PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Manajemen adalah ilmu dan
seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya
lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen ini
tediri dari enam unsur (6 M) yaitu: men, money, methode,matherials,machines,
dan market.
Unsur men
(manusia) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen yang disebut
manajemen sumber daya manusia atau diangkat MSDM yang merupakan terjemahan dari
man power management. Manajemen yang mengatur unsur manusia ini ada yang
menyebutnya manajemen kepegawaian atau manajemen personalia (personel
management).
B.
Rumusan
Masalah
1.
Pengertian Manajemen Sumber Daya Insani
2.
Perkembangan
Manajemen Sumber Daya Insani
3.
Komponen
Manajemen Sumber Daya Insani
4.
Fungsi
Manajemen Sumber Daya Insani
5.
Kualifikasi
Manajemen Sumber Daya Insani
C.
Tujuan
1.
Untuk
Mengetahui Pengertian Manajemen Sumber Daya Insani
2.
Untuk
Mengetahui Perkembangan Manajemen Sumber Daya Insani
3.
Untuk
Mengetahui Komponen Manajemen Sumber Daya Insani
4.
Untuk
Mengetahui Fungsi Manajemen Sumber Daya Insani
5.
Untuk
Mengetahui Kualiikasi Manjaemen Sumber Daya Insani
A.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Sumber Daya Insani
Manajemen Sumber Daya
Insani adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan
sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan
efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal)
bersama perusahaan, karyawan, dan masyarakat menjadi maksimal. Manajemen sumber
daya insani konsen terhadap pengaturan aktivitas dan hubungan antar karyawan.
Mereka diharapkan mampu menunjukkan kinerja yang optimal.
Kegiatan manajemen sumber daya insani adalah seputar
penentuan aktivitas karyawan, seleksi calon karyawan, pelatihan dan
pengembangan karyawan serta aktivitas lain terkait dengan awal masuk karyawan
hingga masa pensiun. Sebagaimana
telah dibahas, falsafah islam memandang tugas kenegaraan sebagai tanggung jawab
masing-masing individu. Untuk itu, tugas awal yang harus dilakukan pemimpin
adalah seleksi calon pegawai guna menempati pos-pos pekerjaan pemerintahan yang
telah ditetapkan sebuah perusahaan atau negara. Maka, para pemimpin harus
selektif dalam memilih calon pegawai, mereka adalah orang yang berkompeten,
memiliki pengetahuan luas, rasa tanggung jawab dan dapat dipercaya (amanah).
Salah satu pengelolaan paling
penting dalam dunia perbankan disamping pemasaran bank adalah pengelolaan
terhadap sumber daya insani. Hal ini disebabkan sumber daya insani merupakan
tulang punggung dalam menjalankan roda kegiatan operasional suatu bank. Untuk
itu, penyediaan sumber daya insani (bankir) sebagai motor penggerak operasional
bank haruslah disiapkan sendini mungkin.
Pengelolaan sumber daya insani mulai
dari perencanaan analisis jabatan, perencanaan tenaga kerja, rekruetmen dan
seleksi, pelatihan dan pengembangan, perencanaan karier, penilaian prestasi
kerja, pemberian kompensasi sampai dengan pemutusan hubungan kerja disebut dengan manajemen sumber daya
insani.
Pengelolaan ini tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri, tetapi harus
dilakukan secara bersamaan.
B.
Perkembangan
Manajemen Sumber Daya Insani
Perkembangan manajemen sumber daya
insani di dorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan
tuntutan daya saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan. Manajemen sumber
daya insani sudah ada sejak adanya kerja sama dan pembagian kerja diantara dua
orang atau lebih dalam mencapai tujuan tertentu.
Para ahli pada abad ke-20
mengembangkan manajemen sumber daya insani menjadi suatu bidang studi yang
khusus mempelajari peranan dan hubungan manusia dalam mencapai tujuan
organisasi. Perkembangan manajemen sumber daya insani didorong oleh
masalah-masalah ekonomis, politis, dan sosial. Manajemen sumber daya insani ini
akan terus berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban, teknologi, dan
perundang-undangan negara-negara di dunia.
Persaingan yang ketat di antara
perusahaan dan semakin besarnya perhatian tentang hak asasi manusia akan
mendorong timbulnya pendekatan-pendekatan yang lebih modern dan manusiawi dalam
perburuhan.
C.
Komponen Manajemen Sumber Daya Insani
1.
Pengusaha
Pengusaha adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk
memperoleh pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tegantung pada
laba yang dicapai perusahaan tersebut.
2.
Karyawan
Karyawan merupakan kekayaan utama suatu
perusahaan, karena tanpa keiukutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan
terjadi. Karyawan berperan aktif dalam menetapakan rencana, sistem, proses, dan
tujuan yang ingin dicapai. Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan
atas karyawan operasional dan karyawan manajerial (pemimpin).
a.
Karyawan
Operasional
Karyawan Operasioanal adalah setiap orang
yang secara langsung mngerjakan sendiri pekerjaannya sesuai dengan perintah
atasan.
b.
Karyawan
Manajerial
Karyawan Manjerial adalah setiap orang yang berhak memerintah
bawahannya untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dan dikerjakan sesuai dengan
perintah. Mereka mencapai tujuannya melalui kegiatan-kegiatan orang lain.
Karyawan manajerial ini dibedakan atas manajerial lini dan manajer staf.
1)
Manjerial
lini
Manajerial lini adalah seorang pemimpin yang mempunyai wewenang
staf (line authority) berhak dan bertanggung jawab langsung merealisasi
tujuan perusahaan.
2)
Manajer
staf
Manajer staf adalah pemimpin yang mempunyai wewenang staf (staff
authority) yang hanya berhak memberikan saran dan pelayanan untuk
memperlancar penyelesaian tugas-tugas manajer lini.
3.
Pemimpin
atau Manajer
Pemimpin adalah seseorang yang
mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta
bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut dalam mencapai suatu tujuan.
Asas-asas kepemimpinan adalah bersikap tegas dan rasional, bertindak konsisten
dan berlaku jujur. Jadi, seorang manajer dalam memimpin bawahannya harus mampu
memberikan dorongan, pengerahan, bimbingan, penyuluhan, pengendalian,
keteladanan, dan bersikap jujur serta tegas, agar para bawahan mau bekerja sama
dan bekerja efektif untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.
D.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Insani
1.
Perencanaan
Perencanaan (human resources planning) adalah merencanakan
tenaga kerja secara efektif serta efesien agar sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan
menetapkan program kepegawaian.
2.
Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karywan
dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi
dan kordinasi dalam bagan organisasi (organization chart).
3.
Pengarahan
Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua
karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efesien dalam
membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
4.
Pengendalian
Pengendalian (controling) adalah kegiatan mengendalikan
semua karyawan agar mentaati peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan
rencana. Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku,
kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
5.
Pengadaan
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
6.
Pengembangan
Pengembangan (devlopment) adalah proses peningkatan
keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui
pendidikan dan pelatihan
7.
Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa
langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan
sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
8.
Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan untuk
mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta
kerja sama yang serasi dan saling mengeuntungkan.
9.
Pemeliharaan.
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara
atau meningkatkan kondsisi fisik, mental, dan loyalitas kariyawan, agar mereka
tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
Lembaga keuangan syariah khususnya bank syariah adalah lembaga yang
cukup unik, sebab di dalamnya melibatkan orang–orang
yang
memiliki kualifikasi dan kompetensi yang bukan saja ahli dalam bidang ekonomi
keuangan dan perbankan, namun mereka harus memiliki kualifikasi dan kompetensi
syariah. Dua sisi kualifikasi dan kompetensi ini dipastikan secara integral.
10.
Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya insani yang
paling terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik
sulit tewujud tujuan yang maksimal.
Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial.
11.
Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja
seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan
karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan
sebab-sebab lainnya.
E.
Kualifikasi Sumber Daya Insani Bank Syariah.
Keahlian seseorang dalam bidang
keuangan syari’ah akan terbangun secara baik yang memenuhi kriteria jika
ditemukan satu diantara tiga tipe SDM sebagai berikut:
1.
Spesialis
ilmu syariah yang memahami ilmu ekonomi.
2.
Spesialis
ilmu ekonomi yang mengenal syariah.
3.
Mereka
yang memiliki keahlian dalam syariah atau ilmu ekonomi.
Dengan ini dapat dikatakan, bahwa secara ideal lembaga keuangan syariah
kedepan akan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang ihsan, yaitu:
a.
Bagi
pemegang saham atau investor.
Diperlukan sikap dan perilaku yang fokus dalamn memahami dan
menetapkan pilihan pada lembaga keuanagan syariah, termasuk jenis Banknya,
mengerti akan waktu yang tepat untuk menginvestasikan dan menambah modal di
lembaga keuangan syariah serta profesional dalam memahami btatas-batas baik
wewenang dan kewajiban atau tanggung jawabnya sebagai pemilik modal.
b.
Bagi
pengelola lembaga keuangan syariah.
Adalah fokus dalam menyesuaikan perkembangan lingkungan dan pasar
yang mempengaruhi roda usaha lembaga keuangan syariah, menghargai waktu sebagai
unsur pelayanan jasga lembaga keuangan syariah serta mempunyai kemampuan teknis
kelembaga keuangan syariah yang tinggi dan komitmen moral etis.
Dengan memahami persoalan-persoalan dan permasalahan lembaga
keuangan syariah yang terjadi saat ini dan kebijakan- kebijakan yang telah di
ambil pemerintah serta perkiraan konfigurasi lembaga keuangan syariah di masa
yang akan datang. Upaya pengelolaan SDM
yang dipergunakan untuk memenuhi kualifikasi yang ihsan, paling tidak perlu di
fokuskan pada empat hal:
1)
Masalah
peningkatan pemahaman tentang sistem lembaga keuangan syariah, meliputi:
a)
Aspek
mikro, yaitu lembaga keuangan syariah sebagai individu atau lembaga usaha
bisnis. Hal ini meliputi maslah-maslah teknis manajemen dan produksi jasa
lembaga keuangan sayriah.
b)
Aspek
makro, yaitu perbankan sebagai suatau sistem yang sangat strategis atau
menentukan stabilitas ketahanan ekonomi negara, yang cakupannya meliputi:
moneter, pengawasan, hukum Bank Syariah Nasioanal dan Internasional.
2)
Peningkatan
pemahaman dan penerapan konsep-konsep sayriah dalam pengembangan prodik, landasan
moral agamis, dan etika bisnis islam.
3)
Peningkatan
pemahaman (staceholders) bagi usaha lembaga keuanagan syariah sehingga
dicapai integritaas dan komitmen yang tinggi.
4)
Peningkatan
pendidikan teknis indivinual enterprenecurship,
leadership, dan managerialship.
Konsep manajemen selalu berkaitan dengan organisasi, di mana di
dalamnya terdapat sekumpulan orang yang memliki kesamaan tujuan yang akan
dicapai dan berkeyakinan bahwa tujuan tersebut tidak mngkin tercapai jika di
lakukan secara perorangan. Peranan manajemen dalam organisasi adalah untuk
mengatur dan mengarahkan sumber daya manusia yang dimiliki dengan tujuan untuk
mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Adapun
cara yang dapat diguanakan untuk menghasilkasn SDM yang berkualitas yaitu:
a)
Asesmen
Asesmen menurut Hopkin (2006), adalah susatu proses untuk
membedakan dan menggambarkan sesuatu dengan menggunakan angka secara objektif
dan tepat. Asesmen sangat berguna untuk mendapatkan gambaran individu yang
sebenarnya dengan cepat. Perusahaan dapat mengetahui calon karyawan yang
mengikuti asesmen. Jika terjadi kecocockan, maka kemungkinan besar calon karyawan
tadi akan di terima kerja.
Disamping itu, asesmen dialakukan untuk mengikuti pelatihan yang
sesuai dengan kebutuhan karyawan maupun calon karyawan.
b)
Rekrutmen dan Seleksi
Pengertian rekrutmen adalah merupakan kegiatan untuk menarik
sejumlah pelamar agar melamar ke Bank, sedangkan pengertian seleksi adalah
merupakan proses pemilihan calon karyawan yang telah di rekrut melalui berbagai
persaratan yang ditetapkan oleh bank.
Dalam praktiknya pemilihan sumber-sumber tenaga kerja dijadikan
sarana rekrutmen antara lain: Dengan cara memilih tenaga kerja berdasarkan
surat-surat lamaran yang masuk ke Bank atau di kenal dengan istilah walk-in.
(1)
Mencari
tenaga kerja melalui karyawan yang sudah bekerja di Bank yang bersangkutan
(2)
Dari
lembaga pendidikan yaitu dengan cara mendatangi berbagai lembaga pendidikan
yang berkualitas sepertii universitas terkemuka, sekolah-sekolah yang dapat di
percaya kualitasnya.
(3)
Melalui
iklan.
(4)
Bursa
tenaga kerja, biasanya dibursa tenaga kerja tersedia beragam tenaga kerja mulai
dari yang pemula sampai dengan yang terakhir.
c)
Penempatan
Tujuan
utama dari seleksi adalah penempatan, atau penempatan seseorang keposisi
pekerjaan yang tepat. Yang terpenting, penempatan sumber daya manusias harus
dilihat sebagai proses pencocokan.
d)
Pelatihan
Pelaatihan
adalah sebuah peroses dimana orang mendapatkan kafabilitas untuk membantu
pencapaian tujuan organisasioanal.
e)
Pengembangan
diri
Pengembangan
mewakili usaha-usaha meningkatkan kemampuan para kariyawan untuk menangani
beraneka tugas dan untuk meningkatkan kafabilitas diluar kafabilitas yang
dibutuhkan oleh pekerjaan saat ini.
f)
Pengembangan
karir
Usaha
pengembangan karir ditargetkan oleh personil manajerial untuk melihat diluar
pekerjaannya saat ini dan untuk mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi
berbagai pekerjaaan di masa yang akan datang dalam organisai tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2008.
Kasmir,
Manajemen Perbankan Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008.
Malayu,
Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2002.
Veithzal Rivai dan Arviyan
Arifin, Islamic Banking, Jakarta:
Bumi Aksara, 2010.
<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
Komentar
Posting Komentar