MAKALAH RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM By. Retno, dkk. A.       PENDAHULUA N   a.         Latar Belakang Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada kehidupanmanusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia di dalam kehidupannya selalu menghadapi persoalan-persoalan yang silih berganti. Persoalan yang satu dapat diatasi, persoalan yanglain muncul, demikian seterusnya. Manusia tidak sama satu dengan yang lain, baik dalamsifat maupun kemampuannya. Ada manusia yang danggup mampu mengatasi persoalan tanpa bantuan dari pihak lain, tetapi tidak sedikit manusia yang tidak mampu mengatasi persoalan bila tidak dibanntu orang lain, maka dari inilah bimbingan konseling dibutuhkan. Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari pendidikan.Mengingat bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yangdiberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa pada khususnya di sekolah. Hal inisangat relevan jika dilihat dari perumusan bahwa pend

MAKALAH PRAGMATISME DAN REALISME MODREN


PENDAHULUAN
A.           LATAR BELAKANG
Penulisan makalah ini berupaya menjelaskan hal-hal yang dasar dan dibutuhkan dalam memahami aliran-aliran dalam filsafat modren. Dan agar kita mengetahui para tokoh filsafat tersebut dan mengajari kita bagaimana cara berpikir filsafat. Kemudian membahas tentang pemikiran pragmatisme dan relisme modren. Pragmatisme adalah berasal dari kata pragma yaitu bahasa Yunani yang artinya guna atau manfaat, sedangkan realisme berasal dari bahasa Inggris yaitu kata Real yang artinya nyata atau fakta.

B.             RUMUSAN MASALAH
1.       Apa-apa saja aliran filsafat modren?
2.       Siapa-siapa tokoh-tokoh filsafat modren?
3.       Apa pengertian pragmatisme?
4.       Siapa-siapa saja tokoh pragmatisme?
5.       Apa pengertian realisme?





PEMBAHASAN

A.    ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT MODREN
Secara historis zaman modern dimulai sejak adanya krisis zaman pertengahan selama dua abad yaitu : abad ke -14 dan ke -15 yang ditandai dengan munculnya gerakan Renaisance. Renaisance berarti kelahiran kembali, yang mengacu kepada gerakan keagamaan dan kemasyarakatan yang bermula di Italia (pertengahan abad ke-14), yang bertujuan untuk merealisasikan kesempurnaan pandangan hidup Kristiani dengan mengaitkan Filsafat Yunani dengan ajaran agama Kristen serta mempersatukan kembali Gereja yang terpecah-pecah.
Aliran yang menjadi pendahuluan ajaran Filsafat modern ini didasarkan pada suatu kesadaran atas yang  individual dan yang konkret, dimulai dari William Ockham yang mempertemukan Via Moderna (jalan modern) dan Via Antiqua  (jalan kuno). Akibatnya terjadi perkembangan ilmu pengetahuan secara pesat , namun disisi lain nilai Filsafat merosot karena dianggap ketinggalan zaman.[1]
Dalam era Filsafat modern , yang kemudian dilanjutkan dengan era Filsafat abad ke-20, muncullah berbagai aliran pemikiran yang diantaranya sebagai berikut :
1.      Rasionalisme
Rasionalisme dipelopori oleh Rene Descartes yang disebut sebagai bapak Filsafat modern .Dia berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah akal , karena pengetahuan yang diperoleh lewat akal bisa memenuhi syarat yang dituntut oleh semua ilmu pengetahuan ilmiah.Dan adapun yang melatar belakangi munculnya rasionalisme adalah keinginan untuk membebaskan diri dari segala pemikiran tradisional yang pernah diterima , tetapi ternyata tidak mampu menangani hasil-hasil ilmu pengetahuan yang dihadapi.
2.         Empirisme
Tokoh aliran Empirisme ini adalah : Thomas Hobbes dan Jhon Locke. Karena manfaat dari kemajuan ilmu pengetahuan yang dirasakan pandangan orang-orang terhadap Filsafat mulai merosot. Kemudian mereka beranggapan bahwa pengetahuan yang bermanfaat dan benar hanya diperoleh lewat indra (empiri), oleh sebab itu pemikiran ini lahir dengan nama Empirisme.

a.         Thomas Hobbes
       Thomas Hobbes adalah seorang ahli pikir Inggris , yang mana ia pernah menulis bahwa suatu system pemikiran yaitu berpangkal pada dasar-dasar  Empiris (akal), disamping itu juga menerima metode ilmu yang matematis.
b.        Jhon Locke
       Beliau lahir di Wrington , dekat Bristol Iggris. Dalam penelitiannya ia memakai istilah Sensation dan  Reflection. Sensation adalah sesuatu yang dapat berhubungan dengan dunia luar, teteapi manusia tidak dapat mengerti dan meraihnya. Sedangkan Reflection adalah pengenalan intuitif yang memberikan pengetahuan kepada manusia .
c.         Kritisisme
       Aliran ini muncul abad ke-18 pada zaman baru dimana seorang ahli pikir yang cerdas mencoba menyelesaikan pertentangan antara Rasionalisme dan Empirisme, yang mana pada zaman ini disebut zaman pencerahan.Yang menjadi latar belakang munculnya aliran Kritisisme ini yaitu karena terjadinya pertentangan antara Rasionalisme dan Empirisme yang semakin berlanjut di Jerman, yang kemudian permasalahan siapa sebenarnya dikatakan sebagai sumber pengetahuan? Apakah pengetahuan yang benar itu lewat rasio atau empiri?
       Seorang ahli pikir Jerman Immanuel Kant mencoba menyelesaikan peemasalaha tersebut diatas, dengan awalnya dia mengikuti Rasionalisme, tetapi kemudian terpengaruh dengan Empirisme.Akhirnya Kant menyimpulkan, walaupun semua ilmu pengetahuan bersumber pada akal (Rasionalisme), tetapi mesti ada  pengertian timbul dari benda (Empirisme), ibarat burung terbang harus mempunyai sayap (Rasio) dan udara  (Empiri).
3.      Pragmatisme
       Pragmatisme berasal dari bahasa Yunani yaitu Pragma artinya guna. Maka secara umum Pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar adalah apa saja yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan akibat-akibat yang bermanfaat secara praktis. Misalnya tentang kebenaran mistik, asalkan dapat membawa kepraktisan dan bermanfaat artinya segala sesuatu dapat dterima asalakan bermanfaat bagi kehidupan.
       Tokoh dari aliran Pragmatisme ini adalah William James ia lahir di New York dan ia ahli dalam bidang seni, Psikologi, Anatomi, Fisiologi dan Filsafat. Yang menjadi latar belakang dia memunculkan pemikiran Pragmatisme ini karena sepanjang hidupnya mengalami konflik antara pandangan ilmu pengetahuan dan pandangan agama.[2]
       Dari  keseluruhan pendapat para tokoh pemikir Filsafat modern diatas tentang ilmu pengetahuan ,saya dapat menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan itu didapat melalui penglihatan alat indra (Empiri) karena dengan penglihatan alat indra tersebut kita bisa mengamati sesuatu itu dan dengan akal (Rasio) kita dapat menerimanya atau menolaknya dengan alasan yang bisa diterima oleh akal pikiran kita masing-masing secara pragtis (yang bermanfaat).

B.  TOKOH-TOKOH  FILSAFAT  MODREN
1.        Francis Bacon (1561-1626)
            Francis Bacon adalah seorang Filsuf pertama yang berusaha menggali perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan alam dan menyusun metode ilmiah yang disebut Novum Organum (alat atau metode baru). Beliau sangat percaya bahwa ilmu pengetahuan dapat menjadi alat kekuasaan, dan dia menulis sebuah buku yang berjudul Knowlwdge is power , dan dia berpendapat dengan ilmu pengetahuan seorang individu dapat mempengaruhi dan menaklukkan orang lain dan suatu bangsa dapat mempengaruhi serta menaklukkan bangsa-bangsa lain.
2.        Rene Descartes (1596-1650)
                        Beliau seorang Filsuf yang sangat terkenal dan ia disebut sebagai bapak Filsafat modern dan juga sering disebut dengan bapak psikologi. Dan yang menjadi perhatian utama mengenai filsafat beliau adalah masalah pengetahuan (epistemologi) dan filsafat manusia khususnya masalah hubungan jiwa dan badan. Kemudian filsafat Descartes tentang Epistemologi dikategorikan ke dalam aliran Rasionalisme karena argumentasi-argumentasinya sangat kuat dalam meyakinkan pentingnya rasio dibandingkan pengalaman empiris dalam memperoleh pengetahuan.
Salah satu karyanya tentang metode dalam mendapatkan ilmu pengetahuan ada beberapa prinsip yaitu :
a.       Jangan pernah menerima ide sebagai hal benar, kecuali ide tersebut sudah tidak diragukan lagi kebenarannya.
b.      Untuk menyimpulkan suatu permasalahan pilah-lah permasalahan tersebut menjadi bagian-bagian kecil dan sederhana, kemudian ujilah masing-masing bagian secara hati-hati dan menyeluruh.
c.       Catatlah secara detail dan menyeluruh setiap hasil pengujian tersebut.
3.        Thomas Hobbes (1588-1679)
            Karya tulis utamanya yang berjudul Laviathan ,beliau menulis bahwa tingkah laku manusia pada dasarnya sejalan dengan hukum alam.Dia meminjam teori Newton tentang hukum gerak yang menyatakan bahwa benda –benda akan bergerak secara tetap, kecuali mendapatkan gaya dari luar. Kemudian dari teori tersebut Hobbes menjelaskan bahwa manusia pada dasarnya adalah serigala bagi serigala lainnya, karena selalu memiliki kecendrungan untuk menerkam, bersaing,dan berperang. Oleh sebab itu harus ada “gaya” dari luar diri mereka seperti ; hukum dan undang-undang yang ketat untuk mengetengahkannya.
4.        Jhon Locke
            Berbeda dari Descartes, Jhon Locke berpendapat bahwa semua pengetahuan manusia diperoleh melalui pengalaman dan  alat-alat indra, dan termasuk aliran empirisme. Dan beliau percaya bahwa pikiran atau jiwa bayi baru lahir serupa dengan kertas putih kosong, kemudian pengalaman sepanjang hidup si bayi hingga tua akan serupa dengan tulisan yang dituliskan dalam pikirannya, jadi tidak ada pengetahuan yang berasal dari luar pengalaman.

5.        Karl Marx (1818-1883)
            Karl Marx adalah seorang tokoh filsafat modern yang paling banyak dikenal dunia. Berbeda dari filsuf-filsuf sebelumnya, Mark menjadikan filsafat lebih praktis. Menurut beliau filsafat dan ilmu pengetahuan selam ini hanya berperan menjelaskan realitas atau  masyarakat. Padahal seharusnya yang penting adalah bagaimana mengubah realitas atau masyarakat yakni : dari semula berada dalam kondisi tidak adil dan tidak sejahtera menjadi adil dan sejahtera. Dengan demikian filsafat tidak lagi suatu kajian teoritis belaka, melainkan menjadi suatu praksis politik dan ekonomi.
            Dari pandangan para tokoh diatas saya dapat menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan dapat diperoleh dengan metode ilmiah, gaya atau gerak, akal(rasio), pengamatan alat indra(empirs) dan kepraktisan dalam berpikir.[3]

C.  PENGERTIAN PRAGMATSME
        Pragmatisme berasal dari bahasa Yunani yaitu Pragma yang berarti guna atau manfaat. Secara istilah Pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan melihat akibat-akibat atau hasilnya yang berguna atau bermanfaat secara praktis.
Adapun para tokoh yang mengemukakan aliran pragmatisme ini antara lain:
1.       Charles Sandre Pierce (1839-1914)
            Beliau mengatakan konsep pragmatisme yaitu suatu ilmu praktis untuk membantu menyelesaikan persoalan hidup manusia dengan pengamatan dan tindakan yang dapat diterima oleh akal.
2.       William James (1842-1910)
            Konsep pragmatisme menurut James suatu ilmu praktis yang dapat dipergunakan dalam lingkungan ilmu, seni dan agama. Bukunya yang terkenal berjudul Pragmatism.
3.       John Dewey
            Konsep pragmatisme menurut Dewey manusia it uterus bergerak dan tidak ada sesuatu yang tetap, jika manusia itu mengalami kesulitan maka mereka harus berpikir dan bertindak dengan sesuatu yang bermanfaat.[4]

D.  PENGERTIAN REALISME
    Realisme berasal dari bahasa Inggris yaitu kata real yang berarti nyata atau yang ada secara fakta, realisme juga berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata realis yang berarti nyata atau fakta. Fakta dalam bahasa Indonesia berarti suatu hal, keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar ada terjadi. Adapun tokoh aliran realisme ini adalah Aristoteles yang merupakan murid Plato, Aristoteles  berpendapat bahwa sebuah gagasan-gagasan bentuk-bentuk seperti ide tentang tuhan atau ide-ide sebuah pohon bisa ada walaupun tanpa materi, tapi tidak ada materi yang ada tanpa bentuk.

E.   JENIS-JENIS ALIRAN REALISME MODREN
1.        Kecendrungan kepada materialism dalam bentuk modern.
2.        Kecendrungan terhadap idealism. Dasar eksistensi mungkin dianggap sebagai akal atau jiwa, James B Pratt dalam bukunya yang berjudul Personal realism ia mengemukakan bahwa bentuk realisme semacam itu suatu bentuk yang sulit dibedakan dari beberapa jenis realisme objektif.
3.        Kelompok realis yang menganggap bahwa realitas itu pluralistic yang terdiri atas bermacam-macam jenis, jiwa dan materi merupakan dua dari beberapa jenis lainnya.


F.   CIRI-CIRI  KELOMPOK  ALIRAN REALISME
1.        Mampu membedakan antara objek pikiran dan tindakan pikiran itu sendiri.
2.        Kelompok raelis tidak menjauhkan diri dari fakta yang nyata, serta menerima perbedaan dan keistimewaan benda-benda sebagai kenyataan dan sifat menonjol dari dunia.
3.        Kebanyakan kaum realis menghormati sains dan menekan hubungan yang erat antara sains dan filsafat.[5]


                                   


PENUTUP
A.      Kesimpulan
     Pada periode filsafat modren pemikiran para tokoh filsafat terus berkembang dan banyak muncul aliran-aliran pemikiran para ahli filsafat. Yang mana aliran-aliran filsafat modren tersebut seperti: rasionalisme yang dipelopori oleh Rene Descartes, Empirisme (Thomas Hobbes dan Jhon Locke), Kritisme (Immanuel Kant), Pragmatisme (Charles Sandre Pierce, William James, dan Jhon Dwey), dan Realisme di pelopori oleh Aristoteles.
     Dari pendapat para tokoh filsafata diatas saya dapat menyimpulkan bahwa berpikir filsafat itu berarti berpikir melalui akal atau logika, indra atau pengamatan (empiri), serta fakta (real) dalam menyelesaikan atau memecahkan suatu permasalahan.


     









                                                DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Asmoro.2013.Filsafat Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Poedjawijatna.1990. Pembimbing kearah alam filsafat. Jakarta: Rineka Cipta.
Nur Asia. http://www.academia.edu/20422963 (dakses 2017 lalu).
Abidin, Zainal.2012. Filsafat Barat. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
     
     
     
     












                 


[1] Asmoro Achmadi, Filsafat Umum,(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), hal.113.
[2] Ibid., hal. 124.
[3] Zainal Abidin, Filsafat Barat, (Jakarta: PT Raja Grafndo Persada,2012),hal.122
[4] Poedjawijatna, Pembimbing kearah filsafat,(Jakarta: Rineka cipta,1990),hal.132.
[5] https://www.academia.edu/20422963/makalah filsafat ilmu aliran realisme, 03/03/2019, 16:15

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN

MAKALAH LANDASAN PENDIDIKAN

MAKALAH STRATEGI KEWIRAUSAHAAN