MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekol...

MAKALAH KOMPETENSI DAN KARAKTERISTIK DA’I


 MAKALAH KOMPETENSI DAN KARAKTERISTIK DA’I

By: Hayati, Dkk.

BAB I

PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang Masalah

Subjek dakwah (da'i), objek dakwah (mad'u), materi dakwah (maddah al dakwah), metode dakwah (tariqah al dakwah), media dakwah (wasilah al dakwah), dan tujuan dakwah (maqashid al dakwah) adalah contohnya. dari unsur-unsur dakwah.Nabi Muhammad SAW melakukan kegiatan dakwah setelah beliau bertemu Rasul.Penyebaran Islam ke dunia Arab dimulai kurang dari 23 tahun yang lalu.Oleh karena itu, beliau dapat menunjukkan sifat kejahiliyahan dalam bentuk beriman, beramal saleh, dan berakhlak mulia. Seorang da'i juga dapat memperhatikan orang-orang yang dihadapinya (jamaahnya), serta memberikan pengajaran atau dakwah berdasarkan anak-anak mengenai Perbedaan antara keduanya adalah bahwa yang pertama lebih penting jika yang terakhir mampu memahami Islam. dan ajarannya melalui Quran dan Hadis. Ketika orang seperti saya menyelesaikan tugas, saya dikelilingi oleh banyak orang yang memiliki informasi tentang saya. Terlepas dari betapa sedih atau bahagianya mereka, seseorang masih bisa marah jika mereka dalam keadaan yang berbeda dari biasanya.

Orang yang bersangkutan harus dapat memberikan informasi pribadi yang lebih unggul dari ilmu pengetahuan atau budi pekerti. Penting untuk dicatat bahwa dakwah tertentu akan terjadi jika orang yang bersangkutan tidak memiliki ilmu pengetahuan yang memadai dan tidak tidak memiliki tingkah laku yang bermanfaat secara pribadi atau sosial.

Akibatnya, kompetensi seseorang dapat digambarkan sebagai keterampilan yang dapat digunakan untuk berdakwah. Akibat keahliannya, mereka mampu memberikan bantuan kepada orang lain, sehingga produktivitas meningkat. Hal ini disebabkan oleh kreativitas ( kreasi) dan inovasi (penemuan) yang dimilikinya sebagai batu nisan selama berdakwah.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apakah defenisi DA’I?

2.      Apakah defenisi Karakteristik DA’I

3.      Apakah defenisi Komponen DA’I?

4.      Apa saja kompotensi yang harus dimiliki seorang DA’I?

5.      Apa saja Karakteristik yang harus dimiliki seorang DA’I? 

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui definisi DA’I

2.      Untuk mengetahui  defenisi Karakteristik DA’I

3.      Untuk mengetahui defenisi Komponen DA’I

4.      Untuk mengetahui kompotensi yang harus dimiliki seorang DA’I

5.      Untuk mengetahui Karakteristik yang harus dimiliki seorang DA’I

  

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Defenisi DA’I

Da’i adalah isim fa’il dari kata kerja da’a, yaitu orang yang mengajak, menyeru, memanggil, mengundang dan sebagainya. Da’i yaitu orang yang melaksanakan dakwah baik dakwah dengan lisan, tulisan maupun perbuatan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau lewat organisasi/ lembaga.[1]

            Dai berasal dari kata bahasa Arab yang merupakan bentuk fa’il dari kata da’a – yad’u – da’watan – daa’in sehingga da’i memiliki arti orang yang melakukan dakwah atau menyampaikan pesan dakwah kepada orang lain. Setiap muslim adalah da’i dalam arti luas,karena setiap orang Islam yang berakal mukallaf memiliki kewajiban menyampaikan ajaran Islam.[2]

B.     Defenisi Karakteristik DA’I

Coon mendefinisikan karakter sebagai suatu penilain subjektif terhadap ke-pribadian seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadiaan yang dapat atau tidak dapat diterima oleh masyarakat. Karakter berarti tabiat atau kepribadian. Karakter merupakan keseluruhan disposisi  kodrati dan disposisi yang telah di kuasai secara stabil yang mendefinisikan seseorang individu dalam keseluruhan tata perilaku psikisnya yang menjadikannya tipikal dalam cara berpikir dan bertindak[3]

Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.Secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa Latin character, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian, dan akhlak[4]

C.    Defenisi Kompotensi DA’I

Dalam aktivitasnya juru dakwah hendaknya memiliki potensi dan kompetensi yang mumpuni, baik secara lahir maupun batin. Kompetensi  dalam oxford dictionary bermakna kemampuan untuk melaksanakan sesuatu dengan dengan baik dan efisien. Kata kompetensi dalam bahasa Arab berpadanan dengan kata kafa‟ah dan Kudrah yang dalam mu‟jam al-wasit bermakna keahlian dalam melakukan sesuatu dengan baik.[5]

D.    Kompetensi DA’I

Dalam menjalankan tugasnya agar telaksana dengan baik dan tujuan tercapai dengan efektif dan efisien, da’i harus mempunyai kemampuan di bidang yang berkaitan dengan tugasnya. Semakin memiliki kemampuan yang prefesional maka semakin meningkat keberhasilan dakwahnya. Kompetensi kompetensi yang harus dimiliki da’i antara lain adalah:

a.      Kemampuan berkomunikasi.

Kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki meliputi kemampuan membaca dan memahami seluk-beluk komunikannya sehingga dapat dirancang metode apa yang sesuai dipakai

b.      Kemampuan penguasaan diri.

Da’i harus mampu menguasai diri jangan sampai mengesankan sifat-sifat sombong, angkuh, dan kaku, yang akan menciptakan kerenggangan komunikasi yang mengakibatkan audiens enggan dekat dengan da’i.

c.       Kemampuan pengetahuan psikologi.

Dengan memahami pengetahuan psikologi da’i akan dapat bersikap bijaksana dan pantang putus asa dalam menghadapi komunikan yang sikap dan kepribadiannya beraneka ragam.

d.      Kemampuan Pengetahuan kependidikan

Da’i harus dapat mengetahui informasi-informasi yang up to date, agar keberadaan da’i tidak disepelekan.

e.       Kemampuan di bidang al-Quran

Kemampuan membaca al-Quran dengan fasih sangat menentukan dalam mempengaruhi penerima dakwah

f.        Kemampuan di bidang ilmu Hadis

Da’i harus mempunyai kemampuan di bidang ilmu Hadis agar da’i tidak terkukung dan terperosok dengan Hadis-Hadis mardud (palsu)

g.      Kemampuan di bidang ilmu agama secara integral

Seorang da’i atau juru dakwah dituntut untuk memiliki persiapan dan kelengkapan yang kuat dalam memahami secara mendalam ilmu, makna, serta hukum-hukum yang terkandung dalam Al-Quran dan Sunnah.[6]

E.     Karakteristik DA’I

Disisi lain untuk mendukung keberhasilan pelaku dakwah selaku komunikator,pelakku dakwah harus berupaya memiliki dan membina sifat--sifat yang akan menunjang keberhasilan menjadi seorang DA’I.[7]

Aspek penampilan yang berpengaruh terhadap daya tarik dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu penampilan luar atau fisik dan penampilan dalam atau kepribadian.                                   Penampilan luar atau fisik meliputi:

1.  Busana, baik berupa model, kualitas bahan, warna, ornament, serta aksesoris lain yang dikenakan,seperti kacamata, sepatu, tas, jam tangan, kalung, gelang, cincin, anting dan sebagainya.

2.       karakteristik fisik seperti kecantikan atau ketampanan, warna kulit, postur tubuh, bentuk tubuh, model rambut, kondisi tubuh: lelah-bugar, cacat-sempurna.

            Aspek penampilan luar/fisik yang berpengaruh terhadap daya tarik setelah banyak diteliti oleh sejumlah ahli .misalnya,penelitian yang dilakukan oleh Dion tentang pengaruh wajah cantik menurut Dion orang-orang cantik atau tampan umumnya dinilai lebih berhasil di dalam hidupnya dan dianggap memiliki sifat-sifat yang baik Seorang Dai dituntut mampu menjaga dan merawat kepribadian positifnya serta mampu mengkondisikan pengaruh-pengaruh agar menunjang terhadap lahirnya kepribadian yang baik Ada beberapa kepribadian ideal yang harus dimiliki oleh pendakwah kepribadian ideal itu oleh Yunan Yusuf diistilahkan dengan kriteria normatif menurut Yuna Yusuf kriteria ideal atau kriteria normatif yang harus dimiliki pendakwah adalah sebagai berikut:

1.   Memiliki kepribadian Rabbani seorang pendakwah hendaklah memiliki sifat seperti yang d,imiliki sang Khalik Allah maha pengasih dan penyayang Yaitu  seorang Dai mempunyai motivasi utama dalam berdakwah berdasarkan perasaan kasih dan sayang seperti sifat Allah  di atas, tidak berdasarkan perasaan atau motif-motif yang lain seperti kebencian atau balas dendam dll.

2. Memiliki kepribadian Maliki para malaikat seperti ilustrasikan dalam AlQuran merupakan makhluk yang selalu taat kepada Allah tidak pernah membantah dan mendurhakainya. Pendakwah harus selalu menjaga dan membawa diri agar senantiasa berada dalam ridho Allah dengan korbankan sikap dan beribadah kepada Allah

3.      Memiliki kepribadian Qurani,seorang pendakwah sangat mencintai kitab sucinya membaca menghajar dan mengamalkan dalam kehidupan pribadinya merupakan salah satu contoh dari kepribadian Alquran karena Al-Quran itu merupakan pedoman bagi manusia.

4.  Memiliki kepribadian rasuli menurut rahmat yang dimaksud kepribadian rasul adalah kepribadian sebagai penyampaian risalah antara lain Sidik (mencintai kebenaran) amanah,(menjaga amanah), Fathonah(pintar) dan tawaduk (merendahkan diri)[8]

BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dai berasal dari kata bahasa Arab yang merupakan bentuk fa’il dari kata da’a – yad’u – da’watan – daa’in sehingga da’i memiliki arti orang yang melakukan dakwah atau menyampaikan pesan dakwah kepada orang lain.

Karakter merupakan keseluruhan disposisi  kodrati dan disposisi yang telah di kuasai secara stabil yang mendefinisikan seseorang individu dalam keseluruhan tata perilaku psikisnya yang menjadikannya tipikal dalam cara berpikir dan bertindak Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.

Kata kompetensi dalam bahasa Arab berpadanan dengan kata kafa‟ah dan Kudrah yang dalam mu‟jam al-wasit bermakna keahlian dalam melakukan sesuatu dengan baik.

Kompetensi DA’I Dalam menjalankan tugasnya agar telaksana dengan baik dan tujuan tercapai dengan efektif dan efisien, da’i harus mempunyai kemampuan di bidang yang berkaitan dengan tugasnya.

 

B. Saran

Dalam makalah ini kami membahas tentang KOMPETENSI DAN KARAKTERISTIK DA’IKami berharap pembaca tidak puas dengan makalah yang kami sajikan ini dan berusaha mencari sumber lain yang berkaitan dengan materi ini demi kesempurnaan pengetahuan dalam memahami ilmu. Apabila ada kekurangan dalam pembuataan makalah ini kami dari kelompok 6 minta maaf dan sekian terimakasih.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Anisah, Anisah, ‘Kompetensi Da’i Dalam Surat Al-Muddatsir Ayat 1-7 (kajian Tafsir Tahlily).’ (IAIN Padangsidimpuan, 2015)

Ansori, ‘KOMPOTENSI JURU DAKWAH DALAM PANDANGAN JAMA’AH TABLIGH’, Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 3.April (2015), 49–58

Dr.Hajir Tajiri, M.Ag., ETIKA DAN ESTETIKA DAKWAH, ed. by Iqbal Triadi Nugraha (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 21AD)

Pahlawan, Drs.RB.Khatib, and Kayo, Manajemen Dakwah Dari Dakwah Konvensional Menuju Dakwah Profesional, cetakan pe (jakarta: Sinar Grafika Offset, 2007)

PUSPITA, IKA, ‘METODE BAHTSUL KUTUB DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER CALON DA’I DI PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH BANDAR LAMPUNG’ (UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG, 2019)

Setiawan, Wildan Fajar, M. Wildan Bin H. M. Yahya, and Asep Ahmad Sidiq, ‘Makna Lafadz Diin Al-Qayyimah Dan Diin Hanifan Dalam Al-Qur’an Dan Implikasinya Terhadap Karakteristik Da’i’, Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam, 1.1 (2021), 11–20 <https://doi.org/10.29313/jrkpi.v1i1.19>



[1] Wildan Fajar Setiawan, M. Wildan Bin H. M. Yahya, and Asep Ahmad Sidiq, ‘Makna Lafadz Diin Al-Qayyimah Dan Diin Hanifan Dalam Al-Qur’an Dan Implikasinya Terhadap Karakteristik Da’i’, Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam, 1.1 (2021), 11–20 (hal. 12) <https://doi.org/10.29313/jrkpi.v1i1.19>.

[2] Ibid hal.15

[3] Ibid hal.15

[4]IKA PUSPITA, ‘METODE BAHTSUL KUTUB DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER CALON DA’I DI PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH BANDAR LAMPUNG’ (UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG, 2019), p. 28.

[5] Ansori, ‘KOMPOTENSI JURU DAKWAH DALAM PANDANGAN JAMA’AH TABLIGH’, Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 3.April (2015), 49–58 (p. 5).

[6] Anisah Anisah, ‘Kompetensi Da’i Dalam Surat Al-Muddatsir Ayat 1-7 (kajian Tafsir Tahlily).’ (IAIN Padangsidimpuan, 2015), p. 20.

[7] Drs.RB.Khatib Pahlawan and Kayo, Manajemen Dakwah Dari Dakwah Konvensional Menuju Dakwah Profesional, cetakan pe (jakarta: Sinar Grafika Offset, 2007), p. 49.

[8] M.Ag. Dr.Hajir Tajiri, ETIKA DAN ESTETIKA DAKWAH, ed. by Iqbal Triadi Nugraha (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 21AD), p. 49.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL