MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Hal inisangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pend

MAKALAH HUBUNGAN VISI MISI DENGAN PERENCANAAN


BAB I
PENDAHULUAN

Saat ini lingkungan pendidikan yang sangat kompetitif akan memiliki dampak seperti tuntutan untuk selalu membangun keunggulan kompetitif, pemutakhirkan peta perjalanan (roadmap) organisasi secara berkelanjutan, penentuan langkah-langkah strategik ke depan, pengerahkan, pemusatkan kapabilitas dan komitmen seluruh staf dalam mewujudkan masa depan organisasi.
Dan kecenderungan umum, pendidikan saat ini hanya mengandalkan anggaran tahunan sebagai alat perencana masa depan organisasi, sehingga menjadi tidak koheren antara Visi dan Misi, Tujuan organisasi, Rencana Jangka Pendek dan Jangka Panjang, Implementasi.
Sebagian besar organisasi hanya mengandalkan manajemen puncak untuk menyusun perencanaan strategik, sementara manajemen menengah sampai karyawan hanya melakukan implementasi rencana jangka panjang dan pendek. Sistem ini hanya pas untuk lingkungan yang stabil yang di dalamnya prediksi masih dapat diandalkan untuk memperkirakan masa depan organisasi. Dalam pengembangan aktivitas, perguruan tinggi harus melibatkan seluruh unit kerja dan personel didalamnya dalam perencanaan strategiknya untuk mengubah mode operasi organisasi dari plan and control menjadi sense and respond. Dengan mekanisme baru ini, diharapkan akan dapat terlihat dan terukur seluruh kinerja organisasi dalam berbagai level.



BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Misi
Misi mempunyai arti yang sangat berlainan dengan kata VISI karena di dalam kata misi terkandung suatu pesan kemanusiaan yang tinggi dan juga terkandung suatu aktivitas yang mengarah kepada suatu tujuan dari aktivitas tersebut dalam kaitan dengan kemanusiaan. Didalam kesehariannya kata MISI sering disatukan dengan kata VISI dan hal ini seolah olah telah menjadi suatu acuan umum bagi setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dan sepertinya dua kata ini sudah saling dijodohkan satu sama lain, sehingga apabila hanya terdapat satu kata saja akan terasa tidak pas.
Sebenarnya hal ini terlalu diada-adakan karena tidak selalu setiap pekerjaan mengandung suatu VISI ataupun mengandung suatu MISI dan tidak selalu setiap kegiatan harus dibuat VISI ataupun MISI nya karena setiap apapun yang kita lakukan seringkali secara otomatis sudah mengandung kedua unsur tadi tanpa harus ditulis secara khusus.[1]
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam usahanya mewujudkan visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi. Adapun manfaat misi antara lain :
1.        Memastikan tujuan dasar organisasi
2.        Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan SD di organisasi
3.        Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum
4.        Menjadi titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi
5.        Memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan penungasan hingga elemen tanggung jawab dalam organisasi
6.        Memberikan tujuan dasar organisasi dan kemungkinan utk menerterjemahkan tujuan dasar ini menjadi tujuan dalam bentuk sedemikian rupa hingga parameter waktu, biaya, dan kinerja dapat dievaluasi dan dikontrol
Pengertian Visi secara sederhana menurut Burt Nanus sebagai gambaran masa depan suatu individu, kelompok, maupun organisasi yang realistis, kredibel, dan atraktif. Visi organisasi pada umumnya merupakan visi bersama (shared vision) yang berasal dari perpaduan visi-visi pribadi anggota organisasi, atau yang setidak-tidaknya merupakan visi yang disepakati oleh seluruh jajaran organisasi.[2] Visi pribadi merupakan gambaran harapan atau cita-cita seseorang yang timbul dari perhatiannya yang mendalam terhadap sesuatu yang diyakininya baik yang mendorong tumbuhnya komitmen yang tinggi pada dirinya. Visi bagi organisasi mempunyai makna sebagai berikut:
1.        Memberi nilai tambah bagi kehidupan organisasi baik secara individu, kelompok maupun keseluruhan organisasi;
2.        Membangun komitmen diantara angkatan kerja organisasi untuk bergerak maju menuju masa depan yang lebih baik;
3.        Mengatasi ketakutan akan kegagalan usaha yang mengarah pada kemajuan dan perbaikan masa depan;
4.        Menantang setiap kemapanan dan status quo yang merugikan kelangsungan hidup organisasi.
Pengertian MISI adalah suatu pengaturan komprehensif dan singkat mengenai tujuan suatu organisasi, program ataupun sub program. Langkah penyusunan misi yang umum dilakukan oleh organisasi atau perusahaan adalah dengan mengikuti tahap-tahap berikut ini :[3]
1.        Melakukan proses brainstorming dengan mensejajarkan beberapa kata yang menggambarkan organisasi
2.        Penyusunan prioritas dan pemfokusan pada kata-kata yang paling penting
3.        Mengkombinasikan kata-kata yang telah dipilih menjadi kalimat atau paragraf yang menggambarkan misi perusahaan
4.        Mengedit kata-kata sampai terdengar benar atau sampai setiap orang kelelahan untuk adu argumentasi berkaitan dengan kata atau fase favorit mereka.
Untuk menjamin bahwa misi yang telah dicanangkan merupakan sebuah misi yang bagus, misi tersebut harus:
1.        Cukup luas untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun sejak saat ditetapkan
2.        Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah.
3.        Fokus pada kompetensi atau kemampuan yang dimiliki perusahaan.
4.        Bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna.
Kesimpulannya adalah, jika visi mengarti kulasikan keinginan suatu institusi untuk menjadi apa, maka misi menyatakan apa yang harus dilakukan oleh organisasi tersebut dalam rangka mencapai visinya tersebut. Bila visi dan misi dari suatu organisasi dapat dilaksanakan dengan baik dan sungguh-sungguh maka tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai dengan mudah dan lancer, dan tentunya hal ini memerlukan dorongan, dukungan, dan komitmen yang tinggi dari semua pihak yang berkepentingan dalam suatu organisasi terutama organisasi publik.[4]

B.       Pengertian Visi
Visi adalah sebuah kata yang berasal dari kata Inggris yang berarti pandangan dan hal ini sangat berkaitan dengan suatu rencana yang akan disusun untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang sifatnya umum. Didalam perjalanannya kata VISI sering digunakan juga untuk hal hal yang sifatnya khusus bahkan hampir setiap kegiatan baik itu yang sifatnya kegiatan amal, kegiatan pendidikan ataupun kegiatan komersial selalu menggunakan kata VISI dalam membuat rencana atau program kerja mereka. Namun demikian kata VISI tetap pada arti yang aslinya yaitu suatu pandangan kedepan yang akan menjadi sasaran ataupun tujuan akhir dari suatu kegiatan. Jadi sebuah VISI adalah suatu pandangan yang sifatnya sangat umum tetapi mengandung suatu arti yang cukup dalam sehingga didalam membuat suatu uraian mengenai VISI harus benar benar dipikirkan artinya yang lebih filosofis tetapi terungkap dalam kata yang sederhana.
Visi bagi organisasi dapat digunakan sebagai :[5]
1.        Penyatuan tujuan, arah dan sasaran perusahaan
2.        Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya
3.        Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan (corporate culture)
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan tentang pernyataan visi:
1.        Visi menunjukkan arah strategis;
2.        Visi lebih menunjukkan apa yang ingin dicapai, buka bagaimana cara mencapainya;
3.        Seperti pernyataan ’tujuan jangka panjang’, visi bisa berupa hasil akhir (misalnya besar pendapatan dan keuntungan, besar pangsa pasar, dsb.), bisa juga berupa kemampuan (misalnya mampu memproduksi biodisel dengan oktan tinggi);
4.        Visi dan goal berbeda dalam jangka waktu pencapaian. Goal adalah suatu langkah yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai visi yang diinginkan;
5.        Visi merupakan representasi dari keyakinan mengenai bagaimanakah seharusnya bentuk organisasi perusahaan dimasa depan dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik, dan stakeholder lainnya. Selain untuk memacu arah organisasi, pernyataan visi yang baik seringkali mampu membangkitkan semangat, karena anggota organisasi merasayakin bahwa organisasinya memiliki masa depan yang cerah.
Konsep Manajemen strategi adalah untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Manajemen Strategis dapat didifinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Manajemen Strategis berfokus pada mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntasi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi (David, 2006).
Penyususnan strategi perusahaan dimulai dari mengembangkan pernyataan Visi & Misi, malkukan audit internal dan eksternal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan, mengevaluasi dan memilih strategi, implementasi strategi dan dilanjutkan dengan mengukur dan mengevaluasi kinerja perusahaan (Lihat Gambar pada halaman sampul buku David, 2006).
Sebelum menyusun pernyataan visi dan misi, perlu dipahami adanya 3 unsur yang harus dimiliki perusahaan agar sukses, ialah:
  1. Sasaran bersama. Setiap karyawan dalam perusahaan biasanya akan bekerja spesialis pada bidangnya, perhatian tertuju pada rincian pekerjaan sendiri, tetapi setiap karyawan harus bekerja bersama-sama, dan mempunyai komitmen terhadap sasaran –misi- perusahaan. Tanpa ada sasaran bersama dan komitmen untuk mensukseskan sasaran tersebut, perusahaan tidak akan mampu bertahan.
  2. Nilai-nilai bersama. Ini adal;ah hal yang sangat penting walaupun seringkali sulit ditentukan. Dalam mencapai sasaran bersama, karyawan memerlukan nilai-nilai yang menuntun mereka dalam memperlakukan pekerjaannya dan memperlakukan karyawan satu dengan yang lain. Perusahaan yang mau maju perlu menegakkan budaya dalam perusahaan yang didasarkan pada kepercayaan dan partisipasi. Budaya perusahaan akan membantu tumbuhnya kreativitas dan produktivitas, serta meningkatkan karya karyawan maupun kehidupan mereka.
  3. Kehadiran kepemimpinan. Budaya perusahaan tidak dapat dipertahankan tanpa kepemimpinan. Karyawan yang bekerja diperusahaan yang maju dan produktif merasakan adanya hubungan pribadi dengan pimpinan perusahaan. Ini merupakan hubungan yang mengilhami komitmen terhadap visi perusahaan. Pemimpin merupakan penentu kualitas`lingkungan kerja (Wall, Solum & Sobol, 1999).
Pernyataan Misi
Pernyataan Misi adalah penyataan tujuan jangka panjang yang membedakan satu perusahaan dengan perusahaan sejenis lain. Pernyataan Misi mengidentifikasi cakupan operasi perusahaan dalam difinisi produk dan pasar menjawab pertanyaan ‘apa bisnis kita?’, menggambarkan nilai dan prioritas suatu organisasi, sifat dan cakupan operasi saat ini & evaluasi potensi pasar dan aktivitas masa depan, menggambarkan arah dan masa depan organisasi. Pernyataan Misi menjawab pertanyaan yang mengandung alasan kenapa perusahaan ini ada (Wall et al., 1999):
  1. Siapa kita?
  2. Apa yang kita lakukan?
  3. Untuk siapa kita melakukan?
  4. Mengapa kita melakukan?
Fungsi pernyataan Misi:
  1. Menetapkan sasaran perusahaan.
  2. Mengkoordinasikan tindakan usaha.
  3. Menyatakan sasaran perusahaan.
  4. Menciptakan masa depan bagi perusahaan.
Pernyataan misi haruslah:
  1. mengesankan
  2. memaksa
  3. dipusatkan pada pelanggan
  4. mudah dihafalkan
Komponen Pernyataan Misi (David, 2006)
1. Pelanggan – Siapa pelanggan perusahaan?
2. Produk/jasa – Apa produk/jasa utama perusahaan?
3. Pasar – Secara geografis, dimana perusahaan berkompetisi?
4. Teknologi – Apa perusahaan menerapkan teknologi terbaru?
5. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan dan profitabilitas – Apakah perusahaan berkomitmen untuk pertumbuhan dan kondisi keuangan yang baik?
6. Filosofi – Apa dasar-dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika perusahaan?
7. Konsep diri – Apakah kemampuan khusus dan keunggulan kompetitif perusahaan?
8. Perhatian akan citra publik – Apakah perusahaan responsif terhadap pemikiran sosial, masyarakat dan lingkungan?
9. Perhatian pada karyawan – Apakah karyawan merupakan aset yang berharga bagi perusahaan?
Karakteristik Pernyataan Misi (David, 2006)
1. Deklarasi sikap dan pandangan:
a. Memungkinkan untuk perumusan dan pemikiran alternatif tujuan dan strategi tanpa mengurangi kreativitas manajemen
b. Cukup luas untuk menyatukan perbedaan secara efektif dan memiliki daya tarik bagi stake holder
2. Orientasi Pelanggan:
a. Mendifinisikan organisasi apa & apa yang ingin dicapai organisasi
b. Cukup terbatas untuk mengecualikan beberapa bisnis & cukup luas untuk memungkinkan pertumbuhan yang kreatif
c. Membedakan satu organisasi dengan organisasi lain
d. Menjadi kerangka kerja untuk mengevaluasi aktivitas saat ini dan dimasa yang akan datang
e. Dinyatakan dalam difinisi yang cukup jelas dan dipahami bayak orang dalam organisasi
3. Deklarasi kebijakan sosial:
a. Tanggung jawab organisasi terhadap pelanggan, masyarakat, lingkungan, kelompok masyarakat tertinggal, dsb.
b. Ini akan meningkatkan citra publik terhadap perusahaan
Orientasi Pelanggan (David, 2006)
Perusahaan modern tidak mengembangkan suatu produk kemudian mencari pasar, tetapi mengindentifikasi kebutuhan & keinginan pelanggan, kemudian menyediakan barang/jasa yg dapat memenuhi kebutuhan. Pernyataan misi yang baik mengidentifikasi kegunaan produk perusahaan terhadap pelanggannya, sebagai contoh:
a.         AT&T: berfokus pada komunikasi bukan telepon
b.         Exxxon Mobil: berfokus pada energi bukan minyak & gas
c.         Union Pasific: berfokus pada transportasi bukan rail kereta
d.        Universal Studio: berfokus pada hiburan bukan film
Kesalahan dalam membuat Pernyataan Misi (Tripomo & Udan, 2005)
Banyak perusahaan membuat pernyataan misi, namun pernyataan tersebut tidak berguna, karena kelemahan pernyataan tersebut. Kelemahan pernyataan misi antara lain:
1. Seringkali penyataan misi tidak menunjukkan keunikan, sehingga tidak dapat membedakan dengan perusahaan lain.
2. Pernyataan misi terlalu panjang, sehingga sulit dipahami dan diingat.
3. Tidak berhasil menjadi inspirasi bagi karyawan.
4. Tidak cukup luas, sehingga tidak mampu mengantisipasi pertumbuhan.
5. Tidak cukup sempit untuk memfokuskan arah pergerakan organisasi.
6. Pernyataan misi dibuat hanya untuk formalitas.
Langkah-langkal dalam rapat menentukan Misi (Wall, Solum dan Sobol, 1999)
  1. Menguraikan dan menetapkan maksud rapat
  2. Meminta partisipasi penuh peserta rapat
  3. Mendiskusikan pentingnya pernyataan misi. Ini dimaksudkan agar seluruh peserta rapat memahami dan terdorong untuk aktif memikirkan pernyataan misi. Beberapa pertanyaan yang bisa digunakan untuk diskusi antara lain adalah:
    1. Apakah sebabnya penting mempunyai pernyataan misi
    2. Bagaimana pernyataan misi digunakan dalam perusahaan
    3. Apa dampak yang akan timbul dengan adanya pernyataan misi
  4. Menggali pendapat mengenai unsur pernyataan misi. Ada 4 pertanyaan yang perlu didiskusikan:
    1. Siapa kita?
    2. Apa yang kita lakukan?
    3. Untuk siapa kita melakukan?
    4. Mengapa kita melakukan?
Pendapat dari semua perserta rapat atas pertanyaan tersebut harus dituliskan, kemudian digali tersu sampai habis dan tidak bisa muncul pendapat baru. Daftar tersebut kemudian dibeberkan di depan rapat dan kita minta peserta rapat menilai gagasan/jawaban tersebut. Gagasan yang menurut peserta rapat penting harus ditandai. Gagasan ini yang kemudian digunakan untuk menyusun Pernyataan Misi.

Pernyataan Visi
Pernyataan visi merupakan tahap pertama dalam perencanaan strategis. Pernyataan visi seringkali merupakan kalimat tunggal untuk menjawab ”Ingin menjadi apakah kita? Apa yang ingin kita capai?”.Visi organisasi menggambarkan posisi penting atau peluang besar yang mungkin diraih dimasa depan (Tripomo & Udan, 2005). Namun peluang tersebut hanya akan bisa diraih dengan bekerja keras, sungguh-sungguh dan konsisten dalam jangka panjang. Visi perusahaan dapat memusatkan, mengarahkan, memotivasi, menyatukan, dan bahkan memberi inspirasi suatu bisnis untuk mencapai kinerja superior. Pekerjaan dari penyusunan strategi adalah mengindentifikasi dan meramalkan visi dengan jelas (Keane, dalam David, 2006). Pernyataan visi yang jelas memberikan dasar untuk mengembangkan pernyataan misi yang komprehensif.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan tentang pernyataan visi (Tripomo & Udan, 2005):
  1. Visi menunjukkan arah strategis;
  2. Visi lebih menunjukkan apa yang ingin dicapai, buka bagaimana cara mencapainya;
  3. Seperti pernyataan ’tujuan jangka panjang’, visi bisa berupa hasil akhir (misalnya besar pendapatan dan keuntungan, besar pangsa pasar, dsb.), bisa juga berupa kemampuan (misalnya mampu memproduksi biodisel dengan oktan tinggi);
  4. Visi dan goal berbeda dalam jangka waktu pencapaian. Goal adalah suatu langkah yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai visi yang diinginkan;
  5. Visi merupakan representasi dari keyakinan mengenai bagaimanakah seharusnya bentuk organisasi perusahaan dimasa depan dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik, dan stakeholder lainnya. Selain untuk memacu arah organisasi, pernyataan visi yang baik seringkali mampu membangkitkan semangat, karena anggota organisasi merasayakin bahwa organisasinya memiliki masa depan yang cerah.
Contoh pernyataan visi beberapa perusahaan (David, 2006)
1.      Organisasi nasional yang merepresentasikan anggotanya dalam semua aspek dari unggas dan telur di tingkat nasional dan internasional (US Poultry & Egg Association)
2.      Visi USGS adalah menjadi pemimpin dunia dalam ilmu alam melalui kualitas ilmu pengetahuan dan kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat (US Geological Survey)
3.      Visi kami adalah menjaga mata anda (Stokes Eye Clinic)
4.      Pimpinan global dalam pendidikan, sertifikasi, dan praktik akutansi manajemen dan manajemen keuangan (Istitute of Management Accuntant)

C.      Pengertian Perencanaan
Perencanaan sebenarnya adalah suatu cara “rasional” untuk mempersiapkan masa depan Becker (2000) dalam Rustiadi. Sedangkan menurut Alder (1999) dalam Rustiadi menyatakan bahwa: “Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Sebagian kalangan berpendapat bahwa perencanaan adalah suatu aktivitas yang dibatasi oleh lingkup waktu tertentu, sehingga perencanaan, lebih jauh diartikan sebagai kegiatan terkoordinasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam waktu tertentu. Artinya perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang akan dating serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.[6] Dengan demikian, proses perencanaan dilakukan dengan menguji berbagai arah pencapaian serta mengkaji berbagai ketidakpastian yang ada, mengukur kemampuan (kapasitas) kita untuk mencapainya kemudian memilih arah-arah terbaik serta memilih langkah-langkah untuk mencapainya.”
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Selain aspek tersebut, perencanaan juga mempunyai manfaat bagi perusahaan sebagai berikut:
1.        Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan efektif dan efisien.
2.        Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut, dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin.
3.        Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan mengatasi hambatan dan ancaman.
4.        Dapat menghindari adanya kegiatan petumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.

D.      Hubungan Antara Visi, Misi, Dan Perencanaan
Antara Visi, Misi, dan Perencenaan memiliki hubungan yang sangat erat dan saling mebutuhkan. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi, sedangkan Perencanaan Strategis merupakan proses memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama beberapa tahun ke depan.
Dengan demikian perencanaan strategis digunakan untuk menentukan / mewujutkan visi dan misi organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya. Jadi dapat dikatakan suatu organisasi pada mulanya memiliki cita-cita atau tujuan akhir yang ingin dicapai dalam jagka panjang yang disebut visi, selanjutnya untuk mencapai / mewujutkan visi organisasi yang telah ditentukan tersebut, organisasi merumuskan upaya-upaya umum yang hendak dilakukan yang disebut misi, kemudian untuk mewujutkan misi, organisasi membuat / merumuskan upaya-upaya khusus yang dirasa paling efektif dan efisien untuk mencapai cita-cita organisasi yang disebut perencanaan strategis.[7]
Lebih jelasnya visi merupakan pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Misi merupakan pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan visi, dan hubungannya dengan rencana strategis adalah memberikan arah yang akan membawa lembaga dalam mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah dirumuskan.

BAB III
KESIMPULAN
Misi mempunyai arti yang sangat berlainan dengan kata VISI karena di dalam kata misi terkandung suatu pesan kemanusiaan yang tinggi dan juga terkandung suatu aktivitas yang mengarah kepada suatu tujuan dari aktivitas tersebut dalam kaitan dengan kemanusiaan. Didalam kesehariannya kata MISI sering disatukan dengan kata VISI dan hal ini seolah olah telah menjadi suatu acuan umum bagi setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dan sepertinya dua kata ini sudah saling dijodohkan satu sama lain, sehingga apabila hanya terdapat satu kata saja akan terasa tidak pas.
Visi adalah sebuah kata yang berasal dari kata Inggris yang berarti pandangan dan hal ini sangat berkaitan dengan suatu rencana yang akan disusun untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang sifatnya umum. Didalam perjalanannya kata VISI sering digunakan juga untuk hal hal yang sifatnya khusus bahkan hampir setiap kegiatan baik itu yang sifatnya kegiatan amal, kegiatan pendidikan ataupun kegiatan komersial selalu menggunakan kata VISI dalam membuat rencana atau program kerja mereka.


DAFTAR PUSTAKA

Elu, Wilfridus B . Manajemen Strategis Berbasis Kompetensi. Jakarta : STIE PERBANA

Hadari Nawawi. 2005, Manjemen Strategi, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta

Rukhiyat, Adang, Paradigma Baru Hubungan Guru dengan Murid, Jakarta : Uhamka Press. 2003.

Hernawan, H A dkk. 2007, Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Upi Press

Jumhana, Nana & Sukirman. 2008, Perencanaan Pembelajaran. Bandung : UPI PRESS.

Majid, Abdul. 2006, Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.




[1]Elu, Wilfridus B . Manajemen Strategis Berbasis Kompetensi. Jakarta : STIE PERBANA

[2] Ibid, hal. 97
[3]Hadari Nawawi. 2005, Manjemen Strategi, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta

[4]Rukhiyat, Adang, Paradigma Baru Hubungan Guru dengan Murid, Jakarta : Uhamka Press. 2003.

[5]Jumhana, Nana & Sukirman. 2008, Perencanaan Pembelajaran. Bandung : UPI PRESS.

[6] Ibid, hal. 129
[7] Majid, Abdul. 2006, Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL