MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Hal inisangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pend

MAKALAH METODE PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

MAKALAH METODE PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
By: Khalik,Dkk.


BAB I 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembelajaran bahasa Arab merupakan pembelajaran bahasa asing yang belum di kenal oleh peserta didik sejak kecil. Meskipun belajar bahasa Arab sebagai bahasa asing,namun mempunyai berbagai prinsip . Diantaranya prinsip adanya kesamaan dengan bahasa ibu. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap kemudahan dalam pembelajaran bahasa asing tersebut. Namun demikian ada pula perbedaan antara bahasa ibu dan bahasa asing yang menyebabkan timbulnya kesulitan-kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab.

Pembelajaran bahasa Arab senantiasa di hadapkan pada berbagai situasi yang kompleks salah satu problematika metodologos adalah terkait dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses belajar dan mengajar.

Pembelajaran bahasa Arab bertujuan untuk memahami ilmu-ilmu yang ditulis menggunakan bahasa Arab atau memahami dan mengusai keterampilan berbahasa yang terdiri dari keteramoilan mendengar (istima’), membaca (qira’ah), berbicara (kalam),dan menulis (kitabah).

 

Rumusan Masalah

1.      Apa defenisi metode pembelajaran bahasa arab ?

2.      Apa saja macaman metode pembelajaran bahasa arab ?

3.      Apa saja bagian-bagian dari metode pembelajara bahasa arab ?

 

Manfaat penulisan

1.      Mengetahui defenisi metode pembelajaran bahasa Arab

2.      Mengetahui apa saja macaman metode pembelaran bahasa arab

3.      Mengetahui apa saja bagian-bagian dari metode pembelaran bahasa arab 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.     Defenisi Metode Pembelajaran Bahasa Arab

Metode secara terminologi berarti cara, jalan, sistem, mazdhab, haluan, keadaan, pada garis sesuatu. Sedangkan pengertian metode secara terminologis adalah teknik pendidik di dalam menyajikan materi pelajaran ketika terjadi proses pembelajaran. Dan dari segi etimologinya istilah metode berasal dari bahasa yunani yaitu metodos yang berarti cara atau jalan, dan logos yang berarti ilmu, sedangkan secara semantik metode berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien.

            Dengan demikian metode adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam sebuah proses pembelajaran bahasa agar tercipta tujuan yang ingin di capai. Seorang pengajar dalam memilih sebuah metode akan sangat menentukan keberhasilan pembelajaran tersebut.

            Sebelum memilih dan menentukan metode tertentu yang akan  digunakan dalam pembelajaran,hendaknya seorang pengajar harus mempertimbangkan prinsip-prinsip tertentu,prinsip tersebut menurut hamid antara lain pengajar harus memperhatikan perbedaan karakter siswa yang ada, memperhatikan tingkat perkembangan akalnya, memperhatikan kondisi sosial yang melingkupi pada saat itu,mempertimbangkan perbedaan kemampuan siswa dan dalam penyajian materi harus dilakukan secara bertahap artinya dari yang mudah ke yang sulit, dari konkret ke yang bersifat abstrak.

            Dalam metode pembelajaran bahsa arab ini juga dijelaskan tentang unsur-unsur metode pembelajaran bahasa arab, antara tujuan yang ingin dicapai dengan penentuan metode yang akan digunakan, beberapa metode pembelajaran bahasa Arab yang sering digunakan di Indonesia, serta perbedaan antara strategi, metode dan teknik pembelajaraan.

Pada tahap tertentu diperlukan metode untuk materi khusus,misalnya metode mengajarkan tata bahasanya atau metode mengajarkan.pada tataran ini mesti diperhatikan beberapa ilmu yang diperlukan untuk pendukung kearah keterampilan bahasa arab. Meskipun pada dasarnya yang dipelajari dalam bahasa arab itu hanya dua, yaknni kosa kata dan aturan pengunaannya, tetapi pada kenyataanya banyak ilmu yang berkaitan dengan dua hal tersebut ,misalnya ilmu al-aswat yang berkaitan dengan bunyi kosakata, atau ilmu al-sharfi yang berkaitandengan perubahan bentuk kosa kata sampai penyusunan kosa kata menjadi suatu kalimat yang komplit.dalam pembelajaran bahasa arab akan terasa bahwa unsur repetisi yang dominan untuk menumbuhkan keterampilan berbahasa.

