Model
Pembelajaran Galur/Threaded
D
I
S
U
Sa
U
N
Oleh:
Nama Nim
Resa Amelia Lubis 1620500031
Dedek Syafitri Purba 1620500004
Alit Sundawi 1620500025
Dosen Pengampu:
Dr. Akhiril Pane, M.Pd.
PENDIDIKAN
GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
2019
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, dan tufiqnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas kuliah
yang berupa makalah. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW sebagai uswatun hasanah bagi seluruh manusia.
Penulisan
makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajran Bahasa
Indonesia MI/SD yang berjudul Model Pembelajaran Galur/Threaded.
Dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari
hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat dan saran serta
kerja sama dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
waktu.
Dalam
kesempatan ini penulis dengan tulus hati mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dosen
Pengampu Bapak Dr. Akhiril Pane, M.Pd. yang telah memberikan arahan kepada
penulis.
2. Rekan-rekan
yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini tentunya
tidak lepas dari kekurangan, baik dari segi isi dan penyusunan makalah. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kemajuan penulisan makalah dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang wawasan nusantara dalam
perundang-undangan Negara.
Padangsidimpuan,
16 Maret 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR
ISI .......................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan masalah........................................................................................ 1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Model
Galur/Threaded.............................................................. 2
B.
Kelebihan dan
Kekurangan Model Galur/Threaded................................... 3
C.
Fungsi Model
Galur/Threaded.................................................................... 4
D.
Langkah-langkah
Model Galur/Threaded................................................... 4
E.
Karakteristik
Model Galur/Threaded ......................................................... 4
BAB
III PENUTUP
A.
Simpulan...................................................................................................... 7
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................. 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran
terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secra sengaja
mengaitkan beberapa aspek baikdalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
Bermakna disisni memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan
dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung
dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun
antar mata pelajaran.
Ditinjau
dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik dan unit tematisnya, menurut
Robin Fogarty terdapat sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran
terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut adalah: 1. Fragmanted, 2.Connected,
3.Nested, 4.Sequenced, 5.shared, 6.webbed, 7.Threaded, 8.integrated,
9.immersed, dan 10.networked. dalam bab ini akan dibahas mengenai pembelajaran
terpadu model threaded merupakan model pembelajaran yang memfokuskan pada
metakurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti materi
subjek. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir(problem solving) dari beberapa mata pelajaran dicari materi yang
merupakan bagian dari problem solving. Seperti
komponen memprediksi, meramalkan kejadian yang sedang berlangsung,
mengantisipasi sebuah bacaan, hipotesis laboratorium dan sebagainya.
Keterampilan-keterampilan ini merupakan dasaryang saling berkaitan. Keterampilan
yang digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa
sehingga tidak tumpang tindih.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran galur/threaded?
2.
Apa kekurangan dan kelebihan model pembelajaran galur/threaded?
3.
Bagaimana Fungsi model pembelajaran galur/threaded?
4.
Bagaimana Langkah-langkah model pembelajaran galur/threaded?
5.
Unatain Kurikulum Terhadap model pembelajaran galur/threaded?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Model Galur/Threaded
Model
galur/threaded adalah model bersambungan atau model integrasi yang memfokuskan
pada metakurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan. Misalnya,
perkiraan (prediction) adalah suatu
keterampilan yang digunakan untuk memperkirakan sesuatu yang ada pada bidang
ilmu matematika, memperkirakan peristiwa masa sekarang, atau mengantisipasi
peristiwa yang ada pada sebuah novel, dan proses membuat berbagai macam dugaan
di laboratorium IPA. Strategi mencari kesepakatan juga digunakan untuk
menyelesaikan konflik dalam segala situasi permasalahan. Keterampilan ini pada
intinya akan dihubungkan melalui isi standar kurikulum yang ada.
Dengan
menggunakan ide yang ada dalam metakurikulum dapat ditargetkan serangkaian
keterampilan berpikir tertentu untuk memasukkan prioritas isi pembelajaran yang
ada. Misalnya, dengan akan menggunakan kurikulum berkelompok (cluster curicuum), prngajar (tim)mungkin
akan memilih kelompokketerampilan analysis
untuk memasukkan esensi keterampilan berpikir dari masing-masing kemampuan yang
ada: IPA (pengelompokan/clasify), IPS
(perbandingan dan perbedaan/compare and
contrast), bahasa dan seni (menunjukkan/attribute),
matematika (mengurutkan/squence).
Demikian juga keterampilan sosial (social
skiil) dan kecerdasan ganda (multiple
intelligence) lainnya akan disambungkan melalui berbagai macam disiplin
ilmu.
Dalam
model galur/threaded, keterampilan berpikir atau keterampilan sosial akan
digiring kearah bagian isi, dan guru akan memebrikan bebrapa pertanyaan:
“bagaimana menurut hal itu?”, “keterampilan berpikir yang bagaimanakah yang
menurut anda paling berguna?”, “seberapa baikkah kerja kelompokmu hari ini?”,
“sudahkah kamu menggunakan kemampuan bakat musikmu hari ini?”. Beberapa
pertanyaan biasanya sangat berlawanan dengan pertanyaan kognitif lainnya
seperti, “jawaban apa yang anda dapatkan?”, dan “berapa banyak yang setuju?”
(kadangkala beberapa pertanyaan begitu saja diajukan ke anak-anak dan seolah
guru sedang “membuang waktu”. Maka siswapun akan mengatakan: “baiklah,
sesungguhnya apa yang harus kami lakukan?”.
B.
Kelebihan
dan Kekurangan Model Galur/Threaded
Model
ini merupakan pemaduan bentuk keterampilan, misalkan prediksi dan estimasi
dalam matematika. Jadi keterampilan-ketrampilan sosial, berpikir, berbagai
jenis kecerdasan, dan ketrampilan belajar direntangkan melalui berbagai
disiplin ilmu. Maka dari sini kita dapat melihat kelebihan dan kekurangan model
ini. Manfaat
dari model galur ini akan berjalan seiring dengan manfaat adanya metakurikulum.
Metakurikulum adalah semacam kesadaran dan kontrol atas keterampilan dan
strategi pemikiran, serta pembelajaran yang melebihi bahan bahasan. Para guru
akan lebih menekankan pada aspek perilaku metakognitif sehingga siswa akan belajar bagaimana
seharusnya mereka belajar.
Dengan
membuat siswa sadar akan proses pembelajaran yang mereka lakukan maka transfer
masa depan akan mudah dilakukan. Yang paling utama untuk diingat model
integrasi yang ada tak akan berdiri sendiri sebagai suatu disiplin ilmu murni,
tetapi siswa akan belajar mendapatkan manfaat dari jenis pemikiran hebat yang
intinya adalah pemindahan keterampilan hidup. Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa kelebihan dari model ini yaitu: konsep berputar sekitar
metakurikulum yang menekankan pada perilaku metakognitif, materi untuk tiap
mata pelajaran tetap murni, dan siswa dapat belajar bagaimana seharusnya
belajar dimasa yang akan datang sesuai dengan laju perkembangan era
globalisasi.
Sedangkan
kekurangan atau kelemahan model galur ini masih diperlukan adanya tambahan
kurikulum “lainnya”. Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang studi sama
sekali tak ditujukan dengan jelas/gamblang. Permukaan metakurikulum tetapi mata
pelajaran tetap statis. Hubungan antara dan diantara berbagai pokok kajian
materi sama sekali tidak ditekankan. Juga, dalam rangka menyusupkan
metakurikulum melalui isi, semua guru memerlukan suatu pemahaman keterampilan
dan strateginya. Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
kekurangan model ini yaitu: hubungan isi antar mata pelajaran tidak terlalu
ditunjukkan sehingga secara eksplisit siswa kurang dapat memahami keterkaitan
konten antara mata pelajaran satu dengan lainnya.
C.
Fungsi
Model Galur/Threaded
Model
galur digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum menjadi
fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif
menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model tersebut merupakan
model yang aktif untuk mendorong guru menjaga isi pelajaran tetap utuh, dan memasukkan
keterampilan berfikir, bekerja sama, dan kecerdasan multiple dalam isi mata
pelajarannya. Misalnya, guru mempunyai target untuk membuat prediksi dan
percobaan di laboratorium Matematika, IPA, Bahas, yang pada saat bersamaan,
guru IPS mempunyai target dalam peramalam kejadiansaat ini, di mana keseluruhan
kegiatan tersebut membuat bentuk suatu untaian keterampilan (membuat ramalan)
yang bersumber dari lintas berbagai mata pelajaran.
D.
Lngkah-langkah
Model Galur/Threaded
Hal-hal
yang perlu dilakukan dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran galur/threaded
yakni:
1. Menetapkan
keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran keterampilan.
2. Mencocokkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dapat diuntaikan.
3. Merumuskan
indikator pembelajaran secara terpadu.
4. Menetapkan
keterampilan berfikir yang akan diuntaikan.
E.
Untaian
Kurikulum dalam Model Pembelajaran Threaded
Untaian kurikulum
ketrampilan berpikir (Treaded)
1. Untaian Keterampilan Berpikir Kritis
Untaian penunjukan (attribute cluster) :
1. Penggolongan (classifying)
2. Pengurutan (sequencing)
3. Membandingkan dan membedakan
(comparing & contrasting)
4. Menunjukkan (attributing)
Untaian urutan (sequence cluster) :
1. Memprioritaskan (prioritizing)
2. Menemukansebabakibat (finding cause
& effect)
3. Menarikkesimpulan (drawing
conclusions)
4. Mengurutkan (sequencing)
Untaian analisa (analysis cluster) :
1. Menganalisa kesalahan (analyzing for
bias)
2. Menganalisaasumsi/pendapat (analyzing
for assumption)
3. Menarik kesimpulan (drawing
conclusions)
4. menganalisa (analyzing)
Untaian evaluasi (evaluating cluster) :
1. Menganalisaasumsi/pendapat (analyzing
for assumption)
2. Menganalisakesalahan (analyzing for
bias)
3. Analogipemecahan (solving analogies)
4. Membuatkeputusan (decision making)
5. Mengevaluasi (evaluating)
|
2. Untaian Keterapilan Berpikir Kratif
Untaian tanggapan (perception cluster):
1. Penemuan (inventing)
2. Prakiraan/meramalkan
(predicting)
3. Hipotesa
(hypothesizing)
4. Merenungkan
(imaging)
Untaian kesimpulan:
1. Prakiraan/meramalkan
(predicting)
2. Hipotesa
(hypothesizing)
3. Memberlakukan secara
umum (generalizing)
4. Menyimpulkan/menduga (inferring)
Untaian pemecahan masalah:
1. Menyimpulkan/menduga (inferring)
2. Membuat analogi
(making analogies)
3. Berhadapan dengan
kerancuan dan gejala
4. Pemecahanmasalah
(problem solving)
Untaian pengungkapan:
1. Perwujudkan (personifying)
2. Penemuan (inventing)
3. Visualisasi (visualizing)
4. Menghubungkan (associating)
5. Pengungkapan pendapat (brainstorming)
6. Pemecahan masalah (problem solving)
7. Pengambilan keputusan (decision
making)
8. Ide kreatif
|
Kecerdasan majemuk (multiple intelligent):
1. Kecerdasan Linguistik
Kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata-kata
secara efektif baik secara oral maupun tertulis.
2. Kecerdasan Matematis-Logis
kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan
bilangan dan logika secara efektif termasuk di dalamnya adalah kepekaan pada
pola logika, abstraksi, kategorisasi, dan perhitungan.
3. Kecerdasan Ruang
Visual
Kemampuan menangkap dunia ruang-visual secara tepat,
termasuk kemampuan mengenal bentuk dan benda secara tepat, menggambarkan suatu
hal dalam pikiran dan mengubahnya dalam bentuk nyata.
4. Kecerdasan
Kinestetik-Badani
kemampuan menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk
mengekspresikan gagasan.
5. Kecerdasan Musikal
Kemampuan untuk mengembangkan, mengekpresikan, dan menikmati bentuk-bentuk
musik dan suara, termasuk kemampuan menyanyi, kemampuan mencipta
lagu.
6. Kecerdasan Interpersonal
kemampuan yang berkaitan dengan orang lain dan pemahaman terhadap diri
sendiri. Kecerdasan ini sangat berhubungan dengan kemampuan untuk memahami
orang lain.
7. Kecerdasan Intrapersonal
kemampuan yang
berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak
secara adaptatif berdasar pengenalan diri, termasuk kemampuan mengambil
keputusan pribadi.
8. Kecerdasan Naturalis
Kemampuan untuk dapat
peka terhadap lingkungan alam, seperti mengerti flora dan fauna dengan baik,
menjaga lingkungan dan mengembangkan pengetahuan akan alam.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model
galur/threaded adalah model bersambung atau model integrasi yang memfokuskan
pada metakurikulum yang merupakan jantung dari semua pokok bahasan. Model galur
digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika metakurikulum menjadi
fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif
menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model tersebut merupakan
model yang aktif untuk mendorong guru menjaga isi pelajaran tetap utuh, dan
memasukkan keterampilan berfikir, bekerjasama, dan kecerdasan multiple dalam
isi mata pelajarannya. Olh karena itu, model ini digunakan untuk satu
alternatif untuk mengintensifkan integrasi mata pelajaran. Kurikulum lengkap dan
memasukkan berpikir, kerjasama, dan kecerdasan lain masuk dalam isi kurikumlum.
Interdisipliner eratautiummenargetkan keterampilan berfikiratau ketrampilan
kerjasama, dan lain-lain dan merangkai keterampilan melalui isi kurikulum dari
bermacam mata pelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
Komentar
Posting Komentar