MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Hal inisangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pend

MAKALAH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARA IPS di SD/MI


PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARA IPS di SD/MI
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:

Nama                                                                                NIM
Maulidatun Nikmah                                                         1620500003

Dosen Pengampu:
Nashran Azizan Hasibuan, M.Pd.

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAMA NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis hanturkan karena dengan limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Pembelajaran IPS  SD/MI yang berupa Rekayasa Ide yang berjudul “Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS di SD/MI”. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai uswatul hasanah bagi seluruh manusia dan mengemban pencerahan kehidupan.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Nashran Azizan, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pembelajaran IPS SD/MI atas bimbingan dan arahannya. Dan terimakasih juga kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan Rekayasa Ide ini. Kepada teman-teman yang membantu memberikan masukan dan sumbangan pemikiran kepada penulis atas terselesainya tugas ini.
Semoga penulisan Rekayasa Ide ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan penulis sadar bahwa Rekayasa Ide ini jauh dari sempurna, apabila ada kritik dan saran  dari pembaca, penulis mengucapkan terima kasih karena kritik dan saran dari pembaca dapat menyempurnakan tugas yang berupa Rekayasa Ide ini.
                                                              
Padangsidimpuan 20 April 2019

Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.    Latar Belakang................................................................................... 1
B.    Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C.    Tujuan................................................................................................ 2
D.    Manfaat.............................................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORI............................................................................... 3
A.    Pengertian Metode Simulasi Dalam Pembelajaran IPS di SD/MI.... 3
B.    Kekurangan dan Kelebihan Metode Simulasi................................... 5
C.    Penerapan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran IPS di SD/MI.... 6
D.    Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual................................. 7
E.     Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual.............................. 9
BAB III REKAYASA IDE.......................................................................... 10
A.    Penerapan Metode Pembelajaran Simulasi Dengan Menggunakan Media Audio Visual Dalam Pembelajara IPS di SD/MI....................................... 10
BAB IV PENUTUP..................................................................................... 12
A.    Kesimpulan...................................................................................... 12
B.    Saran................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 14




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan yang menunjukkan adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dibangun dalam kegiatan ini adalah interaksi yang bersifat dua arah dan menempatkan siswa bukan sebagi objek belajar tetapi sebagai subjek belajar. Kedudukan siswa siswa sebagai subjek belajar berarti siswa merupakan individu yang aktif dalam pembelajaran, bukan yang pasif yang hanya menerima apa yang diberikan oleh guru.
Dalam proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas diharapkan bisa menarik, efektif dan efisien. Pembelajaran yang diberikan oleh guru akan menarik jika dalam sebuah proses pembelajaran menggunakan metode-metode pembelajaran yang dapat membuat siswa untuk lebih aktif, kreatif dan inovatif. Dengan demikian jika dalam proses pembelajaran menyenangkan maka siswa akan lebih fokus dalam pembelajaran dan pada akhirnya siswa mampu mengaplikasikan berbagai nilai dan ilmu pengetahuan yang di dapatkan dari pembelajaran di dunia nyata. Sehingga, siswa mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
Cakupan pembelajaran IPS sangat luas, yang merupakan gabungan dari unsure-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora. Dengan luasnya cakupan ini terkadang muncul rasa bosan saat mengajar dengan menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab. Beban berat yang harus dilaksanakan baik oleh guru maupun siswa yang tentunya merupakan faktor untuk mencarikan solusinya. Oleh karena itu dengan menggunakan metode simulasi dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran.



B.    Rumusan Masalah
1.     Apakah Pengertian Dari Metode Simulasi dalam Pembelajaran IPS di SD/MI?
2.     Apasaja Kekurangan dan Kelebihan dari Metode Simulasi?
3.     Bagaimanakah Penerapan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran IPS di SD/MI?
4.     Apakah Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual?
5.     Apasaja Kelebihan dan Kekurang Media Audio Visual?

C.    Tujuan
1.     Untuk Menjelaskan Pengertian Metode Simulasi dalam Pembelajaran IPS di SD/MI.
2.     Untuk Mengetahui Kekurangan Dan Kelebihan Metode Simulasi.
3.     Untuk Mengetahui Penerapan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran IPS di SD/MI.
4.     Untuk Mengetahui Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual.
5.     Untuk Mengetahui Kekurangan dan Kelebihan Media Audio Visual.

D.    Manfaat
Manfaat dari Rekaya Ide ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang penerapan metode simulasi dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran IPS di SD/MI. Dan agar terciptanya metode pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam memahami pelajaran dan meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS di SD/MI.





BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Pengertian Metode Simulasi Dalam Pembelajaran IPS di SD/MI
Simulasi berasal dari kata simulate yang berarti pura-pura atau berbuat seolah-olah atau simulation yang berarti tiruan yang hanya berpura-pura saja. Sebagai metode mengajar simulasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengambarkan kejadian atau peristiwa sebenarnya.
Menurut Udin Syaefudin simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variable yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri uatama itu bisa dimodifikasi secara nyata.
Sri Anitah, W.,dkk mengemukakan bahwa simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.
Dalam pembelajaran IPS yang menggunakan metode simulasi, siswa dapat membangun kemampuannya yang berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok. Di samping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk dapat bermain peran beberapa perilaku yang dianggap  sesuai dengan tujuan pembelajaran.[1]
Pelaksanaan simulasi dalam pembelajaran di dalam kelas haruslah terjadi proses-proses kegiatan yang menghasilkan domain efektif, misalnya menyenangkan, menggairahkan, suka, sedih, terharu, simpati, solidaritas, gotong royong, dan sebagainya. Domain psikomotorik, misalnya keterampilan berbicara, bertanya, berdebat, menggunakan pendapat, memimpin dan sebagainya. Domain kognitif, misalnya memahami konsep-konsep tertentu, pengertian teori dan sebagainya juga dalam pelaksanaan simulasi hendaklah dilakukan korelasi antara berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Sedangkan menurut Hamalik simulasi adalah suatu teknik yang digunakan dalam semua sistem pengajaran, terutama dalam desain instruksional yang berorientasi pada tujuan-tujuan tingkah laku. Latihan-latihan keterampilan menuntut praktik yang dilaksanakan di dalam situasi kehidupan nyata (dalam pekerjaan tertentu), atau dalam situasi simulasi yang mengandung ciri-ciri situasi kehidupan senyatanya. Latihan-latihan dalam bentuk simulasi pada dasarnya berlatih melaksanakan tugas-tugas yang akan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.[2]
Secara sederhana, pengertian pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat mengerti, paham, dan membuat manusia lebih kritis dalam berpikir. Juga, setiap ppengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.
Pembelajaran IPS yang sering dikenal dengan sosial studies adalah kajian mengenai manusia dengan segala aspeknya dalam sistem kehidupan bermasyarakat. IPS mengkaji bagaimana hubungan manusia dengan sesamanya di lingkungan sendiri, dengan tetangga yang dekat sampai jauh. IPS juga mengkaji bagaimana manusia bergerak dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian, IPS mengkaji tentang keseluruhan kegiatan manusi. Karena luasnya cakupan dari pembelajaran IPS maka dibutuhkan suatu kerangka dalam pembelajaran, seperti pendekatan, strategi, teknik, model, metode, dll.
Menurut penulis dalam pembelajaran yang menggunakan metode simulasi, kemampuan siswa dibina dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam suatu kelompok. Selain itu, dengan menggunakan metode simulasi dalam pembelajaran siswa juga diajak untuk dapat bermain peran dalam beberapa perilaku yang dianggap penting dan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS di SD/MI.

B.    Kekurangan dan Kelebihan Metode Simulasi
1.     Kelebihan Metode Simulasi
Pemanfaatan metode pembelajaran simulasi dalam penerapannya sangat banyak memiliki kelebihan yang dapat diperleh, antara lain:
a.      Siswa dapat melaksanakan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya.
b.     Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam pebelajaran.
c.      Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial, hal ini dapat dikatakan sebagai implementasi pembelajaran yang berbasis kontekstual.
d.     Melalui kegiatan kelompok dalam simulasi dapat membina hubungan personal yang positif.
e.      Dapat membangkitkan imajinasi siswa.
f.      Membina hubungan komunikatif dan kerja sama dalam kelompok.[3]
g.     Memupuk keberanian siswa dan kemantapan penampilan siswa di depan orang banyak.
h.     Siswa dapat menghargai dan menerima pendapat orang lain.
i.       Dapat mengembangkan bakat atau kemampuan yang mungki dimiliki siswa.
j.       Memperkaya pengetahuan sikap dan keterampilan serta pengalaman tidak langsung.
k.     Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan yang sebenarnya.
l.       Menimbulkan respon yang positif bagi siswa yang lamban, kurang cakap dan kurang motivasi.
2.     Kekurangan Metode Simulasi
Selain kelebihannya, metode simulasi ini juga tidak terlepas dari kekurangannya, antara lain:
a.      Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak.
b.     Sangat bergantung pada aktivitas siswa.
c.      Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar.
d.     Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga simulasi tidak efektif.[4]
e.      Faktor emosional seperti rasa malu, ragu-ragu atau takut akan mempengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.
f.      Pelaksanaan simulasi sering terjadi kaku, bahkan salah arah, karena kurangnya pengalaman siswa terhadap masalah-masalah sosial yang diperankan.
g.     Menuntut imajinasi guru dan siswa.

C.    Penerapan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran IPS di SD/MI
Pentingnya penerapan metode simulasi dalam pembelajaran IPS di SD/MI karena seperti yang telah diketahui, praktek atau tindakan yang dilakukan sendiri oleh masing-masing individu akan lebih mempengaruhi pemahaman dan pengertian siswa akan pelajaran yang disampaikan kepadanya.
Dengan penerapan metode simulasi dalam pembelajaran IPS di SD/MI siswa akan lebih merasa senang dan nilai-nilai yang di dapatkan dalam metode simulasi ini, diantaranya: kerjasama, penghargaan diri dan orang lain, serta kepercayaan diri. Adapun langkah-langkah yang dapat digunakan dalam penerapan metode simulasi, yaitu:
1.     Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru.
2.     Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas.
3.      Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik dan peran yang dimainkan.
4.     Pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat dilakukan melalui diskusi.
5.     Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi.[5]

D.    Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual
Media berdasarkan asal katanya  dari bahasa latin, medium, yang berarti perantara. Media oleh karenanya dapat diartikan sebagai perantara antara pengirim informasi yang berfungsi sebagai sumber atau resources dan penerima informasi  atau receiver. Dalam proses belajar, media berperan dalam menjembatani proses penyampaian dan pengiriman pesan dan informasi. Dengan menggunakan media dan teknologi, proses penyampaian pesan dan informasi antara pengirim dan penerima akan dapat berlangsung dengan efektif.[6] 
Menurut Wina Sajaya media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan, dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap, atau menanamkan keterampilan pada setiap orang yang memanfaatkannya. Kemudian, dari batasan ini minimal ada dua hal yang harus dipahami. Pertama, media pembelajaran tidak terbatas pada alat saja seperti TV, radio, dan CD, akan tetapi meliputi pemanfaatan lingkungan baik yang di desain maupun tidak untuk pembelajaran serta kegiatan yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Yang kedua, media digunakan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap atau digunakan untuk menanamkan keterampilan tertentu. Ini berarti dalam alat dan kegiatan yang dirancang itu mengandung pesan tertentu sesuai dengan tujuan penggunaan media itu sendiri.[7]
Perkembangan teknologi komunikasi digital yang berlangsung pesat seperti yang terjadi saat ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap semua aspek kehidupan manusia termasuk di dalamnya bagaimana manusia melakukan aktivitas belajar. Media yang dapat digunakan guru salah satunya adalah media audio visual pada pembelajaran IPS di SD/MI.
Media video tergolong sebagai media audio visual yang mampu menayangkan unsur pesan dan informasi melalui gambar dan suara yang disampaikan secara stimulant. Keunggulan inilah yang membuat media video sangat banyak digunakan sebagai sarana untuk memperoleh dan mengkomunikasikan pesan secara lengkap. Program video dapat menjadi medium yang efektif jika digunakan untuk mengkomunikasikan informasi atau pengetahuan yang mencakup kombinasi unsur gerak dan unsure suara di dalamnya. Melalui penggunaan medium video pemirsa dapat melihat suatu proses dan peristiwa secara berkesinambungan dengan tingkat realism yang tinggi. Artinya teknologi video yang ada saat ini telah memungkinkan penggunaannya untuk menyimak unsur audio dan unsur video dengan kualitas yang sejelas mungkin.[8]




E.    Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual
Kelebihan dari penggunaan media audio visual diantaranya adalah:[9]
1.     Pemakaiannya tidak membosankan peserta didik.
2.     Hasilnya lebih mudah untuk dipahami.
3.     Menayangkan gambar bergerak.
4.     Informasi yang diterima lebih jelas dan cepat dimengerti.
Sedangkan kekurangan dari penggunaan media audio visual, yaitu:
1.     Pelaksanaannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
2.     Suaranya yang terkadang tidak jelas.
3.     Biaya yang relative mahal.


  





BAB III
REKAYASA IDE

A.    Penerapan Metode Pembelajaran Simulasi Dengan Menggunakan Media Audio Visual Dalam Pembelajara IPS di SD/MI.
Menurut penulis penerapan metode simulasi yang merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Yang mana dalam kegiatan pembelajaran metode simulasi ini siswa berpura-pura atau berbuat seolah-olah atau tiruan seperti yang sebenarnya. Dalam hal ini akan lebih mempengaruhi pemahaman dan pengertian siswa akan pelajaran yang disampaikan kepadanya.
Penggunaan media audio visual sangat membantu seorang pendidik dalam mengarahkan siswanya sebelum melakukan simulasi. Media audio visual ini menayangkan gambar bergerak dan mengkomunikasikan informasi pengetahuan yang menggambarkan tentang bagaimana sebuah proses atau prosedur berlangsung.
Dalam pembelajaran IPS penulis mengambil sebuah contoh dlam pembelajaran IPS tentang interaksi manusia dengan lingkungan dan pengaruhnya terhadap pembangunan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat Indonesia pada kelas V SD. Tentunya peristiwa interaksi dengan lingkungan ini  sering dilakukan siswa, untuk itu dengan menggunakan metode simulasi peserta didik akan lebih mudah memahami bagaimana interaksi dengan lingkungan dan pengaruhnya terhadap pembangunan sosial, budaya dan ekonomi.
Adapun langkah-langkah yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS di SD/MI dengan menggunakan metode simulasi dan media Audio Visual yang berkaitan dengan interaksi manusia dengan lingkungan dan pengaruhnya terhadap pembangunan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat Indonesia.
1.     Seorang pendidik menetapkan topi simulasi yang diarahkan. Contohnya peragaan yang akan dilakukan tentang interaksi dengan lingkungannya.
2.     Guru membentuk suatu kelompok  dan topik-topik yang akan ditiru setiap kelompok yang telah ditentukan.
3.     Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik dan peran yang akan dimainkan. Dalam hal ini guru dapat memutar video visual tentang interaksi dengan lingkungan dan pengaruhnya terhadap pembangunan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat Indonesia. Agar peserta didik memahami jenis-jenis interaksi yang akan di lakukan, teknik dan peran yang akan dimainkan.
4.     Pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat dilakukan melalui diskusi. Kelompok yang bermain peran memperagakan peran interaksi, sedangkan kelompok yang lain memperhatikan mendiskusikan nya.
5.     Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi. Peserta didik memberikan  kesimpulan dan saran dari pelajaran tersebut, yang kemudian disimpulkan kembali oleh guru.















BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Simulasi berasal dari kata simulate yang berarti pura-pura atau berbuat seolah-olah atau simulation yang berarti tiruan yang hanya berpura-pura saja. Sebagai metode mengajar simulasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengambarkan kejadian atau peristiwa sebenarnya. Dalam pembelajaran yang menggunakan metode simulasi, kemampuan siswa dibina dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam suatu kelompok. Selain itu, dengan menggunakan metode simulasi dalam pembelajaran siswa juga diajak untuk dapat bermain peran dalam beberapa perilaku yang dianggap penting dan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS di SD/MI.
Dalam proses belajar, media berperan dalam menjembatani proses penyampaian dan pengiriman pesan dan informasi. Dengan menggunakan media dan teknologi, proses penyampaian pesan dan informasi antara pengirim dan penerima akan dapat berlangsung dengan efektif. Media audio visual merupakan mediayang mampu menayangkan unsur pesan dan informasi melalui gambar dan suara yang disampaikan secara stimulant. Keunggulan inilah yang membuat media video sangat banyak digunakan sebagai sarana untuk memperoleh dan mengkomunikasikan pesan secara lengkap. Sehingga dpat mempermudah siswa dalam memahmi pelajaran.

B.    Saran
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulisan rekaya ide ini dapat lebih baik untuk ke depannya. Khusus untuk para pendidik dan pembaca dalam dunia  pendidikan, karena pada rekayasa ide yang berkaitan dengan penerapan metode simulasi dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran IPS di SD/MI ini sangat bermanfaat untuk dibaca dan dipelajari sehingga nantinya dapat diterapkan pada proses pembelajaran di dalam kelas sehingga tercapainya tujuan pembelajaran IPS yang telah di tetapkan dan dapat menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien.







DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Muhammad, dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang: Unissula Press.
Hasan, Hasmiana. 2016. Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Ketuntasan Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri 20 Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar. Vol. 3 No 4 Oktober 2016. Tersedia online: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/download/7538/6205.  Diakses pada tanggal 25 April 2019. Jam 16.08 WIB. 
Lubis, Maulana Arafat. 2018. Pembelajaran PPKn di SD/MI Implementasi Pendidikan Abad 21. Medan: Akasha Sakti.
Prastowo, Andi. 2015. Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta: Kencana.
Pribadi, Benny A. Pribadi. 2017. Media dan Teknologi dalam Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.



[1] Ahmad Susanto. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. (Jakarta: Kencana). Hlm. 53.
[2] Muhammad Afandi, dkk.  Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. (Semarang: Unissula Press). Hlm. 96.
[3] Maulana Arafat Lubis. 2018. Pembelajaran PPKn di SD/MI Implementasi Pendidikan Abad 21. (Medan: Akasha Sakti). Hlm. 150.
[4] Ibid. hlm. 150.
[5] Ibid. hlm. 149-150.
[6] Benny A. Pribadi. Media dan Teknologi dalam Pembelajaran. (Jakarta: Kencana, 2017). Hlm. 15.
[7] Andi Prastowo.  Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. (Jakarta: Kencana, 2015). Hlm. 294.
[8]  Op.Cit. Media dan Teknologi dalam Pembelajaran. Hlm. 137-138.
[9] Hasmiana Hasan. Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Ketuntasan Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri 20 Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar. Vol. 3 No 4 Oktober 2016. Tersedia online: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/download/7538/6205.  hal 26. Diakses pada tanggal 25 April 2019. Jam 16.08 WIB.  

<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL