A.
Pendahuluan
Penilaian
kompetensi keterampilan perlu dijelaskan terlebih dahulu pengertian
keterampilan (psikomotorik). Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan
dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu.
Berdasarkan
uraian di atas maka kita harus mengetahui Teknik dan Instrumen Penilaian
Kompetensi Keterampilan. Maka dari itu dalam makalah ini akan memaparkan materi
yang berjudul Teknik dan Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan yang akan
membahas tentang Pengertian Penilaian Kompetensi Keterampilan, Ruang Lingkup
Penilaian Kompetensi Keterampilan, Kelebihan dan Kelemahan Penilaian Kompetensi
Keterampilan, dan Teknik dan Contoh Instrumen Penilaian Kompetensi
Keterampilan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua yang selalu
mendoakan dan memberi dukungan dan penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu yang telah memberikan ide-ide dalam penulisan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kesalahan baik itu berupa
pengetika atau pengutipan yang salah, maka dari iu penulis mengharapkan
kritikan dan saran yang membangun dari pembaca.
B.
Pengertian Penilaian Kompetensi
Keterampilan
Sebelum menjelaskan
pengertian penilaian kompetensi keterampilan perlu dijelaskan terlebih dahulu
pengertian keterampilan (psikomotorik). Ranah psikomotorik adalah ranah yang
berkaitan dengan keterampilan (skil) atau kemampuan bertindak setelah seseorang
menerima pengalaman belajar tertentu. Psikomotor berhubungan dengan hasil
belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan (skill) sebagai hasil dari
tercapainya kompetensi pengetahuan. Hal ini berarti kompetensi keterampilan itu
sebagai implikasi dari tercapainya kompetensi pengetahuan dari peserta didik.
Keterampilan itu sendiri menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu
tugas atau sekumpulan tuigas tertentu.
Hasil belajar
psikomotorik ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan
bertindak individu. Hasil belajar psikomotor sebenarnya merupakan kelanjutan
dari hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam
bentuk kecenderungan-kecendrungan untuk berprilaku atau berbuat). Hasil belajar
kognitif dan afektif akan menjadi hasil belajar psikomotorik apabila peserta didik telah menunjukan
prilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah
kognitif dan afektif.
Kompetensi peserta
didik dalam ranah psikomotor menyangkut kemampuan melakukan gerakan refleks,
gerakan dasar, gerakan persepsi, gerakan berkemampuan fisik, gerakan terampil,
gerakan indah dan kreatif.
1.
Kemampuan melakukan gerakan refleks, artinya
respons terhadap stimulus tanpa sadar.
2.
Kemampuan melakukan gerakan dasar, artinya
gerakan yang muncul tanpa latihan, tetapi dapat diperhalus melalui praktik.
Gerakan dasar merupakan gerakan terpola dan dapat ditebak.
3.
Kemampuan melakukan gerakan persepsi, artinyaa
gerakan yang lebih halus dibanding dengan gerakan refleks dan dasar, karena
sudah di bantu kemampuan perseptual.
4.
Kemampuan
melakukan gerakan berkemampuan fisik, aartinya gerakan yang lebih efisien dan
berkembang melalui kematangan dan belajar.
5.
Kemampuan
melakukan gerakan terampil, gerakan yang dapat mengontrol berbagai tindakan
gerakan, gerakan yang sulit, rumit, kompleks dengan tangkas dan cekatan.
6.
Kemampuan
melakukan gerakan indah dan kreatif, artinya gerakan untuk mengomunikasikan
perasaan gerakan terampil yang efisien dan indah.
C.
Ruang Lingkup Penilaian Kompetensi
Keterampilan
Dalam
ranah keterampilan terdapat 5 jenjang proses berpikir, yaitu: (1) imitasi, (2)
manipulasi, (3) presisi, (4)artikulasi, dan (5) naturalisasi. Berikut ini
penjelasan masing-masing proses berpikir keterampilan (psikomotorik), yakni:
1) Imitasi,
kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang sama persis dengan yang
diperhatikan sebelumnya.
2) Manipulasi,
kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat, tapi
berdasarkan pedoman atau petunjuk.
3) Presisis,
kemampuan melakukan kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk
kerja yang tepat.
4) Artikulasi,
kemampuan melakukan kegiatan secara kompleks, sehingga hasil kerjanya merupakan
sesuatu yang utuh.
5) Naturalisasi,
kemampuan melakukan kegiatan secara refleks, yaitu kegiatan yang melibatkan
fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi.
Dalam K-13 ranah psikomotorik tercantum dalam
kompetensi inti 4 (KI 4), yakni keterampilan. Semua mata pelajaran memiliki
aspek keterampilan sebagai kelanjutan dari aspek pengetahuan yang terdapat pada
KI 3. Dengan demkikian ada perubahan yang cukup signifikan antara kurikulum
sebelumnya (KTSP) dengan K-13 yakni, pada kurikulum KTSP ranah psikomotorik di
tekankan pada mata pelajaran tertentu, sedangkan dalam kurikulum 2013 (K-13)
semua mata pelajaran mengakomodasikan ranah psikomotorik (keterampilan) yang merupakan
satu kesatuan dengan aspek kognitif (pengetahuan).
Contoh
Kata-kata Kerja Operasional Ranah Psikomotorik
Peniruan
|
Manipulasi
|
Artikulasi
|
Pengalmiahan
|
Mengaktifkan
|
Mengoreki
|
Mengalihkn
|
Mengalihkan
|
Menyesuaikan
|
Mendemonstrasikan
|
Menggantikan
|
Mempertajam
|
Menggabungkan
|
Merancang
|
Memutar
|
Membentuk
|
Meramal
|
Memilih
|
Mengirim
|
Memadankan
|
Mengatur
|
Melatih
|
Memindahkan
|
Menggunakan
|
Mengumpulkan
|
Memperbaiki
|
Mendorong
|
Memulai
|
Menimbang
|
Mengidentifikasi
|
Menarik
|
Menyetir
|
Memperkecil
|
Mengisi
|
Memproduksi
|
Menjeniskan
|
Memperbesar
|
Menempatkan
|
Mencampur
|
Menempel
|
Membangun
|
Membuat
|
Mengoperasikan
|
Menseketsa
|
Mengubah
|
Memanipulasi
|
Mengemas
|
Melonggarkan
|
Mereposisi
|
mencampur
|
Membungkus
|
Menimbang
|
mengkonstruksi
|
|
Mensetting
|
|
Kata
Operasional “Indikator Pencapaian Kompetensi Peserta Didik” yang Dapat Diukur
dalam Aspek Kompetensi Keterampilan (skill)
No.
|
Kata
Operasional
|
1.
|
Membaca dan menulis
|
2.
|
Mengukur suatu nilai
|
3.
|
Menganalisis
|
4.
|
Menerapkan suatu konsep
|
5.
|
Mengukur berat ringannya masalah
|
6.
|
Berkomunikasi dengan berbagai
bahasa
|
7.
|
Terampil mengolah data
|
8.
|
Terampil menyajikan data
|
9.
|
Berpikir positif
|
10.
|
Keterampilan mendengar
|
11.
|
Keterampilan membaca grafik dan
diagram
|
12.
|
Membuat grafik dan diagram
|
13.
|
Mengidentifikasi masalah
|
Dalam melakukan penilaian kompetensi keterampilan
perlu memetakan ruang lingkupnya, sehingga penilaian yang dilakukan holistik,
dan mampu menghasilkan data yang akurat.
D.
Kelebihan
dan Kelemahan Penilaian Kompetensi Keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan ini terdiri dari beberapa teknik penilaian
yaitu teknik penilaian kinerja, produk, proyek, dan portofolio. Dari beberapa teknik ini memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing yaitu:
Teknik penilaian
|
Kelebihan
|
kekurangan
|
Kinerja
|
1. Memotivasi siswa untuk aktif
2. mempermudah siswa untuk memehamisebuah konsep dari
yang abstrak ke konkrit
3. kemampuan anak dapat dioptimalakan
4. melatih keberanian siswa dalam mempermudah
penggalian ide-ide
5. Mampu menilaian dan keterampilan kinerja siswa
dalam menggunakan alat dan sebagainya
6. hasil penilaian langsung dapat diketahui oleh
siswa.
|
1. Tidak semua mata pelajaran dapat dilakukan
penilaian ini
2. Nilai bergantung dengan hasil kerja
3. jika jumlah siswanya banyak maka gurunya kesulitan
untuk melakukan penilaian ini
4. waktu terbatas untuk mengadakan penilaian seluruh
siswa
5. siswa yang kurang pinter akan merasa minder
6. karena siswa terlalu banyak sehingga sulit untuk
7. melakukan pengawasan
8. sarana dan prasarana penunjang kurang lengkap
|
Produk
|
1. guru dapat menilai kreativitasanak untuk mellihat
siswa memiliki daya cipta dan mempunyai kompetensi
2. kompetensi masing-masing anak betul-betul dapat
diketahui secaraobyektif
3. -siswa dapat mempraktekkan pengetahuan yang
diperoleh secara langsung
|
1. memerlukan waktu yang cukup banyak
2. membutuhkan biaya yang lebih besar
3. kemampuan fisik sebagai penunjang tidak sama
4. penilaiannya subjektif
|
Proyek
|
1. siswa lebih bebas mengeluarkan ide
2. banyak kesempatan berkreasi
3. mendidik siswa lebih mandiri dan bertanggung jawab
4. meringankan guru dalam pemberian materi pelajaran
5. dapat meningkatkan kreatifitas siswa
6. Ada rasa tanggung jawab dari siswa terhadap tugas-tugas yang
diberikan
7. Guru dan
siswa lebih kreatif
|
1. Jika berkelompok, kemungkinan ada siswa yang malas
dan hanya titip nama
2. Didominasi oleh siswa yang mampu bekerja
3. Sulit dipantau oleh guru
4. Hasilnya kurang obyektif
5. Menghabiskan banyak waktu
6. Kemungkinan tugas yang dibuat belum tentu hasil
pekerjaan siswa atau hasil dibantu orang lain
|
Fortofolio
|
1. Mengetahui perkembangan siswa secara individual
2. Siswa tidak perlu
menunggu siswa lain untuk menyelesaikan kompetensi dasar yang sudah
ditentukan
3. Memudahkan guru untukmencari solusibagi siswa yang
mengalami kesulitan belajar
4. Memotifasi siwa
untuk kerja mandiri
5. Siswa akan mampu menghargai hasil karya siswa
lain.
|
1. Membutuhkan waktu yang banyak untuk melakukan
penilaian
2. Sulit dilaksanakan di kelas yang besar( siswanya
banyak).
|
E.
Teknik
dan Contoh Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan
Guru
menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian berupa: (1). Tes praktek,
yaitu penilaian yang menurut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu menggunakan tes praktik dengan menggunakan instrumen lembar
pengamatan. (2). Proyek dengan menggunakan instrumen lembar penilaian dokumen
laporan proyek. (3) Penilaian portofolio dengan menggunakan instrumen lembar
penilaian dokumen kumpulan fortopolio dan penilaian produk dengan menggunakan
instrumen lembar produk. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala
penilaian yang dilengkapi rubrik.
Teknik-teknik
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
kompetensi
|
Teknik
|
Instrumen
|
Contoh
|
keterampilan
|
Tes
praktik
|
Daftar
cek, skala penilaian
|
Bermaian
peran, IPA, shalat, olah raga, membaca, menari.
|
|
proyek
|
Daftar
cek, skala penilaian
|
Bakti
sosial, pentas seni, penghijauan
|
|
portofolio
|
Daftar
cek, skala penilaian
|
Makalah,
piagam, kumpulan, puisi, laporan penelitian
|
F.
Penutup
Penilaian
psikomotorik adalah penilaian yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu.
Jadi penilaian ini penilaian yang dilakaukan guru untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi keterampilaan dari
peserta didk yang meliputi aspek imitasi, manipulasi, presisi, artikulasi, dan naturalisasi.
Penilaian
kompetensi keterampilan ini memiliki kelemahan dan kelebihan dalam
pelaksanaannya, dan instrumen penilaian kompetensi keterampilan menggunakan daftar cek, dan skala penilaian
sedangkan teknik yang digunakan yaitu
tes praktik, proyek, dan portofolio.
DAFTAR PUSTAKA
Mataningsih.
Sri Tutur dan Ika Maryani, IbM Active
Learning Guru SD dan Pelatihan Penilaian Autentik, Jakarta: Modul
Pelatihan, 2015.
Kunandar,
Penilaian Autentik (Penilaian Hasil
Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013), Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2013.
Komentar
Posting Komentar