 

            Setiap metode memiliki segi-segi kekuatan dan kelemahannya masing-masing.menurut fachrur razy metode dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

1.      Metode yang berpusat pada bahasa

2.      Metode yang berpusat pada pembelajaran

3.      Metode yang berpusat pada siswa

 

1.      Metode Yang Berpusat Pada (Language Centered Methods)

Metode ini melahirkan beberapa metode pengejaran yang dikutip facrurrozy dalam prator Celce-Murcia 2010:10),antara lain :

a.       Metode Gramatika Tarjamah (Thari:qah al-qawa:’id wat-Tarjamah) Metode ini merupakan pencerminan yang tepat dari cara bahasa-bahasa yunani kuno dan latin diajarkan selama berabad-abad. Akan tetapi penamaan metode klasik ini dengan “Grammar Translation Method” baru dikenal pada abad 19, ketika metode ini juga digunakan secara luas di  benua Eropa. Metode ini juga digunakan untuk pengajaran bahasa Arab baik di negara-negara Arab maupun di negara-negara islam termasuk pada negara kita yaitu Indonesia sampai akhir abad ke-19.

b.      Dan metode ini juga berdasarkan semua satu-satu “logika semesta”yang merupakan dasar semua nahasa didunia,dan bahwa tata bahasa dengan demikian dari filsafat dan logika.Belajar bahasa dapat memperkuat kemampuan berpikir logis,memcahkan masalah dan menghafal.Orang belajar bahasa dengan metode ini didorong untuk menghafal teks-teks klasik  berbahasa asing dan terjemahannya dalam bahasa ibu. Adapun ciri-ciri khas metode ini adalah:

                                         1.            Perhatian yang mendalam pada  keterampilan membaca.

                                         2.            Menggunaka bahasa ibu sebagai bahasa pengantar dalam kegiatan belajar mengajar.

                                         3.            Memperhatikan kaedah-kaedah nahwu.

                                         4.            Basis pembelajarannya adalah pengahafal kaedah tata bahasa dan kosa kata dan penerjemahan secara harfiah dari bahasa target kebahasa pelajar dan sebaliknya.

c.       Metode Langsung (al-Thari:qah al-Mubasyirah)

Metode ini menggunakan gramatika terjemah dikaitkan dengan tuntunan kebutuhan yang nyata masyarakat menjelang pertengan abad ke-19.metode ini disebut metode langsung. Diantara para ahli itu adalah francois gouin (1880-1992).

d.      Metode Membaca ( al-Thari:qah al-Qira:ah)           

Metode yang kemudian dinamai dengan “metode membaca “dan itu dilakukan disekolah seluruh Eropa dan Amerika.

e.       Metode Audiolingual (al Thari:qah as-Sam’iyah as-syafahiyah)

Metode Audiolingual didasarkan atas beberapa asumsi, antara lain  bahwa bahasa yang pertama-tama adalah ujaran. Oleh karna itu harus dimulai dengan pendengarkan bunyi-bunyi bahasa dalam bentuk kata, kalimat kemudian mengucapkannya,sebelum pembelajaran membaca dan menulis. Asumsi lain dari metode ini adalah bahwa merupakan kebiasaan. Suatu perilaku akan menjadi kebiasaan apabila siulang berkali-kali. Oleh karna itu pengajaran bahasa harus dilakukan dengan teknik pengulangan atau repetisi. Metode ini juga didasarkan atas asumsi bahwa bahasa-bahasa di dunia ini  berbeda satu lain.

f.        Metode Kognitif

Metode Kognitif didasarkan atas asumsi bahwa pembelajaran bermakna dan bahwa pengetahuan yang sadar tentang tata bahasa adalah penting. Kognitif muncul sebagai reaksi dari ketidakpuasaan terhadap hasil dari metode Audiolingual.

g.       Metode Eklektik (al-Thari;qah al-intiqa;iyah)

Metode Eklektik merupakan salah satu metode yang memanfaatkkan bagian-bagian yang penting dari metode-metode yang sudah ada. Metode ini berdasarkan atas asumsi bahwa tidak ada merode ynag ideal karna masing-masing mempunyai sisi yang kekuatan dan kelemahan.

Metode  eklektik  ini bisa menjadi metode yang ideal apabila didukung oleh penguasaan guru secara memadai terhadap berbagai macam metode, sehingga dapat mengambil secara tepat segi-segi kekuatan dari setiap metode dan menyesuaikannya dengan kebutuhan program pengajaran yang ditanganinya, kemudian menerapkan secara proporsional.

