BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Keseimbangan struktur perekonomian
merupakan faktor utama dalam mencapai sasaran pembangunan dan salah satu ciri
strategi pembangunan yang harus dimiliki indonesia.Analisis AD dan AS dilakukan
melalui pergeseran kurva IS dan LM. IS mencerminkan pasar barang dan LM
mencerminkan pasar uang, analisis ini dapat dilakukan dengan melihat kebijakan
pemerintah baik kebijakan fiskal yang erat kaitannya dengan kurva IS maupun
kebijakan moneter yang erat kaitannya dengan kurva LM. Analisis ini tidak
memperhatikan mengenai perkembangan teknologi dan perubahan kualitas faktor-
faktor produksi, selain itu analisis ini tidak memperhatikan faktor-faktor
pengeluaran yang tersedia dalam menentukan kegiatan ekonomi. Apabila
pengeluaran agregat bertambah maka kegiatn ekonomi, produksi nasioanal dan
kesempatan kerja akan meningkat
B. RUMUSAN MASALAH
a. Anailisis
dalam AD-AS.
b. Pembentukan
kurva dalam AD-AS tentang permintaan dan penawaran.
c. Keseimbangan
perekonomian dalam permintaan AD-penawaran AS.
C. TUJUAN
a. Apa
yang dimaksud dengan AD-AS tersebut....?
b. Bagaimana
pembentukan kurva dalam permintaan AD dan penawaran AS...?
c. Apa
keseimbangan yang terjadi dalam perekonomian ekonomi...?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERANAN ANALISIS
AD AS
Analisis AD dan AS dilakukan melalui pergeseran
kurva IS dan LM. IS mencerminkan pasar barang dan LM mencerminkan pasar uang,
analisis ini dapat dilakukan dengan melihat kebijakan pemerintah baik kebijakan
fiskal yang erat kaitannya dengan kurva IS maupun kebijakan moneter yang erat
kaitannya dengan kurva LM. Kebijakan fiskal ada dua yaitu ekspansif dengan instrumen pengeluaran pemerintah (goverment expenditure,G), pajak (tax, Tx) dan pembayaran transfer (transfer paymen, Tr); jika G, Tx dan Tr
naik, maka kurva IS bergeser ke kanan sebaliknya pada kebijakan yang kontraktif, jika G dan Tr turun
sedangkan Tx naik, sehungga IS bergeser ke kiri.
Pada
pasar uang yang diwakili kurva LM melalui kebijakan moneter, kebijakan juga ada
dua, yaitu ekspansif yaitu kebijakan jika uang yang beredar naik maka
kurva LM bergeser kekanan sedangkan kebijakan kontraktif , yaitu jika uang yang beredar turun, maka kurva LM
bergeser ke kiri.
Beberapa pengertian berikut ini perlu
dipahami agar pembaca jelas dalam memahami tujuan analisis AD-AS
1. Pengertian
AD adalah seluruh permintaan barang dan jasa yang terjadi dalam perekonomian
baik dari luar maupun dalam negri.
2. Faktor
yang mempengaruhi:
a. Tingkat
harga
b. Jumlah
uang nominal
c. Obligasi
(surat hutang pemerintah)
d. Permintaan
tenaga kerja (demand for labour)
3. Analisis
pengaruh perubahan harga terhadap AD
(yang ditunjukkan oleh pendapatan nasional, Y). atas dasar inilah maka
AD adalah hubungan antara harga (P) dengan Y.
4. Ada
dua pendapat pengaruh perubahan harga terhadap pendapatan nasional.
a. Keynes
adalah titik tekanan pada LM yang bergeser.
b. Pigou
adalah titik tekanan pada IS yang bergeser.
Analisis ini merupakan analisis keynesian sederhana atau simpel keynesian, karena teori ini menerangkan bagaimana pengeluaran agregat
akan menentukan sejauh mana kegiatan ekonomi negara (pendapatan nasional dan
kesempatan kerja) akan dicapai oada suatu waktu tertentu.
Analisis ini tidak memperhatikan mengenai
perkembangan teknologi dan perubahan kualitas faktor- faktor produksi, selain
itu analisis ini tidak memperhatikan faktor-faktor pengeluaran yang tersedia
dalam menentukan kegiatan ekonomi. Apabila pengeluaran agregat bertambah maka
kegiatn ekonomi, produksi nasioanal dan kesempatan kerja akan meningkat.
1.
Kelebihan analisis
keynesian adalah dimana pemerintah dan pihak swasta memegang peranan penting di
dalam suatu perekonomian sehingga permintaan agregat jauh lebih tinggi dan di
saat itulah dibutuhkan kebijakan/keputusan terbaik pemerintah/swasta dalam
mengurangi pengangguran deflasi.
2.
Kelemahan
anilisis Keynesian
Kelemahan analisis krynesian
antara lain :
a. Tidak
memperhatikan efek perubahan harga-harga terhadap pengeluaran agregat dan keseimbangan pendapatan nasional.
b. Mengabaikan
peranan penawaran agregat dalam menentukan keseimbangan pendapatan nasional.
B.
PEMBENTUKAN KURVA.
Kurva penawaran dan permintaan agregat sering kali
digunakan untuk membantu menganalisa kondisi-kondisi ekonomi makro. Ingatlah
bahwa menggunakan kurva penawaran dan permintaan pasar untuk menganalisa harga
dan kuantitas produk individu. Alat analisa grafik dapat juga membantu kita
memahami bagaimana kebijakan moneter dan perubahan teknologi bertindak melalui
penawaran dan permintaan agreget untuk menentukan output nasional dan tingkat
harga.
1.
Analisis
permintaan agregat dan penawaran agregat (AD-AS)
Analisis
AD AS merupakan analisis keseimbangan pendapatan nasional yang melengkapi
analisis pengeluaran agregat- penawaran agregat (Y=AE). Dalam analisis AD AS
diperhatikan bagaimana keseimbangan pendapatan nasional dicapai dalam keadaan
harga-harga mengalamai perubahan.
Dalam analisis AD AS penawaran agregat dibedakan
kepada :
a. Penawaran
Agregat Jangka Pendek (Short Run Agregate Suppyy ) atau SRAS. Kurva SRAS atau
AS adalah kurva yang terus menerus melengkung ke atas dan memotong garis tegak
pada Yf, kerva AS semakin tinggi kenaikannya.
b. Penawaran
Agregat Jangka Panjang ( Long Run Agregate Supply) atau LRAS. Dalam jangka
panjang, kurva penawaran agregat berwujud vertikal karena output ditentukan
oleh jumlah modal dan tenaga kerja serta ketersediaan teknologi, tetapi tidak oleh tingkat harga. Karna itu pergeseran
permintaan agregat mempengaruhi tingkat harga tetapi tidak output atau
kesempatan kerja.
2. Kurva
Permintaan Agregat (AD)
Kurva permintaan agregat AD juga di
definisikan sebagai fungsi atau kurva yang menggambarkan hubungan antara
tingkat harga dengan jumlah yang di setujui agregat.
a. Sifat
utama kurva AD.
Kurva AD selalu merupakan garis yang menurun dari
kiri-atas ke kanan-bawah terkait “semakin rendah harga, semakin besar
permintaan agregat ayng wujud dalam perekonomian”sifat kurva AD menurun ke bawah ini disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain:
a) Tingkat
harga dan pengeluaran rumah tangga.
Dalam jumlah waktu tertentu tingkat pendapatan
nominal masyarakat adalah tetap. Tingkat gaji dan upah dan jumlah kesempatan kerja
akan menentukan jumlah pendapatan yang diterima masyarakat pada suatu waktu
tertentu. Apabila tingkat harga berbeda, daya beli pendapatan yang diperoleh
itu adalah berbeda. Semamkin rendah tingkat harga, semakin banyak barang dan
jasa yang dapat dibeli. Dengan kata lain, nilai riil pengeluaran agregat akan
semakin meningkat, apabila tingkat harga semakin rendah.
b)
Tingkat harga,
suku bunga, dan investasi.
Pada umumnya terdapat perkaitan yang cukup rapat
diantara perubahan tingkat harga dengan suku bunga. Apabila harga adalah
stabil, atau tingkat inflasi sangat rendah, suku bunga cenderung akan berada
pada tinkat yang rendah, semakin tinggi inflasi, suku bunga cenderung akan
semakin tinggi.terdapat perkaitan yang rapat pula di antara suku bunga dengan investasi
yaitu semakin tinggi suku bunga akan menyebabkan penurunan dalam
investasi.pemerosostan investasi menyebabkan pengurangan pengeluaran agregat.
c) Tingkat
harga, ekspor,dan impor.
Berbagai negara terutama negara-negara yang telah
maju sektor industrinya, akan mengeluarkan yang sama jenisnya. Oleh karena itu
tingkat harga akan menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan ekspor
dan impor di suatu negara.
Permintaan agregat (AD) adalah nilai riil
pengeluaran yang akan dilakukan dalam perekonomian pada berbagai tingkat harga
umum
.
Pengeluarana ini dibedakan kepada lima komponen yaitu: konsumsi rumah tangga,
investasi swasta dan pemerintah, pengeluaran konsumsi pemerintah, ekspor dan
impor.Kurva AD di definisikan sebagai suatu fungsi atau kurva yang menggambarkan
hubungan antara tingkat harga dengan jumlah pengeluaran agregat yag akan
dilakuakan dalam perekonomian. Permintaan agregat merupakan jumlah pembelanjaan
oleh konsumen, bisnis, dan pemerintah, dan ini bergantung pada tingkat harga,
seperti juga kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan faktor-faktor lainnya.
Komponen- komponen permintaan agregat
meliputi mobil-mobil, makanan, dan barang konsumsi lain yang dibeli oleh para
konsumen; pabrik dan perlengkapannya yang dibeli oleh bisnis; rudal dan komputer
yang dibeli oleh pemerintah; dan ekspor netto. Total pembelian dipengaruhi oleh
harga dimana barang-barang itu ditawarkan dengan kekuatan-kekuatan luar seperti
peperangan dan cuaca, dan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah.
Sifat utama kurva AD. Kurva AD selalu merupakan
suatu garis yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya “semakin rendah
tingkat harga, semakin bersar permintaan agregat yang wujud dalam
perekonomian”. Sifat kurva AD menurun kebawah ini disebabkan oleh beberapa
faktor dibawah ini:
a.
Tingkat harga
dan pengluaran rumah tangga
b.
Tingkat harga,
suku bunga dan investasi
c.
Tingkat harga,
ekspor, dan impor.
3. Kurva
Penawaran Agregat (AS).
Penawaran agregat (AS) adalah nilai
pendapatan nasional riil (produksi nasional) yang ditawarkan perusahaan-perusahaan
dalam suatu perekonomian pada berbagai tingkat harga umum. Kurva AS adalah
suatu kurva yang menggambarkan pendapatan nasional (nilai barang dan jasa) yang
akan di produksikan sektor perusahaan pada berbagai tingkat harga.
Penawaran dapat juga di artikan hubungan
antara jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dan tingkat harga. Karena
perusahaan yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga yang pleksibel dalam
jangka panjang tetapi harga yang kaku dalm jangka pendek, hubungan penawaran
agregat bergantung pada horison waktu. Kita perlu membahas dua kurva penawaran
agregat yang berbeda: kurva penawaran agregat jangka panjang (Long Run
Aggregate Supply) LRAS dan kurva penawaran agregat jangka pendek (Short Run
Aggregate Spply) SRAS.
Pada umumnya penawaran agregat di anggap sebagai
fungsi dari tenaga kerja, dalam hal ini ada dua kasus mengenai kasus keynes dan kasus klasik.
a. Kasus
penawaran keynes
Kurva
penawaran agregat dari keynesian berbentuk horisontal yang menunjukkan bahwa
perusahaan akan menawarkan tingkat harga tertentu tidak perduli berapa jumlah
barang yang diminta. Ide ini bersumber dari kenyataan bahwa kuva penawaran
agregat dari keynesian disebabkan terdapatnya pengangguran, dimana perusahaan
dapat memperbanyak tenaga kerja yang di pakai pada tingkat upah yang berlaku.
Jadi ongkos produksi rata-rata diasumsikan tidak berubah.
b. Kurva
penawaran klasik.
Kurva
penawaran klasik berbentuk vertikal yang menunjukkan jumlah yang ditawarkan
sama tidak perduli berapa tingkat harga yang berlaku. Kurva penawaran klasik
berdasarkan asumsi pasar tenaga kerja selalu dalam posisi keseimbangan dengan
kondisi tingkat penggunaan tenaga penuh. Sekarang perusahaan mencoba menyewa
lebih banyak tenaga kerja. Perusahaan menyewa lebih banyak tenaga kerja dengan
menawarkan upah yang lebih tinggi jika perlu. Tetapi karena tidak tersedia
pekerja maka tak ada tambahan pekerja. Hal ini akhirnya hanya akan menaikkan
tingkat upah (dan pada akhirnya menaikkan menaikkan harga produk) dimana output
yang di produksi tidak berubah.
Ciri-ciri kurva AS
a. Pada
ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva AS relatif landai. Maksudnya,
penambahan produksi nasional dapat dilakukan perusahaan-perusahaan pada harga
yang relatif tetap karena tingkat penggunaan barang modal belum mencapai
kapasitasnya yang optimum dan upah masih relatif tetap.
b. Dari
titik B hingga titik C yaitu titik pada garis tegak pada tingkat kesempatan
kerja penuh kurva AS bertambah tingkat kenaikannya. Sebab, pengangguran sudah
semakin merosotdan kapasitas pabrik-pabrik sudah mencapai optimum.
c. Sesudah
tingkat kesempatan kerja penuh kurva AS keadaannya semakin tegak.
Ciri-ciri kurva AS juga dijelaskan
seperti suatu kurva yang berbentuk meleku8ng dari kiri- baawah ke
kana-atas,dengan tingkat kelengkungan yang semakin lama semakin tinggi. Kurva
penawaran agregat pada hakikatnya menggambarkan tentang hubungan diantara
tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai produksi riil yang akan
ditawarkan dan di produksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.
Jumlah output atau nilai produksi riil,
ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang digunakan.Semakin tinggi tingkat harga
semakin banyak jumlah barang yang di produksikan dan ditawarkan pada pengusaha.
Semakin tinggi kesempatan kerja, semakin tinggi tingkat upah yang diterima para
pekerja. Upah yang semakin tinggi akan menaikkan biaya produksi, kenaikan ini
akan menaikkan tingkat harga, sehingga semakin banyak pendapatan nasioanal riil
(output pada hargan tetap) yang ditawarkan perusahaan pada perekonimian.
Faktor- faktor yang mempengaruhi bentuk kurva AS.
Dua faktor yang dapat di pandang sebagai penyebab
dari bentuk kurva AS yang melengkung ke atas yaitu:ciri-ciri fungsi produksi
dan ciri-ciri pasaran tenaga kerja.
1) Efek
hukum hasil tambahan yang semakin berkurang.
Jumlah output atau nilai produksi riil, ditentukan
noleh jumlah tenaga kerja yang digunakan fungsi produksi jangkapendek tersebut
dipengaruhi oleh hukum hasil tambahan yang semakain berkurang, yaitu apabila
jumlah tenaga kerja ditambah, produksi
marjinal yang diciptakan oleh pertambahan tenaga kerja tersebut adalah lebih
rendah dari tenaga kerja sebelumnya. Kurva AS yang melengkung ke atas tersebut
menggambarkan ciri berubahan berikut: semakin tinggi tingkat bunga, semakin
besar jumlah barang yang diproduksikan dan ditawarkan para pengusaha.
2) Tingkat
pengangguran dan tingkat kenaikan upah.
Terdapat suatu hubungan
yang negatif di antara kenaikan tingkat upah dengan tingkat pengangguran. Pada
tingkat pengangguran tinggi tingkat kenaikan upah adalah rendah, dan apabila
tingkat pengangguran rendah,persentase kenaikan tingkat upah meningkat.
C.
KESEIMBANGAN
PEREKONOMIAAN DALAM MODEL AD-AS
1. Keseimbangan
Permintaan-Penawaran Agregat (AD-AS)
Beberapa penulis menamakan keseimbangan AD-AS
sebagai keseimbangan makroekonomi karena analisis ini telah memasukkan unsur
perubahan harga dalam analisis keseimbangannya, yaitu analisis ini lebih
lengkap dari pada dari pada analisis keseimbangan pendapatan nasional. Keseimbangan pendapatan
nasional yang ada didalam analisis AD-AS dinamakan juga sebagai keseimbangan
makroekonomi, dicapai apabila kurva AD berpotong dengan kurva AS. Keseimbangan
ini menetukan tingkat harga yang berlaku dalam perekonomian dan pendapatan
nasional riil yang akan diwujudkan.Dalam
analisis AD-AS telah memasukkan unsur perubahan harga dalam analisis
keseimbangannya. Perubahan keseimbangan dan penyebabnya keseimbangan permintaan
agregat- penawaran agregat akan selalu mengalami perubahan dari weaktu kewaktu
sesuai dengan perubahan dalam keadaan perekonomian.
a. Efek
perubahan kurva AD
Perubahan dalam permintaan agregat yang tidak di
ikuti oleh perubahan penawaran agregat akan menimbulkan perubahan harga dan
pendapatan nasional riil ke arah yangt bersamaan, yaitu kedua-duanya meningkat
atau kedua-duanya merosot.
b.
Efek perubahan
kurva AS
Analisis mengenai perubahan kurva
penawaran agregat AS menunjukkan bahwa perubahan tersebut akan mengakibatkan
perubahan harga dan pendapatan nasional riil ke arah yang
bertentangan.Keseimbangan analisis pendapatan nasional yang ada di dalam
analisis AD-AS dinamakan juga sebagai “keseimbangan makroekonomi” yang berarti
suatu analisis yang menerangkan
bagaimana tingkat kegiatan ekonomi, pendapatan nasional riil dan tingkat
harga umum ditentukan. Artinya :dalam analisis AD-AS memasukkan unsur perubahan
harga dalam analisis keseimbangannya, perpotongan di titik E berarti permintaan
agrregat adalah sama dengan penawaran agregat pendapatan nasional riil, titik E
merupakan keseimbangan yang akan dicapai dalam perkonomian, karena perusahaan tidak
akan menambah atau mengurangi output yang diproduksi.
BAB III
PENUTUP
D. KESIMPULAN.
Analisis AD dan AS dilakukan melalui pergeseran
kurva IS dan LM. IS mencerminkan pasar barang dan LM mencerminkan pasar uang,
analisis ini dapat dilakukan dengan melihat kebijakan pemerintah baik kebijakan
fiskal yang erat kaitannya dengan kurva IS maupun kebijakan moneter yang erat
kaitannya dengan kurva LM. Kebijakan fiskal ada dua yaitu ekspansif dengan instrumen pengeluaran pemerintah (goverment expenditure,G), pajak (tax, Tx) dan pembayaran transfer (transfer paymen, Tr); jika G, Tx dan Tr
naik, maka kurva IS bergeser ke kanan sebaliknya pada kebijakan yang kontraktif, jika G dan Tr turun
sedangkan Tx naik, sehungga IS bergeser ke kiri.
Kurva penawaran dan permintaan agregat sering kali
digunakan untuk membantu menganalisa kondisi-kondisi ekonomi makro. Ingatlah
bahwa menggunakan kurva penawaran dan permintaan pasar untuk menganalisa harga
dan kuantitas produk individu. Alat analisa grafik dapat juga membantu kita
memahami bagaimana kebijakan moneter dan perubahan teknologi bertindak melalui
penawaran dan permintaan agreget untuk menentukan output nasional dan tingkat
harga.
DAFTAR
FUSTAKA
<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
Komentar
Posting Komentar