MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Hal inisangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pend

MAKALAH KEHIDUPAN NASIONAL DAN KETAHANAN NASIONAL




KEHIDUPAN NASIONAL DAN KETAHANAN NASIONAL
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA                                                                                            NIM
LINNI SRI GUSTI SIPAHUTAR                                               620500077
               WARHAMNI HARAHAP                                                          1620500068
               NURHABIBAH PANE                                                                1620500078
               NURSAKINAH RANGKUTI                                                     620500090
               REZA SEPTIYADI                                                                      1620500086
               RIKA SYARTIKA LUBIS                                                          172500133
              
DOSEN PENGAMPU:
HAMIDAH, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PADANGSIDIMPUAN
2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah yang berjudul “KEHIDUPAN NASIONAL DAN KETAHANAN NASIONAL”. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW serta keluarga, sahabat, dan para penerus risalahnya yang telah berjuang keras untuk umatnya menbangun mencapai jaman yang terang benderang.
Terimakasih kepada ibu HAMIDAH, M,Pd yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami bisa menambah pengetahuan. Terimakasih kepada kedua orang tua kami yang telah banyak mendukung kami, baik secara moral maupun materi. Terimakasih kepada teman-teman pula atas kerjasamanya. Makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca guna mendapatkan wawasan dan pengetahuan terlabih untuk diri sendiri. Dari hati yang terdalam penulis mengutarakan permintaan maaf atas kekurangan makalah ini. Karena penulis tahu bahwa makalah ini masih banyak kurangnya. Oleh karena itu kritikan, saran, dan masukan yang membangun dari pembaca guna penyempurnaan kedepan.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan semoga makalah ini bermanfaat sesuai dengan fungsinya. Amin Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
                                                                           
   


Padangsidimpuan, 9 April 2019


Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................      i
DAFTAR ISI...............................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................      1
A.    Latar Belakang................................................................................      2
B.    Rumusan Masalah...........................................................................      2
C.    Tujuan Penulisan.............................................................................      2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................      3
A.    Tujuan Nasional, Ideologi Negara, dan Falsafah Negara...............      3
B.    Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional................      4
C.    Landasan Ketahanan Nasional........................................................      6
D.    Asas- asas Ketahanan Nasional.......................................................      7
E.     Kedudukan dan Fungsi Konsepsi Ketahanan Nasional..................      8
BAB III PENUTUP.....................................................................................      10
A.    Kesimpulan......................................................................................      10
B.    Saran................................................................................................      10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................      11


  



BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Terbentuknya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang ideologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan suasana damai.
Indonesia harus bisa mempertahankan kesatuan serta kedaulatan Negara dan pemerintahan dari ancaman – ancaman yang datang tersebut. Salah satu caranya adalah dengan memperkuat ketahanan nasional dalam kehidupan Negara Indonesia. Ketahanan nasional dapat terbentuk jika seluruh elemen masyarakat Indonesia ikut menjaga ketahanan dalam aspek politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, pertahanan dan keamanan. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam membentuk ketahanan nasional akan memperkuat kesatuan Negara Indonesia.

B.    Rumusan Masalah
1.     Apa tujuan dari Tujuan Nasional, Ideologi Negara dan Falsafah Negara  ?
2.     Bagaimana ketahanan nasional dan konsepsi ketahanan nasional?
3.     Apa saja landasan ketahanan nasional?
4.     Apa saja asas-asas ketahanan nasional?
5.     Bagaimana kedudukan dan fungsi konsepsi ketahanan nasional?

C.    Tujuan Penulisan
1.     Untuk mengetahui Tujuan Nasional, Ideologi Negara, dan falsafah Negara.
2.     Untuk mengetahui ketahanan nasional dan konsepsi ketahanan nasional.
3.     Untuk mengetahui landasan ketahanan  nasional.
4.     Untuk mengetahui asas-asas ketahanan nasional
5.     Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi, konsepsi ketahanan nasional.






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Tujuan Nasional, Ideologi Negara dan Falsafah Negara
Tujuan nasional bangsa menjadi pokok pikiran bagi perlunya ketahanan nasional karena Negara Indonesia sebagai suatu organisasi dalam rangka kegiatannya untuk mencapai tujuan akan selalu menghadapi masalah, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. Oleh karena itu, Negara yang mempunyai tujuan nasionalnya sendiri dalam rangka aktivitas penyelenggaraan kegiatan kenegaraannya untuk mencapai tujuan, memerlukan kondisi dinamis yang mampu memberikan fasilitas bagi tercapainya tujuan.[1]
Falsafah pancasila sebagai hidup dan sebagai ideologi Negara yang memandang unsur cita-cita alam kerangka menunjang tercapainya tujuan nasional merupakan asas koreksian yang mendasari gerak pencapaiannya. Hal itu tersurat dalam hak asasi untuk merdeka tercantumnya tujuan Negara yang harus dicapai kepercayaan adanya kuasa Allah dan landasan falsafah pancasila yang termuat pada alinea keempat. Beberapa hal tersebut memberikan dasar pemikiran perlunya kondisi dinamis dalam mencapai tujuan bangsa yang disebut ketahanan nasional.
Ideologi negara yang bersumber falsafah bangsa, pada hakikatnya falsafah bangsa merupakan hasil filsafat yang sudah mengendap dalam sikap sehingga menjadi pandangan hidup yaitu keyakinan tentang hakikat dan nilai-nilai kehidupan yaitu keyakinan tentang dan menjadi pedoman nilai-nilai kehidupan yang tertanam, berkembang menjadi pedoman dalam kehidupan masyarakat yang terbentuk dengan perjalanan bangsa.




B.    Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional
1.     Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan sosial yang terintegrasi berisi keuletandan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar untuk menjamin identitas integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional (Lemnamhas 2000: 98)[2]
Kemampuan Pengertian ketahanan nasional menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
·       Menurut Sumarno, ketahanan nasional adalah kondisi dinamika bangsa yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
·       Menurut Harjomataram, ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan dan ancaman dari dalam atau luar, langsung atau tidak langsung, dan bisa membahayakan kehidupan nasional.
·       Menurut Suradinata dan Kaelan, ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis sebuah Negara yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang datang dari dalam maupun luar negeri, secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara serta perjuangan bangsa dalam menjaga tujuan nasional.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ketahanan nasional adalahsuatu Negara untuk mempertahankan integritas, identitas serta kelangsungan kehidupan bernegara yang terhimpun dalam kekuatan nasional untuk menghadapi segala ancaman baik dari dalam maupun dari luar.


2.     Konsepsi Ketahanan Nasional
Konsepsi ketahanan nasional adalah konsep pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan peyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan negara serta utuh dan menyeluruh terpadu berlandaskan falsafah bangsa, pancasila, ideologi negara UUD 1945 konstitusi dan wawasan nusantara. (Lemhamnas. 2000:99) konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman sarana untuk meningkatkan dan mewujudkan ketahanan nasional.
3.     Karakteristik Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional memiliki sifat – sifat sebagai berikut :[3]
a.     Mandiri, artinya ketahanan nasional memiliki kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip pantang menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa.  Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.
b.     Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun bahkan mengalami perubahan bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini mengacu pada segala sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, upaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
c.      Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
d.     Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal   dapat   mewujudkan   kewibawaan   nasional   yang   akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar pula kewibawaannya.
e.     Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

C.    Landasan-landasan Ketahanan Nasional
1.     Pancasila sebagai Landasan Idiil[4]
Peranan pancasila sebagai landasan idiil tidak dapat dipisahkan dari kedudukan pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia. Pandangan hidup berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antarmanusia`
Pelaksanaan pancasila sebagai pandangan hidup dimaksudkan untuk menyadarkan rakyat bahwa hakikat kehidupan manusia adalah keterkaitan antara manusia dengan tuhannya manusia satu dengan lainnya dan manusia dengan lingkungan, pancasila merupakan sumber kejiwaan masyarakat yang memberikan pedoman bahwa kodrat manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial
2.     UUD 1945 sebagai Landasa Konstitusional
Sistem negara dengan pemerintahan negara dengan bentuk konsep pelaksanaannya secara spesifik. Dengan demikian diharapkan dapat terselenggara kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku yaitu hukum konstitusional yang didefinisikan dari sitem pemerintahan negara sebagaimana dijelaskan dalam penjelasan UUD 1945
Negara indonesia bukanlah negara berdasarkan asas kekuasaan artinya penyelenggaraan negara tidak didasari atas kekuasaan yang membawa pada sistem pemerintahan yang totaliter. Negara indonesia adalah negara yang berdasarkan pada aturan konstitusional dan hukum

3.     Wawasan Nusantara sebagai Landasa Visional
Cara pandang atau wawasan nasional merupakan kebutuhan bagi bangsa untuk mencari pancaran falsafah pancasila yang diterapkan dalam kondisi objektif bangsa dengan seluruh kondisi dinamisnya. Wawasan nusnatara melandasi upaya meningkatkan ketahanan nasional berdasarkan dorongan mewujudkan cita-cita mencapai tujuan nasional cara pandang bangsa sangat diperlukan untuk menjaga kesatuan langkah. Pandangan bangsa sangat diperlukan untuk menjaga kesatuan langkah . wawasan inipun harus ditambah konsep keuletan dan ketangguhan mengembangkan kekuatan nasional yang disebut ketahanan nasional.

D.    Asas-asas Ketahanan Nasional
1.     Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional. Tanpa kesejateraaan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan merupakan nilai intrinsik yang ada pada sistem kehidupan nasional itu sendiri. Kesejahteraan maupun keamanan harus selalu  ada, berdampingan  pada kondisi apapun. Dalam kehidupan nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolok ukur Ketahanan Nasional
2.     Asas Komprehensif Integral / Menyeluruh Terpadu
Artinya ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan aspek-aspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara selaras, serasi,seimbang Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang serasi dan selaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu(komprehensif integral) [5]
3.     Asas Mawas kedalam dan Mawas Keluar
Dalam hal ini mawas kedalam bertujuan menumbuhkan sifat dan koneksi kehidupan nasional berdasarkan nilai-nilai kemandirian dan dalam rangka meningkatkan kualitas kemandirian bangsa . dalam hal mawas keluar dilakukan dalam rangka mengantisipasi menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri. Diperlukan juga aktivitas untuk berperan dalam rangka menumbuhkan kesadaran bahwa kehidupan internasional dan dalam rangka menumbuhkan kesadaran bahwa kehidupan nasional tidak bebas dari ketergantungan dengan kehidupan internasional.
4.     Asas Kekeluargaan
Asas ini berisi Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam hal hidup dengan asas kekeluargaan ini diakui adanya perbedaan, kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan.

E.    Kedudukan dan Fungsi Konsepsi Ketahanan Nasional
1.     Kedudukan
Konsepsi ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa indonesia. Merupakan cara terbaik kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan. Wawasan nusantara dan implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan. Wawasan nusantara dan ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual , yang didasari oleh pancasila sebagai landasan idiil dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dalam paradigma pembangunan nasional [6]
2.     Fungsi
a.   Konsep ketahanan nasional dalam fungsinya sehingga doktrin dasar nasional untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir sikap, pola tindak dan pola  kerja dalam menyatukan langkah bangsa, baik yang bersifat interegional (wilayah) intersektoe maupun multi. Disini salah satu alasan bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga, dan sasaran yang bahkan berpotensi dan cita-cita nasional
b.   Konsepsi ketahanan nasional dalam fungsinya sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksaan pembangunan nasional dosegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu yang dilakukan sesuai dengan rencana program
c.   Konsepsi ketahanan nasional dalam fungsinya sebagai metode pembinaan kehidupan nasional.
Wawasan nusantara sebagai kualifikasi falsafah pancasila menjadi landasan dan peodman bagi pengelolaan kelangsungan hidup bangsa indonesia dengan demikian wawasan nusantara menajadi pedoman bagi upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia. Disamping itu wawasan nusantara merupakan konsep dasar bagi kebijakan dan strategi pembangunan nasional






BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan                
Menurut Sumarno, ketahanan nasional adalah kondisi dinamika bangsa yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. Adapun Menurut Harjomataram, ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan dan ancaman dari dalam atau luar, langsung atau tidak langsung, dan bisa membahayakan kehidupan nasional.
Adapun karakteristik dari ketahanan nasional yaitu dinamis, mandiri, manunggal, wibawa, kerjasama dan konsultasi . asas-asas ketahanan nasional adalah kesejahteraan dan keamanaan, Asas Komprehensif Integral / Menyeluruh Terpadu, Asas Mawas kedalam dan Mawas Keluar dan asas kekeluargaan.

B.    Saran
Sebagai mahasiswa kita harus mampu memberikan contoh ke generasi selanjutnya bagaimana menerapkan sikap pertahanan nasional yang benar, bukan dengan menggunakan cara yang anarkis. Selain itu kita dituntut untuk mampu melindungi dan mempertahankan kedaulatan bangsa ini serta saling mengingatkan ke individu lain pentingnya mempertahankan kedaulatan nasional bangsa ini. Disamping mempertahankan, kita sebagai pelajar secara sadar berusaha untuk memajukan serta mengharumkan nama bangsa ini di mata dunia agar bangsa kita tidak pandang remeh lagi oleh bangsa lain.



                                                                      



DAFTAR PUSTAKA


Erwin, M. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia, Bandung: PT Refika Aditia: 2013
Darmadi, Hamid. Pengantar Pendidikan Kewarnegaraan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2005
Kansil, Sistem Pemerintahan Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara: 1990
Wreksosuharjo, Sunaryo. Ilmu Pancasila Yuridis Kenegaraan dan Ilmu Filsafat Pancasila, Yogyakarta: Akasha Sakti 2005









[1] Darmadi, Hamid. Pengantar Pendidikan Kewarnegaraan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2005) .hlm 142

[2] Ibid., hlm 143-144
[3] Kansil, Sistem Pemerintahan Indonesia,  (Jakarta: Bumi Aksara: 1990). Hlm 67
[4] Darmadi, Hamid. Op.Cit., hlm 144
[5] Erwin, M. Pendidikan Kewarganegaraan Republik Indonesia, (Bandung: PT Refika Aditia: 2013). Hlm 25


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL