BAB I
PENDAHULUAN
Guru merupakan salah satu pihak
dalam dunia pendidikan yang memegang peran penting untuk mengarahkan siswa agar
berhasil dalam kegiatan proses belajarnya. Berkenaan dengan hal ini, pemerintah
menetapkan anggaran 20% dari APBN untuk kemajuan pendidikan. Sehingga negara
berharap guru sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan belajar siswa bisa
menjadi seorang profesional.
Kata profesional di atas menuntut
guru untuk melakukan perencanaan pembelajaran agar dapat menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa secara sistematis dan tepat, sehingga dapat tercapai tujuan
pendidikan yang diharapkan. Perencanaan pembelajaran ini kadang-kadang membuat
guru malas, misalnya menganggap silabus dan RPP terlalu konseptual, tidak
terlalu relevan dengan kenyataan dalam mengajar.
Adanya ketidaksinkronan antara
tuntutan profesionalisme guru dengan kenyataan, maka seorang guru harus
memahami tentang pembelajaran lebih mendalam. Dengan demikian, penulis tertarik
untuk membahasnya dalam judul: Pentingnya Perencanaan Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Defenisi Perencanaan Pembelajaran
Memahami definisi Perencanaan
Pembelajaran dapat dikaji dari kata-kata yang membangunnya. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia bahwa perencanaan adalah proses, cara, perbuatan merencanakan
(merancangkan), sementara pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan
menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Perencanaan adalah the act or
process of making plans for something (kegiatan atau proses merencanakan
sesuatu), dan pembelajaran adalah the act of teaching something to somebody
(kegiatan mengajarkan sesuatu kepada seseorang). Dalam buku yang berjudul
Perencanaan Pembelajaran karya Abdul Majid bahwa perencanaan pembelajaran
dibangun dari dua kata, yaitu: Perencanaan, berarti menentukan apa yang akan
dilakukan. Pembelajaran,
berarti proses yang diatur dengan langkah-langkah tertentu, agar pelaksanaannya
mencapai hasil yang diharapkan. Jadi, perencanaan pembelajaran adalah rencana
guru mengajar mata pelajaran tertentu, pada jenjang dan kelas tertentu, untuk
topik tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih.
B.
Komponen Perencanaan Pembelajaran
Adapun komponen perencanaan
pembelajaran terdiri dari tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari
pelaksanaan suatu kegiatan.
Tujuan dalam pembelajaran merupakan komponen yang dapat mempengaruhi komponen
pengajaran lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar,
pemilihan metode, alat, sumber, dan elat evaluasi.
1.
Bahan Pelajaran (Material)
Bahan pelajaran
adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Karena
itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang
akan disampaikannya pada anak didik.
2.
Metode (Method)
Metode adalah suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode-metode
mengajar mencakup:
a.
Metode Proyek; yaitu cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak
dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan
sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
b.
Metode Eksperimen; yaitu cara penyajian pelajaran, di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari.
c.
Metode Tugas dan Resitasi; yaitu metode penyajian bahan di mana
guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
d.
Metode Diskusi; yaitu cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa
dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan
yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
e.
Metode Sosiodrama; yaitu mendramatisasikan tingkah laku dalam
hubungannya dengan masalah sosial.
f.
Metode Demonstrasi; cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan
atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu
yang sedang dipelajari, baik sebenarnya atau tiruan, yang sering disertai
dengan penjelasan lisan.
g.
Metode Problem Solving; yaitu menggunakan metode-metode lainnya
yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
h.
Metode Karya Wisata; yaitu mengajak siswa belajar keluar sekolah,
untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain.
i.
Metode Tanya Jawab, yaitu cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat
pula dari siswa kepada guru.
j.
Metode Latihan; yaitu suatu cara mengajar yang baik untuk
menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.
k.
Metode Ceramah; yaitu cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru
dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.
3.
Alat (Media)
Alat adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
Misalnya: bagan, grafik, komputer, OHP, dan lain-lain.
4.
Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi adalah
kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, yang bersangkutan
dengan kapabilitas siswa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa
yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. Misalnya: tes tulis,
lisan, praktek, dan lain-lain.
C.
Pentingnya Perencanaan Pembelajaran
Inilah aktivitas rutin yang
dilakukan guru sehari-hari. Agar program yang mereka lakukan lebih terarah,
mereka musti tahu kurikulum yang dirilis pemerintah. Informasi dari kurikulum
itulah sebagai bahan mereka untuk menyusun silabus dan rencana pembelajaran.
Guru selayaknya dapat memahami tentang semua aktivitas teknik menyangkut
pembelajaran secara baik. Tidak hanya itu, penting juga informasi tentang
standar kompetensi yang seharusnya dimiliki guru sendiri.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran,
maka sudah pasti dibutuhkan perencanaan pembelajaran yang baik. Perencanaan
merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan pengelolaan. Tanpa
perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan
kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Adapun beberapa manfaat perencanaan
pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1.
Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.
2.
Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap
unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3.
Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun
unsur murid.
4.
Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap
saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5.
Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6.
Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.
Melihat manfaat di atas, maka
perencanaan pembelajaran sangat perlu dilakukan oleh para guru, sesuai
tujuannya yaitu agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan efektif dan
efisien. Peran penting perencanaan pembelajaran dapat terlihat ketika mengamati
keadaan yang mungkin terjadi ketika diterapkannya perencanaan pembelajaran oleh
seorang guru atau sebaliknya.
Kemungkinan yang akan terjadi dalam
proses belajar mengajar ketika seorang guru melakukan perencanaan pembelajaran
dengan benar di antaranya:
1.
Guru akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga
memungkinkan target penyampaian materi yang berdasarkan Standar Kompetensi akan
tercapai secara optimal, bahkan memungkinkan siswa lulus ujian dengan skor yang
terbaik.
2.
Guru akan menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik dan
cara penyampaiannya,
3.
Guru akan mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya, sehingga
materi akan mudah dipahami oleh siswa.
4.
Guru akan memiliki pemilihan media yang tepat, sehingga
memungkinkan siswa sangat tertarik terhadap materi yang disampaikan.
5.
Guru akan memiliki standar jelas dalam memberikan evaluasi kepada
siswa, bahkan memungkinkan para siswa dapat menjawab semua soal dengan tepat.
Berdasarkan lima kemungkinan positif
di atas, secara sederhana dapat dinyatakan bahwa proses belajar mengajar dengan
perencanaan pembelajaran yang baik akan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Keberhasilan ini akan mendorong siswa dan guru untuk mengembangkan
prestasinya di bidang pendidikan lebih baik lagi.
Kemungkinan yang akan terjadi dalam
proses belajar mengajar ketika seorang guru tidak melakukan perencanaan
pembelajaran dengan benar di antaranya:
1.
Guru tidak akan mempunyai tujuan pembelajaran yang jelas, sehingga
memungkinkan target penyampaian materi yang berdasarkan Standar Kompetensi
tidak akan tercapai, bahkan memungkinkan siswa tidak lulus dalam ujian.
2.
Guru tidak menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik dan
cara penyampaiannya, sehingga selain materi akan sulit dipahami oleh siswa,
juga akan memungkinkan terjadinya kesalahan-kesalahan, baik dalam materi maupun
penyampaiannya.
3.
Guru tidak akan mempunyai metode yang tepat dalam pengajarannya,
sehingga memungkinkan akan menghambat daya serap siswa terhadap materi yang
disampaikan.
4.
Guru tidak memiliki pemilihan media yang tepat, sehingga
memungkinkan siswa mengalami kejenuhan karena kurangnya daya kreativitas guru
dalam mengajar.
5.
Guru tidak akan memiliki standar jelas dalam memberikan evaluasi
kepada siswa, bahkan memungkinkan para siswa tidak dapat menjawab soal-soal
dengan tepat (mungkin juga mendapatkan skor di bawah standar minimal).
Berdasarkan lima kemungkinan negatif
di atas, secara sederhana dapat dinyatakan bahwa proses belajar mengajar tanpa
perencanaan pembelajaran yang baik tidak akan dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Kegagalan ini akan menimpa pada siswa dan guru
dalam mengembangkan prestasinya di bidang pendidikan.
D.
Pembuatan RPP Berdasarkan KTSP
KTSP merupakan singkatan dari
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya
masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik.
Masih dalam buku yang sama,
dijelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau
lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam
silabus.
RPP merupakan komponen penting dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional.
E.
BAB III
KESIMPULAN
Perencanaan pembelajaran adalah
rencana guru mengajar mata pelajaran tertentu, pada jenjang dan kelas tertentu,
untuk topik tertentu, dan untuk satu pertemuan atau lebih. Komponen perencanaan
pembelajaran mencakup: tujuan, materi, metode, media, dan evaluasi. Perencanaan
pembelajaran dianggap penting agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan
efektif dan efisien. Pembuatan RPP berdasarkan KTSP merupakan komponen penting
dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang penyusunannya didasarkan
pada silabus.
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Bahasa DEPDIKNAS. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi Ketiga .
Jakarta: Balai Pustaka
Sutikno, M. Sobry. 2009. Pengelolaan Pendidikan: Tinjauan Umum
dan Konsep
Islami Bandung: Prospect
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar
Jakarta: Rineka Cipta
Majid, Abdul. 2001. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan
Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sabri, Ahmad. 20009. Strategi Belajar Mengajar dan Micro
Teaching. Jakarta:
Quantum Teaching
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar Salah Satu Unsur
Pelaksanaan Strategi
Belajar Mengajar: Teknik Penyajian. Jakarta: Rineka Cipta
Mulyana, E. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah
Panduan Praktis,.
Bandung: Rosda
Pusat Bahasa DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
Ketiga , (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm.338
M. Sobry Sutikno, Pengelolaan Pendidikan: Tinjauan Umum dan
Konsep Islami, (Bandung: Prospect, 2009), hlm.173
Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm.84
Abdul, Majid, Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), hlm.159
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching,
(Jakarta: Quantum Teaching, 20009), hlm.241
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar Salah Satu Unsur
Pelaksanaan Strategi Belajar Mengajar: Teknik Penyajian, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), hlm.183
E Mulyana, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan
Praktis, (Bandung: Rosda, 2008),
hlm.94
<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
Komentar
Posting Komentar