MAKALAH STRATEGI ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR’AN ANAK
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
MAKALAH STRATEGI ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN
MEMBACA AL- QUR’AN ANAK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Kemampuan
berasal dari kata “mampu” yang dihubungi awalan ke dan akhiran an,
sehingga menjadi kata benda. Menurut kamus besar bahasa Indonesia kemampuan
adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan, dan kekayaan.[1]
Membaca juga “ti read” diartikan menafsirkan dan menginterpasi, yaitu
menafsirkan pesan-pesan yang terkandung pada bacan itu sendiri.
Kemampuan
membaca Al-Quran dan memahaminya kana menimbulkan rasa ketenangan dan
menghilangkan rasa sedih serta menjadi obat penawar bagi hati yang gundah.
Kemampuan membaca adalah kecepatan dan pemahaman keseluruhan. Membaca ialah
satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan merupakan satu bagian atau komponen
dari komunikasi tulisan[2].
Orang tua mempunyai
tanggung jawab dalam mendidik dan menunjukkan ke jalan yang benar, serta
menjaganya dari perbuatan-perbuatan jahat sehingga terhindar dari api neraka,
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah at-Tahrim ayat 6:
$pkr'¯»t
tûïÏ%©!$#
(#qãZtB#uä
(#þqè%
ö/ä3|¡àÿRr&
ö/ä3Î=÷dr&ur
#Y$tR
$ydßqè%ur
â¨$¨Z9$#
äou$yfÏtø:$#ur
$pkön=tæ
îps3Í´¯»n=tB
ÔâxÏî
×#yÏ©
w
tbqÝÁ÷èt
©!$#
!$tB
öNèdttBr&
tbqè=yèøÿtur
$tB
tbrâsD÷sã
ÇÏÈ
Artinya: Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu
dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya
malaikat- malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS.At-Tahriim:6)[3]
Dalam mendidik anak,
kedua orang tua merupakan sosok manusia yang pertama kali dikenal anak,
karenanya perilaku keduanya akan mewarnai proses perkembangan kepribadian anak
selanjutnya, sehingga factor keteladanan dari keduanya menjadi sangat
diperlukan, karena apa yang di dengar, dilihat dan dirasakan anak, akan berinteraksi
dengan kedua orangtua akan sangat membekas dalam memori anak.
Maka perlu
adanya Strategi orang tua dalam meningkatkan spiritual dan membaca Al-Qur-an
anak dimana di masa anak-anak lebih mudah memahami dan menyimak pembelajaran
dan supaya daya ingatnya juga kuat.
Strategi orang tua dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an sangat
banyak, seperti strategi memanggil guru mengaji kerumah, mengajarkan langsung ke anak, menyuruh
belajar mengaji ke masjid, menyekolahkannya ke Madrasah, menyuruh mengaji di
antara waktu magrib dan isya.
Al- Qur’an ialah sumber utama ajaran
Islam dan pedoman hidup untuk setiap muslim. Al- Qur’an bukan sekedar memuat
petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan
manusia dengan sesamanya (hablum min Allah wa hablum min an-nas) , serta
manusia dengan alam sekitarnya [4].
Filosofis
muslim Muhammad Ibn Sahnun, menyatakan bahwa umat Islam mengarahkan anak-anak
mereka belajar membaca dan menulis Al-Qur’an sejak usia dini.[5]Keluarga
ialah lingkungan pendidikan pertama bagi anak, dan membentuk kepribadiannya.
Setelah usia 6 tahun orang tua mengajarkan membaca al-Qur’an kepada anak. Akan
tetapi masih banyak orang tua tidak mampu mengajarkan membaca Al-Quran kepada
anaknya, karena dengan kesibukannya sehari-hari. Seperti mencari nafkah, dan
pekerjaan rumah serta minimnya pendidikan orang tua, dan mereka hanya
menitipkannya ke sekolah dan tidak mengulangnya lagi dirumah dalam membacanya.
