MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekol...

MAKALAH KAJIAN PUSTAKA/VARIABEL PENELITIAN


A.      Pendahuluan
Penelitian atau riset adalah terjemahan dari bahasa Inggris “research”, yang merupakan  gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Beberapa sumber menyebutkan bahwa research adalah berasal dari bahasa Prancis “recherche”. Intinya hakekat penelitian adalah “mencari kembali”.
Defenisi tentang penelitian yang muncul sekarang ini bermacam-macam, salah satu yang terkenal adalah menurut Webster’s New Collegiate Dictionary yang menyatakan bahwa penelitian adalah “penyelidikan atau pemeriksaan bersungguh-sungguh, khususnya investigasi atau eksperimen yang bertujuan menemukan dan menafsirkan fakta, revisi atas teori atau dalil yang telah diterima”
Penelitian adalah setiap usaha untuk mencari pengetahuan (ilmiah) baru menurut prosedur yang sistematis dan terkontrol melalui data empiris (pengalaman), yang artinya dapat beberapa kali diuji dengan hasil yang sama. Penelitian sangat bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang pada gilirannya akan sangat berguna bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa.
Penelitian ada yang bersifat akademik (mahasiswa, S1, S2, dan S3), profesional (pengembangan ilmu, teknologi, dan seni), dan institusional (penelitian untuk perumusan kebijakan atau pengambilan keputusan).  Sebagai mata kuliah, metodologi penelitian sangat penting untuk menjadi rujukan para mahasiswa dalam melakukan penelitian di semester akhir, yaitu pembuatan skripsi.
Dalam penelitian, ada beberapa jenis yaitu, penelitian berdasarkan fungsi, pendekatan, metode, tingkat eksplanasi, tempat, tujuan, dan penelitian di bidang ilmu.











B.       Pembahasan
1.    Pengertian Penelitian
Menurut kamus Oxford, research atau penelitian adalah penyelidikan sistematis dan studi mengenai bahan dan sumber untuk membangun fakta dan memperoleh kesimpulan baru, dan arti kedua penelitian adalah menemukan atau menguji informasi untuk digunakan dalam buku, program, dan sebagainya.[1]
Menurut KBBI Penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.[2]
Penelitian dapat dirumuskan sebagai penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah. Ini adalah cara untuk memperoleh informasi yang berguna dan dapat dipertanggungjawabkan. Tujuannya ialah untuk menemukan jawaban dari persoalan yang berarti, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Suatu penyelidikan harus melibatkan pendekatan ilmiah agar dapat digolongkan sebagai penelitian. Meskipun mungkin dilakukan di tempat yang berlainan dan mungkin menggunakan metode yang berbeda, secara universal penelitian merupakan suatu usaha sistematis dan obyektif untuk mencari pengetahuan yang dapat dipercaya.[3]
Penelitian atau riset (research) adalah suatu upaya secara sistematis untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan atau fenomena yang dihadapi. Tuckman mengemukakan batasan penelitian sebagai berikut,  Reseach is a systematic attempt to provide answer to question.” Jawaban-jawaban atas masalah tersebut mungkin bersifat abstrak dan umum seperti halnya ditemukan dalam masalah penelitian dasar (basic research). Atau jawaban-jawaban tersebut mungkin sangat konkret dan khusus sebagaimana didapatkan dalam penelitian terapan (applied research).[4]

Penelitian ilmiah adalah suatu usaha penyelidikan yang sistematis dan cermat tentang suatu pokok persoalan atau subjek tertentu untuk menemukan atau memperbaiki fakta-fakta, teori-teori, atau aplikasi. Penelitian ilmiah dilakukan dan berpijak pada prosedur-prosedur tertentu dengan didasari berpikir secara sistematis.[5]
2.    Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah, atau rumusan teori-teori baru. Apabila ditinjau dari segi prosesnya, suatu penelitian bertujuan untuk:[6]
a.    Mendeskripsikan, memberikan atau menggambarkan secara jelas dan cermat tentang data, atau fakta dari permasalahan yang diteliti.
b.    Menerangkan (eksplanasi) kondisi atau faktor-faktor yang mendasari, melatarbelakangi terjadinya masalah.
c.    Menyusun atau merumuskan teori-teori, hukum-hukum mengenai hubungan antara faktor yang satu dengan yang lainnya, atau peristiwa yang satu dengan peristiwa lainnya.
d.   Membuat prediksi dan estimasi mengenai peristiwa-peristiwa yang akan terjadi atau gejala-gejala yang bakal muncul.
e.    Mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala yang bakal muncul.
3.    Karakter Penelitian
Terdapat beberapa hal untuk membedakan antara aktivitas penelitian dengan aktivitas yang bukan penelitian atau aktivitas lain pada umumnya, yaitu adalah karakteristiknya. Oleh karena itu penelitian hendaknya mengandung beberapa karakteristik, antara lain:[7]
a.    Penelitian merupakan .proses yang sistematik. Hal ini dapat dilihat dari keteraturan, keruntunan dan keterkaitan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.
b.    Penelitian bersifat logis. Dalam penelitian dituntut prosedur pembuatan kesimpulan yang cermat.
c.    Penelitian bersifat empirik. Penelitian harus didasarkan kepada data (fenomena atau peristiwa) empirik yang dapat diamati.
d.   Penelitian bersifat reduktif. Untuk mengambil generalisasi, dalam penelitian perlu dilakukan reduksi ciri-ciri khusus dari fakta atau hal-hal yang bersifat individual menjadi yang bersifat umum.
e.    Penelitian bersifat replikatif (dapat diulang) dan dapat dialihkan.
f.     Penelitian bersifat objektif. Maksudnya adalah bahwa peneliti harus berusaha menghilangkan pengaruh subjektif (prasangka, atau emosi pribadi) dalam mengambil kesimpulan atau generalisasi.
4.    Jenis-jenis Penelitian
Semua penelitian mempunyai tujuan utama yang sama, yaitu untuk memperoleh pengetahuan yang berdasarkan bukti-bukti empiris. Namun demikian, karena bentuk dan coraknya yang bermacam-macam, ia dapat diklasifikasikan berdasarkan tinjauan yang berbeda. Dua dasar tujuan yang sangat berarti karena memberikan petunjuk perbedaan yang mendasar untuk mengklasifikasikan penelitian secara umum adalah fungsi dan pendekatan.
a.    Berdasarkan fungsinya, penelitian dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu dasar, terapan, dan evaluasi.[8]
1)        Penelitian dasar adalah penelitian yang dilakukan untuk menguji teori atau menjawab pertanyaan tertentu dalam suatu disiplin ilmu tanpa dikaitkan dengan penerapan atau penggunaan hasilnya untuk menjawab permasalahan diluar disiplin sendiri. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menjelaskan dan memprediksi fenomena alam dan sosial, dengan cara menguji teori, prinsip dasar, dan generalisasi. Meskipun ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian dasar juga dimaksudkan untuk kehidupan manusia, ia tidak didesain untuk memecahkan permasalahan manusia, membuat keputusan, atau mengambil tindakan. Akan tetapi, tujuan utamanya adalah untuk menambah pengetahuan tentang prinsip dasar dan hukum ilmu pengetahuan. Disamping itu, ia juga ditujukan untuk mengembangkan dan meningkatkan penelitian dan metodologi lebih lanjut.
2)        Penelitian terapan memusatkan perhatiannya pada penerapan dan pengembangan pengetahuan yang didasarkan pada penelitian dalam bidang praktis tertentu, seperti pendidikan, kedokteran, dan politik. Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan pengetahuan yang relevan dengan pemberian informasi unruk pemecahan masalah yang masih umum sifatnya dalam bidang tertentu. penelitian terapan seringkali dapat mempengaruhi cara praktisi berpikir dan mencerap masalah umum. Penelitian terapan juga bertujuan untuk mendorong penelitian lebih lanjut serta mengembangkan metodologi.
3)        Penelitian evaluasi dilakukan untuk mengukur manfaat dan nilai praktek dalam siatuasi tertentu, seperti suatu program, proses, dan hasil. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah praktek atau pelaksanaan telah sesuai dengan yang diharapkan dan apakah sepadan dengan biaya, tenaga, waktu, keterampilan dan sebagainya. Dengan demikian, tujuan evaluasi adalah untuk menyumbang pengetahuan yang hanya terbatas tentang praktek tertentu dalam siatuasi tertentu pula. Bila sejumlah penelitian evaluasi dilakukan terhadap praktek tertentu dengan situasi yang berbeda, hasil yang diperoleh dapat menambah pengetahuan bidang terapan. Disamping itu, penelitian evaluasi juga diharapkan dapat mendorong pengembangan metodologi penelitian lebih lanjut. Akan tetapi, perlu dicatat biar bagaimanapun praktisnya suatu penelitian, ia belum sampai pada pemecahan masalah namun hanya sampai pada tingkat memasok informasi dan pengetahuan yang dapat dijadikan dasar untuk memecahkan permasalahan tertentu.[9]
b.    Sedangkan berdasarkan pendekatannya, ia diklasifikasikan menjadi dua yaitu kuantitatif dan kualitatif.
1)         Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berbentuk angka atau data yang kuantitatif (data yang diangkakan). Hasil penelitian kuantitatif disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik.[10]
2)         Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data kualitatif (berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar). Penelitian kualitatif dilandasi oleh suatu pendekatan filosofis dengan penelitian kuantitatif, dalam hal ini penelitian kualitatif melihat individu dan dunianya saling berinteraksi, sehingga satu sama lain tidak saling meniadakan, atau dengan kata lain bahwa individu tergantung pada lingkungan sosialnya. Penelitian kualitatif itu melihat realitas sosial itu sebagai sesuatu yang unik, dan peneliti hanya dapat memahami perilaku manusia dengan memfokuskan perhatiannya pada makna tentang peristiwa atau objek yang diamati.[11]
c.    Penelitian berdasarkan metode
Dilihat dari segi penelitian berdasarkan metodenya, penelitian diklasifikan menjadi penelitian eksperimental, Ex Post Facto, tindakan, survey, pengembangan, naturalistik, dan sejarah.
1)        Penelitian eksperimental
Wersma mendefinisikan eksperimen sebagai suatu situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variabel bebas, yang disebut sebagai variabel eksperimental, sengaja dimanipulasi oleh peneliti.
Pengertian yang lebih jelas tentang penelitian eksperimental dikemukakan oleh Gay. Gay menyatakan bahwa metode penelitian eksperimental merupakan satu-satunya metode penelitian yang dapat menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kasual (sebab akibat).
Dalam studi eksperimental, peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan, dan mengobservasi efek/pengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel terikat.
Metode eksperimen adalah metode yang paling banyak dipilih dan paling produktif dalam penelitian.        Bila dilakukan dengan baik, studi eksperimental menghasilkan bukti yang paling benar berkaitan dengan hubungan sebab-akibat.[12]
2)        Penelitian Ex Post Facto
Penelitian Ex Post Facto yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan kejadian tersebut.[13]
3)        Penelitian Tindakan
Penelitian Tindakan adalah suatu proses yang dirancang untuk memberdayakan semua partisipan dalam proses (siswa, guru, dan peserta lainnya) dengan maksud untuk meningkatkan praktik yang diselenggarakan di dalam pengalaman pendidikan.[14]
Penelitian tindakan mempunyai tujuan utama menyediakan suatu kerangka penyelidikan kualitatif oleh para guru dan peneliti di dalam situasi pekerjaan kelas yang kompleks.
4)        Penelitian  Survey
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel.[15]
5)         Penelitian Pengembangan
Penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian pengembangan didefinisikan sebagai kajian secara sistematik untuk merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi program-program, proses, dan hasil pembelajaran yang harus memenuhi kriteria konsistensi dan keefektifan secara internal.[16]
6)        Penelitian Naturalistik
Penelitian naturalistik Adalah penelitian yang digunkan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah (sebagai lawannya adalah penelitian eksperimen). Hasil penelitian ini lebih menekankan makna daripada generalisasi.[17]
7)        Penelitian sejarah
Penelitian sejarah adalah kegiatan penelitian yang difokuskan untuk menyelidiki, memahami, dan menjelaskan keadaan yang telah lalu. Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merumuskan kesimpulan mengenai sebab-sebab, dampak, atau perkembangan dari kejadian yang telah lalu yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan kejadian sekarang dan mengantisipasi kejadian yang akan datang.
d.   Penelitian berdasarkan Tingkat Eksplanasi
Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian diklasifikasikan menjadi penelitian deskriptif, komparatif dan asosiatif.
1)        Penelitian Deskriptif
Secara umum pelaksanaan penelitian deskriptif itu sangat sederhana, yaitu mulai dengan perumusan masalah, pengumpulan dan analisis data untuk menjawab masalah, rumusan kesimpulan, dan penyusunan laporan penelitian.[18]
2)        Penelitian Komparatif
Penelitian macam ini ditujukan untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang teliti.  Dalam penelitian ini tak ada pengontrolan variabel maupun manipulasi/perlakuan dari peneliti.[19]
Penelitian dilakukan secara alamiah, peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrument yang bersifat mengukur. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan antara variabel-variabel yang diteliti. Penelitian ini juga dapat memberikan hasil yang terpercaya, selain karena menggunakan instrument yang sudah diuji, juga karena kelompok-kelompok yang dibandingkan memiliki karakteristik yang sama ataupun hampir sama.
3)        Penelitian Asosiatif
Penelitian Asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih, dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramal dan mengontrol suatu gejala.[20]



e.    Penelitian berdasarkan tempat
Berdasarkan tempat, penelitian diklasifikasikan menjadi penelitian pustaka, laboratorium, lapangan.
1)        Penelitian Pustaka, suatu penelitian yang dilakukan di ruang perpustakaan untuk menghimpun dan menganalisasi data yang bersumber dari perpustakaan, baik berupa buku, majalah ilmiah, kisah-kisah sejarah, dokumen-dokumen maupun materi perpustakaan lain yang dapat dijadiakn rujukan dalam penulisan ilmiah.
2)        Penelitian laboratorium, suartu penelitian yang dilakukan di dalam laboratorium yaitu suatu tempat yang dilengkapi perangkat khusus untuk melakukan penyelidikan terhadap gejala tertentu melalui tes-tes atau uji yang juga dilakukan untuk menyusun karya ilmiah.
3)        Penelitian lapangan, suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lokasi penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif yang juga dilakukan dalam rangka penyusunan karya ilmiah.[21]
f.     Penelitian berdasarkan tujuan
Ditinjau dari segi tujuan umum dari pelaksanaan penelitian, maka jenis penelitian dapat terbagi menjadi penelitian eksplorasi, penelitian pengembangan dan penelitian verifikasi.
1)        Penelitian Eksplorasi
Penelitian eksplorasi adalah penelitian yang bertujuan menggali atau menemukan sesuatu yang baru bagi suatu pengetahuan. Peneliti akan berusaha menemukan teori ataupun dalil-dalil baru yang dapat dipergunakan dalam memecahkan masalah yang dihadapi manusia dan gejala alam sekitarnya. Peneliti berkeinginan menemukan ilmu pengetahuan baru baik mengenai kehidupan manusia dan atau dengan alam sekitarnya.
2)        Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan yaitu suatu kegiatan yang bertujuan dan    berusaha mengembangkan atau melengkapi pengetahuan yang sudah ada atau diketahui. Permasalahan manusia dan lingkungan alamnya selalu berkembang yang kesemuanya ini harus memperoleh jawaban yang seimbang. Hal ini berarti menuntut adanya pengembangan ilmu pengetahuan yang relevan dengan perkembangan zamannya. Dengan demikian ilmuan atau peneliti memiliki tantangan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada. Penelitian yang demikian termasuk penelitian pengembangan.
3)        Penelitian Verifikasi
Penelitian Verifikasi adalah suatu kegiatan penelitian yang hendak menguji lebih lanjut hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya (penelitian yang sudah ada).
Peneliti berkeinginan melakukan klarifikasi apakah hasil penelitian yang terdahulu telah memiliki dampak setelah kurun waktu tertentu ataupun apakah teori dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan atau dibangun maish dapat diterapkan dalam masyarakat dan gejala alam dengan adanya peranan perjalanan waktu.[22]
g.    Penelitian berdasarkan bidang ilmu
Berdasarkan bidang ilmu penelitian dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu Natural science research, Social science research, dan Humanities research.
1)      Natural science research, yakni kegiatan penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan alam.
2)      Social science research, yakni kegiatan penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan sosial.
3)      Humanities research, yakni kegiatan penelitian dalam bidang ilmu humaniora.[23]




C.      Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan dari makalah ini sebagai berikut:
1.         Menurut KBBI Penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.Penelitian atau riset (research) adalah suatu upaya secara sistematis untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan atau fenomena yang dihadapi.
2.         Penelitian atau riset (research) adalah suatu upaya secara sistematis untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan atau fenomena yang dihadapi.
3.         Penelitian bertujuan untuk memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah, atau rumusan teori-teori baru.
4.         Karakter Penelitian antara lain adalah  merupakan .proses yang sistematik, bersifat logis,  empirik,  objektif, reduktif, replikatif (dapat diulang) dan dapat dialihkan.
5.         Berdasarkan fungsinya, penelitian dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu dasar, terapan, dan evaluasi.
6.         Sedangkan berdasarkan pendekatannya, ia diklasifikasikan menjadi dua yaitu kuantitatif dan kualitatif.
7.         Dilihat dari segi penelitian berdasarkan metodenya, penelitian diklasifikan menjadi penelitian eksperimental, Ex Post Facto, tindakan, survey, pengembangan, naturalistik, dan sejarah.
8.         Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian diklasifikasikan menjadi penelitian deskriptif, komparatif dan asosiatif.
9.         Berdasarkan tempat, penelitian diklasifikasikan menjadi penelitian pustaka, laboratorium, lapangan.
10.     Ditinjau dari segi tujuan umum dari pelaksanaan penelitian, maka jenis penelitian dapat terbagi menjadi penelitian eksplorasi, penelitian pengembangan dan penelitian verifikasi.
11.     Berdasarkan bidang ilmu penelitian dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu Natural science research, Social science research, dan Humanities research.


REFERENSI
A S Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary, New York: Oxford University Press, 1995.
Abdur Rohmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan teknik penulisan, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Ahmad Nizar Rangkuti, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Citapustaka Media, 2016.
Donald Ary, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Terj. Arief Furchan, Surabaya: Usaha Nasional, 1982.
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 2013.
http:www.scribd.com.
Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan, Jakarta: Raja Gravindo Persada, 1996.
Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1993.
Muri Yusuf, Metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan Penelitian Gabungan, Jakarta: Paramedian Group, 2014.
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan edisi kedua, Jakarta: Prenada Media Group, 2010.
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan edisi ketiga, Jakarta: Prenada Media Group, 2013.
Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Sugyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2016.
Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi Bisnis, Yogyakarta: UII Press, 2005.
www.academia.edu_Klasifikasi_Penelitian_Berdasarkan_Bidang_Ilmu




[1]Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), hal. 1480.
[2]A S Hornby, Oxford Advanced Learner’s Dictionary, (New York: Oxford University Press, 1995), hal. 996.
[3]Donald Ary, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Terj. Arief Furchan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hal. 44.
[4]Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan edisi kedua, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hal. 29.
[5]Ibid.
[6]Ahmad Nizar Rangkuti, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Citapustaka Media, 2016), hal. 12.
[7]Ibid., hal. 13.
[8]Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta: Raja Gravindo Persada, 1996), hal. 26-27.
[9]Ibid., hal. 27-28.
[10]Ibid., hal. 30.
[11]Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan edisi ketiga, (Jakarta: Prenada Media Group, 2013), hal. 49.
[12]Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2013), hal. 63-64.
[13]Sugyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2016), hal. 6.
[14]Emzir, Op. Cit., hal. 233.
[15]Ahmad Nizar, Op. Cit., hal. 14.
[16]Punaji Setyosari, Op. Cit., hal. 221.
[17]Muri Yusuf, Metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan Penelitian Gabungan, (Jakarta: Paramedian Group, 2014), hal. 70.
[18]Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1993), hal. 124.
[19]Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 56.

[20]Supardi, Metodologi Penelitian Ekonomi Bisnis, (Yogyakarta: UII Press, 2005), hal. 73.
[21]Abdur Rohmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan teknik penulisan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hal. 95.
[22]http:www.scribd.com, diakses 14 oktober 2018, pukul 11.00.
[23]www.academia.edu_Klasifikasi_Penelitian_Berdasarkan_Bidang_Ilmu, diakses pada tanggal 14 Oktober 2018, pukul  13.00.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL