PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Penulisan
makalah ini berupaya menjelaskan hal-hal yang dasar dan dibutuhkan dalam
memahami aliran-aliran dalam filsafat modren. Dan agar kita mengetahui para
tokoh filsafat tersebut dan mengajari kita bagaimana cara berpikir filsafat.
Kemudian membahas tentang pemikiran pragmatisme dan relisme modren. Pragmatisme
adalah berasal dari kata pragma yaitu
bahasa Yunani yang artinya guna atau manfaat, sedangkan realisme berasal dari
bahasa Inggris yaitu kata Real yang
artinya nyata atau fakta.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa-apa
saja aliran filsafat modren?
2. Siapa-siapa
tokoh-tokoh filsafat modren?
3. Apa
pengertian pragmatisme?
4. Siapa-siapa
saja tokoh pragmatisme?
5. Apa
pengertian realisme?
PEMBAHASAN
A.
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT
MODREN
Secara
historis zaman modern dimulai sejak adanya krisis zaman pertengahan selama dua
abad yaitu : abad ke -14 dan ke -15 yang ditandai dengan munculnya gerakan
Renaisance. Renaisance berarti kelahiran kembali, yang mengacu kepada gerakan
keagamaan dan kemasyarakatan yang bermula di Italia (pertengahan abad ke-14),
yang bertujuan untuk merealisasikan kesempurnaan pandangan hidup Kristiani
dengan mengaitkan Filsafat Yunani dengan ajaran agama Kristen serta mempersatukan
kembali Gereja yang terpecah-pecah.
Aliran
yang menjadi pendahuluan ajaran Filsafat modern ini didasarkan pada suatu
kesadaran atas yang individual dan yang
konkret, dimulai dari William Ockham yang mempertemukan Via Moderna (jalan modern) dan Via
Antiqua (jalan kuno). Akibatnya
terjadi perkembangan ilmu pengetahuan secara pesat , namun disisi lain nilai
Filsafat merosot karena dianggap ketinggalan zaman.
Dalam
era Filsafat modern , yang kemudian dilanjutkan dengan era Filsafat abad ke-20, muncullah
berbagai aliran pemikiran yang diantaranya sebagai berikut :
1. Rasionalisme
Rasionalisme
dipelopori oleh Rene Descartes yang disebut sebagai bapak Filsafat modern .Dia
berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah akal , karena
pengetahuan yang diperoleh lewat akal bisa memenuhi syarat yang dituntut oleh
semua ilmu pengetahuan ilmiah.Dan adapun yang melatar belakangi munculnya
rasionalisme adalah keinginan untuk membebaskan diri dari segala pemikiran
tradisional yang pernah diterima , tetapi ternyata tidak mampu menangani
hasil-hasil ilmu pengetahuan yang dihadapi.
2.
Empirisme
Tokoh
aliran Empirisme ini adalah : Thomas Hobbes dan Jhon Locke. Karena manfaat dari
kemajuan ilmu pengetahuan yang dirasakan pandangan orang-orang terhadap
Filsafat mulai merosot. Kemudian mereka beranggapan bahwa pengetahuan yang
bermanfaat dan benar hanya diperoleh lewat indra (empiri), oleh sebab itu
pemikiran ini lahir dengan nama Empirisme.
a.
Thomas Hobbes
Thomas
Hobbes adalah seorang ahli pikir Inggris , yang mana ia pernah menulis bahwa
suatu system pemikiran yaitu berpangkal pada dasar-dasar Empiris (akal), disamping itu juga menerima
metode ilmu yang matematis.
b.
Jhon Locke
Beliau
lahir di Wrington , dekat Bristol Iggris. Dalam penelitiannya ia memakai
istilah Sensation dan Reflection.
Sensation adalah sesuatu yang dapat
berhubungan dengan dunia luar, teteapi manusia tidak dapat mengerti dan
meraihnya. Sedangkan Reflection
adalah pengenalan intuitif yang memberikan pengetahuan kepada manusia .
c.
Kritisisme
Aliran
ini muncul abad ke-18 pada zaman baru dimana seorang ahli pikir yang cerdas
mencoba menyelesaikan pertentangan antara Rasionalisme dan Empirisme, yang mana
pada zaman ini disebut zaman pencerahan.Yang menjadi latar belakang munculnya aliran
Kritisisme ini yaitu karena terjadinya pertentangan antara Rasionalisme dan
Empirisme yang semakin berlanjut di Jerman, yang kemudian permasalahan siapa
sebenarnya dikatakan sebagai sumber pengetahuan? Apakah pengetahuan yang benar
itu lewat rasio atau empiri?
Seorang
ahli pikir Jerman Immanuel Kant mencoba menyelesaikan peemasalaha tersebut
diatas, dengan awalnya dia mengikuti Rasionalisme, tetapi kemudian terpengaruh
dengan Empirisme.Akhirnya Kant menyimpulkan, walaupun semua ilmu pengetahuan
bersumber pada akal (Rasionalisme), tetapi mesti ada pengertian timbul dari benda (Empirisme),
ibarat burung terbang harus mempunyai sayap (Rasio) dan udara (Empiri).
3.
Pragmatisme
Pragmatisme
berasal dari bahasa Yunani yaitu Pragma
artinya guna. Maka secara umum Pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan
bahwa yang benar adalah apa saja yang membuktikan dirinya sebagai yang benar
dengan akibat-akibat yang bermanfaat secara praktis. Misalnya tentang kebenaran
mistik, asalkan dapat membawa kepraktisan dan bermanfaat artinya segala sesuatu
dapat dterima asalakan bermanfaat bagi kehidupan.
Tokoh
dari aliran Pragmatisme ini adalah William James ia lahir di New York dan ia
ahli dalam bidang seni, Psikologi, Anatomi, Fisiologi dan Filsafat. Yang
menjadi latar belakang dia memunculkan pemikiran Pragmatisme ini karena
sepanjang hidupnya mengalami konflik antara pandangan ilmu pengetahuan dan
pandangan agama.
Dari keseluruhan pendapat para tokoh pemikir
Filsafat modern diatas tentang ilmu pengetahuan ,saya dapat menyimpulkan bahwa
ilmu pengetahuan itu didapat melalui penglihatan alat indra (Empiri) karena
dengan penglihatan alat indra tersebut kita bisa mengamati sesuatu itu dan
dengan akal (Rasio) kita dapat menerimanya atau menolaknya dengan alasan yang
bisa diterima oleh akal pikiran kita masing-masing secara pragtis (yang
bermanfaat).
B. TOKOH-TOKOH FILSAFAT
MODREN
1.
Francis Bacon
(1561-1626)
Francis
Bacon adalah seorang Filsuf pertama yang berusaha menggali perkembangan
ilmu-ilmu pengetahuan alam dan menyusun metode ilmiah yang disebut Novum Organum (alat atau metode baru).
Beliau sangat percaya bahwa ilmu pengetahuan dapat menjadi alat kekuasaan, dan
dia menulis sebuah buku yang berjudul Knowlwdge
is power , dan dia berpendapat dengan ilmu pengetahuan seorang individu
dapat mempengaruhi dan menaklukkan orang lain dan suatu bangsa dapat
mempengaruhi serta menaklukkan bangsa-bangsa lain.
2.
Rene Descartes
(1596-1650)
Beliau seorang Filsuf yang sangat
terkenal dan ia disebut sebagai bapak Filsafat modern dan juga sering disebut
dengan bapak psikologi. Dan yang menjadi perhatian utama mengenai filsafat
beliau adalah masalah pengetahuan (epistemologi) dan filsafat manusia khususnya
masalah hubungan jiwa dan badan. Kemudian filsafat Descartes tentang
Epistemologi dikategorikan ke dalam aliran Rasionalisme karena
argumentasi-argumentasinya sangat kuat dalam meyakinkan pentingnya rasio
dibandingkan pengalaman empiris dalam memperoleh pengetahuan.
Salah satu karyanya tentang metode dalam mendapatkan
ilmu pengetahuan ada beberapa prinsip yaitu :
a.
Jangan pernah menerima
ide sebagai hal benar, kecuali ide tersebut sudah tidak diragukan lagi
kebenarannya.
b.
Untuk menyimpulkan
suatu permasalahan pilah-lah permasalahan tersebut menjadi bagian-bagian kecil
dan sederhana, kemudian ujilah masing-masing bagian secara hati-hati dan
menyeluruh.
c.
Catatlah secara detail
dan menyeluruh setiap hasil pengujian tersebut.
3.
Thomas Hobbes
(1588-1679)
Karya
tulis utamanya yang berjudul Laviathan
,beliau menulis bahwa tingkah laku manusia pada dasarnya sejalan dengan hukum
alam.Dia meminjam teori Newton tentang hukum gerak yang menyatakan bahwa benda
–benda akan bergerak secara tetap, kecuali mendapatkan gaya dari luar. Kemudian
dari teori tersebut Hobbes menjelaskan bahwa manusia pada dasarnya adalah
serigala bagi serigala lainnya, karena selalu memiliki kecendrungan untuk
menerkam, bersaing,dan berperang. Oleh sebab itu harus ada “gaya” dari luar
diri mereka seperti ; hukum dan undang-undang yang ketat untuk
mengetengahkannya.
4.
Jhon Locke
Berbeda
dari Descartes, Jhon Locke berpendapat bahwa semua pengetahuan manusia
diperoleh melalui pengalaman dan alat-alat indra, dan termasuk aliran
empirisme. Dan beliau percaya bahwa pikiran atau jiwa bayi baru lahir serupa
dengan kertas putih kosong, kemudian pengalaman sepanjang hidup si bayi hingga
tua akan serupa dengan tulisan yang dituliskan dalam pikirannya, jadi tidak ada
pengetahuan yang berasal dari luar pengalaman.
5.
Karl Marx (1818-1883)
Karl
Marx adalah seorang tokoh filsafat modern yang paling banyak dikenal dunia.
Berbeda dari filsuf-filsuf sebelumnya, Mark menjadikan filsafat lebih praktis.
Menurut beliau filsafat dan ilmu pengetahuan selam ini hanya berperan
menjelaskan realitas atau masyarakat.
Padahal seharusnya yang penting adalah bagaimana mengubah realitas atau
masyarakat yakni : dari semula berada dalam kondisi tidak adil dan tidak
sejahtera menjadi adil dan sejahtera. Dengan demikian filsafat tidak lagi suatu
kajian teoritis belaka, melainkan menjadi suatu praksis politik dan ekonomi.
Dari
pandangan para tokoh diatas saya dapat menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan
dapat diperoleh dengan metode ilmiah, gaya atau gerak, akal(rasio), pengamatan
alat indra(empirs) dan kepraktisan dalam berpikir.
C. PENGERTIAN
PRAGMATSME
Pragmatisme
berasal dari bahasa Yunani yaitu Pragma yang
berarti guna atau manfaat. Secara istilah Pragmatisme adalah aliran filsafat
yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan
dirinya sebagai yang benar dengan melihat akibat-akibat atau hasilnya yang
berguna atau bermanfaat secara praktis.
Adapun
para tokoh yang mengemukakan aliran pragmatisme ini antara lain:
1. Charles
Sandre Pierce (1839-1914)
Beliau
mengatakan konsep pragmatisme yaitu suatu ilmu praktis untuk membantu
menyelesaikan persoalan hidup manusia dengan pengamatan dan tindakan yang dapat
diterima oleh akal.
2. William
James (1842-1910)
Konsep
pragmatisme menurut James suatu ilmu praktis yang dapat dipergunakan dalam
lingkungan ilmu, seni dan agama. Bukunya yang terkenal berjudul Pragmatism.
3. John
Dewey
Konsep
pragmatisme menurut Dewey manusia it uterus bergerak dan tidak ada sesuatu yang
tetap, jika manusia itu mengalami kesulitan maka mereka harus berpikir dan
bertindak dengan sesuatu yang bermanfaat.
D. PENGERTIAN
REALISME
Realisme
berasal dari bahasa Inggris yaitu kata real
yang berarti nyata atau yang ada secara fakta, realisme juga berasal dari
bahasa Latin yaitu dari kata realis
yang berarti nyata atau fakta. Fakta dalam bahasa Indonesia berarti suatu hal,
keadaan atau peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar
ada terjadi. Adapun tokoh aliran realisme ini adalah Aristoteles yang merupakan
murid Plato, Aristoteles berpendapat
bahwa sebuah gagasan-gagasan bentuk-bentuk seperti ide tentang tuhan atau
ide-ide sebuah pohon bisa ada walaupun tanpa materi, tapi tidak ada materi yang
ada tanpa bentuk.
E. JENIS-JENIS
ALIRAN REALISME MODREN
1.
Kecendrungan kepada
materialism dalam bentuk modern.
2.
Kecendrungan terhadap
idealism. Dasar eksistensi mungkin dianggap sebagai akal atau jiwa, James B
Pratt dalam bukunya yang berjudul Personal
realism ia mengemukakan bahwa bentuk realisme semacam itu suatu bentuk yang
sulit dibedakan dari beberapa jenis realisme objektif.
3.
Kelompok realis yang
menganggap bahwa realitas itu pluralistic yang terdiri atas bermacam-macam
jenis, jiwa dan materi merupakan dua dari beberapa jenis lainnya.
F. CIRI-CIRI KELOMPOK
ALIRAN REALISME
1.
Mampu membedakan antara
objek pikiran dan tindakan pikiran itu sendiri.
2.
Kelompok raelis tidak
menjauhkan diri dari fakta yang nyata, serta menerima perbedaan dan
keistimewaan benda-benda sebagai kenyataan dan sifat menonjol dari dunia.
3.
Kebanyakan kaum realis
menghormati sains dan menekan hubungan yang erat antara sains dan filsafat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada
periode filsafat modren pemikiran para tokoh filsafat terus berkembang dan
banyak muncul aliran-aliran pemikiran para ahli filsafat. Yang mana aliran-aliran
filsafat modren tersebut seperti: rasionalisme yang dipelopori oleh Rene
Descartes, Empirisme (Thomas Hobbes dan Jhon Locke), Kritisme (Immanuel Kant),
Pragmatisme (Charles Sandre Pierce, William James, dan Jhon Dwey), dan Realisme
di pelopori oleh Aristoteles.
Dari
pendapat para tokoh filsafata diatas saya dapat menyimpulkan bahwa berpikir
filsafat itu berarti berpikir melalui akal atau logika, indra atau pengamatan
(empiri), serta fakta (real) dalam menyelesaikan atau memecahkan suatu
permasalahan.
DAFTAR
PUSTAKA
Achmadi, Asmoro.2013.Filsafat Umum. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Poedjawijatna.1990. Pembimbing kearah alam filsafat. Jakarta: Rineka Cipta.
Abidin, Zainal.2012. Filsafat Barat. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Komentar
Posting Komentar