Pengaruh
Home Industri (Pengolahan Tahu Dan Tempe) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Di
Kelurahan Hutasuhut Kecamatan Sipirok
A.
Latar belakang masalah
Krisis ekonomi
adalah hal yang paling berat dirasakan masyarakat Indonesia karena menghantarkan
sebagian besar kesejahteraan mesyarakat Indonesia. Pengertian kesejahteraan di
kaitkan dengan aspek ekonomi dan di batasi pada standar hidup yang di ukur dari
konsumsi rillmasyarakat sementara kekayaan dari tabungan rill.
Kehidupan yang
di dambakan oleh semua manusia di dunia ini adalah kesejahteraan.baik tinggal
di kota maupun yang di desa, semua mendambakan kehidupan sejahtera. Sejahtera
lahir dan bathin. Namun, dalam perjlanannya, kehidupan yang di jalani oleh
manusia tak selamanya dalam kondisi sejahtera. Pasang surut kehidupan yang di
jalani oleh manusia tak selamanya dalam kondisi sejahtera. Pasang surut
kehidupan ini membuat manusia selalu berusaha untuk mencari agar tetap
sejahtera. Mulai dari pekerjaan kasar seperti buruh atau sejenisnya, sampai
pekerjaan kantoran yang bisa sampai ratusan juta gajinya dilakoni oleh manusia.
Jangankan yang halal, yanga harampun rela dilakukan demi kesejahteraan hidup.
Defenisi
kesejahteraan dalam konsep dunia modern adalah sebuah kondisi dimana seorang
dapat memenuhi kebutuhan pokok, baik itu kebutuhan akan makanan, pakaian,
tempat tinggal, air minum yang bersih serta kesempatan untuk melanjutkan
pendidikan dan memiliki pekerjaan yang memedai yang dapat menunjang kualitas
hidupnya sehingga memiliki status social yang menghantarkan pada status social
yanbg sama terhadap terhadap sesame warga lainnya.
Terdapat lima
indikator yang harus dipenuhi agar suatu keluarga dikategorikan sebagai
keluarga sejahtera, yaitu: anggota
keluarga melaksanakan ibadah seseai dengan agama yang di anut masing – masing.
seluruh anggota keluarga pada umumnya makan 2 kali sehari atau lebih, seluruh
anggota keluarga mempunyai pakaian yang berbeda dirumah, sekolah, bekerja dan
bepergian, bagoan terluas lantai rumah bukan dari tanah, bila anak skit atau
PUS (Pasang Usia Subur) ingin mengikuti KB pergi kesarana /petugas kesehatan
serta diberi cara KB modern.[2]
Pengertian
kesejahteraan dapat dipahami bahwa masalah kesejahteraan social sejalan dengan
misi islam itu sendiri. Misi inilah yang sekaligus mmenjadi kerasulalan Nabi
Muhammad SAW. Sebagai mana dinyatakan dalam firman allah dalam QS. Al-Annabiya
(21) :107[3]
Artinya:”dan tidaklah kami mengutus kamu (Muhammad),
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Nilai ekonomi
kesejahteraan syariah bukan saja berdasrkan menifestasi nilai ekonomi, tetapi
juga nilai moral dan spiritual, nilai social dan nilai politik islami. Dalam
pandangan syariah terdapat 3 segi sudut pandang dalam memahami kesejahteraan
ekonomi yakni[4] :
a)
Dilihat dari pengertiannya, sejahtera sebagaimana
dikemukakan dalam kamus besar Indonesia adalah aman,sentosa, damai, makmur, dan
selamat (terlepas) dari segala macam gangguan, kesukaran dan sebagainya.
b)
Dilihat dari segi kandungannya, telihat bahwa seluruh
aspek ajaran islan ternyata selalu terkait dengan masalah kesejahteraan social.
c)
Upaya mewujudkan kesejahteraan sosial merupakan misi
kekhalifahan yang di lakukan sejak Nabi Adam As. Sebagian pakar, sebagaimana
dikemukakan oleh H.M Quraish Shihab
dalam bukunya wawasan Al – Quran, menyatakan bahwa kesejahteraan social yang di
dambakan al – Quran tercermin di surga yang di huni oleh Adam dan istrinya
sesaat sebelum mereka turun melaksanakan tugas kekhalifahan di bumi.
Salah satu usaha
untuk mensejahterakan masyarakat adalah dengan adanya home industry.home industri adalah kegiatan pengolahan bahan mentah
atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Home industri juga merupakan wadah bagi sebagian besar
masyarakat yang mampu tumbuh dan berkembang secara mandiri dengan memberikan
andil besar serta menduduki peran strategis dalam pembangunan ekonomi.
Intensitas
kebutuhan hidup manusia terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan
zaman yang terus maju. Berbagai macam sektor dalam bidang ekonomi terus
berusaha untuk mencakupi kebuthan tersebut dengan berbagai macam pembaharuan.
Salah satunya adalah kegiatan industri. Industri merupakan salah satu kegiatan
ekonomi manusia yang memiliki posisi strategis dan potensial sebagai sumber
penghasilan nafkah masyrakat dalam usahanya menghasilkan kebutuhan hidup
manusia dari mulai makanan, minuman, pakaian dan perlengkapan rumah tangga
hingga kebutuhan hidup lainnya.[5]
Sektor industri
yang makin efisien dalm suatu perekonomian nasional membutuhkan perusahaan
perusahaan kecil di bidang industri pengolahan. Tumbuhnya industri rumah tangga
di pedesaaan akan meningkatkan ekonomi desa dengan berbagai macam kegiatan
usaha dan keterampilan masyarakat. Hal ini akan memberikan kemajuan yang sngat
penting bagi kegitan pembangunan ekonomi pedesaan.[6]
Pada umumnya,
pelaku kegiatan yang berbasis dirumah ini adalah keluarga itu sendiri atau
salah satu dari anggota keluarga yang berdomisili di tempat tinggalnya itu
dengan mengajak beberapa orang di sekitarnya sebagai karyawannya. Dengan begitu
usaha perusahaan kecil ini otomatis dapat membantu pemerintah dalam upaya mengurangi
angka pengangguran.
Di suta sisi
setiap sektor usaha pasti menghasilkan barang dan jasa demi memehuni kebutuhan
hidup manusia, karna semakin tinggi jumlah produksi dan konsumsi barang da jasa
dalam perekonomian, akan semakin tinggi pula derajat kesejahteraaan dalam
perekonomian tersebut.[7] Dengan terpenuhi kebutuhan kesehatan perekonomian
maka dapat dipastikan masyarakat dapat hidup sejahtera.
Di samping
berkembangnya industri kecil tersebut, home industri selalu menghadapi berbagai
masalah kesulitan dalam mengembangkan usahanya, sehingga hal ini akan
mengganggu kesejahteraan bagi pengusaha kecil. Untuk itu dengan adanya
peningkatan home industri atau usaha kecil menengah (UKM) diharapakan mamapu
mendorong tingkat kesejahteraan di masyarakat. Dengan adanya peningkatan
kesejahteraan, maka secara langsung berdampak terhadap tingkat pendapatan,
pendidikan, perumahan, dan kesehatan.
Dalam hal ini di
kelurahan Hutasuhut, kecamatan sipirok, tapanuli selatan, terdapat sektor
industri rumah tangga yaitu pengolahan tahu dan tempe. Terdapat lima (5) home
industri pengolahan tahu dna tempe, yang masing- masing memiliki karyawan 2
orang. Dengan adanya home industri diharapkan mampu meneingkatkan taraf
kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Namun berdasarkan pengamatan dan data
sementara, pendapatan home industri pengolahan tahu dan tempe berkisar Rp.
500.000 – Rp. 1.000.000 per hari, pengeluaran konsumsi masyarakat tahu dan
tempe Rp. 300.000 per har, tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat sudah
terbilang baik namun jika dilihat dari timgkat perumahan masyarakat masih ada
beberapa rumah masyarakat home industri yang tidak termasuk dalam kategori
baik. Maka dari itu dengan adanya home industri pengolahan tahu dan tempe belum
mampu secara maksimal meningkatkan kesejahteraan berdasarkan indikator –
indikator kesejahteraan menurut BKKBN, indikator – indikator tersebut meliputi,
pendapatan, konsumsi pengeluaran, permahan, pendidikan, dan kesehatan.
Berdasarkan
permasalahan – permasalahan tersebut peneliti ingin meneliti lebih dalam agar
menemukan hasil yang valid mengenai bagaimana pengaruh home industri terhadap
tingkat kesejahteraan. Untuk itu berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik
untuk itu berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang penulis tuangkan dalam sebuah karya ilmiyah berbentuk skripsi
dengan judul “PENGARUH HOME INDUSTRI
(PENGOLAHAN TAHU DAN TEMPE) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI
KECAMATAN SIPIROK”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dan untuk
memperjelas arah penelitian, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Bagaimana pengaruh home
industri pengolahan tahu dan tempe terhadap peningkatan kesejahteraan
masyarakat di kecamatan sipirok ?
2.
Bagaimana tinjauan ekonomi islam terhadap peran home industri pengolahan tahu dan tempe
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kecamatan sipirok ?
C.
Tujuan Penelitian
1)
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas maka tujuan
dari penelitian :
a)
Penelitian ingin mengungkapkan apakah keberadaan home industri pengolahan tahu dan tempe
tersebut dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kesejahteraan taraf hidup
masyarakat yang bersangkutan.
b)
Penelitian ingin mengetahui bagaimana tujuan ekonomi
terhadap peran home industri pengolahan tahu dan tempe untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang bersangkutan.
D.
Manfaat Penelitian
Peneliti sangat berharap penelitian ini dapat menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan kita bersama. Salain dapat memberikan kontribusi
pada daerah untuk mengambangkan usaha kecil dalam upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat, juga bagi para pengusaha yang menjalankan proses produksi, agar
mengetahui tidak semata – mata hanya untuk mencari keuntungan semata namun
dapat menjadi dasar tolong-monolong sehingga proses produksi yang dilakukan
demi kemaslahatan umat.
E.
Batasan Masalah
Penelitian ini dilakukan di home industri milik masyarakat
di Kecamatan Siprirok Kabupaten Tapanuli Selatan. Dalam penelitian ini,
peneliti membatasi masalah hanya mencakup pengaruh home industri (pengolahan
tahu dan tempe) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sipirok Kabupaten
Tapanuli Selatan.
F.
Kajian Teori
a.
Industri
1) Pengetian industri
Industri memiliki dua pengertian, yaitu mencakup
pengertian industri secara luas maupun secara sempit, industri dalam arti luas
merupakan segala usaha bidang ekonomi yang bersifat produktif, sedangkan
industri dalam arti seempit yakni mencakup “secondary
type of economic activities”, yaitiu segala usaha dan kegiatan yang
sifatnya mengubah dan mengolah bahan menjadi barang jadi atau setengah jadi
atau manufaktur.
Dari beberapa pengertian industri diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud industri adlah kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setelah jadi, atau barang jadi
menjadi barang dengan nilai lebih tinggi untuk penggunanya, termaksud kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri.
2) Klasifikasi Industri
Menurut saya di dalam skripsi ini menyatakan bahwa dalam masyarakat
terdapat berbagai ragam jenis industri. Oleh karena itu jenis industry tersebut
dapat digolongkan atau diklarifikasikan sebagai berikut:
a.
Klasifikasi industri berdasarkan hubungan vertikal.
b.
Klasifikasi industri berdasarkan hubungan horizontal.
c.
Klasifikasi industri atas dasar skala usahanya.
d.
Klasifikasi industri atas dasar tingkat dasar
produksinya.
Klasifikasi industry berdasarkan tempat bahan baku:
1.
Industriekstraktif, yaitu bahan baku yang diambil
langsung dari alam sekitar. Contoh: pertanian, perkebunan, perhutanan,
perikanan, peternakan, pertambangan, dan lainnya.
2.
Industri nonekstraktif, yaitu bahan baku yang didapat
dari tempat lain selain alam sekitar.
3.
Industri fasilitatif, yaitu industri yanga produk
utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada konsumennya. Contoh:
asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
Sedangakn secara garis besar industri dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1.
Industri dasar atau Hulu
Industri Hulu memiliki sifat pada modal, berskala
besar, menggunakan teknologi maju dan teruji. Lokasinya selalu dipilih dekat degan
bahan baku yang mempunyai sumber energi sendiri, dan pada umumnya lokasi ini
belum tersentuh olleh pembangunan. Oleh karena itu industri hulu membutuhkan
perencanaan yang matang beserta beserta tahapan pembangunannya, mulai dari
perencanaan sampai dengan operasional. Di sudut lain juga membutuhkan tata
ruang, rencana pemukiman, pengembangan kehidupan perekonomian, pencegahan
kerusakan lingkungan dan lain-lain. Pengembangan industri ini dapat
mengakibatkan perubahan lingkungan baik dari aspek sosial ekonomi dan budaya
maupun pencemaran.
2.
Industri Hilir
Industri ini merupakan perpanjangan dari industri
hulu. Pada umumnya industri ini mengelola bahan setengah jadi menjadi bahan
barang jadi dan lokasinya selalu diusahakan dekat denga pasar, menggukan
teknologi madya dan teruji, padat karya.
3.
Industri kecil
Industri kecil banyak berkembang di pedesaan maupun di
perkotaan, memiliki peralatan sederhana. Walaupun hakikatnya produksinya sama
dengan industri hilir, tetapi sistem pengolahannya lebih sederhana. Sistem tata
letak pabrik maupun pengolahan limbah belum mendapat perhatian sifat industri
padat karya.
3) Jenis-jenis industri
Sebelum memulai usaha terlebih, terlebih dahulu perlu
memilih bidang yang perlu ditekuni. Pemilihan bidang usaha ini penting agar
kita mampu mengenal seluk beluk usaha tersebut tersebut sehingga kita mampu
mengelolanya. Pemilihan bidang ini harus disesuaikan dengan minat dan bakat
seorang karna minat dan bakat menjadi factor penentu dalam menjalankan suatu
usaha.
1.
Berdasarkan Sk Mentri Perindustrian no.19/M/I/1986
bahwa :
a.
Industri kimia dasar contonya seperti industry semen,
obat-obatan, kertas, pupuk, dan sebagainya.
b.
Industri mesin dan logam dasar, misalnya seperti
industry pesawat terbang , kendaraan bermotor, tekstil, dan lainnya.
c.
Industri kecil, contohnya seperti industry roti,
kompor minyak, makanan ringan, es minyak goring curah dan lainnya.
2.
Berdasarkan penilaian lokasi
a.
Industry yang berorintasi atau menitik beratkan pada
dasar (market oriented industry) adalah
industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri
jenis ini akan mendekatai kantong-kantong dimana konsumen potensial berada.
Semakin dekat kepasar akan semakin lebih baik.
b.
Industri yang berpotensi yang menitik beratkan pada
tenaga kerja atau labor (man power oriented industry) adalah industri yang
berada pada lokasi dipusat pemukiman penduduk karena biasanya jenis industri
tersebut membutuhkan banyak pekerja /pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
c.
Industri yang berorientasi atau menitik beratkan
padabahan baku (supply oriented industry) adalah jenis industri yang mendekati
lokasi dimana bahan baku untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang
besar.
3.
Berdasrakan produktifitas perorangan
a.
Industry primer adalah industri yang barang-barang
produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu
contohnya adalah hasil produksi petanian, peternakan, perkebunan, perikanan,
dan sebagainya.
b.
Industri sekunder adalah industri yang bahan mentah di
olah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Mislanya adalah
pemintalan benag sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
c.
Industri tersier adalah industry yang produk atau
barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi,
perawatan, kesehatan, dan masih banyak lagi.
G.
Industri rumah tangga (home industry)
1. Defenisi Home Industri
Home berarti rumah tangga, tempat tinggal, ataupuan
kampung halaman. Sedangkan industry berarti dapat di artikan sebagai
kerajinan,usaha produk barang dan ataupun perusahaan. Singkaktnya, home
industri (atau biasanya di tulis/di eja dengan “home industri”) adalah rumah usaha produk barang atau juga
perusahaan kecil. Di katakana sebgai perusahaan kecil karena jenis kegiatan
ekonomi ini di pusatkan dirumah. Pengertian usaha kecil sacara jelas tercantum
di pusatkan dirumah. Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU
No.9 tahun 1995, yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan
kekayaan bersih paling banyak Rp200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha) dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000.
Sedangkan
menurut Undang-undang No. 20 tahun 2008 bahwa usaha kecil adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang di lakukan oleh orang perorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan
yang di miliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung mauppun tidak
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang- undang ini.[11]
Usaha
kecil yang dimaksud di sini meliputi usaha kecil informal dan usaha kecil
tradisional. Usaha kecil informal merupakan usaha yang belum terdaftar, belum
tercatat dan belum berbadan hukum. Pengusaha kecil yang termasuk dalam kelompok
ini antara lain petani penggarap, pedagang kaki lima, dan pemulung sedangkan
yang di maksud dengan usaha kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan
alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan
berkaitan dengan seni dan budaya.[12]
Usaha
kecil saat ini merupakan usaha yang masih dapat bertahan di tengah badai
kerisis moneter yang berkepanjagan. Untuk itu, pemerintah berusaha dengan keras
untuk membina usaha kecil dan menengah guna menjadikan usaha ini penymbang
devisa bagi Negara. Usaha kecil memiliki karakteristik yang berbeda-beda
tergantung pada fokus permasalahan yang dituju dan di istansi yang berkaitan
dengan sektor ini. Secara umum, usaha kecil memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a.
sistem pembukaan yang yang relatif sederhana dan
cenderung tidak mengikuti kaidah atministrasi pembukaan standar. Kadangkala
pembukuan tidak di up to date,
sehingga sulit menilai kinerja usahanya.
b.
Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan
yang sangat tinggi.
c.
Modal terbatas
d.
Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masih
sangat terbatas.
e.
Sekala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan
untuk mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang
f.
Kemampuan pemasaran dan negoisasi serta devenisi pasar
sangat terbatas.
g.
Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar
modal rendah, mengingat keterbatasan dalam administrasinya. Untuk mendapatkan
dana dipasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti system administrasi
standar dan transparan.
Pada
umumnya pelaku kegiatan ekonomi yang berbasis dirumah ini adalah keluarga itu
sendiri ataupun salah satu dari anggota keluarga yang berdomisili ditempat
tinggalnya itu dengan mengajak beberapa orang disekitarnya sebagai karyawannya.
Meskipun dalam skala yang terlalu besar, namun kegiatan ekonomi ini secara
tidak langsung membuka lapangan perkejaan untuk sanak saudara ataupun tetangga
dikampung halamannya. Dengan begitu usaha kecil ini otomatis dapat membantu
program pemerintah dalam upaya mengurangi angka pengangguran. Bukan
hanya di Indonesia tetapi kenyataan menunjukkan bahwa posisi usaha kecil dan
menengah memiliki peran strategis dinegara-negara lain juga. Sector usaha kecil
ini memegang peranan yang sangat penting terutama bila dikaitkan dengan jumlah
tenaga kerja yang di serapnya. Jenis
usaha kecil ini beragam termasuk industri kecil karena pada umumnya, makin maju
tingkat perkembangan perindustrian disuatu Negara atau daerah, makin banyak
jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan usaha tersebut.
H.
Konsep Kesejahteraan
Masyarakat Secara Umum
1. Pengertian Kesejahteraan
Kesejahteraan merupakan titik ukur bagi suatu
masyarakat bahwa telah berada pada kondisi sejahtera. Kesejahteraan tersebut
dapat diukur dari kesehatan, keadaan ekonomi, kebahagiaan dan kualitas hidup
masyarakat.
Sejahtera sebagaimana telah dikemukakan dalam
kamus besar bahasa Indonesia adalah aman, sentosa, damai, makmur dan
selamat(terlepas) dari segala macam gangguan , kesukaan dan sebagainya.[17] Keamanan merupakan suatu keadaan terjamin nya jiwa
maupun raga seseorang aik individu maupun golongan. Adapun keselamatan
merupakan keadaan meliputi : terlindung dari masalah fisik, sosial, keuangan,
politik perasaan, pekerjaan, psikologis, perkara-perkara lain yang membuat
kerusakan dan kejadian yang tidak di inginkan. Keselamatan biasaitas Kerja Dan
Tingkat Pendidikannya dijamin oleh jaminan atas asuransi jiwa. Sedangkan
kemakmuran merupakan keadaan seseorang ketika terpenuhinya atau tercukupinya
kebutuhan-kebutuhan seseorang baik lahir maupun batin.
Secara
arfiah sejahtera berasal dari sansekerta yaitu catera yang berarti paying.
Artinya yaitu orang yang sejahtera adalah orang yang dalam hidupnya bebas dsari
kemiskinan, kebodohan, ketakutan, kekhawatiran sehingga hidup aman dan tentram,
baik lahir maupun batin.[18]
Menurut
Undang-undang No. 11 Tahun 2009, kesejahteraan adalah kondisi terpenuhinya
kebutuhan material, spiritual,dan social warga Negara agar dapat hidup layak
dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
Permasalahan kesejahteraan yang berkembang saat ini menunjukkan bahwa ada warga
Negara yang belum terpenuhi akan hak kebutuhan
dasarnya secara layak karna belum memperoleh pelayanan social dari
Negara. Akibatnya, masih ada warga Negara yang mengalami hambatan pelaksaan
fungsi social sehingga tidak dapat menjalani kehidupan secara layak dan bermartabat.
2.
Pengertian Kesejahteraan
Masyarakat
Kesejahteraan masyarakat adalah suatu kondisi yang
memperlihatkan suatu keadaan kehidupan masyarakat dapat dilihat dari standard
kehidupan masyarakat.[20]
Defenisi kesejahteraan dalam dunia modern dalm konsep
dunia modern adalah sebuah kondisi dapat memenuhi kebutuhan pokok, baik
kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat tinggal, air minum yang bersih, serta
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan. Disamping itu ia juga memiliki
pekerjaan yang memadai yang dapat menunjang kualitas hidupnya, sehingga
memiliki kualitas hidup yang sama dengan warga yang lainnya.
Tingkat kesejahteraan yang tinggi
dapat dicapai apabila suatu perilaku mampu memaksimalkan tingkat kepuasan
sesuai dengan sumber daya yang dimiliki .
Kesejahteraan masyarakat dapat digambarkan suatu keadaan yang tidak menempatkan suatu
aspek lebih penting daripada lainnya . Kesejahteraan masyarakat tidak hanya
berhubungan dengan beberapa factor non ekonomi seperti factor social, budaya
dan politik.[21] Konsep kesejahteraan dapat dibedakn menjadi 2 yaitu:[22]
1.
Kesejahteraan Individu, merupakan cara mengaitkan
kesejahteraan dengan pilihan individu
secara obyektif. Pikihan yang dilakukan
individu sebagai uji yang obyektif adalah membandingkan kesejahteraan individu
pada situasi yang berbeda, misalnya, sesorang yang memiliki sekala
prefensi tertentu lebih memilih produk A
dari pada produk B. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan orang
tersebut lebih tinggi jika memilih produk A dari pada produk B.
2.
Kesejahteraan Sosial, merupakan cara mengaitkan
kesejahteraan dengan pilihan sosial secara obyektif yang diperoleh dengan cara
menjumlahkan kepuasan seluruh individu, dalam masyarakat.
Upaya
meningkatkan perekonomian masyarakat dapat di wujudkan pada beberapa langkah strategis
untuk memperluas akses masyarakat pada sumber daya pembangunan serta
menciptakan peluang bagi masyarakat tingkat bawah untuk berpartisipasi dalam
proses pembangunan, sehingga masyarakat bisa mengatasi keterbelakaangan dan
merperkuat daya saing perekonomian.
3.
Indikator Kesejahteraan
Masyarakat
Kesejahteraan masyarakat dapat diukur dari berbagai
indikator, indiokator kesejahteraan merupakan suatu ukuran tercapainya
masyarakat dimana masyarakat dapat dikatakan sejahtera atau tidak. Berikut
adalah beberapa indikator-indikator
kesejahteraan masyarakat masyarakat menurut suatu ukuran tercapainya
masyarakat dimana masayarakat dapat dikatakan sejahtera atau tidak. Berikut
adalah beberapa indikator-indikator kesejahteraan masyarakat menurut beberapa
organisasi sosial menurut beberapa ahli. Kesejahteraan masyarakat yang hanya
diukur dengan indikator moneter menunjukkan ketidak sempurnaan indikator
kesejahteraan masyarakat karna adanya kelemahan indikator moneter. Oleh karena
itu, Berman membedakan indikator kesejahteraan masyarakat dalam 3 kelompok,
yaitu :
a.
Kelompok yang berusaha membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat di dua
Negara dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional yang dipelopori
Colin Clark,Gilbert, dan Kanvis.
b.
Kelompok yang berusaha
untuk menyusun penyesuaian pendapatan masyarakat dibandingkan dengan
pertimbangan perbedaan tingkat harga setiap Negara.
c.
Kelompok yang membandingkan tingkat kesejahteraan setiap Negara berdasarkan data yang tidak
bersifat moneter seperti jumlah kendaraan bermotor dan konsumsi minyak yang
dipelopori Bennet.
Dari beberapa defeni indikator kesejahteraan diatas
dapat disimpulkan bahwa indikator kesejahteraan meliputi :
a.
Pendapatan
Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh
masyarakat yang berasal dari pendapatan kepala rumah tangga maupun pendapatan
anggota-anggota rumah tangga. Penghasilan tersebut biasanya dialokasikan untuk
komsumsi, kesehatan maupun pendidikan dan kebutuhan lain yang bersifat material, Indikator
pendapatan dibedakan menjadi 3 item yaitu :
1) Tinggi > Rp.
5.000.000
2) Sedang Rp
1.000.000 – Rp 5.000.000
3) Rendah < Rp
1.000.000
b.
Konsumsi pengeluaran
Pola konsumsi rumah tangga merupakan salah satu
indikator kesejahteraann rumah tangga/keluarga. Selama ini berkembang
pengertian bahwa besar kecilnya proporsi pengeluaran untuk konsumsi makan
terhadap seluruh pengeluaran rumah tangga dapat memberikan gambaran
kesejahteraan rumah tangga tersebutr. Rumah tangga dengan proporsi pengeluaran
yang lebih besar untuk konsumsi makanan mengindikasikan rumah tangga yang
berpenghasilan rendah. Makin tinggi tingkat penghasilan rumah tangga, makin
kecil pengeluaran untuk makanan akan jauh lebih kecil dibandingkan presentase
pengeluaran untuk non makanan kurang <80% dari pendapatan.
c.
Pendidikan
Pendidikan
merupakan bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh dewasa kepada
perkembangan anak untuk mencapai kedewasaanya dengan tujuan agar anak cukup
cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
Sebagian besar masyarakat modern memandang lembaga-lembaga pendidikan sebagai
peranan kunci dalam mencapai tujuan sosial pemerintah bersama denngan orang tua
telah menyediakan anggaran pendidikan yang diperlukan secara besar-besaran
untuk kemajuan sosial dan kemajuan bangsa, untuk mempertahankan nilai-nilai
tradisional yang berupa nilai-nilai luhur yang hasil kewajiban untuk memenuhi
hukum-hukum dan norma-norma yang berlaku, jiwa pratiotisme dan sebagainya.
Menurut menteri pendidikan kategori pendidikan dalam standar kesejahteraan
adalah wajib belajar 9 tahun.
d.
Perumahan
Dalam data statistic perumahan termasuk dalam konsumsi
rumah tangga , berikut konsep dan defenisi perumahan menurut Biro Pusat
Statistik (BPS) dikatakan merupakan perumahan yang dianggap sejahtera adalah
tempat berlindung yang mempunyai
dinding, lantai, dan atap baik.
e.
Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,jiwa dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonis.
Salah satu ukuran yang sering digunakan untuk membandingkan pembangunan
sumberdaya manusia antar Negara adalah Human Development Index (HDI) atau Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), index tersebut merupakan indikator komposit yang
terdiri dari indikator kesehatan (umur harapan hidup waktu lahir), pendidikan
(angka melek huruf), serta ekonomi ( pengeluaran ril perkapita). Indikator
kesehatan yang menjadi indikator kesejahteraan meliputi :
a)
Pangan, dinyatakakn dengan kebutuhan gizi minimum
yaitu perkiraan kalori dan protein yaitu kkal/hari.
b) Sandang,
dinyatakan indikator pengeluaran rata-rata untuk kerperluan pakaian, alas kaki,
dan tutp kepala.
c)
Kesehatan, dinyatakan dengan indikator pengeluaran
rata-rata untuk menyediakan obat-obatan dirumah, ongkos dokter, perawatan,
termasuk obat-obatan.
4. Faktor-faktor yang memengaruhi Kesejahteraan
a. Faktor Interen Keluarga
1) Jumlah Anggota
Keluarga
Pada zaman seperti ini sekarang ini tuntunan keluarga
semakin meningkat, tidak hanya cukup dengan kebutuhan primer , tetapi kebutuhan
lainnya seperti hiburan, rekreasi, sarana ibadah, sarana untuk transportasi dan
lainnya.
2) Tempat Tinggal
Suasana tempat tinggal sangat memengaruhi
kesejahteraan keluarga. Keadaan tempat tinggal di atur sesuai selera keindahan
penghuninya, akan lebih mudah menimbulkan suasana yang tenang dan
menggembirakan serta menyejukkan hati. Sebaliknya jika tempat tinggal tidak
teratur maka akan menimbulkan kebosanan untuk menempatinya.
3) Keadaan sosial
ekonomi keluarga
Keadaan sosial ekonomi keluarga dapat dikatakan baik
atau harmonis, bilamana ada hubungan yang baik dan benar-benar didasari
ketulusan hati dan rasa kasih sayang antara anggota keluarga. Manifestasi dari
pada hubungan yang benar-benar didasari ketulusan hati dan rasa penuh kasih
sayang, Nampak dengan adanya saling hormat, menghormati, toleransi,
bantu-membantu dan saling percaya.
4) Keadaan ekonomi
keluarga
Ekonomi dalam keluarga meliputi keuangan dan
sumber-sumber yang dapat meningkatkan taraf hidup keluarga jadi semakin banyak
sumber-sumber keuangan/pendapatan yang diterima, maka akan meningkatkan taraf
hidup keluarga.
5) Faktor Eksteren
Kesejahteraan keluarga perlu dipelihara dan terus
dikembangkan terjadinya kegonjangan dan ketegangan jiwa di dalam keluarga perlu
dihindari, karena hal seperti ini dapat mengganggu ketentraman dan kenyamanan
kehidupan dan kesejahteraan keluarga. Faktor
yang dapat mengakibatkan kegoncangan jiwa dan ketentraman batin anggota keluarga yang
datangnya dari luar lingkungan keluarga antara lain adalah :
1)
Faktor manusia, iri hati, fitnah, ancaman fisik,
pelanggaran norma.
2)
Faktor alam bahaya alam, kerusuhan dan berbagai macam
virus penyakit.
