BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya
untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan
yang ditetapkan.Perencanaan merupakan aktifitas manajemen yang paling krusial,
bahkan ia adalah langkah awal untuk menjalankan manajemen sebuah pekerjaan. Ia
sangat berpengaruh terhadap unsur-unsur manajemen lainnya, seperti
merealisasikan perencanaan dan pengawasan agar bisa mewujuddankan tujuan yang
direncanakan.
Untuk membuat suatu
perencanaan di perlukan sebuah dasar pemikiran. Dasar pemikiran ialah suatu
tindakan untuk berfikir cerdas dan rasional. Pemikiran yang baik pasti akan
menghasilkan keputusan yang disertai argumen dan dapat di pertanggung jawabkan.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Pengertian
Perencanaan
2.
Dasar
Pemikiran Perencanaan
3.
Proses
Perencanaan
4.
Perencanaan
Strategi
5.
Taktik
Operasional
6.
Rencana
Tindakan
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian perencanaan.
2.
Untuk
mengetahui dasar pemikiran perencanaan.
3.
Untuk
mengetahui proses perencanaan.
4.
Untuk
mengetahui perencanaan strategi.
5.
Untuk
mengetahui taktik operasional.
6.
Untuk
mengetahui rencana tindakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Perencanaan
Robbins dan Coulter (2002) dalam Erni dan Kurniawan (2005) mendefinisikan
perencanaan adalah sebagai suatu proses yang dimulai dari penetapan tujuan
organisasi, menetukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut
secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordanisikan seluruh pekerjaan
organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi. Tidak hanya sekedar mencapai
akan tetapi dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi. Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang
ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam
rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
Perencanaan merupakan aktivitas manajemen yang paling krusial,
bahkan ia adalah langkah awal untuk menjalankan manajemen sebuah pekerjaan. Ia
sangat berpengaruh terhadap unsur-unsur manajemen lainnya, seperti
merealisasikan perencanaan dan pengawasan agar bisa mewujuddankan tujuan yang
direncanakan.
Defenisi-defenisi perencanaan menurut para ahli:
1.
Bintoro
Tjokroaminoto
Perencanaan adalah proses mempersiapakan kegiatan-kegiatan secara
sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
2.
Prajudi
Atmosudirdjo
Perencanaan adalah perhitungan dan penetuan tentang sesuatu yang
akan dijalanakan dalam rangka mencapai tujuan terhenti, siapa yang melakukan,
bilamana, dimana, dan bagaiman cara melakukannya.
3.
Dior
Perencanaan ialah suatu proses penyiapan seperangkat keputusan
untuk dilaksanakan pada waktu yang akan datang, yang diarahkan untuk mencapai
sasaran tertentu
4.
Siagian
Perencanaan sebagai sebagian keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang menyangkut hal-hal yang akan dikerjakan di masa datang dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
5.
George
R. Terry
Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat
serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan menggambarkan
dan merumukan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.
Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a)
Perencanaan
harus berdasarkan fakta, data dan keterangan kongkret.
b)
Perencanaan
adalah suatu pekerjaan mental yang memerlukan
pemikiran, imajinasi kesanggupan melihat masa yang akan datang.
c)
Perencanaan
mengenai masa yang akan datang.
Perencanaan
bukanlah semata-mata pekerjaan top manajer, walaupun mereka lebih banyak
mencurahkan waktu dan pikirannya untuk membuat rencana secara keseluruhan.
Namun, setiap manajer dari berbagai tingkatan manajerial harus membuat
perencanaan untuk dilaksanakan sesuai dengan wewenang dan bidang kerja
masing-masing.
Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan.
Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang
tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan keterbatasan.
B.
Dasar
Pemikiran Perencanaan
Untuk membuat suatu perencanaan di perlukan sebuah dasar pemikiran.
Dasar pemikiran ialah suatu tindakan untuk berfikir cerdas dan rasional.
Pemikiran yang baik pasti akan menghasilkan keputusan yang disertai argumen dan
dapat di pertanggung jawabkan. Jadi, seseorang
pengmbil keputusan biasanya dilibatkan dengan banyak argumen yang dibuat
para pendukung tindakan serta dihadapkan dengan maslah menilai suatu tindakan
serta dihadapkan dengan masalah menilai suatu tindakan dari berbagi argumen
tersebut agar dapat diterima. Selain itu, seorang pengambil keputusan akan
menggabungkan tuntutan tertentu dari proposalnya menjadi satu pilihan yang
rasional secara keseluruhan.
Jadi, proses perencanaan rasional itu adalah menggunakan
pengambilan keputusan harus mempunyai pendukung tertentu untuk menyajikan
argumen dan menggunakan prosedur intelegensi dalam menentukan keinginan
praktis.
Ada 4 tahap dasar perencanaan, yaitu:
1.
Menetapkan
tujuan atau serangkaian tujuan.
2.
Merumuskan
keadaan saat ini.
3.
Mengidentifikasikan
segala kemudahan dan hambatan.
4.
Mengembangkan
rencana atau perangkat tindakan untuk mencapai tujuan.
C.
Proses
Perencanaan
Proses perencanaan atau planning adalah adalah bagian daur
kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan (decision
making) untuk masa depan, baik jangka panjang maupun jangka pendek,
sehubungan dengan pokok pertanyaan. Sebelum para manajer dapat mengorganisasi,
memimpin, atau, menegndalikan, terlebih dahulu mereka harus membuat rencana
yang memberikan arah pada setiap kegiatan organisasi. Pada tahap perencanaan
manager menentukan Apa yang akan dikerjakan, Kapan akan
dikerjakan, Siapa yang akan mengerjakan dan Bagaimana mengerjakannya.
Jadi perencanaan yaitu, “proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan
menentukan cakupan pencapaiannya”.
a.
Prakiraan
(forecasting)
Prakiraan
merupakan suatu usaha untuk meramalkan atau memperkirakan waktu yang akan
datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.
b.
Penetapan
Tujuan (estabilisting objective)
Penetapan
tujuan merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan suatu aktifitas untuk
menetapakan sesuatu yang ingin dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan.
c.
Pemrograman
(programming)
Program
adalah suatu aktuvitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan langkah-langkah
utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan dan anggota yang bertanggung
jawab untuk setiap langkah serta pengaturan waktu setiap langkah.
d.
Penjadwalan
(scheduling)
Penjadwalan
adalah penetapan atau penunjukan waktu menurut kronologi tertentu guna
melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
e.
Penganggaran
(budgeting)
Penganggaran
merupakan suatu aktifitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya keuangan
(financial recources) yang disediakan untuk aktifitas dan waktu tertentu.
f.
Pengembangan
prosedur (devoloping procedure)
Pengembangan
prosedur merupakan suatu aktivitas menormalisasikan cara, teknik, dan metode
pelaksanaan suatu pekerjaan.
Menurut Manullang proses perencanan untuk membuat suatu rencana ada
beberapa tindakan yang harus dilalui yaitu menetapkan tugas dan tujuan,
mengobservasi dan menganalisa, mengadakan kemungkinan-kemungkinan, membuat
sintesa, dan menyusun rencana.
D.
Perencanaan
Strategi
Strategi adalah rencana komprehensif untuk mencapai tujuan
organisasi. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan
strategi adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh,
memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaiman sumber daya
dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu. Perencanaan
strategi merupakan bagian dari manjemen strategis. Manajemen strategis adalah
seni dan ilmu untuk pembuatan (formulating), penerapan (implementing), dan
evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan
sebuah organisasi mencapai tujuan dimasa yang akan datang.
Jadi perencanaan strategis lebih terfokus pada bagaimana pimpinan
organisasi menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi dalam jangka panjang. Perencanaan strategic (Strategic Plans) juga
merupakan sustu proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi,
kebijaksanaan, program-program yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.
1.
Penyusunan
Strategi
Langkah
konkret menyusun strategi yaitu sebagai berikut :
a)
Menetapkan
jenis bisnis dan harapan perusahaan.
b)
Menterjemahkan
visi dan misi kedalam suatu tujan strateg yang terukur.
c)
Menyusun
strategi yang tepat untuk untuk mencapai tujuan dan target.
d)
Melakukan
berbagai keputusan taktis dengan efektif dan efisien atas strategi terpilih.
e)
Melakukan
evaluasi terhadap kinerja, penyesuaian terhadap arah, tujuan, strategi dan
pelaksanaanya sesuai dengan situasi terbaru. Contoh : perusahaan memproduksi
sirup jeruk yang melibatkan input sebagai pendukung kegiatan produksi.
Ada dua alasan yang menunjukkan pentingnya
perencanaan strategis :
1.
Perencanan
strategi memeberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk perencanaan
lainnya yang harus diambil.
2.
Pemahaan
terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk
perencanaan lainnya.
Dengan
adanya perencanaan strategi ini maka konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga
akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan
dapat mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat
dikatakan bahwa perencanaan strategi dapat menentukan keberhasilan organisasi
atau perusaahn, hal ini disebabkan karena:
1)
Perencanaan
strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting.
2)
Melakukan
perencanaan strategi berarti menetapkan misi organisasi secara jelas.
3)
Perencanaan
strategi memungkinkan manajer mempersiapkan diri terhadap kemungkinan
terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa perencanaan strategi bagi perushaan sangat penting, karena
tanpa strategi dalam mengelola perusahaan, seorang manajer seolah-olah
melangkah dalam ketidakpastian.
E.
Taktik
Operasonal
Taktik adalah tahap-tahap
atau langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk melaksanakan strategi. Jika
manajemen sudah merumuskan tujuan dan strateginya, maka ia berada dalam posisi
untuk menentukan taktik. Strategi adalah menentukan apa yang harus dikerjakan
sedangkan taktik adalah menentukan bagaiman kita mngerjakan sesuatu.
Ada perbedaan yang paling mendasar antara taktik dan strategi,
yaitu :
a.
Strategi
mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan taktik.
b.
Srtategi
pemasaran memerlukan keputusan dari manajemen tentang elemen-elemen marketing
mix perusahaan, sedangkan taktik merupakan program tertentu untuk jangka
pendek.
c.
Strategi
bersifat permanen sehingga sulit dan memakan biaya besar jika diadakan perubahan,
sedangkan taktik dapat diubah dengan mudah.
Srategi yang baik adalah mampu memenangkan
persaingan tanpa harus berkonfrontasi dan melakukan pengorbanan yang terlalu
besar atau mengeluarkan cost yang besar. Taktik (operasi) adalah menetukan
bagaiman kita menegrjakan sesuatu agar memenangkan persaingan (bagaiman kita
mengimplementasikan strategi yang sudah dirumuskan).
F.
Rencana
Tindakan
Dalam konteks
penyusunan strategi, ada dua tipe rencana yang harus diperhatikan. Pertama,
rencana konsepsional atau teoritis, sebagai rencana yang ideal dan diharapkan
dapat terwujud. Kedua, rencana tindakan atau action-plan, yang lebih
mendasar kepada faktor-faktor lapangan dengan segala perkiraan distorsi yang
mungkin terjadi.
Rencana
tindakan sering juga disebut dengan rencana operasional. Perencanaan tindakan
adalah kegiatan penyusunan langkah-langkah yang operasional untuk mencapai
hasil-hasil yang telah di rumuskan dalam strategi. Berdasarkan penegrtian ini,
maka kata kunci yang penting dalam membuat rencana tindakan adalah operasional.
Rencana dapat
berupa rencana informal atau secara formal. Rencana imformal adalah rencana
yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan
suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan anggota
korporasi artinta, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu.
rencana formal dibuat untuk menciptakan kepahaman tentang apa yang harus
dilakukan. Suatu perencanaan adalah suatu aktifitas integratif yang berusaha
memaksimumkan efektifitas seluruhnya dari suatu organisasi sebagai suatu
sistem, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
1.
Komponen
Rencana Tindakan
a.
Sasaran
(Objective)
b.
Kebijakan
mengacu ke program kerja tahunan
c.
Program
d.
Kegiatan
e.
Tujuan
Kegiatan
f.
Indikator
Keberhasilan
g.
Penaggung
Jawab dan pelaksana kegiatan
h.
Waktu
(kapan mulai kapan selesai) dan penjadwalan
i.
Sumber
daya (dapat berupa dana, SDM, fasilitas) dan rinciannya
Setidaknya ada tiga langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun
rencana tindakan atau action-plan, yaitu :
1)
Meninjau
kembali langkah-langkah dalam rencana strategis yang mungkin diterapkan.
2)
Mengidentifikasi
faktor-faktor operasional baik internal maupun eksternal dilapangan yang
mendukung dan menghambat tingkat keberhasilan rencana.
3)
rangkaian kegiatan yang paling sesuai untuk
sasaran.
2.
Rencana
tindakan atau operasional dibagi menjadi 2 yaitu :
a.
Rencana
sekali pakai
Dikembangkan
untuk melaksanakan serangkaian tindakan yang mungkin tidak berulang di masa
mendatang. Contoh : program, proyek.
b.
Rencana
tetap
Dikembangkan
untuk aktifitas yang berulang secara teratur selama suatu periode waktu
tertentu. Rencana ini sekali ditetapkan akan terus di terapkan sampai perlu
diubah atau dihapuskan. Sekali ditetapkan, rencana tetap memungkinkan
organisasi menghemat waktu yang digunakan untuk perencanaan dan pembuatan
keputusan karena situasi-situasi yang sama di tangani secara konsisten. Contoh : kebijakan, peraturan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Robbins dan Coulter (2002) dalam
Erni dan Kurniawan (2005) mendefinisikan perencanaan adalah sebagai
suatu proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menetukan strategi
untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh untuk
mengintegrasikan dan mengoordanisikan seluruh pekerjaan organisasi hingga
tercapainya tujuan organisasi. Tidak hanya sekedar mencapai akan tetapi
dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi. Perencanaan adalah sejumlah kegiatan yang
ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam
rangka mencapai tujuan yang ditetapkan.
Perencanaan bukanlah semata-mata pekerjaan top manajer, walaupun
mereka lebih banyak mencurahkan waktu dan pikirannya untuk membuat rencana
secara keseluruhan. Namun, setiap manajer dari berbagai tingkatan manajerial
harus membuat perencanaan untuk dilaksanakan sesuai dengan wewenang dan bidang
kerja masing-masing .
B.
Saran
Sebaiknya
dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam penetapan tujuan dalam berbagai
bentuk organosasi menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan. Dalam
sebuah perencanaan perlu memperhatikan sifat rencan yang baik untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
Daftar Pustaka
Ahmad Ibrahim
Abu Sinn, Manajemen Syariah, (Jakarta: RajaGrafindo Persada 2008).
Usman, Manajemen:
Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)
Yayat. M.
Herujito, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Grasindo, 2001)
Siswanto, Pengantar
Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005).
Komentar
Posting Komentar