BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang mengalami bermacam-macam liku kehidupan. Di mana di dalam pemenuhan
kebutuhan hidupnya akan selalu bergantung dengan orang lain.
Dalam usahanya untuk hidup, manusia sering mengalami kegagalan,
entah kegagalan dalam belajar,berkarya,bergaul ataupun kegagaln dalam bercinta.
Dalam menghadapi kegagalan tersebut, tergantung dari manusianya sendiri. Ada
yang telah mempersiapkan segala sesuatunya termasuk kegagalan tersebut, sehingga
orang tersebut tidak terlalu kecewa dengan hasil perbuatannya itu. Ia
menganggap bahwa kegagalan adalah hal yang wajar dan itu dianggapnya sebagai
suatu pengalaman, dan mungkin ia percaya bahwa pengalamn adalah pelajaran yang
paling baik didalam kehidupan ini. Dan lain pihak ada yang menganggap bahwa
kegagalan itu merupakan pengalaman yang paling pahit dalam hidupnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dari penderitaan?
2.
Apa sebab-sebab
terjadinya penderitaan?
3.
Apa pengaruh
penderitaan?
4.
Apa hubungan
manusia dengan penderitaan?
5.
Bagaimana cara
mengatasi penderitaan?
BAB
II
Hubungan Manusia dan Penderitaan
A.
Pengertian
Manusia
Manusia adalah makhluk sosial yang mengalami bermacam-macam liku kehidupan. Di mana didalam pemenuhan
kebutuhan hidupnya akan selalu bergantung dengan orang lain. Dalam usahanya
untuk hidup, manusia sering mengalami kegagalan, entah kegagalan dalam
belajar,berkarya,bergaul ataupun kegagaln dalam bercinta. Dalam menghadapi
kegagalan tersebut, tergantung dari manusianya sendiri. Ada yang telah
mempersiapkan segala sesuatunya termasuk kegagalan tersebut, sehingga orang
tersebut tidak terlalu kecewa dengan hasil perbuatannya itu.
Ia menganggap bahwa kegagalan adalah hal yang wajar dan itu
dianggapnya sebagai suatu pengalaman, dan mungkin ia percaya bahwa pengalamn
adalah pelajaran yang paling baik didalam kehidupan ini. Dan lain pihak ada yang menganggap bahwa
kegagalan itu merupakan pengalaman yang paling pahit dalam hidupnya.Manusia
adalah makhluk Allah yang paling mulia dibanding makhluk yang lain. Manusia
adalah pemimpin atau yang mengatur alam ini. Manusia adalah makhluk yang mempunyai
kepribadian yang berbeda-beda dan lain sebagainya. Jelasnya, manusia adalah
makhluk paling istimewa diantara makhluk lainnya.
B.
Pengertian
Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita, derita berasal dari kata
bahasa sansekerta, “dhra” yang berarti menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menenangkan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia derita
artinya menanggung (merasakan) sesuatu yang tidak baik menyenangkan. Dengan
demikian merupakan lawan kata dari kesenangan ataupun kegembiraan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi
konsekwensi manusia hidup, bahwa manusi hidup ditakdirkan bukan hanya untuk
bahagi , melainkan juga menderita. Karena itu manusia tidak boleh pesimis yang
menganggap hidup sebagai rangkain penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus
berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surah Arra’du ayat
11, bahwa tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri
yang berusaha mengubahnya.
Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir maupun batin.
Penderitaan lahir seperti halnya fisik dan penderitaan batin seperti halnya
jiwa. Yang termasuk penderitaan ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan,
kekenyangan, kepanasan, dan lain-lain. Penderitaan dapat pula timbul akibat noda
dosa pada hati manusia (Al- Gazali, abad ke-11 ). Menurut Al-Ghazali dalam
kitabnya, ihyaa’ Ulumuddin, orang yang suka iri hati,hasad dan dengki akan
menderita hukuman lahir-batin dan selalu akan merasa tidak puas dan tidak kenal
berterima kasih padahal dunia tidak berkekurangan untuk orang-orang disegala
zaman. Allah telah memberi ilmu dan kekayaan atau kekuasaan-Nya.
Oleh karena itu, penderitaan-penderitaan lahir ataupun batin akan
selalu menimpa orang-orang yang memiliki sifat iri hati, hasad, dengki selama
hidupnya sampai akhir kelak. Baik dalam Al-quran maupun dalam kitab suci agama
lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami
manusia itu berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi pada
umumnya manusia itu kurang memperhatikan peringatan tersebut. Hal itu misalnya
dalam surat Al-balad ayat 4 dinyatakan “Manusia ialah makhluk yang hidupnya
penuh perjuangan”, ayat tersebut diartikan, bahwa manusia harus bekerja
keras untuk dapat melangsungkan hidupnya.
Untuk kelangsungan hidup ini manusia harus menghadapi alam
(menaklukkan alam dengan cara menghadapi masyarakat sekelilingnya, dan tidak
boleh lupa takwa kepada Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satunya, atau
kurang sungguh-sungguh menghadapinya, maka akibatnya manusia akan menderita.
1.
Siksan
Berbicara tentang siksaan, maka tebayang pada ingatan kita tentang
neraka dan dosa, dan akhirnya firman tuhan dalam kitab suci Al-quran terdapat
banyak sekali surat yang mebicarakan tentang siksaan ini.
Siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati, siksaan badan oleh orang
lain, dan sebagainya. Siksaan manusia itu ternyata juga menimbulkan krativitas
baik bagi yang pernah mengalami siksaan atau orang lain berjiwa seni yang
menyaksikan langsung atau tidak langsung. Hal ini terbukti dengan banyaknya
tulisan berupa berita, cerpen, ataupun novel yang mengisahkan siksaan orang.
Dengan membaca hasil seni yang berupa siksaan kita dapat mengambil hikmahnya.
Karena kita bisa menilai arti manusia, harga diri, kejujuran, kesabaran dan
ketakwaan.
2.
Rasa sakit
Rasa sakit adalah rasa yang tidak enak bagi si penderita. Rasa
sakit akibat menderita penyakit, atau sakit. Penyakit atau sakit sehingga ada
rasa sakit dapat menimpa setiap manusia hidup. Kaya-miskin, besar-kecil,
tua-muda berpangkat atau bawahan tak ada yang dapat menghindar bila telah
tertimpa. Menderita rasa sakit tak dapat direncanakan, kalau datang, datang
juga. Sedang manusia hanya dapat berikhtiar dengan cara mengobati atau
mengurangi rasa sakit.
Karena siksaan orang merasa sakit, dan karena merasa sakit, orang
mengalami penderitaan. Rasa sakit banyak hikmahnya antara lain dapat
mendekatkan diri kepada tuhan, dapat membuka rasa keprihatinan manusia, dan
lain-lain.
C.
Sebab-sebab
Terjadinya Penderitaan
1.
Perbuatan Buruk
Manusia
Perbuatan buruk manusia bisa menimbulkan derita bagi orang lain seperti
perbuatan seorang ibu yang menganiaya anak tirinya, perbuatan semena-mena
terhadap pembantu rumah tangga, perbuatan para pejabat yang mengambil hak
rakyat kecil, perbuatan para penjahat yang tega mencuri,merampok, memperkosa,
membunuh dan lain sebagainya. Perbuatan manusia juga bisa berdampak pada alam
sekitar, tetapi sayang manusia tidak mau menyadari perbuatannya itu.
Mungkin kesadaran itu muncul setelah
terjadi musibah yang mengakibatkan penderitaan bagi manusia.
Contoh perbuatan manusia
yang berdampak pada lingkungan yaitu penebangan hutan secara liar yang akan
menjadikan hutan gundul sehingga mudah terjadi kebanjiran dan tanah longsor.
2.
Penderitaan
yang timbul akibat penyakit atau ujian
Lahirnya anak dalam keadaan cacat secara fisik maupun mental,
seseorang yang mengidap berbagai macam penyakit dan seseorang yang mengalami
kecelakaan sehingga ia harus menderita kelumpuhan pada salah satu organnya.
3.
Penderitaan
yang timbul karena siksaan dan azab Tuhan
Azab anak
durhaka kepada kedua orang tuanya, azab
seorang pezina, azab seorang yang mendzholimi dan menghardik anak yatim dan
lain sebagainya
.
D.
Pengaruh
Penderitaan
1.
Pengaruh
negatif
Manusia yang merasakan
penderitaan mungkin merasakan pengaruh sikap yang berbeda-beda dalam dirinya.
Sikap yang timbul dapat berupa sikaf negatif, misalnya penyesalan karena tidak
bahagia, kecewa, putus asa, atau bahkan ingin mengahiri hidupnya.
2.
Pengaruh
positif
Manusia yang merasakan penderitaan juga
akan memiliki sikap yang positif dalam
dirinya. Manusia yang mempunyai sikap positif pasti berfikir dengan optimis dan
yakin bahwa penderitaan yang dihadapinya akan menjadi pembelajaran agar kita
semakin kuat dalam menghadapi kesulitan apapun. Penderitaan juga bisa dijadikan
intropeksi diri bagi kita agar bisa merubah semua kesalahan yang kita perbuat
sehingga diri kita nantinya akan jauh lebih baik dari sebelumnya.
E. Hubungan Manusia dengan Penderitaan
Pada dasarnya manusia dan
penderitaan itu berdampingan. Setiap manusia pernah mengalami penderitaan dalam
hidupnya. Penderitaan adalah sesuatu yang tidak menyenangkan yang dialami oleh
manusia. Penderitaan ada yang berasal dari Tuhan dan ada juga yang berasal
karena ulah manusia itu sendiri. Tuhan memberikan penderitaan kepada manusia
agar manusia itu sadar dan berubah menuju jalan yang lurus yang telah
ditentukan oleh Nya. Dibalik sebuah penderitaan manusia terdapat hikmah-hikmah
yang positif yang bisa merubah hidupnya menjadi jauh lebih baik lagi.
Masalahnya sekarang adalah mampukah kita untuk selalu “menang”
dalam hidup ini sehingga senantiasa terhindar segala macam kegagalan,
kekecewaan dan penderitaan? Yang jelas, setiap manusia, siapapun orangnya, ia
amatlah “kecil” dan “lemah” di tengah-tengah dan kehidupan yang teramat
kompleks ini.
Makhluk bernyawa memilki sifat ingin terpenuhi segala hasrat dan keinginannya.
Perlu dipahami makhluk hidup selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti
memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuhkan air dan udara.
Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apabila tidak terpenuhi
manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak dipenuhi manusia
telah melakukan penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu
dipenuhi akan membawa kepada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di
akhirat.
F.
Cara
Mengatasi Penderitaan
Penderitaan yang terjadi
pada diri kita sebenarnya bisa kita hindari, karena yang membuat kita menderita
bisa jadi perbuatan kita sendiri. Penderitaan bisa kita atasi dengan cara :
1.
Jika kita akan
melakukan sesuatu hendaknya difikirkan terlebih dahulu, karena dengan berfikir
kita tidak akn salah langkah dalam melakukan sesuatu yang nantinya akan menjadi
penderitaan bagi kita.
2.
Mendekatkan
diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan cara ini hidup kita akan
terarah.
3.
Selalu
memotifasi diri kita, karena adanya motivasi diri penderitaan yang kita hadapi
akan segera berakhir walupun itu pahit.
BAB
III
KESIMPULAN
Pada hakikatnya
penderitaan dan manusia ini berdampingan, karena penderitaan merupakan
rangkaian dari kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami penderitaan.
Penderitaan itu dapat teratasi tergantung bagaimana seseorang menyikapi
penderitaan tersebut. Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari
penderitaan.
Tidak semua
penderitaan yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh buruk bagi orang yang
mengalaminya. Melainkan dengan penderitaan kita dapat mengetahui kesalahan apa
yang kita perbuat. Karena penderitaan tidak akan muncul jika tidak ada
penyebabnya.
Agar manusia
tidak mengalami penderitaan yang berat untuk itu manusia harus bisa menjaga
sikap dan kelakuannya baik kepada sesama manusia, alam sekitar, maupun kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan
diluar batas kemampuan ummatnya.
Daftar Pustaka
Habib Mustopo, Ilmu Budaya Dasar, Surabaya: Usaha Nasional,
1989.
Rully Nasrullah dan Abdulah
Mukhti Rouf, Manusia Dari Mana & Untuk
Apa?, Sidoarjo:Mashun,2008.
Joko Prasetya, dkk., Ilmu Budaya Dasar MKDU, Jakarta: Rineka
Cipta, 1991.
Djoko
Widagdho, dkk, Ilmu Budaya Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Komentar
Posting Komentar