MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekol...

MAKALAH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD/MI ( Materi Pertumbuhan Hewan Pasca Embrionik)


PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE DALAM 
PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD/MI
( Materi Pertumbuhan Hewan Pasca Embrionik) 
By. Mahasiswa (PGMI)



BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Pendahuluan

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukanguru dengan tujuan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas dapatmencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Strategi juga dapat dikatakansebagai cara untuk mencapai tujuan yang berupa rencana. Dengan kata lain , strategi merupakan “a plan for achieving goals”. Menurut margono
strategi belajar mengajar adalah kegiatan guru dalam proses belajar mengajardapat memberikan kemudahan atau fasilitas kepada peserta didik agar dapatmencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Dalam memilihstrategi pembelajaran juga harus memperhitungkan situasi dan kondisi gurudan peserta didik. Kondisi guru dan peserta didik sekarang sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan masyarakat. Pada akhirnya, untuk mengetahuitercapainya tujuan pembelajaran adalah dengan asesmen yang hasilnya akandigunakan untuk meninjau kembali semua komponen dari sistem pembelajaran IPA. Secara garis besar. Hidup ini pada hakikatnya adalah kerja kelompok dan karya kelompok. Hampir tidak ada seorangpun di dunia ini yang bisa hidup sendiri, terlepas sama sekali dari orang lain. Karena kita memerlukan orang lain, maka dalam kehidupan sehari-hari kita dituntut untuk bisa bekerja sama.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud Strategi Pembelajaran CIRC
2.      Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan?
3.      Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan pada tahap pasca embrionik?
4.      Apa Hubungan strategi pembelajaran kooperatif pada pembelajaran IPA?
5.      Apa ayat al -             qur’an yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan?

C.    Tujuan Makalah
1.    Untuk mengetahui arti Strategi Pembelajaran CIRC
2.    Untuk mengetahui dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan
3.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pertumbuhan pada tahap pasca embrionik
4.    Untuk mengetahui dimaksud dengan strategi pembelajaran kooperatif dan hubungannya pada pembelajaran IPA
5.    Untuk mengetahui yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan?

D.       Manfaat Makalah
Untuk  Pembaca  agar dapat mengetahui dan memahami  Strategi Pembelajaran CIRC dan Hubungannya dalam pembelajaran IPA Di kelas IV SD/MI.



  
BAB II
PEMBAHASAN
  1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan, sedangkan pembelajaran adalah berasal dari bahasa ingris yaitu”instruction” yang artinya pengajaran. Bila mengacu pada Undang-Undang Nomor20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada BAN I ketentuan umum Pasal 1 Ayat (20), pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran dalam hal ini ialah bantuan yang diberikan guru agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat, serta pembntukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. [1]

  1. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan Hewan
Setiap mahkluk hidup menglami perkembangan dan pertumbuhan mulai dari manusia, hewan dan tumbuhan. Hewan melakukan perkawinan atau perkembangbiakan untuk melanjutkan hidup dan meneruskan keturunan atau generasinya. Ada beberapa cara hewan melakukan perkembangbiakan diantaranya bertelur (ovipar), melahirkan (vivipar) dan bertelur melahirkan (ovovivipar).
Pertumbuhan hewan yaitu proses bertambahnya ukuran hewan yang bersifat irreversible atau tidak dapat kembali lagi seperti tinggi atau besar hewan, proses pertumbuhan bersifat kuantitatif atau dapat inyatakan dengan angka. Sedangkan perkembangan yaitu proses perubahan pada makhluk hidup dengan pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan sama halnya dengan manusia yaitu diawali dengan pembuahan kemudian terbentuk zigot yang akan tumbuh dan berkembang hingga mencapai usia dewasa. Pertumbuhan adalah penambahan sel- sel dan bobot tubuh yang bersifat irreversiblePerkembangan adalah pertumbuhan yang disertai dengan organogenesis dan diferensiasi struktur serta fungsi.     [2]

C.    Pertumbuhan dan Perkembangan Pascaembrionik
Fase Pascaembrionik Metamorfosis adalah perubahan ukuran,  bentuk,  dan bagian-bagian tubuh hewan dari suatu stadium ke stadium berikutnya.  Metamorfosis merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan hewan khususnya serangga dan amfibi menuju dewasa.  Dalam siklus hidupnya, hewan memiliki truktur dan fungsi tubuh yang berbeda pada setiap stadium.  Metamorfosis dikendalikan oleh hormon.  Di bawah pengaruh hormon,  ukuran tubuh hewan bertambah,  jaringan terorganisasi, dan bagian-bagian tubuh kembali dibentuk.
Metamorfosis ialah perubahan bentuk tubuh secara bertahap dari telur hingga dewasa. Metemorfosis ini terjadi pada serangga dan amfibi. Berdasarkan prosesnya, metamorfosis dibedakan menjadi 2 yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.[3]
a.         Metamorfosis Sempurna
Metamarfosis sempurna adalah metamorfosis yang ditandai dengan adanya fase kepompong atau pupa, metamorfosis ini memiliki bentuk larva dan dewasa yang berbeda jauh. Berikut adalah tahapan metamorfosis sempurna : Telur – Larva – Pupa (kepompong)- Dewasa (imago). Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna antara lain kupu-kupu, lalat, dan lebah.[4] Metamorfosis Sempurna adalah jenis perkembangan serangga yang meliputi tahap telur, larva, kepompong, dan dewasa, yang sangat berbeda dalam morfologi. Siklus hidup kupu-kupu, semut, kutu, lebah, kumbang, ngengat, dan tawon adalah contoh dari metamorfosis Sempurna. Metamorfosis Sempurna dimulai dengan peletakan telur oleh serangga betina. Larva, yang merupakan tahap kedua dari metamorfosis Sempurna, menetas keluar dari telur. Pada saat fase larva biasanya memiliki ciri khas yang cukup berbeda dari fase dewasa dalam morfologi, perilaku, dan / atau habitat. Tubuh larva lunak seperti cacing.
 Ciri khas utama dari larva adalah sangat rakus dalam makan. Karena selera makan yang besar ini, tahap larva menunjukkan pertumbuhan yang sangat cepat. Selama fase pertumbuhan, larva berganti kulit beberapa kali. Tahap kepompong dimulai dengan pembentukan kepompong di sekitar tubuh larva.



b.      Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis tidak sempurna  adalah metamorfosis antara bentuk serangga yang baru menetas dengan serangga dewasa tidak jauh berbeda. Tahapan meatamorfosis tidak sempurna yaitu Telur – Nimfa – Imago. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna yaitu belalng dan jangkrik. Metamorphosis tidak sempurna merupakan metamorphosis yang melewati   3 tahapan yaitu dari telur menjadi limfa kemudian menjadi hewan dewasa.[5]
Biasanya metamorphosis ini terjadi pada serangga seperti capung, belalang, kecoa, jangkrik dan lainnya. Pada metamorphosis tidak sempurna serangga mengalami bentuk dari telur menjadi dewasa yang tidak mencolok dalam daur hidupnya. Bentuk larva atau pra dewasanya disebut nimfa. Nimfa memiliki kemiripan dengan bentuk dewasa (imago), kecuali organ reproduksi dan sayap. Organ reproduksi pada nimpa belum berkembang, baru setelah dewasa organ reproduksinya berkembang dan serangga dapat bereproduksi.  Pada  metamorphosis tidak sempurna tidak terbentuk tahap pupa (kepompong).

Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna pada umumnya memiliki bentuk tubuh yang tidak berbeda dari induknya. Misalnya sedang menjadi nimfa tapi bentuk tak jauh dari bentuk induknya, tapi ada beberapa bagian tubuh yang belum terbentuk seperti sayap.[6]





  1. Strategi Pembelajaran Cooperatif Integrated Reading and Composition ( CIRC) Terhadap  Pembelajaran IPA Kelas IV  MI\SD
a.       Defenisisi Strategi Pembelajaran CIRC
Strategi pembelajaran CIRC merupakan pembelajaran yang mengharuskan peserta didik bertnggung jawab terhadap tuga kelompok. CIRC juga mendidik peseta didik mampu berinteraksi social dengan lingkungan. Strategi CIRC ini menekankan belajar berkelompok, setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas hingga terbentuk pemahaman maupun pengalaman belajar yang lama.[7]
Kemampuan bekerja sama menuntut lebih dari sekerdar niat untuk bekerja sama, namun juga keterampilan-keterampilan untuk bekerja sama, misalnya keterampilan mendengarkan, keterampilan mengungkapkan pendapat, keterampilan menyelesaikan konflik. Oleh karena itu, perlu usaha yang sungguh-sungguh untuk dapat mengembangkan keterampilan bekerja sama siswa. Seringkali kita mengidentikkan kerja kelompok dengan pembelajarankooperatif. Walaupun pembelajaran kooperatif dilakukan dalam bentuk kelompok, namun kerja kelompok tidak selalu bersifat kooperatif.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kerja kelompok bisa menjadi pembelajaran yang kooperatif. Model pembelajaran kelompok adalah  rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.[8]
Ada empat unsur penting  dalam Strategi pembelajaran kooperatif, yaitu:
1.       adanya peserta dalam kelompok;
2.      adanya aturan kelompok;
3.      adanya upaya belajar setiap anggota kelompok; dan
4.      adanya tujuan yang harus dicapai.
Peserta adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran dalam setiap kelompok belajar. Pengelompokkan siswa bisa ditetapkan beberapa pendekatan, diantaranya pengelompokkan yang didasarkan atas minat dan bakat siswa, pengelompokkan yang didasarkan atas latar belakang kemampuan pengelompokkan yang didasarkan atas campuran baik yang ditinjau dari minat maupun campuran baik yang ditinjau dari kemampuan. Pendekatan apapun yang digunakan, tujuan pembelajaran haruslah menjadi pertimbangan utama. [9]
 Jadi, hal yang menarik dari strategi pembelajaran kooperatif adalah adanya harapan selain memiliki dampak pembelajaran, yaitu berupa peningkatanprestasi belajar peserta didik (student achievement) juga mempunyai damak pengiringseperti relasi sosial, penerimaan terhadap peserta didik yang dianggap lemah,harga diri, norma akademik, penghargaan terhadap waktu, dan suka memberi pertolongan pada yang lain. Strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk :
1.      Guru menekankan usaha kolektif disamping usaha individual dalam belajar.
2.      Jika guru menghendaki seluruh siswa (bukan hanya siswa yang pintar saja) untuk memperoleh keberhasilan dalam belajar.
3.      Jika guru ingin menanamkan, bahwa siswa dapat belajar dari temanlainnya, dan belajar dari bantuan orang lain
4.      Jika guru menghendaki untuk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa sebagai dari bagian isi kurikulum.
5.      Jika guru menghendaki meningkatkan motivasi siswa dan menambahtingkat partisipasi mereka.
6.      Jika guru menghendaki berkembangnya kemampuan siswa dalammemecahkan masalah dan menemukan berbagai solusi pemecahan.
7.      Adanya saling ketergantungan yang positif diantara anggota kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai kedudukan yang sama dalam tim walaupun peran mereka bisa berbeda-beda. 
8.      Adanya tanggung jawab setiap anggota. Sebagian dari kelompok, setiap kelompok mungkin mempunyai peran yang berbeda. Keberhasilan tim akan sangat ditentukan oleh kinerja in dividu-individu anggota kelompok. Oleh karena itu, setiap anggota mempunyai tanggung jawab perorangan yang pada akhirnya akan menentukan keberhasilan/kegagalan tim.

  1. Hubungan Strategi pembelajaran CIRC terhadap mata pelajaran IPA  Materi Pertumbuhan Pascaembrionik
Ada beberapa model pembelajaran Cooperatif yang bisa dipilih gurudalam pembelajaran IPA di sekolah.  Beberapa model belajar Cooperatif yang lain. Sebagai contoh disini disajian contoh pelaksanaan model think-pair-square (berpikir-berpasangan-berempat).
a.       Kelas dibagi dalam kelompok-kelompok, masing-masing kelompok jumlah anggotanya 4 orang. 
b.      Setiap siswa mendapatkan tugas untuk mengamati tahap tahap  pertumbuhan kupu kupu  yang harus dipikirkan dan dikerjakan secara sendiri-sendiri atau kelompok.
c.       Siswa berpasangan dan berdiskusi dengan pasangannya dalam kelompok. Kedua pasangan bertemu kembali dalam kelompok berempat dan kembali berdiskusi tentang hasil pekerjaannya mengenai pertumbuhan metamarfosis.[10]

  1. Hubungan  Ayat  AL- Qur’an Dengan Pertumbuhan Dan Perkembangan Hewan

Al-Qur’an merupakan mu’jizat terbesar sepanjang masa. Salah satu Keistimewaan Al-qur’an adalah memungkinkan penafsirannya yang terus berkembang. Salah contohnya adalah yang terdapat dalam  Surat Al Hajj (22) ayat 73, yang menjelaskan tentang diciptakannya seekor hewa/serangga  yang mana apabila manusia bersatu tidak dapat menciptakannya walaupun seekor lalat.

1.        kekuasaan ALLAH menciptakan sesuatu.
Ada ilmuwan yang mengatakan “Untuk dapat menciptakan sesuatu, harus dapat menciptakan ketiadaan“, yang di lakukan manusia saat ini hanyalah sekedar merubah wujud atau manfaat dari segala sesuatu yg sudah ada menjadi wujud dan manfaat yang berbeda.
Bila Allah berkehendak dan menetapkan sesuatu maka Allah cukup berfirman kepadanya: “Jadilah“, maka jadilah sesuatu itu dengan sendirinya seperti ungkapan ayat-ayat faya kun  dalam Al Qur’an ( Al Baqarah:117).
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.(An Nahl:40)
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: “kun (jadilah)”, maka jadilah ia”.(Yaasiin:82)
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia”.
2.        Penciptaan hewan/serangga dalam ayat Al Qur’an
Begitu pula dengan proses penciptaan, karena keterbatasan kemampuan manusia, membuat kita sulit memahami langkah-langkah peristiwa yang terjadi dalam proses penciptaan. Sehingga Allah hanya memberikan petunjuk dalam bentuk perumpamaan seperti ayat-ayat Kun Faya Kun di atas.
Tetapi bila kita teliti makna ayat Al Qur’an tentang penciptaan semua jenis hewan seperti pada surat An Nur ayat 45, akan merubah persepsi kita tentang arti “Kun Faya Kun”, yaitu adanya tahapan peristiwa atas terciptanya semua jenis hewan. Karena urutan penciptaan jenis hewan pada ayat tersebut sama dengan urutan kemunculan mahluk hidup di bumi menurut ilmu Paleontologi.
Dalam surat An Nuur ayat 45 ALLAH telah membahas penciptaan hewan/serangga dengan fungsinya, serta cara mereka bergerak ;
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”  
Ada pun penjelasan dalam surat An Nuur ayat 45 dari berbagai sumber yang kami kumpulkan dan diskusikan sebagai berikut : 
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air“
Kemunculan mahluk bumi di awali dari sup kimiawi yang menggenangi permukaan bumi di saat temperatur bumi mulai mendingin,  hal ini terbukti dengan di temukannya fosil Ganggang Laut yang telah berumur 3,5 milyar tahun, dan beragam fosil hewan laut lainnya seperti Ubur2, Ikan, Reptil laut, sekitar 600 juta tahun lalu.
“maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya“
Di ikuti dengan muncul dan berkembangnya hewan melata seperti Amphibi, Reptil, dan Serangga (Laba-laba, Milipede atau Lipan) sekitar 400 juta tahun lalu.
“Dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki“
Selanjutnya berkembanglah hewan yang berkaki dua dan berkaki empat seperti Dinosaurus sekitar 225 juta tahun lalu, kepunahan Dinosaurus karena bencana alam di gantikan oleh kehadiran Mamalia yang berkaki dua dan berkaki empat sekitar 70 juta tahun lalu.
3.        Metamorfosis Pada Serangga.
Hewan ini juga merupakan contoh yang klasik metemorfosis. Setiap serangga memiliki proses perubahan bentuk dari telur hingga kebentuk dewasa yang siap melakukan reproduksi. Pergantian tahap bentuk tubuh ini sering kali sangat dramatis. di dalam tiap tahap juga terjadi proses pergantian kulit yang biasa disebut  proses perlungsungan. Tahap-tahap ini di sebut ordo- ordo serangga seringkali di cirikan oleh tipe metamorfosisnya.
a.        Morfologi Serangga.
Secara morfologi serangga dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala, dada, dan perut.
b.       Peran Serangga.
Banyak serangga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu sebagai organisme pembusuk dan pengurai termasuk limbah ,sebagai objek estetika dan wisata, bermanfaat pada proses penyerbukan maupun sebagai musuh alami hama tanaman, pakan hewan burung yang bernilai ekonomi ekonomi tinggi, penghasil madu (dari genus apis ) dll.[11]



BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan, sedangkan pembelajaran adalah berasal dari bahasa ingris yaitu”instruction” yang artinya pengajaran. Bila mengacu pada Undang-Undang Nomor20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada BAN I ketentuan umum Pasal 1 Ayat (20), pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan sama halnya dengan manusia yaitu diawali dengan pembuahan kemudian terbentuk zigot yang akan tumbuh dan berkembang hingga mencapai usia dewasa. Pertumbuhan adalah penambahan sel- sel dan bobot tubuh yang bersifat irreversiblePerkembangan adalah pertumbuhan yang disertai dengan organogenesis dan diferensiasi struktur serta fungsi.
Strategi pembelajaran CIRC merupakan pembelajaran yang mengharuskan peserta didik bertnggung jawab terhadap tuga kelompok. CIRC juga mendidik peseta didik mampu berinteraksi social dengan lingkungan. Strategi CIRC ini menekankan belajar berkelompok, setiap anggota kelompok saling mengeluarkan ide-ide untuk memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas hingga terbentuk pemahaman maupun pengalaman belajar yang lama.
  1. Saran
Saran dari penulis, Dalam membiasakan kerjasama sejak dini maka kita akan terbiasa kelak dewasa nanti. Maka dari itu marilah kita membiasakan diri untuk bekerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama karena kita makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain.


DAFTAR PUSTAKA
Karsidi, Dkk, Tematik 4 Tema 3: Lebih Perduli Terhadap Mahluk Hidup, Untuk Kelas IV SD/MI, (PT: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2018).
Maulana Arafat&Nashran Azizan, Pembelajaran Tematik SD/MI  Implementasi Kurikulum 2013 Berbasis HOTS, (Yogyakarta:Samudrabiru), 2019.
Rossalia , Dewi, Buku Poket Pintar IPA SD Kelas 4, 5 DAN 6 (Jakarta Selatan:Kawah Media), 2010.
Suhendra, Ade, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajararan SD/MI, (Jakarta:PRENADAMEDIA GROUP), 2019.
Www.Com/Jempolkaki.Com/Wp-Content/Uploads/2016/10/Daur-Hidup-Kupu-Kupu-1.Jpg


[1] Ade, Suhendra, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajararan SD/MI, ( Jakarta:Prenadamedia Group), 2019. Hlm 167.
[2] Karsidi, dkk, Tematik 4 tema 3: Lebih Perduli Terhadap Mahluk Hidup, untuk kelas IV SD/MI, (PT: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2018), Hlm 53.
[3] www.com/jempolkaki.com/wp-content/uploads/2016/10/daur-hidup-kupu-kupu-1.jpg

[4] Dewi, Rossalia,  Buku Poket Pintar IPA SD Kelas 4, 5 DAN 6 ( Jakarta Selatan:Kawah Media), 2010, hlm. 36-46.
[6] Karsidi, dkk, Tematik 4 tema 3: Lebih Perduli Terhadap Mahluk Hidup, untuk kelas IV SD/MI.........................Hlm, 58
[7] Maulana Arafat&Nashran Azizan, Pembelajaran Tematik SD/MI Implementasi KURIKULUM 2013 Berbasis HOTS, ( Yogyakarta:SamudraBiru), 2019. Hlm 78.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL