MANAJEMEN IBU RUMAH TANGGA DALAM PEMBINAAN AKHLAK DI PALUTA TEPATNYA DI DESA PADANG BULAN
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
NAMA
NIM
ERNIATI HARAHAP 1620100097
DOSEN
PEMBIMBING :
Drs.Syafnan
M. Pd
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI
PADANGSIDIMPUAN
2018
KATA PENGANTAR
Segala pujian dan rasa syukur
masih tetap tercurahkan atas kehadirat dzat pencipta semesta alam yang masih
memberikan taufiq serta inayahnya, sehingga saya masih dapat menyelesaikan
makalah yang diberikan oleh bapak dosen pengampu dari mata kuliah manajemen
yang berjudul “MANAJEMEN IBU RUMAH TANGGA DALAM
PEMBINAAN AKHLAK DI PALUTA TEPATNYA DI DESA PADANG BULAN” tepat pada
waktu yang telah ditetapkan.
Saya juga ingin menyampaikan
banyak terima kasih kepada bapak dosen pengampuh, kepada teman-teman dan
khususnya kepada masyarakat desa padang bulan yang sudah ikut membantu saya
dalam penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah
ini masih banyak terdapat kesalahan baik dalam penyusunan maupun dalam segi
isi, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran agar pembuatan makalah lebih
baik kedepannya.
Padangsidimpuan, 20 Mei 2018
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
A.
PENDAHULUAN .............................................................................. 1
B.
PEMBAHASAN
1.
Manajemen Dalam Rumah Terhadap Diri Sendiri ........................ 2
2.
Manajemen Dalam Rumah Terhadap Anak ..................................4
3.
Manajemen Ibu Rumah Tangga Dalam Membina Akhlak
Ketika Menghadiri Kegiatan di Luar Rumah ...................................................................................................... 7
C.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
................................................................................. 11
DAFTAR ISI ....................................................................................... 12
A. PENDAHULUAN
Pendidikan
dalam keluarga merupakan tahap awal dalam upaya pembentukan kepribadian
tersebut, karena keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, dan di
keluargalah anak mendapat bimbingan dan dan pembinaan dari segala macam
fungsi jiwanya, sehingga orang tua
sebagai pondasi bagi anak–anaknya dalam menjalankan hidup dan kehidupannya
sehari–hari, sehingga diharapkan terbentuk sikap mental anak yang sesuai dengan
tuntutan syari’at islam.
Pembinaan
akhlak sangatlah penting di tanamkan sejak dini baik di lingkungan keluarga,
sekolah maupun masyarakat, agar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur. Ibu
merupakan sosok yang penting dalam keluarga. Lazimnya seluruh kebutuhan dan pemeliharaan rumah tangga di atur oleh
seorang ibu. “Ibu rumah tangga adalah wanita yang lebih banyak menghabiskan
waktunya dirumah dan mempersembahkan waktunya tersebut untuk mengasuh dan
mengurus anak–anaknya menurut pola yang diberikan masyarakat umum.
Sejatinya,
ibu dikatakan ideal dalam Islam yaitu
mampu mendidik anak dengan nilai – nilai keislaman. Pribadi berkualitas tidak
dan berakhlak mulia tidak datang sendirinya, tetapi ada semacam latihan -latihan kebiasaan yang baik akan berakibat baik.
Berkaitan dengan hal tersebut akan dikaji secara mendalam mengenai
Manajemen Ibu Rumah Tangga dalam Membina Akhlak yang berkaitan dengan:
1. Manajemen
dalam rumah terhadap diri sendiri dan terhadap anak.
2. Manajemen ibun
rumah tangga dalam membina akhlak ketika menghadiri kegiatan diluar rumah :
a. Kegiatan
kebahagiaan
b. Kegiatan
musibah
c. Kegiatan yang
di agendakan pemerintah setempat
B. PEMBAHASAN
1. Manajemen
Dalam Rumah Terhadap Diri Sendiri
a.
Manajemen diri sendiri sangat penting bagi setiap
orang, Karena manajemen diri dapat mengarahkan seseorang agar mampu berfikir
terus menerus terhadap kebaikan. Seperti halnya dalam dalam sebuah organisasi,
manajemen dalam rumah tangga juga memerlukan visi dan misi bagaimana cara
mengatur suatu rumah tangga yang menjadi rumah tangga yang harmonis dan
seimbang. Hal yang perlu ditekankan dan diingat adalah :
Yang
pertama adalah baik suami atau istri, orang tua dan anak harus sama–sama
mendambakan home sweet home dalam artian sebuah rumah haruslah menjadi suatu
tempat yang menyenangkan, tempat melepas beban yang menumpuk sekaligus tempat
yang mengasyikkan untuk memikirkan sekaligus memecahkan masalah di luar rumah.
Yang
kedua adalah pembagian kerja setiap anggota keluarga haruslah mempunyai tugas
masing – masing. Contohnya setelah bangun pagi, tugas tugas
pertama yang dilakukan oleh anak adalah merapikan tempat tidur, sementara ibu
adalah memasak dan ayah bertugas untuk menyapu halaman. Dan dengan adanya
pembagian tugas ini maka dalam permasalahan dalam rumah tangga akan menjadi
teratasi.
Dengan
adanya pembagian tugas serta penjelasan tugas – tugas sudah dijelaskan maka hal
terakhir yang harus dilakukan adalah menciptakan suatu tim yang kompak, yang
dalam hal ini adalah tim yang bernama keluarga. Sebuah pembagian tugas tidak
akan berjalan lancar jika dalam suatu rumah tangga, antara anggota keluarga
yang satu dengan yang lainnya tidak kompak atau saling melengkapi satu dengan
yang lainnya. Maka dari itu , kekompakan dalam suatu rumah tangga juga sangat
menentukan berhasil atau tidaknya manajemen dalam rumah tangga.
Prinsip-prinsip manajemen dalam rumah tangga:
1) Planning
Perencanaan
diawali dengan mengidentifikasi tugas – tugas, misalnya membagi tugas rumah tangga ke dalam 4 – 5 kategori bisa dikembangkan sesui
kebutuhan. Contohnya
tugas dapur, tugas pekarangan, tugas cucian. Dari semua tugas yang telah
diklasifikasikan tentukan skala proritasnya dalam mengerjaknnya, tugas kurang
penting dikerjakan setelah tugas penting selesai, dan tugas tidak penting bisa
di tunda.
2) Organizing
Bagi
pekerjaan sesuai kemampuan. Usahakan yang seimbang, meski untuk urusan pengalihan
seperti siapa yang ke kebun karet atau sawit dan siapa yang ke sawah. Tapi juga
soal berat ringannya pekerjaan. Ketidak adilan pembagian tugas dapat menjadi
pemicu pertengkaran bagi anak. Bagi
tugas sesuai kemmapuan masing – masing dan buat komitmen, anda berdua akan
melakukannya tanpa rasa jengkel, ingat anda sedang mengelola rumah tangga anda
sendiri.
3) Focus dengan
apa yang dikerjakan
Tidak
focus pada pekerjaan adalah pangkal tertundanya semua pekerjaan, di saat anda
berniat menyapu , tiba – tiba malah asyik nonton TV . akhirnya semua pekerjaan
anda tertunda.
Surat kabar, majalah dan berita – berita dari
internet tak perlu harus dipantau setiap saat. Gunakan waktu istirahat sebaik –
baiknya. Jangan lupakan pasangan anda dan beri perhatian .
4) Libatkan anak
yang sudah besar
Jangan
beri kesan pada anak bahwa tak ada si mbak dunia kiamat dan anda tampak uring
uringan mengerjakan tugas rumah. Libatkan anak yang sudah besar untuk
meringankan tugas sesuai dengan kemampuannya. Seperti membereskan mainan,
mencuci dan menyimpan sayur dan buah di kulkas, menyiram taman, membereskan
tempat tidur, dan memberi makan binatang peliharaan.
2. Manajemen
Dalam Rumah Terhadap Anak
Sejatinya,
ibu dikatakan ideal dalam yaitu mampu mendidik anak dengan nilai ke-Islaman sejak
masih dini, memiliki budi pekerti yang baik ( akhlakul karimah ), selalu
menjaga perilakunya agar menjadi teladan bagi anaknya, memiliki sikap penyabar,
sopan serta lembut dalam berbicara agar kelak sang anak dapat memiliki
kepribadian yang tangguh dan baik.
Tidak
ada yang meragukan betapa pentingnya ibu dalam pendidikan anak seperti kasih
sayang dan perhatian dari seorang ibu. Karena perhatian dan kasih sayang
tersebut akan menimbulkan perasaan di terima dalam diri anak – anak dan
membangkitkan rasa percaya diri di masa – masa pertumbuhan mereka.
Orang
tua terutama ibu yang banyak bergulat dengan anak, mempunyai tugas yang amat
besar untuk mendidik anak baik pendidikan jasmani, intelektual dan mental
spiritual, sehingga melalui teladan yang baik atau pelajaran yang berupa
nasehat – nasehat kelak ia dapat memetik tradisi –tradisi yang benar dan
pijakan moral yang sempurna dari masa kanak – kanaknya.
Jika
dikaitkan dengan pengertian ibu dengan perannya, pada umumnya ibu yang memegang
peran penting terhadap pendidikan anak – anaknya sejak anak itu dilahirkan. Ibu
yang selalu di samping anak, itulah sebabnya kebanyakan anak lebih dekat dan
sayang kepada ibu. Tugas seorang ibu sungguh berat dan mulia, ibu sebagai
pendidik dan sebagai pengatur rumah tangga. Hal ini amatlah penting bagi
terselenggaranya rumah tangga yang sakinah yaitu keluarga yang sehat dan
bahagia, karena dibawah perannya lah yang membuat rumah tangga menjadi surga
bagi anggota keluarga, menjadi mitra sejajar yang paling menyayangi bagi
suaminya. Sehingga untuk mencapai ketentraman dan kebahagiaan dalam keluarga dibutuhkan
ibu sholehah, yang dapat mengatur keadaan rumah menjadi tempat yang
menyenangkan, memikat hati seluruh anggota keluarga.
Peran seorang ibu itu senantiasa mempersiapkan diri
untuk mengasuh anak dan rela berkorban untuknya baik di waktu istirahat atau
sibuk. Dia akan tetap sabar. Sikap pengasih inilah yang sering membuat ibu
tidak dapat tidur meskipun anaknya terlelap.
Ibu
dan perannya terhadap anak adalah sebagai pembimbing kehidupan di dunia ini,
seorang ibu merupakan salah satu dari kedudukan social yang mempunyai banyak
peran, peran sebagai istri dari suaminya, sebagai ibu dari anak – anaknya. Ibu
juga berfungsi sebagai benteng keluarga yang menguatkan anggota – anggota
keluarganya, serta mempunyai peran dalam proses sosialisasi dalam keluarga.
Jadi peran ibu adalah tingkah laku yang dilakukan seorang ibu terhadap
keluarganya untuk merawat suami dan anak – anaknya.
Adapun
di dalam menjalankan peran, ibu harus membekali dirinya sebaik mungkin dengan
bekal yang bisa membantunya dalam memainkan peran yang amat penting. Yaitu
dalam membimbing anak dengan bimbinngan yang bisa menjaga anak dari keburukan
dan terbentuklah pribadi yang shaleh.
Peran
penting seorang ibu menjadi ibu yang baik bagi anak memerlukan perencanaan dan
tindak lanjut, agar ibu dapat melakukan pengasuhan yang di dalamnya memenuhi
karakteristik baik bagib seorang ibu, sehingga ibu mampu mengembangkan karakter
yang baik, di antaranya :
a. Keharusan
mengenali diri
Bagi seorang ibu, mengenali diri sendiri amat
penting mulai dari kekuatan, kelebihan, kemampuan serta kekurangan bahkan
kelemahan yang ada di dalam dirinya. Mengenali diri sendiri yang ada di dalam
jiwa ibu sama halnya dengan mengenal Allah SWT, karena dengan mengenal Allah
SWT seorang ibu akan menjunjung tinggi nilai – nilai ketakwaan, kemanusiaan,
dan kemulian yang akhirnya karakter ibu yang baik akan menjiwai anak dengan
baik pula.
b. Pentingnya
pembangunan
Pada dasarnya ibu berpijak di dunia ini bukan untuk
berdiam diri saja. Melainkan seorang ibu bertanggung jawab terhadap pentingnya
pembangunan yaitu membangun anak. Tentunya untuk membangun anak yang shaleh,
ibu tidak berjuang sendiri perlu bantuan orang lain. Dan ibu tidak akan
menyerah dengan segenap kesulitan hidup yang dihadapi.
c. Pentingnya
ketakwaan bagi ibu
Penting
sekali bagi seorang ibu memiliki ketakwaan kepada Allah SWT, ibu harus terus
merasakan akan hadirnya Allah SWT dalam dirinya, agar dapat mencegah beberapa
persoalan yang dihadapi dalam kehidupannya. Dengan begitu, ibu bisa terhindar
dari segala kesulitan dan mencegah penyakit jiwa. Seorang ibu juga merupakan
sumber teladan bagi keluarga terutama anak. Maka pentingnya ketakwaan bagi ibu
akan mempengaruhi jiwa anak kelak.
d. Pentingnya
pendidikan menjadi ibu
Penting
sekali seorang ibu memiliki pendidikan yang benar sesui dengan akidah islam.
Karena dengan ibu mendidik anak secara islam, maka anak – anak pun menjadi
generasi yang baik. Dan sebaliknya, bila ibu tidak mau mengerti akan pentingnya
pendidikan baginnya, alhasil harapan menggapai anak shaleh, berilmu dan
berkualitas tidak akan terwujud. Pendidikan anak bisa dimulai oleh ibu melalui
pengalaman, kebiasaan dan tradisi.
e. Aspek agama,
moral, etika dan tradisi
Dari ketiga aspek ini, kesemuanya memiliki hubbungan
yang erat dan pantas dimiliki oleh seorang ibu. Jika ibu berpijak pada agama,
moral pun ikut berperan. Dan apabila seorang ibu tidak mempunyai landasan agama
dan moral, bagaimana mungkin seorang ibu mendidik anak dengan baik.
f. Aspek bahasa
dan pengetahuan umum
Sejak kecil ibu sudah mengajarkan anak berbicara
dengan ucapan kata – kata. Memang sudah sepantasnya ibu menjadi guru yang
pertama dan utama bagi anak, karena disitu ibu menjadi tempat bercurah kasih
dan tempat menanya di kala tak mengetahui sesuatu.
g. Pengetahuan
kesehatan
Seorang ibu sudah menjadi kewajiban baginya
mengetahui kessehatan terhadap anak.
h. Mengatur rumah
tangga dan aspek keterampilan
Dalam berumah tangga, ibu harus paham betul
bagaimana mengatur rumah tangga yang baik serta seni keterampilan apa saja yang
pantas ibu miliki.
3. Manajemen
Ibu Rumah Tangga Dalam Membina Akhlak Ketika Menghadiri Kegiatan Di luar Rumah
Pengertian
pembinaan adalah segala usaha yang dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran
memelihara secara terus menerus terhadap tatanan nilai agama agar segala
perilaku kehidupannya senantiasa di atas norma – norma yang ada dalam tatanan
itu.
Lima ciri yang terdapat dalam perbuatan akhlak
a. Perbuatan
akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa seorang, sehingga
telah menjadi kepribadiannya.
b. Perbuatan
akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran, ini tidak
berarti bahwa pada saat melakukan sesuatu perbuatan, yang bersangkutan dalam
keadaan sadar, hilang ingatan, tidur atau gila.
c. Perbuatan
akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan kepuasan
yang bersangkutan. Oleh karena itu jika ada seseorang yang melakukan suatu
perbuatan, tetapi perbuatan tersebut dilakukan karena paksaan, tekanan dan
ancaman dari luar, maka perbuatan tersebut tidak ke dalam akhlak dari orang
yang melakukannya.
d. Perbuatan
akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main – main
atau karena bersandiwara.
e. Sejalan dengan
ciri yang keempat, perbuatan akhlak ( khususnya akhlak yang baik ) adalah
perbutan yang dilakukan karena ikhlas semata – mata kerena Allah, bukan karena
ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu pujian. Seseorang yang
melakukan perbuatan bukan atas dasar karena Allah tidak dapat dikatakan
perbuatan akhlak.
Akhlak
terhadap masyarakat adalah sekumpulan keluarga dapat bertempat dalam suatu
tempat tertentu. Dalam masyarakat itu hidup berdampingan dengan orang lain.
Dalam menjalani hidup di dunia ini, kita tidak akan bisa memenuhi kebutuhan sehari – hari tanpa bantuan
orang lain.
1) Kegiatan
kebahagiaan ( pesta )
Ibu rumah
tangga juga berperan dalam dalam membina suasana keakrapan dalam hubungan
social, seperti melibatkan diri dalam suatu kegiatan di lingkungan tempat
tinggalnya. Sebagai seorang ibu rumah tangga haruslah mampu menjaga kepercayaan
suaminya serta menjaga kehormatan suaminya. Menghadiri suatu pesta sebgai tanda
menghormati dan tenggang rasa terhadap sesame anggota masyarakat. Saling tolong
menolong apabila ada yang membutuhkan. Menunjukkan wajah yang jernih kepada
mereka ( orang – orang di sekitar lingkungan masyarakat ).
Ketika menghadiri pesta ibu rumah tangga
cenderung berpenampilan penuh kemewahan seperti memakai barang – barang
berharga sehingga kadang terlihat memperlihatkan kesombongan. Adabaiknya ketika
seorang ibu rumah tangga ketika menghadiri pesta memakai pakaian yang sederhana
dan indah dipandang. Bepergian dengan suaminya agar tetap menjaga keharmonisan
dalam rumah tangga. Menjaga lisan dalam di saat. Sesaat sebelum menghadiri
pesta yang terpenting adalah memperhatikan keadaan rumah, memperhatikan kebutuhan
anak.
2) Kegiatan
musibah
Tentunya
saat ibu rumah tangga dan sebagai peran seorang istri tentunya saat menghadiri
acara layatan atau tazkia ucapan yang di sampaikan pada keluarga dari orang
yang meninggal dunia adalah ucapan belasungkawa atau ucapan yang mampu
menyemangati keluarga. Kesedihan dan kedekaan pasti akan dihadapi oleh
keluarga, untuk itu mengucapkan kalimat yang memotivasi dan membuatnya nyaman
adalah hal yang harus dilakukan. Ucapan tersebut dapat menggambarkan rasa
belasungkawa namun juga tidak membuat orang tersebut kecewa namun juga tidak
membuat orang tersebut kecewa atau bertambah sedih. Di tambah doa dan
keikhlasan kita menghadiri takziah tentu bias membuat keluarga bersyukur. Serta
membantu keluarga duka menyegerakan mengurus mayit atau jenazah. Untuk
pengurusan jenazah maka lebih baik diselenggarakan dan jangan ditunda – tunda.
Keluarga bisa menunggu jika memang ada kerabat atau anggota keluarga lainnya
yang belum hadir melihat, akan tetapi jangan terlalu lama.
Dalam
berpakaian memang tidak ada aturan khusus yang Allah berikan kepada umat islam
untuk mengenakan pakaian tertentu saat meninggal. Misalnya saja harus
menggunakan pakaian hitam atau dilarang menggunakan warna – warna tertentu.
Sehingga boleh menggunakan warna apapun selagi pantas dan tidak menganggu
hadirin yang ikut bertakziah lainnya. Hal ini termasuk ke dalam kultur atau
budaya, namun bukan pada sunnah atau syariat islam.
3) Kegiatan dalam
mengikuti yang diselenggarakan pemerintah setenpat yakni pemilu.
Ketika kegiatan pemilu di laksanakan ibu
rumah tangga haruslah menggunakan suaranya dengan dengan tepat dan dapat
mempertimbangkan agar di masa periode jabatannya dapat sesuai yang di harapkan.
Ketika kegiatan pemilu hendaklah seorang ibu rumahtangga mengajarkan bagaimana
saat menggunakan hak suara pada anak – anaknya. Apabila wanita menampakkan diri
dihadapan laki – laki yang bukan mahram maka ia wajib mengenakan hijab yang
menutupi seluruh tubuh dan perhiasannya.
Tidak berlebihan bersolek ketika berada
di tempat – tempat umum. Karena di tempat – tempat umum banyak terdapat laki –
laki non mahram yang akan memperlihatkan mereka dan keindahan yang akan di
tampakkannya..
C.
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ibu merupakan sosok yang penting dalam keluarga. Ada
istilah ibu rumah tangga tetapi kita tidak pernah mendengar bapak rumah tangga.
Ibu rumah tangga adalah wanita yang lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah
dan mempersembahkan waktunya tersebut untuk mengasuh dan mengurus anak –
anaknya menurut pola yang berikan masyarakat umum.
Sejatinya,
ibu dikatakan ideal dalam islam yaitu mampu mendidik anak dengan nilai – nilai
keislaman. Pribadi berkualitas dan berakhlak mulia tidak datang sendirinya,
tetapi ada semacam latihan – latihan kebiasaan yang baik. Pembinaan akhlak
sangat penting di tanamkan sejak dini, baik di lingkungan kelurga, sekolah
maupun masyarakat, agar menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur.
Prinsip – prinsip dalam rumah tangga :
1. Planning
2. Organizing
3. Fokus dengan apa yang dikerjakan
4. Libatkan anak
yang sudah besar
DAFTAR PUSTAKA
Thaha,
Khairiyah Hasain. 1992. Konsep
Ibu Teladan. Surabaya:
Risalah Gusti
Maunah, Binti. 2009. Landasan
Pendidikan. Yogyakarta: Teras
Rasyid, Muhammad. 2006, Cara Mempengaruhi Jiwa dan Akal Anak. Jakarta: Pustaka
Al – Kautsar.
Komentar
Posting Komentar