PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CETAK
PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD/MI
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama: NIM:
Dedek Safitri Purba 1620500004
PGMI-1/ Semester VI
Dosen Pengampu:
Nashran Azizan Hasibuan, M.Pd
JURUSAN PENDIDIKA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena dengan limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan makalah rekayasa ide ini.
Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai
uswatun hasanah bagi seluruh manusia dan mengemban pencerahan kehidupan.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran IPS di MI/SD. Terima
kasih penulis ucapkan kepada pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Kepada rekan-rekan yang telah membantu dengan memberikan masukan dan sumbangan
pemikiran kepada penulis atas selesainya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran
penulis harapkan sebagai penunjang dimasa yang akan datang.
Padangsidimpuan, 19 April 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A.
Latar belakang......................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................... 2
C.
Tujuan .................................................................................................... 2
D.
Manfaat .................................................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORI........................................................................................ 3
A.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)............................................................... 3
1.
Pengertian IPS.................................................................................... 4
2.
Karakteristik IPS................................................................................ 4
3.
Tujuan IPS.......................................................................................... 6
B.
Metode Problem solving
1.
Pengertian Metode Problem solving.................................................. 6
2.
Langkah-langkah Metode Problem solving....................................... 8
3.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Problem solving........................ 8
C. Media Cetak
1.
Pengertian Media Cetak..................................................................... 8
2.
Fungsi Media Cetak........................................................................... 9
3.
Jenis-jenis Media Cetak................................................................... 10
BAB III REKAYASA IDE.................................................................................... 11
BAB IV PENUTUP............................................................................................... 13
A. Kesimpulan....................................................................................................... 13
B. Saran.................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan manusia dalam
mengemban sumber daya manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan
diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia dan masyarakat suatu bangsa
yang berkualitas, mandiri, berkarakter serta memberi dukungan dan perubahan
untuk perkembangan masyarakat, bangsa, Negara Indonesia.
Dalam mewujudkan tujuan pendidikan, maka perlu melakukan
usaha-usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan serta mengajak seluruh
masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam upaya tersebut, mengingat pendidikan
adalah usaha untuk mengajarkan disiplin ilmu terpilih dalam kehidupan yang
terbaik, diantaranya adalah Ilmu Pendidikan Sosial (IPS).
Depdiknas (2008:2) menjelaskan bahwa IPS merupakan salah satu mata
pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi
yang berkaitan dengan isu social. Hasan (dalam Supriatna, 2007: 5) mengemukakan
bahwa IPS juga berujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual siswa dan
rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta pengembangan
diri siswa sebangai pribadi. Pembelajaran IPS hendaknya lebih menekankan pada
unsure pendidikan dan pembekalan pemahaman, nilai moral dan keterampilan social
pada siswa.
Salah satu untuk menciptakan pembelajaran yang berhasil adalah
dengan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik.Wahab (2008: 36) menyatakan
bahwa metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang keberhasilannya
adalah di dalam belajar, atau sebagi alat yang menjadikan mengajar menjadi
efektif. Salah satu metode yang sesuai dengan pembelajaran IPS adalah metode
pembelajaran Problem Solving. Hal ini karena metode Problem Solving dapat merangsang pengembangan kemempuan
berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, Karena dalam proses pembelajaran
siswa banyak melakukan kegiatan yang menuntut siswa mampu menyelesaikan suatu
permasalahan dengan mencari permasalahnnya dari berbagai segi dalam memecahkan
masalah. Memcahkan masalah dapat dipandang sebagi proses dimana pelajar
menemukan kombinasi aturan-aturan yang telah dipelajarinya lebih dahulu yang
digunakan untuk memcahkan masalah dan mampu menghasilkan pelajaran baru atau
mempelajari sesuatu yang baru.
B. Rumusan
Masalah
a.
Apa Pengertian IPS, Karakteristik Dan Tujuan IPS?
b.
Apa Pengertian Metode Problem Solving, Langkah-Langkah Dan
Kelebihan Serta Kekurangan Metode Problem Solving?
c.
Apa Pengertian Media Cetak, Fungsi Media Cetak Dan Jenis-Jeis Media
Cetak?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan rekaya ide ini adalah
untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan social, metode Problem
Solving dan media cetak, kemudian mengaitkan cara penerapan metode
pembelajaran Problem Solving (berbasis masalah) dengan menggunakan media
cetak dalam pembelajaran IPS di SD/MI.
D. Manfaat
1. Pembaca dapat mengetahui informasi
seputar dunia pendidikan.
2. Penulis dapat memahami pembuatan karya
ilmiah dan dapat menuliskan rekaya ide dengan menggunakan hasil pemikiran sendiri.
3. Membantu memiliki pola pikir dan cara
pandang yang luas.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS)
1.
Pengertian IPS
Ilmu
pengetahuan Sosial merupakan integritas dari berbagai cabang ilmu-ilmu social dan
humaniora, yaitu: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, antropologi, psikologi
social, ilmu politik, dan filsafat. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas
dasar realitas dan fenomena social yamg mewujudkan satu pendekatan
interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial.
Pelajaran IPS di SD mengajarkan konsep-konsep ilmu social untuk
membentuk subjek peserta didik menjadi warga Negara yang baik. Berdasarkan
pendapat diatas penulis dapat simpulkan bahwa IPS merupakan ilmu pengetahuan
tentang manusia dan lingkungan hidupnya serta kegiatan hidup berkelompok.
2.
Karakteristik IPS
Menurut Chapin dan Messick (dalam Susanto, 2014: 10) karakteristik
pembelajaran IPS adalah:
a.
Memberikan pengetahuan tentang pengalaman manusia dalam
bermasyarakat pada masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
b.
Mengembangkan keterampilan untuk mencari dan mengolah informasi.
c.
Mengembangkan nilai sikap demokrasi dalam bermasyarakat.
d.
Menyediakan kesempatan siswa untuk berperan serta dalam kehidupan sosial.
e.
Ditunjukan pada pembekalan pengetahuan, pengembangan berpikir dan kemampuan
berpikir kritis, melatih kebebasan keterampilan dan kebiasaan.
f.
Ditunjukan kepada peserta didik untuk mampu memahami hal yang
g.
bersifat konkret, realistis dalam kehidupan sosial.
Berdasarkan
paparan di atas dapat disimpulkan bahwa, karakteristik IPS merupakan gabungan
dari ilmu-ilmu sosial yang menyangkut masalah social seperti peristiwa dan
perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan,
adaptasi, dan pengelolaan lingkungan.
3.
Tujuan IPS
Pada kurikulum
2013 tujuan pembelajaran IPS dinyatakan sebagai berikut (Widarwati dan
Wijayati, 2016: 9) yaitu:
a.
IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative social
studies, bukan sebagi pendidikan disiplin ilmu, sebagi pendidikan
beriontasi aplikasi, pengembnagn kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa
ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan tanggung jawab terhadap
lingkungan social dan alam.
b.
Muatan pembelajaran di sekolah
yang berbasis konsep- konsep terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk
tujuan pendidikan adalah Ilmu Pendidikan Sosial.
c.
Pada hakikatnya IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam
bentuk Integrated Sosial Studies.
d.
Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa,
semangat kabangsaan, patriotism dan aktivitas masyarakat dibidang ekonomi dalam
wilayah Negara Kesatuan Republic Indonesia.
e.
Pendidikan IPS menggunakan pendekatan Trans-disciplinarity dimana
batas disiplin ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan jelas.
f.
Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar
ruang dan waktu.
Secara umum tujuan
pendidikan IPS pada tingkat SD untuk membekali peserta didik dalam bidang
Pengetahuan Sosial. Adapun secara khusus tujuan IPS di SD adalah sebagai
berikut:
a.
Pengetahuan social yang berguna dalam kehidupan
b.
Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun pemecahan
masalah dalam kehidupan masyarakat
c.
Kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat
d.
Kesadaran sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap
pemanfaatan lingkungan
e.
Kemampuan mengembangkan pengeatahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan
perkembangan kehidupan, masyarakat, pengetahuan dan teknologi.
B. Metode Problem
Solving
1.
Pengertian Metode Problem Solving
Metode Problem Solving merupakan suatu cara yang dapat membantu guru
pada saat proses kegiatan belajar mengajar agar peserta didik dapat memahami
materi pelajaran IPS. Metode ini dijadikan sebagai metode pembelajaran yang di
dalamnya dapat mengembangkan berpikir kreatif peseta didik secara kritis atas
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan bangsa dan Negara.
Metode pembelajaran berbasis pemecahan masalah, secara khusus
diselenggarakan berbasis masalah di masyarakat. Berpijak pada masalah- masalah
yang sudah ada, peserta didik didorong untuk mengamati, meneliti dan mengkaji
serta memecahkan masalah- masalah tersebut sehingga memperkaya pemahaman dan
pengetahuan peserta didik. Selain bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan
khusus terkait dengan masalah yang sudah ada, metode ini juga dikembangkan
untuk menumbuhkan kepedulian dan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap
pemecahan masalah.
Berdasarkan pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa metode problem
solving merupakan suatu metode berpikir dimana pelajar harus mencoba
hipotesis dan berpikir secara logis, sistematis, teratur dan teliti untuk
memecahkan memecahkan masalahnya secara rasional, lugas dan tuntas sehingga
menghasilkan pelajaran yang baru.
2.
Langkah- Langkah Metode Problem Solving
Langkah-langkah metode Problem Solving sebagai berikut:
a.
Merumuskan masalah.
Adanya masalah yang jelas untuk
dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari peserta didik sesuai dengan taraf
kemampuan peserta didik.
b.
Menelaah masalah.
Peserta didik mencari data atau
keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan msalah tersebut. Misalnya
dengan membaca buku-buku, meneliti, bertanya, dan lainnya.
c.
Merumuskan hipotesis.
Menetapkan jawaban sementara dari
masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja didasarkan kepada data yang
telah diperoleh pada langkah kedua diatas.
d.
Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai pembuktian hipotesis.
Menguji kebenaran sementara
tersebut. Dalam langkah ini peserta didik harus berusaha memcahkan masalah
sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok. Apakah
sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji
kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan metode-metode lainnya seperti
demonstrasi, tugas dan diskusi.
e.
Pembuktian hipotesis.
Hasil pengumpulan data dan informasi
dari penelitian masalah tersebut peserta didik dapat membuktikan kebenaran
sementara dengan hasil.
f.
Menentukan penyelesaian masalah.
Menarik kesimpulan. Artinya peserta
didik harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah yang
telah diteliti atau dicari pemecahan masalahnya.
3. Kelebihan
dan Kekurangan Metode Problem Solving.
Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan.
Adapun kelebihan dan kekuranga metode Problem Solving adalah sebagai
berikut:
No
|
Kelebihan
|
Kekurangan
|
1
|
Mendidik peserta didik untuk berpikir kritis
|
Memerlukan waktu yang banyak untuk membuat peserta didik dapat
mencari masalah dan memecahkannya
|
2
|
Peserta didik mampu mencari berbagai cara untuk memecahkan suatu
masalah
|
Menentukan suatu masalah yang sesuai dengan tingkat kemampuan
berpikir
|
3
|
Peserta didik dilatih
untuk belajar mandiri
|
Mengharuskan peserta didik untuk lebih aktif
|
4
|
Peserta didik dapat mengetahui perkembangan social
|
|
5
|
Melatih peserta didik untuk mendesain sesuatu penemuan dan
membuat peserta didik menjadi kreatif dan terampil
|
|
C. Media Cetak
1.
Pengertian Media Cetak
Media berasal dari bahasa latin
yaitu medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.
Dengan kata lain, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
pesan atau penerima pesan. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam suatu sistem, maka
media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu
komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak terjadi dan proses
pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak bisa berlangsung secara
optimal.
Media cetak
merupakan sebagai sekumpulan bahan-bahan yang dicetak di atas lembaran kertas
dan digunakan untuk keperluan memperoleh informasi dan pengetahuan bagi
penggunanya. Beragam media cetak telah lama digunakan sebagai sumber informasi
dan pengetahuan yang dapat dipelajari, misalnya buku merupakan ragam media
cetak yang banyak digunakan telah memberikan kontribusi besar terhadap
perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi.
Penggunaan
media cetak sebagai medium yang kerap digunakan dalam aktivitas belajar dan
pembelajaran dapat memberikan beberapa manfaat bagi penggunanya, antara lain:
·
Menyampaikan informasi dan pengetahuan yang diperlukan pembaca
·
Memotivasi terciptanya perilaku tertentu dalam diri pembaca
·
Memberikan instruksi atau arahan bagi pembaca tentang melakukan
suatu aktivitas
2.
Fungsi Media Cetak
Secara umum,
fungsi media cetak bias diklaifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:
a)
Sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
Sebagai alat bantu belajar,
penggunaan media cetak bertujuan untuk memberikan arahan dan petunjuk secara
tahap demi tahap tentang cara yang perlu dilakukan oleh peserta didik untuk
mengerjakan suatu jenis tugas dan pekerjaan.
b)
Sebagai alat pelatihan.
Medium yang digunakan sebagai bahan
pelatihan mempunyai sifat pembelajaran atau intruksional di dalamnya.
c)
Sebagai bahan yang berisi informasi dan pengetahuan utama yang
harus dipelajari.
Media ini juga sering digunakan
untuk memotivasi pembaca agar mau mempelajari suatu informasi dan pengetahuan.
3.
Jenis-Jenis Media Cetak
Adapun ragam
media cetak biasanya digunkan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan
tentang suatu subjek. Contoh ragam media cetak yang memuat informasi dan
pengetahuan tentang suatu subjek yang perlu oleh pembaca, diantaranya:
1). Buku teks
Buku teks
adalah ragam media cetak yang berisi deskrisi tentang konsep-konsep dalam
bidang keilmuan tertentu. Buku teks digunakan dalam dunia pendidikan dan
pembelajaran formal untuk mendukung mata pelajaran atau mata kuliah tertentu.
2). Booklet
Booklet merupakan buku yang
berukuran relative kecil yang memuat informasi dan pengetahuan praktis tentang
sebuah subjek atau bidang ilmu tertentu.
3). Brosur
Brosur merupakan lembaran yang
digunakan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan tertentu kepada pembaca.
4). Koran
Koran merupakan sumber informasi
dan berita terkini tentang tokoh dan peristiwa yang terjadi. Informasi penting
yang terdapat dalam Koran kerap disimpan dalam bentuk kliping berita.
5). Majalah
Majalah merupakan media cetak
yang memuat bahan-bahan bacaan bagi pebaca
BAB
III
REKAYASA
IDE
Menurut hemat
penulis Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah suatu pendekatan
pembelajaran, yang mana siswa belajar dengan memecahkan masalah terbuka dan
menantang. Masalah yang ditugaskan untuk dipecahkan adalah yang autentik dan
diselesaikan secara berkelompok atau dalam tim yang berbasis social dan
kontekstual. Peserta didik mengandalkan pengetahuan mereka tentang masalah dan
berpikir secara kritis, mangidentifikasikan informasi yang mereka butuhkan
untuk memecahkan masalah dan menggunakan metode yang mereka butuhkan untuk
memecahkan masalah yaitu metode “Problem Solving”.
Pada
pembelajaran berbasis masalah, yang disajikan oleh pendidik adalah pertama kali
yaitu masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik dalam berkelompok atau
dalam tim akan dimungkinkan terjadinya interaksi yang lebih intens antara
anggota kelompok. Pembelajaran berbasis masalah memberikan peluang pada peserta
didik untuk:
1.
Menguji dan mencoba sesuatu
2.
Mengungkapkan apa yang dibutuhkan dalam belajar
3.
Mengembangkan keterampilan untuk mencapai kinerja terbaik dalam
kerja kelompok
4.
Memperbaiki keterampilan berkomunikasi
5.
Menyatakan dan mempertahankan pendapat berdasarkan bukti yang
diperoleh melalui kajian yang dilakukan
6.
Menjadi lebih fleksibel dalam mengelolah informasi
7.
Mendapatkan keterampilan praktis yang dibutuhkan setelah
menyelesaikan pendidikan.
Dalam pemecahan
masalah peserta didik mempersiapkan permasalahan yang hendak dipecahkan sesuai
dengan kemampuan peserta didik, guru harus selektif apakah permasalahan yang
diajukan dapat diselesaikan oleh peserta didik atau tidak. Sebelum siswa diberi
permasalah hendaknya pendidik memberikan terlebih dahulu penjelasan tentang
tujuan masalah di pembelajaran IPS. Masalah-masalah yang diajukan harus sesuai
dengan kehidupan nyata peserta didik sehingga peserta didik akan mudah
memecahkan masalah tersebut.
Dengan
menggunakan problem solving diharapka peserta didik dapat memecahkan
masalah pada mata pelajaran IPS. Metode ini juga dapat melatih peserta didik
untuk bias memcahkan masalah yang erat dengan kehidupannya, karena kemampuan
memecahkan masalah sangat diperlukan setiap individu.
Salah satu
contoh masalah dalam pembelajaran IPS seperti: masalah pertambahan penduduk
alami di Indonesia yang sangat tinggi, masalah hubungan Indonesia dengan Negara
tetangga, masalah pencemaran air, udara dan tanah.keadaan itu akan membawa
peserta didik untuk berpikir bagaimana cara memecahkan masalah tersebut. Jadi
yang ditekankan dalam problem solving adalah terpecahkannya suatu masalah secara
rasional, logis dan benar. Problem Solving memiliki langkah-langkah,
seperti: (1) Merumuskan masalah, (2) menelaah masalah, (3) merumuskan
hipotesis, (4) Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai pembuktian
hipotesis, (5) pembuktian hipotesis, (6) penyelesaian masalah. Dengan
menggunakan metode ini peserta didik dapat memecahkan masalah dengan melakukan
langkah-langkahnya. Di dalam pembelajaran berbasis masalah, pendidik bukanlah
tempat untuk mencari jawaban atas masalah yang diberikan. Pendidik hanya
bertindak sebagai fasilitator di dalam kegiatan pembelajaran IPS.
Dalam pemecahan
pembelajaran berbasis masalah ini juga dapat dicari pemecahan masalah dengan
menggunakan media cetak. Peserta didik dapat mencari permasalahan diberbagi
media cetak secara logis dan terbaru sehingga mendorong peserta didik dalam
membaca informasi-informasi lebih banyak untuk memecahkan masalah dengan
mengeluarkan pendapat melalui pengetahuan yang sudah dimiliki dan yang baru didapatkannya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Pendidikan Ilmu Sosial
Ilmu
pengetahuan Sosial merupakan integritas dari berbagai cabang ilmu-ilmu social
dan humaniora, yaitu: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, antropologi,
psikologi social, ilmu politik, dan filsafat. Ilmu Pengetahuan Sosial
dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena social yamg mewujudkan satu
pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu social.
karakteristik
IPS merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang menyangkut masalah social
seperti peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab
akibat, kewilayahan, adaptasi, dan pengelolaan lingkungan.
Secara umum
tujuan pendidikan IPS pada tingkat SD untuk membekali peserta didik dalam
bidang Pengetahuan Sosial. Adapun secara khusus tujuan IPS di SD adalah sebagai
berikut:
·
Pengetahuan social yang berguna dalam kehidupan.
·
Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun pemecahan
masalah dalam kehidupan masyarakat
·
Kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat
·
Kesadaran sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap
pemanfaatan lingkungan
·
Kemampuan mengembangkan pengeatahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan
perkembangan kehidupan, masyarakat, pengetahuan dan teknologi
2.
Metode Pembelajaran Problem Solving
Metode Problem
Solving merupakan suatu cara yang
dapat membantu guru pada saat proses kegiatan belajar mengajar agar peserta
didik dapat memahami materi pelajaran IPS. Metode ini dijadikan sebagai metode
pembelajaran yang di dalamnya dapat mengembangkan berpikir kreatif peseta didik
secara kritis atas permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan bangsa dan
Negara. Adapun Langkah-langkah metode Problem Solving sebagai berikut:
(1) Merumuskan masalah, (2) menelaah, (3) merumuskan, (4) Mengumpulkan dan
mengelompokkan data sebagai pembuktian hipotesis, (5) pembuktian hipotesis, (6)
penyelesaian masalah.
3. Media Cetak
Media cetak
merupakan sebagai sekumpulan bahan-bahan yang dicetak di atas lembaran kertas
dan digunakan untuk keperluan memperoleh informasi dan pengetahuan bagi
penggunanya. Beragam media cetak telah lama digunakan sebagai sumber informasi
dan pengetahuan yang dapat dipelajari, misalnya buku merupakan ragam media
cetak yang banyak digunakan telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan
ilmu pengetahuandan teknologi.
B. Saran
Bagi calon pendidik dengan adanya
tugas rekayasa ide ini, sebagai calon pendidik akan mampu menentukan atau
memilih pembelajaran dengan menggunakan metode, dan media yang akan
digunakannyadan efesien dalam menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik.
Calon pendidik mampu menigkatkan pemahaman
dan wawasan pengetahuan yang akan disampaikan. Tugas ini juga jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan agar para pembaca memberikan
kritik serta saran yang bersifat membangun dan mudah-mudahan karya tulis ilmiah
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Lubis, Maulana
Arafat. 2018. Pembelajaran PPKn di SD/MI Implimentasi Pendidikan Abad 21, Medan:
AKASHA SAKTI, 2018.
Pribadi, Benny
A. 2017. Media dan Teknologi Dalam Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2017.
Rojuli.
Subkhan. 2016. Strategi Pembelajaran Pendidikan IPS, Surabaya: CV.
Garuda Mas Sejahtera, 2016
Setiawan, Deny.2013. Pendidikan
Ilmu Pengetahun Sosial, Medan: UNIMED PRESS.
Susanto, Ahmad.
2014. Pengembnagan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, Jakarta: kencana
Komentar
Posting Komentar