MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Hal inisangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pend

MAKALAH PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CETAK PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD/MI D


PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CETAK PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD/MI
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama:                                                                        NIM:
Dedek Safitri Purba                                                  1620500004
PGMI-1/ Semester VI
Dosen Pengampu:
Nashran Azizan Hasibuan, M.Pd

images.jpg

JURUSAN PENDIDIKA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena dengan limpahan rahmat, taufik dan hidayah­-nya penulis dapat menyelesaikan makalah rekayasa ide ini. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah bagi seluruh manusia dan mengemban pencerahan kehidupan.
            Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran IPS di MI/SD. Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Kepada rekan-rekan yang telah membantu dengan memberikan masukan dan sumbangan pemikiran kepada penulis atas selesainya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran penulis harapkan sebagai penunjang dimasa yang akan datang.
                                                                                                                                         
Padangsidimpuan, 19 April 2019


Penulis











DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A.  Latar belakang......................................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah................................................................................... 2
C.  Tujuan .................................................................................................... 2
D.  Manfaat .................................................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORI........................................................................................ 3
A.  Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)............................................................... 3
1.   Pengertian IPS.................................................................................... 4
2.   Karakteristik IPS................................................................................ 4
3.   Tujuan IPS.......................................................................................... 6
B.  Metode Problem solving
1.   Pengertian Metode Problem solving.................................................. 6
2.   Langkah-langkah Metode Problem solving....................................... 8
3.   Kelebihan dan Kelemahan Metode Problem solving........................ 8
C. Media Cetak
1.   Pengertian Media Cetak..................................................................... 8
2.   Fungsi Media Cetak........................................................................... 9
3.   Jenis-jenis Media Cetak................................................................... 10
BAB III REKAYASA IDE.................................................................................... 11
BAB IV PENUTUP............................................................................................... 13
A. Kesimpulan....................................................................................................... 13
B. Saran.................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 15




BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan manusia dalam mengemban sumber daya manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia dan masyarakat suatu bangsa yang berkualitas, mandiri, berkarakter serta memberi dukungan dan perubahan untuk perkembangan masyarakat, bangsa, Negara Indonesia.
Dalam mewujudkan tujuan pendidikan, maka perlu melakukan usaha-usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan serta mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam upaya tersebut, mengingat pendidikan adalah usaha untuk mengajarkan disiplin ilmu terpilih dalam kehidupan yang terbaik, diantaranya adalah Ilmu Pendidikan Sosial (IPS).
Depdiknas (2008:2) menjelaskan bahwa IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu social. Hasan (dalam Supriatna, 2007: 5) mengemukakan bahwa IPS juga berujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual siswa dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta pengembangan diri siswa sebangai pribadi. Pembelajaran IPS hendaknya lebih menekankan pada unsure pendidikan dan pembekalan pemahaman, nilai moral dan keterampilan social pada siswa.
Salah satu untuk menciptakan pembelajaran yang berhasil adalah dengan menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan oleh pendidik kepada peserta didik.Wahab (2008: 36) menyatakan bahwa metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang keberhasilannya adalah di dalam belajar, atau sebagi alat yang menjadikan mengajar menjadi efektif. Salah satu metode yang sesuai dengan pembelajaran IPS adalah metode pembelajaran Problem Solving. Hal ini karena metode Problem Solving  dapat merangsang pengembangan kemempuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh, Karena dalam proses pembelajaran siswa banyak melakukan kegiatan yang menuntut siswa mampu menyelesaikan suatu permasalahan dengan mencari permasalahnnya dari berbagai segi dalam memecahkan masalah. Memcahkan masalah dapat dipandang sebagi proses dimana pelajar menemukan kombinasi aturan-aturan yang telah dipelajarinya lebih dahulu yang digunakan untuk memcahkan masalah dan mampu menghasilkan pelajaran baru atau mempelajari sesuatu yang baru.
B. Rumusan Masalah
a.   Apa Pengertian IPS, Karakteristik Dan Tujuan IPS?
b.   Apa Pengertian Metode Problem Solving, Langkah-Langkah Dan Kelebihan Serta Kekurangan Metode Problem Solving?
c.   Apa Pengertian Media Cetak, Fungsi Media Cetak Dan Jenis-Jeis Media Cetak?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan rekaya ide ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan social, metode Problem Solving dan media cetak, kemudian mengaitkan cara penerapan metode pembelajaran Problem Solving (berbasis masalah) dengan menggunakan media cetak dalam pembelajaran IPS di SD/MI.
D. Manfaat
1.   Pembaca dapat mengetahui informasi seputar dunia pendidikan.
2.   Penulis dapat memahami pembuatan karya ilmiah dan dapat menuliskan rekaya ide dengan menggunakan hasil pemikiran sendiri.
3.   Membantu memiliki pola pikir dan cara pandang yang luas.








BAB II
KAJIAN TEORI

A. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
1.   Pengertian IPS
Ilmu pengetahuan Sosial merupakan integritas dari berbagai cabang ilmu-ilmu social dan humaniora, yaitu: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, antropologi, psikologi social, ilmu politik, dan filsafat. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena social yamg mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial.[1]





Pelajaran IPS di SD mengajarkan konsep-konsep ilmu social untuk membentuk subjek peserta didik menjadi warga Negara yang baik. Berdasarkan pendapat diatas penulis dapat simpulkan bahwa IPS merupakan ilmu pengetahuan tentang manusia dan lingkungan hidupnya serta kegiatan hidup berkelompok.

2.   Karakteristik IPS
Menurut Chapin dan Messick (dalam Susanto, 2014: 10) karakteristik pembelajaran IPS adalah:
a.    Memberikan pengetahuan tentang pengalaman manusia dalam bermasyarakat pada masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
b.   Mengembangkan keterampilan untuk mencari dan mengolah informasi.
c.    Mengembangkan nilai sikap demokrasi dalam bermasyarakat.
d.   Menyediakan kesempatan siswa untuk berperan serta dalam kehidupan sosial.
e.    Ditunjukan pada pembekalan pengetahuan, pengembangan berpikir dan kemampuan berpikir kritis, melatih kebebasan keterampilan dan kebiasaan.
f.    Ditunjukan kepada peserta didik untuk mampu memahami hal yang
g.   bersifat konkret, realistis dalam kehidupan sosial.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa, karakteristik IPS merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang menyangkut masalah social seperti peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi, dan pengelolaan lingkungan.[2]
3.   Tujuan IPS
Pada kurikulum 2013 tujuan pembelajaran IPS dinyatakan sebagai berikut (Widarwati dan Wijayati, 2016: 9) yaitu:
a.    IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative social studies, bukan sebagi pendidikan disiplin ilmu, sebagi pendidikan beriontasi aplikasi, pengembnagn kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan tanggung jawab terhadap lingkungan social dan alam.
b.   Muatan pembelajaran di sekolah  yang berbasis konsep- konsep terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah Ilmu Pendidikan Sosial.
c.    Pada hakikatnya IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk Integrated Sosial Studies.
d.   Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat kabangsaan, patriotism dan aktivitas masyarakat dibidang ekonomi dalam wilayah Negara Kesatuan Republic Indonesia.
e.    Pendidikan IPS menggunakan pendekatan Trans-disciplinarity dimana batas disiplin ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan jelas.
f.    Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang dan waktu.[3]
Secara umum tujuan pendidikan IPS pada tingkat SD untuk membekali peserta didik dalam bidang Pengetahuan Sosial. Adapun secara khusus tujuan IPS di SD adalah sebagai berikut:
a.    Pengetahuan social yang berguna dalam kehidupan
b.   Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun pemecahan masalah dalam kehidupan masyarakat
c.    Kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat
d.   Kesadaran sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan
e.    Kemampuan mengembangkan pengeatahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, pengetahuan dan teknologi.[4]
                                               



B. Metode Problem Solving
1.   Pengertian Metode Problem Solving
Metode Problem Solving  merupakan suatu cara yang dapat membantu guru pada saat proses kegiatan belajar mengajar agar peserta didik dapat memahami materi pelajaran IPS. Metode ini dijadikan sebagai metode pembelajaran yang di dalamnya dapat mengembangkan berpikir kreatif peseta didik secara kritis atas permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan bangsa dan Negara.
Metode pembelajaran berbasis pemecahan masalah, secara khusus diselenggarakan berbasis masalah di masyarakat. Berpijak pada masalah- masalah yang sudah ada, peserta didik didorong untuk mengamati, meneliti dan mengkaji serta memecahkan masalah- masalah tersebut sehingga memperkaya pemahaman dan pengetahuan peserta didik. Selain bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan khusus terkait dengan masalah yang sudah ada, metode ini juga dikembangkan untuk menumbuhkan kepedulian dan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap pemecahan masalah.[5]
Berdasarkan pendapat diatas, penulis menyimpulkan bahwa metode problem solving merupakan suatu metode berpikir dimana pelajar harus mencoba hipotesis dan berpikir secara logis, sistematis, teratur dan teliti untuk memecahkan memecahkan masalahnya secara rasional, lugas dan tuntas sehingga menghasilkan pelajaran yang baru.
2.   Langkah- Langkah Metode Problem Solving
Langkah-langkah metode Problem Solving sebagai berikut:
a.    Merumuskan masalah.
Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari peserta didik sesuai dengan taraf kemampuan peserta didik.


b.   Menelaah masalah.
Peserta didik mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan msalah tersebut. Misalnya dengan membaca buku-buku, meneliti, bertanya, dan lainnya.
c.    Merumuskan hipotesis.
Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh pada langkah kedua diatas.
d.   Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai pembuktian hipotesis.
Menguji kebenaran sementara tersebut. Dalam langkah ini peserta didik harus berusaha memcahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan metode-metode lainnya seperti demonstrasi, tugas dan diskusi.
e.    Pembuktian hipotesis.
Hasil pengumpulan data dan informasi dari penelitian masalah tersebut peserta didik dapat membuktikan kebenaran sementara dengan hasil.
f.    Menentukan penyelesaian masalah.
Menarik kesimpulan. Artinya peserta didik harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah yang telah diteliti atau dicari pemecahan masalahnya.[6]







3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Problem Solving.
Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan kekuranga metode Problem Solving adalah sebagai berikut:
No
Kelebihan
Kekurangan
1
Mendidik peserta didik untuk berpikir kritis
Memerlukan waktu yang banyak untuk membuat peserta didik dapat mencari masalah dan memecahkannya
2
Peserta didik mampu mencari berbagai cara untuk memecahkan suatu masalah
Menentukan suatu masalah yang sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir
3
Peserta didik  dilatih untuk belajar mandiri
Mengharuskan peserta didik untuk lebih aktif
4
Peserta didik dapat mengetahui perkembangan social

5
Melatih peserta didik untuk mendesain sesuatu penemuan dan membuat peserta didik menjadi kreatif dan terampil[7]


C. Media Cetak
1.   Pengertian Media Cetak
Media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dengan kata lain, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan atau penerima pesan. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem,  maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak bisa berlangsung secara optimal.[8]
Media cetak merupakan sebagai sekumpulan bahan-bahan yang dicetak di atas lembaran kertas dan digunakan untuk keperluan memperoleh informasi dan pengetahuan bagi penggunanya. Beragam media cetak telah lama digunakan sebagai sumber informasi dan pengetahuan yang dapat dipelajari, misalnya buku merupakan ragam media cetak yang banyak digunakan telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi.
Penggunaan media cetak sebagai medium yang kerap digunakan dalam aktivitas belajar dan pembelajaran dapat memberikan beberapa manfaat bagi penggunanya, antara lain:
·     Menyampaikan informasi dan pengetahuan yang diperlukan pembaca
·     Memotivasi terciptanya perilaku tertentu dalam diri pembaca
·     Memberikan instruksi atau arahan bagi pembaca tentang melakukan suatu aktivitas
2.   Fungsi Media Cetak
Secara umum, fungsi media cetak bias diklaifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:
a)   Sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
Sebagai alat bantu belajar, penggunaan media cetak bertujuan untuk memberikan arahan dan petunjuk secara tahap demi tahap tentang cara yang perlu dilakukan oleh peserta didik untuk mengerjakan suatu jenis tugas dan pekerjaan.
b)   Sebagai alat pelatihan.
Medium yang digunakan sebagai bahan pelatihan mempunyai sifat pembelajaran atau intruksional di dalamnya.
c)   Sebagai bahan yang berisi informasi dan pengetahuan utama yang harus dipelajari.
Media ini juga sering digunakan untuk memotivasi pembaca agar mau mempelajari suatu informasi dan pengetahuan.
3. Jenis-Jenis Media Cetak
Adapun ragam media cetak biasanya digunkan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan tentang suatu subjek. Contoh ragam media cetak yang memuat informasi dan pengetahuan tentang suatu subjek yang perlu oleh pembaca, diantaranya:
1). Buku teks
Buku teks adalah ragam media cetak yang berisi deskrisi tentang konsep-konsep dalam bidang keilmuan tertentu. Buku teks digunakan dalam dunia pendidikan dan pembelajaran formal untuk mendukung mata pelajaran atau mata kuliah tertentu.
2). Booklet
               Booklet merupakan buku yang berukuran relative kecil yang memuat informasi dan pengetahuan praktis tentang sebuah subjek atau bidang ilmu tertentu.
3). Brosur
               Brosur merupakan lembaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan tertentu kepada pembaca.
4). Koran
               Koran merupakan sumber informasi dan berita terkini tentang tokoh dan peristiwa yang terjadi. Informasi penting yang terdapat dalam Koran kerap disimpan dalam bentuk kliping berita.
5). Majalah
               Majalah merupakan media cetak yang memuat bahan-bahan bacaan bagi pebaca[9]


BAB III
REKAYASA IDE

Menurut hemat penulis Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah suatu pendekatan pembelajaran, yang mana siswa belajar dengan memecahkan masalah terbuka dan menantang. Masalah yang ditugaskan untuk dipecahkan adalah yang autentik dan diselesaikan secara berkelompok atau dalam tim yang berbasis social dan kontekstual. Peserta didik mengandalkan pengetahuan mereka tentang masalah dan berpikir secara kritis, mangidentifikasikan informasi yang mereka butuhkan untuk memecahkan masalah dan menggunakan metode yang mereka butuhkan untuk memecahkan masalah yaitu metode “Problem Solving”.
Pada pembelajaran berbasis masalah, yang disajikan oleh pendidik adalah pertama kali yaitu masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik dalam berkelompok atau dalam tim akan dimungkinkan terjadinya interaksi yang lebih intens antara anggota kelompok. Pembelajaran berbasis masalah memberikan peluang pada peserta didik untuk:
1.   Menguji dan mencoba sesuatu
2.   Mengungkapkan apa yang dibutuhkan dalam belajar
3.   Mengembangkan keterampilan untuk mencapai kinerja terbaik dalam kerja kelompok
4.   Memperbaiki keterampilan berkomunikasi
5.   Menyatakan dan mempertahankan pendapat berdasarkan bukti yang diperoleh melalui kajian yang dilakukan
6.   Menjadi lebih fleksibel dalam mengelolah informasi
7.   Mendapatkan keterampilan praktis yang dibutuhkan setelah menyelesaikan pendidikan.
Dalam pemecahan masalah peserta didik mempersiapkan permasalahan yang hendak dipecahkan sesuai dengan kemampuan peserta didik, guru harus selektif apakah permasalahan yang diajukan dapat diselesaikan oleh peserta didik atau tidak. Sebelum siswa diberi permasalah hendaknya pendidik memberikan terlebih dahulu penjelasan tentang tujuan masalah di pembelajaran IPS. Masalah-masalah yang diajukan harus sesuai dengan kehidupan nyata peserta didik sehingga peserta didik akan mudah memecahkan  masalah tersebut. 
Dengan menggunakan problem solving diharapka peserta didik dapat memecahkan masalah pada mata pelajaran IPS. Metode ini juga dapat melatih peserta didik untuk bias memcahkan masalah yang erat dengan kehidupannya, karena kemampuan memecahkan masalah sangat diperlukan setiap individu.
Salah satu contoh masalah dalam pembelajaran IPS seperti: masalah pertambahan penduduk alami di Indonesia yang sangat tinggi, masalah hubungan Indonesia dengan Negara tetangga, masalah pencemaran air, udara dan tanah.keadaan itu akan membawa peserta didik untuk berpikir bagaimana cara memecahkan masalah tersebut. Jadi yang ditekankan dalam problem solving  adalah terpecahkannya suatu masalah secara rasional, logis dan benar. Problem Solving memiliki langkah-langkah, seperti: (1) Merumuskan masalah, (2) menelaah masalah, (3) merumuskan hipotesis, (4) Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai pembuktian hipotesis, (5) pembuktian hipotesis, (6) penyelesaian masalah. Dengan menggunakan metode ini peserta didik dapat memecahkan masalah dengan melakukan langkah-langkahnya. Di dalam pembelajaran berbasis masalah, pendidik bukanlah tempat untuk mencari jawaban atas masalah yang diberikan. Pendidik hanya bertindak sebagai fasilitator di dalam kegiatan pembelajaran IPS. 
Dalam pemecahan pembelajaran berbasis masalah ini juga dapat dicari pemecahan masalah dengan menggunakan media cetak. Peserta didik dapat mencari permasalahan diberbagi media cetak secara logis dan terbaru sehingga mendorong peserta didik dalam membaca informasi-informasi lebih banyak untuk memecahkan masalah dengan mengeluarkan pendapat melalui pengetahuan yang sudah dimiliki dan yang baru didapatkannya.




BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1.   Pendidikan Ilmu Sosial
Ilmu pengetahuan Sosial merupakan integritas dari berbagai cabang ilmu-ilmu social dan humaniora, yaitu: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, antropologi, psikologi social, ilmu politik, dan filsafat. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena social yamg mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu social.
karakteristik IPS merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang menyangkut masalah social seperti peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi, dan pengelolaan lingkungan.
Secara umum tujuan pendidikan IPS pada tingkat SD untuk membekali peserta didik dalam bidang Pengetahuan Sosial. Adapun secara khusus tujuan IPS di SD adalah sebagai berikut:
·     Pengetahuan social yang berguna dalam kehidupan.
·     Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun pemecahan masalah dalam kehidupan masyarakat
·     Kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat
·     Kesadaran sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan
·     Kemampuan mengembangkan pengeatahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, pengetahuan dan teknologi
2.   Metode Pembelajaran Problem Solving
Metode Problem Solving  merupakan suatu cara yang dapat membantu guru pada saat proses kegiatan belajar mengajar agar peserta didik dapat memahami materi pelajaran IPS. Metode ini dijadikan sebagai metode pembelajaran yang di dalamnya dapat mengembangkan berpikir kreatif peseta didik secara kritis atas permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan bangsa dan Negara. Adapun Langkah-langkah metode Problem Solving sebagai berikut: (1) Merumuskan masalah, (2) menelaah, (3) merumuskan, (4) Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai pembuktian hipotesis, (5) pembuktian hipotesis, (6) penyelesaian masalah.
3. Media Cetak
Media cetak merupakan sebagai sekumpulan bahan-bahan yang dicetak di atas lembaran kertas dan digunakan untuk keperluan memperoleh informasi dan pengetahuan bagi penggunanya. Beragam media cetak telah lama digunakan sebagai sumber informasi dan pengetahuan yang dapat dipelajari, misalnya buku merupakan ragam media cetak yang banyak digunakan telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi.
B. Saran
Bagi calon pendidik dengan adanya tugas rekayasa ide ini, sebagai calon pendidik akan mampu menentukan atau memilih pembelajaran dengan menggunakan metode, dan media yang akan digunakannyadan efesien dalam menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik. Calon pendidik mampu menigkatkan pemahaman  dan wawasan pengetahuan yang akan disampaikan. Tugas ini juga jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan agar para pembaca memberikan kritik serta saran yang bersifat membangun dan mudah-mudahan karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.







DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Maulana Arafat. 2018. Pembelajaran PPKn di SD/MI Implimentasi Pendidikan Abad 21, Medan: AKASHA SAKTI, 2018.
Nasikun, Ahmad. 2007. Penerapan Metode Problem Solving untuk meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 2 Endang Rejo, (Lampung: Univesitas Lampug, 2007), tersedia online di Http://digilib.unila.ac.id/29641/3/skripsi%2520TANPA-PEMBAHASAN%.
Pribadi, Benny A. 2017. Media dan Teknologi Dalam Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2017.
Rojuli. Subkhan. 2016. Strategi Pembelajaran Pendidikan IPS, Surabaya: CV. Garuda Mas Sejahtera, 2016
Setiawan, Deny.2013. Pendidikan Ilmu Pengetahun Sosial, Medan: UNIMED PRESS.
Susanto, Ahmad. 2014. Pengembnagan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, Jakarta: kencana


[1] Ahmad, Susanto. Pengembnagan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, (Jakarta: kencana, 2014), hlm. 6.
[2] Ahmad, Nasikun. Penerapan Metode Problem Solving untuk meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Kelas IV SD Negeri 2 Endang Rejo, (Lampung: Univesitas Lampug, 2007), tersedia online di Http://digilib.unila.ac.id/29641/3/skripsi%2520TANPA-PEMBAHASAN% , Diakses Pada Tanggal 28 April 2019,  Hlm. 9.

[3] Subkhan, Rojuli. Strategi Pembelajaran Pendidikan IPS, (Surabaya: CV. Garuda Mas Sejahtera, 2016), hlm. 10-12.
[4] Op.,Cit. hal 31-32.
[5] Maulana, Arafat lubis. Pembelajaran PPKn di SD/MI Implimentasi Pendidikan Abad 21, (Medan: AKASHA SAKTI, 2018) , hlm. 136.
[6] Op.,Cit. Hlm. 23-24.
[7] Op,.Cit. hal. 137.
[8]Deny Setiawan, Pendidikan Ilmu Pengetahun Sosial, (Medan: UNIMED PRESS: 2013), hlm. 184
[9] Benny, A Pribadi. Media dan Teknologi Dalam Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2017), Hlm. 55-58.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL