di
kelas IV yaitu dengan menggunakan media pembelajaran Pop Up Book sebagai sarana
pembelajaran yang bersifat fleksibel dan mudah untuk digunakan. Pop Up Book
adalah media pembelajaran yang dibuat dalam bentuk buku yang memliki bagian
sehingga dapat bergerak atau memiliki unsure 3 dimensi. Media ini memiliki
keunikan yang mampu membuat ketertarikan dalam belajar semakin tinggi pada saat
buku tersebut dibuka maka akan bergeraklah gambar yang terdapat pada buku
menjadi bentuk yang diinginkan.
Media ini mampu memberikan pengalaman belajar yang
luas wawasan
bagi penggunanya.
Dengan menggunakan media pembelajaran Pop Up Book ini, pendidik lebih mudah
dalam menyampaikan materi sebagai sarana pendukung dalam proses pembelajaran di
SD/MI. Selain itu dengan menggunakan Pop Up Book ini dapat menarik perhatian
siswa dalam proses pembelajaran dan siswa lebih mudah dalam memahami materi
pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik.
E. Penilaian Autentik
Penilaian adalah proses yang sistematis, dengan
mengumpulkan berbagai informasi, baik berupa data angka maupun deskripsi
verbal. Penilaian dilakukan guru di sekolah, sekurang-kurangnya dimaksudkan
untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran dan mengetahui
keefektifan proses pembelajaran yang telah berlangsung. Selain itu penilaian
juga dimaksudkan untuk mengetahui dampak penguasaan siswa terhadap perubahan
perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di
lingkungan sekitarnya. Penilaian yang dilakukan terbatas pada aspek tertentu
saja tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya dasar pengambilan keputusan
terhadap perkembangan siswa. Oleh karena itu pendidik memerlukan instrument
penilaian yang beragam.
Penilaian juga merupakan kegiatan akhir dari setiap
proses pembelajaran yang telah direncanakan. Dalam kurikulum 2013 digambarkan
bahwa penilaian dapat digunakan untuk:
1. Hasil belajar yang diperoleh dari
penilaian oleh pendidik digunakan untuk menentukan kenaikan kelas peserta
didik.
2. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas
apabila hasil belajar dari paling sedikit tiga mata pelajaran pada kompetensi
pengetahuan, keterampilan, belum tuntas, dan sikap belum baik.
3. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dan ayat 2 tidak berlaku bagi peserta didik SDLB/SMPLB/SMALB/SMKLB.
Menurut Kunandar penilaian autentik merupakan suatu
kegiatan yang di dalamnya menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang
seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrument
penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi. Penilaian autentik
dinamakan penilaian kinerja atau penilaian berbasis kinerja, sebab dalam
penilaian ini secara langsung mengukur performance (kinerja) nyata siswa dalam
hal-hal tertentu, siswa diminta untuk melakukan tugas yang bermakna dengan
menggunakan dunia nyata atau autentik tugas. Penilaian autentik dikatakan
penilaian karena memberikan lebih banyak bukti langsung dari aplikasi bermakna
pengetahuan dan keterampilan dalam konteks dunia nyata. Penilaian autentik juga
dikatakan sebagai realistis assessment atau berhubungan dengan penerapan dengan
kehidupan nyata.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Memahami kehidupan manusia dalam kelembagaan sosial,
ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar. Dalam teori
konstruktivisme ini, di mana pembelajaran dilakukan secara langsung oleh siswa
dari pengalaman nyata dan dari lapangan. Untuk mencapai Kompetensi Dasar 3.4 di
kelas IV SD dengan menggunakan teori ini siswa dapat bersosialisasi, mengetahui
hal-hal baru, mengetahui suku, ras, bahasa dan agama di lingkungan sekitarnya.
Dengan teori ini juga siswa diharapkan mampu memahami kehidupan manusia dalam
kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat sekitar.
Penggunaan model pembelajaran Inquiry Based Learning, siswa dapat memperoleh pengetahuan dari pengalaman nyata di
sekitarnya, dapat mengidentifikasikan suatu permasalahan dan mencari tahu cara
untuk memecahkan masalah, dalam hal ini pemecahan masalah yang dilakukan secara
individual akan mendorong siswa untuk berpikir kreatif, dan apabila dilakukan
secara kelompok akan mendorong siswa untuk bekerja sama sehingga kegiatan
pembelajaran berlangsung efektif dan efesien. Untuk mencapai Kompetensi Dasar
3.4 di kelas IV SD dengan menggunakan model ini siswa diharapkan dapat
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya sehingga memperoleh informasi yang
relevan.
Dengan menggunakan media pembelajaran Pop Up Book
ini, pendidik lebih mudah dalam menyampaikan materi sebagai sarana pendukung
dalam proses pembelajaran di SD/MI. Selain itu dengan menggunakan Pop Up Book
ini dapat menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran dan siswa lebih
mudah dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik.
Penilaian adalah proses yang sistematis, dengan
mengumpulkan berbagai informasi, baik berupa data angka maupun deskripsi
verbal. Penilaian dilakukan guru di sekolah, sekurang-kurangnya dimaksudkan
untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran dan mengetahui
keefektifan proses pembelajaran yang telah berlangsung. Selain itu penilaian
juga dimaksudkan untuk mengetahui dampak penguasaan siswa terhadap perubahan
perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di
lingkungan sekitarnya. Penilaian yang dilakukan terbatas pada aspek tertentu
saja tidak dapat dijadikan sebagai satu-satunya dasar pengambilan keputusan
terhadap perkembangan siswa. Oleh karena itu pendidik memerlukan instrument
penilaian yang beragam.
B. Saran
Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulisan rancangan
pelaksanaan pembelajaran IPS SD/MI ini dapat lebih baik untuk ke depannya.
Khusus untuk para pendidik dan pembaca dalam dunia pendidikan, karena pada pembahasan ini yang
berkaitan dengan KD 3.4 di kelas IV SD, dengan menerapkan teori
kontruktivisme,dan menggunakan model inqury based learning, serta menggunakan media pop up
book, dan menerapkan penilaian autentik dalam pembelajaran. Rancangan
pelaksanaan pembelajaran ini sangat bermanfaat untuk dibaca dan dipelajari
sehingga nantinya dapat diterapkan pada proses pembelajaran di dalam kelas
sehingga tercapainya tujuan pembelajaran IPS yang telah di tetapkan dan dapat
menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Maulana Arafat. 2018. Pembelajaran
PPKn di SD/MI Implementasi Pendidikan Abad 21.Medan: Akasha Sakti.
Lubis, Maulana Arafat. 2018. Pembelajaran
Tematik di SD/MI Pengembangan Kurikulum 2013. Yogyakarta: Samudera Biru.
Prastowo, Andi. 2015.Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013
Untuk SD/MI. Jakarta: Kencana, 2015.
Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan
Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.
Wildan. 2017. Pelaksanaan Penilaian
Autentik Aspek Pengetahua, Sikap, dan Keterampilan di Sekolah atau Madrasah
vol.15no.2 Desember 2017. Tersedia online: http://journal.uinmataram.ac.id/index.php/tatsqif.
diakses pada tgl 15 Maret 2019.
Ahmad Susanto. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.
(Jakarta: Kencana, 2014) hlm. 134.
Maulana Arafat Lubis. Pembelajaran PPKn di SD/MI
Implementasi Pendidikan Abad 21.(Medan: Akasha Sakti, 2018). Hlm. 123.
Maulana Arafat Lubis. Pembelajaran Tematik di
SD/MI Pengembangan Kurikulum 2013. (Yogyakarta: Samudera Biru. 2018).
Hlm. 37.
Fajar Budiyono. Analisi Kesulitan Siswa
Dalam Belajar Pemecahan Masalah Pada Mata Pelajaran IPS di SDN Gapura Timur I
Sumenep. Vol. 8 no. 1, Juni 2018. Tersedia online http://ejournal.unipma.ac.id/index.php/PE/article/download/2516/pdf.
diakses pada 12 Maret 2019.
Op.Cit. Pembelajaran PPKn di SD/MI
Implementasi Pendidikan Abad 21. Hlm. 123-124.
Andi Prastowo. Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 Untuk SD/MI.
(Jakarta: Kencana, 2015). Hlm. 293.
Op.Cit. Pembelajaran PPKn di SD/MI
Implementasi Pendidikan Abad 21. Hlm. 165.
Komentar
Posting Komentar