MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Hal inisangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pend

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BANK SYARIAH


                                                PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
   Perubahan dunia yang begitu cepat telah memaksa produsen dan para penjual berfikir keras agar tetap eksis di dunianya. Perubahan ini di akibatkan oleh berbagai sebab seperti pesatnya pertumbuhan dan perkembangan teknologi, baik teknologi mesin dan alat-alat berat, terlebih lagi teknologi telekomunikasi. Perkembangan teknologi mesin misalnya telah mampu mengubah mutu produk, mulai dari kemasan sampai kepada isinya semakin menarik dan kompetitif.
 Bank sebagi lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya. Dampak dari perubahan teknologi juga berdampak positif terhadap perkembangan dunia perbankan. Produk yang ditawarkan kepada nasabahnya menjadi lebih cepat dan efisien.
B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian Manajemen Pemasaran
2.      Tujuan Manajemen Pemasaran
3.      Konsep-konsep Manajemen Pemasaran
4.      Lingkungan Pemasaran Bank
5.      Strategi Pemasaran Bank Syariah
C.     Tujuan
1.      Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Pemasaran
2.      Untuk Mengetahui Tujuan Manajemen Pemasaran Bank
3.      Untuk Mengetahui Konsep-konsep Manajemen Pemasaran
4.      Untuk Mengetahui Lingkungan Pemasaran Bank
5.      Untuk Mengetahui Strategi Pemasaran Bank Syariah




A.    PEMBAHASAN
1.      Pengertian Manajemen Pemasaran
   Pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang di nilai dengan pihak lain.
   Secara umum pengertian manajemen pemasaran bank adalah:
Suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, menyalurkan dana, dan jasa-jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keingina, dan kepuasan nasabahnya.
   Dari pengertian tersebut dapat di uraikan bahwa manajemen pemasaran bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan, baik produk simpanan (giro, tabungan, deposito), pinjaman (kredit) atau jasa-jasa bank lainnya seperti transfer, kliring, inkaso, safe deposit box, kartu kredit, letter of credit, bank garansi, traveller cheque dan bank draf.[1]  
   Penyediaan keinginan dan kebutuhan produk bank ini harus dilakukan melalui perencanaan yang matang, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Selanjutnya dilaksanakan oleh bankir yang profesional. Kemudian perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian secara terus menerus agar tidak menyimpang dari yang sudah direncanakan. Pada akhirnya, kegiatan pemasaran bank di harapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah serta juga akan memberikan kepuasan kepada para nasabahnya. Pengertian kebutuhan manusia (nasabah) adalah suatu keadaan dimana dirasakan tidak ada dalam diri seseorang, seperti kebutuhan akan rasa aman.
   Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasarn merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelnggannya akan terpenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus-menerus melakukan riset pasar. Pemasarn haru sdikelola secara profesional, sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan akan segera terpenuhi dan terpuaskan. Pengelolaan pemasaran bank yang profesional inilah yang kita sebut dengan manajemen pemasaran bank.
B.     Tujuan Manajemen Pemasaran
      Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh perusahaan atau badan usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu. Penetapan tujuan ini di sesuaikan dengan keinginan pihak manajemen itu sendiri. Badan usaha dalam menentukan tujuan yang hendak di capai dilakukan dengan berbagai pertimbangan matang. Kemudian ditetapkan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut.
   Secara umum tujuan pemasaran bank adalah:[2]
1.      Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
2.      Memaksimumkan kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang di inginkan nasabah.
3.      Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.
4.      Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.
C.    Konsep-konsep Pemasaran
   Dalam kegiatan pemasaran terdapat beberapa konsep pemasarn di mana masing –masing konsep memiliki tujuan yang berbeda. Konsep ini timbul dari satu periode ke periode lainnya akibat perkembangan pengetahuan baik produsen maupun konsumen. Penggunaan konsep ini tergantung kepada perusahaan yang juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan perusahaan yang bersangkutan.
   Ada lima konsep dalam pemasaran dimana setiap konsep dapat dijadikan landasan pemasaran oleh masing-masing perusahaan:
1.      Konsep Produksi
    Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenanya manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan efisiensi disrtribusi.
2.      Konsep produk
Konsep ini berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan mutu dari kinerja yang paling baik serta keistimewaan yang mencolok.[3] Oleh karena itu, perusahaan harus mencurahkan upaya terus-menerus  dalam perbaikan produk. Konsep ini menimbulkan adanya marketing nyopia (pemandangan yang dangkal teradap pemasaran). Konsep produk merupakan konsep yangmenekankan kepada kualitas, penampilan, dan ciri-ciri yang terbaik.
3.      Konsep Penjualan
Konsep penjualan berfikir bahwa konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan penjualan yang kokoh.
4.      Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dari yang dilakukan pesaing.
5.      Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Merupakan konsep yang bersifat kemasyarakatan, konsep ini menekankan kepada penentuan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar serta memberikan kepuasan, sehingga memberikan kesejahteraan masyarakat.
   Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk diaplikasikan adalah konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan atau paling tidak menggunakan konsep pemasaran. Dalam kedua konsep itu jelas tertuang bahwa pelanggan benar-benar harus diperhatikan. Tujuannya adalah agar pelanggan tetap setia menggunakan produk atau jasa-jasa yang dihasilkan oleh bank.
D.    Lingkungan Pemasaran Bank
        Lingkungan pemasaran diartikan sebagai kekuatan yang ada di dalam dan diluar perusahaan yang memengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan produk-produk bank yang ada.[4] Lingkungan pemasaran juga diartikan sebagai kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi-transaksi yang berhasil dengan nasabah sasarannya.
Dalam praktiknya secara umum lingkungan pemasaran di bagi menjadi dua, yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah kekuatan yang dekat dengan bank yang memengaruhi kemampuan bank yang bersangkutan dalam melayani para pelanggannya.
Komponen-komponen lingkungan mikro adalah sebagai berikut:
1.      Manajemen bank itu sendiri.
Manajemen bank itu sendiri maksudnya adalah kemampuan dari masing-masing fungsi manajemen yang ada didalam bank utuk bekerja sama. Misalnya divisi atau bagian atau departemen keuangan dengan departemen pemasaran atau depertemen operasi dan depertemen sumber daya manusia yang ada di bank itu.[5]
2.      Pemasok
Pemasok merupakan perusahaan yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan maupun pesaing untuk menghasilkan barang dan jasa, seperti peralatan kantor, tenaga kerja, bahan baku, bahan bakar, atau listrik.
3.      Perantara pemasaran bank.
Perantara pemasaran merupakan perusahaan yang membantu perusahaan mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang-barang kepada pembeli akhir, seperti perusahaan distribusi, biro jasa pemasaran, da perantara keuangan (pedagang grosiran atau pedagang eceran).
4.      Nasabah
Nasabah atau pelanggan merupakan konsumen yang membeli dan menggunakan produk yang dijual dan ditawarkan oleh bank.
5.      Pesaing
Pesaing bank adalah lawan bank kita yang memproduksi atau menjual barang yang sejenis sejenis diwilayah tertentu. Pesaing terdiri dari pesaing yang sama atau sejenis, yaitu bank-bank yang ada baik bank umum, BPR,bank asing, bank swasta, atau bank pemerintah.
6.      Publik
Publik merupakan kelompok mana pun yang mempunyai minat nyata atau minat potensial atau dampak terhadap kemampuan sebuah organisasi mencapai sasarannya.
Kemudian, lingkungan makro adalah kekuatan yang lebih luas dari lingkungan mikro yang memengaruhi bank secara keseluruhan. Komponen-komponen lingkungan makro adalah:
1.      Lingkungan demografis
Lingkungan demografis merupakan lingkungan yang menyangkut masalah kependudukan.
2.      Lingkungan ekonomis
Lingkungan ekonomis merupakan faktor-faktor yang memengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan konsumen. Daya beli ini dapat diukur dari tingkat pendapatan masyrakat dan perkembangan tingkat harga-harga umum.
3.      Lingkungan alam
Lingkungan alam merupakan sumber daya alam yang dibutuhkan seperti kebutuhan bahan baku, biaya energi, tingkat polusi.
4.      Lingkungan Teknologi
Lingkungan teknologi merupakan kekuatan-kekuatan yang menciptakan teknologi baru, menciptakan inovasi baru, melalui pengembangan produk baru, serta mampu menangkap peluang-peluang yang ada.
5.      Lingkungan politik, dan undang-undang
Lingkungan politik, dan undang-undang maksudnya adalah lembaga yang mengawasi perusahaan seperti, badan pemerintah, kelompok penekan yang memengaruhi dan membatasi ruang gerak organisasi dan individu-individu dalam masyarakat seperti tumbuhnya lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang ikut mengawasi perusahaan baik langsung maupun tidak langsung.[6]
6.      Lingkungan kultural
Lingkungan kultural merupakan lembaga-lembaga atau kekuatan lain yang memengaruhi  nilai di masyarakat, seperti persepsi, preferensi dan perilaku masyarakat terhadap produk dan  jasa yang dihasilkanoleh suatu perusahaan.
Dilihat dari segi produk, bank sebagi lembaga keuangan memiliki lingkungan yang unik dibandingkan dengan industri lain. Disamping lingkungan mikro dan makro, dunia perbankan juga dapat dilihat dari lingkungan yang langsung memengaruhi pemasarannya melalui produk yang dihasilkan. Lingkungan yang langsung artinya lingkungan yang langsung mempengaruhi bank, yaitu perusahan yang sama dengan perbankan.[7] Sedangkan, lingkungan langsung yang lainnya adalah lingkungan yang memilik produk yang mirip dengan perbankan seperti di keluarkan oleh lembaga keuangan lainnya.
Adapun lingkungan yang memilik produk yang sama adalah:
a.       Bank Umum
b.      Bank Perkreditan Rakyat
c.       Bank Pemerintah
d.      Bank Asing
e.       Bank Devisa
f.       Bank Nondevisa
g.      Bank Syariah
Sedangkan lingkungan yang memiliki kesamaan atau kemiripan produk adalah sebagi berikut:
a.       Pegadaian
b.      Kantor Pos dan Giro
c.       Leasing
d.      Asuransi
e.       Money changer
f.       Lembaga pembiayaan
g.      Dana pensiun
h.      Lembaga informal, misalnya rentenir
E.     Strategi Pemasaran Bank Syariah
Bank sebagai lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya. Dampak dari perubahan teknologi juga berdampak terhadap perkembangan dunia perbankan. Produk yang ditawarkan kepada nasabahnya menjadi lebih cepat dan efisien. Dalam melakukan pemasaran, bank memiliki beberapa sasaran yang hendak dicapai. Artinya, nilai penting pemasaran bank terletak dari tujuan yang ingin dicapai tercapai tersebut seperti dalam hal meningkatkan mutu pelayanan dan menyediakan ragam produk yang seuau dengan keinginan dan kebutuhan nasabah. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka bank perlu:
1.      Menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabahnya.
2.      Memberikan nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan dengan produk pesaing.
3.      Menciptakan produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap produknya.
4.      Memberikan imformasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalam hal keuangannya pada saat dibutuhkan.
5.      Memberikan pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi nasabah bank yang bersangkuta.
6.      Berusaha menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank.
7.      Berusaha untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari nasabah baru baik dari segi jumlah maupun kualitas nasabah
Strategi pemasaran bank syariah merupakan suatu langkah yang harus di tempuh dalam memasarkan produk atau jasa perbankan yang ditunjukan pada peningkatan penjualan. Peningkatan penjualan tersebut diorerientasikan pada:
a.       Produk Funding (pengumpulan data)
b.      Orientasi pada pelanggan
c.       Peningkatan mutu layanan
d.      Meningkatkan fee based income
Dengan demikian, strategi pasar merupakan hal penting dalam pemasaran bank syariah. Yang dimaksud dengan strategi pasar adalah penetapan secara jelas pasar bank syariah sehingga menjadi kunci utama untuk menerapkan elemen-elemen strategi lainnya.
Dengan diketahuinya kebutuhan dan keinginan nasabah serta lingkungan pemasaran yang mempengaruhinya memudahkan bank untuk melakukan strategi guna merebut hati nasabah. Strategi yang dilakukan meliputi penentuan strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan lay out dan strategi promosi. Strategi ini kita kenal dengan nama bauran pemasaran (marketing mix).
1)      Strategi produk
Dalam strategi marketing mix, langkah yang pertama adalah strategi produk.[8] Dalam strategi produk, misalnya bank harus dapat memodifikasi produk yang sudah ada menjadi lebih menarik atu bank pun dapat menciptakan produk baru. Strategi produk biasanya dimulai dari penciptaan logo dan moto yan dibuat semenarik mungkin. Kemudian menciptakan merek terhadap produk yang ditawarkan.
2)      Strategi harga
Strategi harga adalah bagaimana bank menetapkan harga produksinya. Harga bagi bank konvensional adalah bunga. Harga tersebut terdiri dari harga beli (bunga simoanan) dan harga jual (bunga kredit). Selisuh dari harga jual dan harga beli ini merupakan keuntungan bank dan kita kenal dengan nama spereand based. Di samping itu bank dapat pula menentukan harga berdasarkan beban atau biaya yang harus ditanggung nasabah seperti biaya admistrasi, biaya kirim, iuran, biaya tagih, biaya provisi, biaya dan komisi, atau biaya sewa. Biaya-biaya ini dalam dunia perbankan kita kenal dengan nama fee based.
3)      Strategi lokasi dan lay out
Strategi lokasi dan lay out bagi bank adalah bagaiaman menentukan lokasi dan lay out satu cabang bank. Pertimbangan penentuan lokasi biasanya mengarahakan dekat dengan masyarakat atau pasar atau pusat industri.  Sedangkan strategi penentuan lay out adalah strategi mengenai tata letak gedung dengan sarana dan prasarana yang dimiliki. Lay out juga dilakukan terhadap ruangan yang akan digunakan dengan menggunakan berbagai cara.
4)      Strategi promosi
Promosi juga dilakukan untuk mempertahankan nasabah lama. Promosi dapat dilakukan dengan cara melalui iklan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan pribadi. Bagi bank, penjualan pribadi dilakukan melalui seluruh karyawan bank merupaka slah satu promosi yang terbaik. Secara khusus penjualan pribadi dapat dilakukan melalui petugas customer services sebagai ujung tombak bank.
Guna menerapkan strategi ini bank harus terlebih dulu melakukan analisis pesaing. Analisis ini dijalankan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing disamping melihat peluang dan serta ancaman yang mungkin akan timbul baik sekarang maupun masa yang akan datang.[9]








 DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008.
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yokyakarta: UPP-STIM YKPN, 2011.
Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Prenada Media Grup, 2010.
Muhammad, Manajemen Perbankan Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.









[1] Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 175.
[2] Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yokyakarta: UPP-STIM YKPN, 2011), hlm. 57.
[3] Kasmir, Qp. Cit., hlm. 175.
[4] Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Prenada Media Grup, 2010), hlm. 79.
[5] Ibid, hlm. 81.
[6] Ibid, hlm. 84.
[7] Ibid, hlm. 80.
[8] Muhammad, Manajemen Perbankan Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), hlm. 21.
[9]  Kasmir, Manajemen Perbankan Qp. Cit., hlm. 174.

<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL