MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Hal inisangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pend

Makalah Model Pembelajaran Galur/Threaded


Model Pembelajaran Galur/Threaded

D
I
S
U
Sa
U
N
Oleh:

Nama                                                                                       Nim
Resa Amelia Lubis                                                                 1620500031
Dedek Syafitri Purba                                                              1620500004
Alit Sundawi                                                                           1620500025


Dosen Pengampu:
Dr. Akhiril Pane, M.Pd.




PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan tufiqnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas kuliah yang berupa makalah. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah bagi seluruh manusia.
Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajran Bahasa Indonesia MI/SD yang berjudul Model Pembelajaran Galur/Threaded.
 Dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat dan saran serta kerja sama dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
            Dalam kesempatan ini penulis dengan tulus hati mengucapkan terimakasih kepada:
1.     Dosen Pengampu Bapak Dr. Akhiril Pane, M.Pd. yang telah memberikan arahan kepada penulis.
2.     Rekan-rekan yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik dari segi isi dan penyusunan makalah. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan penulisan makalah dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang wawasan nusantara dalam perundang-undangan Negara.
                                                            

Padangsidimpuan, 16 Maret 2019


    Penulis





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan masalah........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Model Galur/Threaded.............................................................. 2
B.    Kelebihan dan Kekurangan Model Galur/Threaded................................... 3
C.    Fungsi Model Galur/Threaded.................................................................... 4
D.    Langkah-langkah Model Galur/Threaded................................................... 4
E.     Karakteristik Model Galur/Threaded ......................................................... 4
BAB III PENUTUP
A. Simpulan...................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 8










BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secra sengaja mengaitkan beberapa aspek baikdalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disisni memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik dan unit tematisnya, menurut Robin Fogarty terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut adalah: 1. Fragmanted, 2.Connected, 3.Nested, 4.Sequenced, 5.shared, 6.webbed, 7.Threaded, 8.integrated, 9.immersed, dan 10.networked. dalam bab ini akan dibahas mengenai pembelajaran terpadu model threaded merupakan model pembelajaran yang memfokuskan pada metakurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti materi subjek. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir(problem solving) dari beberapa mata pelajaran dicari materi yang merupakan bagian dari problem solving. Seperti komponen memprediksi, meramalkan kejadian yang sedang berlangsung, mengantisipasi sebuah bacaan, hipotesis laboratorium dan sebagainya. Keterampilan-keterampilan ini merupakan dasaryang saling berkaitan. Keterampilan yang digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpang tindih.

B.    Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran galur/threaded?
2. Apa kekurangan dan kelebihan model pembelajaran galur/threaded?
3. Bagaimana Fungsi model pembelajaran galur/threaded?
4. Bagaimana Langkah-langkah model pembelajaran galur/threaded?
5. Unatain Kurikulum Terhadap model pembelajaran galur/threaded?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Model Galur/Threaded
Model galur/threaded adalah model bersambungan atau model integrasi yang memfokuskan pada metakurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan. Misalnya, perkiraan (prediction) adalah suatu keterampilan yang digunakan untuk memperkirakan sesuatu yang ada pada bidang ilmu matematika, memperkirakan peristiwa masa sekarang, atau mengantisipasi peristiwa yang ada pada sebuah novel, dan proses membuat berbagai macam dugaan di laboratorium IPA. Strategi mencari kesepakatan juga digunakan untuk menyelesaikan konflik dalam segala situasi permasalahan. Keterampilan ini pada intinya akan dihubungkan melalui isi standar kurikulum yang ada.[1]
Dengan menggunakan ide yang ada dalam metakurikulum dapat ditargetkan serangkaian keterampilan berpikir tertentu untuk memasukkan prioritas isi pembelajaran yang ada. Misalnya, dengan akan menggunakan kurikulum berkelompok (cluster curicuum), prngajar (tim)mungkin akan memilih kelompokketerampilan analysis untuk memasukkan esensi keterampilan berpikir dari masing-masing kemampuan yang ada: IPA (pengelompokan/clasify), IPS (perbandingan dan perbedaan/compare and contrast), bahasa dan seni (menunjukkan/attribute), matematika (mengurutkan/squence). Demikian juga keterampilan sosial (social skiil) dan kecerdasan ganda (multiple intelligence) lainnya akan disambungkan melalui berbagai macam disiplin ilmu.
Dalam model galur/threaded, keterampilan berpikir atau keterampilan sosial akan digiring kearah bagian isi, dan guru akan memebrikan bebrapa pertanyaan: “bagaimana menurut hal itu?”, “keterampilan berpikir yang bagaimanakah yang menurut anda paling berguna?”, “seberapa baikkah kerja kelompokmu hari ini?”, “sudahkah kamu menggunakan kemampuan bakat musikmu hari ini?”. Beberapa pertanyaan biasanya sangat berlawanan dengan pertanyaan kognitif lainnya seperti, “jawaban apa yang anda dapatkan?”, dan “berapa banyak yang setuju?” (kadangkala beberapa pertanyaan begitu saja diajukan ke anak-anak dan seolah guru sedang “membuang waktu”. Maka siswapun akan mengatakan: “baiklah, sesungguhnya apa yang harus kami lakukan?”.
B.    Kelebihan dan Kekurangan Model Galur/Threaded
Model ini merupakan pemaduan bentuk keterampilan, misalkan prediksi dan estimasi dalam matematika. Jadi keterampilan-ketrampilan sosial, berpikir, berbagai jenis kecerdasan, dan ketrampilan belajar direntangkan melalui berbagai disiplin ilmu. Maka dari sini kita dapat melihat kelebihan dan kekurangan model ini.[2] Manfaat dari model galur ini akan berjalan seiring dengan manfaat adanya metakurikulum. Metakurikulum adalah semacam kesadaran dan kontrol atas keterampilan dan strategi pemikiran, serta pembelajaran yang melebihi bahan bahasan. Para guru akan lebih menekankan pada aspek perilaku metakognitif  sehingga siswa akan belajar bagaimana seharusnya mereka belajar.
Dengan membuat siswa sadar akan proses pembelajaran yang mereka lakukan maka transfer masa depan akan mudah dilakukan. Yang paling utama untuk diingat model integrasi yang ada tak akan berdiri sendiri sebagai suatu disiplin ilmu murni, tetapi siswa akan belajar mendapatkan manfaat dari jenis pemikiran hebat yang intinya adalah pemindahan keterampilan hidup. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari model ini yaitu: konsep berputar sekitar metakurikulum yang menekankan pada perilaku metakognitif, materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni, dan siswa dapat belajar bagaimana seharusnya belajar dimasa yang akan datang sesuai dengan laju perkembangan era globalisasi.
Sedangkan kekurangan atau kelemahan model galur ini masih diperlukan adanya tambahan kurikulum “lainnya”. Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang studi sama sekali tak ditujukan dengan jelas/gamblang. Permukaan metakurikulum tetapi mata pelajaran tetap statis. Hubungan antara dan diantara berbagai pokok kajian materi sama sekali tidak ditekankan. Juga, dalam rangka menyusupkan metakurikulum melalui isi, semua guru memerlukan suatu pemahaman keterampilan dan strateginya. Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kekurangan model ini yaitu: hubungan isi antar mata pelajaran tidak terlalu ditunjukkan sehingga secara eksplisit siswa kurang dapat memahami keterkaitan konten antara mata pelajaran satu dengan lainnya.
C.    Fungsi Model Galur/Threaded
Model galur digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum menjadi fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model tersebut merupakan model yang aktif untuk mendorong guru menjaga isi pelajaran tetap utuh, dan memasukkan keterampilan berfikir, bekerja sama, dan kecerdasan multiple dalam isi mata pelajarannya. Misalnya, guru mempunyai target untuk membuat prediksi dan percobaan di laboratorium Matematika, IPA, Bahas, yang pada saat bersamaan, guru IPS mempunyai target dalam peramalam kejadiansaat ini, di mana keseluruhan kegiatan tersebut membuat bentuk suatu untaian keterampilan (membuat ramalan) yang bersumber dari lintas berbagai mata pelajaran.

D.    Lngkah-langkah Model Galur/Threaded
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran galur/threaded yakni:[3]
1.   Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran keterampilan.
2.   Mencocokkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dapat diuntaikan.
3.   Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu.
4.   Menetapkan keterampilan berfikir yang akan diuntaikan.

E.    Untaian Kurikulum dalam Model Pembelajaran Threaded
Untaian kurikulum ketrampilan berpikir (Treaded)
1.      Untaian Keterampilan Berpikir Kritis
Untaian penunjukan (attribute cluster) :
1.      Penggolongan (classifying)
2.      Pengurutan (sequencing)
3.      Membandingkan dan membedakan (comparing & contrasting)
4.      Menunjukkan (attributing)

Untaian urutan (sequence cluster) :
1.      Memprioritaskan (prioritizing)
2.      Menemukansebabakibat (finding cause & effect)
3.      Menarikkesimpulan (drawing conclusions)
4.      Mengurutkan (sequencing)

Untaian analisa (analysis cluster) :
1.      Menganalisa kesalahan (analyzing for bias)
2.     Menganalisaasumsi/pendapat (analyzing for assumption)
3.      Menarik kesimpulan (drawing conclusions)
4.      menganalisa (analyzing)

Untaian evaluasi (evaluating cluster) :
1.     Menganalisaasumsi/pendapat (analyzing for assumption)
2.      Menganalisakesalahan (analyzing for bias)
3.      Analogipemecahan (solving analogies)
4.      Membuatkeputusan (decision making)
5.      Mengevaluasi (evaluating)
2.      Untaian Keterapilan Berpikir Kratif
Untaian tanggapan (perception cluster):
1.          Penemuan (inventing)
2.          Prakiraan/meramalkan (predicting)
3.          Hipotesa (hypothesizing)
4.          Merenungkan (imaging)

Untaian kesimpulan:
1.        Prakiraan/meramalkan (predicting)
2.        Hipotesa (hypothesizing)
3.        Memberlakukan secara umum (generalizing)
4.       Menyimpulkan/menduga (inferring)

Untaian pemecahan masalah:
1.       Menyimpulkan/menduga (inferring)
2.        Membuat analogi (making analogies)
3.        Berhadapan dengan kerancuan dan gejala
4.        Pemecahanmasalah (problem solving)

Untaian pengungkapan:
1.      Perwujudkan (personifying)
2.      Penemuan (inventing)
3.      Visualisasi (visualizing)
4.      Menghubungkan (associating)
5.      Pengungkapan pendapat (brainstorming)
6.      Pemecahan masalah (problem solving)
7.      Pengambilan keputusan (decision making)
8.      Ide kreatif
Kecerdasan majemuk (multiple intelligent):[4]
1.      Kecerdasan Linguistik
Kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata secara efektif baik secara oral maupun tertulis.
2.      Kecerdasan Matematis-Logis
kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara efektif termasuk di dalamnya adalah kepekaan pada pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan.
3.      Kecerdasan Ruang Visual
Kemampuan menangkap dunia ruang-visual secara tepat, termasuk kemampuan mengenal bentuk dan benda secara tepat, menggambarkan suatu hal dalam pikiran dan mengubahnya dalam bentuk nyata.
4.      Kecerdasan Kinestetik-Badani
kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan gagasan.
5.      Kecerdasan Musikal
Kemampuan untuk mengembangkan, mengekpresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik dan suara, termasuk  kemampuan menyanyi, kemampuan mencipta lagu.
6.      Kecerdasan Interpersonal
kemampuan yang berkaitan dengan orang lain dan pemahaman terhadap diri sendiri. Kecerdasan ini sangat berhubungan dengan kemampuan untuk memahami orang lain.
7.      Kecerdasan Intrapersonal
kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif berdasar pengenalan diri, termasuk kemampuan mengambil keputusan pribadi.
8.      Kecerdasan Naturalis
Kemampuan untuk dapat peka terhadap lingkungan alam, seperti mengerti flora dan fauna dengan baik, menjaga lingkungan dan mengembangkan pengetahuan akan alam.



















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Model galur/threaded adalah model bersambung atau model integrasi yang memfokuskan pada metakurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan. Model galur digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum menjadi fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model tersebut merupakan model yang aktif untuk mendorong guru menjaga isi pelajaran tetap utuh, dan memasukkan keterampilan berfikir, bekerjasama, dan kecerdasan multiple dalam isi mata pelajarannya. Olh karena itu, model ini digunakan untuk satu alternatif untuk mengintensifkan integrasi mata pelajaran. Kurikulum lengkap dan memasukkan berpikir, kerjasama, dan kecerdasan lain masuk dalam isi kurikumlum. Interdisipliner eratautiummenargetkan keterampilan berfikiratau ketrampilan kerjasama, dan lain-lain dan merangkai keterampilan melalui isi kurikulum dari bermacam mata pelajaran.

















DAFTAR PUSTAKA
Edukasi, Wawasan. 2017. Analysis Pembelajaran Tematik Terpadu. Tersedia online www.wawasan-edukasi.web.id>2017/06. diakses pada Minggu, 14 April 2019.
Jannah, Miftahul. 2015. Model Pembelajaran Threaded. Tersedia online http://mjjannah31.blogspot.com/2015/05/model-pembelajaran-threaded.html diakses pada Minggu, 14 April 2019.
Pendidikan, Eureka. 2014.  Pengertian Model Pembelajaran Threaded. Tersedia online https://www.eurekapendidikan.com>pengertianmodelpembelajranthreaded.Diakses pada Minggu, 14 April 2019.
Prastowo, Andi. 2019. Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: Kencana.




                                                   


[1]Eureka Pendidikan, Pengertian Model Pembelajaran Threaded. 2014. Tersedia online https://www.eurekapendidikan.com>pengertianmodelpembelajranthreaded.Diakses pada Minggu, 14 April 2019.

[2]Andi Prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu. (Jakarta: Kencana, 2019), hlm. 55.
[3] Wawasan Edukasi, Model-model Pembelajaran Terpadu. 2017. Tersedia online www.wawasan-edukasi.web.id>2017/06. diakses pada Minggu, 14 April 2019.

[4]Jannah, Miftahul. 2015. Model Pembelajaran Threaded. Tersedia online http://mjjannah31.blogspot.com/2015/05/model-pembelajaran-threaded.html diakses pada Minggu, 14 April 2019.


<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL