PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Perubahan dunia yang
begitu cepat telah memaksa produsen dan para penjual berfikir keras agar tetap
eksis di dunianya. Perubahan ini di akibatkan oleh berbagai sebab seperti
pesatnya pertumbuhan dan perkembangan teknologi, baik teknologi mesin dan alat-alat
berat, terlebih lagi teknologi telekomunikasi. Perkembangan teknologi mesin
misalnya telah mampu mengubah mutu produk, mulai dari kemasan sampai kepada
isinya semakin menarik dan kompetitif.
Bank sebagi lembaga keuangan yang menghasilkan
jasa keuangan juga membutuhkan strategi pemasaran untuk memasarkan produknya.
Dampak dari perubahan teknologi juga berdampak positif terhadap perkembangan
dunia perbankan. Produk yang ditawarkan kepada nasabahnya menjadi lebih cepat
dan efisien.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Pengertian
Manajemen Pemasaran
2.
Tujuan
Manajemen Pemasaran
3.
Konsep-konsep
Manajemen Pemasaran
4.
Lingkungan
Pemasaran Bank
5.
Strategi
Pemasaran Bank Syariah
C.
Tujuan
1.
Untuk
Mengetahui Pengertian Manajemen Pemasaran
2.
Untuk
Mengetahui Tujuan Manajemen Pemasaran Bank
3.
Untuk
Mengetahui Konsep-konsep Manajemen Pemasaran
4.
Untuk
Mengetahui Lingkungan Pemasaran Bank
5.
Untuk
Mengetahui Strategi Pemasaran Bank Syariah
A.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Manajemen Pemasaran
Pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa. Pemasaran
adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang di nilai dengan pihak lain.
Secara umum pengertian manajemen pemasaran
bank adalah:
Suatu
proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun
dana, menyalurkan dana, dan jasa-jasa keuangan lainnya dalam rangka memenuhi
kebutuhan, keingina, dan kepuasan nasabahnya.
Dari pengertian tersebut
dapat di uraikan bahwa manajemen pemasaran bank merupakan usaha untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan,
baik produk simpanan (giro, tabungan, deposito), pinjaman (kredit) atau
jasa-jasa bank lainnya seperti transfer, kliring, inkaso, safe deposit box,
kartu kredit, letter of credit, bank garansi, traveller cheque dan bank draf.
Penyediaan keinginan dan
kebutuhan produk bank ini harus dilakukan melalui perencanaan yang matang, baik
untuk perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. Selanjutnya dilaksanakan
oleh bankir yang profesional. Kemudian perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian
secara terus menerus agar tidak menyimpang dari yang sudah direncanakan. Pada
akhirnya, kegiatan pemasaran bank di harapkan dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan nasabah serta juga akan memberikan kepuasan kepada para nasabahnya.
Pengertian kebutuhan manusia (nasabah) adalah suatu keadaan dimana dirasakan
tidak ada dalam diri seseorang, seperti kebutuhan akan rasa aman.
Bagi dunia perbankan yang
merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasarn merupakan
suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan. Tanpa kegiatan
pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelnggannya akan terpenuhi.
Oleh karena itu, bagi dunia perbankan perlu mengemas kegiatan pemasarannya
secara terpadu dan terus-menerus melakukan riset pasar. Pemasarn haru sdikelola
secara profesional, sehingga kebutuhan dan keinginan pelanggan akan segera
terpenuhi dan terpuaskan. Pengelolaan pemasaran bank yang profesional inilah
yang kita sebut dengan manajemen pemasaran bank.
B.
Tujuan
Manajemen Pemasaran
Setiap tindakan yang dilakukan apakah oleh
perusahaan atau badan usaha tentu mengandung suatu maksud dan tujuan tertentu.
Penetapan tujuan ini di sesuaikan dengan keinginan pihak manajemen itu sendiri.
Badan usaha dalam menentukan tujuan yang hendak di capai dilakukan dengan
berbagai pertimbangan matang. Kemudian ditetapkan cara-cara untuk mencapai
tujuan tersebut.
Secara umum tujuan
pemasaran bank adalah:
1.
Memaksimumkan
konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga
dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secara
berulang-ulang.
2.
Memaksimumkan
kepuasan konsumen melalui berbagai pelayanan yang di inginkan nasabah.
3.
Memaksimumkan
pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank
sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula.
4.
Memaksimumkan
mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan
iklim yang efisien.
C.
Konsep-konsep
Pemasaran
Dalam kegiatan pemasaran
terdapat beberapa konsep pemasarn di mana masing –masing konsep memiliki tujuan
yang berbeda. Konsep ini timbul dari satu periode ke periode lainnya akibat
perkembangan pengetahuan baik produsen maupun konsumen. Penggunaan konsep ini
tergantung kepada perusahaan yang juga dikaitkan dengan jenis usaha dan tujuan
perusahaan yang bersangkutan.
Ada lima konsep dalam
pemasaran dimana setiap konsep dapat dijadikan landasan pemasaran oleh
masing-masing perusahaan:
1.
Konsep
Produksi
Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai
produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan mereka dan oleh karenanya
manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efisiensi produksi dan
efisiensi disrtribusi.
2.
Konsep
produk
Konsep ini berpegang teguh bahwa konsumen akan menyenangi produk
yang menawarkan mutu dari kinerja yang paling baik serta keistimewaan yang
mencolok.
Oleh karena itu, perusahaan harus mencurahkan upaya terus-menerus dalam perbaikan produk. Konsep ini
menimbulkan adanya marketing nyopia (pemandangan yang dangkal teradap
pemasaran). Konsep produk merupakan konsep yangmenekankan kepada kualitas,
penampilan, dan ciri-ciri yang terbaik.
3.
Konsep
Penjualan
Konsep penjualan berfikir bahwa konsumen tidak akan membeli cukup
banyak produk terkecuali perusahaan menjalankan suatu usaha promosi dan
penjualan yang kokoh.
4.
Konsep
Pemasaran
Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk mencapai sasaran
organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran dan
pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih efisien dari
yang dilakukan pesaing.
5.
Konsep
Pemasaran Kemasyarakatan
Merupakan konsep yang bersifat kemasyarakatan, konsep ini
menekankan kepada penentuan kebutuhan, keinginan, dan minat pasar serta
memberikan kepuasan, sehingga memberikan kesejahteraan masyarakat.
Bagi dunia perbankan
konsep yang paling tepat untuk diaplikasikan adalah konsep pemasaran yang
bersifat kemasyarakatan atau paling tidak menggunakan konsep pemasaran. Dalam
kedua konsep itu jelas tertuang bahwa pelanggan benar-benar harus diperhatikan.
Tujuannya adalah agar pelanggan tetap setia menggunakan produk atau jasa-jasa
yang dihasilkan oleh bank.
D.
Lingkungan
Pemasaran Bank
Lingkungan pemasaran
diartikan sebagai kekuatan yang ada di dalam dan diluar perusahaan yang
memengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan
produk-produk bank yang ada.
Lingkungan pemasaran juga diartikan sebagai kemampuan manajemen pemasaran untuk
mengembangkan dan mempertahankan transaksi-transaksi yang berhasil dengan
nasabah sasarannya.
Dalam
praktiknya secara umum lingkungan pemasaran di bagi menjadi dua, yaitu
lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro adalah kekuatan yang
dekat dengan bank yang memengaruhi kemampuan bank yang bersangkutan dalam
melayani para pelanggannya.
Komponen-komponen
lingkungan mikro adalah sebagai berikut:
1.
Manajemen
bank itu sendiri.
Manajemen bank itu sendiri maksudnya adalah kemampuan dari
masing-masing fungsi manajemen yang ada didalam bank utuk bekerja sama.
Misalnya divisi atau bagian atau departemen keuangan dengan departemen
pemasaran atau depertemen operasi dan depertemen sumber daya manusia yang ada
di bank itu.
2.
Pemasok
Pemasok merupakan perusahaan yang menyediakan sumber daya yang
dibutuhkan oleh perusahaan maupun pesaing untuk menghasilkan barang dan jasa, seperti
peralatan kantor, tenaga kerja, bahan baku, bahan bakar, atau listrik.
3.
Perantara
pemasaran bank.
Perantara pemasaran merupakan perusahaan yang membantu perusahaan
mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang-barang kepada pembeli
akhir, seperti perusahaan distribusi, biro jasa pemasaran, da perantara
keuangan (pedagang grosiran atau pedagang eceran).
4.
Nasabah
Nasabah atau pelanggan merupakan konsumen yang membeli dan
menggunakan produk yang dijual dan ditawarkan oleh bank.
5.
Pesaing
Pesaing bank adalah lawan bank kita yang memproduksi atau menjual
barang yang sejenis sejenis diwilayah tertentu. Pesaing terdiri dari pesaing
yang sama atau sejenis, yaitu bank-bank yang ada baik bank umum, BPR,bank
asing, bank swasta, atau bank pemerintah.
6.
Publik
Publik merupakan kelompok mana pun yang mempunyai minat nyata atau
minat potensial atau dampak terhadap kemampuan sebuah organisasi mencapai
sasarannya.
Kemudian, lingkungan makro adalah kekuatan yang lebih luas dari
lingkungan mikro yang memengaruhi bank secara keseluruhan. Komponen-komponen
lingkungan makro adalah:
1.
Lingkungan
demografis
Lingkungan demografis merupakan lingkungan yang menyangkut masalah
kependudukan.
2.
Lingkungan
ekonomis
Lingkungan ekonomis merupakan faktor-faktor yang memengaruhi daya beli
dan pola pembelanjaan konsumen. Daya beli ini dapat diukur dari tingkat
pendapatan masyrakat dan perkembangan tingkat harga-harga umum.
3.
Lingkungan
alam
Lingkungan alam merupakan sumber daya alam yang dibutuhkan seperti
kebutuhan bahan baku, biaya energi, tingkat polusi.
4.
Lingkungan
Teknologi
Lingkungan teknologi merupakan kekuatan-kekuatan yang menciptakan
teknologi baru, menciptakan inovasi baru, melalui pengembangan produk baru,
serta mampu menangkap peluang-peluang yang ada.
5.
Lingkungan
politik, dan undang-undang
Lingkungan
politik, dan undang-undang maksudnya adalah lembaga yang mengawasi perusahaan
seperti, badan pemerintah, kelompok penekan yang memengaruhi dan membatasi
ruang gerak organisasi dan individu-individu dalam masyarakat seperti tumbuhnya
lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang ikut mengawasi perusahaan baik langsung
maupun tidak langsung.
6.
Lingkungan
kultural
Lingkungan kultural merupakan lembaga-lembaga atau kekuatan lain
yang memengaruhi nilai di masyarakat,
seperti persepsi, preferensi dan perilaku masyarakat terhadap produk dan jasa yang dihasilkanoleh suatu perusahaan.
Dilihat dari segi produk, bank sebagi lembaga keuangan memiliki
lingkungan yang unik dibandingkan dengan industri lain. Disamping lingkungan
mikro dan makro, dunia perbankan juga dapat dilihat dari lingkungan yang
langsung memengaruhi pemasarannya melalui produk yang dihasilkan. Lingkungan
yang langsung artinya lingkungan yang langsung mempengaruhi bank, yaitu
perusahan yang sama dengan perbankan.
Sedangkan, lingkungan langsung yang lainnya adalah lingkungan yang memilik
produk yang mirip dengan perbankan seperti di keluarkan oleh lembaga keuangan
lainnya.
Adapun lingkungan yang memilik produk yang sama adalah:
a.
Bank
Umum
b.
Bank
Perkreditan Rakyat
c.
Bank
Pemerintah
d.
Bank
Asing
e.
Bank
Devisa
f.
Bank
Nondevisa
g.
Bank
Syariah
Sedangkan lingkungan yang memiliki kesamaan atau kemiripan produk
adalah sebagi berikut:
a.
Pegadaian
b.
Kantor
Pos dan Giro
c.
Leasing
d.
Asuransi
e.
Money
changer
f.
Lembaga
pembiayaan
g.
Dana
pensiun
h.
Lembaga
informal, misalnya rentenir
E.
Strategi
Pemasaran Bank Syariah
Bank sebagai
lembaga keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan strategi
pemasaran untuk memasarkan produknya. Dampak dari perubahan teknologi juga
berdampak terhadap perkembangan dunia perbankan. Produk yang ditawarkan kepada
nasabahnya menjadi lebih cepat dan efisien. Dalam melakukan pemasaran, bank
memiliki beberapa sasaran yang hendak dicapai. Artinya, nilai penting pemasaran
bank terletak dari tujuan yang ingin dicapai tercapai tersebut seperti dalam
hal meningkatkan mutu pelayanan dan menyediakan ragam produk yang seuau dengan
keinginan dan kebutuhan nasabah. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka bank
perlu:
1.
Menciptakan
produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan nasabahnya.
2.
Memberikan
nilai lebih terhadap produk yang ditawarkan dibandingkan dengan produk pesaing.
3.
Menciptakan
produk yang memberikan keuntungan dan keamanan terhadap produknya.
4.
Memberikan
imformasi yang benar-benar dibutuhkan nasabah dalam hal keuangannya pada saat
dibutuhkan.
5.
Memberikan
pelayanan yang maksimal mulai dari calon nasabah menjadi nasabah bank yang
bersangkuta.
6.
Berusaha
menarik minat konsumen untuk menjadi nasabah bank.
7.
Berusaha
untuk mempertahankan nasabah yang lama dan berusaha mencari nasabah baru baik
dari segi jumlah maupun kualitas nasabah
Strategi
pemasaran bank syariah merupakan suatu langkah yang harus di tempuh dalam
memasarkan produk atau jasa perbankan yang ditunjukan pada peningkatan
penjualan. Peningkatan penjualan tersebut diorerientasikan pada:
a.
Produk
Funding (pengumpulan data)
b.
Orientasi
pada pelanggan
c.
Peningkatan
mutu layanan
d.
Meningkatkan
fee based income
Dengan demikian, strategi pasar merupakan hal penting dalam pemasaran
bank syariah. Yang dimaksud dengan strategi pasar adalah penetapan secara jelas
pasar bank syariah sehingga menjadi kunci utama untuk menerapkan elemen-elemen
strategi lainnya.
Dengan diketahuinya kebutuhan dan keinginan nasabah serta
lingkungan pemasaran yang mempengaruhinya memudahkan bank untuk melakukan
strategi guna merebut hati nasabah. Strategi yang dilakukan meliputi penentuan
strategi produk, strategi harga, strategi lokasi dan lay out dan strategi
promosi. Strategi ini kita kenal dengan nama bauran pemasaran (marketing
mix).
1)
Strategi
produk
Dalam
strategi marketing mix, langkah yang pertama adalah strategi produk. Dalam
strategi produk, misalnya bank harus dapat memodifikasi produk yang sudah ada
menjadi lebih menarik atu bank pun dapat menciptakan produk baru. Strategi
produk biasanya dimulai dari penciptaan logo dan moto yan dibuat semenarik
mungkin. Kemudian menciptakan merek terhadap produk yang ditawarkan.
2)
Strategi
harga
Strategi
harga adalah bagaimana bank menetapkan harga produksinya. Harga bagi bank
konvensional adalah bunga. Harga tersebut terdiri dari harga beli (bunga
simoanan) dan harga jual (bunga kredit). Selisuh dari harga jual dan harga beli
ini merupakan keuntungan bank dan kita kenal dengan nama spereand based.
Di samping itu bank dapat pula menentukan harga berdasarkan beban atau biaya
yang harus ditanggung nasabah seperti biaya admistrasi, biaya kirim, iuran,
biaya tagih, biaya provisi, biaya dan komisi, atau biaya sewa. Biaya-biaya ini
dalam dunia perbankan kita kenal dengan nama fee based.
3)
Strategi
lokasi dan lay out
Strategi
lokasi dan lay out bagi bank adalah bagaiaman menentukan lokasi dan lay out
satu cabang bank. Pertimbangan penentuan lokasi biasanya mengarahakan dekat
dengan masyarakat atau pasar atau pusat industri. Sedangkan strategi penentuan lay out adalah
strategi mengenai tata letak gedung dengan sarana dan prasarana yang dimiliki.
Lay out juga dilakukan terhadap ruangan yang akan digunakan dengan menggunakan
berbagai cara.
4)
Strategi
promosi
Promosi
juga dilakukan untuk mempertahankan nasabah lama. Promosi dapat dilakukan
dengan cara melalui iklan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan
pribadi. Bagi bank, penjualan pribadi dilakukan melalui seluruh karyawan bank
merupaka slah satu promosi yang terbaik. Secara khusus penjualan pribadi dapat
dilakukan melalui petugas customer services sebagai ujung tombak bank.
Guna menerapkan strategi ini bank harus terlebih dulu melakukan
analisis pesaing. Analisis ini dijalankan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan
pesaing disamping melihat peluang dan serta ancaman yang mungkin akan timbul
baik sekarang maupun masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2008.
Muhammad, Manajemen Bank Syariah,
Yokyakarta: UPP-STIM YKPN, 2011.
Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Prenada Media Grup, 2010.
Muhammad,
Manajemen Perbankan Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005.
<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
Komentar
Posting Komentar