MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Hal inisangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pend

MAKALAH TEORI BELAJAR PEMBELAJARAN PPKn SD/MI KELAS TINGGI


TEORI BELAJAR PEMBELAJARAN PPKn SD/MI KELAS TINGGI
D
I
S
U
S
U
N
Oleh : Kelompok II
Nama                                                  Nim:
Maulidatun Nikmah                                       1620500003
Dedek Safitri                                                  1620500004
Nurintan Hasibuan                                         1620500005
Fitriana                                                           1620500007
Indah Khairunnisa                                          1620500014
Resa Amelia Lubis                                         1620500031
Dosen Pengampu:
Maulana Arafat Lubis, M.Pd


PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
2018

KATA PENGANTAR
            Puja dan puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan taufiqnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas kuliah berupa makalah. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sebagai uswatul hasanah bagi seluruh manusia.
            Penulisan makalah ini  dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah kajian PPKn di SD/MI kelas tinggi yang berjudul “TEORI BELAJAR PEMBELAJARAN PPKn DI SD/MI KELAS TINGGI.”Dalam penulisan makalah ini tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat dan saran serta kerja sama  dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
            Dalam kesempatan ini penulis dengan tulus hati mengucapakan terima kasih kepada:
1.     Dosen pengampu bapak Maulana Arafat Lubis, M.Pd.yang telah memberikan arahan kepada penulis.
2.     Rekan-rekan yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan, baik dari segi isi dan penyusunan makalah. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan penulisan makalah di masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan pembaca tentang teori belajar pembelajran di MI/SD kelas tinggi.




Padangsidimpuan,15 September 2018


Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang............................................................................................. 1
B.    Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C.    Tujuan Makalah........................................................................................... 2
D.    Manfaat Makalah......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN          
A.    Pengertian Teori Belajar dan Pembelajaran............................................... 3
B.    Konsep Belajar Menurut Islam................................................................... 4
1.     Belajar dalam Pandangan Al-Qur’an dan Hadist.................................. 5
2.     Arti Penting Belajar Menurut Al-Quran............................................... 5
C.    Macam-macam Teori Belajar pada Pembelajarn PPKn............................. 6
1.     Teori Belajar Nabi Muhammad SAW................................................... 6
2.     Teori Behavioristik................................................................................ 8
3.     Teori Kognitif........................................................................................ 9
4.     Teori Belajar Kontruktivisme............................................................. 10
5.     Teori Belajar Humanistik ................................................................... 11
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan.................................................................................................... 12
B.    Saran.......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 14
           

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kemampuan pendidik, mereka harus memiliki dasar empiris yang kuat untuk mendukung profesi mereka sebagai pendidik. Kenyataan yang ada, kurikulum yang selama ini di sekolah dasar kurang mampu mempersiapkan siswa untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi. Kemudian kurangnya pemahaman akan pentingnya relevansi pendidikan untuk mengatasi masalah-masalah sosial dan budaya, serta bagaimana bentuk pengajaran untuk siswa denagan beragam intelektual.
Jerome S. Brunner, seorang peneliti terkemuka memberikan beberapa gambaran tentanag perlunya terori pembelajaran untuk mendukung proses pembelajaran di kelas, serta beberapa contoh praktis untuk dapat menjadi bekal persiapan profesionalitas para guru. Berdasarakan penelitian selama beberapa tahun terakhir cukup jelas bagi Brunner bahwa dari segi psikologis dan dari desain kurikulum itu sendiri sangatlah minim dibahas teori pembelajaran. Teori pembelajaran yang sudah ada selama ini hanya terfokus pada toeritis semata. Sebagai contoh pada saat membahas materi tentang HAM, kebanyakan guru hanya memberikan contoh-contoh yang tertulis dibuku tanpa mengaitkan terhadap kehidupan nyata dan tanpa melakukan praktek langsung.
Belajar sebagai suatu proses berfokus pada apa yang terjadi ketika belajar berlangsung. Penjelasan tentang apa yang terjadi merupakan teori-teori belajar. Teori belajar dimunculkan oleh para psikolog pendidikan setelah mereka mengalami kesulitan untuk menjelaskan proses belajar secara menyeluruh. Belajar merupakan proses dimana seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu.
Teori belajar merupakan landasan terjadinya suatu proses belajar yang menuntun terbentuknya kondisi untuk belajar. Teori belajar dapat didefinisikan sebagai integrasi prinsip-prinsip yang menuntun di dalam merancang kondisi demi tercapainya tujuan pendidikan. Oleh

 karena itu dengan adanya teori belajar akan memberikan kemudahan bagi guru MI/SD dalam menjalankan model-model pembelajarn yang akan dilaksanakan.
Dari permasalahan di atas kita menyadari bahwa, sebuah teori pembelajaran sebaiknya juga menyagkut suatu praktek untuk membimbing seseorang atau peserta didik bagaimana cara agar memperoleh pengetahuan dan keterampilan, pandangan hidup serta pengetahuan akan kebudayaan masyarakat sekitar. Oleh kareana itu, penulis membuat sebuah makalah tentang teori belajar pembelajaran yang diharapkan dapat dijadikan sebagai sebuah referensi dan pegangan kepada pendidik dalam melaksankan pembelajaran yang baik di kelas nantinya.
B.  Rumusan Masalah
1.     Apa Yang Dimaksud Dengan Teori Belajar?
2.     Bagaimana Konsep Belajar Menurut Pandangan Islam?
3.     Jelaskan Macam-macam Teori Belajar?

C.  Tujuan Makalah
1.     Untuk Mengetahui dan Memahami Teori Belajar.
2.     Untuk Mengetahui Konsep Belajar Menurut Pandangan Islam.
3.     Untuk Mengetahui Macam-macam Teori Belajar.

D.  Manfaat Makalah
Untuk menjawab masalah teori dan cara belajar pembelajaran yang baik di sekolah dasar penulis membuat makalah ini untuk dapat dijadikan referensi bacaan ataupun pedoman bagi pendidik dalam mengajarkan peserta didik mengenai materi pembelajaran khususnya mata pelajaran PPKn di tingkat SD/MI kelas tinggi yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik di zaman sekarang ini.





BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Teori Belajar dan Pembelajaran
Teori adalah seperangkat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang memberikan, menjelaskan, dan memprediksikan fenomena. Ada dua macam teori, yaitu teori intuitif dan teori ilmiah. Teori intuitif adalah teori yang dibangun berdasarkan pengalaman praktis. Sedangkan teori ilmiah adalah teori yang dibangun berdasarkan hasil-hasil penelitian. Guru lebih cenderung sering menggunakan teori pertama. Teori belajar adalah teori yang mendeskripsikan apa yang sedang terjadi saat proses belajar berlangsung dan kapan proses belajar tersebut berlangsung.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”,  Menurut Hilgrad dan Bower belajar (learn) memiliki arti to gain knowledge, comprehention, or mastery of trough experience of study, to fix in the mind or memory, to acquire trough experience, to be come informe of to find out. Menurut definisi tersebut belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan. Sedangkan menurut Morgan dan kawan-kawan menyatakan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.[1]
Menurut Witherington belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian. Harold Spear menyatakan “learning is to observe, to read, to imitate, to try something, themselves, to listen, and to follow direction”. Belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu.[2]
Berdasarkan pendapat dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan, dengan cara mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu sehingga terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil latihan atau pengalaman.
Kamus besar bahasa Indonesia mendefinisakan kata ”pembelajaran” berasal dari kata ”ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui atau diturut, sedangkan “pembelajaran” berarti proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Menurut Kimble dan Garmezy pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-ulang. Pembelajaran memiliki makna bahwa subjek belajar harus dibelajarkan bukan diajarkan. Siswa sebagai subjek belajar dituntut untuk aktif mencari, menemukan, manganalisis, merumuskan, memecahkan masalah, dan menyimpulkan suatu masalah. Selain itu, Rombe Pajung juga berpendapat bahwa pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata pelajaran atau pemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman, atau pengajaran.
Berdasarkan pemaparan yang di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian  teori belajar dan pembelajaran adalah seperangkat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang memberikan, menjelaskan, dan memprediksikan fenomena tentang cara memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan, dengan cara mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu sehingga terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil latihan atau pengalaman.

