MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Hal inisangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pend

MAKALAH CRITICAL INCIDENT


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pentingnya pendidikan bagi pembinaan sumber daya manusia sangat diharapkan oleh setiap orang. Karena melalui pendidikan akan menciptakan seorang manusia yang cakap, terampil, dan berilmu sebagai bekal kehidupan nantinya. Serta dapat hidup mandiri di tengah pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi saat ini. Oleh karena itu, kualitas pendidikan semestinya ditingkatkan agar tujuan pendidikan Nasional terwujud,seperti yang dijelaskan daalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, yaitu:
Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dalam membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan, untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa pada Allah swt, berakhlak mulia, cakap, kreatif serta bertanggung jawab.
Adapun salah satu hal yang dapat membantu berjalannya pendidikan yang baik itu dengan cara penggunaan metode pembelajaran, dengan penggunaan metode pembelajaran yang baik dan sesuai maka tujuan pembelajaran akan lebih muda dicapai dan pembelajaran akan berjalan dengan lancer. Adapun salah satu metode pembelajaran itu Critical Incident yang mana menurut percobaan dan penelitian yang dilakukan oleh para ahli, bahwa critical incident merupakan salah satu metode yang dapaat digunakan secara efektif dalam pembelajaran. Dalam hal ini bermain peran diarahkan pada pemecahan masalah-masalah yang menyangkut hubungan antar manusia, terutama yang menyangkut kehidupan siswa.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud critical incident?
2.      Apa kelebihan dan kelemahan dari critical incident?
3.      Bagaimana langkah-langkah penerapan critical incident?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Critical Incident  (Mengkritisi Pengalaman Penting)
 Latar belakang munculnya strategi critical incident(pengalaman penting) adalah dari munculnya strategi pembelajaran aktif , pembelajaran aktif itu sendiri berasal dari kata active artinya aktif dan learning artinya pembelajaran. Menurut Melvin L siberman,belajar bukan merupakan konsekuensi otomatis dari penyampaian informasi kepada siswa tetapi belajar membutuhkan keterlibatan mental dan tindakan sekaligus. Pada saat belajar itu aktif, siswa melakukan sebagian pekerjaan belajar, mereka mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan berbagai masalah-masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajari.[1]
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik belajar secara aktif, ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan mereka secara aktif menggunakan otak baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa-apa yang baru mereka pelajari kedalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik, dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar menjadi maksimal.[2]



Critikal Incident merupakan suatu strategi yang digunakan oleh guru dengan maksud mengajak siswa untuk mengingat pengalaman yang pernah dijumpai atau dialami sendiri kemudian dikaitkan dengan materi bahasan. Critical Incident merupakan prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan pengamatan langsung perilaku manusia yang memiliki signifikansi kritis dan memenuhi criteria yang ditetapkan metodis.  Pengamatan ini kemudin terus melacak sebagai incident, yang kemudian digunakan untuk memecahkan masalah praktis dan mengembangkan prinsip-prinsip psikologi yang luas.
Langkah-langkah pembelajaran ini adalah sebagi berikut:[3]
1.      Guru menyampaikan topic apa yang akan dipelajari pertemuan kali ini.
2.      Berikan kesempatan pada siswa untuk mengingat-ingat pengalaman mereka yang tidak terlupakan berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.
3.      Tanyakan pengalaman apa yang tidak terlupakan kepada semua siswa, agar terlatih keberaniannya.[4]
4.      Selain itu guru juga harus memberikan rangsangan dan motivasi pengenalan terhadap pengalaman.
5.      Siswa dapat bekerja secara individual atau bekerja secara kelompok-kelompok kecil didalam belajar berdasarkan pengalaman.
6.      Siswa ditempatkan pada situasi-situasi yang nyata, maksudnya siswa mampu memecahkan masalah dan bukan dalam situasi pengganti.
7.      Siswa aktif berpartisipasi didalam pengalaman yang tersedia, membuat keputusan sendiri dan menerima konsekuensi berdasarkan keputusan tersebut.
8.      Keseluruhan kelas menyajikan pengalaman yang telah dituangkan kedalam tulisan sehubungan dengan mata pelajaran tersebut untuk memperluas pengalaman belajar dan pemahaman siswa dalam melakasanakan pertemuan yang nantinya akan membahas bermacam-macam pengalaman tersebut.
Pembelajaran berbasis pengalaman adalah proses belajar secara induktif, berpusat pada pembelajar dan berorientasi pada aktivitas refleksi secara personal tentang suatu pengalaman dan memformulasikan rencana untuk menerapkan apa yang telah diperoleh dari pengalaman. Pembelajaran berbasis pengalaman terjadi ketika pembelajaran:
1.      Berpartisipasi dalam suatu aktifitas.
2.      Menyelidiki secara kritis aktivitas penglaman untuk diklarifikasi.
3.      Menarik pemahaman yang berguna dari analisis terhadap pengalaman yang diperoleh.
4.      Menggunakan penglaman yang telah diperoleh untuk bekerja pada situasi yang baru.
Kolb mengusulkan bahwa pembelajaran berbasis pengalaman ini mempunyai enam karakteristik utama sebagai berikut:
1.      Belajar terbaik dipahami sebagai suatu proses, tidak dalam kaitannya dengan hasil yang dicapai.
2.      Belajar adalah suatu proses kontinu yang didasarkan pada pengalaman.
3.      Belajar memerlukan resolusi konflik-konflik antar gaya-gaya yang berlawanan dengan cara dialektis.
4.      Belajar adalah suatu proses holistic.
5.      Belajar melibatkan hubungan antara seseorang dengan lingkungan.
6.      Belajar adalah proses menciptakan pengetahuan yang merupakan hasil dari hubungan antara pengetahuan social dan pengetahuan pribadi.
B.     Kelebihan dan Kelemahan  Strategi Critical Incident
Beberapa kelebihan strategi pembelajaran critical incident dalam membangun dan meningkatkan kerjasama kelompok antara lain sebagai berikut: [5]
1.      Mengembangkan dan meningkatkan rasa saling ketergantungan antar sesama anggota kelompok.
2.      Meningkatkan keterlibatan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
3.      Meningkatkan dan memanfaatkan bakat tersembunyi dan kepemimpinan.
4.      Meningkatkan empati dan pemahaman antar sesama anggota kelompok.
Sementara itu kelebihan critical incident secara individual antara lain sebagai berikut:[6]
1.      Meningkatkan kesadaran akan rasa percaya diri.
2.      Meningkatkan kemampuan berkomunikasi, perencanaan dan pemecahan masalah.
3.      Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan untuk menghadapi situasi yang buruk.
4.      Menumbuhkan dan meningkatkan rasa percaya antar sesama anggota kelompok.
5.      Menumbuhkan dan meningkatkan semangat kerjasama kemampuan untuk berkompromi.
6.      Menumbuhkan dan meningkatkan komitmen dan tanggung jawab.
7.      Menumbuhkan dan meningkatkan kemauan untuk member dan menerima bantuan.
Adapun kelemahan dari strategi critical incident adalah sulit dimengerti sehingga masih sedikit yang mengaplikasikan strategi pembelajaran ini.
C.     Efektifitas Strategi Pembelajaran Critical Incident dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Keefektifan berasal dari kata efektif yang artinya mempunyai pengaruh dan akibat. Sedangkan keefektifan berarti keberhasilan terhadap suatu tindakan tertentu. Pada kegiatan pembelajaran suatu tindakan yang dimaksud adalah penggunaan pendekatan, metode atau strategi oleh guru. 
Dengan demikian, apabila semakin maksimal hasil yang dicapai mak semakin efektif pula suatu kegiatan pembelajaran. Mengenai keefektifan pembelajaran adalah keterkaitan antara tujuan dari hasil suatu pembelajaran. Ketuntasan antara tujuan dan hasil dari suatu pembelajaran. Ketuntasan hasil pembelajaran menunjukkan tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan sehingga pembelajaran dikatakan efektif.
Disini keefektifan penggunaan strategi pembelajaran critical incident ini dapat dilihat dari teori diatas dan langkah-langkah dari strategi ini dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
Adapun beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar siswa yaitu:[7]
1.      Menggairahkan siswa, yaitu pengajar harus berusaha menghindarkan hal-hal yang monoton dan membosankan.
2.      Memberikan harapan realistis, yaitu pengajar perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keberhasilan atau kegagalan akademis siswa pada masa lalu, dengan demikian pengajar mampu membedakan antara harapan-harapan yang realistis, pesimis, atau terlalu optimis.
3.      Memberikan insentif, yaitu pengajar diharapkan memberikan hadiah pada siswa ( dapat berupa pujian, angka yang baik) atas keberhasilannya sehingga siswa terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan pengajaran.
4.      Mengarahkan, yaitu pengajar harus mengarahkan tingkah laku siswa, dengan cara menunjukkan pada siswa hal-hal yang dilakukan secara tidak benar dan meminta pada mereka melakukan sebai-baiknya.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran critical incident ini efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan menggunakan strategi pembelajaran critical incident dengan cara memberikan sebuah pertanyaan tentang pengalaman penting kepada setiap siswa yang nantinya dapat memotivasi siswa untuk  aktif dalam belajar.
Hal ini jelas bahwa strategi pembelajaran aktif critical incident berkaitan dengan motivasi belajar siswa. Beberapa dampak positif yang dapat ditimbulkan dari penggunaan strategi ini misalnya, dalam pembelajaran dapat meningkatkan kesadaran akan rasa percaya diri, meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan pemecahan masalah, menumbuhkan dan meningkatkan rasa percaya antar sesama anggota kelompok,menumbuhkan dan meningkatkan semangat kerjasama dan kemampuan untuk berkompromi, menumbuhkan komitmen dan tanggung jawab, menumbuhkan dan meningkatkan kemauan untuk memberi dan menerima bantuan.









BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Critikal Incident merupakan suatu strategi yang digunakan oleh guru dengan maksud mengajak siswa untuk mengingat pengalaman yang pernah dijumpai atau dialami sendiri kemudian dikaitkan dengan materi bahasan. Critical Incident merupakan prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan pengamatan langsung perilaku manusia yang memiliki signifikansi kritis dan memenuhi criteria yang ditetapkan metodis.  Pengamatan ini kemudin terus melacak sebagai incident, yang kemudian digunakan untuk memecahkan masalah praktis dan mengembangkan prinsip-prinsip psikologi yang luas.
Langkah-langkah pembelajaran ini adalah sebagi berikut:
1.      Guru menyampaikan topic apa yang akan dipelajari pertemuan kali ini.
2.      Berikan kesempatan pada siswa untuk mengingat-ingat pengalaman mereka yang tidak terlupakan berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.
3.      Tanyakan pengalaman apa yang tidak terlupakan kepada semua siswa, agar terlatih keberaniannya.
4.      Selain itu guru juga harus memberikan rangsangan dan motivasi pengenalan terhadap pengalaman.
5.      Siswa dapat bekerja secara individual atau bekerja secara kelompok-kelompok kecil didalam belajar berdasarkan pengalaman.
6.      Siswa ditempatkan pada situasi-situasi yang nyata, maksudnya siswa mampu memecahkan masalah dan bukan dalam situasi pengganti.
7.      Siswa aktif berpartisipasi didalam pengalaman yang tersedia, membuat keputusan sendiri dan menerima konsekuensi berdasarkan keputusan tersebut.
8.      Keseluruhan kelas menyajikan pengalaman yang telah dituangkan kedalam tulisan sehubungan dengan mata pelajaran tersebut untuk memperluas pengalaman belajar dan pemahaman siswa dalam melakasanakan pertemuan yang nantinya akan membahas bermacam-macam pengalaman tersebut.





















DAFTAR PUSTAKA
Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insani Madani, 2008
Melvin L Silberman, Aktif  Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung: Nusa
     Media, 2006
Sutrisno, Revolusi Pendidikan Di Indonesia, Yogyakarta: Ar Ruzz, 2005
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar  Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2014
Samsuddin, Strategi Pembelajaran PAI, Padansidimpuan: IAIN Padangsidimpuan
     Press, 2016
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Group, 2010



[1]  Sutrisno, Revolusi Pendidikan Di Indonesia, (Yogyakarta: Ar Ruzz, 2005), hlm. 32
[2]  Melvin L Silberman, Aktif  Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, ( Bandung:  Nusa Media, 2006), hlm. 9
[3]  Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT Raja Grafindo, 2014), hlm. 73-74
[4]  Samsuddin, Strategi Pembelajaran PAI, (Padangsidimpuan: IAIN Padangsidimpuan Press, 2016), hlm. 120
[5] Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, ( Yogyakarta: Pustaka Insani Madani, 2008), hlm. 16
[6] Ibid., hlm. 17
[7]  Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, ( Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hlm. 45

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL