MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Hal inisangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pend

MAKALAH LINGKUNGAN PENDIDIKAN

MAKALAH LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Oleh: Siti 


BAB I PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang

 

Manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang dapat dan perlu dikembangkan melalui pengalaman yang terbentuk dalam berinteraksi antar individu dengan lingkungan tempat tinggalnya yang dapat mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan, serta proses dalam menjalani kehidupannya memalui lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.

 

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Maka dari itu, pendidikan perlu ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang baik. Karena lingkungan pendidikan merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dalam berinteraksi baik berupa benda mati, makhluk hidup, maupun hal-hal yang terjadi dan sebagai tempat dalam menyalurkan kemampuan-kemampuan untuk membentuk perkembangan setiap individu yang mempunyai pengaruh kuat kepada individu.

 

 B.  Rumusan Masalah

 Dari judul makalah ini, dapat di identifikasi ada beberapa yang akan dabahas yaitu diantaranya :

 1.      Apa pengertian lingkungan pendidikan ?

 2.      Apa saja fungsi lingkungan pendidikan ?

 3.      Apa saja yang termasuk dalam ragam bentuk lingkungan pendidikan ?

 4.      Bagaimana peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan ?

 

C. Tujuan Pembahasan

 Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah untuk :

 1.        Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari lingkungan pendidikan.

 2.        Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari lingkungan pendidikan.

 3.        Untuk mengetahui dan memahami yang termasuk kedalam ragam bentuk lingkungan pendidikan. 

  4.       Untuk mengetahui dan memahami peranan-peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan.

 

 BAB II PEMBAHASAN

  A. Pengertian Lingkungan Pendidikan

Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan, sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, sosial-ekonomi, binatang, kebudayaan, kepercayaan, dan upaya lain yang dilakukan oleh manusia termasuk di dalamnya pendidikan.

Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. Seperti lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul. Lingkungan ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggungjawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut.1

Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang sengaja diadakan (usaha sadar) ada yang tidak usha sadar dari orang dewasa yang normatif disebut pendidikan, sedang ynag lain disebut pengaruh. Lingkunga yang dengan sengaja diciptakan untuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkunga ini disebut lembaga pendidikan atau satuan pendidikan.

Yang dimaksud lingkungan adalah sesuatu yang berada diluar diri anak dan mempengaruhi perkembangannya.2 Sedangkan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.3

Maka lingkungan pendidikan merupakan suatu keadaan atau berupa tempat yang memungkinkan terjadinya suatu interaksi manusia dalam proses pendidikan dan untuk mencapai tujuan pendidikan.4


B.  Fungsi Lingkungan Pendidikan

 Diantara fungsi lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.

1.     Lingkungan pendidikan dapat menjamin kehidupan emosional peserta didik untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak.

2.    Lingkungan pendidikan membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya, terutama berbagai sumberdaya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal.

3.    Lingkungan pendidikan berfungsi sebagai wahana yang amat besar bagi perkembangan individu dan masyarakat dalam memperluas dan mempercepat usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menurut M.I. Soelaeman keluaga memiliki banyak fungsi diantaranya:5

a.       Fungsi Edukasi

Dimana orang tua harus dapat menciptakan situasi pendidikan yang dihayati anak didik sebagai iklim pendidikan dan mengarahkan pada tujuan pendidikan dengan memberi contoh teladan disertai dengan fasilitas yang memadai.

 

b.    Fungsi Sosialisasi

Dimana keluarga tidak hanya mengembangkan individu yang memiliki kepribadian yang utuh, namun juga menjadikan individu yang bersifat sosial yang mempu memberikan kemanfaatan bagi bangsa dan negara.

 

c.   Fungsi Proteksi (Perlindungan)

Dimana keluarga dapat memberikan rasa aman, nyaman, damai, bahagia serta dapat memenuhi kebutuhan baik fisik, psikis, sandang, pangan, papan, dan lain – lain.

 

d.   Fungsi Afeksi (Perasaan)

Dimana keluarga mempu menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang antar sesama anggota keluarga, mayarakat, serta lingkungannya.

