A. PENDAHULUAN
Kurikulum Pendidikan Nasional 2013 merupakan revisi
kurikulum 2006 yang akan lebih mengarah ke pembangunan karakter. Pelajaran siswa
pada kurikulum baru 2013 lebih ditekankan pada konten proses pembelajaran di SD
bersifat lebih tematik. Pendidikan karakter akan lebih banyak di SD, semakin
naik pelajaran pendidikan karakter berkurang dan diganti dengan pelajaran
keilmuan. Evalusai dilakukan secara menyeluruh dengan mempertimbangkan empat
standar pendidikan, yaitu standar komtensi kelulusan, standar isi, standar
proses, dan standar evaluasi.
Kurikulum 2013 menghendaki proses pembelajaran yang
mengedepankan pengalaman personal melalui obseravasi (menyimak, melihat,
membaca, mendengar, asosiasi, bertanya, menyimpulkan dan mengkomunikasikan). Dengan
demikian bahwa proses pembelajaran yang dikendaki adalah proses pembelajaran
yang bersifat pada peserta didik (student
centered active learning) dengan sifat pembelajaran yang kontekstual.
Berdasarkan uraian di atas maka pendidik harus
mengetahui tentang kurikulum, maka dari itu dalam makalah ini akan mamaparkan
materi yang berjudul Implementasi Kurikulum Terpadu di MI/SD yang akan membahas
tentang pengertian Implementasi Kurikulum, Fungsi Implementasi Kurikulum,
Landasan dan Prinsip-prinsip Implementasi Kurikulum, Komponen-komponen Implementasi
Kurikulum 2013 di MI/SD.
Penulis mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya
kepada orangtua tercinta atas do’a dan dukungannya, penulis juga mngucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu bapak Ade Suhendra, M.Pd yang telah membantu
kami dalam penulisan makalah ini yang sebelumnya terdapat beberapa kesalahan.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini banyak
terdapat beberapa kesalahan baik itu berupa pengetikan atau pengutipan yang
salah dalam makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari peserta pada forum diskusi.
B.
Pengertian
Implementasi Kurikulum
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide,
konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan
dampak, baik berupa perubahan pengatahuan, keterampilan, maupun nilai, dan sikap.
Implementasi kurikulum juga dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum
tertulis (witten curriculum) dalam
membentuk pembelajaran.
Sedangkan kurikulum adalah sebagai pedoman untuk
menyusun target dalam proses belajar mengajar, namun dalam memahami hakikat
kurikulum sering sekali terjadi perbedaan persepsi pemahaman, kurikulum juga
merupakan suatu wadah yang akan menentukan arah pendidikan. Berhasil dan
tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung dengan kurikulum yang digunakan.
Oleh karena itu kurikulum sangat perlu untuk dieperhatikan di masing-masing
satuan pendidikan.
Implementasi kurikulum 2013 Keputusan Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan tentang implemetasi kurikulum diantaranya sebagai
berikut: implementasi kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI) dilakukan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2013/2014. Jadi
implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara pemerintah dengan pemerintah
daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupatan atau kota.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dikemukakan bahwa
implementasi kurikulum adalah operasionalisai konsep kurikulum yang masih
bersifat potensial (tertulis) menjadi aktual dalam bentuk kegiatan pembelajaran.
dalam hal ini Hasan mengungkapkan bahwa implementasi kurikulum adalah hasil
terjemahan guru terhadap kurikulum sebagai rencana tertulis.
Implementasi kurikulum sedikitnya dipengaruhi oleh
tiga faktor adalah sebagai berikut:
1. Karakteristik
kurikulum yang mencakup ruang lingkup ide baru suatu kurikulum dan kejelasannya
bagi pengguna dilapangan.
2. Strategi
implementasi yaitu startegi yang digunakan dalam implementasi, seperti diskusi
profesi, seminar, penetaran lokakarya, penyediaan buku kurikulum, dan
kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong penggunaa kurikulum dilapangan.
3. Karakteristik
pengguna kurikulum yang meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai, dan
sikapguru terhadap kurikulum serta kemampuannya untuk merealisasikan kurikulum (curriculum planning) dalam
pembelajaran.
Dalam
garis besarnya implementasi kurikulum berbasis kompetensi mencakup tiga
kegiatan pokok yaitu pengembangan program, pelaksanaan pembelajaran, dan
evaluasi.
C.
Fungsi
Implementasi Kurikulum
Pada dasarnya implementasi kurikulum berfungsi
sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman
dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas,
kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise atau
pengawasan.
Adapun fungsi implementasi kurikulum dapat ditinjau
dari lima segi sebagai berikut:
1. Fungsi
kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan.
Fungsi
kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan ini paling tidak dapat disebutkan dua
macam, pertama, sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang
diinginkan. Kedua, kurikulum dijadikan pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan
pendidikan yang dilaksanakan sekolah dalam pelaksanaan pengajaran misalnya,
telah ditentukan macam-macam bidang studi, alokasi waktu, pokok bahasan, atau
materi pelajaran tiap semester, sumber bahan, metode atau cara pengajaran, alat
dan media pengajaran yang diperlukan.
2. Fungsi
kurikulum bagi sekolah tingkat diatasnya.
Kurikulum
dapat mengontrol atau memelihara keseimbangan proses pendidikan. Dengan
mengetahui kurikulum sekolah pada tingkat tertentu, maka kurikulum pada tingkat
di atasnya dapat mengadakan penyesuaian. Misalnya jika suatu bidang studi telah di berikan pada kurikulum sekolah
tingkat bawahnya harus di pertimbangkan lagi pemilihannya pada kurikulum
sekolah tingkatan diatasnnya terutama dalam hal pemilihan bahan pengajaran.
3. Fungsi
kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah
Selain
berfungsi bagi sekolah yang bersangkutan dan sekolah tingkatan diatasnya,
kurikulum suatu sekolah berfungsi pula
bagi masyarakat dan pihak pemakai lulusan sekolah tersebut.
4. Fungsi
kurikulum bagi orang tua murid
Bagi
orang tua murid kurikulum juga mempunyai fungsi, yaitu agar orang tua dapat
turut serta membantu usaha sekolah dalam memajukan putra-putranya. Bantuan
orang tua dalam memajukan pendidikan ini dapat melaui konsultasi langsung
dengan sekolah/guru tentang masalah-masalah yang menyangkut anak-anaknya.
5. Fungsi
kurikulum bagi anak
Kurikulum
sebagai organisasi belajar tersusun, adalah disiapkan untuk anak-anak/murid
sebagai salah satu konsumsi penididikan mereka. Dengan ini maka diharapkan
mereka akan mendapat sejumlah pengalaman baru yang kelak kemudian hari dapat
dikembangkan anak guna melengkapi bekalnya.
D.
Landasan
dan Prinsip-prinsip Implementasi Kurikulum 2013
Dalam setiap pengembangan kurikulum pasti ada
landasan-landasan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum. Adapun
landasan-landasan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum 2013 adalah
sebagai berikut:
1. Landasan
Filisofis
a. Landasan
filosofis adalah suatu landasan pancasila yang memberikan berbagi prinsip dasar
dalam pembangunan pendidikan.
b. Landasan
filosif juga merupakan suatu landasan pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai
luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik, dan masyarakat.
2. Landasan
Yuridis
Secara
yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar
filosofis bangsa dan kebutuhan yuridis dibidang pendidikan.
3. Landasan
Konseptual
a. Relevansi
pendidikan.
b. Kurikulum
berbasis kompetensi dan karakter.
c. Pembelajaran
kontekstual.
d. Pembelajaran
aktif.
e. Penilaian
yang valid, utuh dan menyeluruh.
4. Landasan
Teoritis
Kurikulum
dikembangkan atas dasar teori pendidikan berdasarkan standar dan teori
pendidikan berbasis kompetensi. Pendidikan berdasarkan standar adalah
pendidikan yang menetapkan standar Nasional sebagai kualitas menimal hasil
belajar yang berlaku untuk setiap kurikulum.
5. Landasan
Empiris
Berbagai
perubahan telah terjadi di indonesia, kemajuan terjadi di beberapa sektor di
indonesia namun dibeberapa sektor yang lain khususnya pendidikan indonesia
tetap tinggal ditempat atau bahkan mundur, hal-hal seperti ini menunjukkan
perlunya perubahan orientasi kurikulum dengan tidak membani peserta didik
dengan konten, namun pada aspek kemampuan esensial yang diperlukan semua warga
untuk berperan serta dalam membangun negara pada masa mendatang.
E.
Komponen-komponen
Implementasi Kurikulum 2013
Pada hakikatnya kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan,isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Berangkat dari defenisi itu,kurikulum tersebut
setidaknya ada tiga komponen penting yang ada dalam kurikulum yaitu komponen
tujuan pendidikan, komponen proses, dan komponen evaluasi.
Pada masa reformasi ini pendidikan lebih diarahkan
untuk menghasilkan manusia indonesia yang berkarakter unggul. Manusia indonesia
yang memiliki integritas ini tentu untuk merespon berbagai dekrasi moral dan
sosialsperti tindak korupsi yang semakin merajalela, penyalahgunaan narkoba,
tawuran pelajaran, danlain-lain.
Selain tujuan pendidikan komponen lain yang harus
ada dalam komponen kurikulum adalah proses pembelajaran. pembelajaran adalah
proses untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dalam kurikulum.
Oleh karena itu dalam proses pembelajaran melibatkan banyak sub komponen
seperti metode atau teknik pembelajaran, guru, buku ajaran, dan kelengakapan
pembelajaran yang lain.
Komponen-komponen inilah yang secara sinergis
menentukan tercapainya tujuan pendidikan. Proses pembelajaran merupakan pusat
segala upaya perbaikan kualitas pendidikan nasional. Oleh sebab itu, seharusnya
perhatian lebih dicurahkan kepada upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran.
Namun perhatian sepertinya belum oktimal terbukti
dengan masih banyaknya sekolah dengan sarana dan prasarana seadanya saja
sementara itu komponen terakhir dalam kurikulum adalah evalusi. Implementasi
kurikulum perlu di evaluasi untuk melihat capaian yang telah terlaksana.
Evalusi merupakan proses review atas berbagai proses implementasi kurikulum.
F.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Implementasi
merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam
suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan
pengatahuan, keterampilan, maupun nilai, dan sikap. Implementasi kurikulum juga
dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis (witten curriculum)
dalam membentuk pembelajaran.
Sedangkan kurikulum adalah sebagai pedoman untuk
menyusun target dalam proses belajar mengajar, namun dalam memahami hakikat
kurikulum sering sekali terjadi perbedaan persepsi pemahaman, kurikulum juga
merupakan suatu wadah yang akan menentukan arah pendidikan. Berhasil dan
tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung dengan kurikulum yang digunakan.
Oleh karena itu kurikulum sangat perlu untuk dieperhatikan di masing-masing
satuan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa
E, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.
Nasution S, Kurikulum
dan Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 1989.
Nurgianto
Burhan, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 1988.
Sanjaya
Wina, Pembelajaran dalam Implemetantasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta:
Kencana, 2008.
Zaini
Muhammad, Pengembangan Kurikulum, Yogyakarta: Teras, 2009.
Komentar
Posting Komentar