A.
Pendapatan
Nasional
1.
Pengertian
Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) faktor-faktor
produksi dalam satu priode, biasanya Selama satu tahun. Perhitungan tersebut
berdasarkan anggapan bahwa pendapatan
nasional merupakan penjumlahan biaya hidup selama satu tahun.
Didalam seluruh teori ekonomi,
barangkali pendapatan nasional ini
merupakan bagian hal yang paling menarik untuk dibicarakan. Pendapatan nasional
sampai saat ini masih tetap dianggap orang sebagai pilar utama penyangga
politik ekonomi. Artinya, kearah peningkatan pendapatan nasional itulah hampir
semua kebijaksanaan dibidang perekonomian difokuskan.
Kemahsyuran konsep pendapatan nasional
ini tidaklah sesuai dengan kesederhanaan pengertian yang terkandung didalamnya.
Sedemikian masyhur konsep pendapatan nasional itu sehingga setiap orang ,
bahkan yang tidak mengerti ilmu ekonomi sama sekalipun niscaya pernah
mendengarnya, tetapi pengertiannya hanyalah sederhana saja, yakni pendapatan
nasional tidak lebih daripda penjumlahan semua pendapatan individual.
Orang tertarik untuk mengetahui
pendapatan nasional bagi negaranya tidaklah baru-baru ini saja. Orang pertama
yang berusaha untuk mengetahui pendapatan nasional negaranya adalah SIN WILLIAM
PETTY, menaksirkan pendapatan nasional inggris sebesar 40 juta pound.
Perhitungan petty itu didasarkan kepada anggapanyya bahwa pendapatan nasional
merupakan penjumlahan biaya hidup (yakni yang dewasa ini lazim kita sebut
sebagai konsumsi) selama setahun.
Para ahli ekonomi modern kurang
menyepakati pedapat petty itu. Menurut pandangan ilmu ekonomi yang lebih baru,
konsumsi bukanlah satu-satunya unsure didalam pendapatan nasional, sedangkan
pendapatan nasional itu sendiri bukanlah pokok pangkal semua konsepsi
pendapatan nasional. Para ahli ekonomi modern lebih menyukai Produk Nasional
Bruto (Gross National Produk–GNP) sebagai alat pengukurpokok kegiatan
perekonomian. Akan tetapi apakah GNP itu?
Alat pengukur yang paling menyeluruh
bagi output nasional adalah GNP, yang
perdefenisi adalah sebagai berikut. Produk nasional bruto atau GNP adalah nilai
semua barang dan jasa yang selama setahun dihasilkan oleh bangsa yang
bersangkutan, diukur menurut harga pasar.
2.
Penghitungan
Pendapatan Nasional
Ada beberapa konsep dalam penghitungan
pendapatan nasional diantaranya adalah:
a.
Cara
perhitungan pertama yaitu cara pengeluaran
b.
Cara
perhitungan kedua yaitu cara produk neto
c.
Cara
perhitungan ketiga yaitu cara pendapatan
Yang dimana cara perhitungan
dengan cara pengleuaran iyalah, penghitungan pendapatan nasional dengan cara
pengeluaran /perbelanjaan adalah cara yang paling penting. Hal ini disebabkan
karena cara tersebut dapat memberikan keterangan-keterangan yang sangat berguna
mengenai tingkat kegiataan ekonomi yang dicapai.
Penghitungan pendapatan nasional
dengan cara pengeluaran membedakan pengeluaran ke atas barang dan jasa yang
dihasilkan dalam perekonomian kepada empat komponen,yaitu:
1)
Konsumsi
Rumah Tangga
Nilai perbelanjaan yang dilakukan oleh
rumah tangga untuk membeli berbagai jenis kebutuhannya dalam satu tahun
tertentu dinamakan pengeluaran konsumsi rumah tangga atau dalam analisis
makroekoomi lebih lazim disebut sebagai konsumsi rumah tangga.
Pendapatan yang diterima rumah tangga
akan digunakan untuk membeli makanan, membeli pakaian, membiayai jasa
pengangkutan, membayar pendidikan anak membayar sewa rumah dan membeli
kenderaan. Barang-barang tersebut dibeli rumah tangga untuk memenuhi
kebutuhannya, dan perbelanjaannya tersebut dinamakan konsumsi, yaitu membeli
barang dan jasa untuk memuaskan keinginan memiliki dan menggunakan barang
tersebut.
2)
Pengeluaran
pemerintah
Berbeda dengan rumah tangga,
yang membeli barang untuk memenuhi kebutuhannya, pemerintah membeli barang
terutama untuk kepentingan masyarakat. Pengeluaran untuk menyediakan fasilitas
pendidikan dan kesehatan, pengeluaran untuk menyediakan polisi dan tentara,
pembayaran gaji untuk pegawai pemerintah dan pembelanjaan untuk mengembangkan
infrastruktur dilakukan untuk kepentingan masyarakat.
Pembeliaan pemerintah keatas
barang dan jasa dapat digolongkan kepada dua golongan, yang utama: konsumsi
pemerintah dan investasi pemerintah .
yang termasuk dalam golongan yang pertama
(konsumsi pemerintah) adalah pembelian ke atas barang dan jasa yang akan
dikonsumsikan, seperti membayar gaji guru
sekolah, membeli alat-alat tulis dan kertas untuk digunakan dan membeli
bensin untuk kenderaan pemerintah.
3)
Pembentukan
Modal Tetap Sektor Suwasta
Pembentukan modal tetap sektor
swasta atau lebih sering dinyatakan sebagai investasi, pada hakikatnya berarti
pengeluaran untuk memberi barang modal yang dapat menaikkan produksi barang
jasa di masa akan datang. Membangun gedung perkantoran, mendirikan bangunan
industri, membeli alat-alat memproduksi adalah beberapa bentuk pengeluaran yang
tergolong sebagai investrasi. Pengeluaran untuk investasi ini dilakukan bukan
untuk dikonsumsi, tetapi untuk digunakan dalam kegiatan memproduksi di waktu
akan datang.
Dalam pengumpulan data mengenai
investasi, pengeluaran tersebut dibedakan kepada tiga jenis perbelanjaan
berikut:
a.
Pengeluaran
ke atas barang modal dan peralatan produksi.
b.
Perubahan-perubahan
dalam nilai inventori pada akhir tahun
c.
Pengeluaran-pengeluaran
untuk mendirikan rumah tempat tinggal.
4)
Ekspor
Neto
Nilai ekspor yang dilakukan
sesuatu Negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan nilai impor dalam
periode yang sama dinamakan ekspor neto. Ekspor sesuatu Negara, seluruh atau
sebagaian dari nilainya, merupakan barang dan jasa yang dihasilkan di dalam
negira. Oleh sebab itu nilainya harus dihitung ke dalam pendapatan nasional.
Barang impor merupakan produksi dari negara lain: oleh sebab itu sebenarnya
tidak perlu dihitung ke dalam pendapatan nasional. Dalam praktek perhitungan
pendapatan nasional tidak dapat dielakkan keadaan di mana nilai barang impor
termasuk dalam penghitungan. Sebagai contoh, ketika seorang konsumen membeli
mobil yang dipasang di dalam negeri, dia akan membayar nilai barang impor-
yaitu benda-benda Yang di pasang dalam mobil tersebut yang berasal dari impor.
B. Cara Menghitung GNP
Secara
teoretis, penghitungan GNP dilakukan dengan tiga cara, yakni sebagai berikut:
1.
Pendekatan
produksi (production approach)
Cara
ini menghasilkan gross national product atau GNP
2.
Pendekatan
pendapatan (income approach)
Cara
ini menghasilkan gross national income atau GNI
3.
Pendekatan
pengeluaran (expenditure approach)
Cara
ini menghasilkan gross national expenditure atau GNE
Ketiga
cara di atas sesuai dengan definisi yang menyebutkan bahwa pendapatan = produk
= pengeluaran yang sudah kita kenal sebelum ini. Sesuai dengan definisi
tersebut, ketiga pendekatan di atas akan menghasilkan nilai yang sama dengan.
Perkataan lain GNP = GNI = BNE. Tidak hanya itu, penggunaan ketiga istilah
tersebut boleh saling dipertukarkan karena memang senantiasa memberikan
pengertian yang sama. Ketiga pendekatan di atas diterangkan secara
berturut-turut berikut ini bagiannya:
a)
Sector-sektor
GNP
Sesuai
dengan namanya, yang dihitung dalam hal ini adalah nilai pasar produk, baik
barang maupun jasa. Dalam praktiknya, produk itu dihitung berdasarkan sektor
yang menghasilkannya. Dewasa ini telah disepakati untuk menggunakan sebelas
sektor penghasilan produk itu. Sebagai berikut :
a.
Sektor pertanian
b.
Sektor
pertambangan
c.
Sektor
industry
d.
Sektor
bangunan
e.
Sektor
perdagangan
f.
Sektor
listerik, gas dan air minum
g.
Sektor
bank lembaga keuangan lainnya
h.
Sektor
penghubungan dan telekomunikasi
i.
Sektor
pemerintahan dan hankam
j.
Sektor
sewa rumah
k.
Sektor
jasa-jasa lainnya.
Barang dan jasa yang dihasilkan selama tahun di
masing-masing sektor tersebut dijumlahkan, dan hasilnya adalah GNP.
b)
Unsur-unsur
GNP
Unsure-unsur
GNI itu adalah sebagai berikut:
a.
Wages
and salaries (upah dan gaji), merupakan balas
jasa untuk faktor produksi tenaga kerja.
b.
Interest
(bunga), merupakan balas jasa untuk faktor produksi modal.
c.
Rent
(sewa), adalah balas jasa untuk faktor produksi sumber daya alam.
d.
Profit
atau lada adalah unsur pendapatan yang keempat.
e.