 

e.       Fungsi Religius

Dimana kelurga berkewajiban mengenalkan iklim keluarga yang religius, sehingga bisa menjadi insan yang beragama serta sadar akan kedudukannya sebagai makhluk yang beragama. 

f. Fungsi Ekonomi


Dimana keluarga mampu memenuhi ekonomi, fisik, dan materil.

g.   Fungsi Rekreasi

Dimana keluarga mampu mewujudkan kondisi yang menyenangkan bagi semua anggota keluaga.

 

h.      Fungsi Biologi

Dimana keluarga menjadi tempat untuk dapat memenuhi kebutuhan – kebutuhan dasar seperti kebutuhan akan keterlindungan fisik seperti kesehatan, pangan, sandang, dan papan dengan syarat – syarat tertentu sehingga keluarga memungkinkan seluruh anggotanya dapat hidup didalamnya.

 

Lingkungan keluarga ini merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi anak untuk memperoleh pendidikan terutama pendidikan akhlak yang akan membentuk karakter pribadinya. Maka semampu mungkin lingkungan keluarga ini dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan penuh kasih sayang.

 

Menurut Ki Hajar Dewantara, suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik – baiknya untuk melakukan pendidikan, baik pendidikan individual maupun pendidikan sosial. Selain itu, dalam lingkungan ini setiap anggota keluarga memiliki peran tertentu sesuai kedudukannya. Tanggung jawab keluarga atas pendidikan anggota keluarganya sangat urgen. Ada beberapa dasar tanggung jawab keluarga yang perlu diperhatikan, diantaranya: 6

a.       Dorongan atau motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan anak.

b.      Dorongan atau motivasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan orangtua terhadap keturunannya.

c.       Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa, dan negaranya, bahkan kemanusiaan.

d.      Memelihara dan membesarkan anak.

e.       Membahagiakan anak, baik dunia maupun akhirat, sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup muslim.

 

Selain itu keluarga juga memperhatikan dasar – dasar pendidikan yang harus diberikan anak agar kemampuan anak mampu berkembang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Diantaranya:

 

a.   Dasar pendidikan budi pekerti

c.       Dasar pendidikan intelek

d.      Dasar pembentukan kebiasaan

e.       Dasar pendidikan kekeluargaan

f.        Dasar pendidikan nasionalisme

g.      Dasar pendidikan agama

 

 

Selain itu, Islam sebagai agama yang penuh rahmat memandang bahwa keluarga merupakan lingkungan yang paling berpengaruh pada pembentukan kepribadian anak, hal ini disebabkan karena:7

 

a.       Tanggung jawab orang tua pada anak bukan hanya bersifat duniawi melainkan ukhrawi dan teologis,

b.      Orang tua di samping memberikan pengaruh yang bersifat empiris pada setiap hari, juga memberikan pengaruh hereditas dan genesitas, yakni bakat dan pembawaan serta hubungan darah yang melekat pada diri anak,

c.       Anak lebih banyak tinggal di dalam rumah, dibandingkan diluar rumah,

d.      Orang tua lebih dahulu memberikan pengaruh, dan pengaruh yang lebih dahulu itu pengaruhnya lebih kuat dari pada pengaruh yang datangnya belakangan.


C. Ragam Bentuk Lingkungan Pendidikan

Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan ada yang bersifat sosial dan material. Lingkungan pendidikan secara garis besarnya oleh Ki Hajar Dewantoro dibagi menjadi tiga yang disebut denga Tri Pusat Pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

 

1.        Lingkungan Keluarga

Manusia ketika dilahirkan di dunia dalam keadaan lemah. Tanpa pertolongan orang lain, terutama orang tuanya, ia tidak bisa berbuat banyak. Di balik keadaannya yang lemah itu ia memiliki potensi baik yang bersifat jasmani maupun rohani.

 

2.   Lingkungan Sekolah

Sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi dan terbatasnya orangtua dalam kedua hal tersebut, orangtua sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan mansyarakat. Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak.

