MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Hal inisangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pend

MAKALAH DESAIN PROGRAM SEMESTER


BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam pembelajaran yang dinamakan pemikiran sangatlah dibutuhkan. Khususnya di dalam perkuliahan, mahasiswa harus dapat mendeskripsikan implementasinya. Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa pembelajaran dan penilaian adalah operasionalisasi konsep KTSP yang masih bersifat potensial (tertulis) menjadi actual dalam bentuk kegiatan pembelajaran.
Pengembangan KTSP mencakup berbagai pengembangan program yang salah satu diantaranya adalah program semester. Program semester yaitu berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan









BAB II
PEMBAHASAN
A.    Program Semester
Menurut KBBI, program adalah program dalam sistem persekolahan yang mempersiapkan sejumlah mata pelajaran yang diperuntukkan bagi siswa yang ingin melanjutkan studi. Sedangkan semester adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, praktikum, keraja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan.
Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan. Masing-masing program semester sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan dan mahasiswa yang mengambil program tersebut sudah dapat ditentukan lulus atau tidak.
Program semester ialah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam satu semester. Program semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan.[1]
Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan. Kalau program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.


Dalam program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan.Masing- masing program semester sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri sendiri. Pada setiap akhir semester segenap bahan kegiatan program semester yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan dan mahasiswa yang mengambil program tersebut sudah dapat ditentukan lulus atau tidak. Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester ini merupakan penjabaran dari program tahunan. Kalau program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.[2] Pada umumnya program semester ini berisikan tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan.
Pada umumnya program semester ini berisikan tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan keterangan-keterangan. Komponen-komponen program semester meliputi:[3]
1.      Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas, semester)
2.      Kompetensi inti
3.      Kompetensi dasar
4.      Materi pokok
5.      Kegiatan pembelajaran
6.      Indicator
7.      Penilaian (teknik, bentuk instrumen, contoh instrumen)
8.      Alokasi waktu
9.      Sumber belajar, dan karakter.
Program ini pada dasarnya sebagai penjabaran dari program tahunan. Cara pengisian program di atas adalah sebagai berikut:
1.      Tentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang ingin dicapai. Dalam hal ini guru tidak perlu merumuskan SK dan KD, sebab semuanya sudah ditentukan dalam Standar Isi (SI), yakni pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang sudah kita kenal , kecuali kalau kita memang diharuskan merumskan SK dan KD sendiri, misalnya dalam merumuskan kurikulum Muatan Lokal (Mulok).
2.      Lihat program tahunan yang telah kita susun untuk menentukan alokasi waktu atau jumlah jam pelajaran setiap SK dan KD itu.
3.      Tentukan pada bulan dan minggu keberapa proses pembelajaran KD itu akan dilaksanakan.

B.     Urgensi Program Semester
Bila seorang guru mengajar tanpa membuat prota dan promes maka yang terjadi adalah banyak guru yang keteteran menyelesaikan materi yang akan diberikan kepada siswanya, bahkan ada guru yang tidak dapat menyelesaikan materinya.[4] Pertama, Kemungkinan keterlambatan materi disebabkan oleh kurangnya siswa menangkap materi yang disajikan sehingga guru harus mengulang-ulang materi agar kelas yang diampunya dapat tuntas. Konsekuensinya adalah menambah alokasi waktu untuk materi tersebut, dampaknya justru berpengaruh pada SK dan KD yang lain.
Kedua, Tidak ada peta materi dalam hitungan semester dan tahun, peta materi penting untuk mengetahui distribusi materi terhadap alokasi waktu. Peta materi yang dimaksud tidak lain adalah Program tahunan (Prota) dan Program semester (Promes), kedua program ini disusun untuk menjadi pedoman dan batasan guru untuk menyajikan materi terhadap alokasi waktu, apakah selama satu semester atau selama satu tahun pelajaran.
Beberapa akibat yang timbul oleh tidak adanya Prota dan Promes, antara lain:[5]
1.      Materi tidak tuntas
2.      Tidak jelas alokasi waktu per SK dan KD
3.      Ulangan tidak terkontrol berdasarkan SK dan KD
4.      Pemetaan SK dan KD tidak terstruktur dan sistematik
5.      Pembagian materi per semester tidak jelas
Dan masih banyak lagi, karena begitu pentingnya Prota dan Promes maka guru sebelum melaksanakan pembelajaran harus menyelesaikan kedua program ini. Sebagian guru menjelaskan bahwa sebelum menyusun RPP sebagai rencana skenario pembelajaran, maka Promes dan Prota harus disiapkan terlebih dahulu, sehingga pembagian pertemuan pembelajaran dapat terdistribusi secara keseluruhan berdasarkan SK dan KD dengan mempertimbangkan alokasi waktu yang tersedia.

C.     Langkah-langkah Penyusunan Program Semester
Adapun langkah-langkah penyusunan program semester yakni:[6]
1.      Memasukkan KD, topik dan sub topik bahasan dalam format Program Semester.
2.      Menentukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan jumlah tatap muka per minggu untuk mata pelajaran.
3.      Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan bahasan topik dan sub topik pada kolom minggu dan bulan.
a.       Hitung alokasi waktu dalam setahun berdasarkan kalender pendidikan yang diterbitkan oleh satuan pendidikan.. Hal – hal yang diperhatikan adalah :[7]
1)      Banyaknya pekan dalam setiap bulan
2)      Jumlah pekan efektif per bulan (pekan dimana terjadi KBM)
3)      Jumlah pekan tidak efektif (pekan dimana tidak terjadi KBM misal HUT Sekolah, Hari libur umum dan lain-lain)
4)      total pekan, pekan efektif, pekan tidak efektif per tahun.
b.      Hitung alokasi waktu per semester
c.       Menentukan jumlah jam efektif per semester. Hal-hal yang diperhatikan adalah :
1)      Banyaknya pekan efektif pada perhitungan alokasi waktu per semester dikurangi pekan tidak efektifnya. Contoh : Pekan dalam semester ini 26 pekan, yang tidak efektif 9 pekan maka pekan efektif adalah 26-9=17 Pekan.
2)      Jam efektif semester adalah hasil perkalian pekan efektif dengan jumlah jam pelajaran per minggu.
d.      Distribusi alokasi waktu. Hal-hal yang diperhatikan adalah :
1)      Hitung banyaknya kompetensi dasar dalam semester berjalan.
2)      Tentukan kedalaman dan keluasan materi pada Kompetensi Dasar tersebut.
3)      Sebarkan jam efektif yang telah dihitung pada setiap Kompetensi Kasar berdasarkan keluasan dan kedalamannya.
4)      Jabarkan hasil penyebaran tersebut pada matriks yang telah dilengkapi dengan bulan dan minggu selama 1 semester dengan memperhatikan juga minggu / hari tidak efektif.





D.    Manfaat Program Semester
Adapun manfaat program semester yakni:[8]
1.      Mempermudah seorang guru dalam proses pembelajaran selama satu semester.
2.      Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan
3.      Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran
4.      Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid
5.      Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses pembelajaran sehingga setiap saat dapat diketahui ketepatan dan kelambanan kerja
6.      Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
7.      Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya
E.     Fungsi Perencanaan Pembelajaran
Adapun fungsi perencanaan pembelajaran yakni:[9]
1.      Dapat berfungsi sebagai acuan bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar lebih terarah dan berjalan efisien dan efektif.
2.      Berfungsi sebagai peganggan seorang guru dalam pembelajaran.
3.      Dapat berfungsi untuk  mengukur setiap waktu yang diperlukan dalam menyampaikan bahan pelajaran tertentu, dan menghitung jam pelajaran efektif.
4.      Berfungsi sebagai pencapaian tujuan dalam menyampaikan materi. Melalui perencanaan yang baik, maka proses dan hasil belajar dapat dilakukan secara seimbang.

BAB III
KESIMPULAN

Program semester sudah menjadi tugas setiap guru untuk selalu mempersiapkan perangkat pembelajaran setiap bulannya. Tapi kadang-kadang karena kesibukan hal yang seharusnya menjadi prioritas kita menjadi prioritas kita jadi terlewatkan. Jadi wajar saja jika namanya rencana pelaksanaan pembelajaran, program semester, program tahunan biasanya juga akan tertinggal ( menyusun untuk dikerjakan). Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut.












DAFTAR PUSTAKA
Prabowo, Sugeng Listyo. 2009. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Kencana
Mudasir. 2012. Desain Pembelajaran, Indragiri  (Hulu : STAI Nurul Falah
Hayati, Mardia. 2012.  Desain Pembelajaran Berbasis Karakter. Pekanbaru: Al-
Mujtahadah Press
Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sa’ud, Udin Syaefudin. 2009. Perencanaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Hamalik, Oemar. 2010. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya



[1] Sugeng Listyo Prabowo, Manajemen Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2009), hlm.349
[2] Mudasir, Desain Pembelajaran, Indragiri  (Hulu : STAI Nurul Falah, 2012), hlm.1
[3] Muhaimin., Op.Cit., hlm.351
[4] Mardia hayati,  Desain Pembelajaran Berbasis Karakter, (Pekanbaru: Al- Mujtahadah Press, 2012), hlm.11
[5] Ibid., hlm.13
[6] Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,    2009), hlm.319
[7] Ibid., hlm.320
[8] Udin Syaefudin Sa’ud, Perencanaan Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009),  hlm.33
[9] Oemar Hamalik, , Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya , 2010), hlm.33

<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH STRATEGI KEWIRAUSAHAAN