3)
Faktor ekonomi negara pendapatan tiap penduduk atau
income perkapita rendah, inflasi.
4)
Faktor nilai hidup, yaitu sesuatu yang di anggap
paling penting dalam hidupnya.
5)
Nilai hidup merupakan “konsepsi”, artinya gambaran
mental yang membedakan individual atau kelompok dalam rangka mencapai sesuatu
yang di inginkan.
6)
Faktor Tujuan Hidup yaitu sesuatu yang akan di capai
atau sesuatu yang diperjuangkan agar nilai yang merupakan patokan dapat
tercapai dengan demikian tujuan hidup tidak terlepas dari nilai hidup.
7)
Faktor standard hidup yaitu tingkatan hidup yang
merupakan suatu patokan yang ingin dicapai di dalam memenuhi kebutuhan.
I.
Metodologi
Penelitian
a.
Pendekatan
Penelitian
Jenis penelitian
merupakan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah tradisi tertentu
dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan manusia dalam kekhasannya sendiri.
Penelitian kualitatif umumnya bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis dengan pendekatan induktif, dilakukan dengan situasi yang wajar dan
data dikumpulkan umunya bersifat kualitatif.
Penelitian kualitatif datanya diperoleh penulis dari lapangan, baik berupa data
lisan maupun data tertulis (dokumen). Sedengkan maksud dari kualitatif adalah
penelitian ini lebih bersifat untuk mengembangkan teori, sehingga akan
menemukan teori baru dan dilakukan sesuai dengan kaidah non statistik.
b. Lokasi
Penelitian
Penelitian ini
mengambil sampel di Kelurahan
Hutasuhut Kecamatan sipirok Tapanuli Selatan.
c. Jenis Dan Sumber
Data
Sumber data
dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat di peroleh. Yang dijadikan
sumber data dalam peneliian ini adalah sumber data primer dan sumber data
sekunder dan data yang digunakan adalah data primer yang memerlukan wawancara
dan data yang berasal langsung dari respoonden. Sampel penelitian diambil
sebanyak 20
orang dengan menggunakan metode non
probability sampling yang artinya
tidak semua populasi memiliki kesempatan sama untuk menjadi calon responden
atau sampel. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena
dalam pelaksanannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan
data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yakni
mencari dan mengumpulkan data yang ada di lapangan dengan tujuan untuk
mengetahui faktor-faktor, unsur-unsur bentuk dan suatu sifat dari fenomena di
masyarakat
d.
Subjek
dan Objek Penelitia
Subjek
penelitian adalah sesuatu yang diteliti baik orang, benda, ataupun lembaga
organisasi. Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan
hasil penelitian.
Didalam subjek penelitian inilah terdapat objek penelitian. Informan sebagai
subjek teknik penentuan informan yang digunakan adalah non probability sampling yakni teknik sampling yang memberi peluang
yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (informan)
berdasarkan keputusan dari peneliti sendiri.
Objek penelitian
adalah Pokok persoalan yang hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih
terarah. Adapun objek penelitian dalam tulisan ini meliputi Pengaruh Home industri (Pengolahan Tahu Dan Tempe),
yang dijadikan informan dalam penelitian ini.
e. Teknik dan
Instrumen Pengambilan Data
Untuk
mempengaruhi data yang lengkap yang selanjutnya akan digunakan untuk melakukan
analisis dan pengolahan data. Dalam penelitian memerlukan bebarapa metode
antara lain:
1.
Observasi
Teknik observasi
adalah suatu pengamatan dan pencatatan terhadap gejala-gejala yang tampak pada
objek penelitian. Observasi dilakukan dengan cara ikut mengambil bagian dalam
kehidupan informan yang diteliti. Tujuan observasi adalah mendeskripsikan
keadaan yang terjadi, aktivitas-aktivitas, dan melihat makna aktivitas tersebut
dari perspektif informan.
2.
Wawancara
Teknik yang
sesuai untuk menggali informasi dari informan dan menjawab pertanyaan peneliti
adalah wawancar mendalam (in-depth
interview). Dalam melakukan wawancara peneliti menggunakan instrumen
penelitian berupa panduan wawancar, panduan wawancara digunakan sebagai
petunjuk umum atau garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam wawancara,
dengan pedoman trsebut peneliti memikirkan bagaimana pertanyaan dijabarkan
secra kongkrit dalam kalimat tanya. Wawancara dilakukan terhadap para Pemilik dan karyawan Home Industri Pengolahan
Tahu dan Tempe, di kelurahan Hutasuhut Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli
Selatan.
J.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar