MAKALAH ANALISIS ASPEK RISIKO BISNIS
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
ANALISIS ASPEK RISIKO BISNIS
By: Septi, dkk.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Aktivitas suatu badan usaha atau perusahaan
pada dasarnya tidak dapatdilepaskan dari aktivitas mengelolah
risiko. Operasi suatu badan usaha atau perusahaan
biasanya berhadapan dengan
risiko usaha dan risiko non usaha.Manajemen risiko
merupakan desain prosedur
serta implementasi proseduruntuk
mengelolah suatu risiko
usaha. Dimana sering
keputusan yang diambil
bukan melihat pada besarnya risiko
yang akan terjadi
namun lebih melihat
pada besarnya keuntungan
yang akan diterima.
Ini di sebabkan
karenamanusia memiliki sifat yang ambisius
untuk meraih keuntungan
yang tinggidan ingin segera meninggalkan
masa kesulitan termasuk
kesulitan dari segikeuangan.Era sekarang
adalah era konsumerisme,
dimana berbagai perusahaanmenawarkan berbagai
bentuk alternatif pilihan
produk yang beragam
baik darisegi kemasan,
cita rasa, manfaat,
kualitas hingga harga yang bervariasi.Berbagai kemudahan
tersebut mendorong manusia
untuk memiliki berbagai
produk guna memuaskan
dan memudahkan dirinya
dalam menjalankan berbagai
aktivitas. Karena produk
menawarkan berbagai kelebihan
yang dapatmembantu memberi
kemudahan, maka setiap
orang berusaha untukmemperoleh kecukupan
bahkan kemakmuran finansial
guna memudahkandalam memperoleh
berbagai produk tersebut,
termasuk dengan memasukiwilayah yang berisiko dan di luar kemampuannya.Dalam kehidupan
sehari-hari kita sering
mendengar kata risiko
dan sudah biasa dipakai dalam percakapan seharihari
oleh kebanyakan orang.
Secara umum risiko
diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang
atau perusahaan dimana
terdapat kemungkinan yang merugikan. Berbagai
macam risiko, seperti
risiko kebakaran, tertabrak
kendaraan lain dijalan,
risiko terkena banjir
dimusim hujan dan sebagainya, dapat menyebabkan kita menanggungkerugian jika risiko-risiko tersebut
tidak kita antisipasi
dari awal risiko
dikaitkan dengan kkemungkinan
kejadian atau keadaan
yang dapat mengacam
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Sebagaimana kita ketahui
bersama bahwa tujuan
perusahaan adalah membangun
dan memperluas keuntungankompotitif organisasi.
Risiko berhubungan
dengan ketidakpastian ini terjadi karena
kurang atautidak tersedianya
cukup informasi tentang
apa yang akan terjadi. Sesuatu
yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan
atau merugikan.Ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan
menguntungkan dikenaldengan istilah
peluang (opertunity), sedangkan
ketidakpastian yang menimbulkan
kerugian disebut dengan
istilah risiko (risk ). Dalam beberapatahun terakhir,
manajemen risiko menjadi
trend utama baik dalam perbincangan,
praktek, maupun pelatihan
kerja. Hal ini secara kongkritmenunjukkan pentingnya
manajemen risiko dalam bisnis pada masa kini.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya,maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan
risiko bisnis?
2. Apa saja faktor-faktor risiko/bisnis?
3. Apa yang dimaksud dengan
Manajemen resiko?
4. Bagaimana mengelola
alternatif dan mengantisipasi terjadinya
risiko bisnis?
5. Bagaimana cara menghitung risiko
bisnis?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui
apa itu risiko
bisnis
2. Untuk mengetahui
apa saja faktor-faktor
risiko bisnis
3. Untuk mengetahui
apa itu manajemen
risiko
4. Untuk mengetahui
bagaimana mengelola alternatif
dan mengantisipasi terjadinya
risiko bisnis.
5. Untuk mengetahui
bagaimana cara menghitung
risiko bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep Dasar Analisis
Resiko Bisnis
1. Pengertian Risiko
Bisnis/Usaha
Seseorang atau kelompok wirausahawan
perlu mengenali apa itu risiko
usaha. Hal ini penting untuk dilakukan karena
dalam membangun usaha pasti akan ada risikonya.
Selain itu, risiko
usaha tidak bisa dilepaskan dari yang namanya
bisnis, mengapa begitu?
Karena dalam membangun
suatu usaha akan ada transaksi
jual beli, baik itu dalam bentuk jasa atau barang[1].
Risiko bisnis
adalah kerentanan perusahaan
terhadap faktor-faktor yang dapat menurunkan
keuntungannya atau menyebabkan
perusahaan gagal. Sebuah
bisnis dapat mengalami
risiko internal dan eksternal. Misalnya,
kurangnya keamanan data dapat menjadi
risiko internal, karena
membuka peluang bagi karyawan untuk membocorkan data. Kurangnya keamanan
ini juga dapat menjadi risiko
eksternal untuk pelanggaran
data dari sumber
luar.Risiko melekat pada setiap lingkungan
dan bisnis. Risiko
tidak dapat dihindari
dan harus ditangani
secara langsung untuk meminimalkan dampaknya.
Langkah pertama dalam manajemen risiko
adalah mengidentifikasi risiko
untuk menghasilkan strategi
manajemen risiko.
Sementara itu, kata “risiko” diambil
dari kata yang berasal dari bahasa Inggris
yaitu “risk”. Kata “risk” memiliki
arti kegagalan, hambatan,
kendala, bahaya atau kerugian. Jadi, risiko usaha dapat diartikan
sebagai suatu hal hambatan dan merugikan yang bisa saja terjadi kapan saja ketika
membangun usaha.
Darimana risiko usaha muncul? Risiko dalam membangun usaha biasanya akan muncul dari berbagai macam hal, mulai dari hal terlihat sepele hingga hal yang terlihat rumit. Hal-hal yang dimaksud, seperti permasalahan yang dialami oleh seorang wirausahawan dengan karyawannya, sistem manajemen usaha yang berantakan, tidak melakukan riset ketika membangun usaha, dan masih banyak lagi.
Risiko melekat
pada setiap lingkungan
dan bisnis. Risiko
tidak dapat dihindari
dan harus ditangani
secara langsung untuk meminimalkan dampaknya.
Langkah pertama dalam manajemen risiko
adalah mengidentifikasi risiko
untuk menghasilkan strategi
manajemen risiko[2].
a. Menganalisis
sumber yang dapat memicu masalah
Penting untuk mengidentifikasi dan menganalisis sumber
yang dapat menyebabkan
masalah. Pemicu risiko
dapat bersifat internal
atau eksternal.
b. Bertindak
sekarang
Manajer tidak boleh menunggu
potensi masalah menjadi
masalah aktual sebelum
mereka mulai melakukan
sesuatu. Saat suatu masalah dianggap
sebagai ancaman, maka harus segera
ditangani oleh eksekutif
perusahaan dengan menyusun
rencana tindakan jika risiko tersebut
menjadi perhatian besar yang sebenarnya
dihadapi perusahaan.
c. Libatkan
karyawan
Mengidentifikasi risiko
bukan hanya tanggung
jawab manajer dan pejabat tingkat
atas. Manajemen harus melibatkan karyawan
mereka dalam mengidentifikasi risiko
yang mereka lihat di departemen
masing-masing dan melatih
mereka untuk menangani
risiko tersebut di tingkat mereka.
d. Buat daftar risiko
spesifik industri
Dengan melihat ke dalam industri tempat perusahaan beroperasi, manajer akan dapat mengidentifikasi kemungkinan risiko yang mungkin dihadapi bisnis. Jika risiko yang sama terjadi pada perusahaan lain di industri yang sama, kemungkinan besar hal itu juga akan terjadi pada perusahaan Anda. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus siap dengan daftar solusi atau langkah untuk mengatasi risiko tersebut.
e. Buat catatan risiko
Terkadang, risiko
yang sama muncul
berulang kali. Dengan
membuat catatan tentang
semua risiko yang dialami perusahaan
sejak awal, manajemen
akan dapat melakukan
tinjauan berkala terhadap
peristiwa masa lalu untuk mendeteksi
pola yang dapat lebih mempersiapkan
perusahaan untuk risiko
masa depan.
2. Faktor-Faktor
Risiko Usaha/Bisnis
Faktor-faktor risiko
usaha perlu diketahui
oleh wirausahawan dan perusahaan supaya
risiko usaha dapat diminimalisir. Simak faktor-faktor munculnya
risiko usaha sebagai
berikut[3].
a.
Keadaan Ekonomi Yang Tidak Pasti
Supaya perusahaan
tidak mengalami kesulitan
secara ekonomi, maka kondisi ekonomi
perusahaan perlu diberikan
perhatian khusus. Kondisi
ekonomi yang baik membuat perusahaan
bisa berkembang lebih maju. Perusahaan
yang mengalami perkembangan,
biasanya akan lebih dikenal oleh masyarakat banyak.
BukanBukan hanya kondisi ekonomi
perusahaan saja yang perlu diperhatikan,
tetapi kondisi ekonomi
di luar perusahaan
juga harus diperhatikan.
Kondisi ekonomi di luar perusahaan,
seperti harga-harga bahan utama pembuatan
produk, nilai tukar mata uang, kemampuan daya beli masyarakat,
dan lain-lain. Jadi, bagi para pengusaha perlu memerhatikan keadaan
ekonomi yang sedang
berkembang, bai itu dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Hal ini penting
dilakukan supaya modal dan keuangan
di perusahaan bisa disesuaikan.
b. Kondisi Alam Yang Tidak Menentu
Bagi beberapa
perusahaan kondisi alam sangat memengaruhi
perkembangan usaha terutama
dalam hal memproduksi
suatu barang. Dengan
kata lain, kondisi
alam yang baik, maka produk-produk
yang dihasilkan baik juga. Produk
yang baik ini membuat para konsumen tertarik
untuk membeli dan menggunakan produk
tersebut sehingga perusahaan
akan mengalami keuntungan.Sayangnya, kondisi
alam saat ini sering berubah
sewaktu-waktu sehingga produk
yang dihasilkan perusahaan
menjadi kurang maksimal.
Jika terus seperti
ini, perusahaan perlahan-lahan akan mengalami kerugian
karena produk-produknya tidak laris dipasaran.
Untuk mengatasi
masalah ini, perusahaan
atau wirausahawan dapat meminimalisirnya dengan
cara memperluas target
pasar. Semakin orang mengenal produk
suatu perusahaan, maka peluang konsumen
untuk membeli produk
tersebut semakin besar.
c. Perubahan
Gaya Hidup Manusia
Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan zaman akan memengaruhi
perubahan gaya hidup manusia, mulai dari gaya berpakaian hingga
makanan yang dimakan.
Perubahan gaya hidup biasanya diikuti
oleh trend saat ini. Dengan
adanya perubahan gaya hidup, setiap
manusia akan selalu
mencoba untuk beradaptasi.Begitu pun, dengan perusahaan
atau wirausahawan yang perlu mengikuti
hal-hal yang sedang
trend saat ini. Jika tidak bisa beradaptasi
dengan gaya hidup manusia, maka sebuah perusahaan
bisa mengalami kerugian.
Jadi, bisa dikatakan
bahwa perubahan gaya hidup merupakan
salah satu penyebab
munculnya risiko usaha.Untuk
mengurangi terjadinya risiko
usaha karena perubahan
gaya hidup manusia,
sebaiknya perusahaan atau wirausahawan selalu
berinovasi. Inovasi yang dilakukan bisa berupa produk,
strategi pemasaran, hingga
SDM.
d. Strategi
Pemasaran Yang Salah
Strategi pemasaran
menjadi faktor faktor
penting dalam meningkatkan
sebuah produk dan mengembangkan perusahaan
agar semakin maju. Biasanya strategi
pemasaran yang dilakukan
oleh perusahaan atau wirausahawan adalah
promosi. Terlebih lagi saat ini untuk melakukan
promosi sudah bisa menggunakan media sosial.Di sisi lain, jika menggunakan strategi
pemasaran yang salah akan memunculkan
risiko usaha yang akan berdampak
pada perkembangan perusahaan
dan produk-produk yang dihasilkan perusahaan.
Oleh karena itu, strategi pemasaran
yang salah menjadi
salah satu pemicu
hadirnya suatu risiko
usaha.Maka dari itu perusahaan atau wirausahawan perlu membuat tim khusus dalam merancang strategi
pemasaran. Dengan hadirnya
tim khusus tersebut
dapat mengurangi terjadinya
risiko usaha.
e.
Persiapan Yang Kurang
Matang
Dalam melakukan sesuatu sebaiknya dilakukan persiapan yang matang terlebih dahulu. Begitu pun, dalam membangum suatu usaha, persiapan yang matang sangat diperlukan. Hal-hal yang termasuk persiapan yang matang, seperti ide usaha, modal usaha, target konsumen, riset “pasar”, dan masih banyak lagi.
Usaha yang kamu bangun
pastinya selalu ingin mengalami peningkatan,
salah satu caranya
dengan memiliki persiapan
yang matang. Selain
itu, dengan persiapan
yang matang, sama saja mengurangi
risiko usaha. Jika risiko usaha dapat diminimalisir, kemungkinan
besar usaha yang akan dibangun
akan mengalami peningkatan
secara perlahan. Jadi, untuk menjadi
wirausahawan harus melakukan
persiapan yang matang.
B. Manajemen
Risiko
Manajemen risiko adalah sebuah metode yang sistematik dan logis yang Bermanfaat buat mengidentifikasi, monitor, memutuskan solusi, serta melaporkan Risiko yang terjadi pada setiap Aktivitas atau pada sebuah proses (Ferry, 2006). Pada ISO:31000- 2009 manajemen risiko ialah aktivitas terorganisasi yang dilakukan buat Mengarahkan serta mengelola organisasi dalam rangka menangani risiko. Jadi dapat Disimpulkan bahwa manajemen risiko adalah sebuah metode yang terorganisasi Secara sistematik dan logis yang dilakukan buat mengarahkan, mengidentifikasi, memonitor, memutuskan solusi, melaporkan risiko, serta mengelola organisasi pada Rangka buat menangani risiko. Risiko terbagi menjadi beberapa yaitu risiko produk, Risiko pasar, risiko keuangan, dan risiko operasional[4].
Risiko Keangan
Risiko Keuangan
(Leverage) ialah risiko
yang khususnya memengaruhi
Pendapatan suatu perjuangan.
Risiko keuangan berkaitan
menggunakan Permodalan, pendapatan,
kerugian suatu usaha.
Pada UMKM risiko
keuangan adalah Risiko
yang sering terjadi.
Perseteruan keuangan sering
kali dihadapi. Kurangnya
Modal buat menyebarkan
perjuangan misalnya dapat menghambat laju Pertumbuhan dan perkembangan UMKM. Keuangan yang baik dan stabil ialah kunci Keberhasilan
UMKM.
Risiko Produk
Risiko produk
adalah Risiko yang menyatu dengan
menggunakan Risiko Operasional,
namun letak perbedaan
nya di hasil Produk ( Barang Jadi ) yang telah Dihasilkan
oleh suatu perusahaan.
Yang mempunyai korelasi
erat langsung Menggunakan
konsumen (Customer). Tentunya
dalam sebuah bisnis
dari sektor Apa pun absolut
mempunyai sebuah risiko
yang perlu diantisipasi
dan perlu dikelola
ulang dan dinilai
supaya risiko tadi bisa diminimalisir
dampaknya dan tidak merugikan perusahaan,
bahkan menghipnotis reputasi
perusahaan tersebut.
Risiko Pasar
Risiko: kejadian
jelek yang berpotensi
terjadi serta diketahui
berapa peluang kejadian
tadi akan benar-sahih
terjadi dan sebanyak
apa dampaknya jika insiden tadi benar-benar terjadi.
Pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian
dengan arus penyerahan
barang dan jasa-jasa
asal penghasil ke konsumen. pada kegiatan pemasaran,
dikenal konsep 4P yaitu: Product,
Price, Placement, and Promotion.intinya risiko
pasar ini tergantung
dari terdapat dilingkungan
mana perusahaan tersebut
beroperasi, aneka macam pesaing atau harga bahan baku, dan promosi melewati
media social.Tergantung bagaimana
perusahaan tersebut bisa bertindak inovatif
terhadap risiko pemasaran
tersebut supaya menjadi
nilai tambah bagi perusahaan.
C. Mengelolah
alternatif dan mengantisipasi Terjadinya
resiko bisnis
Dalam menjalankan sebuah bisnis, tentu terdapat berbagai macam tantangan dan risiko yang akan dihadapi. Terlebih lagi jika bisnis yang dijalankan dengan skala besar yang berbasis perusahaan. Dalam hal ini pemimpin perusahaan harus dapat mengelola dan mengatur setiap sumber daya yang dimiliki dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan yang direncanakan.
Untuk mengelola bisnis
dengan baik, perlu menerapkan apa yang disebut
dengan manajemen risiko.
Manajemen risiko ini merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk melindungi perusahaan
atau organisasi dari kemungkinan bahaya
yang dapat terjadi
di kemudian hari. Dalam hal ini meliputi
perlindungan terhadap karyawan,
properti, reputasi, dan berbagai hal penting yang dimiliki perusahaan.
Untuk mengelola bisnis dengan baik, perlu menerapkan apa yang disebut dengan manajemen risiko.
Cara manajemen risiko
yang dilakukan pertama
adalah identifikasi risiko.
Tahap
ini dilakukan untuk mengidentifikasi kemungkinan
risiko yang akan terjadi atau dialami oleh perusahaan, organisasi,
atau lembaga. Identifikasi
kemungkinan risiko ini bisa meliputi
berbagai aspek. Mulai dari aspek sosial, hukum,
ekonomi, produk/jasa, pasar, hingga
teknologi.
Identifikasi risiko ini menjadi salah satu upaya pencegahan untuk meminimalisir risiko yang akan dihadapi.
D.
Perhitungan Risiko Bisnis
Ketika ingin menjalankan bisnis,
mengetahui cara menghitung
risiko menjalankan usaha sangat lah penting. Sebab ketika menjalankan
roda usaha, risiko
akan selalu ada di sana.Biasanya
risiko akan selalu
dikaitkan dengan sesuatu
yang terjadi baik itu sudah diprediksi atau pun belum diprediksi, dan bisa saja berkaitan dengan
kejadian yang sangat
– sangat merugikan[5].
Cara Menghitung
Risiko Menjalankan Usaha
Setiap kali hendak menekuni suatu usaha, Anda perlu mengetahui bagaimana cara analisa resiko usaha.Pada saat Anda ingin menghitung resiko usaha, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan diantaranya yaitu melakukan analisis aspek keuangan, potensi pasar, produk, pelanggan, pesaing hingga bahan produksi atau bahan baku.Berikut ini akan dibahas satu per satu perihal analisis berbagai aspek itu.
1.Aspek Keuangan
Aspek keuangan
pada hakikatnya adalah
faktor pelengkap untuk setiap kegiatan
wirausaha.Meskipun menjadi faktor
pelengkap, keuangan tak serta merta menjadi salah satu kunci kesuksesan suatu usaha.Maka dari itu, beberapa
hal berikut ini yang harus dilakukan dalam melakukan analisis
keuangan:
•Makauat analisis
kepekaan (sensitivity analysis);
•Melakukan perhitungan
biaya modal investasi
dan modal kerja;
•Melakukan perhitungan
biaya operasi;
•Membuat proyeksi
pendapatan;
•Membuat modal aliran dana (cash flow);
•Membuat rincian
kriteria dari ekonomi
suatu proyek.
Sementara itu untuk resiko-resiko
usaha yang akan dihadapi dalam aspek keuangan
diantaranya sebagai berikut:
•Terdapat biaya produksi yang berlebihan
•Terdapat biaya perusahaan yang berlebihan;
•Terdapat utang perusahaan yang sangat besar;
•Terdapat pinjaman
yang nominalnya berlebihan;
•Terdapat suku bunga valuta asing serta resiko komoditas.
2.Aspek Potensi Pasar
Aspek potensi
pasar mencakup banyak
hal mulai dari pengumpulan hingga
pencatatan analisis secara
sistematis untuk setiap
informasi yang berhubungan
dengan pasaran produk
potensi pasar.
AdapunAdapun manfaat
melakukan sebuah riset pasar untuk seorang pebisnis
di antaranya yaitu:
•Mengenali permasalahan
pada potensi pasar
•Mendapatkan informasi
dan fakta soal potensi pasar
•Mengenali lebih lanjut soal apa itu potensi pasar
•Mengurangi terjadinya
risiko pada usaha dan bisnis.
3.Aspek Produk
Selanjutnya adalah
analisis produk, dimana
analisisnya adalah sebagai
berikut:
•Resiko soal daya saing produk yang sama jenis atau modelnya
di pasar
•Resiko akibat
teknologi yang tertinggal
•Resiko akibat
adanya penarikan produk-produk
yang sudah beredar
di pasaran karena
kualitas tidak sesuai
dengan apa yang konsumen
•Resiko akibat
pemasok yang tidak mematuhi komitmen
yang sudah mereka
buat.
Setiap risiko
produk bisa diatasi
alias dicari solusinya,
asalkan seorang pengusaha
mau melakukan hal – hal berikut ini:
•Melakukan pemeriksaan
bagian proses produksi
•Membuat produk
yang bisa diidentifikasi
•Menyampaikan informasi
kepada konsumen soal keunggulan dari produk
•Menindak lanjuti
apa saja yang menjadi keluhan
dari setiap konsumen
•Mengevaluasi kinerja
setiap pemasok barang.
4.Aspek Pelanggan
Analisis aspek selanjutnya adalah
aspek pelanggan yang berkaitan dengan
perubahan perilaku pelanggan,
diantaranya yaitu:
•Seorang pengusaha
harus waspada pada setiap sikap pelanggan pada setiap respons
produk yang akan dibeli.
•Meningkatkan jumlah
pengembalian produk dari pelanggan
•Peningkatan penjualan
produk kepada setiap
pelanggan adalah bukti dari berhasilnya
sebuah usaha.
•Pengusaha harus memeriksa apakah
ada penurunan jumlah
penjualan atau tidak
•Pengusaha harus menambah jumlah
kontak dengan pelanggan
yang baru
•Pengusaha harus bisa cepat mengambil tindakan
pada setiap situasi
tidak baik seperti
penurunan penjualan dan lain sebagainya.
•Setiap pengusaha
harus mampu meminta
feedback dari pelanggannya
yang sudah puas pada produk
yang mereka jual.Dengan
cara itu, pelanggan
nantinya bisa merekomendasikan produk
yang Anda jual sehingga akan ada banyak
orang yang akan menggunakan produk
yang dijual.
5.Aspek Pesaing
Untuk menganalisis
aspek pesaing, ada beberapa strategi
yang biasanya digunakan
untuk memenangkan persaingan
pasar, yaitu:
•Memahami bagaimana
kualitas produk yang bisa membuat
pelanggan puas
•Memberikan pelayanan
terbaik pada pelanggan.
•Membuat harga produk yang disukai oleh pelanggan.
•Sementara untuk unsur-unsur yang penting dalam aspek persaingan
diantaranya yaitu:
•Setiap pebisnis
harus memusatkan setiap
kegiatannya pada setiap
hal yang tak mungkin dilakukan
pesaingnya.
•Menyesuaikan dengan
desain produk.
•Membuat strategi
pemasaran yang tepat,
mulai dari menentukan
harga dan lain sebagainya.
BAB
III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Risiko
bisnis adalah kerentanan
perusahaan terhadap faktor-faktor
yang dapat menurunkan
keuntungannya atau menyebabkan
perusahaan gagal. Sebuah
bisnis dapat mengalami
risiko internal dan eksternal. Hal-hal
yang bisa mengatasi
masalah sbb:
a. Menganalisis
sumber yang dapat memicu masalah
b. Bertindak
sekarang
c. Libatkan
karyawan
d. Buat daftar risiko
spesifik industri
e. Buat catatan risiko
Faktor-Faktor Risiko
Usaha/Bisnis
a.
Keadaan Ekonomi Yang Tidak Pasti
b.
Kondisi Alam Yang Tidak Menentu
c. Perubahan Gaya Hidup Manusia
d. Strategi Pemasaran
Yang Salah
e. Persiapan Yang Kurang Matang
Manajemen risiko
adalah sebuah metode
yang sistematik dan logis yang Bermanfaat buat mengidentifikasi, monitor,
memutuskan solusi, serta melaporkan Risiko
yang terjadi pada setiap Aktivitas
atau pada sebuah
proses.
Mengelolah alternatif
dan mengantisipasi Terjadinya
resiko bisnis . Dalam menjalankan
sebuah bisnis, tentu terdapat berbagai
macam tantangan dan risiko yang akan dihadapi.
Terlebih lagi jika bisnis yang dijalankan dengan
skala besar yang berbasis perusahaan.
Perhitungan Risiko Bisnis .
Ketika ingin menjalankan bisnis,
mengetahui cara menghitung
risiko menjalankan usaha sangat lah penting. Sebab ketika menjalankan
roda usaha, risiko
akan selalu ada di sana.Biasanya
risiko akan selalu
dikaitkan dengan sesuatu
yang terjadi baik itu sudah diprediksi atau pun belum diprediksi, dan bisa saja berkaitan dengan
kejadian yang sangat
– sangat merugikan.
DAFTAR PUSTAKA
Nurmalina, R., Sarianti, T., & Karyadi,
A. (2018). Studi
kelayakan bisnis. PT Penerbit IPB Press.
Husen Sobana,
H. Dadang. "Studi kelayakan
bisnis." (2018).
Ivanka, Febrinka
Jean, Siti Nurlaela,
dan Suhendro Suhendro.
"RESIKO BISNIS, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS,
UKURAN PERUSAHAAN DAN STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN
SUB SEKTOR MAKANAN
DAN MINUMAN." JAE (JURNAL AKUNTANSI
DAN EKONOMI) 6.1 (2021): 103-112.
Rahayu, Yulianita.
"Strategi Kontinuitas Bisnis
Melalui Analisis Swot Dan Analisis
Resiko Pada Bisnis
Online Mow Kiddy." Sustainable
Competitive Advantage (SCA) 5.1 (2015).
Fauzi, Firman.
"Manajemen Resiko Di Tengah Perubahan
Model Bisnis Telekomunikasi." Jurnal
Teknik Elektro Universitas
Mercu Buana 8.1
(2017): 64-68.
Nanda, Desty Widya, and Endang Dwi Retnani. "Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan Institusional
dan Resiko Bisnis
terhadap Struktur Modal."
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi
(JIRA) 6.3 (2017).
Rolianah, Wiwik Saidatur, ME SEI, and S. E. I. Kholid
Albar. Manajemen Risiko
Bisnis dalam Perspektif
Islam. SPASI MEDIA,
2019.
[1]
Nurmalina,
R., Sarianti, T., & Karyadi, A. (2018). Studi kelayakan bisnis. PT
Penerbit IPB Press.
[2]
Husen
Sobana, H. Dadang. "Studi kelayakan bisnis." (2018).
[3]
Rahayu,
Yulianita. "Strategi Kontinuitas Bisnis Melalui Analisis Swot Dan
Analisis Resiko Pada Bisnis Online Mow Kiddy." Sustainable Competitive
Advantage (SCA) 5.1 (2015).
[4]
Fauzi,
Firman. "Manajemen Resiko Di Tengah Perubahan Model Bisnis Telekomunikasi."
Jurnal Teknik Elektro Universitas Mercu Buana 8.1 (2017): 64-68.
[5]
Rolianah,
Wiwik Saidatur, ME SEI, and S. E. I. Kholid Albar. Manajemen Risiko Bisnis
dalam Perspektif Islam. SPASI MEDIA, 2019.
Komentar
Posting Komentar