 

3.   Lingkungan Masyarakat

Pendidikan dalam lingkungan masyarakat tampaknya sudah lebih maju dibandingankan dengan pendidikan dalam lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Karena masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita bangsa, sosial budaya,8

 

Sedangkan untuk di Indonesia sendiri ada 3 jalur pendidikan yang kita kenal, yaitu:9

1. Pendidikan Formal : Merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Termasuk juga ke dalamnya ialah kegiatan studi

 

 

D.    Peranan Lingkungan Pendidikan

Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan pendidikan sangat berperan penting dalam memberikan penraguh tersebut. Diantara peranan lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.

 

1.            Peranan Lingkungan Keluarga

      Sebagai pembentuk pola pikir anak, karena di dalam keluarga, anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma. 

      Sebagai pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini merupakan factor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan pribadinya.

      Sebagai pendidikan formal yang menumbuhkembangkan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik agar anak mampu menolong dirinya sendiri dalam hidup sebagai makhluk individu dan makhluk sosial melalui pembekalan dalam semua bidang studi.

      Sebagai lingkungan pendidikan yang perlu memberikan pemahaman tentang pendidikan pancasila, agama, dan pembinaan watak sesuai dengan nilai dan norma yang hidup dan berkembang di masyarakat.

 

3.            Peranan Lingkungan Masyarakat

      Pendidikan manusia sebagai makhluk individu, lingkungan masyarakat berperan dalam membantu pembentukan manusia yang cerdas, sesuai dengan kondisi dan fungsi dari masing-masing pendidikan tersebut.

      Pendidikan manusia sebagai makhluk susila (kemasyarakatan), yang berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sebagai falsafah hidup bangsa, dan pancasila sebagai dasar negara.

 

E.     Ayat serta Tafsir tentang Lingkungan Pendidikan

 

1.      Q.S. At Tahrim ayat 6

 

ﻢﻫﺮﻣﺃ ﺎﻣ ﷲﺍ ﻥﻮﺼﻌﻴ ﻻ ﺪﺍﺪﺸ ﻅﻼﻏ ﺔﻜﺌﻼﻤ ﺎﻬﻴﻠﻋ ﺓﺮﺎﺠﺤﻠﺍ ﻮ ﺲﺎﻧﻠﺍ ﺎﻫﺪﻮق ﻮ ﺍﺮﺎﻧ ﻢﻜﻳﻠﻫﺃ ﻮ ﻢﻜﺴﻔﻧﺃ ﺍﻮق ﺍﻮﻧﻤﺍ ﻥﻳﺬﻠﺍ ﺎﻬﻴﺃﺎﻳ ﴾٦﴿ ﻥﻮﺮﻣﺆﻴ ﺎﻤ ﻥﻮﻠﻌﻔﻴ ﻮ

 

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu (dari) api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia (yang kafir) dan batu (yang disembah), yang diatasnya ada malaikat-malaikat yang kasar lagi keras yang mereka tidak mendurhakai Allah (terhadap) apa yang telah Dia perintahkan kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka.

 

2.      Q.S. Ali Imran ayat 110

ۗ

 

ﻢﻬﻧﻤ ﻢﻬﻟۚﺍ ﺮﻳﺨ ﻥﺎﻜﻟ ﺏﺎﺗﻜﻟﺍ ﻞﻫﺃ ﻥﻤﺍﻮﻟ ﻮ ﷲﺎﺑ ﻥﻮﻨﻤﺆﺗ ﻮ ﺮﻜﻨﻤﻟﺍ ﻥﻋ ﻥﻮﻬﻨﺗ ﻒﻮﺮﻌﻤﻟﺒ ﻥﻮﺮﻤﺄﺗ ﺲﺎﻨﻟﻠ ﺖﺠﺮﺨﺃ ﺔﻣﺃﺮﻴﺨ ﻢﺘﻨﻜ ﴾١١٠﴿ ﻥﻮقﺴﺎﻔﻟﺍ ﻢﻫﺮﺛﻜﺃ ﻮ ﻥﻮﻧﻤﺆﻤﻟﺍ

 

Artinya : kamu adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk kepentingan manusia, kamu menyuruh mengerjakan yang ma`ruf (yang baik menurut syara` dan akal) dan mencegah yang mungkar dan beriman kepada Allah. Dan sekiranya kaum ahli kitab itu beriman (yang sebenarnya), tentulah yang demikian itu sangat baik bagi mereka. Diantara mereka ada juga yang beriman, sedang sebagian besar diantara mereka itu fasik. 

Secara kebahasaan, kata qu anfusakum terdiri dari dua suku kata, yaitu kata qu yang bentuk amr lil jama` (kata perintah bentuk plural) dari waqa` yang berarti jagalah oleh kalian, dan kata anfusakum yang berarti diri kalian. Dengan demikian, kata qu anfusakum dalam

 

konteks ayat ini bermakna perintah untuk senantiasa menjaga diri dan keluarga dari sengatan

 

api neraka. Secara kebahasaan, kata gilaz syidad terdiri dari dua suku kata, yaitu kata gilaz yang merupakan bentuk plural dari (banyak) dari kata galiz yang berarti keras, dan kata syidad yang merupakan bentuk plural dari kata syadid, yang berarti kasar. Keluarga merupakan amanat yang harus dipelihara kesejahteraannya baik jasmani maupun rohani. Diantara cara menyelamatkan diri dari api neraka itu ialah mendirikan shalat dan bersabar sebagai mana firman Allah : “dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya.” (Taha/20:132). “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat” (asy-Syu`ara/26:214).

 

2.    Q.S. Ali Imran ayat 110

 

Ayat ini mengandung suatu dorongan kepada kaum mukminin agar tetap memelihara sifat-sifat utama itu dan agar mereka tetap mempunyai semangat tinggi. Umat yang paling baik di dunia adalah umat yang mempunyai dua macam sifat, yaitu mengajak kebaikan serta mencegah kemungkaran, dan senantiasa beriman kepada Allah. Semua sifat itu telah dimiliki oleh kaum Muslimin pada masa Nabi dan telah menjadi darah daging dalam diri mereka arena itu mereka menjadi kuat dan jaya. Iman yang mendalam di hati mereka selalu mendorong untuk berjihad dan berjuang untuk menegakkan kebenaran dan keadilan sebagaimana dalam firman Allah: “sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (al-Hujurat/49:15).

 

BAB III

PENUTUP

A.        Simpulan

Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara langsung atau tidak langsung. Lingkungan pendidikan terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat..

Lingkungan keluarga adalah tempat anak dilahirkan. Disinilah pertama kali ia mengenal nilai dan norma. Pendidikan di lingkungan keluarga berfungsi untuk memberikan dasar dalam menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila,dan religius.

Sekolah adalah lingkungan kedua bagi anak. Di sekolah ia mendapatkan pendidikan yang intensif. Disinilah potensi anak akan ditumbuhkembangkan. Sekolah merupakan tumpuan dan harapan orangtua dan masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Di lingkungan masyarakat anak akan mendapat pendidikan. Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan ketiga yang ikut bertanggungjawab dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa..

Semua lingkungan pendidikan sangat berperan besar dalam pelaksanaan pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri baik bagi diri peserta didik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial, susila, serta makhluk religius.



DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. 2003. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Ikhsan, Fuad. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Kadir, Abdul. 2012. Dasar – dasar Pendidikan. Cet ke – 1, Jakarta: Kencana.

Kiswan. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan. Ciamis : Darussalam.

Nata, Abuddin. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.

Pidarta, Made. 1997. Landasan Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Penton, Raditya. “Pendidikan Formal Informal dan Non formal”, http://radityapenton.blogspot.com/2012/11/pendidikan-formal-informal-dan-nonformal.html. Diakses tanggal 10 Maret 2014.

Sadullah , Uyoh, dkk. 2010. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Cet ke – 1. Bandung : CV Alfabeta.

Uhbiyati, Nur. 1998. Ilmu Pendidikan Islam 1. Cet ke – 2. Bandung: CV Pustaka Setia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

TIM Dosen FIP-IKIP Malang. 1988. Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan. Surabaya :

Usaha Nasional.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH STRATEGI KEWIRAUSAHAAN