PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SIMULASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARA IPS di SD/MI
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama NIM
Maulidatun
Nikmah 1620500003
Dosen Pengampu:
Nashran Azizan Hasibuan, M.Pd.
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAMA NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
2019
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis hanturkan karena dengan
limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas
Pembelajaran IPS SD/MI yang berupa
Rekayasa Ide yang berjudul “Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan
Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS di SD/MI”. Shalawat dan salam
penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai uswatul hasanah
bagi seluruh manusia dan mengemban pencerahan kehidupan.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Nashran Azizan, M.Pd.
selaku dosen mata kuliah Pembelajaran IPS SD/MI atas bimbingan dan arahannya.
Dan terimakasih juga kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan Rekayasa
Ide ini. Kepada teman-teman yang membantu memberikan masukan dan
sumbangan pemikiran kepada penulis atas terselesainya tugas ini.
Semoga penulisan Rekayasa Ide ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
dan penulis sadar bahwa Rekayasa Ide ini jauh dari sempurna, apabila ada kritik
dan saran dari pembaca, penulis
mengucapkan terima kasih karena kritik dan saran dari pembaca dapat
menyempurnakan tugas yang berupa Rekayasa Ide ini.
Padangsidimpuan 20 April 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A.
Latar Belakang................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C.
Tujuan................................................................................................ 2
D.
Manfaat.............................................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORI............................................................................... 3
A.
Pengertian Metode Simulasi Dalam Pembelajaran IPS di SD/MI.... 3
B.
Kekurangan dan Kelebihan Metode Simulasi................................... 5
C.
Penerapan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran IPS di SD/MI.... 6
D.
Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual................................. 7
E.
Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual.............................. 9
BAB III REKAYASA IDE.......................................................................... 10
A.
Penerapan Metode Pembelajaran Simulasi Dengan Menggunakan Media
Audio Visual Dalam Pembelajara IPS di SD/MI....................................... 10
BAB IV PENUTUP..................................................................................... 12
A.
Kesimpulan...................................................................................... 12
B.
Saran................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 14
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan yang
menunjukkan adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dibangun dalam
kegiatan ini adalah interaksi yang bersifat dua arah dan menempatkan siswa
bukan sebagi objek belajar tetapi sebagai subjek belajar. Kedudukan siswa siswa
sebagai subjek belajar berarti siswa merupakan individu yang aktif dalam
pembelajaran, bukan yang pasif yang hanya menerima apa yang diberikan oleh
guru.
Dalam proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas diharapkan
bisa menarik, efektif dan efisien. Pembelajaran yang diberikan oleh guru akan
menarik jika dalam sebuah proses pembelajaran menggunakan metode-metode
pembelajaran yang dapat membuat siswa untuk lebih aktif, kreatif dan inovatif.
Dengan demikian jika dalam proses pembelajaran menyenangkan maka siswa akan
lebih fokus dalam pembelajaran dan pada akhirnya siswa mampu mengaplikasikan
berbagai nilai dan ilmu pengetahuan yang di dapatkan dari pembelajaran di dunia
nyata. Sehingga, siswa mampu menyelesaikan masalahnya sendiri.
Cakupan pembelajaran IPS sangat luas, yang merupakan gabungan dari
unsure-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan,
sosiologi, bahkan juga bidang humaniora. Dengan luasnya cakupan ini terkadang
muncul rasa bosan saat mengajar dengan menggunakan metode ceramah dan Tanya
jawab. Beban berat yang harus dilaksanakan baik oleh guru maupun siswa yang
tentunya merupakan faktor untuk mencarikan solusinya. Oleh karena itu dengan
menggunakan metode simulasi dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam
mengikuti pelajaran.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah Pengertian Dari Metode Simulasi dalam Pembelajaran IPS di
SD/MI?
2.
Apasaja Kekurangan dan Kelebihan dari Metode Simulasi?
3.
Bagaimanakah Penerapan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran IPS di
SD/MI?
4.
Apakah Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual?
5.
Apasaja Kelebihan dan Kekurang Media Audio Visual?
C.
Tujuan
1.
Untuk Menjelaskan Pengertian Metode Simulasi dalam Pembelajaran IPS
di SD/MI.
2.
Untuk Mengetahui Kekurangan Dan Kelebihan Metode Simulasi.
3.
Untuk Mengetahui Penerapan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran IPS
di SD/MI.
4.
Untuk Mengetahui Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual.
5.
Untuk Mengetahui Kekurangan dan Kelebihan Media Audio Visual.
D.
Manfaat
Manfaat dari Rekaya Ide ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan
pembaca tentang penerapan metode simulasi dengan menggunakan media audio visual
dalam pembelajaran IPS di SD/MI. Dan agar terciptanya metode pembelajaran yang
dapat memudahkan siswa dalam memahami pelajaran dan meningkatkan minat belajar
siswa dalam pembelajaran IPS di SD/MI.
BAB II
KAJIAN TEORI
A.
Pengertian Metode Simulasi Dalam Pembelajaran IPS di SD/MI
Simulasi berasal dari kata simulate yang berarti pura-pura
atau berbuat seolah-olah atau simulation yang berarti tiruan yang hanya
berpura-pura saja. Sebagai metode mengajar simulasi dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan yang mengambarkan kejadian atau peristiwa sebenarnya.
Menurut Udin Syaefudin simulasi adalah sebuah replikasi atau
visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan
pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa
simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variable yang
menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi
memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri uatama itu
bisa dimodifikasi secara nyata.
Sri Anitah, W.,dkk mengemukakan bahwa simulasi merupakan salah satu
metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses
pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda
atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat
pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di
sekolah dasar.
Dalam pembelajaran IPS yang menggunakan metode simulasi, siswa
dapat membangun kemampuannya yang berkaitan dengan keterampilan berinteraksi
dan berkomunikasi dalam kelompok. Di samping itu, dalam metode simulasi siswa
diajak untuk dapat bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pelaksanaan simulasi dalam pembelajaran di dalam kelas haruslah
terjadi proses-proses kegiatan yang menghasilkan domain efektif, misalnya
menyenangkan, menggairahkan, suka, sedih, terharu, simpati, solidaritas, gotong
royong, dan sebagainya. Domain psikomotorik, misalnya keterampilan berbicara,
bertanya, berdebat, menggunakan pendapat, memimpin dan sebagainya. Domain
kognitif, misalnya memahami konsep-konsep tertentu, pengertian teori dan
sebagainya juga dalam pelaksanaan simulasi hendaklah dilakukan korelasi antara
berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Sedangkan menurut Hamalik simulasi adalah suatu teknik yang
digunakan dalam semua sistem pengajaran, terutama dalam desain instruksional
yang berorientasi pada tujuan-tujuan tingkah laku. Latihan-latihan keterampilan
menuntut praktik yang dilaksanakan di dalam situasi kehidupan nyata (dalam
pekerjaan tertentu), atau dalam situasi simulasi yang mengandung ciri-ciri
situasi kehidupan senyatanya. Latihan-latihan dalam bentuk simulasi pada
dasarnya berlatih melaksanakan tugas-tugas yang akan dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.
Secara sederhana, pengertian pendidikan adalah proses pembelajaran
bagi peserta didik untuk dapat mengerti, paham, dan membuat manusia lebih
kritis dalam berpikir. Juga, setiap ppengalaman yang memiliki efek formatif
pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan.
Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga
memungkinkan secara otodidak.
Pembelajaran IPS yang sering dikenal dengan sosial studies adalah
kajian mengenai manusia dengan segala aspeknya dalam sistem kehidupan
bermasyarakat. IPS mengkaji bagaimana hubungan manusia dengan sesamanya di
lingkungan sendiri, dengan tetangga yang dekat sampai jauh. IPS juga mengkaji
bagaimana manusia bergerak dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan demikian,
IPS mengkaji tentang keseluruhan kegiatan manusi. Karena luasnya cakupan dari
pembelajaran IPS maka dibutuhkan suatu kerangka dalam pembelajaran, seperti
pendekatan, strategi, teknik, model, metode, dll.
Menurut penulis dalam pembelajaran yang menggunakan metode
simulasi, kemampuan siswa dibina dengan keterampilan berinteraksi dan
berkomunikasi dalam suatu kelompok. Selain itu, dengan menggunakan metode
simulasi dalam pembelajaran siswa juga diajak untuk dapat bermain peran dalam
beberapa perilaku yang dianggap penting dan yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran IPS di SD/MI.
B.
Kekurangan dan Kelebihan Metode Simulasi
1.
Kelebihan Metode Simulasi
Pemanfaatan
metode pembelajaran simulasi dalam penerapannya sangat banyak memiliki
kelebihan yang dapat diperleh, antara lain:
a.
Siswa dapat melaksanakan interaksi sosial dan komunikasi dalam
kelompoknya.
b.
Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat
langsung dalam pebelajaran.
c.
Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial, hal ini
dapat dikatakan sebagai implementasi pembelajaran yang berbasis kontekstual.
d.
Melalui kegiatan kelompok dalam simulasi dapat membina hubungan
personal yang positif.
e.
Dapat membangkitkan imajinasi siswa.
f.
Membina hubungan komunikatif dan kerja sama dalam kelompok.
g.
Memupuk keberanian siswa dan kemantapan penampilan siswa di depan
orang banyak.
h.
Siswa dapat menghargai dan menerima pendapat orang lain.
i.
Dapat mengembangkan bakat atau kemampuan yang mungki dimiliki
siswa.
j.
Memperkaya pengetahuan sikap dan keterampilan serta pengalaman
tidak langsung.
k.
Memungkinkan eksperimen berlangsung tanpa memerlukan lingkungan
yang sebenarnya.
l.
Menimbulkan respon yang positif bagi siswa yang lamban, kurang
cakap dan kurang motivasi.
2.
Kekurangan Metode Simulasi
Selain
kelebihannya, metode simulasi ini juga tidak terlepas dari kekurangannya,
antara lain:
a.
Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak.
b.
Sangat bergantung pada aktivitas siswa.
c.
Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar.
d.
Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga simulasi
tidak efektif.
e.
Faktor emosional seperti rasa malu, ragu-ragu atau takut akan
mempengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.
f.
Pelaksanaan simulasi sering terjadi kaku, bahkan salah arah, karena
kurangnya pengalaman siswa terhadap masalah-masalah sosial yang diperankan.
g.
Menuntut imajinasi guru dan siswa.
C.
Penerapan Metode Simulasi Dalam Pembelajaran IPS di SD/MI
Pentingnya penerapan metode simulasi dalam pembelajaran IPS di
SD/MI karena seperti yang telah diketahui, praktek atau tindakan yang dilakukan
sendiri oleh masing-masing individu akan lebih mempengaruhi pemahaman dan
pengertian siswa akan pelajaran yang disampaikan kepadanya.
Dengan penerapan metode simulasi dalam pembelajaran IPS di SD/MI
siswa akan lebih merasa senang dan nilai-nilai yang di dapatkan dalam metode
simulasi ini, diantaranya: kerjasama, penghargaan diri dan orang lain, serta
kepercayaan diri. Adapun langkah-langkah yang dapat digunakan dalam penerapan
metode simulasi, yaitu:
1.
Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru.
2.
Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas.
3.
Simulasi diawali dengan
petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik dan peran yang dimainkan.
4.
Pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat
dilakukan melalui diskusi.
5.
Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi.
D.
Pengertian Media Pembelajaran Audio Visual
Media berdasarkan asal katanya
dari bahasa latin, medium, yang berarti perantara. Media oleh
karenanya dapat diartikan sebagai perantara antara pengirim informasi yang
berfungsi sebagai sumber atau resources dan penerima informasi atau receiver. Dalam proses belajar,
media berperan dalam menjembatani proses penyampaian dan pengiriman pesan dan
informasi. Dengan menggunakan media dan teknologi, proses penyampaian pesan dan
informasi antara pengirim dan penerima akan dapat berlangsung dengan efektif.
Menurut Wina Sajaya media pembelajaran adalah segala sesuatu
seperti alat, lingkungan, dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk
menambah pengetahuan, mengubah sikap, atau menanamkan keterampilan pada setiap
orang yang memanfaatkannya. Kemudian, dari batasan ini minimal ada dua hal yang
harus dipahami. Pertama, media pembelajaran tidak terbatas pada alat saja
seperti TV, radio, dan CD, akan tetapi meliputi pemanfaatan lingkungan baik
yang di desain maupun tidak untuk pembelajaran serta kegiatan yang sengaja
dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Yang kedua, media digunakan untuk
menambah pengetahuan, mengubah sikap atau digunakan untuk menanamkan
keterampilan tertentu. Ini berarti dalam alat dan kegiatan yang dirancang itu
mengandung pesan tertentu sesuai dengan tujuan penggunaan media itu sendiri.
Perkembangan teknologi komunikasi digital yang berlangsung pesat
seperti yang terjadi saat ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap semua
aspek kehidupan manusia termasuk di dalamnya bagaimana manusia melakukan
aktivitas belajar. Media yang dapat digunakan guru salah satunya adalah media
audio visual pada pembelajaran IPS di SD/MI.
Media video tergolong sebagai media audio visual yang mampu
menayangkan unsur pesan dan informasi melalui gambar dan suara yang disampaikan
secara stimulant. Keunggulan inilah yang membuat media video sangat banyak
digunakan sebagai sarana untuk memperoleh dan mengkomunikasikan pesan secara
lengkap. Program video dapat menjadi medium yang efektif jika digunakan untuk
mengkomunikasikan informasi atau pengetahuan yang mencakup kombinasi unsur
gerak dan unsure suara di dalamnya. Melalui penggunaan medium video pemirsa
dapat melihat suatu proses dan peristiwa secara berkesinambungan dengan tingkat
realism yang tinggi. Artinya teknologi video yang ada saat ini telah
memungkinkan penggunaannya untuk menyimak unsur audio dan unsur video dengan
kualitas yang sejelas mungkin.
E.
Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual
Kelebihan dari penggunaan media audio visual diantaranya adalah:
1.
Pemakaiannya tidak membosankan peserta didik.
2.
Hasilnya lebih mudah untuk dipahami.
3.
Menayangkan gambar bergerak.
4.
Informasi yang diterima lebih jelas dan cepat dimengerti.
Sedangkan kekurangan dari penggunaan media audio visual, yaitu:
1.
Pelaksanaannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
2.
Suaranya yang terkadang tidak jelas.
3.
Biaya yang relative mahal.
BAB III
REKAYASA IDE
A.
Penerapan Metode Pembelajaran Simulasi Dengan Menggunakan Media
Audio Visual Dalam Pembelajara IPS di SD/MI.
Menurut penulis penerapan metode simulasi yang merupakan salah satu
metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Yang mana
dalam kegiatan pembelajaran metode simulasi ini siswa berpura-pura atau berbuat
seolah-olah atau tiruan seperti yang sebenarnya. Dalam hal ini akan lebih
mempengaruhi pemahaman dan pengertian siswa akan pelajaran yang disampaikan
kepadanya.
Penggunaan media audio visual sangat membantu seorang pendidik
dalam mengarahkan siswanya sebelum melakukan simulasi. Media audio visual ini
menayangkan gambar bergerak dan mengkomunikasikan informasi pengetahuan yang
menggambarkan tentang bagaimana sebuah proses atau prosedur berlangsung.
Dalam pembelajaran IPS penulis mengambil sebuah contoh dlam
pembelajaran IPS tentang interaksi manusia dengan lingkungan dan pengaruhnya
terhadap pembangunan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat Indonesia pada kelas
V SD. Tentunya peristiwa interaksi dengan lingkungan ini sering dilakukan siswa, untuk itu dengan
menggunakan metode simulasi peserta didik akan lebih mudah memahami bagaimana
interaksi dengan lingkungan dan pengaruhnya terhadap pembangunan sosial, budaya
dan ekonomi.
Adapun langkah-langkah yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS
di SD/MI dengan menggunakan metode simulasi dan media Audio Visual yang
berkaitan dengan interaksi manusia dengan lingkungan dan pengaruhnya terhadap
pembangunan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat Indonesia.
1.
Seorang pendidik menetapkan topi simulasi yang diarahkan. Contohnya
peragaan yang akan dilakukan tentang interaksi dengan lingkungannya.
2.
Guru membentuk suatu kelompok
dan topik-topik yang akan ditiru setiap kelompok yang telah ditentukan.
3.
Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik
dan peran yang akan dimainkan. Dalam hal ini guru dapat memutar video visual
tentang interaksi dengan lingkungan dan pengaruhnya terhadap pembangunan
sosial, budaya dan ekonomi masyarakat Indonesia. Agar peserta didik memahami
jenis-jenis interaksi yang akan di lakukan, teknik dan peran yang akan
dimainkan.
4.
Pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat
dilakukan melalui diskusi. Kelompok yang bermain peran memperagakan peran
interaksi, sedangkan kelompok yang lain memperhatikan mendiskusikan nya.
5.
Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi. Peserta didik
memberikan kesimpulan dan saran dari
pelajaran tersebut, yang kemudian disimpulkan kembali oleh guru.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Simulasi berasal dari kata simulate yang berarti pura-pura
atau berbuat seolah-olah atau simulation yang berarti tiruan yang hanya
berpura-pura saja. Sebagai metode mengajar simulasi dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan yang mengambarkan kejadian atau peristiwa sebenarnya. Dalam
pembelajaran yang menggunakan metode simulasi, kemampuan siswa dibina dengan
keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam suatu kelompok. Selain itu,
dengan menggunakan metode simulasi dalam pembelajaran siswa juga diajak untuk
dapat bermain peran dalam beberapa perilaku yang dianggap penting dan yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS di SD/MI.
Dalam proses belajar, media berperan dalam menjembatani proses
penyampaian dan pengiriman pesan dan informasi. Dengan menggunakan media dan
teknologi, proses penyampaian pesan dan informasi antara pengirim dan penerima
akan dapat berlangsung dengan efektif. Media audio visual merupakan mediayang
mampu menayangkan unsur pesan dan informasi melalui gambar dan suara yang
disampaikan secara stimulant. Keunggulan inilah yang membuat media video sangat
banyak digunakan sebagai sarana untuk memperoleh dan mengkomunikasikan pesan
secara lengkap. Sehingga dpat mempermudah siswa dalam memahmi pelajaran.
B.
Saran
Penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulisan rekaya ide ini
dapat lebih baik untuk ke depannya. Khusus untuk para pendidik dan pembaca
dalam dunia pendidikan, karena pada
rekayasa ide yang berkaitan dengan penerapan metode simulasi dengan menggunakan
media audio visual dalam pembelajaran IPS di SD/MI ini sangat bermanfaat untuk
dibaca dan dipelajari sehingga nantinya dapat diterapkan pada proses
pembelajaran di dalam kelas sehingga tercapainya tujuan pembelajaran IPS yang
telah di tetapkan dan dapat menciptakan suasana belajar yang efektif dan
efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Muhammad, dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di
Sekolah. Semarang: Unissula Press.
Hasan, Hasmiana. 2016. Penggunaan Media Audio Visual Terhadap
Ketuntasan Belajar IPS Materi Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan
Transportasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri 20 Banda Aceh. Jurnal Pesona
Dasar. Vol. 3 No 4 Oktober 2016. Tersedia online: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/download/7538/6205. Diakses pada tanggal 25
April 2019. Jam 16.08 WIB.
Lubis, Maulana Arafat. 2018. Pembelajaran PPKn di SD/MI
Implementasi Pendidikan Abad 21. Medan: Akasha Sakti.
Prastowo, Andi. 2015. Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) Tematik Terpadu Implementasi Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta:
Kencana.
Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah
Dasar. Jakarta: Kencana.
<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
Komentar
Posting Komentar