MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekol...

MAKALAH VISI MISI DAN PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM



VISI MISI DAN PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM
                                          Oleh : Kelompok  1[2]            
A.    Pendahuluan
Alhamdulilah segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga masih dapat menuntut ilmu dijalan Allah.  Tidak lupa shalawat beriringkan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang syafaatnyalah diharapkan di akhirat kelak.
Dinamika pendidikan Islam sampai kapan pun memancing perhatian banyak orang ,baik dari kalangan institusi pendidikan, bahkan tidak sedikit pun dari kaum ilmuan luar negri ikut membicarakan, meneliti dan merespon eksitensi pendidikan Islam ini. Pendidikan Islam sebagai agen pencerahan dan penyelamatan hidup manusia sangat membutuhkan pondasi yang kuat, arah dan tujuan tersebut diharapkan idealitas pendidikan Islam seperti yang tersirat dalam sumber ajaran islam (Al-Quran dan Hadist) senantiasa mendorong umatnya menjadi orang atau kelompok yang berkualitas.
Seiring dengan perubahan zaman, pendidikan Islam kini harus berbenah diri dalam rangka menghasilkan generasi baru mempunyai kekokohan spiritual, keluhuran akhlak, kematangan profesional dan keluasan ilmu di samping menyiapkan memenuhi standar kebutuhan lapangan kerja.
Makalah ini membahas tentang visi, misi dan perinsip pendidikan Islam yang bertujuan untuk mengetahui pengertian visi dan misi, visi pendidikan islam, misi pendidikan islam, pengertian prinsip pendidikan islam dan prinsip-prinsip pendidikan islam.
Dalam penulisan makalah ini, penulisan menggunakan metode library research, dengan cara mengumpulkan dan menganalisis berbagai buku atau sumber-sumber yang membahas permasalahan ini.
Jika dalam penulisan makalah kami ini terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisanya, maka kepada para pembaca, penulis memohon sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan.

B.     Pengertian Visi dan Misi
1.      Visi
Visi merupakan tujuan jangka panjang yang ingindicapai seseorang ataupun lembaga organisasi. Visi dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan tersebut pada masa yang akan tidak pada masa sekarang. Visi tidak dapat dituliskan secara detail karena menerangkan mengenai gambaran umum tentang apa yang ingin dicapai. Visi dibuat sedemikian rupa karna visi menyesuaikan perubahan umum serta situasi yang sulit  diproduksi  dalam turun waktu yang lama. Adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam membuat suatu visi, adapun syarat tersebut antara lain :
a.       Beroriantasi kemasa yang akan datang
b.      Tidak dibuat hanya karna kondisi yang sedang terjadi dimasa sekarang
c.       Sebagai wujud ekspresi dari kreatifitas kita
d.      Memiliki prinsip dasar yang benar dari nilai-nilai

Yang mengandung penghargaan bagi masarakat sekitarnya arti kata visi menurut Burut Nanus adalah sebuah pandangan masa depan organisasi yang realitis, bisa dipercaya, atraktif, suatu kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan yang sekarang. Sedangkan menurut Wibisona visi adalah rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi yang ingin dicapai dimasa depan.[3]

Dikatakan universal karna islam memiliki krakteristik sebagai berikut:
a.       Dari segi contet (isi), islam mengatur segala bidang kehidupan manusia, mulai dari masalah ibadah tata cara ibadah ritual, hinga masalah sosial, ekonomi, politik.
b.      Dari segi waktu, islam sebagai agama yang turun sejak nabi Muhammad SAW. Hingga akhir zaman (kiamat) atau berlangsung sepanjang masa.
c.       Dari segi ruang (umat), islam diturunkan sebagai agama untuk sebagai umat islam, manusia dialam semesta ini (islam for all) tanpa membedakan suku, ras, kelompok dan lain-lain. Pendidikan islam sebagai proses utama untuk mendorong perubahan dan utuk manusia agar menjadi khairah ummah (kaum yang berkualitas). Melalui pendidikan islam itu sosok generasi akan terwujud sebuah kesadaran sebagai Abdullah dan sekaligus Khalifatullah secara utuh.
Suatu generasi yang berilmu pengetahuan, berakhlak mulia, terampil dan istiqomah kepada nilai-nilai kebenaran, keadilan, kasih sayang, dan selalu berkarya kebajikan untuk sesama. Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan , mendorong umatnya untuk menuntut ilmu pengetahuan, mendorong umatnya untuk menuntut ilmu sampai ajal datang.
2.      Misi
Misi secara umum adalah segala sesuatu (strategi, tindakan ) yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi. Misi merupakan tujuan dan alasan berdirinya sebuah organisasi dan menjadi pedoman dan arahan dalam mencapai tujuan organisasi.Menurut Edwin A.locke dan Associates resence, kepemimpinan misi adalah tingkatan strategi untuk meraih visi organisasi, sedangkan menurut DR.Sapta Nirwandar misi merupakan langkah atau kegiatan yang harus dilaksanakan guna mereka meranalisasi tercapainya misi.

3.      Perbedan visi dan misi
a.       Visi adalah tujuan jangka panjang yang ingin dicapai cita-cita  atau hal yang ingin dilakukan dimasa depan
b.      Visi umumnya hanya terdiri dari beberapa umat atau pernyatan
c.       Misi merupakan langkah, strategi, cara untuk mewujudkan visi yang ingin di capai
d.      Misi umumnya terdiri dari rangkaian kalimat atau pernyaan yang cukup panjang dan detail mengenai cara, yang ingin di lakukan di masa depan.[4]
Perbedan yang lain dari visi dan misi:
1)      Visi adalah gambaran besar, tujuan utama dan cita-cita suatu perusahan, istansi, pribadi atau organisasi di masa depan. Sedangkan misi adalah penjabaran atau langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai atau meujudkan tujuan tersebut.
2)      Visi berupa cita-cita jangka panjang dalam dan berorientasi ke depan. Misi merupakan cita-cita jangka pendek dan berorientasi masa kini.
3)      Visi biasanya bersifat permanen, ketika suatu organisasi lembaga atau instansi membuat visi. Misi biasanya di ubah ketika misi-misi tersebut di anggap gagal mewujudkan suatu visi.
4)      Visi biasanya terdiri dari suatu deret kalimat atau poin yang jelas, padat dan mewakili segalanya. Misi biasanya terdiri dari beberapa penjabaran atau berbagai macam poin yang banyak dari visi.
5)      Berisi pernyataan-pernyataan umum misi merupakan pernyataan –pernyataan yang lebih khusus.[5]

C.    Visi Pendidikan Islam
Menurut Tobrani (2008) bahwa visi dan misi pendidikan islam itu harus membawa cita-cita mulia yaitu menjadi rahmat bagi semesta alam, menghargai ilmu dan orang yang berilmu, membangun peradapan di era informasi dan penyelamat peradabat umat. Sesui dengan semangat ajaran islam, visi di tuntut juga agar mencangkup nilai-nilai universal yang semestinya dan seharusnya tanpak disemua proses dan kegiatan pendidikan islam. [6]
Dengan demikian, visi pendidikan islam dapat di rumuskan menjadi pendidikan islam sebagai peranata yang kuat berwibawa efektif. Dan kredibel dalam mewujudkan cita-cita ajaran islam. Dengan visi tersebut, maka seluruh komponen pendidikan  islam sebagaimana tersebut harus diarahkan kepada tercapainya visi tersebut. Visi itu harus di pahami, di hayati, diamalkan oleh seluruh unsur yang terlibat dalam kegiatan pendidikan.
Visi pendidikan islam sesunguhnya melekat pada visi ajaran islam itu sendiri yang terkait dengan visi kerasulan nabi Muhammad SAW. Yaitu membangun sebuah kehidupan manusia yang patuh tunduk kepada allah serta membawa rahmat bagi seluruh alam. Seperti dalam firmanya Q.S Al- Ankabut ayat  16 yang artinya ‘’Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya ‘’sembahlah olehmu allah dan bertakwalahkepadanya, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui kata patuh dan tunduk kepada allah memiliki arti yang amat luas yaitu melaksanakan segala perintah allah dalam aspek kehidupan dan di dasarkan pada nilai -nilai kepatuhan dan ketundukan kepada allah yaitu nilai ke imanan, ketakwaan, kejujuran, keadilan, kemanusiaan, kesastaraan, kebersamaan, toleransi, tolong menolong dan kerja keras.[7]
Sedangkan kata rahmat dapat berarti kedamaian, kesejahteraan, keberuntungan, kasih saying, kemakmuran, dangan demikian visi pendidikan islam yang sejalan dengan visi ajaran islam yang bertumpu pada semua mahluk ciptaan tuhan ternyata memiliki jangkawan pengertian yang amat luas, yaitu sebuah kasi sayang tulus dan menjangkau pada seluruh aspek kehidupan visi pendidikan islam yang bertumpu pada mewujudkan rahmat bagi seluruh alam itu memperlihatkan bahwa pendidikan islam memiliki sebuah tanggung jawab yang amat berat, kompleks multi dimensi dan berjangka panjang. Berdasarkan visi yang demikian itu, maka setiap penyimpanan dalam penyelengaran pendidikan islam dapat dengan mudah diketahui.
D.    Misi Pendidikan Islam
Misi dapat diartikan sebagai tugas-tugas atau pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai visi yang ditetapkan.
Antara visi dan misi harus memiliki hubungan fungsional simbiotik yakni saling mengisi dan timbal balik. Dari satu sisi visi mendasari rumusan misi sedangkan dari sisi lain, keberadaan visiakan menyebabkan tercapainya misi. Misi merupakan jawaban atau pertanyaan what are wiil doing (apa yang akan di kerjakan)karna pekerjaan merupakan kegiatan yang mengarah kepada tercapainya visi. Berdasarkan urain diatas maka misi pendidikan islam dapat dirumuskan sebagai berikut:[8]
1.      Mendorong timbulnya kesadaran umat manusia agar mau melakukan kegiatan belajar dan mengajar. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT 1-5 dijelaskan perintah membaca sebagaimana yang terdapat pada ayat tersebut memberi ajaran untuk membaca agar mendapat pengetahuan yang akan membawa kemajuan suatu bangsa.
2.      Melaksanakan kegitan belajar mengajar sepanjang hayat hal ini sejalan dengan hadits rasusullah saw ‘’Tuntutlah ilmu mulai dari buaian hingga keliang lahat ‘’(mutafaqun alaih)
3.      Melaksanakan program wajib belajar. Sabda Rasulluh SAW: menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, dan sesunguhnya bagi yang menuntut ilmu itu akan dimitakan ampunan oleh segala sesuatu hingga binatang yang ada di laut . (H.R abdul al- barr dari annas)
4.      Melaksanakan pendidikan anak usia dini(paud). Sebagaimana terdapat pada hadist tentang wajib belajar, program pendidikan anak usia dini juga berdasarkan pada isyarat Rasulullah yang terkait dengan membangun rumah tangga, serta kewajiban orang tua terhadap anaknya
5.      Mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada kehidupan yang terang benderang.
6.      Memberantas sikap jahiliah
7.      Menyelamatkan manusia dari tepi jurang kehancuran yang disebabkan karna pertikaian
8.      Melakukan pencerahan batin pada manusia agar sehat rohani dan jasmani.
9.      Menyandarkan manusia agar tidak melakukan perbutan yang menimbulkan bencana di muka bumi , seperti permusuhan dan peperangan
10.  Mengangkat harkat dan martabat manusia sebagai mahluk yang paling sempurna di muka bumi.
Misi pendidikan islam dapat di rumuskan sebagai berikut:
a.       Mendorongnya timbulnya kesadaran umat manusia agar mau melakukan kegiatan belajar dan mengajar hal ini sejalan dengan firman allah swt dalam suroh ai- alaq ayat 1-5 yang artinya :’’ Bacalah dengan (menyebut) nama robbmu yang menciptakan diah telah menciptakan manusia dari segumpal darah bacalah dan rabbmu yang maha pemurah yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di ketahui manusia ‘’perintah membaca sebagaimana yang terdapat pada ayat tersebut sungguh mengejutkan bagi masarakat arab saat itu, karna belum menjadi budaya mereka. Budaya mereka adalah menghafal yakni menghafal syair –syair
b.      Mengeluarkan manusia dari kehidupan kegelapan kepada kehidupan yang terang benderang . Allah berfirman dalam QS.Al-Hadid ayat 9 ‘’Dialah yang menurunkan kepada hambanya ayat ayat yang terang (Al-Qur’an) supaya dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya sesungguhnya allah benar-benar maha penyantun lagi maha penyayang terhadapmu.’’ [9]

E.     Pengertian Prinsip Pendidikan Islam
Prinsip berasal dari kata principle yang bermakna asal, dasar, prinsip sebagai dasar pandangan dan keyakinan, pendirian seperti berpendirian mempunyai dasar atau perinsip yang kuat.Adapun dasar dapat diartikan asas pokok atau pangkal ( sesuatu pendapat aturan dan sebagainya ) . Achmadi menyatakan bahwa maksud dasar pendidikan ialah pandangan yang mendasari seluruh kegiatan pendidikan baik dalam rangka penyusunan teori, perencanaan maupun pelaksanaanya pendidikan dengan nilai –nilai itulah luhur yang bersifat transenden ,universal,dan eksternal dengan nilai –nilai itulah kedudukanya.[10]
Prinsip berarti asas atau kebenaran yang jadi pokok dasar orang berfikir, bertindak dan sebagainya. Menurut pendapat para ahli yang bernama Dagobert D. Runes yang dikutip oleh Samsul Nizar, mengartikan prinsip sebagai kebenaran yang bersifat universal (universal truth) yang menjadi sifat dari sesuatu. Perinsip pendidikan diambil dari dasar pendidikan, baik berupa agama atau ideologinegara yang dianut. Prinsip pendidikan islam juga ditegakan di atas dasar yang sama dan berpangkal dari pandangan islam secara filosofis terhadap jagad raya, manusia, masyarakat, ilmu pengetahuan dan ahlak.[11]
 Prinsip-prinsip pendidikan islam adalah aspek-aspek fundamental yang mengambarkan dasar dan tujuan pendidikan islam sehinga ia membedakanya dengan pendidikan non islam. Prinsip-prinsip dasar pendidikan islam itu meliputi sebagai berikut:  
1.      Pendidikan islam adalah bagian dari proses rubuyiah tuhan.
2.      Pendidikan islam berusaha membentuk manusia seutuhnya.
3.      Pendidikan islam selalu berkaitan dengan agama.
4.      Pendidikan Islam merupakan pendidikan terbuka.

Prinsip islam juga ditegakan atas dasar yang sama dan berpangkal dari pandangan islam secara filosofis terhadap jagad raya, manusia masarakat, ilkmu pengetahuan dan ahlak. Pandangan islam terhadap masalah-masalah tersebut, melahirkan berbagai prinsip-prinsip dalam pendidikan islam.
Ada beberapa pendapat ulama tentang materi yang harus diberikan terhadap anak didik:
a.       Menurut umar bun khattab, seorang anak hendak diajarkan berenang, berkuda, pepatah yang berlaku dan sering diajak yang terbaik.
b.      Menurut ibnu sina mengemukakan, bahwa pendidikan anak hendaknya dimulai dengan pelajaran AL-Qur’an .
c.       Menurut abu shawan berpendapat, setelah anak hafal AL-qur’an hendaknya anak tersebut diajari menulis .
d.      AL-GHazali mengemukakan, bahwa sebaiknya anak-anak diajarkan AL- qur’an, sejarah kehidupan orang dewasa , dan hukum- hukum .
e.       AL-Jahiz, mengatakan bahwa anak-anak kecil tidak disebutkan dengan ilmu nahwu semata.

F.     Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam
  Sebagai mana kita ketahui bersama bahwa sumber utama pendidikan islam sebagai disiplin ilmu adalah kitab suci AL-Qur’an dan sunnah Rasullah SAW. Serta pendapat para sahabat dan ulama atau ilmuan muslim sebagai tambahan .
Sebagai disiplin ilmu, pendidikan islam bertugas pokok mengilmiahkan wawasan atau pandangan tentang kependidikan yang terdapat di dalam sumber-sumber pokok dengan bantuan dari pendapat para sahabat dan ulama atau ilmuan muslim. Dalam sumber- sumber pokok itu terdapat bahan-bahan fundamental yang mengandung nilai kependidikan atau impilikasi-impilikasi kependidikan yang masih berserakan. Untuk dibentuk suatu ilmu pengetahuan pendidikan islam , bahan tersebut perlu disistematisasikan dan diteorisasikan sesuai dengan kaedah (norma-norma) yang ditetapkan dalam dunia pengetahuan. [12]
Ilmu pengetahuan pendidikan islam pada khususnya sekumpulan ide-ide dan konsep intelektual yang tersusun dan diperkuat melalui pengalaman dan pengetahuan .Jadi , mengalami dan mengetahui merupakan pengokoh awal dari konseptualisasi manusia yang berlanjut kepada terbentuknya ilmu pengetahuan itu. Untuk itu Nabi Adam as diajarkan nama-nama benda terlebih dahulu sebagai dasar konstektual bagi pembentukan ilmu pengetahuan.[13]
Dengan kata lain, ilmu pendidikan islam harus bertumpu pada gagasan-gagasan yang dialogis dengan pengalaman empiris yang terdiri atas fakta antara informasi untuk diolah menjadi teori yang valid yang menjadi tempat berpijaknya suatu ilmu pengetahuan ilmiah, dengan demikian, ilmu pendidikan praktis. Justru ilmu pendidikan islam menuntut adanya teori yang dijadikan bahan untuk merumuskan konsepsi pendidikan islam teoritis dan praktis yang dilaksanakan (Flexible dalam lapangan operasional). [14]
Ada 3 komponen dasar yang harus dibahas dalam teori pendidikan islam yang pada gilirinya dapat dibuktikan validitasnya dalam operasionalisasi adalah sebagai berikut:
1.      Tujuan pendidikan islam harus dirumuskan dan ditetapkan secara jelas dan sama bagi seluruh umat islam sehingga bersifat universal. Tujuan pendidikan islam adalah yang asasi karena ia begitu jauh menentukan corak metode dan materi (contect) pendidikan islam. Sebagai esensinya tujuan pendidikan islam yang sejalan dengan tuntunan AL-Qur’an itu tidak lain adalah sikap penyerahan diri secara  total kepada allah saw . yang telah kita iktiarkan dalam dalam solat sehari, Allah saw berfirman :
Artinya:
Sesunguhnya salatku, ibadahku, kehidupanku, matiku adalah bagi tuhan semesta alam.” (Q.S AL- An’am:162).
2.      Metode pendidikan islam yang kita ciptakan harus berfungsi secara efektif dalam proses pencapaian tujuan pendidikan islam itu. Kompehensivitas dalam proses pencapaian tujuan pendidikan itu harus pararel dengan keanekaragaman metode verbalistik , sibolisme sampai kepada berinteraksi langsung dengan situasi belajar mengajar misalnya kegiatan belajar dengan berdiskusi atau soal jawab antara siswa dengan guru.

Firman-firman Allah yang menunjukan bahwa semua ilmu pengetahuan berasal dari allah ialah dalam suroh:
a.       AR- Rahman ayat 1-4 (Allah mengajarkan AL- Qur’an dan bahasa)
Artinya:        
Allah yang maha pengasih 1. Yang telah mengajarkan AL-qur’an  2. Dia menciptakan manusia  3. Mengajarnya pandai berbicara  4.
b.      AL –Baqarah ayat 31 (mengajarkan ilmu pengetahuan yang tidak ia ketahui)
Artinya:
Dan dia ajarkan kepada adam nama-nama (benda) semuanya , kemudian dia perlihatkan kepada para malaikat , seraya berfirman sebutkan kepadaku nama semua(benda) ini, jika kamu yang benar.”[15]
Berdasarkan pemikiran diatas maka pendidikan islam sebagai di siplin ilmu telah mempunyai modal berasal yang potensional untuk di kembangkan sehinga mampu berperan di jantung masarakat di namis masa kini dan mendatang , pendidikan islam saat ini masi berada pada garis marjjini masayarakat, belum memanjang peran sentral dalam proses pembudayaan umat manusia dalam arti sepenuhnya , untuk itu ilmu pendidikan islam perlu di kembangkan sesuai dengan persyaratan yang di tetapkan dalam dunia akademik yaitu sebagai berikut:
1)      Memiliki objek pembahasan yang jelas dank has pendidikan yang islami meskipun memerlukan ilmu penunjung dari yang non islam .
2)      Mempunyai wawasan , pandangan, asumsi, hipotesis serta teori dalam lingkup kependidikan yang islami yang bersumber ajaran islam .
3)      Memiliki metode analisis dengan relevan dengan kebutuhan perkembangan ilmu pendidikan yang berdasarkan islam .beserta sistem pendekatan yang beragama dengan corak ke islaman .
4)      Memiliki struktur ke ilmuan yang sistematis mengandung fasalitas yang tersusun dari komponen- komponen yang saling mengembangkan satu sama lain dan menunjukan kemandirianya.
Oleh karna itu, suatu ilmu yang ilmiah harus bertumpu pada adanya teori-teori maka teori sebagai contoh, antara lain dapat di kemukakan adanya peristiwa yang menujukan adanya murid sekolah yang tidak tertarik kepada bidang studi agama. Untuk mengatasi hal tersebut guru agama mencari teori yang dapat memberi tahukan tentang cara yang efektif dalam proses belajar-mengajar bidang studi agama yang menarik murid , misalnya dengan mengatakan ajaran agama dengan kebutuhan hidup murid sehari-hari dengan pengalamanya seirama dengan tingkat perkembangan hidup  kejiwaanya, maka pelajaran agama baru dapat menarik minat murid bila di kaitkan dengan problem hidup remaja masa kini. Misalnya dalam kaitanya dengan kehidupan seksual, dengan keterampilan kerja dan diorientasikan kepada perkembangan ilmu dan teknologi masa kini . Adapun corak teorotis dari ilmu pendidikan islam itu hendaknya disusun secara sistematis yang woll- organized yang mampu memberikan dekkripsi tentang adanya fakta dari pengalaman operasional dalam bentuk pengertian sederhana. [16]
Prinsip-prinsip pendidikan islam menurut omar Muhammad AL-toumy AL- Saibany adalah sebagai berikut :
a.       Mengetahui motivasi, kebutuhan dan minat anak didiknya
b.      Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan sebelum pelaksanaan pendidikan .
c.       Mengetahui tahap kematangan, perkembangan, serta perubahan anak didik.
d.      Mengetahui perbedaan-perbedaan individu didalam anak didik .
e.       Memperhatikan kepahaman dan mengetahui hubungan-hubungan integrasi pengalaman dan kelanjutanya, keaslian pembaharuan dan kebebasan berfikir.
f.       Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik .
g.      Menegakan uswah hasanah .
Muthar Yahya menyebutkan ada empat prinsip-prinsip islam:
a.    AT-Tawassu’fil maqashid la fi alat
           Prinsip yang mengganjurkan untuk menuntut ilmu sebagai tujuan dan bukan sebagai alat .prinsip ini sebagai antisipasi dari berkembangnya asumsi bahwa ilmu terbagi kepada dua ,pertama ilmu yang di gunakan untuk zatnya sendiri , seperti ilmu agama dan lain-lain.


b.    Mura’tul isti’dad wa thab’I
Sebuah prinsip yang sangat memperhatikan pembawaan dan kecenderungan anak didik, dengan memperhatikan prinsip ini, maka metode yang digunakanpun adalah metode yang dapat disesuaikan dengan pembawaan dan kecenrungan tersebut.
c.    At-Tadarruj fi talqiem
      AL- Ghazali menyebutkan ‘’Berilah pelajaran kepada anak didik sesuai dengan tingkat kemampuan mereka’’ Atas dasar pemikiran bahwa anak didik memiliki tingkat -tinkatan kematangan dalam berfikir, maka setiap pendidik mempertimbangkan metode mana yang tepat diaplikasikan sesuai dengan tingkat berfikir anak didik.
d.   Min al- mahsus ila al- maqul
Tidak dapat di bantah bahwa setiap manusia merasa lebih mudah memahami segala sesuatu yang dapat di tangkap oleh panca indranya, sementara hal-hal yang bersifat hisii atau rasional apalagi yang bersifat irrasional, kemampuan akal sulit untuk menangkapnya . Oleh karna itu prinsip berangsur-angsur merupakan prinsip yang sangat perlu diperhatikan untuk memilih dan mengaplikasikan sebuah metode dalam proses belajar mengajar.[17]
Inti prinsip-prinsip pemakaian pendidikan islam dapat di bagi kepada:
1)      Pengenalan yang utuh terhadap peserta didik , umur, kepribadian yang tingkat kemampuan mereka .
2)      Bersetandar kepada tujuan , oleh karna metode diaplikasikan untuk mencapai tujuan.
3)      Menegakan uswah hasanah (contohnya tauiadan yang baik terhadap peserta didik).
               Menurut ramayulis menyatakan pendidikan islam adalah sebagai berikut:
a.       Untuk mengetahui murid yang mana yang terpandai  dan terbodoh di kelasnya
b.      Untuk mengetahui apakah bahan yang telah di ajarkan sudah dimiliki murid atau belum.
c.       Untuk mendorong kompetisi yang sehat antara siswa. [18]
d.      Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan anak didik setelah mengikuti proses belajar mengajar.
e.       Untuk mengetahui tepat atau tidaknya guru dalam memilih bahan, metode, dan berbagai penyesuain dalam kelas.
     Selanjutnya dengan mengacu kepada sumber ajaran islam, baik Al- Qur’an, Al- Hadits, sejarah, pendapat para sahabat, masalahat murshalah dan huruf, dapat dijumpai beberapa prinsip pendidikan sebagai berikut:
a.       Prinsip wajib belajar dan mengajar
         Prinsip wajib belajar adalah prinsip yang menekankan agar setiap orang dalam islam merasa bahwa meningkatkan kemanpuan diri dalam bidang pengembangan wawasan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, intelektual, spiritual, dan sosial merupakan kewajiban yang harus dilakaksanakan.
b.      Prinsip pendidikan untuk semua (education for all)
         Prinsip pendidikan untuk semua adalah prinsip yang menekankan agar dalam pendidikan tidak terdapat ketidakadilan perlakuan, atau diskriminasi.Pendidikan harus diberikan kepada semua orang dengan tidak menbedakan karena latar belakang suku, agama, kebangsaan, status sosial, jenis kelamin, tempat tinggal, dan lain sebagainya.
c.       Prinsip pendidikan sepanjang hayat (long life education)
         Prinsip pendidikan sepanjang hayat adalah prinsip yang menekankan, agar setiap orang dapat terus belajar dan meningkatkan dirinya sepanjang hayatnya.
d.      Prinsip pendidikan berwawasan global dan terbuka
         Prinsip pendidikan berwawasan global, maksudnya adalah bahwa ilmu pengetahuan yang dipelajari bukan hanya yang terdapat didalam negeri sendiri, melainkan juga ilmu yang ada dinegeri orang lain, namun sangat diperlukan untuk negeri sendiri.
e.       Prinsip pendidikan integralistik dan seimbang
         Prinsip pendidikan integralistik adalah prinsip yang memadukan antara pendidikan ilmu agama dan pendidikan umum, karena sebagaimana telah diuraikan diatas, bahwa ilmu agama dan umum baik secara ontologis(sumbernya), epistimologi (metodenya), maupun aksiologis (manfaatnya) sama-sama berasal dari Allah SWT, dan antara satu dan lainya saling melengkapi.
f.       Prinsip pendidikan yang sesuai dengan bakat manusia
         Prinsip pendidikan yang sesuai dengan bakat manusia adalah prinsip yang berkaitan dengan merencanakan program atau menberikan pengajaran yang sesuai dengan bakat, minat, hobby, dan kecenderungan manusia sesuai dengan tingkat perkembangan usia nya.
g.      Prinsip pendidikan yang menyenangkan dan mengembirakan
         Prinsip pendidikan yang menyenangkan adalah prinsip pendidikan yang berkaitan dengan pemberian pelayanan yang manusiawi.
h.      Prinsip pendidikan yang berbasis pada riset dan rencana 
         Maksudnya adalah pendidikan yang dilaksanakan dan dikembangkan berdasarkan hasil penelitian dan kajian yang mendalam.
i.        Prinsip pendidikan yang unggul dan professional
         Maksudnya adalah prinsip pendidikan yang menjunjung tinggi dan mengutamakan mutu lulusan yang unggul.
j.        Prinsip pendidikan yang rasional dan objektif
         Maksudnya adalah prinsip yang menekankan agar segala kebijkan yang ditempuh dalam pendidikan dapat dijelaskan alasan dan argumentasinya.
k.      Prinsip pendidikan yang berbasis masyarakat
         Maksudnya adalah prinsip yang menekankan atau mengidealkan adanya partisipsi dan inisiatif yang penuh dan kuat dari masyarakat.
l.        Prinsip pendidikan yang sesuai dengan perkembangan jaman
         Maksudnya adalah prinsip yang menekankan adanya penyesuaian berbagai kebijakan dan program pendidikan sesuai dengan kebutuhan jaman.
m.    Prinsip pendidikan sejak usia dini
         Maksunya adalah prinsip yang menekankan agar setiap orang tidak terlambat menberikan pendidikan pada anaknya.
n.      Prinsip pendidikan yang terbuka
         Maksudnya adalah prinsip yang menekankan agar dalam mengelola pendidikan senantiasa terbuka kepada masyarakat untuk menyampaikan saran, masukan, gagasan, dan pemikiran yang diperlukan bagi kemajuan pendidikan.[19]



G.    Kesimpulan
1.      Visi adalah Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai seseorang ataupun lembaga organisasi. Misi adalah suatu (strategi, tindakan) yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi dan misi.
2.      visi pendidikan islam adalah sarana pendidikan yang kuat berwibawa, efektif dan kredibel dalam mewujudkan cita-cita ajaran islam.
3.      Misi pendidikan islam
a.       Mendorong timbulnya kesadaran umat manusia agar mau melakukan kegiatan ajar mengajar.
b.      Melaksanakan kegiatan belajar mengajar sepanjang hayat.
c.       Melaksanakan program wajib belajar.
d.      Melaksanakan pendidikan anak usia dini
e.       Mengeluarkan manusia dari kegelapan .
f.       Memberantas sifat jahiliyah.
g.      Menyelamatkan manusia dari tepi jurang kehancuran.
4.      Pengertian prinsip pendidikan islam .
Prinsip berasal dari kata principle (asal,dasar) prinsip sebagai dasar pandangan dan keyakinan.
5.      Prinsip-prinsip pendidikan islam
Sebagai disiplin ilmu pendidikan islam bertugas pokok mengutamakan wawasan atau pandangan tentang kependidikan yang terdapat didalam sumber-sumber pokok dengan bantuan dari pendapat para sahabat dan ulama atau ilmuan muslim             
Prinsip pendidikan islam harus bertumpuh pada gagasan –gagasan yang dialogis dengan pengalaman empris yang terdiri dari atas fakta antara informasi untuk di olah menjadi teori yang falit yang menjadi tempat berpijaknya suatu ilmu pengetahuan ilmiah.
Prinsip pendidikan islam antara lain sebagai berikut:
a.       Mengetahui motivasi kebutuhan dan minat anak didiknya
b.      Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan sebelum pelaksanaan pendidikan.
c.       Mengetahui tahap kematangan, perkembangan serta perubahan anak didik
d.      Mengetahui perbedaan-perbedaan individu didalam anak didik.
e.       Memperhatikan kepahaman dan mengetahui hubungan –hubungan integrasi pengamalan kelanjutanya .
f.       Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman .
g.      Menegakan uswah hasanah.

H.    DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arief, Aramai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: PT Intermasa, 2002
Arifin, Mujayyin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003
Daradjat, Zakiah, Metodologi Pengajaran Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996
Mujtahid, Reformulasi Pendidikan Islam, Malang: UIN-Maliki prees,2011
Suyanto, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2018
Rosyad, khoiron, Pendidikan Profektik, Celeban Timur: Pustaka pelajar, 2004


[1] Ditulis sebagai bahan perkuliahan mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam, semester IV Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, jurusan Pendidikan Agama Islam, yang di ampu oleh Bapak DRS. H. Agus salim Daulay, M. Ag
[2]Kelompok 1: 1. Faujiah Sari, 1620100061, 2. Nur Asni, 1620100036, 3. Patimah Riski, 1620100034, 4. Rahayu Atika Wulandari, 1620100043.Dipersentasekan Pada Tanggal 26 maret 2018.
[3] Mujtahid, Reformulasi Pendidikan Islam (Malang : UIN-Maliki Press, 2011), hlm. 22.
[4]Ibid., hlm.24.
[5]Ibid.,hlm.25.
[6] Khoiron Rosyad, Pendidikan Profektik (Celeban Timur: Pustaka Pelajar, 2004), hlm.34.
[7]Ibid., hlm. 28.
[8]Suyanto.,IlmuPendidikan Islam (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 51.
[9]Ibid., hlm.52.
[10] Aramai Arif,Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: PT Intermasa, 2002), hlm.27.
[11]Ibid,.
[12] Mujayyin Arifin,Kapita Selekta Pendidikan Islam (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003), hlm.12.
[13]Ibid., hlm.15.
[14]Ibid,.
[15] Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm.35.
[16]Ibid.,
[17]Ibid., hlm.37.
[18]Ibid.,hlm.38.
[19]Ibid.,hlm.39.

<script data-ad-client="ca-pub-3224888017981904" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR

MAKALAH ILMU AL-JARH WA AT-TA’DIL