Indirect
business tax (pajak tidak langsung perusahaan), yakni pajak yang dikenakan
kepada perusahaan, namun perusahaan memasukkan nilai pajak itu ke dalam harga
output yang dijualnya sehingga akibatnya mempertinggi harga jual.
f.
Depreciation
(penyusutan atau penghapusan barang-barang modal), yakni istilah yang dipakai
untuk menerapkan besarnya kesusutan (keausan) yang dialami oleh barang-barang
modal karena dipakai selama setahun.
c)
Penggunaan
GNP
Di dalam GNP, produk yang ada di
dalamnya itu terdiri dari berbagai macam. Semuanya itu akan diberi orang.
Mereka yang membeli sekalian produk yang menjadi unsure GNP itu hanyalah
terdiri atas empat jenis saja. Keempat pembeli itu adalah:
a.
Konsumen
yang membeli barang barang konsumsi
b.
Investor
yang membeli barang-barang investasi
c.
Pemerintahan
yang melakukan pengeluaran melalui APBN, baik untuk tujuan konsumsi maupun
investasi, seluruh pengeluaran itu disebut pengeluaran pemerintahan (government
expenditure): dan
d.
Pihak
luar negeri yang membeli barang-barang ekspor kita.
Di
dalam GNI, pendapatan yang ada di dalamnya itu pun dibelanjakan untuk pelbagai
macam kebutuhan. Di sini pun, didapati adanya empat pembelian seperti pada GNP,
yakni:
a.
Konsumsi
b.
Investasi
c.
Pengeluaran
pemerintah dan
d.
Barang-barang
impor dari luar negeri.
Jadi,
baik dilihat sebagai GNP maupun GNI, tetaplah didapati adanya empat komponen
yang mencerminkan penggunaannya, yakni konsumsi, investasi, pengeluaran
pemerintah, dan pihak luar negeri.
C. Distribusi Pendapatan Nasional
1.
Pengertian
Distribusi Menurut Konsep Ekonomi Umum
Distribusi adalah klasifikasi
pembayaran berupa sewa, upah, bunga modal dan labah, yang berhubungan dengan
tugas-tugas yang dilaksanakan oleh tenaga kerja, modal dan pengusaha-pengusaha.
Pendapatan juga diartikan sebagai
suatu aliran uang atau daya beli yang dihasilkan dari penggunaan sumber daya
property manusia. Menurut windardi pendapatan secara teori ekonomi adalah hasil
berupa uang atau hasil materi lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan
atau jasa manusia.
Distribusi pendapatan dan kekayaan
dalam masa sekarang ini merupakan suatu permasalahan yang sangat rumit dan
penting di lihat dari keadilannya dan pemecahaanya yang tepat bagi
kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh masyarakat.
2.
Pengertian
Distribusi Menurut Konsep Ekonomi Islam
Ada pun prinsip utama dalam konsep
distribusi menurut pandangan islam adalah peningkatan dan pembagiaan bagi hasi
kekayaan agar sirkulasi kekayaan dapat di tingkatkan,
sehingga kekayaan yang ada dapat melimpah dengan merata dan tidak hanya beredar
di antara golongan tertentu saja.
3.
Bentuk-Bentuk
Distribusi Dalam Islam
Adapun beberapa bentuk distribusi
kekayaan atau pun pendapatan yang di atur oleh islam yaitu:
a.
Sewa
atas tanah
b.
Upah
bagi pekerja
c.
Imbalan
atau modal
d.
Labah
bagi perusahaan
D. Kesimpulan
Pendapatan
nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga
keluarga (RTK) faktor-faktor produksi dalam satu priode, biasanya Selama satu
tahun.
Ada
beberapa konsep dalam penghitungan pendapatan nasional diantaranya adalah:
a.
Cara
perhitungan pertama yaitu cara pengeluaran
b.
Cara
perhitungan kedua yaitu cara produk neto
c.
Cara
perhitungan ketiga yaitu cara pendapatan
Distribusi adalah
klasifikasi pembayaran berupa sewa, upah, bunga modal dan labah, yang
berhubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh tenaga kerja, modal dan
pengusaha-pengusaha.
Adapun
beberapa bentuk distribusi kekayaan atau pun pendapatan yang di atur oleh islam
yaitu:
a.
Sewa
atas tanah
b.
Upah
bagi pekerja
c.
Imbalan
atau modal
d.
Labah
bagi perusahaan
E.
Daftar
Pustaka
Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam Jilid II Jakarta:
Kencana, 2004
Muhammad Abdul Manan, Ekonomi Islam Teori Dan Praktek Yogyakarta:
PT. Dana Bakti Wakaf, 1993
Richanrd dkk, Pengantar Ilmu Ekonomi Jakarta:PT. Bina
Aksara,1985
Sadono Sukirno, Makro Ekonimi Jakarta:PT. RajaGranfindo
Persada 2004
Suherman
Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi (Pendekatan Kepada Teori Ekonimi Mikro Dan
Makro), Jakrta: PT. Raja GraFindo Persada, 2014
Komentar
Posting Komentar