 

2.      Metode Yang Berpusat Pada Pembelajaran (Learnin Centered Methods)

Metode yang berpusat pada pembelajaran ini muncul sekitar tahun 1970. Metode ini muncul dirangsang oleh perkembangan riset pengajaran bahasa kedua dan merupakan semangat untuk memunculkan pembelajaran yang inovatif.

a)      Metode Total Physical Response

Total pysical respon mengunakan teori bahasa aliran strukturalis yang memandang bahasa sebagai bagian dari  grammar, selain itu pembelajaran bahasa kedua sama dengan pembelajaran bahasa pertama,dimana siswa memahami bahasa sebelum mampu mengungkapakan bahasa itu sendiri.

b)       Metode Silent Way (al-Thari;qah al- sha;mitah)

Metode diam atau silent way didasarkan atas asumsi bahwa setiap bekerja  dang sumber-sumber kecapan diri sendirinya (emosi,pengetahuan dunia) dan tidak dari lainmereka bertanggung jawab untuk apa mereka belajar. Karakteristik utama metode diam adalah bahwa pengajaran menjadi bagian (subordinat) dari belajar dan bahwa belajar bukanlah imitasi atau drill melainkan bekerja sendiri,eksperimentasi,trial and error, perbaikan dan penyimpulan.Pencetus dari metode ini adalah celeb gategno (1972).

Metode guru diam memiliki tujuan pokok sebagai :

Ø  Melatih keterampilan  para pelajar dalam menggunakan bahasa asing yang dipelajari secara lisan.

Ø  Melatih keterampilan para pelajar dalam menyimak pembicaraan lawan bicara.

Ø  Melatih pelajar agar mampu menguasai tata bahasa yang praktis.

c)      Metode Belajar Kongseling (al- Thari;qah al-‘allum al-irsy ady;)

Metode belajar konseling ini diperkenalkan oleh Carles A Curran pada tahun 1975.  Dalam istilah curran,pelajar disebut “client” dan guru disebut “conselor”atau knower (pemberi tahu). Didalam bimbingan dan konseling guru berperan sebagai pemberi penyuluhan kepada pelajar tentang permaalahan-permasalahan yang dihadapinya. 

d)      Metode Alamiah (The Natural Method)

Metode Alamiah didasarkan atas asumsi bahwa suatu hal yang mungkin bagi siswa  dalam setuasi kelas untuk belajar komunikasi dalam suatu bahasa kedua. Prinsip metode ini adalah bahwa permulaan pembelajaraan bahasa dipokuskan pada memperolehan kemampuan  daripada kesempurnaan gramatikal dan bahwa guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh kesempatan kepada siswa untuk memperoleh bahasa ketimbang menekan mereka untuk mempelajarinya.

e)      Metode Suggestopedia (al-Thari ;qah al- I’a:ziyyah)

Suggestopedia  adalah metode yang menerapkan segesti kedalam ilmu pendidikan, di kembangkan oleh seorang ahli psikiatri dan pendidikan dari Bulgaria Eropa Timur bernama George Lazanov.

Metode suggestopedia atau disebut juga dengan Akseleratif-sugestifdidasarkan atas asumsi bahwa teknik relaksasi dan konsetrasi akan membantu siswa membangkitkan sumber-sumber bahwa sadar dan menyimpan sejumlah stuktur dan kosa kata yang lebih besar.

 

3.      Metode Yang berpusat pada siswa

Metode ini adalah komonikatif,metode ini muncul akibat ketidak puasaan dengan hasil pengajaran bahasa dengan metode audiolingual yang digunakan secara luas. Seorang tokoh lingluistik terkemukan dari amerika serikat Noam chomsky, ia berpendapat bahwa kemampuan berbahasa tidak hanya ditentukan oleh faktor eksternal melainkan juga faktor internal.

Metode kominikatif ini didasarkan atas asumsi bahwa setiap manusia memiliki kemampuan bawaan yang disebut dengan alat pemerolehan bahasa,oleh karna itu kemampuan berbahasa bersifat kreatif dan lebih ditentukan oleh faktor internal.

Asumsi berikutya iyalah bahwa pengunaan bahasa tidak hanya berdiri atas empat keterampilan berbahasa (menyimak,berbicara,membaca,dan menulis),tapi mencakup beberapa kemampuan dalam kerangka komunikasi yang luas,sesuai dengan peran dari partisipasi adan tujuan interaksi.Asumsi ialah bahwa belajar bahasa asing sama seperti belajar bahasa pertama,yaitu berangkat dari kebutuhan dan minat pelajar. Oleh karna itu analisis kebutuhan dan minat pelajar merupakan landasan dalam pengembangan materi pembelajaran.

Karakteristik dari metode ini adalah:

1.      Tujuan pengajarannya ialah mengembangkan kompetensi belajar komunikasi  dengan bahasa target dalam konteks komunikatif yang sesungguhnya atau dalam setuasi kehidupan yang nyata.

2.      Dalam proses belajar mengajar siswa bertindak sebagai komunikator yang berperan aktif dalam aktifitas komunikatif sesunggunya sedangkan guru menrancang berbagai pola interaksi antar siswa dan berperan sebagai fasilitator

3.      Aktivitas dalam kelas diwarnai seccara nyata dan dominan oleh kegiatan-kegiatan komnikatif bukan peniruan tanpa makna

4.      Penggunaan bahasa ibu dalam kelas tidak dilarang tapi diminimalkan

5.      Materi disajikan berpriasi  tidak hanya mengandalkan buku tekstapi lebih ditekankan kepada bahan-bahan kotentif seperti berita koran,iklan,menu,KTP,SIM dll.

Gambaran berbagai metode yang telah dikaji dalam buku-buku teratur kiranya cukup lengkap namun penentuan tentang metode tetap sering di debatkan.permasalahannya adalah metode yang mana yang bisa menghasilkan dua kemahiran bersamaan,yaini lancar baca kitab kuning dan lancar berkomunikasi secara lisan.permasalah ini bermula dari anggapan adanya dua kemahiran yang berbeda dan bahkan berlawanan, yaitu :

1.      Kalau mahir membaca kitab kuning maka lemah berkomunikasi secra lisan

2.      Jika mahir berkomunikasi secara lisan maka lemah dalam membaca kitab kuning hal ini yang sering terjdi pada siswa di indonesia.

Sampai sejauh ini usaha menemukan metode untuk dua kemahiran yang berbeda beda tersebut menyebabkan tarik menarik metode yang bergantian di

terapkan di lembaga-lembaga pengajaran bahasa arab.

  

BAB III

PENUTUP

A.     Kesimpulan

Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar, dalam mengajar seorang guru harus memahami metodologi pengajarannya, kaitannya dengan bahasa Arab dikenal istilah metodologi pembelajaran bahasa Arab yang merupakan ilmuyang memprelajari tentang suatu cara agar terciptanya kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien.

Metode pembelajaran merupakan rencana, langkah-langkah serta sarana yang prakteknya akan dilalui dari pembukaan sampai penutupan dalam proses pembelajaran di dalam kelas guna merealisasikan tujuan.

Berikut ini macaman metode pembelajaran bahasa Arab di antaranya :

1.      Metode yang berpusat pada bahasa

a.       Metode gramatika

b.      Metode langsung

c.       Metode membaca

d.      Metode audiolingual

e.       Metode kognitif

f.        Metode elektik

2.      Metode yang berpusat pada pembelajaran

a.       Metode total physical respons

b.      Metodemetode silent way (al-thariqah:al-shamitah)

c.       Metode belajar konseling (al thariqah al-ta’allum al-irsyady)

d.      Metode alamiah

e.       Metode suggestopedia

3.      Metode yang berpusat pada siswa, yaitu metode komonikatif.

 

Saran

Dengan diketahuinya metode pembelajaran bahasa Arab pembaca di haraokan mampu mengembangkan segala potensi yang ada padsa metode pembelajssaran bahasa Arab serta memberi wawasan yang lebih dalam mengenai metode pembelajaran bahasa Arab dan mampu mrengaplikasikan dalam proses belajar-mengajar.

 

                     DAFTAR PUSTAKA

  

Abd.Wahab Rosyidi, Memahami konsep dasar pembelajaran bahasa Arab 

syaiful musthofa,Strategi pembelajaran bahasa arab inovatif

Al – fauzan, Abdurrahman bin ibrahim, 1982 H. Tadris al-Anashir al-lughawiyah

Acep Hermawan, 2011, Metodologi pembelajaran bajasa arab, Bandung:Remaja Rosda Karya.

Effendi, Ahmad fuad. 2009. Metodologi pengajaran bahasa arab.

Malang, Misykat

Iskandarwassid, 2009. Strategi pembelajaran bahasa arab. Bandung:Rosdakarya


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH STRATEGI KEWIRAUSAHAAN