SOSIOMETRI DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
RAHMADANI : 1530200003
FAISAL
AKBAR M : 15302000
DosenPembimbing:
RIEM MALINI PANE, M. Pd.
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan
kita sebagai calon seorang guru dituntut untuk mempunyai pengetahuan,
kreatifitas serta wawasan yang luas untuk memahami peserta didiknya yang
meliputi psikologi, kemampuan, kelemahan, dan kelebihan yang dimiliki oleh anak
didik. Untuk mengetahui kemampuan dan perkembangan peserta didik dapat
dilakukan melalui tes dan juga non tes.
Jenis tes yang
digunakan ada bermacam-macam yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan
penggunanya sendiri. Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta
didik dalam menangkap dan memahami mata pelajaran yang telah di sampaikan oleh
sang guru. Sedangkan untuk menilai pola perilaku individu dari peserta didik
dapat dilakukan dengan teknik sosiometri. Sosiometri merupakan alat yang tepat
untuk mengumpulkan data mengenai hubungan sosial dan tingkah laku sosial
peserta didik, karena melalui sosiometri kita memperoleh data tentang susunan
hubungan antar individu, struktur hubungan antar individu dan arah hubungan
sosial.
Sosiometri mempunyai
kedudukan yang sangat penting dalam Bimbingan dan Konseling. Sosiometri
bermanfaat untuk merencanakan program yang konstruktif untuk menciptakan
iklim sosial yang lebih baik dan sekaligus membantu mengatasi masalah
penyesuaian dalam lingkungan pergaulan di sekolah. Sosiometri juga bermanfaat
membantu siswa dalam menyelesaikan masalah penyesuaian diri dalam kelompok. Di
setiap lingkungan pergaulan atau kelompok selalu ada seorang (pihak) yang
terkucil. Entah itu karena dia menarik diri dari pergaulan dikelompoknya atau
dia dikucilkan oleh teman-temannya. Untuk itu dengan sosiometri, guru dapat
melihat siswa-siswa yang terkucil di kelas tertentu. teknik ini biasanya
diterapkan oleh guru BK ( Bimbingan Konseling).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Sosiometri
Sosiometri berasal dari bahasa latin socius (sosial) dan metrum
(measure), pengukuran kelompok sosial.
Menurut para Ahli sosiometri yaitu:
1.
Wrightstone, “ Sociometry may be describe as means of
presenting simply and graphycally the entire structure of relations existing at
a given time among members of given group”.
2. Djumhur dan Muh. Surya, sosiometri adalah alat yang tepat untuk
mengumpulkan data mengenai hubungan-hubungan sosial dan tingkah laku sosial
murid.
3. Bimo Walgito, Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat bagaimana hubungan
sosial atau hubungan berteman seseorang.
4. WS. Winkel, Sosiometri merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang
hubungan sosial dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil sampai sedang ( 10 -
50 orang ), berdasarkan referensi pribadi antara anggota-anggota kelompok.
5. Dewa Ketut Sukardi, Sosiometri adalah suatu alat yang dipergunakan mengukur
hubungan sosial siswa dalam kelompok.
6. Depdikbud, Sosiometri adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu
kelompok individu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan status
sosial dari masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan.
Menurut penulis bahwa
sosiometri dalam bimbingan dan konseling menunjukkan tentang bagaimana hubungan
sosial atau hubungan berteman atau bergaul
seorang individu (klien) dengan individu yang lainnya.
B.
Kriteria
hubungan sosial
Baik-tidaknya hubungan sosial antara individu yang satu dengan
individu yang lain dapat dilihat dari beberapa segi, antara lain:
1.
Frekuensi
hubungan
Frekuensi hubungan adalah sering tidaknya anak atau individu
tersebut bergaul. Makin sering individu bergaul maka pada umumnya individu itu
makin baik dalam segi hubungan sosialnya. Jika individu itu mengisolasi diri
maka individu itu kurang dalam bergaul. Hal ini telah menunjukkan bahwa
pergaulannya kurang baik.
2.
Intensitas
Hubungan
Intensitas hubungan adalah segi mendalam tidaknya orang atau anak
di dalam pergaulannya atau intim-tidaknya mereka bergaul. Makin mendalam
seseorang bergaul di dalam hubungan sosialnya maka dapat di nyatakan bahwa
hubungan sosialnya semakin baik.
3.
Popularitas
hubungan
Popularitas hubungan mencakup banyak-sedikitnya teman bergaul.
Makin banyak teman dalam hubungan sosialnya, makin baik tidaknya hubungan
sosialnya dan ini dapat dilihat dari segi banyak sedikitnya teman bergaul.
C.
Tahap-tahap
pelaksanaan sosiometri
Supaya pelaksanaan sosiometri itu
dapat dilaksanakan dengan terarah, perlu adanya tahap-tahap kerja yang sistematis.
Tahapan-tahapan yang harus dilalui diantaranya:
1.
Persiapan
a)
Menentukan
kelompok siswa yang akan diselidiki.
b)
Memberikan
informasi-informasi atau keterangan-keterangan tentang tujuan dan teknik
pelaksanaan sosiometri
c)
Mempersiapkan
angket sosiometri, yaitu suatu alat yang digunakan untuk mendapatkan materi
sosiometri dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang berisi siapa yang
dipilih (disenangi) dan siapa yang di tolak(tidak disenangi) dari anggota
kelompoknya. Daftar yang dipergunakan untuk mendapatkan materi sosiometri ini
dinamakan angket sosiometri.
2.
Pelaksanaan
a)
Membagikan dan
mengisi angket sosiometri
b)
Mengumpulkan
kembali dan memeriksa apakah pengisian angket itu sudah sesuai dengan yang
dijelaskan.
3.
Penutup
a)
Memeriksa hasil
angket sosiometri
b)
Mengadakan
tabulasi dalam bentuk tabel
c)
Membuat
sosiogram
d)
Menafsirkan
hubungan-hubungan sosial siswa berdasarkan sosiogram
e)
Membuat indeks
pemilihan
f)
Membuat laporan
sosiometri.
Untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam, berikut ini akan
dikemukakan sebuah contoh teknik sosiometri dari sekelompok siswa yang terdiri
dari 10 orang.
DAFTAR ISIAN SOSIOMETRI
Nama :
.......................................................................................................
Kelas :
......................................................................................................
Tanggal
:
......................................................................................................
Untuk
kegiatan belajar bersama/diskusi saya akan memilih
.......................
.......................................................................................................................
......................................................................................................................
Karena
.......................................................................................................
|
Pemilih
Terpilih
|
B
U
D
I
|
A
L
F
O
N
|
Y
O
S
E
F
|
C
I
C
I
|
Y
U
G
I
S
|
C
O
R
R
Y
|
H
I
L
F
O
|
N
A
N
D
O
|
G
O
R
B
Y
|
A
M
I
|
J
U
M
L
A
H
|
BUDI
|
-
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
X
|
2
|
ALFON
|
X
|
-
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
YOSEP
|
|
|
-
|
X
|
X
|
X
|
|
|
|
|
3
|
CICI
|
|
|
|
-
|
|
|
|
|
|
|
0
|
YUGIS
|
|
|
|
|
-
|
|
|
|
|
|
0
|
CORRY
|
|
|
|
|
|
-
|
X
|
|
|
|
1
|
HILFO
|
|
|
|
|
|
|
-
|
|
|
|
0
|
NANDO
|
|
|
|
|
|
|
|
-
|
X
|
|
1
|
GORBY
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
-
|
|
1
|
AMI
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
-
|
1
|
JUMLAH
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10
|
Sosiogram
Bentuk Lingkaran
Sosiogram Bentuk lajur
Jumlah
Pilihan
|
Sosiogram
|
3
|
Yosef
|
2
|
Budi
|
1
|
Gorby Corry
Nando Ami
|
0
|
Cici Hilfon
Yugis Alfon
|
Kepada
mereka diminta untuk memilih seorang teman yang paling disenangi untuk kegiatan
belajar bersama/diskusi. Dari matrik dan sosiogram yang telah diuraikan diatas,
maka dapat dilihat situasi sosial sebagai berikut:
1.
Ada empat siswa
yang terisolir, yaitu siswa yang tidak ada teman yang memilihnya.
2.
Ada dua buah
klik didalam kelompok tersebut, yakni klik Nando dan Gorby serta klik Ami,
Budi, dan Alfon.
3.
Anak yang
populer dalam kelompok ini adalah Yosep.
4.
Untuk
mengetahui tingkat popularitas seorang siswa dapat dianalisis dengan rumus sebagai berikut:
Indeks pemilihan (IP) =Jumlah
yang memilih
N-1
Misalnya Indeks pemilihan Yosep =
3
= 0,33
10-1
NO.
Nama : Yosep L/P
Kegiatan : Belajar bersama/diskusi
Jumlah
pemilih : 10 orang
Dipilih
oleh : Cici
Yugis
Corry
Jumlah
pemilih : 3 orang
Indeks
pemilihan : 0.33
Teman yang
dipilih : Budi
|
Komentar
: ......................................................................................................
|
D.
Kelebihan dan
kekurangan Sosiometri
Kelebihan metode sosiometri adalah:
1.
Teknik ini
relatif sederhana, dilaksanakan berdasarkan pada pilihan murid kepada kawannya
dalam beberapa situasi kelompok atau aktivitas.
2.
Memberikan
informasi yang akurat tentang latar belakang (alasan) seorang murid dipilih
dan/atau di tolak oleh murid lainnya.
3.
Memberikan
kesempatan kepada konselor untuk melakukan analisis secara kualitatif dan
secara kuantitatif. Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan menganalisis
sosiogram untuk mengetahui konfigurasi hubungan sosial. Sementara analisis
kuantitatif dilakukan dengan analisis indek status pilihan, penolakan dan pemilihan
penolakan.
4.
Memiliki
kekuatan untuk mengorganisasi kelompok-kelompok kelas.
5.
Meningkatkan
penyesuaian sosial individu murid.
6.
Meningkatkan
stuktur sosial kelompok.
7.
Memnerikan
gambarana tentang ada tidaknya jaringan sosial antara kelompok yang satu dengan
kelompok lainnya.
Kekurangan metode sosiometri adalah:
a.
Semua murid
harus berpartisipasi dalam aktivitas maupun situasi kelompok. jika ada murid
yang tidak berpartisipasi, maka konselor akan mengalami kesulitan untuk
mendudukkan murid yang bersangkutan dan murid lainnya di dalam sosiogram.
b.
Komitmen
konselor untuk menjaga kerahasiaan dan pilihan-pilihan atau penolakan-penolakan
setiap murid. Jika konselor menjaga rahasia tersebut, maka murid-murid bisa
mengalami gangguan hubungan sosial dengan sesama murid sekelas setelah mereka
mengetahui tentang pilihan-pilihan atau penolakan-penolakan diantara mereka,
dan murid akan kehilangan kepercayaan terhadap konselor karena tidak menjaga
rahasia tersebut.
c.
Prosedur
sosiometri memerlukan kecermatan dan ketelatenan konselor dalam menyusun matrik
sosiometri dan sosiogram. Pada umumnya menggambarsosiogram merupakan pekerjaan
yang majemukan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Sosiometri adalah suatu alat yang dipergunakan mengukur hubungan sosial
siswa dalam kelompok.
2.
Kriteria
hubungan sosial
a)
Frekuensi
hubungan
b)
Intensitas
Hubungan
c)
Popularitas
hubungan
3.
Tahap-tahap
pelaksanaan sosiometri
a) Persiapan
b) Pelaksanaan
c) Penutup
4.
Kelebihan dan
kekurang sosiometri
a) Teknik ini relatif
sederhana, dilaksanakan berdasarkan pada pilihan murid kepada kawannya dalam
beberapa situasi kelompok atau aktivitas.
b) Memiliki kekuatan untuk
mengorganisasi kelompok-kelompok kelas.
c) Meningkatkan penyesuaian sosial individu murid.
d)Meningkatkan
stuktur sosial kelompok.
e) Memnerikan gambaranan tentang ada tidaknya jaringan sosial antara
kelompok yang satu dengan kelompok lainnya.
Kekurangan sosiometri adalah:
5.
Komitmen
konselor untuk menjaga kerahasiaan dan pilihan-pilihan atau penolakan-penolakan
setiap murid. Jika konselor menjaga rahasia tersebut, maka murid-murid bisa
mengalami gangguan hubungan sosial dengan sesama murid sekelas setelah mereka
mengetahui tentang pilihan-pilhan atau penolakan-penolakan diantara mereka, dan
murid akan kehilangan kepercayaan terhadap konselor karena tidak menjaga
rahasia tersebut.
6.
Prosedur
sosiometri memerlukan kecermatan dan ketelatenan konselor dalam menyusun matrik
sosiometri dan sosiogram. Pada umumnya menggambarsosiogram merupakan pekerjaan
yang majemukan.
Daftar Pustaka
Winkel
W.S, Bimbingan Dan Penyuluhan Disekolah Menengah, Jakarta:Gramedia,1982
Anas
Salahudin, Bimbingan Dan Konseling, Bandung:Pustaka Setia,2010.
Dewa Ketut Sukardi, Seri Bimbingan Organisasi Administrasi
Bimbingan Konseling Di Sekolah, Surabaya:Usaha Nasional, 1983.
Halen, Bimbingan Dan Konseling Dalam Islam, Jakarta:Ciputat
Pers, 2002.
Susilo Rahardjo & Gudnanto, Pemahaman Individu Teknik Non
Tes, Jakarta:Kencana, 2013.
Winkel
W.S, Bimbingan Dan Penyuluhan Disekolah Menengah, (Jakarta:Gramedia,1982),
hlm 67.
<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
Komentar
Posting Komentar