MAKALAH STRATEGI PRODUK BANK
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
By: Kusuma, Dkk.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam keseharian kita mengenal istilah pemasaran dan penjualan yang terkadang pengertiannya dianggap sama. Padahal kedua istilah tersebut berbeda dari sisi orientasi dan konsep yang digunakan. Penjualan berorientasi pada produk yang telah ada dan berusaha agar barang tersebut dapat terjual sebanyak mungkin. Terkadang penjual memanfaatkan ketidak tahuan pembeli dengan bujuk rayu, manipulasi kualitas, bersumpah palsu untuk membujuk dan meyakinkan pembeli. Semuanya demi memperoleh keuntungan setinggi-tingginya.
Penjual terpuaskan akan tetapi pembeli seketika mengetahui bahwa kualitas barang tidak seperti yang disampaikan penjual, maka akan dapat dipastikan sipembeli tidak akan embeli ditempat dimana ia merasa tertipu. Sedangkan pemasaran berpangkal kepada kebutuhan pembeli yang belum memenuhi dalam hal produk, kualitas, harga, kemudahan mendapatkan sperpak dan sebagainya. Untuk itu, kita harus menyusun strategi pemasaran yang komprehensif, sehingga upaya pemasaran yang kita lakukan bisa optimal[1].
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian Strategi Pemasaran?
2.
Apa saja
bentuk-bentuk strategi pemasaran?
3.
Apa saja jenis-jenis
produk bank?
4.
Bagaimana strategi pemasaran bank syariah?
5.
Apa saja Langkah-Langkah
Pengembangan Produk Baru?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui
pengertian Strategi Pemasaran
2.
Untuk mengetahui
bentuk-bentuk strategi pemasaran
3.
Untuk mengetahui
jenis-jenis produk bank
4.
Untuk mengetahui
strategi pemasaran bank syariah
5.
Untuk mengetahui Langkah-Langkah
Pengembangan Produk Baru
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi adalah pendekatan (approach) secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan ide atau gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Strategi yang baik terletak pada koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasikan faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan ide atau gagasan secara rasional, efesien dan efektif.
Pemasaran menurut perspektif syariah adalah segala aktivitas yang dijalankan dalam kegiatan bisnis berbentuk kegiatan pencipta nilai ( value creating activities) yang memungkinkan siapapun yang melakukan aktivitas pemasaran harus dilandasi atas kejujuran, keadilan, keterbukaan, dan keikhlasan sesuai prinsip ber muamalah secara islam.[2]
Strategi pemasaran merupakan tindakan lanjut dari opengenalan pasar yang menyangkut strategi yang akan diterapkan dalam memasarkan produk agar dapat diterima oleh pasar. Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang di harpkan dan kondisi persaingan. Sedangkan pengertian pemasaran terdiri dari beberapa defenisi, diantaranya adalah:
1.
Menurut Philip Kotler
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
2. Menurut W Stanton
Pemasaran adalah sisitem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli.
1.
Pemasaran adalah
suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
Jadi, strategi pemasaran merupakan tindakan lanjut dari opengenalan pasar yang menyangkut strategi yang akan diterapkan dalam memasarkan produk agar dapat diterima oleh pasar. Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang di harpkan dan kondisi persaingan.
Menurut Antonio strategi pemasaran syariah adalah sebagi alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk mencapai pasar program pemasaran[3].
B. Bentuk-Bentuk Strategi Pemasaran
1.
Produk (Product)
Produk yang dihasilkan dunia usaha pada umumnya berbentuk dua macam, yaitu produk yang berwujud dan produk tidak berwujud. Masing-masing produk untuk dapat dikatakan berwujud atau tidak berwujud memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Produk yang berwujud (tangible) berupa barang yang dapat dilihat, dapat disimpan, dipegang maupun dirasakan sebelum membelinya. Sedangkan produk yang tidak berwujud (intangible) biasanya berupa jasa (services) di mana tidak dapat dilihat atau dirasa sebelum. Contoh produk berwujud adalah mobil, lemari, buku dan sebagainya. Sedangkan produk tidak berwujud adalah jasa konsultan, jasa keuangan dan sebagainya.
Secara umum produk adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk akan memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang ingin dimiliki dan konsumen. Produk biasanya berguna untuk dikonsumsi baik untuk kebutuhan rohani maupun jasmani. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan akan produk, maka konsumen harus mengorbankan sesuatu sebagai balas jasanya, misalnya dengan cara pembelian.
Dalam hal dunia perbankan gimana produk yang dihasilkan berbentuk jasa, maka akan dijelaskan ciri-ciri produk yang berbentuk desa tersebut. Adapun ciri-ciri karakteristik jasa adalah sebagai berikut:
1). Tidak berwujud
Tidak berwujud artinya tidak dapat dirasakan atau
dinikmati sebelum jasa tersebut dibeli atau dikonsumsi. Oleh karena itu tidak
memiliki wujud tertentu sehingga harus dibeli lebih dahulu.
2). Tidak terpisahkan
Artinya antara si pembeli jasa dan si pembeli jasa
saling berkaitan satu sama lain, tidak dapat dititipkan melalui orang lain
3). Beraneka ragam
Jasa
memiliki keaneka ragam bentuk arti jasa dapat diperjualbelikan dalam berbagai
bentuk atau wahana seperti tempat, waktu, atau sifat.
4).
Tidak tahan lama
Jasa
diklasifikasi tidak tahan lama artinya produk jasa tidak dapat. Begitu jasa
dibeli maka juga sekaligus dikonsumsi
Agar
produk yang dibuat laku di pasaran, maka penciptaan produk haruslah
memperhatikan tingkat kualitas yang sesuai dengan keinginan nasabahnya. Produk
yang berkualitas tinggi artinya memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan
produk pesaing atau sering disebut produk Plus. Bagi dunia perbankan produk
plus harus selalu diciptakan setiap waktu, singgah dapat menarik minat calon
nasabah baru atau mempertahankan nasabah yang sudah ada sekarang ini. Yang akan
diperoleh dengan adanya produk yang berkualitas atau produk plus adalah sebagai
berikut:
1).
Untuk meningkatkan penjualan
Produk yang memiliki
nilai lebih akan menjadi pembicaraan dari mulut ke mulut antara nasabah. Hal
ini akan membangkitkan nasabah lama untuk meningkatkan konsumsi produk dan juga
menarik karena nasabah baru.
2). Menimbulkan rasa
bangga bagi nasabahnya
Hal ini disebabkan produk
yang dijual memiliki keunggulan dibandingkan produk pesaing misalnya dalam hal
fasilitas tabungan yang diberikan dengan artinya, apa yang dapat diberikan oleh
bank kita belum dapat dipenuhi pesaing. Dengan sendirinya nasabah kita akan
memiliki kebanggaan tersendiri menjadi nasabah bank kita dan akan meningkatkan
loyalitasnya
3). Menimbulkan
kepercayaan
Nasabah akan semakin percaya menggunakan produk kita karena ia merasa nyaman dan yakin semua kebutuhannya akan dapat dipenuhi oleh bank.
4). Menimbulkan kepuasan
Pada akhirnya nasabah
akan mendapatkan kepuasan dari jasa yang dijual sehingga kecil kemungkinan
untuk pisah ke produk bank lain, bahkan cenderung akan menambahkan konsumsinya.
Untuk menciptakan produk
perbankan yang berkualitas tinggi maka diperlukan kondisi-kondisi yang satu
sama lainnya saling mendukung. Kondisi-kondisi untuk menciptakan produk plus
tersebut sangat tergantung dari .
a. Pelayanan
yang prima. Karena produk bank sangat tergantung dari pelayanan yang diberikan
oleh karyawan Bank maka kualitas pelayanan sangat menentukan keunggulan produk
tersebut. Di samping itu karyawan juga harus didukung oleh sistem dan prosedur
yang efisien dan efektif melalui penyajian penyediaan fasilitas yang lengkap.
b. Pegawai
yang profesional. Para karyawan bank tanpa terkecuali perlu diberikan
pendidikan dan latihan dalam melayani nasabah maupun dalam memperlancar proses
transaksi dengan nasabah.
c. Sarana
dan prasarana yang dimiliki haruslah dapat memberikan pelayanan yang cepat dan
tepat, sehingga nasabah merasa puas akan setiap pelayanan memberikan.
d. Lokasi
serta layout gedung maupun ruangan. Lokasi Bank yang diinginkan adalah lokasi
yang mudah dijangkau serta layout yang dapat memberikan keamanan dan kenyamanan
bagi nasabahnya
e. Nama
baik bank yang ditunjukkan dari Citra dan prestasi band ikut mengangkat produk
yang dihasilkan demikian pula sebaliknya.
2.
Harga merupakan
sejumlah nilai yang harus dibayarkonsumen untuk membeli atau men ikmati barang
atau jasa yang ditawarkan. Adapun tujuan penentuan harga oleh suatu bank secara
umum adalah sebagai berikut:
a.
Untuk bertahan hidup
b.
Untuk memaksimalkan
laba
c.
Untuk memperbesar
mareket share
d.
Mutu produk
e.
Karena pesaing
3.
Tempat dan distribusi
(Place)
Strategi distribusi
penting dalam upaya perusahaan melayani konsumen tepat waktu dan tepat sasaran.
Keterlambatan dalam penyaluran mengakibatkan perusahaan kehilangan waktu dan
kualitas barang serta diambilnya kesempatan oleh pesaing. Oleh karena itu
perusuhaan harus memiliki strategi untuk mencapai target pasar dan menyelenggarakan
fungsi distribusi yang berbeda-beda.
4.
Promosi (Promotion)
Promosi adalah suatu
komunikasi pemasaran, artinya aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informasi, mempengaruhi dan meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan
produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan. Ada 5 jenis kegiatan promosi, yaitu:
a.
Periklanan
(Advertising)
b.
Promosi Penjualan
c.
Publisitas
d.
Penjualan Pribadi
(Personal Selling)
5.
Orang (People)
People (orang) bisa
di interprestasikan sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) dari perbankan syariah
itu sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung yang akan berhubungan
dengan nasabah, SDM ini sendiri juga akan brkolerasi dengan tingkat kepuasan
para nasabah.
6.
Proses (Process)
Proses ini akan
menjadi salah satu bagian yang sangat penting bagi perkembangan perbankan
syariah agar dapat menghasilkan produk berupa jasa yang prosesnya bisa berjalan
efektif dan efesien, selain itu juga bisa diterima dengan baik oleh nasabah
perbankan syariah.
7.
Bukti Fisik (Phisical
Evidence)
Cara dan bentuk pelayanan kepada
nasabah perbankan syariah ini juga merupakan bukti nyata yang seharusnya bisa
diraskan atau dianggap sebagai bukti fisik bagi para nasabahnya.
C. Jenis- Jenis Produk Bank
Produk bank digolongkan sebagai produk jasa. Kemudian jasa yang ditaruhkan dalam bentuk beraneka ragam. Kelengkapan jenis produk yang ditawarkan sangat tergantung dari kemampuan bank dan jenis bank itu sendiri. Misalnya bank umum lebih lengkap dari bank perkreditan rakyat (BPR) atau Bank devisa lebih lengkap jika dibandingkan dengan bank non devisa. Semakin lengkap produk yang ditawarkan akan semakin baik, sehingga untuk memenuhi kebutuhan seorang nasabah cukup dengan mendatangi satu bank saja.
Produk bank dapat diklasifikasikan menjadi:
1.
Menghimpun dana
(funding) dalam bentuk giro, tabungan dan deposito.
2.
Menyalurkan dana
(leading) dalam bentuk kredit investasi kerja modal, kredit perdagangan,
konsumtif dan sebagainya.
3.
Memberikan jasa-jasa
bank (services) dalam bentuk jasa transfer kliring, Bank Garansi, SDB,
pembayaran setoran pajak,vrekening telepon, rekening PLN pembayaran gaji dan
sebagainya
D. Strategi Pemasaran Bank Syariah
Produk yang diluncurkan ke pasar tidak selalu mendapatkan respon yang positif. Bahkan cenderung mengalami kegagalan jauh lebih besar dibandingkan keberhasilannya. Supaya produk yang diluncurkan berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka dalam peluncuran produk diperlukan strategi-strategi tertentu. Strategi ini dikenal dengan strategi produk[4].
Dalam dunia perbankan strategi produk yang dilakukan dalam pengembangan suatu produk adalah sebagai berikut :
1. Penentuan Logo Dan Motto
Logo merupakan ciri khas suatu bank
sedangkan motto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan visi dan misi
bank dalam mayangan melayani masyarakat. Ada istilah baru melihat logonya saja
orang sudah mengenal bank tersebut. Atau dengan membaca moto saja banyak yang
mengenalnya. Pertimbangan pembuatan logo dan motto adalah mudah diingat
memiliki arti (dalam arti positif), dan menarik perhatian.
2. Menciptakan merek
Jenis produk dan jasa yang sangat
beraneka ragam maka setiap produk dan jasa harus memiliki nama. Tujuannya agar
mudah dikenal dan diingat pembeli. Nama ini dikenal dengan nama merek. Untuk
berbagai jenis jasa bank yang ada perlu diberikan merek tertentu. Pengertian
merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol, desain atau kombinasi
dari pertimbangan dan merek penciptaan merk adalah suatu yang mudah diingat,
terkesan hebat dan modern memiliki arti (dalam arti positif) dan menarik
perhatian.
3.
Menciptakan kemasan
Kemasan merupakan pembungkusan suatu
produk. Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian
pelayanan atau jasa kepada para nasabah. Namun bisa juga diartikan sebagai
pembungkusan atau tampilan fisik buku tabungan kartu ATM, cek, bilyet giro dan
sebagainya.
4.
Keputusan label
Label merupakan sesuatu yang
dilengketkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan kegiatan dari kemasan.
Strategi pemasaran bank syariah merupakan suatu langkah yang harus
ditempuh dalam memasarkan produk atau jasa perbankan yang ditunjukan pada
peningkatan penjualan. Peningkatan penjualan tersebut diorientasikan pada:
a. Produk funding (pengumpulan data)
b.
Orientasi pada
pelanggan
c.
Peningkatan mutu
layanan
d.
Meningkatkan fee
based income
Dengan demikian, strategi pasar merupakan hal penting dalam pemasaran
bank syariah. Yang dimaksud dengan strategi pasar adalah penetapan secara jelas
pasar bank syariah sehingga menjadi kunci utama untuk menerapkan elemen-elemen
strategi lainnya. Strategi pasar dapat dilakukan dengan memperhatikan
aspek-aspek berikut:
1. Pelangganatau fokus
pada segmen bank syariah
2. Prioritas layanan dan
penentuan harga barang/jasa
3. Preferensi wilayah
pasar
4. Saluran distribusi
5. Image dan kondisi
perusahaan bank syariah
Keterampilan pelayanan dengan kualitas total dapat diwujudkan jika
memperlihatkan aspek-aspek berikut ini:
1. Memberikan penghargaan kepada nasabah, hal-hal yang perlu diwujudkan adalah:
a) Hargai nasabah
b) Alasannya apa
c) Tanyakan tentang yang
kita hargai
d) Inspirasikan
2. Menggali informasi, dapat dilakukan dengan :
a) Kreatif dan terarah
dalam bertanya
b) Menjadi pendengan
yang baik
c) Konfirmasi kembali
3. Pembukaan, dilakukan dengan:
a) Berikan pertanyaan
tentang kebutuhan nasabah secara umum
b) Jelaskan keuntungan
produk /pelayanan secara umum
4. Memberikan informasi, dilakukan dengan:
a) Menyamakan persepsi
b) Jelas dan relevan
c) Perhatian level
nasabah
d) Konfirmasi kembali
(memahamkan nasabah)
5. Probing, dapat dilakukan dengan:
a) Open probes, artinya merangsang
nasabah untuk berbicara
b) Close probes, artinya
mengarahkan nasabah yang pendiam.
Adapun strategi yang dapat dilakukan oleh perbankan syariah, adalah:
1. Strategi pertama yang harus ditempuh perbankan syariah adalah komunikasi
eksternal baik dalam rangka edukasi prinsip syariah maupun produk-produk yang
ditawarkan.
2.
Menciptakan efesiensi
melalui inovasi produk dan inovasi proses.
Tidak seperti perbankan konvensional
yang didukung oleh banyak instrumen keuangan, produk-produk syariah cenderung
terbatas mengingat belum lengkapnya instrumen keuangan syariah. Dengan
diberlakukannya UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah semakin
memperkuat basis perbankan syariah di indonesia. Tingginya bagi hasil yang
ditawarkan saat ini (relatif terhadap bunga perbankan konvensional) menjadikan
perbankan syariah cenderung mengalami excess funding.
Untuk itu perlu dilakukan inovasi
produk pembiayaan dengan skim yang menarik untuk menjaga agar tingkat bagi
hasil yang ditawarkan tetap bersaing. Inovasi proses untuk efesiensi dapat
dilakukan dengan cara menyederhanakan adopsi proses kredit perbankan
konvensional untuk proses pembiayaan perbankan syariah.
3. Mengembangan budaya syariah sebagia salah satu usaha menuju good
corporate governance. Diperlikan komitmen yang kuat untuk menciptakan
budaya syariah yang berbeda dengan budaya perbankan konvensional.
4.
Penawaran berbagai
produk perbankan syariah.
5.
Jaminan keamanan.
Semua nasabah pasti sangat menginginkan jaminan keamanan dalam penyimpanan
dananya di sebuah bank. Dengan memberikan jaminan keamanan, nasabah akan lebih
percaya akan kenyamanan dan keamanan dalam menyimpan uang tidak kalah dengan
bank konvensional.
E. Langkah-Langkah Pengembangan Produk Baru
Produk yang ditawarkan ke pasar haruslah memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabahnya. Jadi, setiap produk selalu diarahkan guna memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut. Cara yang dilakukan itu memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut melalui pengembangan produk baru. Dalam rangka mengembangkan produk baru diperlukan langkah-langkah tertentu sehingga hasil pengembangan tersebut benar-benar tepat sasaran.
Adapun langkah-langkah atau proses pengembangan produk baru adalah
sebagai berikut[5]:
1. Pembangkit gagasan, yaitu pencarian gagasan produk baru secara
sistematis melalui berbagai sumber seperti sumber dari intern, pelanggan,
pesaing, penyalur pemerintah, dan sumber-sumber lainnya
2. Gagasan, bertujuan untuk memilih yang terbaik dari sejumlah gagasan yang
ada sehingga menghasilkan gagasan yang menguntungkan.
3. Pengembangan dan pengujian konsep. Hal ini penting dilakukan terhadap
hasil penyaringan gagasan. Pengujian konsep perlu dilakukan kepada sekelompok
konsumen melalui beberapa pertanyaan menyangkut konsep yang ditawarkan.
4. Strategi pemasaran, meliputi pengembangan mutu ukuran, model, penjualan,
market share dan laba yang diinginkan kemudian strategi pemasaran menyangkut
pula tentang harga yang layak di masyarakat.
5. Analisis bisnis yaitu melakukan analisis terhadap strategi pemasaran
yang akan dijalankan nantinya dengan membeli berbagai alternatif yang ada.
6. pengembangan produk, merupakan kelanjutan dari proses yang sudah
dilalui. Pengembangan produk dapat berupa gambar contoh, sampai kepada uraian
kata-kata.
7. Pengujian pasar. Dalam hal ini produk sudah dipasarkan untuk mengetahui
respons pasar dan antisipasi terhadap permasalahan yang mungkin timbul. Tujuan
pengujian pasar untuk menguji penerimaan pasar yang sesungguhnya.
8. Komersialisasi merupakan tahap akhir setelah pengujian positif mendapat tanggapan pasar.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang di harpkan dan kondisi persaingan. Adapun bentuk-bentuk dari strategi pemasaran bank syariah, antara lain:
1.
Produk (Product)
2.
Harga (Price)
3.
Tempat dan distribusi
(Place)
4.
Promosi (Promotion)
5.
Orang (People)
6.
Proses (Process)
7.
Bukti Fisik (Phisical
Evidence)
Adapun strategi yang dapat dilakukan
oleh perbankan syariah, adalah:
1.
Strategi pertama yang
harus ditempuh perbankan syariah adalah komunikasi eksternal baik dalam rangka
edukasi prinsip syariah maupun produk-produk yang ditawarkan.
2.
Menciptakan efesiensi
melalui inovasi produk dan inovasi proses.
3.
Mengembangan budaya
syariah sebagia salah satu usaha menuju good corporate governance.
4.
Penawaran berbagai
produk perbankan syariah
5.
Jaminan keamanan
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, pemakalah berharap agar pembaca dapat memahami dan menambah pengetahuaannya tentang “Strategi Produk Bank”. Serta dapat mengambil kesimpulan atau mengklasifikasikan secara lebih rinci dan mudah dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
http://barieenjoy.blogspot.co.id/2013/11/makalah-marketing-bank-syariah.html
Muhammad, “Manajemen Perbankan
Syariah”, (Yogyakarta:UPP AMP YKPN),2005, hlm. 21
Kasmir, “Pemasaran Bank”, (Jakarta:
Kencana), 2010, hlm.136-137
M Syafi’i.
Antonio, “Bank syariah dari teory ke praktik”, Cet ke- 8. Gema insani,
Jakarta 2001.
Tatik Suryani, manajemen pemasaran strategik
bank di era global, Gramedia. 2017
[2] Muhammad. Manajemen bank syariah.
Yokgyakarta: (UPP) UMP YKPN 2005.
[3] Antonio ,m syafi’i. Bank syariah
dari teory ke praktik. Cet ke- 8. Gema insani, Jakarta 2001.
[4] Tatik Suryani, manajemen
pemasaran strategik bank di era global, Gramedia. 2017
[5] Kasmir, “Pemasaran
Bank”, (Jakarta: Kencana), 2010, hlm.119-121
Komentar
Posting Komentar