BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini
lingkungan pendidikan yang sangat kompetitif akan memiliki dampak seperti
tuntutan untuk selalu membangun keunggulan kompetitif, pemutakhirkan peta
perjalanan (roadmap) organisasi secara berkelanjutan, penentuan langkah-langkah
strategik ke depan, pengerahkan, pemusatkan kapabilitas dan komitmen seluruh staf
dalam mewujudkan masa depan organisasi.
Dan
kecenderungan umum, pendidikan saat ini hanya mengandalkan anggaran tahunan
sebagai alat perencana masa depan organisasi, sehingga menjadi tidak koheren
antara Visi dan Misi, Tujuan organisasi, Rencana Jangka Pendek dan Jangka
Panjang, Implementasi.
Sebagian besar
organisasi hanya mengandalkan manajemen puncak untuk menyusun perencanaan
strategik, sementara manajemen menengah sampai karyawan hanya melakukan
implementasi rencana jangka panjang dan pendek. Sistem ini hanya pas untuk
lingkungan yang stabil yang di dalamnya prediksi masih dapat diandalkan untuk
memperkirakan masa depan organisasi. Dalam pengembangan aktivitas, perguruan
tinggi harus melibatkan seluruh unit kerja dan personel didalamnya dalam perencanaan
strategiknya untuk mengubah mode operasi organisasi dari plan and control
menjadi sense and respond. Dengan mekanisme baru ini,
diharapkan akan dapat terlihat dan terukur seluruh kinerja organisasi dalam
berbagai level.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Misi
Misi mempunyai
arti yang sangat berlainan dengan kata VISI karena di dalam kata misi
terkandung suatu pesan kemanusiaan yang tinggi dan juga terkandung suatu
aktivitas yang mengarah kepada suatu tujuan dari aktivitas tersebut dalam
kaitan dengan kemanusiaan. Didalam kesehariannya kata MISI sering disatukan
dengan kata VISI dan hal ini seolah olah telah menjadi suatu acuan umum bagi
setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dan sepertinya dua kata ini sudah saling
dijodohkan satu sama lain, sehingga apabila hanya terdapat satu kata saja akan
terasa tidak pas.
Sebenarnya hal
ini terlalu diada-adakan karena tidak selalu setiap pekerjaan mengandung suatu
VISI ataupun mengandung suatu MISI dan tidak selalu setiap kegiatan harus
dibuat VISI ataupun MISI nya karena setiap apapun yang kita lakukan seringkali
secara otomatis sudah mengandung kedua unsur tadi tanpa harus ditulis secara
khusus.
Berdasarkan
beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa misi
adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan
dalam usahanya mewujudkan visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk
dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian
visi. Adapun manfaat misi antara lain :
1.
Memastikan
tujuan dasar organisasi
2.
Memberikan
basis atau standar untuk mengalokasikan SD di organisasi
3.
Menciptakan
kondisi atau iklim organisasi yang umum
4.
Menjadi titik
utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi
5.
Memfasilitasi
penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan penungasan hingga
elemen tanggung jawab dalam organisasi
6.
Memberikan
tujuan dasar organisasi dan kemungkinan utk menerterjemahkan tujuan dasar ini
menjadi tujuan dalam bentuk sedemikian rupa hingga parameter waktu, biaya, dan
kinerja dapat dievaluasi dan dikontrol
Pengertian Visi
secara sederhana menurut Burt Nanus sebagai gambaran masa depan suatu individu,
kelompok, maupun organisasi yang realistis, kredibel, dan atraktif. Visi
organisasi pada umumnya merupakan visi bersama (shared vision) yang berasal
dari perpaduan visi-visi pribadi anggota organisasi, atau yang setidak-tidaknya
merupakan visi yang disepakati oleh seluruh jajaran organisasi.
Visi pribadi merupakan gambaran harapan atau cita-cita seseorang yang timbul
dari perhatiannya yang mendalam terhadap sesuatu yang diyakininya baik yang
mendorong tumbuhnya komitmen yang tinggi pada dirinya. Visi bagi organisasi
mempunyai makna sebagai berikut:
1.
Memberi nilai
tambah bagi kehidupan organisasi baik secara individu, kelompok maupun
keseluruhan organisasi;
2.
Membangun
komitmen diantara angkatan kerja organisasi untuk bergerak maju menuju masa
depan yang lebih baik;
3.
Mengatasi
ketakutan akan kegagalan usaha yang mengarah pada kemajuan dan perbaikan masa
depan;
4.
Menantang
setiap kemapanan dan status quo yang merugikan kelangsungan hidup organisasi.
Pengertian MISI
adalah suatu pengaturan komprehensif dan singkat mengenai tujuan suatu
organisasi, program ataupun sub program. Langkah penyusunan misi yang umum
dilakukan oleh organisasi atau perusahaan adalah dengan mengikuti tahap-tahap
berikut ini :
1.
Melakukan
proses brainstorming dengan mensejajarkan beberapa kata yang menggambarkan
organisasi
2.
Penyusunan
prioritas dan pemfokusan pada kata-kata yang paling penting
3.
Mengkombinasikan
kata-kata yang telah dipilih menjadi kalimat atau paragraf yang menggambarkan
misi perusahaan
4.
Mengedit
kata-kata sampai terdengar benar atau sampai setiap orang kelelahan untuk adu
argumentasi berkaitan dengan kata atau fase favorit mereka.
Untuk menjamin
bahwa misi yang telah dicanangkan merupakan sebuah misi yang bagus, misi
tersebut harus:
1.
Cukup luas
untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun sejak saat ditetapkan
2.
Cukup spesifik
untuk mengkomunikasikan arah.
3.
Fokus
pada kompetensi atau
kemampuan yang dimiliki perusahaan.
4.
Bebas dari
jargon dan kata-kata yang tidak bermakna.
Kesimpulannya
adalah, jika visi mengarti kulasikan keinginan suatu institusi untuk menjadi
apa, maka misi menyatakan apa yang harus dilakukan oleh organisasi tersebut
dalam rangka mencapai visinya tersebut. Bila visi dan misi dari suatu
organisasi dapat dilaksanakan dengan baik dan sungguh-sungguh maka
tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai dengan mudah dan lancer, dan tentunya
hal ini memerlukan dorongan, dukungan, dan komitmen yang tinggi dari semua
pihak yang berkepentingan dalam suatu organisasi terutama organisasi publik.
B.
Pengertian Visi
Visi adalah
sebuah kata yang berasal dari kata Inggris yang berarti pandangan dan hal ini
sangat berkaitan dengan suatu rencana yang akan disusun untuk melaksanakan
suatu pekerjaan yang sifatnya umum. Didalam perjalanannya kata VISI sering
digunakan juga untuk hal hal yang sifatnya khusus bahkan hampir setiap kegiatan
baik itu yang sifatnya kegiatan amal, kegiatan pendidikan ataupun kegiatan
komersial selalu menggunakan kata VISI dalam membuat rencana atau program kerja
mereka. Namun demikian kata VISI tetap pada arti yang aslinya yaitu suatu
pandangan kedepan yang akan menjadi sasaran ataupun tujuan akhir dari suatu
kegiatan. Jadi sebuah VISI adalah suatu pandangan yang sifatnya sangat umum
tetapi mengandung suatu arti yang cukup dalam sehingga didalam membuat suatu
uraian mengenai VISI harus benar benar dipikirkan artinya yang lebih filosofis
tetapi terungkap dalam kata yang sederhana.
Visi bagi
organisasi dapat digunakan sebagai :
1.
Penyatuan tujuan, arah dan sasaran perusahaan
2.
Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya
3.
Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan (corporate culture)
Beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan tentang pernyataan visi:
1.
Visi
menunjukkan arah strategis;
2.
Visi lebih
menunjukkan apa yang ingin dicapai, buka bagaimana cara mencapainya;
3.
Seperti
pernyataan ’tujuan jangka panjang’, visi bisa berupa hasil akhir (misalnya
besar pendapatan dan keuntungan, besar pangsa pasar, dsb.), bisa juga berupa
kemampuan (misalnya mampu memproduksi biodisel dengan oktan tinggi);
4.
Visi dan goal
berbeda dalam jangka waktu pencapaian. Goal adalah suatu langkah yang harus
dicapai dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai visi yang diinginkan;
5.
Visi merupakan
representasi dari keyakinan mengenai bagaimanakah seharusnya bentuk organisasi
perusahaan dimasa depan dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik, dan
stakeholder lainnya. Selain untuk memacu arah organisasi, pernyataan visi yang
baik seringkali mampu membangkitkan semangat, karena anggota organisasi
merasayakin bahwa organisasinya memiliki masa depan yang cerah.
Konsep
Manajemen strategi adalah untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan
kompetitif. Manajemen Strategis dapat didifinisikan sebagai seni dan ilmu untuk
memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang
memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Manajemen Strategis berfokus
pada mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntasi,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi komputer
untuk mencapai keberhasilan organisasi (David, 2006).
Penyususnan strategi perusahaan dimulai dari
mengembangkan pernyataan Visi & Misi, malkukan audit internal dan
eksternal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan, mengevaluasi dan
memilih strategi, implementasi strategi dan dilanjutkan dengan mengukur dan
mengevaluasi kinerja perusahaan (Lihat Gambar pada halaman sampul buku David,
2006).
Sebelum
menyusun pernyataan visi dan misi, perlu dipahami adanya 3 unsur yang harus
dimiliki perusahaan agar sukses, ialah:
- Sasaran bersama. Setiap
karyawan dalam perusahaan biasanya akan bekerja spesialis pada bidangnya,
perhatian tertuju pada rincian pekerjaan sendiri, tetapi setiap karyawan
harus bekerja bersama-sama, dan mempunyai komitmen terhadap sasaran –misi-
perusahaan. Tanpa ada sasaran bersama dan komitmen untuk mensukseskan
sasaran tersebut, perusahaan tidak akan mampu bertahan.
- Nilai-nilai bersama. Ini
adal;ah hal yang sangat penting walaupun seringkali sulit ditentukan.
Dalam mencapai sasaran bersama, karyawan memerlukan nilai-nilai yang
menuntun mereka dalam memperlakukan pekerjaannya dan memperlakukan
karyawan satu dengan yang lain. Perusahaan yang mau maju perlu menegakkan
budaya dalam perusahaan yang didasarkan pada kepercayaan dan partisipasi.
Budaya perusahaan akan membantu tumbuhnya kreativitas dan produktivitas,
serta meningkatkan karya karyawan maupun kehidupan mereka.
- Kehadiran kepemimpinan. Budaya
perusahaan tidak dapat dipertahankan tanpa kepemimpinan. Karyawan yang
bekerja diperusahaan yang maju dan produktif merasakan adanya hubungan
pribadi dengan pimpinan perusahaan. Ini merupakan hubungan yang mengilhami
komitmen terhadap visi perusahaan. Pemimpin merupakan penentu
kualitas`lingkungan kerja (Wall, Solum & Sobol, 1999).
Pernyataan Misi
Pernyataan Misi
adalah penyataan tujuan jangka panjang yang membedakan satu perusahaan dengan
perusahaan sejenis lain. Pernyataan Misi mengidentifikasi cakupan operasi
perusahaan dalam difinisi produk dan pasar menjawab pertanyaan ‘apa bisnis
kita?’, menggambarkan nilai dan prioritas suatu organisasi, sifat dan cakupan
operasi saat ini & evaluasi potensi pasar dan aktivitas masa depan,
menggambarkan arah dan masa depan organisasi. Pernyataan Misi menjawab
pertanyaan yang mengandung alasan kenapa perusahaan ini ada (Wall et al.,
1999):
- Siapa kita?
- Apa yang kita lakukan?
- Untuk siapa kita melakukan?
- Mengapa kita melakukan?
Fungsi pernyataan Misi:
- Menetapkan sasaran perusahaan.
- Mengkoordinasikan tindakan usaha.
- Menyatakan sasaran perusahaan.
- Menciptakan masa depan bagi perusahaan.
Pernyataan misi haruslah:
- mengesankan
- memaksa
- dipusatkan pada pelanggan
- mudah dihafalkan
Komponen Pernyataan Misi (David, 2006)
1. Pelanggan – Siapa pelanggan perusahaan?
2. Produk/jasa – Apa produk/jasa utama
perusahaan?
3. Pasar – Secara geografis, dimana perusahaan
berkompetisi?
4. Teknologi – Apa perusahaan menerapkan
teknologi terbaru?
5. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan
dan profitabilitas – Apakah perusahaan berkomitmen untuk pertumbuhan dan
kondisi keuangan yang baik?
6. Filosofi – Apa dasar-dasar kepercayaan,
nilai, aspirasi, dan prioritas etika perusahaan?
7. Konsep diri – Apakah kemampuan khusus dan
keunggulan kompetitif perusahaan?
8. Perhatian akan citra publik – Apakah
perusahaan responsif terhadap pemikiran sosial, masyarakat dan lingkungan?
9. Perhatian pada karyawan – Apakah karyawan
merupakan aset yang berharga bagi perusahaan?
Karakteristik Pernyataan Misi (David, 2006)
1. Deklarasi sikap dan pandangan:
a. Memungkinkan untuk perumusan dan pemikiran
alternatif tujuan dan strategi tanpa mengurangi kreativitas manajemen
b. Cukup luas untuk menyatukan perbedaan secara
efektif dan memiliki daya tarik bagi stake holder
2. Orientasi Pelanggan:
a. Mendifinisikan organisasi apa & apa yang
ingin dicapai organisasi
b. Cukup terbatas untuk mengecualikan beberapa
bisnis & cukup luas untuk memungkinkan pertumbuhan yang kreatif
c. Membedakan satu organisasi dengan organisasi
lain
d. Menjadi kerangka kerja untuk mengevaluasi
aktivitas saat ini dan dimasa yang akan datang
e. Dinyatakan dalam difinisi yang cukup jelas
dan dipahami bayak orang dalam organisasi
3. Deklarasi kebijakan sosial:
a. Tanggung jawab organisasi terhadap
pelanggan, masyarakat, lingkungan, kelompok masyarakat tertinggal, dsb.
b. Ini akan meningkatkan citra publik terhadap
perusahaan
Orientasi Pelanggan (David, 2006)
Perusahaan
modern tidak mengembangkan suatu produk kemudian mencari pasar, tetapi
mengindentifikasi kebutuhan & keinginan pelanggan, kemudian menyediakan
barang/jasa yg dapat memenuhi kebutuhan. Pernyataan misi yang baik
mengidentifikasi kegunaan produk perusahaan terhadap pelanggannya, sebagai
contoh:
a.
AT&T:
berfokus pada komunikasi bukan telepon
b.
Exxxon Mobil:
berfokus pada energi bukan minyak & gas
c.
Union Pasific:
berfokus pada transportasi bukan rail kereta
d.
Universal
Studio: berfokus pada hiburan bukan film
Kesalahan dalam membuat Pernyataan Misi
(Tripomo & Udan, 2005)
Banyak
perusahaan membuat pernyataan misi, namun pernyataan tersebut tidak berguna,
karena kelemahan pernyataan tersebut. Kelemahan pernyataan misi antara lain:
1. Seringkali penyataan misi tidak menunjukkan
keunikan, sehingga tidak dapat membedakan dengan perusahaan lain.
2. Pernyataan misi terlalu panjang, sehingga
sulit dipahami dan diingat.
3. Tidak berhasil menjadi inspirasi bagi
karyawan.
4. Tidak cukup luas, sehingga tidak mampu
mengantisipasi pertumbuhan.
5. Tidak cukup sempit untuk memfokuskan arah
pergerakan organisasi.
6. Pernyataan misi dibuat hanya untuk
formalitas.
Langkah-langkal dalam rapat menentukan Misi
(Wall, Solum dan Sobol, 1999)
- Menguraikan dan menetapkan maksud rapat
- Meminta partisipasi penuh peserta rapat
- Mendiskusikan pentingnya pernyataan misi.
Ini dimaksudkan agar seluruh peserta rapat memahami dan terdorong untuk
aktif memikirkan pernyataan misi. Beberapa pertanyaan yang bisa digunakan
untuk diskusi antara lain adalah:
- Apakah sebabnya penting mempunyai
pernyataan misi
- Bagaimana pernyataan misi digunakan dalam
perusahaan
- Apa dampak yang akan timbul dengan adanya
pernyataan misi
- Menggali pendapat mengenai unsur
pernyataan misi. Ada 4 pertanyaan yang perlu didiskusikan:
- Siapa kita?
- Apa yang kita lakukan?
- Untuk siapa kita melakukan?
- Mengapa kita melakukan?
Pendapat
dari semua perserta rapat atas pertanyaan tersebut harus dituliskan, kemudian
digali tersu sampai habis dan tidak bisa muncul pendapat baru. Daftar tersebut
kemudian dibeberkan di depan rapat dan kita minta peserta rapat menilai
gagasan/jawaban tersebut. Gagasan yang menurut peserta rapat penting harus
ditandai. Gagasan ini yang kemudian digunakan untuk menyusun Pernyataan Misi.
Pernyataan Visi
Pernyataan visi
merupakan tahap pertama dalam perencanaan strategis. Pernyataan visi seringkali
merupakan kalimat tunggal untuk menjawab ”Ingin menjadi apakah kita? Apa yang
ingin kita capai?”.Visi organisasi menggambarkan posisi penting atau peluang
besar yang mungkin diraih dimasa depan (Tripomo & Udan, 2005). Namun
peluang tersebut hanya akan bisa diraih dengan bekerja keras, sungguh-sungguh
dan konsisten dalam jangka panjang. Visi perusahaan dapat memusatkan,
mengarahkan, memotivasi, menyatukan, dan bahkan memberi inspirasi suatu bisnis
untuk mencapai kinerja superior. Pekerjaan dari penyusunan strategi adalah
mengindentifikasi dan meramalkan visi dengan jelas (Keane, dalam David, 2006).
Pernyataan visi yang jelas memberikan dasar untuk mengembangkan pernyataan misi
yang komprehensif.
Beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan tentang pernyataan visi (Tripomo & Udan,
2005):
- Visi menunjukkan arah strategis;
- Visi lebih menunjukkan apa yang ingin
dicapai, buka bagaimana cara mencapainya;
- Seperti pernyataan ’tujuan jangka
panjang’, visi bisa berupa hasil akhir (misalnya besar pendapatan dan
keuntungan, besar pangsa pasar, dsb.), bisa juga berupa kemampuan
(misalnya mampu memproduksi biodisel dengan oktan tinggi);
- Visi dan goal berbeda dalam jangka waktu
pencapaian. Goal adalah suatu langkah yang harus dicapai dalam jangka
waktu tertentu untuk mencapai visi yang diinginkan;
- Visi merupakan representasi dari keyakinan
mengenai bagaimanakah seharusnya bentuk organisasi perusahaan dimasa depan
dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik, dan stakeholder lainnya.
Selain untuk memacu arah organisasi, pernyataan visi yang baik seringkali
mampu membangkitkan semangat, karena anggota organisasi merasayakin bahwa
organisasinya memiliki masa depan yang cerah.
Contoh pernyataan visi beberapa perusahaan (David, 2006)
1.
Organisasi
nasional yang merepresentasikan anggotanya dalam semua aspek dari unggas dan
telur di tingkat nasional dan internasional (US Poultry & Egg Association)
2.
Visi USGS
adalah menjadi pemimpin dunia dalam ilmu alam melalui kualitas ilmu pengetahuan
dan kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat (US Geological Survey)
3.
Visi kami
adalah menjaga mata anda (Stokes Eye Clinic)
4.
Pimpinan global
dalam pendidikan, sertifikasi, dan praktik akutansi manajemen dan manajemen
keuangan (Istitute of Management Accuntant)
C.
Pengertian
Perencanaan
Perencanaan
sebenarnya adalah suatu cara “rasional” untuk mempersiapkan masa depan Becker
(2000) dalam Rustiadi. Sedangkan menurut Alder (1999) dalam Rustiadi menyatakan
bahwa: “Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di
masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk
mencapainya. Sebagian kalangan berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu
aktivitas yang dibatasi oleh lingkup waktu tertentu, sehingga perencanaan,
lebih jauh diartikan sebagai kegiatan terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu dalam waktu tertentu. Artinya perencanaan adalah suatu proses menentukan
apa yang ingin dicapai di masa yang akan dating serta menetapkan
tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Dengan demikian, proses perencanaan dilakukan dengan menguji berbagai arah
pencapaian serta mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan
(kapasitas) kita untuk mencapainya kemudian memilih arah-arah terbaik serta
memilih langkah-langkah untuk mencapainya.”
Rencana dapat
berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana
yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu
organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Selain aspek
tersebut, perencanaan juga mempunyai manfaat bagi perusahaan sebagai berikut:
1.
Dengan adanya
perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektif dan
efisien.
2.
Dapat
mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut, dapat dicapai dan dapat
dilakukan koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin.
3.
Dapat
mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan mengatasi hambatan dan
ancaman.
4.
Dapat
menghindari adanya kegiatan petumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan
terkontrol.
D.
Hubungan Antara
Visi, Misi, Dan Perencanaan
Antara Visi, Misi, dan Perencenaan memiliki
hubungan yang sangat erat dan saling mebutuhkan. Visi adalah rumusan umum
mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, Misi adalah
rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi,
sedangkan Perencanaan Strategis merupakan proses memutuskan program-program
yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang
akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama beberapa tahun ke
depan.
Dengan demikian perencanaan strategis digunakan
untuk menentukan / mewujutkan visi dan misi organisasi dan membagi-bagi sumber
daya yang diperlukan untuk mencapainya. Jadi dapat dikatakan suatu organisasi
pada mulanya memiliki cita-cita atau tujuan akhir yang ingin dicapai dalam
jagka panjang yang disebut visi, selanjutnya untuk mencapai / mewujutkan visi
organisasi yang telah ditentukan tersebut, organisasi merumuskan upaya-upaya
umum yang hendak dilakukan yang disebut misi, kemudian untuk mewujutkan misi,
organisasi membuat / merumuskan upaya-upaya khusus yang dirasa paling efektif
dan efisien untuk mencapai cita-cita organisasi yang disebut perencanaan
strategis.
Lebih jelasnya visi merupakan pernyataan
tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu
lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Misi merupakan pernyataan tentang
apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan visi, dan
hubungannya dengan rencana strategis adalah memberikan arah yang akan membawa
lembaga dalam mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah
dirumuskan.
BAB III
KESIMPULAN
Misi mempunyai
arti yang sangat berlainan dengan kata VISI karena di dalam kata misi
terkandung suatu pesan kemanusiaan yang tinggi dan juga terkandung suatu
aktivitas yang mengarah kepada suatu tujuan dari aktivitas tersebut dalam
kaitan dengan kemanusiaan. Didalam kesehariannya kata MISI sering disatukan
dengan kata VISI dan hal ini seolah olah telah menjadi suatu acuan umum bagi
setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dan sepertinya dua kata ini sudah saling
dijodohkan satu sama lain, sehingga apabila hanya terdapat satu kata saja akan
terasa tidak pas.
Visi adalah
sebuah kata yang berasal dari kata Inggris yang berarti pandangan dan hal ini
sangat berkaitan dengan suatu rencana yang akan disusun untuk melaksanakan
suatu pekerjaan yang sifatnya umum. Didalam perjalanannya kata VISI sering
digunakan juga untuk hal hal yang sifatnya khusus bahkan hampir setiap kegiatan
baik itu yang sifatnya kegiatan amal, kegiatan pendidikan ataupun kegiatan
komersial selalu menggunakan kata VISI dalam membuat rencana atau program kerja
mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Elu, Wilfridus B . Manajemen
Strategis Berbasis Kompetensi. Jakarta : STIE PERBANA
Hadari
Nawawi. 2005, Manjemen Strategi, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta
Rukhiyat, Adang, Paradigma
Baru Hubungan Guru dengan Murid, Jakarta : Uhamka Press. 2003.
Hernawan, H A dkk. 2007, Belajar dan
Pembelajaran. Bandung : Upi Press
Jumhana, Nana & Sukirman. 2008, Perencanaan
Pembelajaran. Bandung : UPI PRESS.
Majid, Abdul. 2006, Perencanaan Pembelajaran.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Elu, Wilfridus B . Manajemen Strategis Berbasis Kompetensi.
Jakarta : STIE
PERBANA
Hadari Nawawi. 2005, Manjemen Strategi, Gadjah Mada Pers :
Yogyakarta
Rukhiyat, Adang, Paradigma Baru Hubungan Guru dengan
Murid, Jakarta : Uhamka Press. 2003.
Jumhana, Nana
& Sukirman. 2008, Perencanaan Pembelajaran. Bandung : UPI PRESS.
<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
Komentar
Posting Komentar