B.  Konsep Belajar Menurut Islam
Islam sebagai agama rahmatul lil ‘alamin mewajibkan ummatnya untuk selalu belajar. Bahkan, Allah mengawali menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia dengan ayat yang memerintahkan rasulnya, Muhammad SAW untuk membaca dan membaca (Iqra’). Iqra’ merupakan salah satu perwujudan dari aktifitas belajar. Betapa pentingnya belajar, karena itu dalam Al-Qur’an Allah berjanji akan meningkatkan derajat orang yang belajar dari pada yang tidak.
Salah satu yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain adalah kemampuannya untuk belajar. Untuk ini, Allah memberikan akal sebagai alat untuk belajar, sehingga membuat manusia mampu menjadi pemimpin di bumi ini. Berikut ini adalah teori belajar menurut islam:
1.   Belajar dalam Pandangan Al-Qur’an dan Hadist
Ajaran agama sebagai pedoman hidup manusia menganjurkan manusia untuk selalu melakukan kegiatan belajar. Aktivitas belajar sangat terkait dengan proses pencarian ilmu. Islam sangat menekankan terhadap pentingnya ilmu. Al-Qur’an dan Hadist mengajak kaum muslim untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang tinggi. Beberapa ayat pertama yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW menyebutkan pentingnya membaca, pena, dan ajaran untuk manusia (Q.S.: Al-‘Alaq 1-3).
Beberapa hadis tentang pentingnya belajar dan menuntut ilmu, antara lain adalah: mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, carilah ilmu walaupun sampai ke negeri china, carilah ilmu dari buaian sampai keliang lahat.
2.   Arti Penting Belajar Menurut Al-Quran
Bebrapa hal penting yang berkaitan dengan belajar, antara lain:
1.     Bahwa orang yang belajar akan dapat meiliki ilmu pengetahuan yang berguna untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan. Sebagaimana firman Allah berikut: (apakah kamu wahai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang-orang yang beribadat diwaktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “adakah sama orag-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS Al-ZUMAR {39}: 9)
2.     Dengan belajar manusia dapat mengetahui apa yang dilakukan dan memahami tujuan dari perbuatannya, karena setiap yang kita lakukan akan dimintai pertanggung jawabannya kelak oleh Allah SWT: dan janganlah kamu membiasakan diri pada apa yang tidak kamu ketahui, karena sesungguhnya penglihatan, pendengaran, dan daya nalar pasti akan ditanyai tentang hal itu (QS Al-Isra [17]: 36)
3.     Dengan ilmu yang dimiliki manusia melalui proses belajar, maka Allah akan memberikan derajat yang lebih tinggi kepada hambanya:… niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-orang beriman dan berilmu (QS Al-Mujadalah [58]: 11)

C.  Macam-macam Teori Belajar pada Pembelajarn PPKn
1.   Teori Belajar Nabi Muhammad SAW
Muhammad SAW lahir di Mekkah pada tahun 570 M dari seorang ayah yang bernama Abdullah dan ibu bernama Aminah. Lahirnya Muhammad SAW membawa dampak besar atas perkembangan perilaku yang dahulunya pada zaman jahiliyah (kebodohan) atas perilaku manusia yang tidak mengerti letak suatu kebenaran dan kesalahan, dan saat ini berkembanganya zaman melalui pendidikan beliau berdampak positif bagi kemajuan agama dan Negara.
 Menurut Salafuddin beberapa metode pembelajaran yang aktif dilakukan Muhammad SAW adalah sebagai berikut:
a.    Pembelajran Dengan Praktek Secara Langsung
Dalam ilmu-ilmu pengajaran dan penyampaian membutuhkan praktik. Muhammad SAW selalu melakukannya dengan memberi contoh langsung, tidak dengan ceramah. Melalui praktek langsung pengaruhnya lebih besar dan ilustrasinya menancap lebih kuat dalam hati. Misalnya penerapan metode ini pada pembelajaran PPKn di sd adalah pada materi tentang pembacaan “Proklamasi” ataupun “Pancasila” hendaknya guru memberikan contoh bagimana cara pembacaan dan pelafalan yang baik dalam pembacaan kedua teks tersebut secara langsung bukan dengan materi ataupunperkataan saja, karena seperti yang kita ketahui anak di usia sekolah dasar lebih pandai meniru sesuatu yang konkrit daripada yang abstrak.
b.   Pembelajaran Secara Gradual
Metode ini adalah metode yang mengajar dengan memperhatikan skala prioritas, mengajarkan tidak secara langsung sekaligus, berangsur-angsur, sedikit-demi sedikit dan pelan-pelan. Hal ini bertujuan agar lebih mudah dipahami dan menancap lebih kuat di dalam ingatan.


c.    Memperhatikan Perbedaan Kemampuan, Gaya Belajar dan Tingkat Intelegensi Peserta Didik
Suatu kenyataan bahwa tidak semua siswa memilki tingkat kecerdasan dan kemampuan yang sama. Muhammad SAW menyadari betul hal ini. Beliau sangat memperhatikan kecerdasan individu. Beliau mengajar individu sesuai kadar kecerdasan. Sebagi seorang pendidik kita perlu meneladani teori belajar Muhammad SAW ini, karena seperti yang telah Ia katakana setiap manusia dilahirkan tidak sama, baik itu secara fisik, psikis maupun intelektualnya. Oleh karena itu teori ini perlu kita amalkan. Misalnya pada materi PPKn tentang “Sejarah Lahirnya Kemerdekaan”, tentunya untuk mempelajari hal ini diperlukan tingkat pengamatan yang baik oleh peserta didik, oleh karena itu dalam hal ini pendidik perlu mengamati terlebih dahulu mana siswa yang memilki kelebihan dan kekurangan dalam mengamati, kemudian guru membimbing siswa yang kurang dapat mengamati sejarah tersebut dengan baik, dan untuk yang telah biasa pendidik hanya tinggal memberikan penjelasannya sedikit.
d.   Dialog dan Tanya jawab.
Salah satu yang menonjol dari metode Muhammad SAW dalam mengajar ialah selalu mengajar dengan cara berdialog dan tanya jawab. Dialog sangat membantu kebuntuan otak dan kebekuan pikiran. Tak bias dipungkiri metode yang telah lama dinyatakan Muhammad ini nyatanya sekarang masih diterapkan didunia pendidikan dan bias dikategorikan termasuk kategori yang sangat penting dalam kurikulum 2013 ini, terutama pada pendekatan saintifik yang menekankan pada pembelajaran berpusat pada siswa dan tentunya dengan bimbingan guru sebagi pendidik. Pada pendekatan ini guru disarankan memberikan stimulus untuk memberikan rasa ingin tahu siswa sehingga menimbulkan banyak pertanyan di dalam benaknya, kemudian pertanyaan itu akan dijawab bersama oleh siswa dan diperjelas dengan penjelasan guru sebagai penengah.
Uraian tersebut menggambarkan bagaimana piawainya Muhammad SAW melakukan pengajaran, dengan menerapkan aneka macam metode pembelajaran. Dan tanpa kita sadari metode yang telah diajarkan dari dulu oleh Muhammad nyatanya metode yang sampai sekarang masih kita terapkan di dunia pendidikan. Selain metodenya yang selalu memikirkan kepada kenyamanan peserta didik, metode Muhammad SAW ini juga dapat digunakan sebagai cara untuk membangun siswa yang berkarakter karena penerapannya selalu memberikan contoh kepada kebaikan, saling tolong menolong dan menghargai orang lain. Dan hal ini dapat dijadikan landasan yang kuat untuk mengajarkan materi PPKn yang pada hakikatnya mengajarkan tentang hal-hal tersebut.[3]
2.   Teori Behavioristik
Aliran behaviorisme berpandapat bahwa berpikir adalah gerakan-gerakan reaksi yang dilakukan oleh urat saraf dan otot-otot bicara seperti halnya bila kita mengungkapkan sebuah pikiran. Dalam penyelidikannya terhadap tingkah laku manusia, behaviorisme hanya menyoal tingkah laku luar saja (badaniah). Teori belajar behavioristik menekankan pada perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon, sedangkan belajar sebagai aktivitas yang menuntut siswa mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari.[4]

Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman yang dicetuskan oleh Gagne dan Berliner. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai teori behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentukanya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagi individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenakan hukuman.
Sementara, menurut Harley dan Davies prinsip-prinsip teori behaviorisme di dunia pendidikan ialah sebagai berikut:
a.    Proses belajar dapat berhasil dengan baik apabila pembelajar ikut berpartisipasi secara aktif di dalamnya.
b.   Materi pelajaran dibentuk dalam bentuk unit-unit kecil dan diatur berdasarkan urutan yang logis sehingga pembelajar mudah mempelajarinya.
c.    Tiap-tiap respon perlu diberi umpan balik secara langsung sehingga pembelajar dapat mengetahui apakah respon yang diberikan telah benar atau belum.
d.   Setiap kali pembelajar memberi respon yang benar ia perlu diberi penguatan.