Langkah awal membaca Al-Qur’an
berarti didahului dengan (iqra) atau perintah membaca, membaca adalah wahyu
pertama yang diturunkan Allah kepada Muhammad SAW. Perintah membaca dapat
dijumpai dalam
ù&tø%$#
ÉOó$$Î/
y7În/u
Ï%©!$#
t,n=y{
ÇÊÈ t,n=y{
z`»|¡SM}$#
ô`ÏB
@,n=tã
ÇËÈ ù&tø%$#
y7/uur
ãPtø.F{$#
ÇÌÈ Ï%©!$#
zO¯=tæ
ÉOn=s)ø9$$Î/
ÇÍÈ zO¯=tæ
z`»|¡SM}$#
$tB
óOs9
÷Ls>÷èt
ÇÎÈ
Artinya: Bacalah dengan (menyebut)
nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,yang
mengajar (manusia) dengan perantaran
kalam,. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.( Al-Qur’an Q.S
Al-alaq 1-5.)[6].
Menurut ayat ini, membaca Al-Qur’an
sangat penting bagi kehidupan manusia, di dalam Al-Qur’an memuat
perintah-perintah Allah dan juga larangannya, dengan manusia membaca Al-Qur’an
maka kehidupannya akan lebih tenang dan terarah, dan kunci kehidupan manusia
adalah membaca. Membaca Al-Qur’an dengan baik , maka akan membawa kebaikan
terhadap diri sendiri dan orang lain. Dan membaca adalah sarana untuk belajar
dan kunci ilmu pengetahuan, dan melalui membaca Allah mengajarkan manusia suatu
pengetahuan yang belum diketahuinya.
Al-Qur’an memberikan pedoman da
tuntunan kepada umat mausia dalam segala aspek kehidupan dalam mencapai
kebahagian didunia dan akhirat. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah
Al-Isra ayat 9 sebagai berikut:
¨bÎ)
#x»yd
tb#uäöà)ø9$#
Ïöku
ÓÉL¯=Ï9
Ïf
ãPuqø%r&
çÅe³u;ãur
tûüÏZÏB÷sßJø9$#
tûïÏ%©!$#
tbqè=yJ÷èt
ÏM»ysÎ=»¢Á9$#
¨br&
öNçlm;
#\ô_r&
#ZÎ6x.
ÇÒÈ
Artinya : Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar
gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan
amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.[7]
Menurut ayat ini dapat dipahami
bahwa Al-Qur’a merupakan petunjuk jalan sebaik-baiknya untuk mencapai
keselamatan dan kebahgiaan dunia dan akhirat. Dengan demikian Al-Qur-an
membrtikan pedoman dan petunjuk tentang hal yang paling mendasar dalam
kehidupan manusia.
Untuk itu peneliti tertarik untuk
mrmbuat makalah tentang strategi orangtua dalam meningkatkan kemampuan membaca
Al-Quran anak, dan apa saja yang menjadi kendala dalam mengkatkan kemampuan
membaca Al-Qur’an anak. Merasa penting untuk melakukan penelitian dan kajian
yang lebih dalam lagi dengan judul: “Strategi Orang Tua dalam Mengingkatkan
Kemampuan Membaca Al-Qur-an Anak di Kelurahan Aek Tampang LK III Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan Kota Padangsidimpuan”.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana strategi orang tua dalam
meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an anak di kelurahan aek tampang
kecamatan padangsidimpuan selatan kota padangsidimpuan?
2.
Apa kendala orang tua dalam meningkatkan
kemampuan membaca al-Qur’an anak di kelurahan aek tampang kecamatan
padangsidimpuan selatan kota padangsidimpuan?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini ialah:
1.
Untuk mengetahui startegi orang tua dalam meningkatkan membaca
Al-Qur’an anak di kelurahan Aek Tampang.
2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi orang tua dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an anak di kelurahan Aek Tampang.
BAB II PEMBAHASAN
1. Strategi Orang Tua
a.
Pengertian
Strategi
Secara
umum strategi adalah suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi biasa diartikan suatu
pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. [8]Strategi
adalah daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses mengajar. Maksudnya ialah supaya tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai secara berdaya guna dan
berhasil guna. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan mengatur secara
umum. komponen-komponen pengajaran
sedemikian rupa sehingga terjalin keterkaitan fungsi antar komponen- komponen
pengajaran yang dimaksud[9].
b. Macam – Macam Strategi
Adapun strategi khusus orangtua
dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur-an Anak sebagai berikut:
a)
Memberikan Perhatian Terhadap Kemampuan Anak Dalam Membaca Al-Qur’an.
Para orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun memberikan perhatian dengan cara mendidik langsung kepada anak-anaknya dalam belajar membaca al-Qur’an.
b) Memberikan Peraturan Dalam Membaca Al-Qur’an Kepada Anak.
Tujuan pemberian peraturan yang diberikan
kepada anak dalam belajar membaca al-Qur’an, yaitu: supaya anak terbiasa atau
disiplin belajar membaca al-Qur’an setiap hari, menanamkan kesadaran kepada
anak agar selalu membaca al-Quran, agar anak mengetahui begitu pentingnya
membaca al-Quran dalam kehidupan sehari-hari dan untuk menumbuhkan rasa cinta
anak terhadap kalam Allah SWT.
c)
Memberikan Pendisiplinan Dalam Membaca Al-Qur’an Kepada Anak. Menanamkan sikap disiplin dalam belajar
membaca al-Qur’an sangat penting, karena al-Qur’an merupakan kitabnya umat
Islam yang di dalamnya berisi pedoman untuk kebahagiaan hidup dunia akhirat,
dengan terbiasa disiplin membaca al-Qur’an anak akan terbiasa disiplin dalam
kegiatan lain, dan akan membantu anak hidup tertib dan teratur.
d)
Memberikan Hadiah Saat Anak Rajin Membaca Al-Quran.
Cara
pemberian hadiah yang dilakukan orang tua saat anak rajin membaca al-Quran
bermacam-macam, diantaranya: dengan membelikan sesuatu yang bermanfaat atau
diberikan pujian acungan jempol dan mengatakan anak mama hebat, memenuhi
permintaan anak melalui tuntunan yang baik, memberikan tambahan uang jajan,
mengajak anak pergi ke Amuntai makan nasi goreng dan mengajak anak makan bakso
bersama.
e)
Memberikan Hukuman Saat Anak Malas Membaca Al-Qur’an.
Cara
orang tua dalam memberikan hukuman saat anak malas belajar membaca al-Qur’an
yaitu: dengan melarang anak menonton televisi, memberi ancaman kepada anak,
tidak diberi uang jajan, menyimpan mainan anak, dan tidak memenuhi keinginan
anak.
c. Pengertian orang tua
Orang
tua dalam hal ini terdiri dari keluarga: ayah, ibu, serta saudara adik dan
kakak). Meskipun pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu orang tua kandung, orang
tua asuh, dan orangtua tiri[10].
Dalam Al-qur’an istilah orang tua dikenal dengan sebutan
al-walid pengertian tersebut dapat dilihat dalam firman Allah SWT QS. Al-An’am:
151 yang berbunyi:
ö@è% (#öqs9$yès? ã@ø?r& $tB tP§ym öNà6/u öNà6øn=tæ ( wr& (#qä.Îô³è@ ¾ÏmÎ/ $\«øx© ( Èûøït$Î!ºuqø9$$Î/ur $YZ»|¡ômÎ) ( wur (#þqè=çFø)s? Nà2y»s9÷rr& ïÆÏiB 9,»n=øBÎ) ( ß`ós¯R öNà6è%ãötR öNèd$Î)ur ( wur (#qç/tø)s? |·Ïmºuqxÿø9$# $tB tygsß $yg÷YÏB $tBur ÆsÜt/ ( wur (#qè=çGø)s? [øÿ¨Z9$# ÓÉL©9$# tP§ym ª!$# wÎ) Èd,ysø9$$Î/ 4 ö/ä3Ï9ºs Nä38¢¹ur ¾ÏmÎ/ ÷/ä3ª=yès9 tbqè=É)÷ès? ÇÊÎÊÈ
Artinya: katakanlah “(Muhammad, marilah aku bacakan apa yang diharamkan oleh Tuhanmu kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apapun, berbuat baiklah kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena msikin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka: jangan lah medekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti.” [11]
Berdasarkan ayat ini dapat
disimpulkan bahwa ada nilai-nilai karakter yaitu, nilai religius, dimana dalam
hal ini ada larangan untuk tidak menyekutukan Allah dalam arti harus lebih
menjaga katauhidan seseorang agar tidak terjerumus kepada jalan yang salah.
d. Tanggung
Jawab Orang tua
Tanggung
jawab orang tua adalah mendidik anak dengan akhlak yang mulia yang jauh dari
kejahatan dan kehinaan. Seorang anak memerlukan pendalaman dan penanaman
nilai-nilai norma dan akhlak kedalam jiwa mereka. Maka orang tua harus terdidik
dan berjiwa suci, berakhlak mulia dan jauh dari sifat hina dan keji, mereka
juga dituntut menanamkan nilai-nilai mulia ini kedalam jiwa anak-anak mereka.[12]
2. Membaca Al-Qur’an
a.
Urgensi
Membaca Al-Qur’an dan Mempelajarinya
Al-Qur’an memberikan pedoman dan
tuntutan kepada umat manusia dalam gejala aspek kehidupan untuk mencapai
kebahagian di dunia dan di akhirat. Setiap muslim yang mempelajari Al-Qur-an
mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap kitab sucinya, yaitu dengan
bertanggung jawab untuk mempelajari dan mengajarkan al-Quran adalah wajib bagi
setiap muslim.
b.
Adab
Membaca Al-Qur’an
Islam menjelaskan beberapa hal yang disunnahkan dalam membaca
Al-Quran, diantaranya:Disunnahkan (mustahabb) berwudhu sebelum membaca
Al-Qur’an karena membaca Al-Qur’an ialah zikir yang paling utama. Dalam sebuah
hadis dijelaskan, Rasulullah saw. Tidak suka berzikir kecuali dalam keadaan
suci.
a)
Disunnahkan membaca Al-Qur’an di tempat yang suci, terutama di
dalam masjid. Sebaliknya, dimakruhkan menurut bagian pendapat, membaca
Al-Qur’an dikamar mandi dan di jalan.
b)
Disunnahkan, ketika membaca Al-Qur’an, duduk sambil menghadap
kiblat, dengan khusyuk, tenang, dan tertib sambil menundukkan kepala.
c)
Disunnahkan membersihkan gigi sebelum membaca Al-Qur’an sebagai
bentuk penghormatan dan penyucian terhadapnya. Diriwayatkan oleh Ibn Majah
secara marfu’(sampai kepada saw). Dari Imam Ali dan diriwayatkan secara marfu
(sampai kepada Nabi saw). Oleh Bazzardengan sanad yang bagus dari Imam Ali
“Sesungguhnya mulut kamu merupakan sarana untuk membaca Al-Qur’an, maka
bersihkan dengan siwak” (HR Ibn Majjah).
d)
Disunnahkan membaca isti’adzah (A’udzu billahi
minasy-syaithanir-rajim) sebelum membaca Al-Qur’an , yaitu memohon
perlindungan Allah SWT.
e)
Siapa pun yang hendak membaca Al-Qur’an sebaikknya membiasakan
bacaan basmallah (bismillahirrahmanirrahim) pada awal setiap surah,
selain surah At-Taubah.
f) Disunnahkan membaca Al-Qur’an secara tartil (pelan dan jelas sesuai kaidah tajwid Al-Qur’an).
A.
Kesimpulan
1.
Strategi orang tua dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an
anak di kelurahan Aek Tampang Kecamatan Padangsidimpuan selatan Kota
Padangsdimpuan, adapun strategi orang tua yang diterapakan seperti:
a.
Strategi memberikan perhatian terhadap kemampuan anak falam membaca
Al-Qur’an.
b.
Strategi memberikan peraturan dalam mrmbaca Al-Qur’an kepada tujuan
pemberian peraturan yang diberikan kepada anak dalam membaca Al-Qur’an.
c.
Strategi memberikan pendisplinan dalam belajar Al-Qur’an sangat
penting dan sebagai pedoman Islam untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
d.
Strategi memberikan hadiah saat anak rajin membaca Al-Qur-an.
e.
Strategi memberikan hukuman saat anak malas memebaca Al-Qur’an.
2.
Kendala- kendala dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an
anak.
a.
Penggunaan metode dalam pengajaran Al-Qur’an
b.
Kesibukan orang tua bekerja
c.
Pengetahuan tentang ilmu tajwid.
d.
Anak lebih senag bermain.
Berdasarkan
hasil penelitian, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut:
a.
Orang tua dapat menambah pengetahuan tentang metode pengajaran
Al-Qur’an dengan bertanya kepada ustad/ustadzah yang lebih paham tentang Islam.
b.
Orang tua membuat suasana belajar Al-Qur’an dengan hal-hal yang
menarik agar anak tidak bosan dalam belajar Al-Qur’an.
c.
Bagi anak harus terus belajar Al-Qur’an agar dapat membahagiakan
orang tua dan selamat dunia dan akhirat.
d.
Bagi anak harus patuh dan taat kepada Allah dan berbakti kepada orang tua, karena pengajaran orang tua
semata-mata untuk menjadikan anak anaknya orang yang sukses dan bahagia dunia
dan akhirat.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetya. 2005. SBM Strategi Belajar. Mengajar
Bandung: CV Pustaka
Setia.
Departemen Agama RI. 2001. .Al-Qur’an dan Terjemahannya.
Jakrta:Yayasan Penterjemah dan
Pentafsir Al-Qur’an, hlm. 951.
Departemen Agama RI. 2000. Al-quran Terjemahannya.
Bandung:CV Dipenogoro.
Dina Novita Dkk. 2016. Peran Orangtua dalam Meningkatkan
Perkembangan Anak Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarga
Negaraan, Volume 1, No 1.
DP Tampubolon. 1987. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif
dan Efesien, Bandung: Offset
Angkasa.
H. Maidir Harun Munawiroh. 2007. Kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswa SMA,Jakarta Timur: Puslitbang
Lektur Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI GD. Bayt
Al-Qur’an dan Museum Istiqlal Pintu Utama T aman
Mini Indonesia Indah.
H. Said Agil Husin Al Munawar. 2002. Al- Quran membangun Tradisi Kesalehan Hakiki
Jakarta Selatan: Ciputat Press.
Syaiful Bahri Djamah dan Aswan Zain. 2006. Stategi Belajar Mengajar , Jakarta: PT Rineka Cipta.
Tim Penyelenggara Penerjemahan Al-Qur’an Depag RI, Al-Qur’an dan
Terjemahan Semarang: Toha Putra.
[1] Tim
Penyusunan Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta:
Balai Pustaka, 2001), hlm. 707.
[2]
DP
Tampubolon, Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efesien,
(Bandung: Offset Angkasa, 1987), hlm. 5-7.
[3] Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,
(Jakrta:Yayasan Penterjemah dan Pentafsir Al-Qur’an, 2001), hlm. 951.
[4] H.
Said Agil Husin Al Munawar, Al- Quran
membangun Tradisi Kesalehan Hakiki ( Jakarta Selatan: Ciputat Press, 2002),
hlm. 3.
[5] H.
Maidir Harun Munawiroh, Kemampuan baca
tulis Al-Qur’an siswa SMA, ( Jakarta Timur: Puslitbang Lektur Keagamaan
Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI GD. Bayt Al-Qur’an dan Museum
Istiqlal Pintu Utama Taman Mini Indonesia Indah, 2007), hlm. 15
[8]
Syaiful Bahri Djamah dan Aswan Zain, Stategi
Belajar Mengajar ( Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), hlm. 5.
[9] Abu
Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, SBM
Strategi Belajar Mengajar ( Bandung:
CV Pustaka Setia, 2005), Cet II hlm. 11.
[10]
Dina Novita Dkk, Peran Orangtua dalam Meningkatkan Perkembangan Anak Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarga
Negaraan, Volume 1, No 1. 2016. hlm. 23.
[11] Tim
Penyelenggara Penerjemahan Al-Qur’an Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahan
(Semarang: Toha Putra …, hlm, 250.
[12]
Husain Muzhairi, Pintar Mendidik Anak : Panduan Lengkap Bagi Orangtua, Guru, dan
Masyarakat, Berdasarkan Ajaran Islam…, hlm. 240.
Komentar
Posting Komentar