Salah satu ahli penganut paham behavioristik yaitu B. F. Skinner berkebangsaan Amerika melakukan pendekatan model intruksi lansung dan meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant conditioning. Seorang dapat mengontrol tingkah laku melalui pemberian reinforcement yang bijaksana dalam lingkungan. Gaya mengajar guru dilakukan dengan beberapa pengantar dari guru searah dan dikontrol melalui pengulangan dan latihan.  Manajemen kelas menurut skinner berupa usaha untuk memodifikasi perilaku antara lain dengan proses penguatan, yaitu memberi penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan apapun pada perilakau yang tidak tepat.
            Contoh penerapan teori behavioristik yaitu pada materi kerukunan dalam bermasyarakat. Dimana seorang pendidik menceritakan tentang menghargai tetangga walaupun berbeda keyakinannya. Jadi, peserta didik akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam kelas ketika seorang peserta didik memiliki teman yang berbeda agama.

3.   Teori Kognitif
Teori kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog swiss yang hidup tahun1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan. Belajar adalah perubahan persepsi pemahaman. Belajar tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bias diamati. Asumsi dasar teori ini adalah setiap orang memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya. Prinsip-prinsip kognitif sebagai berikut:
1.   Seseorang yang akan belajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila pelajaran tersebut disusun berdasarkan pola dan logika tertentu.
2.   Penyusunan materi pembelajaran dari sederhana kekompleks.
3.   Belajar dan memahami akan jauh lebih baik dari pada hanya menghafal.[5]

Salah satu ahli dari teori ini adalah Jerome S. Bruner lahir tanggal 1 0ktober 1915 di NYC. Brunner rmengusulkan teorinya yang disebut Free Discovery Learning yang berarti proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru meberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu aturan (konsep,teori, definisi) melalui contoh-contoh yang menggambarkan aturan yang menjadi sumbernya. Misalnya untuk memahami konsep kejujuran siswa tidak menghafal definisi tentang kejujuran, tetapi mempelajari contoh-contoh konkretnya.
           
Contoh penerapannya pada materi keragaman budaya. Materi yang akan diajarkan mulai dari yang sederhana ke yang lebih sulit. Seperti pada materi ini dimulai dari pengertian keragaman kemudian macam-macam budaya. Lalu dari budaya sumatera ke budaya papupa, dari bahasa daeraah ke bahasa nasional.


4.   Teori Belajar Kontruktivisme
Belajar menurut kontruktivisme adalah membangun pengetahuan sedikit-demi sedikit yang hasilnya kemudian diperluas melalui konteks yang terbatas. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Dalam proses belajar di kelas siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergelut dengan ide-ide.
Salah satu ahli teori ini adalah Vygotsky mengungkapkan belajar adalah interaksi sosial individu dengan lingkungannya. Belajar merupakan sebuah proses yang melibatkan dua elemen penting yaitu belajar merupakan proses secara biologi sebagai proses belajar dan pisikisosial sebagai proses yang lebih tinggi yang berkaitan dengan sosial budaya.
Contoh penerapan teori belajar kontruktivisme yaitu pada materi globalisasi yang mana peserta didik diajak mengamati dampak dari globalisasi terhadap kehidupan sehari-hari, sehingga muncul ide-ide tentang cara agar globalisasi dapat berdampak positif bagi masyarakat. Kemudian dapat menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi.




5.   Teori Belajar Humanistik
Humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian, yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif. Humanistik tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh maksud-maksud pribadi yang mereka hubungkan pada pengalaman-pengalaman mereka. Teori humanisme ini cocok diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap dan analisis terhadap fenomena sosial. Adapun teori belajar humanistik menurut Bloom dan Krathwoh menunjukkan apa yang dikuasai oleh siswa yang mencakup kognitif, psikomotorik dan afektif.[6]
Seperti pada materi perumusan pancasila sebagai dasar negara dimana setiap tanggal 17 Agustus selalau diperingati hari kemerdekaan yang diikuti seluruh rakyat Indonesia begitu juga dengan peserta didik di MI/SD. Dengan mereka ikut berpartisipasi dalam upacara memperingati hari kemerdekaan tersebut maka akan timbul sikap cinta tanah air, semangat kebangsaan, cinta damai, tanggung jawab dan demokratis dari pengalamannya ikut melaksanakan upacara hari kemerdekaan.







BAB III
PENUTUP
A.  Simpulan
Berdasarkan pemaparan yang diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa pengertian  teori belajar dan pembelajaran adalah seperangkat konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang memberikan, menjelaskan, dan memprediksikan fenomena tentang cara memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan, dengan cara mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu sehingga terjadi perubahan tingkah laku sebagai hasil latihan atau pengalaman.
Konsep belajar menurut pandanngan islam seperti pada hadits, antara lain adalah: mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, carilah ilmu walaupun sampai kenegeri china, carilah ilmu dari buaian sampai keliang lahat.Arti Penting Belajar Menurut Al-Quran antara lain:
1.     Bahwa orang yang belajar akan dapat meiliki ilmu pengetahuan yang berguna untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan. (Qs Al-Zumar {39}: 9)
2.     Dengan belajar manusia dapat mengetahui apa yang dilakukan dan memahami tujuan dari perbuatannya, karena setiap yang kita lakukan akan dimintai pertanggung jawabannya kelak.(QS Al-Isra [17]: 36)
3.     Dengan ilmu yang dimiliki manusiamelalui proses belajar, maka Allah akan memberikan derajat yang lebih tinggi kepada hambanya (QS Al-Mujadalah [58]: 11)
Macam-macam Teori Belajar pada Pembelajarn PPKn: 1).Teori Belajar Nabi Muhammad SAW: pembelajran dengan praktek secara langsung, pembelajaran secara gradual, memperhatikan perbedaan kemampuan, gaya belajar dan tingkat intelegensi peserta didik, dialog dan tanya jawab. 2). Teori Behavioristikberpandapat bahwa berpikir adalah gerakan-gerakan reaksi yang dilakukan oleh urat saraf dan otot-otot bicara seperti halnya bila kita mengungkapkan sebuah pikiran. 3). Teori Kognitif, Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan. Belajar adalah perubahan persepsi pemahaman. 4).Teori Belajar Kontruktivisme.
Belajar menurut kontruktivisme adalah membangun pengetahuan sedikit-demi sedikit yang hasilnya kemudian diperluas melalui konteks yang terbatas.  5).Teori Belajar Humanistik, lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini melihat kejadian, yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan hal-hal yang positif.

B.  Saran
Dengan memahami pengertian dari teori pembelajaran, konsep belajar menurut pandangan islam, dan macam-macam teori belajar niscaya akan melahirkan peserta didik yang berkualitas yang mampu membentuk manusia  Indonesia seutuhnya.






DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Lubis, Maulana Arafat. 2018. Pembelajaran PPKn di SD/MI Implementasi Pendidikan Abad 21. Medan: Akasha Sakti.
Nahar, Novi Irwan. 2016. Penerapan Teori Belajar Behavioristik dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. Vol. 1. Tersedia Online: https://Jurnal.Um-Tapsel.Ac.Id/Indeks.Php/Nusantara/Article/viewFile/94/94/Pdf. (Diunduh 23 September 2018).
Picauly, Victry Erlitha. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berdasarkan Teori Psikologi Belajar Behavioristik. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. Vol. 22. No. 1. Tersedia Online: https://journal.upi.edu/index.php/jpis/article/view/2200/pdf. (Diunduh 23 September 2018)
Thobroni, M. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.



[1]Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2015. Hlm.15-17
[2] M. Thobroni. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik.  Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2015. Hlm. 18-19.
[3]Maulana Arafat Lubis, “Pembelajaran PPKn di SD/MI Implementasi Pendidikan Abad 21” , (Medan: Akasha Sakti, 2018), hlm.68-71
[4] Novi Irwan Nahar, 2016. Penerapan Teori Belajar Behavioristk dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. Vol. 1. Tersedia Online: https://Jurnal.um-tapsel.ac,id/index.php/nusantara/article/viewFile/94/94/pdf. (Diunduh 23 Sesptember 2018).
[5]Victry Erlitha Picauly. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berdasarkan Teori Psikologi Belajar Behavioristik. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. Vol. 22. No. 1. Tersedia Online: https://journal.upi.edu/index.php/jpis/article/view/2200/pdf. (Diunduh 23 September 2018)
[6]Aunurrahman.Belajar dan Pembelajaran.(Bandung: Alfabeta,  2009). Hlm. 37.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL